Humor in Product Design
Designing Products
Humor in Product Design
As Marketing interpreted it.
As the customer wanted it.
© 1984-1994 T/Maker Co.
As Operations made it.
© 1984-1994 T/Maker Co.
© 1984-1994 T/Maker Co.
As Engineering designed it.
© 1984-1994 T/Maker Co.
Overview
Keputusan penting dalam manajemen
operasional adalah mendesain produk
seperti apa yang akan dihasilkan
perusahaan. Mengapa demikian ?
Berkaitan dengan keputusan desain adalah
keputusan dalam menentukan kualitas
seperti apa yang akan diwujudkan oleh
perusahaan baik perusahaan yang bergerak
dibidang jasa ataupun manufaktur.
What is a Product?
Pemuas kebutuhan (need satisfying)
yang ditawarkan oleh suatu organisasi
Contoh :
P&G tidak menjual deterjen, akan tetapi
menjual benefit dari bersihnya pakaian yang
dicuci
Customer membeli kepuasan, bukan
barang
Stages of a Product’s Life Cycle
Automobile
Cell Phone
Compact Disc Player
Color Laser Printer
Color Copier
Introduction
Video Recorder
Growth
Fax Machine
Maturity
B&W TV
Decline
Produk Baru
Teknik menghasilkan produk baru dengan
brainstorming dengan memusatkan perhatian pada :
1. Memahami pelanggan
2. Perubahan ekonomi
3. Perubahan secara sosiologi dan demografi
4. Perubahan teknologi
5. Perubahan politik
6. Perubahan lain yang muncul melalui kebiasaan
pasar, pemasok dan distributor.
Product Design
Menentukan tampilan produk
Menentukan standar kinerja produk
Menentukan material yang akan digunakan
Menentukan dimensi dan toleransi.
Design Process (cont.)
1. Idea Generation (Perolehan
ide)
R&D department
Salespersons in
Customer complaints or
the
field
suggestions
Marketing research Factory workers
New technological
Suppliers
developments
Competitors
Idea Generation
(dari Competitor)
Perceptual Maps
Membandingkan persepsi konsumen
terhadap suatu dimensi produk tertentu.
Benchmarking
Membandingkan produk atau proses
dengan produk/proses terbaik
Reverse engineering
Membongkar produk pesaing untuk
meningkatkan produk kita.
2. Feasibility Study
Analisis Pasar
Analisis ekonomis
Analisis teknis
Spesifikasi kinerja produk
3. Rapid Prototyping
Melakukan tes dan merevisi model desain
awal
Membuat prototype :
Form design (tampilan produk)
Functional design (kinerja produk)
Production design (proses produksi)
Test prototype
Revisi desain (jika diperlukan)
Tes kembali
3a. Production Design
Bagaimana produk akan dibuat. Ada beberapa
cara yang memudahkan production design :
Simplifikasi
Pengurangan jumlah komponen, rakitan, atau pilihan dalam
produk
Standardisasi
Penggunaan komponen yang sama untuk beberapa produk, dan
adanya komponen yang dapat saling ditukar
Desain modular
Mengkombinasikan modul (kumpulan komponen) dengan cara
yang berbeda sehingga menciptakan produk yang unik.
Design for Manufacture (DFM)
Mendesain produk sehingga dapat diproduksi secara mudah dan
murah.
3b. Design
Simplification
(a) Original design
Assembly using
common fasteners
(b) Revised design
(c) Final design
One-piece base &
elimination of
fasteners
Design for
push-and-snap
assembly
4. Final Design and Process
Plans
Final design
Gambar dan
spesifikasi detail
untuk produk
Process plans
Instruksi kerja
Peralatan yang
diperlukan
Rekomendasi
untuk sumber
komponen
Deskripsi
pekerjaan dan
prosedur kerja
Program komputer
Desain yang efektif
Menyesuaikan karakteristik produk atau jasa
dengan permintaan konsumen.
Memastikan bahwa keinginan konsumen dipenuhi
semudah dan dengan biaya yang seminimal
mungkin.
Mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk
mendesain barang atau jasa baru.
Meminimalkan revisi yang dibutuhkan untuk
membuat desain tersebut dapat digunakan.
Pendekatan agar Desain Produk
efektif :
a. Concurrent Design
b. Technology in design
c. Design review
d. Design for environment
e. Quality function deployment
f. Design for robustness
a. Concurrent Design
(Rekayasa Terpadu)
Pendekatan dalam desain yang
melibatkan desain produk secara
simultan oleh tim desain
Meningkatkan kualitas dari awal
keputusan desain
Melibatkan supplier
Melibatkan proses produksi
Design Team
b. Technology in Design
Computer Aided Design (CAD) membantu
proses pembuatan, modifikasi dan analisis desain.
Computer-aided engineering (CAE) tes dan analisis desain
di layar komputer
Computer-aided manufacturing (CAD/CAM)
menghubungkan antara desain dan proses pembuatan
produk.
Product life cycle management (PLM) mengelola lifecycle
produk secara keseluruhan
c. Design Review
Melakukan review terhadap desain untuk
mencegah terjadinya kesalahan.
Failure mode and effects analysis (FMEA)
Metode sistematis untuk menganalisis
kegagalan produk
Value analysis (VA)
Membantu menghilangkan fitur dan fungsi yang
tidak diperlukan
FMEA for Potato Chips
Failure
Mode
Cause of
Failure
Effect of
Failure
Corrective
Action
Stale
moisture content
low
expired
shelf life
poor packaging
bad
tastes
won’t
crunch
thrown out
lost sales
moisture
add
cure
betterlonger
seal
shorterpackage
shelf life
Broken
thin
too
brittle
too
rough
rough handling
use
poor packaging
dip
can’t
display
poor
mouth
injures
chocking
as old
perceived
lost
sales
recipe
change
process
change
change
packaging
Too Salty
receipt
outdated
process
not
in control
uneven distribution
of salt
less
eat
drink
healthmore
hazard
lost sales
with recipe
experiment
experiment
with process
introduce low
salt version
Value analysis (VA)
Dapatkah dilakukan tanpa
komponen/proses tersebut?
Apakah hal itu menghabiskan biaya lebih
dari value-nya?
Dapatkah dibuat dengan metode/peralatan/
material yang lebih murah?
Dapatkah di-recycle?
Apakah membahayakan lingkungan?
d. Design for Environment and
Extended Producer Responsibility
Design for environment
Mendesain produk dari material yang dapat di recycle
Berasal dari material hasil recycle
Didesain untuk mudah diperbaiki
Meminimalkan packaging
Meminimalkan penggunaan bahan dan energi selama proses
pembuatan, proses konsumsi, dan jika sudah tidak terpakai
Tanggung jawab Produsen diperluas, sehingga
perusahaan memiliki tanggungjawab terhadap
produknya bahkan setelah habis masa pakainya.
Design for Environment
Sustainability
Produk harus mampu memenuhi kebutuhan
sekarang tanpa mengorbankan generasi mendatang.
Green product design
Gunakan lebih sedikit material
Gunakan recycled materials atau komponen yang sudah
diperbaiki
Mencoba menggunakan non-natural materials
Gunakan lebih sedikit konsumsi energi
Masa pakai produk yang panjang (tahan lama)
Melibatkan supply chain secara keseluruhan
Merubah paradigma desain
Source: Adapted from the Business
Social Responsibility Web site,
www.bsr.org, accessed April 1, 2007.
e. QFD
Quality Function Deployment
Tujuan utama dari manufacture adalah
memproduksi produk yang paling cepat sampai ke
tangan konsumen dengan biaya yang serendah
mungkin tapi dengan kualitas terbaik, cara tersebut
disebut QFD
QFD adalah metodologi design yang bertujuan
memenuhi kebutuhan, keinginan dan nilai (value)
dari konsumen dengan menterjemahkannya ke
dalam setiap tahap pengembangan dan mencari
tindakan yang tepat pada setiap tahap itu untuk
mencapai tujuan tersebut.
Quality Function Deployment (QFD)
Tools : “House of Quality”
Dikembangkan di Japan thn 1972.
Melibatkan :
1. Customer Attributes (“Voice of the
Customer
2. Engineering Characteristics (“Voice of the
Engineer”
3. Melibatkan perbandingan pesaing
Importance
House of Quality
5
Trade-off matrix
3
Design
characteristics
1
4
2
Customer
requirements
Relationship
matrix
Competitive
assessment
6
Target values
Competitive Assessment of
Customer Requirements :
Produk Setrika Uap (X)
Easy and
safe to use
Irons
well
Competitive Assessment
Customer Requirements
Presses quickly
Removes wrinkles
Doesn’t stick to fabric
Provides enough steam
Doesn’t spot fabric
Doesn’t scorch fabric
Heats quickly
Automatic shut-off
Quick cool-down
Doesn’t break when dropped
Doesn’t burn when touched
Not too heavy
1
9
8
6
8
6
9
6
3
3
5
5
8
2
B A
AB
X
3
4
5
X
X
BA
AB
X AB
A XB
X
B
X
A
ABX
X
AB
AB X
X
A B
X
A
B
Easy and
safe to use
Irons
well
-
Automatic shutoff
Protective cover for soleplate
Time to go from 450º to 100º
Time required to reach 450º F
Flow of water from holes
Size of holes
Number of holes
Material used in soleplate
Thickness of soleplate
Size of soleplate
Weight of iron
Customer Requirements
Presses quickly
Removes wrinkles
Doesn’t stick to fabric
Provides enough steam
Doesn’t spot fabric
Doesn’t scorch fabric
Heats quickly
Automatic shut-off
Quick cool-down
Doesn’t break when dropped
Doesn’t burn when touched
Not too heavy
Energy needed to press
From Customer
Requirements
to Design
Characteristics
- + + +
+
+
+ + +
+
+
+ +
+
+ + +
+ - - + +
+ - +
- +
+
- - +
+ + +
+
+ - - - +
+
+
+ + +
-
Automatic shutoff
Protective cover for soleplate
Time to go from 450º to 100º
Time required to reach 450º
+
Flow of water from holes
-
Size of holes
Number of holes
Material used in soleplate
Thickness of soleplate
-
Size of soleplate
Weight of iron
Energy needed to press
Tradeoff Matrix
+
+
cm
ty
ea
3
1.4
8x4
2
SS
27
15
0.5
45
500
N
Y
4
1.2
8x4
1
MG
27
15
0.3
35
350
N
Y
2
1.7
9x5
4
T
35
15
0.7
50
600
N
Y
3
4
4
4
5
4
3
2
5
5
3
0
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
5
2
1.2
8x5
3
SS
30
30
500
*
*
*
*
*
*
*
soleplate
in.
Protective cover for
Number of holes
Time to go from 450º to 100º
Material used in soleplate
Time required to reach 450º
Thickness of soleplate
lb
Flow of water from holes
Size of soleplate
ft-lb
Size of holes
Weight of iron
Objective
measures
Units of measure
Iron A
Iron B
Our Iron (X)
Estimated impact
Estimated cost
Targets
Design changes
Energy needed to press
Targeted Changes in
Design
mm oz/s sec sec Y/N Y/N
Completed
House of Quality
SS = Silverstone
MG = Mirorrglide
T = Titanium
A Series of Connected
QFD Houses
Part
characteristics
Process
characteristics
A-2
Parts
deployment
A-3
Process
planning
Operations
Process
characteristics
House
of
quality
Part
characteristics
A-1
Product
characteristics
Customer
requirements
Product
characteristics
A-4
Operating
requirements
Benefits dari QFD
Lebih memahami kebutuhan konsumen
Lebih memahami hubungan dalam
desain
Melibatkan proses produksi dalam
proses desain
Merupakan dokumentasi dalam proses
desain
f. Design for Robustness
Robust product
Di desain agar tidak sensitif terhadap variasi dalam
operasi atau lingkungan produksi
Melibatkan dua faktor :
Faktor yang dapat dikendalikan : material yang
digunakan, metode produksi
Faktor yang tidak terkendali : yang dikendalikan oleh
pengguna produk (lamanya pemakaian, perawatan
produk.)
Designing Services
Lecture Outline
Service Economy
Characteristics of Services
Service Design Process
Tools for Service Design
5-39
What is service?
Jasa pada dasarnya merupakan suatu
kegiatan yang memiliki beberapa unsur
ketakberwujudan yang dapat diberikan
oleh suatu pihak kepada pihak lainya
dan memberikan berbagai manfaat bagi
pihak-pihak yang terkait.
5-40
Service Economy
Source: U.S. Bureau of Labor Statistics, IBM Almaden Research Center
5-41
Penyebab pertumbuhan sektor jasa
Berpindahnya kegiatan perekonomian dari
menghasilkan barang menjadi kegiatan
yang menunjang perkembangan industri,
seperti perkembangan industri komunikasi
dan teknologi informasi, automasi, industri
elektronik yang membutuhkan jasa
perbaikan dan jasa purna jual.
5-42
Penyebab pertumbuhan sektor
jasa-2
Semakin maju dan makmurnya
masyarakat, mengakibatkan
meningkatnya kualitas kehidupan dan
gaya hidup. Masyarakat maju lebih
mengutamakan kesehatan, hiburan,
pendidikan yang mempunyai multiple
effect terhadap berbagai sektor jasa
5-43
Penyebab pertumbuhan sektor
jasa-3
Semakin berkembangnya perusahaan
dan organisasi jasa profesional, seperti
pengacara, konsultan dibidang
kesehatan, rumah sakit, yang
menawarkan jasa spesial dan
superspecialist.
5-44
Penyebab pertumbuhan sektor
jasa-4
Semakin majunya sistem produksi,
dengan menggunakan peralatan
otomatis, sistem administrasi yang
terpadu dan canggihnya teknologi shg
mempunyai dampak terhadap
perkembangan sektor jasa terhadap
kebutuhan tenaga kerja ahli, konsultan,
dll.
5-45
Characteristics of Services
Karakteristik
Intangibility
Inseparability
Variability
Perishability
Tidak bisa disentuh, dilihat,
dirasakan, didengar, atau
dicium sebelum dibeli
Cenderung tidak bisa
dicoba terlebih dahulu –
yang berarti resiko
pelanggan tinggi
Pelanggan mengandalkan
isyarat-isyarat untuk
mengambil kesimpulan
mengenai kualitas
Pemasar harus mencoba
untuk “tangibilize the
intangible”
Sifat-2 Jasa
Karakteristik
Intangibility
Inseparability
Variability
Perishability
Jasa diproduksi dan
dikonsumsi pada
saat yang
bersamaan (air
travel)
Terdapatnya
preferensi yang
kuat terhadap
penyedia jasa
tertentu
Sifat-2 Jasa
Karakteristik
Intangibility
Inseparability
Variability
Perishability
Penyedia jasa berbedabeda dalam hal atribut,
keterampilan, mood, dll.
Bahkan penyedia jasa yang
sama dapat memberikan
layanan yang berbeda pada
hari yang lain.
Pengendalian kualitas
sangat penting :
Pekerjakan orang yang
tepat
Standarkan layanan
Amati kepuasan
pelanggan
Sifat-2 Jasa
Karakteristik
Intangibility
Inseparability
Variability
Perishability
Jasa tidak dapat disimpan
atau dengan kata lain
digudangkan
Manajemen kapasitas /
permintaan sangat
penting:
Strategi sisi
permintaan
Strategi sisi
pasokan
Service
Design
Process
5-50
Service Design
Process (cont.)
Service concept
Gambaran utama jasa yang ditawarkan, target
pasar yang dituju, dan customer experience
yang diinginkan
Service package
Terdiri dari barang fisik dari jasa, benefit
sensual (yang bisa dirasakan oleh panca
indera), dan benefit psikologis (nyaman,
tenang, relax, dll)
Service specifications
Ekspektasi dan harapan dari pelanggan,
aktivitas yang harus dilakukan dan pedoman
bagi service provider, langkah-langkah kerja
setiap karyawan
5-51
Tools for Service Design
Service blueprinting : proses merekam
aktivitas dan interaksi dalam delivery jasa
dalam bentuk grafis.
line of influence aktivitas untuk membuat
konsumen memasuki fasilitas jasa
line of interaction dimana konsumen
berinteraksi dengan service provider dan
konsumen lainnya
line of visibility memisahkan antara aktivitas
front office dan back office
line of support service provider berinteraksi
dengan personil pendukung untuk melakukan
tugasnya
5-52
Thank You
Humor in Product Design
As Marketing interpreted it.
As the customer wanted it.
© 1984-1994 T/Maker Co.
As Operations made it.
© 1984-1994 T/Maker Co.
© 1984-1994 T/Maker Co.
As Engineering designed it.
© 1984-1994 T/Maker Co.
Overview
Keputusan penting dalam manajemen
operasional adalah mendesain produk
seperti apa yang akan dihasilkan
perusahaan. Mengapa demikian ?
Berkaitan dengan keputusan desain adalah
keputusan dalam menentukan kualitas
seperti apa yang akan diwujudkan oleh
perusahaan baik perusahaan yang bergerak
dibidang jasa ataupun manufaktur.
What is a Product?
Pemuas kebutuhan (need satisfying)
yang ditawarkan oleh suatu organisasi
Contoh :
P&G tidak menjual deterjen, akan tetapi
menjual benefit dari bersihnya pakaian yang
dicuci
Customer membeli kepuasan, bukan
barang
Stages of a Product’s Life Cycle
Automobile
Cell Phone
Compact Disc Player
Color Laser Printer
Color Copier
Introduction
Video Recorder
Growth
Fax Machine
Maturity
B&W TV
Decline
Produk Baru
Teknik menghasilkan produk baru dengan
brainstorming dengan memusatkan perhatian pada :
1. Memahami pelanggan
2. Perubahan ekonomi
3. Perubahan secara sosiologi dan demografi
4. Perubahan teknologi
5. Perubahan politik
6. Perubahan lain yang muncul melalui kebiasaan
pasar, pemasok dan distributor.
Product Design
Menentukan tampilan produk
Menentukan standar kinerja produk
Menentukan material yang akan digunakan
Menentukan dimensi dan toleransi.
Design Process (cont.)
1. Idea Generation (Perolehan
ide)
R&D department
Salespersons in
Customer complaints or
the
field
suggestions
Marketing research Factory workers
New technological
Suppliers
developments
Competitors
Idea Generation
(dari Competitor)
Perceptual Maps
Membandingkan persepsi konsumen
terhadap suatu dimensi produk tertentu.
Benchmarking
Membandingkan produk atau proses
dengan produk/proses terbaik
Reverse engineering
Membongkar produk pesaing untuk
meningkatkan produk kita.
2. Feasibility Study
Analisis Pasar
Analisis ekonomis
Analisis teknis
Spesifikasi kinerja produk
3. Rapid Prototyping
Melakukan tes dan merevisi model desain
awal
Membuat prototype :
Form design (tampilan produk)
Functional design (kinerja produk)
Production design (proses produksi)
Test prototype
Revisi desain (jika diperlukan)
Tes kembali
3a. Production Design
Bagaimana produk akan dibuat. Ada beberapa
cara yang memudahkan production design :
Simplifikasi
Pengurangan jumlah komponen, rakitan, atau pilihan dalam
produk
Standardisasi
Penggunaan komponen yang sama untuk beberapa produk, dan
adanya komponen yang dapat saling ditukar
Desain modular
Mengkombinasikan modul (kumpulan komponen) dengan cara
yang berbeda sehingga menciptakan produk yang unik.
Design for Manufacture (DFM)
Mendesain produk sehingga dapat diproduksi secara mudah dan
murah.
3b. Design
Simplification
(a) Original design
Assembly using
common fasteners
(b) Revised design
(c) Final design
One-piece base &
elimination of
fasteners
Design for
push-and-snap
assembly
4. Final Design and Process
Plans
Final design
Gambar dan
spesifikasi detail
untuk produk
Process plans
Instruksi kerja
Peralatan yang
diperlukan
Rekomendasi
untuk sumber
komponen
Deskripsi
pekerjaan dan
prosedur kerja
Program komputer
Desain yang efektif
Menyesuaikan karakteristik produk atau jasa
dengan permintaan konsumen.
Memastikan bahwa keinginan konsumen dipenuhi
semudah dan dengan biaya yang seminimal
mungkin.
Mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk
mendesain barang atau jasa baru.
Meminimalkan revisi yang dibutuhkan untuk
membuat desain tersebut dapat digunakan.
Pendekatan agar Desain Produk
efektif :
a. Concurrent Design
b. Technology in design
c. Design review
d. Design for environment
e. Quality function deployment
f. Design for robustness
a. Concurrent Design
(Rekayasa Terpadu)
Pendekatan dalam desain yang
melibatkan desain produk secara
simultan oleh tim desain
Meningkatkan kualitas dari awal
keputusan desain
Melibatkan supplier
Melibatkan proses produksi
Design Team
b. Technology in Design
Computer Aided Design (CAD) membantu
proses pembuatan, modifikasi dan analisis desain.
Computer-aided engineering (CAE) tes dan analisis desain
di layar komputer
Computer-aided manufacturing (CAD/CAM)
menghubungkan antara desain dan proses pembuatan
produk.
Product life cycle management (PLM) mengelola lifecycle
produk secara keseluruhan
c. Design Review
Melakukan review terhadap desain untuk
mencegah terjadinya kesalahan.
Failure mode and effects analysis (FMEA)
Metode sistematis untuk menganalisis
kegagalan produk
Value analysis (VA)
Membantu menghilangkan fitur dan fungsi yang
tidak diperlukan
FMEA for Potato Chips
Failure
Mode
Cause of
Failure
Effect of
Failure
Corrective
Action
Stale
moisture content
low
expired
shelf life
poor packaging
bad
tastes
won’t
crunch
thrown out
lost sales
moisture
add
cure
betterlonger
seal
shorterpackage
shelf life
Broken
thin
too
brittle
too
rough
rough handling
use
poor packaging
dip
can’t
display
poor
mouth
injures
chocking
as old
perceived
lost
sales
recipe
change
process
change
change
packaging
Too Salty
receipt
outdated
process
not
in control
uneven distribution
of salt
less
eat
drink
healthmore
hazard
lost sales
with recipe
experiment
experiment
with process
introduce low
salt version
Value analysis (VA)
Dapatkah dilakukan tanpa
komponen/proses tersebut?
Apakah hal itu menghabiskan biaya lebih
dari value-nya?
Dapatkah dibuat dengan metode/peralatan/
material yang lebih murah?
Dapatkah di-recycle?
Apakah membahayakan lingkungan?
d. Design for Environment and
Extended Producer Responsibility
Design for environment
Mendesain produk dari material yang dapat di recycle
Berasal dari material hasil recycle
Didesain untuk mudah diperbaiki
Meminimalkan packaging
Meminimalkan penggunaan bahan dan energi selama proses
pembuatan, proses konsumsi, dan jika sudah tidak terpakai
Tanggung jawab Produsen diperluas, sehingga
perusahaan memiliki tanggungjawab terhadap
produknya bahkan setelah habis masa pakainya.
Design for Environment
Sustainability
Produk harus mampu memenuhi kebutuhan
sekarang tanpa mengorbankan generasi mendatang.
Green product design
Gunakan lebih sedikit material
Gunakan recycled materials atau komponen yang sudah
diperbaiki
Mencoba menggunakan non-natural materials
Gunakan lebih sedikit konsumsi energi
Masa pakai produk yang panjang (tahan lama)
Melibatkan supply chain secara keseluruhan
Merubah paradigma desain
Source: Adapted from the Business
Social Responsibility Web site,
www.bsr.org, accessed April 1, 2007.
e. QFD
Quality Function Deployment
Tujuan utama dari manufacture adalah
memproduksi produk yang paling cepat sampai ke
tangan konsumen dengan biaya yang serendah
mungkin tapi dengan kualitas terbaik, cara tersebut
disebut QFD
QFD adalah metodologi design yang bertujuan
memenuhi kebutuhan, keinginan dan nilai (value)
dari konsumen dengan menterjemahkannya ke
dalam setiap tahap pengembangan dan mencari
tindakan yang tepat pada setiap tahap itu untuk
mencapai tujuan tersebut.
Quality Function Deployment (QFD)
Tools : “House of Quality”
Dikembangkan di Japan thn 1972.
Melibatkan :
1. Customer Attributes (“Voice of the
Customer
2. Engineering Characteristics (“Voice of the
Engineer”
3. Melibatkan perbandingan pesaing
Importance
House of Quality
5
Trade-off matrix
3
Design
characteristics
1
4
2
Customer
requirements
Relationship
matrix
Competitive
assessment
6
Target values
Competitive Assessment of
Customer Requirements :
Produk Setrika Uap (X)
Easy and
safe to use
Irons
well
Competitive Assessment
Customer Requirements
Presses quickly
Removes wrinkles
Doesn’t stick to fabric
Provides enough steam
Doesn’t spot fabric
Doesn’t scorch fabric
Heats quickly
Automatic shut-off
Quick cool-down
Doesn’t break when dropped
Doesn’t burn when touched
Not too heavy
1
9
8
6
8
6
9
6
3
3
5
5
8
2
B A
AB
X
3
4
5
X
X
BA
AB
X AB
A XB
X
B
X
A
ABX
X
AB
AB X
X
A B
X
A
B
Easy and
safe to use
Irons
well
-
Automatic shutoff
Protective cover for soleplate
Time to go from 450º to 100º
Time required to reach 450º F
Flow of water from holes
Size of holes
Number of holes
Material used in soleplate
Thickness of soleplate
Size of soleplate
Weight of iron
Customer Requirements
Presses quickly
Removes wrinkles
Doesn’t stick to fabric
Provides enough steam
Doesn’t spot fabric
Doesn’t scorch fabric
Heats quickly
Automatic shut-off
Quick cool-down
Doesn’t break when dropped
Doesn’t burn when touched
Not too heavy
Energy needed to press
From Customer
Requirements
to Design
Characteristics
- + + +
+
+
+ + +
+
+
+ +
+
+ + +
+ - - + +
+ - +
- +
+
- - +
+ + +
+
+ - - - +
+
+
+ + +
-
Automatic shutoff
Protective cover for soleplate
Time to go from 450º to 100º
Time required to reach 450º
+
Flow of water from holes
-
Size of holes
Number of holes
Material used in soleplate
Thickness of soleplate
-
Size of soleplate
Weight of iron
Energy needed to press
Tradeoff Matrix
+
+
cm
ty
ea
3
1.4
8x4
2
SS
27
15
0.5
45
500
N
Y
4
1.2
8x4
1
MG
27
15
0.3
35
350
N
Y
2
1.7
9x5
4
T
35
15
0.7
50
600
N
Y
3
4
4
4
5
4
3
2
5
5
3
0
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
5
2
1.2
8x5
3
SS
30
30
500
*
*
*
*
*
*
*
soleplate
in.
Protective cover for
Number of holes
Time to go from 450º to 100º
Material used in soleplate
Time required to reach 450º
Thickness of soleplate
lb
Flow of water from holes
Size of soleplate
ft-lb
Size of holes
Weight of iron
Objective
measures
Units of measure
Iron A
Iron B
Our Iron (X)
Estimated impact
Estimated cost
Targets
Design changes
Energy needed to press
Targeted Changes in
Design
mm oz/s sec sec Y/N Y/N
Completed
House of Quality
SS = Silverstone
MG = Mirorrglide
T = Titanium
A Series of Connected
QFD Houses
Part
characteristics
Process
characteristics
A-2
Parts
deployment
A-3
Process
planning
Operations
Process
characteristics
House
of
quality
Part
characteristics
A-1
Product
characteristics
Customer
requirements
Product
characteristics
A-4
Operating
requirements
Benefits dari QFD
Lebih memahami kebutuhan konsumen
Lebih memahami hubungan dalam
desain
Melibatkan proses produksi dalam
proses desain
Merupakan dokumentasi dalam proses
desain
f. Design for Robustness
Robust product
Di desain agar tidak sensitif terhadap variasi dalam
operasi atau lingkungan produksi
Melibatkan dua faktor :
Faktor yang dapat dikendalikan : material yang
digunakan, metode produksi
Faktor yang tidak terkendali : yang dikendalikan oleh
pengguna produk (lamanya pemakaian, perawatan
produk.)
Designing Services
Lecture Outline
Service Economy
Characteristics of Services
Service Design Process
Tools for Service Design
5-39
What is service?
Jasa pada dasarnya merupakan suatu
kegiatan yang memiliki beberapa unsur
ketakberwujudan yang dapat diberikan
oleh suatu pihak kepada pihak lainya
dan memberikan berbagai manfaat bagi
pihak-pihak yang terkait.
5-40
Service Economy
Source: U.S. Bureau of Labor Statistics, IBM Almaden Research Center
5-41
Penyebab pertumbuhan sektor jasa
Berpindahnya kegiatan perekonomian dari
menghasilkan barang menjadi kegiatan
yang menunjang perkembangan industri,
seperti perkembangan industri komunikasi
dan teknologi informasi, automasi, industri
elektronik yang membutuhkan jasa
perbaikan dan jasa purna jual.
5-42
Penyebab pertumbuhan sektor
jasa-2
Semakin maju dan makmurnya
masyarakat, mengakibatkan
meningkatnya kualitas kehidupan dan
gaya hidup. Masyarakat maju lebih
mengutamakan kesehatan, hiburan,
pendidikan yang mempunyai multiple
effect terhadap berbagai sektor jasa
5-43
Penyebab pertumbuhan sektor
jasa-3
Semakin berkembangnya perusahaan
dan organisasi jasa profesional, seperti
pengacara, konsultan dibidang
kesehatan, rumah sakit, yang
menawarkan jasa spesial dan
superspecialist.
5-44
Penyebab pertumbuhan sektor
jasa-4
Semakin majunya sistem produksi,
dengan menggunakan peralatan
otomatis, sistem administrasi yang
terpadu dan canggihnya teknologi shg
mempunyai dampak terhadap
perkembangan sektor jasa terhadap
kebutuhan tenaga kerja ahli, konsultan,
dll.
5-45
Characteristics of Services
Karakteristik
Intangibility
Inseparability
Variability
Perishability
Tidak bisa disentuh, dilihat,
dirasakan, didengar, atau
dicium sebelum dibeli
Cenderung tidak bisa
dicoba terlebih dahulu –
yang berarti resiko
pelanggan tinggi
Pelanggan mengandalkan
isyarat-isyarat untuk
mengambil kesimpulan
mengenai kualitas
Pemasar harus mencoba
untuk “tangibilize the
intangible”
Sifat-2 Jasa
Karakteristik
Intangibility
Inseparability
Variability
Perishability
Jasa diproduksi dan
dikonsumsi pada
saat yang
bersamaan (air
travel)
Terdapatnya
preferensi yang
kuat terhadap
penyedia jasa
tertentu
Sifat-2 Jasa
Karakteristik
Intangibility
Inseparability
Variability
Perishability
Penyedia jasa berbedabeda dalam hal atribut,
keterampilan, mood, dll.
Bahkan penyedia jasa yang
sama dapat memberikan
layanan yang berbeda pada
hari yang lain.
Pengendalian kualitas
sangat penting :
Pekerjakan orang yang
tepat
Standarkan layanan
Amati kepuasan
pelanggan
Sifat-2 Jasa
Karakteristik
Intangibility
Inseparability
Variability
Perishability
Jasa tidak dapat disimpan
atau dengan kata lain
digudangkan
Manajemen kapasitas /
permintaan sangat
penting:
Strategi sisi
permintaan
Strategi sisi
pasokan
Service
Design
Process
5-50
Service Design
Process (cont.)
Service concept
Gambaran utama jasa yang ditawarkan, target
pasar yang dituju, dan customer experience
yang diinginkan
Service package
Terdiri dari barang fisik dari jasa, benefit
sensual (yang bisa dirasakan oleh panca
indera), dan benefit psikologis (nyaman,
tenang, relax, dll)
Service specifications
Ekspektasi dan harapan dari pelanggan,
aktivitas yang harus dilakukan dan pedoman
bagi service provider, langkah-langkah kerja
setiap karyawan
5-51
Tools for Service Design
Service blueprinting : proses merekam
aktivitas dan interaksi dalam delivery jasa
dalam bentuk grafis.
line of influence aktivitas untuk membuat
konsumen memasuki fasilitas jasa
line of interaction dimana konsumen
berinteraksi dengan service provider dan
konsumen lainnya
line of visibility memisahkan antara aktivitas
front office dan back office
line of support service provider berinteraksi
dengan personil pendukung untuk melakukan
tugasnya
5-52
Thank You