Ketiga, hak warga negara untuk berkomunikasi

  IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI KABUPATEN BEKASI

  DR.Tony Sukasah.,Drs.,MSi, Kepala KPDE dan Arsip Daerah Drs.H.M.Saleh Manaf, Bupati Bekasi

  [email protected] ABSTRAK Dalam rangka peningkatan kinerja Pemerintah Kabupaten Bekasi mengoptimalkan pendayagunaan teknologi informasi. Pengembangan sistem manajemen informasi ditujukan untuk kepentingan penyelenggaraan pelayanan publik, peningkatan kinerja, perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan pejabat publik, sehingga penyelenggaraan pemerintahan berjalan secara efisien dan efektif. Rancang bangun manajemen informasi daerah menerapkan strategi sistem terdistribusi. Tujuan dan sasaran strategi ini adalah mempercepat proses arus komunikasi dan distribusi informasi secara terintegrasi di lingkungan satuan kerja pemerintah daerah. Hardware dan Software disesuaikan dengan kebutuhan setiap dinas dan satuan kerja dalam menyelenggarakan fungsi pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik yang dikelola tenaga yang kompeten dan profesional, sehingga memperbaiki akuntabilitas kinerja dan trannsparansi penyelenggaraan pemerintahan. Masyarakat dapat mengakses data, melakukan pengawasan dan penilaian terhadap kinerja pemerintah daerah.

  Kata Kunci :

1. PENDAHULUAN 1.1.

  Pertumbuhan dan perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat dan implementasi serta pemanfaatannya dalam penyelengaraan pemerintahan yang sangat pesat;

  1.2. Sejak tahun 1998 seusai penggantian rezim pemerintahan, komunikasi dan informasi didudukan sebagai salah satu unsur hak azasi manusia, sebagaimana diatur dalam ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (Nomor XVII tahun 1998) antara lain disebutkan: Pertama, hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan lingkungan sosialnya; Kedua, hak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia;

  Ketiga, hak warga negara untuk berkomunikasi

  dan memperoleh informasi; 1.3. Selanjutnya menyangkut partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan, Undang- undang (Nomor 28 tahun 1999), pada pasal 8 dan 9, antara lain menegaskan bahwa warga masyarakat mempunyai hak untuk menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab dalam pelbagai tahap proses kebijakan pada setiap level penyelenggaraan pemerintahan: 1.4.

  Pemerintah Kabupaten Bekasi merupakan penyelenggara pemerintahan yang mencakup kegiatan administrasi pemerintahan, administrasi pembangunan dan administrasi pelayanan publik; 1.5. Kondisi umum administrasi pemerintahan, administrasi pembangunan dan administrasi pelayanan publik pada saat ini masih menggunakan pola manual sehingga kegiatan penyelenggaraan administrasi berjalan lamban, tidak efisien dan tidak efektif, baik dari segi waktu maupun dalam pencapaian hasil secara optimal;

  1.6. Dalam rangka peningkatan kinerja Pemerintah Kabupaten Bekasi mengoptimalkan pendayagunaan teknologi informasi terutama dalam menyelenggarakan pelayalanan publik, memerlukan suatu sistem manajemen informasi daerah yang terintegrasi, cepat tanggap dan mapu mengeleminasi pelbagai kebutuhan masyarakat

  2. RANCANG BANGUN TEKNOLOGI

  INFORMASI 2.1.

  Strategi Sistem Terdistribusi Strategi sistem terdistribusi mempertimbangkan kuantitas data dan letak geografis pemrosesnya, pengembangan diarahkan untuk membentuk satu sistem basis data terdistribusi. Hal ini dipilih untuk mempercepat proses arus komunikasi di sebagai ujung tombak penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembagunan dan pelayanan masyarakat di daerah. Data pada satuan kerja (Badan/ Dinas/ Kantor dan Bagian) ada di lokasi masing-masing. Dengan demikian tanggung jawab terhadap data, terletak pada satuan kerja dan atau lokasi yang bersangkutan. Keuntungan dari sistem terdistribusi ini adalah kecepatan akses data yang minimal. Lebih sedikit komunikasi data, berarti lebih sedikit ketergantungan sistem terhadap kualitas jaringan. Komunikasi data hanya dilakukan untuk mengupdate data dengan satu jadual tertentu (misalnya satu kali sehari). Kekurangan sistem terdistribusi ini adalah terjadi duplikasi data dan lemahnya pengawasan terhadap integritas dan konsistensi data. Kekurangan sistem ini akibat adanya duplikasi data yang dapat diterima, dengan keuntungan kecepatan akses yang diperlukan. Untuk menangani lemahnya data, dilakukan pemilahan melalui Database Manajemen Sistem (DBMS) yang mampu melakukan automatic replication.

  Implementasi sistem informai seperti telah dibahas di atas, memerlukan suatu infrastruktur berupa fasilitas komunikasi data yang terintegrasi, baik antara bagian-bagian di lingkungan satuan kerja maupun antara satuan kerja dengan satuan kerja lainnya di lingkungan pemerintah Kabupaten Bekasi. Untuk mengembangkan fasilitas komunikasi data yang sifatnya organik, memerlukan mekanisme kontrol, sehingga dapat menjaga terintegrasinya fasilitas komunikasi data. Mekanisme kontrol fasilitas komunikasi data untuk mendukung SIMDA dituangkan dalam Pola Induk Pengembangan Fasilitas Komunikasi Data. Adapun metodologi yang digunakan dalam penyusunan Pola Induk adalah menganalisa kondisi fasilitas komunikasi saat ini dan menganalisa kebutuhan trafik data dari sistem informasi yang akan dibangun. Penyusunan Pola Induk memperhatikan aspek-aspek reliabilitas, interkoneksi/integrasi, standarisasi, keterkaitan dengan fungsi sebagai “pelayan“ sistem infomasi.

  Sistem komputer Standarisasi sistem komputer dilakukan dengan menggunakan lima kelas komputer yang

  Kabupaten Bekasi, yaitu: Server besar, server kecil, workstation, engineering server dan engineering workstation.

  3.1.1 Server Besar (SB) Adalah sebuah mini atau supermikro komputer yang berbasis RISC, Komputer ini diperlukan untuk jenis- jenis proses yang memerlukan transaksi data bervolume besar.

  3.1.2 Server Kecil (SK) Sebuah server berbasis PC untuk melayani LAN di satu unit kerja

  3.1.3 Workstation (WS) Komputer PC kelas Pentium IV

  3.1.4 Engineering Server (ES) Sebuah mini atau supermikro komputer yang berbasis RISC. Komputer ini diperlukan untuk jenis-jenis proses teknis yang memerlukan data bervolume besar.

  3.1.5 Engineering Workstation (EWS) Kelas engineering workstation yang berbasis RISC prosessor. Komputer ini diperlukan untuk jenis-jenis proses teknis yang memerlukan kemampuan grafis yang tinggi. Tahapan pengadaan perangkat keras disesuaikan dengan tahapan pengembangan sistem operasi dan perangkat lunak, sebelum sistem tersebut diimplementasikan .

2.2. Pengembangan jaringan

  3.2. Database Manajement System (DBMS) dan Development Tools lainnya.

  Pemilihan DBMS dilakukan berdasarkan hal-hal berikut :

  1. Mendukung tipe aplikasi untuk pemrosesan data dengan volume besar

  2. Fungsi database modern seperti : referential,integritas domain dan entity,triggers dan procedures, kemampuan object oriented 3. Fungsi distributed database seperti: peer to peer, client/server, automatic replication, two phase commit 4. Interoperabilitas, yaitu kemampuan untuk bekerja dengan produk perangkat lunak lainnya 5. Portabilitas, yaitu dapat dioperasikan pada macam-macam platform perangkat keras

3. PENGEMBANGAN PLATFORM DAN SISTEM OPERASI 3.1.

  6. Level kemampuan pengguna, semakin canggih suatu DBMS semakin tinggi kemampuan pengguna yang diperlukan Sumber daya manusia dalam rangka pencapaian tujuan organisasi memegang peran penting, sehingga suatu organisasi harus mengubah struktur maupun kebijakan operasionalnya. Dinamika organisasi sangat berpengaruh terhadap sistem informasi yang dikembangkannya. Perubahan kebijakan atau struktur organisasi berdampak terhadap kebutuhan sistem infomasi. Dengan demikian suatu sistim informasi tidak akan pernah statis. Sistem informasi senantiasa berubah, berkembang dan disesuaikan, yang sejalan dengan perubahan kondisi lingkungan organisasi. Dalam upaya pencapaian tujuan tersebut, pengelola sistem informasi di lingkungan di lingkungan Pemerintah kabupaten Bekasi pada prinsipnya diarahkan tidak hanya tahu bagaimana menjalankan sistem, akan tetapi harus juga tahu apa yang harus diperbuat pada sistem sehingga informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan untuk perumusan dan implementasi kebijakan; bahan masukkan pengambilan keputusan pimpinan; sumber informasi meningkatkan kinerja satuan kerja dan bahan informasi untuk memperbaiki, meningkatkan dan mengembangkan pelayanan publik yang ssesuai dengan tuntutan masyarakat. Secara struktural Kantor Pengolahan Data Elektronik dan Arsip Daerah Kabupaten Bekasi merupakan satuan kerja yang ditugaskan untuk mengelola sistem manajemen informasi, harus menyiapkan sumber daya manusia (SDM) secara menyeluruh, yaitu meningkatkan SDM yang ada dalam bidang pengetahuan teknologi informasi untuk semua tingkatan keahlian, dari pengelola sistem yang berada di lingkungan kantornya sendiri maupun pengguna yang berada di Badan/ Dinas/ Kantor/ Bagian/ Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bekasi. Sedangkan sebagai administrator sistem manejeman informasi, Kantor Pengolahan Data Elektronik dan Arsip Daerah bertugas melaksanakan pengadministrasian komputer dan pengguna komputer pada jaringan yang dikembangkan pemerintah daerah Kabupaten Bekasi, yang mencakup antara lain penentuan hak pengguna dalam jaringan, sumber biaya dan lain sebagainya. Sumber daya manusia yang mengelola sistem informasi, kriterianya mencakup empat kelompok bidang keahliah yaitu: 4.1.

  Pengelola Sistem (System Analysis) Merupakan staff profesional yang memiliki keahlian dan megetahui banyak permasalahan memiliki persyaratan antara lain; 1.

  Menjadi sumber rujukan sistem yang ditanganinya

  2. Membantu dan secara periodik mengevaluasi unjuk kerja sistem

  3. Mengetahui apa yang dilakukan, jika kebutuhan informasi berubah

  4. Mendokumentasikan setiap perubahan sistem

  5. Dapat mengembangkan sistem dengan mengaplikasikan teknologi baru yang lebih baik 4.2. Pengelola Jaringan (Network Administrator)

  Penggunaan teknologi jaringan memerlukan jaminan lancarnya komunikasi antar komputer, untuk tujuan itu perlu dibentuk seksi khusus untuk menangani komunikasi data yang bertanggung jawab terhadap pemeliharaan, perencanaan dan pengembangan jaringan komunikasi 4.3. Pemrogram (Programmer)

  Pemrogram dibutuhkan untuk memelihara program aplikasi yang ada dan mengembangkan program untuk permasalahan yang belum dan akan dikembangkan

  4.4. Pengelola Pusat Data (Database Administrator) Konsep terpadu (conceptual integrity) dan arsitektur database, adalah kunci keberhasilan suatu implementasi dan pengelolaan database. Database yang sekarang dibuat dari bawah keatas dan terpisah-pisah sehingga strukturnya menjadi sangat spesifik dan hanya diperlukan oleh unit yang bersangkutan.

  Dengan teknologi informasi yang semakin canggih dan kompleksitas data yang semakin besar maka pengelola pusat data harus dipisahkan menjadi bagian tersendiri. Teknologi jaringan memungkinkan basis data digunakan secara terpadu. Data satu bagian dapat digunakan oleh bagian lainnya, pemeliharaan data menjadi semakin kompleks. Hak akses masing-masing pengguna harus benar-benar diperhatikan jangan sampai ada pengguna yang dapat membuka file atau data yang bukan haknya. Administrasi data, bertugas mengelola data meliputi penentuan hak pengguna dalam suatu sistem, pelaksanaan back up data dan sistem, dan pengarsipan/ dokumentasi data.

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

  Bangunan 2005

  2 Implementasi Program software Aplikasi Uji Kompetensi Mutasi Jabatan

  BKD 2005

  3 Database Keluarga Kependudukan 2005

  4 Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Sumberdaya Pembangunan Usaha Kesejahteraan Sosial Secara Sistematis

  BPM 2005

  5 Kabupaten Bekasi Dalam Angka dan Selayang Pandang berbasis Web

  Bapeda 2005

  6 Database inventaris kendaraan dinas roda 4 dan 2

  Perlengakapan 2005

  7 Pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan

  Kesehatan 2005

  8 Pengadaan SIM Rumah Sakit

  Kesehatan 2005

  9 Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Dinas

  10 Komputerisasi Pembukuan dan Pelaporan

  1 Pembuatan Sistem Pengelolaan Keuangan BKD

  Dipenda 2005

  11 Database Kependidikan

  Pendidikan 2005

  12 Sistem Informasi Geografi

  Permukiman 2005

  13 Database jalan lingkungan Permukiman 2005

  14 Komputerisasi data tenaga kerja asing Tenaga Kerja 2005

  15 Multimedia Interaktif Sektor Pertanian

  PDE 2005

  16 Pengelolaan Website Pemerintah Kabupaten Bekasi

  PDE 2005

  17 Multimedia Interaktif bidang pendidikan, bidang sosial, bidang ketenagakerjaan dan bidang kependudukan

  PDE 2005 Selanjutnya dalam rangka mendukung program pemerintah di bidang telematika sesuai Inpres No.3 Tahun 2003 tentang kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Electronic Government (E-Gov); Pemerintah Kabupaten Bekasi secara bertahap tergah melakukan persiapan yang meliputi: 5.1. Pembuatan Rancang Bangun Instalasi

  Jaringan komputer yang meliputi ruang lingkup

  BKD 2005

  Pengembangan sistem informasi ditujukan untuk membantu para perumus kebijakan dan pengambil keputusan diberbagai dinas terkait senantiasa didukung dan dilandasi oleh data yang tepat dan akurat. Karena itu, digunakan berbagai hardware dan software yang sesuai dengan kebutuhan setiap dinas dan atau satuan kerja dalam menyelenggarakan fungsi pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik sesuai bidang tugasnya. Sampai dengan tahun 2005 sesuai kondisi lingkungan yang dihadapi sejak otonomi diberlakukan efektif pada tahun 2000, maka sistem informasi manajemen daerah (SIMDA) Kabupaten Bekasi pengelolaanya masih bersifat parsial, dimana antar sub sistem belum terkoneksi sebagai satu kesatuan, sebagaimana tabel dibawah ini:

  Tabel 1. Sistem Informasi Yang Sedang Berjalan NO NAMA DATABASE / SOFTWARE / SIM TAHUN

  9 Program Aplikasi Pra APBD 2004

  1

  2

  3

  1 Pengolahan Data dan Laporan Hasil CPNSD 2004

  2 Software Aplikasi Uji Kompetensi Mutasi Jabatan

  2004

  3 Sistem Informasi Pemegang Kas Setda Kabupaten Bekasi

  2004

  4 Sistem Informasi Anggaran Daerah 2004

  5 Sistem Informasi Verifikasi dan Perbendaharaan

  2004

  6 Sistem Informasi dan Dokumentasi Hukum 2004

  7 Program Komputer MAPATDA 2004

  8 Database Wajib Pajak 2004

  10 Laporan Kegiatan APBD Tahun 2004 2004

  NO NAMA DATABASE / SOFTWARE / SIM

  11 Website Kabupaten Bekasi 2004

  12 Database Bekasi Dalam Angka dan Selayang Pandang

  2004

  13 Aplikasi GIS PDP3D 2004

  14 Data Statistik Pertanian 2004

  15 Database Pendaftaran Perusahaan 2004

  16 Informasi Data Ketenagakerjaan 2004

  17 Informasi Kesehatan 2004

  18 Implementasi SIMDA di 6 Unit Kerja 2004

  19 Multimedia Interaktif Kawasan Pantura Kabupaten Bekasi

  2004

  20 Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial 2004

  Bertitik tolak dari kondisi tersebut secara bertahap pemerintah Kabupaten Bekasi tengah membangun sistem manajemen informasi yang terintegrasi, sebagaimana tabel dibawah ini:

  Tabel 2. Sistem Informasi Manajemen Daerah Yang Sedang Dibangun

  PENGELOLA TAHUN PEMBUATAN

  • 75 titik di gedung kantor Bupati - 50 titik di gedung dinas
    • Instalasi Penarikan Kabel Data dan Pemasangan Modular Face Plate Sudah dilaksanakan
    • Instalasi jaringan komputer di gedung kantor bupati a Penyiapan peralatan backbone fibre optic b Penyiapan perlengkapan sentral dan distribusi c Penyiapan peralatan network d Penyiapan raised floor di ruang server e Penyiapan perlengkapan server f Penyiapan perlengkapan client/stasiun kerja g Pekerjaan instalasi h Pelatihan Pengajuan Anggaran 5.2.

  1

  1

  1

  24 SIM-RUMAH SAKIT 1

  1

  1

  1

  25 SIM-WILCAM

  1

  1

  1

  1

  26 SIM- KEUDA/SIEPATDA 1 1 1

  1

  27 SIM-RENBANG

  1

  1

  1

  1

  28 SIM-PEG

  1

  23 SIM-WISATA

  1

  1

  1

  19 SIM-PUSLAHTA

  1

  1

  1

  1

  20 SIM-LINMAS

  1

  1

  1

  1

  21 SIM-PAMKA

  1

  1

  1

  1

  22 SIM-POL_PP

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  34 SIM-PEMDES

  1

  1

  1

  1

  35 PROFIDA

  1

  1

  1

  1

  36 SIM-AGAMA

  1

  1

  1

  1 JUMLAH 38

  38

  38

  38 Keterangan : SA : System Analyst NwA : Network Administrator P : Programmer DbA : Database Administrator Secara keseluruhan rancang bangun instalasi jaringan komputer didisain agar mampu memfasilitasi informasi dari seluruh satuan kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bekasi, dengan rincian sebagai berikut:

  1

  1

  1

  1

  29 SIM-KASDA

  1

  1

  1

  1

  30 SIM-KAP

  1

  1

  1

  31 SIM-HUMAS

  33 SIEDA

  1

  1

  1

  1

  32 SIM-AKIP/LAKIP

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  merupakan sistem yang terintegrasi secara WAN (Wide Area Network) sebagaimana tertuang dalam tabel berikut:

  6 SIM-DIK

  1

  1

  1

  5 SIM-NAKIN

  1

  1

  1

  1

  1

  4 SIM-PERTANI

  1

  1

  1

  7 SIM-KESEHATAN

  1

  1

  1

  1

  8 SIM-KERJA

  1

  1

  1

  3

  TABEL 3. Rencana Kegiatan Instalasi Jaringan Komputer di Kabupaten Bekasi

  NO KEGIATAN STATUS KET

  1 Tahap 1

  2 Tahap 2

  Mempersiapkan Pola Induk Pengembangan Teknologi Informasi yang mengacu pada kebutuhan Kabupaten Bekasi untuk periode 5 tahun ke depan 5.3. Mempersiapkan Sumber Daya Manusia, baik di Kantor Pengolahan Data Elektronik dan Arsip Daerah maupun di satuan kerja lainnya dalam penguasaan kemampuan mengapresiakan teknologi sistem informasi, serta kesiapan para pengguna jasa informasi, berupa komitment dan partisipasi aktifnya terhadap sistem yang tersedia, sebagaimana tabel dibawah ini:

  Tabel 4. Kebutuhan Sumber Daya Manusia Jumlah Kebutuhan Sumber Daya

  Manusia NO Nama SIM

  SA NwA P DbA

  1 SIMDA

  3

  1

  3

  3

  2 SJDI

  1

  1

  1

  1

  3 SIM-PERINDAGKOP 1

  1

  1

  1

  18 SIM-MAPATDA

  1

  14 SIM-WASBANG

  1

  1

  1

  1

  15 SIM-BIN_GA

  1

  1

  1

  16 SIM-PAS

  1

  1

  1

  1

  1

  17 SIM-DUK

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  11 SIM-MUKIM

  9 SIM-LINDUKBANG 1

  1

  1

  1

  10 SIM-SOS

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  1

  12 SIM-HUBUNG

  1

  1

  1

  1

  13 SIM-TARU

  1. Kantor Bupati sebagai pusat pengendali jaringan komputer Kabupaten Bekasi, sedangkan satuan kerja di sekitarnya seperti Sekretariat Daerah, Dinas-dinas, Bawasda, Bapeda, Kantor dan lain sebagainya sebagai remote area. Database dan aplikasi sistem software terpusat di gedung kantor Bupati, pemrosesan data dan pusat penyimpanan terintegrasi, para perumus kebijakan dan data. Dinas-dinas akan menggunakan pengambil keputusan dapat mengkaji suatu instalasi tanpa server dengan dihubungkan permasalahan secara komprehensif yang oleh fiber optic ker server di kantor Bupati didukung berbagai informasi yang relevan dan (diagram terlampir) tersedia secara utuh. Selain itu tingkat kecepatan 2. dan ketepatan pelayanan kepada masyarakat

  Secara struktural pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) senantiasa akan mencapai sasaran. Sistem dikoordinasikan Kantor Pengolahan Data manajemen informasi yang terintegrasi akan Elektronik dan Arsip Daerah, dengan tugas memperbaiki akuntabilitas dan membangun pokoknya antara lain: transparansi penyelenggaraan pemerintahan,

  1. pelaksanaan pembangunan dan proses pelayanan

  Melakukan pengendalian jaringan dan membantu Bupati menyelenggarakan publik, karena dengan didukung jaringan kebijakan pemerintahan dalam komunikasi dan informasi yang komprehensif melaksanakan pengolahan, aparat dan warga masyarakat mampu mengakses pengumpulan, penyebarluasan, data, melakukan pengawasan dan evaluasi pemeliharaan, penyiapan data dan kinerja setiap satuan kerja dalam menjalankan informasi yang diperlukan, sebagai fungsi dan perannya sebagai penyelenggara pusat data dan informasi elektronik di pemerintahan. daerah, sedangkan fungsinya meliputi penyusunan program dan kegiatan

  Lampiran: Desain Rancang Bangun Instalasi

  kantor dalam jangka pendek, jangka

   Jaringan Komputer menengah dan jangka panjang.

  2. Penyelenggaraan urusan tata usaha perkantoran yang meliputi administrasi Lantai keuangan, umum, kepegawaian dan

  Peralat Syste an perencanaan kegiatan. m 3.

  Perumusan kebijaksanaan teknis sesuai lingkup tugasnya.

  Fibre 4.

  Pengolahan data dan informasi mulai

  Serv dari pengumpulan hingga analisa data. Wall er 5.

  Penyebarluasan data dan informasi

  Wall kepada masyarakat. Lantai 6.

  Penyiapan data dan informasi untuk

  UTP Cable seluruh instansi.

  UTP Cable 7.

  Pelaksanaan riset dan penilaian atas hal- hal baru yang berkaitan dengan pusat

  Clien Fibre data dan informasi.

  Lantai

8. Pemeliharaan perangkat keras dan

  Wall Wall perangkat lunak.

  9. Peningkatan SDM dalam bidang pengetahuan teknologi informasi untuk

  UTP Cable

  semua tingkatan keahlian (System

  Client

  Analysis, Network Administrator, Programer, maupun User)

  Wall Lantai I Wall

  10. Penyusunan laporan bulanan, triwulan, tahunan dan atau pada setiap pelaksanaan kegiatan kantor.

  UTP Cable Clien UTP Cable

6. PENUTUP

  Pengembangan sistem informasi akan mendorong terjadinya perubahan dari pola Sistem manajemen database yang terkoneksi secara parsial menuju pola Decision Suport