Analisis Pengaruh Pertumbuhan UKM Invest

Analisis Pengaruh Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah, Investasi, dan Tenaga
Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kota Kediri

Proposal Skripsi

Oleh:
Khoirun Nisa’ Ayu H
NIM. 17402153394
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
MARET 2018

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana

diungkapkan

Sukirno,


bahwa

pembangunan

ekonomi

merupakan suatu proses peningkatan pendapatan perkapita masyarakat dalam jangka
panjang.1 Dimana pendapatan perkapita merupakan salah satu alat ukur
kemakmuran suatu negara. Hal ini berarti bahwa pembangunan ekonomi merupakan
salah satu wujud dari cita-cita negara, yakni terciptanya pemerataan kesejahteraan
masyarakat. Selain itu tujuan dari pembangunan ekonomi adalah tercapainya
pembangunan ekonomi secara adil dan merata.
Bagi Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, pembangunan
ekonomi merupakan faktor yang sangat penting dalam upaya memajukan negara.
Pembangunan ekonomi dilakukan Indonesia dalam upaya meningkatkan laju
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesempatan kerja, memajukan sektor
teknologi dan pendidikan, menyeimbangkan perekonomian, serta pemerataan
pendapatan. Berbagai upaya dilakukan Indonesia untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat yang merata sebagai wujud dari keberhasilan pembangunan ekonomi

yang dilakukan.
Dalam hal ini sektor industri merupakan salah satu sektor yang memiliki
peran penting dalam pembangunan nasional. Peranan sektor industri dalam
pembangunan ekonomi ini dapat dibuktikan melalui hasil dari kontribusinya yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Beberapa keunggulan dari
sektor industri antara lain adalah kemampuannya menyerap tenaga kerja yang besar,
menciptakan nilai tambah, serta kapitalisasi modal yang dimiliki sangatlah besar.
Sehingga keberadaannya sangat berpengaruh dalam perekonomian.
Salah satu contoh peranan industri tersebut dapat dirasakan baik oleh
pemerintah maupun masyarakat di sekitar wilayah PT. Gudang Garam, Kota Kediri
1 Sadono Sukirno. Makroekonomi: Teori Pengantar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015),
hlm. 9

1

pada khususnya. Dapat diketahui bahwa hingga saat ini PT. Gudang Garam masih
menjadi sektor penyumbang PDRB terbesar di Kota Kediri, dimana PT. Gudang
Garam merupakan perusahaan industri besar dan padat modal. PT. Gudang Garam
mempunyai kontribusi besar terhadap majunya dan berkembangnya kota Kediri baik
dalam segi ekonomi maupun pembangunannya. Kemampuannya menyerap tenaga

kerja dalam skala besar menjadikan beban ketergantungan bagi masyarakat sekitar.
Adapun nilai PDRB berdasarkan harga konstan di kota Kediri mulai dari tahun 2010
sampai 2016 terbesar terletak pada industri pengolahan sebagaimana terlihat pada
tabel berikut:2
Tabel 1.1 Produk Domestik Regional Bruto
Kota Kediri Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun
2010-2016 (dalam jutaan rupiah)
Kateg
ori
(1)
A
B
C
D
E

F
G

H

I
J
K
L
M,N
O

Uraian

2010

2011

2012

2013

2014

2015


2016

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

Pertanian,

Kehutanan, dan
Perikanan
Pertambangan dan
Penggalian
Industri
Pengolahan
Pengadaan Listrik
dan Gas
Pengadaan Air,
Pengelolaan
Sampah, Limbah
dan Daur Ulang
Konstruksi

169,247.0
4

173,370.5
6


174,095.8
5

177,917.4
4

181,075.5
7

185,654.9
2

188,160.5
4

Perdagangan Besar
dan Eceran;
Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor
Transportasi dan

Pergudangan
Penyediaan
Akomodasi dan
Makan Minum
Informasi dan
Komunikasi
Jasa Keuangan dan
Asuransi
Real Estate
Jasa Perusahaan
Administrasi
Pemerintahan,

33.76

33.80

34.12

34.37


34.03

33.70

33.37

47,615,73
8.39
6,162.09

48,831,03
2.67
6,740.44

50,953,01
9.26
7,306.94

52,260,89

4.73
7,635.97

55,465,96
2.80
7,837.21

58,453,64
3.58
7,889.86

61,589,52
6.84
8,021.00

12,998.60

13,615.37

14,307.96


15,264.19

15,391.05

15,919.13

16,481.26

995,022.2
9
4,911,688
.74

1,070,516
.80
5,697,120
.97

1,156,577
.77
6,298,979
.20

1,251,610
.76
6,712,463
.94

1,293,875
.15
6,952,269
.07

1,330,183
.83
7,296,285
.33

1,383,473
.61
7,737,111
.18

216,541.0
2
712,193.0
2

237,472.5
5
844,324.0
6

247,341.7
9
889,004.3
2

267,271.8
7
952,711.5
0

288,621.1
9
1,025,166
.39

304,402.0
9
1,100,364
.45

323,026.9
9
1,187,680
.62

1,138,063
.19
476,620.2
0
257,066.3
7
106,017.6
9
243,189.2
9

1,243,376
.82
517,540.1
2
275,862.6
4
113,063.2
0
250,911.5
2

1,415,897
.84
563,746.5
0
289,875.5
3
120,244.9
8
259,456.5
6

1,582,101
.93
619,555.6
4
310,021.8
7
128,775.8
5
264,513.8
3

1,696,305
.96
655,469.0
2
331,663.8
8
139,388.5
9
265,033.0
6

1,818,753
.81
687,055.7
5
349,179.8
8
148,538.9
0
274,090.9
7

1,962,771
.83
720,820.8
7
369,716.0
2
158,141.3
4
282,087.9
9

2 https://kedirikota.bps.go.id/statictable/2017/07/05/10/pdrb-kota-kediri-atas-dasarharga-berlaku-menurut-lapangan-usaha-tahun-2010---2016-juta-rupiah-.html

2

P
Q
R,S,T,
U

Pertahanan dan
Jaminan Sosial
Wajib
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial
Jasa lainnya
PRODUK
DOMESTIK
REGIONAL BRUTO

401,508.8
7
82,633.24

431,914.7
3
95,096.48

205,867.1
7
57,550,59
0.96

218,082.9
8
60,020,07
5.72

465,111.3
5
103,423.8
5
226,656.3
7
63,185,08
0.16

502,837.2
1
113,193.5
8
242,000.1
0
65,408,80
4.78

538,850.4
1
122,118.8
6
253,827.8
5
69,232,89
0.11

575,402.4
9
131,105.5
8
267,024.2
6
72,945,52
8.52

Sedangkan besarnya nilai PDRB berdasarkan harga konstan tanpa
kontribusi dari PT Gudang Garam dapat dilihat pada tabel berikut: 3

No.

Tahun

PDRB

1.

2011

7,2 triliun

2.

2012

7,6 triliun

3.

2013

7,9 triliun

4.

2014

8,2 triliun

5.

2015

8,5 triliun

Dari sini dapat diketahui bahwa perekonomian Kota Kediri sangat
bergantung pada PT Gudang Garam, dimana perusahaan rokok tersebut
menyumbang kurang lebih 75% PDRB yaitu sekitar R 27 triliun. Mungkin hal ini
merupakan dampak baik bagi perekonomian Kota Kediri, namun dalam jangka
panjang hal tersebut akan mengikis jiwa kemandirian masyarakat Kota Kediri pada
khususnya. Mengingat bahwa sekarang ini Indonesia juga telah menghadapi era
MEA dimana masyarakat dituntut untuk mampu berinovasi agar mampu bersaing
dengan produk luar negeri.

3 https://kedirikota.bps.go.id

3

611,557.0
1
140,163.6
5
280,639.7
3
76,959,41
3.87

Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, juga perlu
diterapkan penumbuhan sikap kemandirian dalam masyarakat guna mencetak
masyarakat yang sejahtera dan dapat mendorong perekonomian Indonesia agar lebih
maju. Upaya ini dilakukan dengan meningkatkan ekonomi rakyat, yaitu dengan
menciptakan kesempatan usaha dan lapangan kerja. Hal ini dapat membantu
mengurangi masalah pengangguran, sehingga dapat berdampak pada pertumbuhan
ekonomi Indonesia.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator
penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode
tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Apabila
PDRB suatu daerah menunjukkan adanya peningkatan, maka dapat diartikan pula
bahwa perekonomian daerah tersebut juga meningkat.
Paradigma pembangunan yang dapat digunakan untuk mencapai itu semua
adalah dengan diterapkannya strategi pemberdayaan. Salah satu pemberdayaan yang
sering diterapkan adalah pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM).
Pemberdayaan Usaha Kecil menengah (UKM) ini dapat berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi daerah baik secara langsung maupun tidak langsung, yang
kemudian juga akan berpengaruh pada perekonomian secara nasional.
Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan bentuk usaha ekonomi yang
memiliki produktivitas tinggi yang dibangun secara individu dan tidak terkait
dengan badan usaha maupun suatu cabang perusahaan. Dalam menghadapi era MEA
atau pasar bebas ASEAN, Indonesia memiliki peluang yang besar untuk
memperbaiki daya saing dari berbagai sektor. Dalam hal ini UKM Memiliki
pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, yakni dengan
mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang baru dan luas agar mampu
mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
Selain itu, sektor UKM telah terbukti mampu bertahan saat terjadi krisis
ekonomi pada tahun 1998, sedangkan usaha yang lebih besar justru tidak mampu
bertahan dan tumbang. Hal ini menjadi kelebihan sendiri bagi sektor UKM sehingga
kehadirannya dirasa penting untuk membantu perekonomian Indonesia. Selain itu,

4

sektor juga berpeluang untuk menyerap banyak tenaga kerja, sehingga peranannya
menjadi bagian yang diutamakan setiap perencanaan pembangunan oleh
Departemen Perindustrian dan Departemen Koperasi dan UMKM. Sedangkan dalam
lingkup daerah peranan pemberdayaan UKM ini biasanya di jalankan oleh Dinas
Koperasi dan UMKM yaitu dengan mengadakan berbagai program pelatihan
kewirausahaan

dan

penyediaan

modal

usaha.

Hal

ini

dilakukan

untuk

mengembangkan potensi daerah-daerah dengan memperbaiki sumber daya
manusianya.
Sektor UKM merupakan penyumbang terbesar Produk Domestik Bruto
(PDB) secara nasional. Dan pertumbuhan ekonomi sendiri merupakan proses
dimana terjadi nya kenaikan Produk domestik Bruto (PDB) dalam jangka waktu
yang panjang. Perekonomian suatu negara dikatakan tumbuh atau berkembang bila
terjadi pertumbuhan output. Menurut Sukirno, pertumbuhan ekonomi merupakan
suatu perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan
jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah. Sedangkan pertumbuhan
ekonomi daerah dapat diukur dari tingkat Produk Domestik Regional Bruto nya.
Peranan UKM dalam Pertumbuhan Ekonomi Daerah dapat diindikasikan
dengan pertumbuhan UKM itu sendiri. Apabila sektor UKM tumbuh dan
berkembang dalam suatu daerah, akan menyebabkan penyerapan pada tenaga kerja
bertambah dan tentu kegiatan produksi serta output yang akan dihasilkan juga
bertambah, dimana hal ini akan berdampak pada kenaikan PDRB daerah.
Penelitian ini bertujuan Untuk menguji sejauh mana hubungan antara
Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM), Investasi, dan Tenaga Kerja terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Daerah dengan studi kasus Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Kota Kediri.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan-permasalahan yang
diangkat dalam penelitian ini antara lain:
1. Apakah pertumbuhan UKM berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga
kerja di Kota Kediri?

5

2. Apakah investasi berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja Kota
Kediri?
3. Apakah pertumbuhan UKM berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi daerah Kota Kediri?
4. Apakah investasi berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Kota Kediri?
5. Apakah tenaga kerja berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kota
Kediri?
6. Apakah pertumbuhan UKM, investasi, dan tenaga kerja secara bersama-sama
mempengaruhi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kota Kediri?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah :
1. Mengaji pengaruh faktor pertumbuhan UKM terhadap penyerapan tenaga kerja
di Kota Kediri.
2. Mengaji pengaruh faktor investasi terhadap penyerapan tenaga kerja Kota
Kediri.
3. Mengaji pengaruh faktor pertumbuhan UKM terhadap pertumbuhan ekonomi
daerah Kota Kediri.
4. Mengaji pengaruh faktor investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kota
Kediri.
5. Mengaji pengaruh faktor tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
Kota Kediri.
6. Mengaji pengaruh faktor pertumbuhan UKM dan investasi secara bersama-sama
terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kota Kediri.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Menambah khasanah ilmu pengetahuan, khususnya mengenai pengaruh
pertumbuhan ekonomi, investasi, dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan
ekonomi daerah, serta sebagai tambahan referensi bagi peneliti lainnya yang
berminat untuk mengkaji bidang yang sama namun dengan metode dan ruang
lingkup yang berbeda.
2. Manfaat praktis

6

Memberikan gambaran, saran, serta masukan bagi para pembuat
kebijakan yang berkaitan dengan UKM, investasi, dan tenaga kerja dan
pertumbuhan ekonomi.
E. Penegasan Istilah
Dalam penulisan proposal skripsi ini, perlu adanya penegasan istilah yang
diberikan oleh peneliti dari judul yang diangkat peneliti. Hal ini bertujuan agar tidak
terjadi kerancuan, kesalahpahaman atau perbedaan pemahaman dalam membaca dan
memahami proposal skripsi ini. Dengan memberikan penegasan istilah baik secara
konsep maupun operasional, berikut definisi konsep dan definisi operasional dari
masing-masing variabel:
1. Definisi Konseptual
a. Usaha Kecil Menengah
Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UKM berdasarkan
kuantitas tenaga kerja, yaitu untuk usaha kecil memiliki jumlah tenaga kerja
lima sampai dengan 19 orang, sedangkan usaha menengah memiliki tenaga
kerja 20 sampai dengan 99 orang.4 Sedangkan menurut Bank Indonesia (BI)
UKM adalah perusahaan atau industri dengan karakteristik berupa (a) modalnya
kurang dari Rp 20 juta; (b) untuk satu putaran dari usahanya hanya membutuhkan
dana Rp 5 juta; (c) memiliki aset maksimum Rp 600 juta di luar tanah dan
bangunan; dan(d) omzet tahunan  Rp 1 miliar.

b. Investasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, investasi adalah penanaman uang
atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh
keuntungan.5 Selain itu beberapa definisi investasi menurut para ahli antara
lain:6
1) Menurut Mulyadi, investasi adalah pengaitan sumber-sumber dalam
jangka panjang untuk mendapatkan laba di masa datang.

4 Bank Indonesia, Kajian Akademik Pemeringkat Kredit Bagi Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah di Indonesia, diakses dari
https://www.bi.go.id/id/umkm/penelitian/nasional/kajian/Documents/7da49f82a34f4
bd4bde57ba94172a0b3BukuKajianAkademikKelayakanPendirianLembagaPemerin.p
df, pada tanggal 31 Maret 2018, pukul 07.08 WIB
5 Fransiskus Paulus Paskalis Abi, Semakin Dekat Dengan Pasar Modal Indonesia,
(Yogyakarta: Deepublish, 2016), hlm. 11
6Ibid., hlm. 10

7

2) Menurut Henry Simamora, investasi adalah suatu aktiva yang digunakan
oleh perusahaan untuk menambahkan atau menumbuhkan kekayaan
melalui distribusi hasil investasi (misalnya: pendapatan bunga, royalti,
dividen, pendapatan sewa, dan lain-lain), untuk apresiasi nilai investasi
atau juga untuk manfaat lain bagi suatu perusahaan yang berinvestasi.
3) Menurut James C Van Horn, divestasi adalah kegiatan yang
memanfaatkan kas pada saat sekarang dengan tujuan untuk mendapatkan
hasil barang di masa yang akan datang.
c. Tenaga Kerja
Menurut Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 ayat 2
mengungkapkan bahwa tenaga kerja ialah setiap orang yang dapat bekerja
untuk menghasilkan barang atau jasa, baik untuk subsistem dan untuk
masyarakat.7
d. Pertumbuhan Ekonomi
Beberapa definisi pertumbuhan ekonomi menurut para ahli, antara lain:
1) Menurut Sadono Sukirno menyebutkan bahwasanya pertumbuhan
ekonomi dapat didefinisikan sebagai perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi
dalam masyarakat bertambah.8
2) Menurut Boediono, pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan
output per kapita.9
3) Menurut Kuznet pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam
jangka panjang dari negara bersangkutan untuk menyediakan berbagai
barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas ini ditentukan
oleh kemajuan atau penyesuaian teknologi, institusional, dan ideologis
terhadap tuntutan keadaan yang ada.10
2. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan penjelasan mengenai variabel-variabel
penelitian oleh peneliti, di mana definisi operasional ini tidak boleh mempunyai
7 Agusmidah, Dinamika Hukum Ketenagakerjaan, (Medan: USU Press, 2010), hlm. 5
8 Sadono Sukirno. Makroekonomi:..., hlm. 9
9 Suwandi, Desentralisasi Fiskal dan Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi,
Penyerapan Tenaga Kerja, Kemiskinanm dan Kesejahteraan di Kabupaten/Kota
Induk Provinsi Papua, (Yogyakarta: Deepublish, 2015), hlm. 69
10 Ibid., hlm. 68

8

makna yang berbeda dengan definisi konseptual. Definisi operasional penelitian
ini antara lain:
a. Usaha Kecil Menengah
Usaha kecil menengah merupakan sektor usaha kreatif dan produktif
yang dijalankan oleh masyarakat dan berdiri sendiri (bukan merupakan
cabang dari perusahaan besar), dimana usaha tersebut berskala kecil dan juga
menengah termasuk kaitannya dengan tenaga kerja dan modal yang dimiliki.
Dalam penelitian ini, variabel UKM yang dimaksudkan adalah pertumbuhan
dari UKM, yaitu seberapa banyak jumlah UKM serta pendapatannya di Kota
Kediri.
b. Investasi
Investasi merupakan kegiatan penanaman modal guna mendapatkan laba
atau keuntungan yang lebih di masa yang akan datang. Dalam penelitian ini,
variabel investasi yang dimaksudkan adalah seberapa banyak kegiatan
investasi yang terjadi di Kota Kediri.
c. Tenaga kerja
Tenaga kerja merupakan setiap orang atau penduduk yang mampu bekerja
dan menghasilkan barang maupun jasa. Tenaga kerja yang dimaksudkan
dalam penelitian ini sebenarnya adalah penyerapannya. Jadi dalam penelitian
ini ingin di ketahui pengaruh dari adanya penyerapan tenaga kerja terhadap
pertumbuhan ekonomi Kota Kediri.
d. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu keadaan di mana kegiatan ekonomi
dalam suatu wilayah meningkat dan dibuktikan dengan kenaikan barang
maupun jasa yang diproduksi. Selain itu pertumbuhan ekonomi ini juga
dapat ditandai dengan peningkata Produk Domestik Bruto.
F. Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ini dibahas mengenai identifikasi cakupan yang
mungkin muncul dalam penelitian, supaya pembahasannya lebih terarah dan sesuai
dengan tujuan yang dicapai. Cakupan yang akan dibahas yaitu untuk mengetahui
sejauh mana pengaruh pertumbuhan UKM, investasi, dan tenaga kerja terhadap
pertumbuhan ekonomi daerah di Kota Kediri. Untuk menghindari terlalu meluasnya

9

masalah yang dibahas, maka penulis memberikan pembatasan masalah. Dalam hal
ini, penulis membatasi masalah sebagai berikut:
a. Penelitian ini berfokus pada Pengaruh Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah,
investasi, dan tenaga kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kota Kediri.
b. Sampel dalam penelitian ini adalah Usaha Kecil Menengah (UKM), investasi,
dan tenaga kerja di Kota Kediri.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Usaha Kecil Menengah
a. Pengertian UKM
Pengertian Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia merujuk pada
Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah. Pengertian UKM yang dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor
20, Bab 1 Pasal 1 Tahun 2008 tersebut, sebagai berikut:11
1) Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau
badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro
sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.
2) Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang per orang atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini.
11 Arif Yusuf Hamali, Pemahaman Strategi Bisnis dan Kewirausahaan, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2016), hlm. 115-116

10

3) Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari
usaha menengah atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau
hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UKM berdasarkan
kuantitas tenaga kerja, yaitu untuk usaha kecil memiliki jumlah tenaga kerja
lima sampai dengan 19 orang, sedangkan usaha menengah memiliki tenaga
kerja 20 sampai dengan 99 orang.12 Sedangkan menurut Bank Indonesia (BI)
UKM adalah perusahaan atau industri dengan karakteristik berupa (a) modalnya
kurang dari Rp 20 juta; (b) untuk satu putaran dari usahanya hanya membutuhkan
dana Rp 5 juta; (c) memiliki aset maksimum Rp 600 juta di luar tanah dan
bangunan; dan(d) omzet tahunan  Rp 1 miliar.
Kegiatan usaha ada berbagai macam, di antaranya adalah usaha jasa, usaha
dagang, usaha industri pengelolaan, pertanian, peternakan, perikanan, usaha
tambang dan galian, dan lain-lain. Secara umum, ada banyak UKM yang

memiliki kriteria yang berbeda, beberapa di antaranya:
1) Manajemen bisnis sendiri
2) Modal usaha terbatas
3) Karyawan berasal dari penduduk lokal
4) Bersifat usaha keluarga
5) Posisi kunci dipegang oleh pemilik
6) Modal usaha berasal dari keuangan keluarga
7) Menuntut motivasi dan kreativitas tinggi
8) Menggunakan teknologi sederhana dalam proses produksi
b. Karakteristik UKM
Karakteristik UMKM Kriteria UMKM dalam ketentuan UU Republik
Indonesia No.20 Tahun 2008:13
1) Kriteria usaha mikro adalah sebagai berikut:
12 Bank Indonesia, Kajian Akademik Pemeringkat Kredit Bagi Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah di Indonesia, diakses dari
https://www.bi.go.id/id/umkm/penelitian/nasional/kajian/Documents/7da49f82a34f4
bd4bde57ba94172a0b3BukuKajianAkademikKelayakanPendirianLembagaPemerin.p
df, pada tanggal 31 Maret 2018, pukul 07.08 WIB

11

a) Memiliki kekayaan bersih banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
b) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00
(tiga ratus juta rupiah).
2) Kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut:
a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh
juta rupiah). Sampai paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha,
b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00
(dua miliar lima ratus juta rupiah).
3) Kriteria usaha menegah adalah sebagai berikut:
a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah) sampai paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh
miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00
(dua miliar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah).
2. Investasi
Beberapa definisi investasi menurut para ahli antara lain:14
a. Menurut Mulyadi, investasi adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka
panjang untuk mendapatkan laba di masa datang.
b. Menurut Henry Simamora, investasi adalah suatu aktiva yang digunakan
oleh perusahaan untuk menambahkan atau menumbuhkan kekayaan melalui
distribusi hasil investasi (misalnya: pendapatan bunga, royalti, dividen,
pendapatan sewa, dan lain-lain), untuk apresiasi nilai investasi atau juga
untuk manfaat lain bagi suatu perusahaan yang berinvestasi.
c. Menurut James C Van Horn, divestasi adalah kegiatan yang memanfaatkan
kas pada saat sekarang dengan tujuan untuk mendapatkan hasil barang di
masa yang akan datang.
13 Zubairi dan Soesatyo. Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM), dan Pengangguran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sampang,
diakses dari http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/article/20703/53/article.pdf
14Fransiskus Paulus Paskalis Abi, Semakin Dekat..., hlm. 11

12

d. Menurut Sukirno, investasi dapat juga diartikan sebagai pengeluaran atau
perbelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli
barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan untuk menambah
kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam
perekonomian.
Menurut Todaro, investasi memiliki peran penting dalam menggerakkan
perekonomian bangsa, hal ini karena investasi (pembentukan modal) dapat
memperbesar kapasitas produksi, menaikkan pendapatan nasional serta
menciptakan lapangan kerja baru.15 Todaro mengemukakan tiga faktor utama
dalam pertumbuhan ekonomi dari setiap negara yaitu:16
a. Akumulasi modal, yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru
yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan modal atau sumber daya
manusia.
b. Pertumbuhan

penduduk,

yang

beberapa

tahun

selanjutnya

akan

memperbanyak jumlah tenaga kerja.
c. Kemajuan teknologi, yang dianggap sebagai sumber pertumbuhan ekonomi
yang paling penting dan dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu: (a)
kemajuan teknologi yang bersifat netral; (b) kemajuan teknologi yang hemat
tenaga kerja; (c) kemajuan teknologi yang hemat modal.
3. Tenaga Kerja
Pengertian tenaga kerja menurut UU 13 Tahun 2003 adalah setiap orang
yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik
untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.17 Menurut
Payaman Simanjutak tenaga kerja (manpower) adalah penduduk yang sudah
atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan, dan yang melaksanakan

15 Rini Sulistiawati, Pengaruh Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan
Penyerapan Tenaga Kerja Serta Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi di
Indonesia, Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan 2012, Vol. 3, No. 1, 29-50,
dalam https://media.neliti.com/media/publications/10500-ID-pengaruh-investasiterhadap-pertumbuhan-ekonomi-dan-penyerapan-tenaga-kerja-sert.pdf, diakses
pada tanggal 25 Mei 2018
16 Ibid.,
17 Agusmidah, Dinamika Hukum Ketenagakerjaan, (Medan: USU Press, 2010), hlm.
5

13

kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga. Pengertian tenaga
kerja dan bukan tenaga kerja menurutnya ditentukan oleh umur/usia.18
Dalam studi demografis disebutkan tenaga kerja adalah penduduk yang
berusia produktif

yaitu berkisar antara 15-64 tahun. Konsep tenaga kerja

mencakup dua hal penting yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. 19
Angkatan kerja

atau labour force terdiri dari golongan yang bekerja dan

golongan yang menganggur atau sedang mencari pekerjaan. Sedangkan
kelompok bukan angkat kerja terdiri dari golongan yang bersekolah, golongan
yang mengurus rumah tangga, dan golongan lain atau penerima pendapatan.20
4. Pertumbuhan Ekonomi
a. Pengertian pertumbuhan ekonomi
Menurut Boediono, pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan
output per kapita.21 Menurut Kuznet pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan
kapasitas dalam jangka panjang dari negara bersangkutan untuk menyediakan
berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas ini
ditentukan oleh kemajuan atau penyesuaian teknologi, institusional, dan
ideologis terhadap tuntutan keadaan yang ada.22
Sukirno menyebutkan bahwasanya pertumbuhan ekonomi dapat
didefinisikan sebagai perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang
menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat
bertambah.23 Istilah pertumbuhan ekonomi menerangkan atau mengukur
prestasi dari suatu ekonomi. Dalam kegiatan perekonomian yang sebenarnya
pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan fiskal produksi barang dan jasa
yang berlaku di suatu negara.
Todaro menyampaikan ada tiga faktor atau komponen utama dalam
pertumbuhan ekonomi dari setiap negara, antara lain:24
18 Ibid.,
19 Sirilius Seran, Pendidikan & Pertumbuhan Ekonomi Versus Kemiskinan Penduduk,
(Yogyakarta: Deepublish, 2016), hlm. 62
20 Agusmidah, Dinamika..., hlm. 5-6
21 Suwandi, Desentralisasi Fiskal dan Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi,
Penyerapan Tenaga Kerja, Kemiskinanm dan Kesejahteraan di Kabupaten/Kota
Induk Provinsi Papua, (Yogyakarta: Deepublish, 2015), hlm. 69
22 Ibid., hlm. 68
23 Sadono Sukirno. Makroekonomi:..., hlm. 9
24 Suwandi, Desentralisasi Fiskal dan Dampaknya.., hlm. 68

14

1) Akumulasi modal, yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru
yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik, dan modal atau sumber
daya manusia.
2) Pertumbuhan penduduk, di mana pada akhirnya akan memperbanyak
jumlah angkatan kerja.
3) Kemajuan teknologi, yaitu berupa cara baru dalam menangani pekerjaan.
Sukirno menyebutkan beberapa faktor yang berpengaruh bagi
pertumbuhan ekonomi, antara lain:25
1) Tanah dan kekayaan alam
2) Jumlah dan mutu dari penduduk dan tenaga kerja
3) Barang-barang modal dan tingkat teknologi
4) Sistem sosial dan sikap masyarakat
b. Teori-teori pertumbuhan ekonomi
Sukirno mengemukakan beberapa teori tentang pertumbuhan ekonomi,
antara lain:26
1) Teori pertumbuhan klasik
Para tokoh klasik lebih menekankan tentang pentingnya faktorfaktor produksi dalam menaikkan pendapatan nasional dan mewujudkan
pertumbuhan. Namun yang terutama diperhatikan oleh ahli ekonomi
klasik adalah peranan tenaga kerja. Menurut mereka tenaga kerja yang
berlebihan akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
2) Teori Schumpeter

25 Sadono Sukirno. Makroekonomi:..., hlm. 429
26 Sadono Sukirno. Makroekonomi:..., hlm. 432

15

Schumpeter lebih menekankan tentang peranan para usahawan
yang akan melakukan inovasi dan investasi untuk mewujudkan
pertumbuhan ekonomi.
3) Teori Harrod-Domar
Teori ini lebih menekankan pada peranan investasi sebagai faktor
yang menimbulkan pertambahan pengeluaran agregat, dalam kata lain
lebih menekankan pada peranan segi permintaan dalam mewujudkan
pertumbuhan ekonomi.
4) Teori Neo-Klasik
Melalui

kajian

empirikal,

tepi

ini

menunjukkan

bahwa

perkembangan teknologi dan peningkatan kemahiran masyarakat
merupakan faktor yang terpenting dalam mewujudkan pertumbuhan
ekonomi.
B. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian yang dilakukan oleh Pradnya Paramita Hapsari, Abdul Hakim, dan
Saleh Soeaidy pada tahun 2014 yang berjudul “Pengaruh Pertumbuhan Usaha
Kecil Menengah (UKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah (Studi di
Pemerintah Kota Batu)”.27 Adapun persamaan dari penelitian ini terletak pada
salah satu variabel yang digunakan yaitu pertumbuhan UKM sebagai variabel
independen dan pertumbuhan ekonomi daerah sebagai variabel dependen.
Namun dalam pengujiannya, penelitian ini menggunakan variabel-variabel
perkembangan UKM antara lain jumlah Ulm, tenaga kerja, dan lain-lain.
Hasil dari jurnal ini bahwasanya telah diuji dengan pengujian
signifikansi secara parsial banyaknya UKM (X1) terhadap pertumbuhan ekonomi
(Y) tidak terdapat pengaruh signifikan secara parsial banyaknya UKM (X 1)
terhadap pertumbuhan ekonomi (Y).

27 Pradnya Paramita Hapsari, et. al, Pengaruh Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah
(UKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah (Studi di Pemerintah Kota Batu),
Jurnal Wacana– Vol. 17, No. 2 (2014) ISSN : 1411-0199 E-ISSN : 2338-1884, dalam
http://wacana.ub.ac.id/index.php/wacana/article/viewFile/308/259, diakses pada
tanggal 31 Maret 2018

16

Pengujian signifikansi secara parsial penyerapan tenaga kerja (X 2)
terhadap pertumbuhan ekonomi (Y) mengungkapkan terdapat pengaruh
signifikan secara parsial penyerapan tenaga kerja (X 2) terhadap pertumbuhan
ekonomi (Y).
2. Penelitian yang dilakukan oleh Rini Sulistiawati pada tahun 2012 dengan judul
“Pengaruh Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Penyerapan Tenaga
Kerja Serta Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi di Indonesia”.28 Persamaan
dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan variabel investasi sebagai
variabel independen dan pertumbuhan ekonomi sebagai variabel dependennya.
Sedangkan perbedaannya adalah di mana dalam penelitian ini menggunakan
variabel tenaga kerja yang masuk dalam variabel dependen.
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis jalur antara
investasi terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi di Indonesia menyatakan
bahwa investasi berpengaruh tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
provinsi di Indonesia. Koefisien jalur yang bertanda negatif bermakna bahwa
pengaruh investasi terhadap pertumbuhan ekonomi bergerak tidak searah,
artinya kenaikan investasi diikuti dengan menurunnya pertumbuhan ekonomi,
atau sebaliknya.
Hasil pengujian hipotesis antara investasi terhadap penyerapan tenaga
kerja provinsi di Indonesia menyatakan bahwa investasi berpengaruh signifikan
terhadap penyerapan tenaga kerja provinsi di Indonesia. Koefisien jalur yang
bertanda positif bermakna bahwa pengaruh investasi terhadap penyerapan tenaga
kerja berjalan searah, yaitu semakin tinggi tingkat investasi, maka semakin
banyak tenaga kerja yang dapat diserap. Sebaliknya, penurunan dalam investasi
akan mengurangi penyerapan tenaga kerja.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Heidy Menajang yang berjudul “Pengaruh
Investasi dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Manado”. 29
Adapun persamaannya dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan

28 Rini Sulistiawati, Pengaruh Investasi terhadap....
29 Heidy Menajang, Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Kota Manado, dalam https://media.neliti.com/media/publications/45053-IDpengaruh-investasi-dan-tenaga-kerja-terhadap-pertumbuhan-ekonomi-kotamanado.pdf, diakses pada tanggal 25 Mei 2018

17

variabel investasi dan tenaga kerja sebagai variabel independen, dan variabel
pertumbuhan ekonomi sebagai variabel dependen.
Hasil penelitiannya menyatakan bahwa hubungan antara investasi
dengan pertumbuhan ekonomi dan hubungan antara tenaga kerja dengan
pertumbuhan ekonomi adalah sangat kuat dan bersifat positif. Keduanya
dinyatakan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota
Manado.
C. Kerangka Konseptual

X1
Pertumbuhan
UKM

H3
H1
X3
Tenaga
Kerja

H2
X2
Investasi

H5

Y
Pertumbuhan
Ekonomi

H4
H6

D. Hipotesa Penelitian
Penelitian ini memiliki hipotesis penelitian sebagai berikut:
H1 : Pertumbuhan UKM berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja
H2 : Investasi berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja
H3 : Pertumbuhan UKM berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
H4 : Investasi berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
H5 : tenaga kerja berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi
H6 : Pertumbuhan UKM, investasi, tenaga kerja secara bersama-sama berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi.

18

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatory research, yaitu penelitian
yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian
hipotesis.30 Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan
kuantitatif.
B. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
dengan kualitas dan karakteristik tertentu sebagaimana ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.31 Populasi dalam penelitian ini adalah
UKM, investasi, serta tenaga kerja yang ada di Kota Kediri.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling
dengan penarikan sampel menggunakan cara purposive sampling atau judgmental
sampling. Non-probability sampling merupakan teknik pengambilan sampling yang
ditentukan oleh peneliti sendiri berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu,
dengan tidak memberikan kesempatan yang sama pada anggota populasi yang
dipilih menjadi sampel.32
C. Data dan Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data
sekunder adalah data yang dikumpulkan peneliti dari semua sumber yang sudah ada,
biasanya berasal dari data penelitian yang dilakukan oleh lembaga atau organisasi.33
Dan dalam penelitian ini data sekunder tersebut didapatkan dari Badan Pusat
Statistik. Data yang diperlukan adalah sebagai berikut:
1. Data jumlah UKM di Kota Kediri.
2. Data tentang investasi di Kota Kediri.
3. Data tentang tenaga kerja dan penyerapan tenaga kerja di Kota Kediri.
4. Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Kediri.
30 Rokhmat Subagiyo, Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep dan Penerapan,
(Jakarta: Alim’s Publishing, 2017), hlm. 154
31Ibid.,
32 Ibid., hlm. 69
33 Ibid., 74

D. Teknik Analisis Data
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas merupakan pengujian data yang bertujuan untuk
mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam
penelitian. Pengujian normalitas data hendaknya dilakukan sebelum melakukan
pengujian yang lain.
2. Analisis Jalur
Analisis jalur adalah teknik analisis data yang di gunakan untuk
menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi linier berganda
dimana variabel eksogen tidak hanya berpengaruh secara langsung terhadap
variabel endogen melainkan juga berpengaruh secara tidak langsung.34 Dalam
melakukan analisis jalur terdapat beberapa tahapan yang perlu dilakukan, antara
lain:35
a. Menentukan variabel eksogen dan endogen.
b. Merancang dan memastikan struktur model jalur yang mungkin terjadi.
c. Melakukan analisis regresi pada masing-masing model dengan tahapan:
1) Asumsi Klasik
Merupakan model regresi yang diperoleh dari metode kuadrat terkecil
biasa (Ordinary Least Square/OLS), yaitu model yang menghasilkan
estimator linier tidak bias yang terbaik atau BLUE (Best Linier Unbiased
Estimator).
Dalam uji asumsi klasik disini akan muncul beberapa hasil uji yaitu
otokorelasi, multikolinieritas, heteroskesadsitas, dan normalitas residual.
2) Menentukan model persamaan dan koefisien jalur.
3) Uji F
4) Uji t
d. Menentukan koefisien jalur keseluruhan.
e. Analisis korelasi keseluruhan.
f. Perhitungan analisis jalur.
DAFTAR PUSTAKA

34 Rokhmat Subagiyo, Metode Penelitian..., hlm. 155
35 Dani Al-Mahkya, Modul Statistik

2

Abi, Fransiskus Paulus Paskalis. 2016. Semakin Dekat Dengan Pasar Modal Indonesia.
Yogyakarta: Deepublish.
Agusmidah. 2010. Dinamika Hukum Ketenagakerjaan. Medan: USU Press.
Hamali, Arif Yusuf. 2016. Pemahaman Strategi Bisnis dan Kewirausahaan. Jakarta:
Prenadamedia Group
Seran, Sirilius. 2016. Pendidikan & Pertumbuhan Ekonomi Versus Kemiskinan
Penduduk. Yogyakarta: Deepublish.
Subagiyo, Rokhmat. 2017. Metode Penelitian Ekonomi Islam: Konsep dan Penerapan.
Jakarta: Alim’s Publishing.
Sukirno, Sadono. 2015. Makroekonomi: Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Suwandi. 2015. Desentralisasi Fiskal dan Dampaknya Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi, Penyerapan Tenaga Kerja, Kemiskinan dan Kesejahteraan di
Kabupaten/Kota Induk Provinsi Papua. Yoyakarta: Deepublish.
Bank Indonesia, Kajian Akademik Pemeringkat Kredit Bagi Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah di Indonesia, diakses dari https://www.bi.go.id/id/, pada tanggal 31
Maret 2018, pukul 07.08 WIB.
Hapsari, Pradnya Paramita, Abdul Hakim, dan Saleh Soeaidy. Pengaruh Pertumbuhan
Usaha Kecil Menengah (UKM) terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah (Studi
di Pemerintah Kota Batu), Vol. 17, No. 2 (2014) ISSN : 1411-0199 E-ISSN :
2338-1884. Dalam http://wacana.ub.ac.id/, diakses pada tanggal 31 Maret 2018
Menajang, Heidy . Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Kota Manado. Dalam https://media.neliti.com/media/publications/,
diakses pada tanggal 25 Mei 2018.
Sulistiawati, Rini. 2012. Pengaruh Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan
Penyerapan Tenaga Kerja Serta Kesejahteraan Masyarakat

di Provinsi di

Indonesia. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan 2012, Vol. 3, No. 1, 2950, dalam https://media.neliti.com/media/publications/, diakses pada tanggal 25
Mei 2018.
Zubairi dan Soesatyo. Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM), dan Pengangguran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten
Sampang.Dalam

3

http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/article/20703/53/article.pdf, diakses
tanggal 30 Maret 2018
https://kedirikota.bps.go.id/

4

pada

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

DISKRIMINATOR KELAYAKAN KREDIT MODAL KERJA BAGI UKM PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. CABANG LUMAJANG

5 61 16