FORMULASI SEDIAAN MOUTHWASH DARI SARI BUAH SIRIH (Piper betle L.) VARIETAS SIRIBOAH Ririn, Amran Ilyas Tandjung, Sarif Wagola Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia ABSTRACT - FORMULASI SEDIAAN MOUTHWASH DARI SARI BUAH SIRIH (Piper betle L.) VARIET
As-Syifaa Vol 05 (02) : Hal. 153-161, Desember 2013
ISSN : 2085-4714
FORMULASI SEDIAAN MOUTHWASH DARI SARI BUAH SIRIH (Piper betle L.)
VARIETAS SIRIBOAH
Ririn, Amran Ilyas Tandjung, Sarif Wagola
Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia
Email : ririnrays@gmail.com
ABSTRACT
Piper betle fruit empirically is believed to maintain
oral health, but
unfortunately the use of piper betle fruit not to be proven scientifically, therefore one
of the efforts in explore benefits of betel fruit is to formulatedinto mouthwash. The
aim of this research was to prepared stable and effective mouthwash preparation
which is inhibit the growth of Streptococcus mutans. There were 3 formula designed
by varying the concentration of the piper betle fruit juice 3, 4 and 5 % v/v
respectively. Stability evalution carried out before and after accelerated condition at
5oC and 35oC for 10 cycles in which the parameter were organoleptic, pH value,
viscosity and inhibitory Streptococcus mutans of the bacteria. The assay results of
the inhibition of each formula with agar diffusion method showed that the 3 formula
were able to inhibit the growth of Streptococcus mutans, but the most optimum
stability and effective inhibiting Streptococcus mutans was formula F3,that contain
5% fruit juice, due to there was no significant change before and after accelerated
condition.
Key word : Mouthwash, Piper betle fruit (Piper betle L.), Streptococcus mutans
dapat menjaga kesehatan gigi dan
PENDAHULUAN
Sirih (Piper betle L.) merupakan
mulut,
mereka meyakini dengan
tumbuhan yang telah lama dipakai
mengunyah
dalam pengobatan tradisional
menjaga kualitas kesehatan gigi dan
oleh
bulir buah sirih
orang Indonesia dan bangsa-bangsa
mulut
Asia lainnya. Pengobatan tradisional
pemanfaatan dan khasiat dari bulir
yang
buah sirih belum teridentifikasi secara
mereka
berdasarkan
lakukan
pengetahuan
hanya
dan
mereka,
namun
dapat
sayangnya
ilmiah.
Obat kumur merupakan larutan
pengalaman nenek moyangnya atau
secara empiris, belum berdasarkan
yang
penelitian secara medis-farmakologis.
antibakteri untuk mengurangi jumlah
Sirih buah secara empiris oleh
mengandung
mikroorganisme
zat
dalam
berkhasiat
mulut,
masyarakat Maluku Utara khususnya
digunakan sebagai pembilas rongga
di kota Tidore Kepulauan dipercaya
mulut, mudah digunakan, dan dapat
153
Formulasi Sediaan Mouthwash Dari Sari Buah Sirih (Piper betle L.) Varietas Siriboah
mencapai area permukaan di dalam
sejumlah
rongga mulut yang sulit dicapai oleh
merugikan.
sikat
gigi.
Obat
kumur
dapat
efek
samping
yang
Sebagai antibakteri, kandungan
mengandung zat berkhasiat sintetis
sari buah sirih dalam
atau yang berasal dari bahan alam
diharapkan mampu membunuh atau
(Wardani,
menghambat pertumbuhan dari bakteri
2012).
Dibagian
barat
Nusantara dari tumbuhan sirih (Piper
penyebab
betle L.)
streptococcus
daun,
yang digunakan
sedangkan
adalah
dibagian
plak
obat kumur
gigi,
mutans
bakteri
merupakan
timur
spesies yang mendominasi komposis
Nusantara mulai dari wilayah laut timur
bakteri dalam pembentukan plak gigi.
Sulawesi
(Buchanon and Gibbons, 1974).
yang digunakan adalah
bulir buah dari varietas Siriboah, yang
Penelitian ini bertujuan untuk
merupakan varietas dari sirih yang
menghasilkan
sediaan obat kumur
dapat menghasilkan buah. Sirih buah
yang
dan
ini hanya di budidayakan di bagian
menghambat
timur Indonesia. Di Maluku sirih buah
Streptococcus mutans.
menggantikan
sirih
daun,
jika
maka dipilih daun muda dari siriboa
dapat
menyebabkan
dalam
pertumbuhan
bakteri
METODE PENELITIAN
Bahan yang digunakan
Air aromatik 100 %, air suling,
kepala
merasa berat, daun yang tua sama
sekali tidak bisa digunakan (Heyne,
buah sirih (Piper betle L.) 10,0 gram,
medium glukosa natrium agar, nutrient
agar, nutrient broth, propilenglikol 25%
1987).
V
Penggunaan sari buah sirih
dalam
efektif
di
daerah tersebut menggunakan daun
yang
stabil
formulasi
obat
kumur
merupakan salah satu usaha dalam
/V ,
sakarin
0,02
%
b
/V ,
dan
Streptococcus mutans
Pembuatan sari buah sirih.
mengeksplorasi manfaat dari buah
Disiapkan 10,0 gram buah sirih
sirih yang dikenal secara empiris
(Piper betle L.) segar, dimasukan
mampu menjaga kesehatan gigi dan
kedalam
mulut. Selain itu, penggunaan sari
suling secukupnya, buah sirih (Piper
buah
betle L.)
sirih
dalam
obat
kumur
juicer.
Ditambahkan
air
di blender, sari buah sirih
diharapkan dapat mengantikan obat
yang diperoleh di saring menggunakan
kumur
kertas saring, dimasukan kedalam
komersial
yang
memiliki
154
Formulasi Sediaan Mouthwash Dari Sari Buah Sirih (Piper betle L.) Varietas Siriboah
wadah dan dicukupkan dengan air
0,5,
suling
kedalam
hingga
100,0
mL,
untuk
1, 2 dan 4 %
v
/v, yang diisi
masing-masing
tabung
mendapatkan larutan stok 10,0 gr /
reaksi,
100,0 mL.
medium NB hingga 10 mL. selanjutnya
dan
dicukupkan
dengan
ke IV tabung reaksi di inkubasi pada
Uji
pendahuluan
aktivitas
antimikroba sari buah sirih terhadap
bakteri Streptococcus mutans.
Sari buah sirih (Piper betle L.)
suhu 37o C selama 24 jam. Diamati
KHM
nya
yang
ditandai
dengan
kekeruhan atau zona bening pada
medium.
dipipet sebanyak 1,0 mL dimasukan
kedalam vial dan ditambahkan 9,0 mL
Uji KBM sari buah sirih terhadap
medium
bakteri Streptococcus mutans.
GNA,
dihomogenkan,
sehingga diperoleh konsentrasi 10 %
V
/V. Campuran tersebut dituang ke
Hasil inkubasi pada uji KHM
dengan konsentrasi 0,5, 1, 2 dan 4 %
dalam cawan petri, dihomogenkan dan
V
dibiarkan memadat, selanjutnya di
dalam cawan petri dan diinkubasi
ambil 1 ose bakteri Streptococcus
kembali pada suhu 37o C selama 24
mutans digoreskan pada medium yang
jam. Nilai KBM ditunjukkan dengan
merupakan campuran dari medium
tidak adanya
GNA dan sampel, kemudian cawan
pada konsentrasi terendah sampel.
petri
selama
/v digoreskan pada medium GNA
pertumbuhan
bakteri
diinkubasi pada suhu 37o C
24
jam.
Diamati
aktivitas
Pembuatan sediaan mouthwas.
Sari buah sirih (Piper betle L.)
antimikrobanya yang ditandai dengan
ada tidaknya pertumbuhan mikroba.
diambil sebanyak 3,0 mL dimasukkan
ke
dalam
erlenmeyer
(wadah
1),
Uji KHM sari buah sirih terhadap
kemudian pada wadah 2 dimasukan
bakteri Streptococcus mutans.
sakarin sebanyak 0,02 % dengan 5,0
Jika
hasil
uji
pendahuluan
mL air suling diaduk hingga melarut.
aktivitas antimikroba diperoleh bahwa
Larutan
pada
1,0 mL sari buah sirih (Piper betle L.)
kedalam larutan pada wadah 2 lalu
dapat menghambat pertumbuhan dari
diaduk, setelah tercampur masukan air
bakteri Streptococcus mutans maka
aromatik
dilanjutkan dengan uji KHM dengan
konsentrasi 100,0 mL. Untuk kontrol
menyiapkan volume sampel uji yaitu
positifnya dibuat formula yang hanya
pada
wadah
1
hingga
dicampur
mencapai
155
Formulasi Sediaan Mouthwash Dari Sari Buah Sirih (Piper betle L.) Varietas Siriboah
mengandung zat aktif sebesar 5 %
kontrol positif dan kontrol negatif.
yang dilarutkan dengan air suling
Semua paper disk dicelupkan selama
hingga 100,0 mL, sedangkan untuk
kurang
kontrol negatif
dibuat dari semua
masing-masing paper disk ditanamkan
bahan tambahan tanpa ada zat aktif.
pada cawan petri yang berisi medium
Untuk formula 2 dan 3 cara kerjanya
NA dan biakan Streptococcus mutans,
seperti diatas hanya jumlah
zat
kemudian dinkubasi selama 1 x 24 jam
aktifnya berbeda yaitu 4,0 mL dan 5,0
pada suhu 37oC, lalu diukur zona
mL.
hambatan pertumbuhan bakteri.
Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan
Uji stabilitas Sediaan Mouthwash.
Obat Kumur.
1
jam,
selanjutnya
Evaluasi kestabilan dilakukan
Medium
kedalam
lebih
cawan
NA
petri,
dimasukan
dibuat
dua
lapisan medium NA, lapisan pertama
dengan
mengukur
parameter
sebelum
kondisi
beberapa
dan
dipaksakan.
Obat
sesudah
kumur
sebanyak 10,0 mL dan
disimpan pada suhu 5 C dan 35oC
lapisan kedua seed layer sebanyak 5,0
masing-masing selama 12 jam selama
mL untuk lapisan kedua ditambahkan
10 siklus. Parameter yang diukur
suspensi mikroba uji sebanyak 1 ose.
sebagai
Disiapkan 15 buah paper disk, tiap tiga
organoleptik, pengukuran viskositas,
buah paper disk dicelupkan kedalam
pengukuran pH dan uji efektifitas daya
masing-masing formula obat kumur
hambat sediaan obat kumur terhadap
dari sari buah sirih (Piper betle L.),
bakteri Streptococcus mutans.
based layer
o
berikut
:
pengamatan
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Hasil pengamatan organoleptik sediaan obat kumur sari buah sirih (Piper
betle L.) sebelum dan sesudah kondisi penyimpanan dipercepat.
Formula
Formula 1
Formula 2
Jenis Pemeriksaan
Bau
Rasa
Warna
Kejernihan
Bau
Rasa
Warna
Kejernihan
Kondisi di paksakan
Sebelum
Sesudah
Khas aromatis
Khas aromatis
Mint
Mint
Kuning
Kuning
Jernih
Jernih
Khas aromatis
Khas aromatis
Mint
Mint
Kuning
Kuning
Jernih
Jernih
156
Formulasi Sediaan Mouthwash Dari Sari Buah Sirih (Piper betle L.) Varietas Siriboah
Bau
Rasa
Warna
Kejernihan
Formula 3
Khas aromatis
Mint
Kuning
Jernih
Khas aromatis
Mint
Kuning
Jernih
Tabel 2. Hasil pengukuran viskositas rata-rata sediaan obat kumur sari buah sirih
(Piper betle L.) dengan menggunakan Viskometer Brookfield sebelum dan
sesudah penyimpanan
Formula 1
(Poise)
0,043
0,041
Kondisi dipaksakan
Sebelum
Sesudah
Formula 2
(Poise)
0,045
0,042
Formula 3
(Poise)
0,047
0,044
Kondisi
dipaksakan
Sebelum
Sesudah
Tabel 3. Hasil pengukuran pH rata-rata sediaan obat kumur sari buah sirih (Piper
betle L.) dengan menggunakan pH meter sebelum dan sesudah
penyimpanan dipercepat
Kondisi
F1
5,31
4,94
Sebelum
Sesudah
Formula
F2
5,44
5,25
F3
5,63
5,48
Tabel 4. Hasil pengujian efektivitas sediaanmouthwash dapat dilihat dengan
pengukuran daya hambat terhadap bakteri Streptococcus mutans.
Kontrol (mm)
Positif
Negatif
12,33
-
Kondisi
Sebelum
Sesudah
F1
8,33
4,67
Formula (mm)
F2
9,67
8,33
F3
11,67
10,33
PEMBAHASAN
dan 4 % v/v menunjukan nilai KHM
Uji Daya Hambat Sari Buah sirih.
yang belum dapat teramati karena
pendahuluan
semua tabung berwarna kecoklatan
aktifitas antimikroba 1,0 mL sari buah
yang dipengaruhi oleh warna sari buah
sirih
menghambat
sirih (Piper betle L.) sehingga sulit
Streptococcus
untuk menentukan tingkat kekeruhan
Hasil
dari
uji
mampu
pertumbuhan
bakteri
mutans,sehingga
dapat
dilanjutkan
antar tabung. Untuk mengetahui efek
dalam Penentuan Konsentrasi Hambat
antimikroba sari buah sirih
Minimum (KHM) sari buah sirih (Piper
betle L.) maka hasil inkubasi uji KHM
betle L.), penentuan nilai KHM dengan
dilanjutkan pada uji Kadar Bunuh
pengataman
tingkat
Minimum (KBM). Hasil yang diperoleh
kekeruhan pada konsentrasi 0,5, 1, 2
pada uji KBM sari buah sirih (Piper
terhadap
(Piper
157
Formulasi Sediaan Mouthwash Dari Sari Buah Sirih (Piper betle L.) Varietas Siriboah
betle
L.)
menunjukan
pada
Pengamatan Organoleptik
Pemeriksaan
konsentrasi 1 % mampu menghambat
pertumbuhan
organoleptik,
bakteri Streptococcus
dilakukan meliputi perubahan bau,
mutans ditandai dengan tidak adanya
rasa, warna dan kejernihan sebelum
pertumbuhan bakteri pada media uji.
dan sesudah kondisi
Berdasarkan hasil uji KBM maka
(dapat dilihat pada tabel 1).
dalam
Pengukuran Viskositas
formulasi
obat
kumur,
konsentrasi sari buah sirih (Piper betle
Hasil
dipaksakan
pengukuran
viskositas
L.) yang digunakan ditingkatkan 3
pada awal dan akhir pengamatan
sampai 5 kali KBM menjadi 3, 4 dan 5
menunjukan
%
⁄ . Adanya
variasi konsentrasi
adanya
penurunan
viskositas. Adanya variasi temperature
untuk
pada
mana
akibatnya daya viskositasnya menjadi
yang daya hambatnya lebih efektif
sedikit encer (table 2). Menurut Ansel
terhadap
bakteri
Streptococcus
(2005)
mutans,
sehingga
menghasilkan
berubah-ubah
tersebut
bertujuan
membandingkan
konsentrasi
kondisi
viskositas
berkurang
Uji Kestabilan Formula Obat Kumur.
jenis
formula
kestabilan
ketiga
dengan
variasi
konsentrasi zat aktif dilakukan dengan
metode kondisi dipaksakan (stress
condition) dengan penyimpanan pada
suhu 50C dan 350C selama 10 siklus,
masing-masing siklus berdurasi 12
jam.
Tujuan
dilakukannya
kondisi
dipaksakan adalah untuk mengetahui
kestabilan
formulasi
mempercepat
formulasi
waktu
dan
dilakukan
dengan
proses
cara
peruraian
untuk mempercepat
pengujian.
dengan
parameter, yaitu :
sediaan
tergantung
yang
akan
pada
temperatur,umumnya viskositas cairan
formula F1, F2 dan F3.
Pengujian
dipaksakan
Pengujian
ini
beberapa
dengan
meningkatnya
temperatur. Berdasarkan dari hasil
perhitungan statistik dengan metode
Rancangan Acak Kelompok (RAK),
terdapat penurunan viskositas yang
sangat signifikan dari ketiga formula
sebelum
dan
sesudah
kondisi
dipaksakan yang menunjukanbahwa
ketiga formula tidak stabil.
Pengukuran pH
Pengukuran
sebelum
dan
pH
sesudah
dilakukan
kondisi
penyimpanan dipercepat. Pengukurun
nilai pH
bertujuan untuk mengamati
perubahan pH yang mungkin terjadi
pada sediaan obat kumur selama
masa penyimpanan. Perubahan nilai
158
Formulasi Sediaan Mouthwash Dari Sari Buah Sirih (Piper betle L.) Varietas Siriboah
pH dari obat kumur akan dibandingkan
hambatan
dengan kisaran nilai pH yang sesuai
dibandingkan dengan zona hambatan
untuk sediaan yang digunakan secara
yang
oral. Ini berkaitan dengan keamanan
hambatan tiap formula obat kumur
penggunaan
untuk
sebelum kondisi dipaksakan berturut-
menghindari agar nilai pH sediaan
turut 8,33 mm, 9,67 mm dan 11,67
tidak mengurangi atau menghilangkan
mm, dan setelah kondisi dipaksakan
efektifitas dari sediaan. Hasil penelitian
menurun menjadi 4,67 mm, 8,33 mm
diperoleh (table 3).
dan 10,33 mm. Hasil analisis statistik
sediaan
Menurut Martin (1971) pH 5,0 –
yang
dimiliki
memperlihatkan
pH optimum 6,5 – 7,0 untuk cairan
hambatan
penggunaan
sebelum
Dari
hasil
pengamatan dapat disimpulkan bahwa
F1
dan
besar
F2.
Zona
menunjukan bahwa F3 dan F2 tidak
9,5 merupakan pH yang aman dengan
oral.
lebih
perubahan
zona
yang sangat signifikan
dan
sesudah
kondisi
dipaksakan.
selama masa penyimpanan F2 dengan
nilai pH 5,44 turun menjadi 5,25
dan
KESIMPULAN
Berdasarkan
F3 dengan nilai pH 5,63 turun menjadi
5,48, penurunan nilai pH ini masih
sesuai dengan kisaran pH aman untuk
cairan yang
digunakan secara oral.
Sedangkan untuk F1 dengan nilai pH
5,31 turun menjadi 4,94, penurunan
nilai pH ini telah melebihi kisaran pH
sediaan yang digunakan secara oral.
dapat
disimpulkan
hasil penelitian
bahwa
formula
yang memiliki kestabilan optimum dan
efektif dalam menghambat aktifitas
bakteri Streptococcus mutans adalah
formula F3, yaitu formula obat kumur
dengan konsentrasi sari buah sirih
(Piper betle L.) 5 % karena tidak ada
perubahan yang signifikan sebelum
Pengukuran zona hambatan
Pengukuran
zona
hambatan
dilakukan untuk mengetahui formula
yang menunjukan efektifitas paling
baik dalam menghambat pertumbuhan
bakteri Streptococcus mutans, yang
merupakan
bakteri
dan sesudah kondisi dipaksakan.
penyebab
terjadinya plak gigi. hasil pengamatan
DAFTAR PUSTAKA
Al-Bayaty F.H, AI-Koubaisi A.H., Ali
Wahid N.A. and Abdulla M.A..
2010. Effect of mouth wash
extracted
from
Salvadora
persica (Miswak) on dental
plaque formation: A clinical
trail.J. Med. Plants. Res. 4 (14)
1446-1454
(table 4) menunjukan F3 memiliki zona
159
Formulasi Sediaan Mouthwash Dari Sari Buah Sirih (Piper betle L.) Varietas Siriboah
Ansel,H.C.,
Terjemahan.
2005,
Pengantar Bentuk Sediaan
Farmasi,
Edisi
keempat,
penerjemah Farida Ibrahim,
Penerbit
Universitas
Indonesia, Jakarta.
Aryanti,
Harsojo, Yefni. S, Tri M.E,.
2007.
Isolasi
Dan
Uji
Antibakteri Batang Sambung
Nyawa (Gynura Procumbens
Lour) Umur Panen 1, 4 Dan 7
Bulan. Jurnal Bahan Alam
Indonesia Vol. 6 No.2. 45
Aulton M.E., 1988. Pharmaceutics;
The Science of Dosage Form
Design. Churchill Livingstone.
New York.
Banker., G. S, and Rhodes. T. C.
1995. Modern Pharmaceutic
Third Edition. Marcel Dekker
Inc : New York
Buchanon, R.E, and Gibbons, N.E.,
1974. Berhey’s Manual Of
Determinative Bacteriology. 8th
Edition. The Willam and
Wilkins
Company.
United
States Of America.
Carter, S.J,. Cooper. JW,. And Collin
Gunn's. 1978 Dispensing for
Pharmaceutical Student. Ed.
XII, Pitman Publishing Ltd,
London
Damayanti R. 2003. Khasiat & Manfaat
Daun Sirih Obat Mujarab dari
Masa ke Masa. PT Agromedia
Pustaka : Jakarta
Difco, 1988. Cultur Media Handbook,
E,. Merck, Darmstadt, Federal
Republic of Germany.
Direktorat Jendral Pengawasan obat
dan
Makanan.,
1979.
Farmakope Indonesia, Edisi
Ketiga, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia., Jakarta
.
Direktorat Jendral Pengawasan obat
dan
Makanan.,
1995.Farmakope
Indonesia,
Edisi Keempat, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.,
Jakarta.
Djide, M.N., and Sartini., 2008. Dasar
dasar Mikrobiologi Farmasi.
Lembaga Penerbit Universitas
Hasanudin (Lephas): Makassar.
Garrity, G.M., Bell, J. A., and Lilburn,
T.G., 2004, Taxonomic Outline
of The Prokaryotes Bergey’s
Manual
of
Systematic
th
Bacteriologi,
2
Edition,
Spiringer, New York Berlin
Hendelbergh, United states of
America.
Gennaro, A. R., 2000. Remington’s
Pharmaceutical
Sciences
th
20 Edition Mack Publishing
Company, Baltimore, Maryland
21202, United States Of
America.
Heyne.
K,.
Terjemahan.
1987.
Tumbuhan Berguna Indonesia
Jilid
II.
Badan
Litbang
Kehutanan : Jakarta
Keithler, W.M.R. 1956. The formulation
of Cosmetics and Cosmetics
Spacialties. Drug and Cosmetic
Industry, New York,
Kibbe,
A.H,. 2000. Handbook of
Pharmaceutical
Excipients3th,
American
Pharmaceutical
Press, Washington DC.
Lisdawati,
V.
Daroham,
M.
Sukmayanti, A. Nugroho, YA.
2008. Karakterisasi Daun Miana
(Plectranthus scutellarioides (L.)
160
Formulasi Sediaan Mouthwash Dari Sari Buah Sirih (Piper betle L.) Varietas Siriboah
Bth.) Dan Buah Sirih (piper
betle l.) Secara Fisiko Kimia
Dari Ramuan Lokal Antimalaria
Daerah Sulawesi Utara. Media
Litbang Kesehatan Volume
XVIII Nomor 4 . 217
Martin, A., Swarbick, J., Cammarata,.
A.
1993. Farmasi Fisika.
University of Indonesia Press.
Jakarta.
Martin. 1971. Dispensing of Medication
7th edition. Marck Publishing
Company ; USA.
Nugroho,YA.
2009.
PembuatanFormula dan Uji
Aktivitas Obat Anti Malaria
Berbasis
Buah
Sirih
Menggunakan
Vacuum
Draying.
Jakarta.
Badan
Litbangkes:
Pelczar, Jr.M.J., & Chan, ESC.
Terjemahan.
1988.
DasarDasar Mikrobiologi. Terjemahan
Ratna Siri Hadioetomo, Teja,
Imas, SutarmiTjitrosomo dan
SriLestariAngka.
UI-Press
:Jakarta.
Wardani,I.A.M.K., 2012. Perbandingan
Efek
Antibakteri
Berkumur
Seduhan Daun Sirih (Piper betle
Linn) dan Seduhan Teh Hitam
(Camellia sinensis L.Kuntze)
Terhadap
Jumlah
Colony
Forming
Unit
(CFU)/ml
Streptococcus mutans Pada
Saliva.
UK
Maranatha
:
Bandung
161
ISSN : 2085-4714
FORMULASI SEDIAAN MOUTHWASH DARI SARI BUAH SIRIH (Piper betle L.)
VARIETAS SIRIBOAH
Ririn, Amran Ilyas Tandjung, Sarif Wagola
Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia
Email : ririnrays@gmail.com
ABSTRACT
Piper betle fruit empirically is believed to maintain
oral health, but
unfortunately the use of piper betle fruit not to be proven scientifically, therefore one
of the efforts in explore benefits of betel fruit is to formulatedinto mouthwash. The
aim of this research was to prepared stable and effective mouthwash preparation
which is inhibit the growth of Streptococcus mutans. There were 3 formula designed
by varying the concentration of the piper betle fruit juice 3, 4 and 5 % v/v
respectively. Stability evalution carried out before and after accelerated condition at
5oC and 35oC for 10 cycles in which the parameter were organoleptic, pH value,
viscosity and inhibitory Streptococcus mutans of the bacteria. The assay results of
the inhibition of each formula with agar diffusion method showed that the 3 formula
were able to inhibit the growth of Streptococcus mutans, but the most optimum
stability and effective inhibiting Streptococcus mutans was formula F3,that contain
5% fruit juice, due to there was no significant change before and after accelerated
condition.
Key word : Mouthwash, Piper betle fruit (Piper betle L.), Streptococcus mutans
dapat menjaga kesehatan gigi dan
PENDAHULUAN
Sirih (Piper betle L.) merupakan
mulut,
mereka meyakini dengan
tumbuhan yang telah lama dipakai
mengunyah
dalam pengobatan tradisional
menjaga kualitas kesehatan gigi dan
oleh
bulir buah sirih
orang Indonesia dan bangsa-bangsa
mulut
Asia lainnya. Pengobatan tradisional
pemanfaatan dan khasiat dari bulir
yang
buah sirih belum teridentifikasi secara
mereka
berdasarkan
lakukan
pengetahuan
hanya
dan
mereka,
namun
dapat
sayangnya
ilmiah.
Obat kumur merupakan larutan
pengalaman nenek moyangnya atau
secara empiris, belum berdasarkan
yang
penelitian secara medis-farmakologis.
antibakteri untuk mengurangi jumlah
Sirih buah secara empiris oleh
mengandung
mikroorganisme
zat
dalam
berkhasiat
mulut,
masyarakat Maluku Utara khususnya
digunakan sebagai pembilas rongga
di kota Tidore Kepulauan dipercaya
mulut, mudah digunakan, dan dapat
153
Formulasi Sediaan Mouthwash Dari Sari Buah Sirih (Piper betle L.) Varietas Siriboah
mencapai area permukaan di dalam
sejumlah
rongga mulut yang sulit dicapai oleh
merugikan.
sikat
gigi.
Obat
kumur
dapat
efek
samping
yang
Sebagai antibakteri, kandungan
mengandung zat berkhasiat sintetis
sari buah sirih dalam
atau yang berasal dari bahan alam
diharapkan mampu membunuh atau
(Wardani,
menghambat pertumbuhan dari bakteri
2012).
Dibagian
barat
Nusantara dari tumbuhan sirih (Piper
penyebab
betle L.)
streptococcus
daun,
yang digunakan
sedangkan
adalah
dibagian
plak
obat kumur
gigi,
mutans
bakteri
merupakan
timur
spesies yang mendominasi komposis
Nusantara mulai dari wilayah laut timur
bakteri dalam pembentukan plak gigi.
Sulawesi
(Buchanon and Gibbons, 1974).
yang digunakan adalah
bulir buah dari varietas Siriboah, yang
Penelitian ini bertujuan untuk
merupakan varietas dari sirih yang
menghasilkan
sediaan obat kumur
dapat menghasilkan buah. Sirih buah
yang
dan
ini hanya di budidayakan di bagian
menghambat
timur Indonesia. Di Maluku sirih buah
Streptococcus mutans.
menggantikan
sirih
daun,
jika
maka dipilih daun muda dari siriboa
dapat
menyebabkan
dalam
pertumbuhan
bakteri
METODE PENELITIAN
Bahan yang digunakan
Air aromatik 100 %, air suling,
kepala
merasa berat, daun yang tua sama
sekali tidak bisa digunakan (Heyne,
buah sirih (Piper betle L.) 10,0 gram,
medium glukosa natrium agar, nutrient
agar, nutrient broth, propilenglikol 25%
1987).
V
Penggunaan sari buah sirih
dalam
efektif
di
daerah tersebut menggunakan daun
yang
stabil
formulasi
obat
kumur
merupakan salah satu usaha dalam
/V ,
sakarin
0,02
%
b
/V ,
dan
Streptococcus mutans
Pembuatan sari buah sirih.
mengeksplorasi manfaat dari buah
Disiapkan 10,0 gram buah sirih
sirih yang dikenal secara empiris
(Piper betle L.) segar, dimasukan
mampu menjaga kesehatan gigi dan
kedalam
mulut. Selain itu, penggunaan sari
suling secukupnya, buah sirih (Piper
buah
betle L.)
sirih
dalam
obat
kumur
juicer.
Ditambahkan
air
di blender, sari buah sirih
diharapkan dapat mengantikan obat
yang diperoleh di saring menggunakan
kumur
kertas saring, dimasukan kedalam
komersial
yang
memiliki
154
Formulasi Sediaan Mouthwash Dari Sari Buah Sirih (Piper betle L.) Varietas Siriboah
wadah dan dicukupkan dengan air
0,5,
suling
kedalam
hingga
100,0
mL,
untuk
1, 2 dan 4 %
v
/v, yang diisi
masing-masing
tabung
mendapatkan larutan stok 10,0 gr /
reaksi,
100,0 mL.
medium NB hingga 10 mL. selanjutnya
dan
dicukupkan
dengan
ke IV tabung reaksi di inkubasi pada
Uji
pendahuluan
aktivitas
antimikroba sari buah sirih terhadap
bakteri Streptococcus mutans.
Sari buah sirih (Piper betle L.)
suhu 37o C selama 24 jam. Diamati
KHM
nya
yang
ditandai
dengan
kekeruhan atau zona bening pada
medium.
dipipet sebanyak 1,0 mL dimasukan
kedalam vial dan ditambahkan 9,0 mL
Uji KBM sari buah sirih terhadap
medium
bakteri Streptococcus mutans.
GNA,
dihomogenkan,
sehingga diperoleh konsentrasi 10 %
V
/V. Campuran tersebut dituang ke
Hasil inkubasi pada uji KHM
dengan konsentrasi 0,5, 1, 2 dan 4 %
dalam cawan petri, dihomogenkan dan
V
dibiarkan memadat, selanjutnya di
dalam cawan petri dan diinkubasi
ambil 1 ose bakteri Streptococcus
kembali pada suhu 37o C selama 24
mutans digoreskan pada medium yang
jam. Nilai KBM ditunjukkan dengan
merupakan campuran dari medium
tidak adanya
GNA dan sampel, kemudian cawan
pada konsentrasi terendah sampel.
petri
selama
/v digoreskan pada medium GNA
pertumbuhan
bakteri
diinkubasi pada suhu 37o C
24
jam.
Diamati
aktivitas
Pembuatan sediaan mouthwas.
Sari buah sirih (Piper betle L.)
antimikrobanya yang ditandai dengan
ada tidaknya pertumbuhan mikroba.
diambil sebanyak 3,0 mL dimasukkan
ke
dalam
erlenmeyer
(wadah
1),
Uji KHM sari buah sirih terhadap
kemudian pada wadah 2 dimasukan
bakteri Streptococcus mutans.
sakarin sebanyak 0,02 % dengan 5,0
Jika
hasil
uji
pendahuluan
mL air suling diaduk hingga melarut.
aktivitas antimikroba diperoleh bahwa
Larutan
pada
1,0 mL sari buah sirih (Piper betle L.)
kedalam larutan pada wadah 2 lalu
dapat menghambat pertumbuhan dari
diaduk, setelah tercampur masukan air
bakteri Streptococcus mutans maka
aromatik
dilanjutkan dengan uji KHM dengan
konsentrasi 100,0 mL. Untuk kontrol
menyiapkan volume sampel uji yaitu
positifnya dibuat formula yang hanya
pada
wadah
1
hingga
dicampur
mencapai
155
Formulasi Sediaan Mouthwash Dari Sari Buah Sirih (Piper betle L.) Varietas Siriboah
mengandung zat aktif sebesar 5 %
kontrol positif dan kontrol negatif.
yang dilarutkan dengan air suling
Semua paper disk dicelupkan selama
hingga 100,0 mL, sedangkan untuk
kurang
kontrol negatif
dibuat dari semua
masing-masing paper disk ditanamkan
bahan tambahan tanpa ada zat aktif.
pada cawan petri yang berisi medium
Untuk formula 2 dan 3 cara kerjanya
NA dan biakan Streptococcus mutans,
seperti diatas hanya jumlah
zat
kemudian dinkubasi selama 1 x 24 jam
aktifnya berbeda yaitu 4,0 mL dan 5,0
pada suhu 37oC, lalu diukur zona
mL.
hambatan pertumbuhan bakteri.
Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan
Uji stabilitas Sediaan Mouthwash.
Obat Kumur.
1
jam,
selanjutnya
Evaluasi kestabilan dilakukan
Medium
kedalam
lebih
cawan
NA
petri,
dimasukan
dibuat
dua
lapisan medium NA, lapisan pertama
dengan
mengukur
parameter
sebelum
kondisi
beberapa
dan
dipaksakan.
Obat
sesudah
kumur
sebanyak 10,0 mL dan
disimpan pada suhu 5 C dan 35oC
lapisan kedua seed layer sebanyak 5,0
masing-masing selama 12 jam selama
mL untuk lapisan kedua ditambahkan
10 siklus. Parameter yang diukur
suspensi mikroba uji sebanyak 1 ose.
sebagai
Disiapkan 15 buah paper disk, tiap tiga
organoleptik, pengukuran viskositas,
buah paper disk dicelupkan kedalam
pengukuran pH dan uji efektifitas daya
masing-masing formula obat kumur
hambat sediaan obat kumur terhadap
dari sari buah sirih (Piper betle L.),
bakteri Streptococcus mutans.
based layer
o
berikut
:
pengamatan
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Hasil pengamatan organoleptik sediaan obat kumur sari buah sirih (Piper
betle L.) sebelum dan sesudah kondisi penyimpanan dipercepat.
Formula
Formula 1
Formula 2
Jenis Pemeriksaan
Bau
Rasa
Warna
Kejernihan
Bau
Rasa
Warna
Kejernihan
Kondisi di paksakan
Sebelum
Sesudah
Khas aromatis
Khas aromatis
Mint
Mint
Kuning
Kuning
Jernih
Jernih
Khas aromatis
Khas aromatis
Mint
Mint
Kuning
Kuning
Jernih
Jernih
156
Formulasi Sediaan Mouthwash Dari Sari Buah Sirih (Piper betle L.) Varietas Siriboah
Bau
Rasa
Warna
Kejernihan
Formula 3
Khas aromatis
Mint
Kuning
Jernih
Khas aromatis
Mint
Kuning
Jernih
Tabel 2. Hasil pengukuran viskositas rata-rata sediaan obat kumur sari buah sirih
(Piper betle L.) dengan menggunakan Viskometer Brookfield sebelum dan
sesudah penyimpanan
Formula 1
(Poise)
0,043
0,041
Kondisi dipaksakan
Sebelum
Sesudah
Formula 2
(Poise)
0,045
0,042
Formula 3
(Poise)
0,047
0,044
Kondisi
dipaksakan
Sebelum
Sesudah
Tabel 3. Hasil pengukuran pH rata-rata sediaan obat kumur sari buah sirih (Piper
betle L.) dengan menggunakan pH meter sebelum dan sesudah
penyimpanan dipercepat
Kondisi
F1
5,31
4,94
Sebelum
Sesudah
Formula
F2
5,44
5,25
F3
5,63
5,48
Tabel 4. Hasil pengujian efektivitas sediaanmouthwash dapat dilihat dengan
pengukuran daya hambat terhadap bakteri Streptococcus mutans.
Kontrol (mm)
Positif
Negatif
12,33
-
Kondisi
Sebelum
Sesudah
F1
8,33
4,67
Formula (mm)
F2
9,67
8,33
F3
11,67
10,33
PEMBAHASAN
dan 4 % v/v menunjukan nilai KHM
Uji Daya Hambat Sari Buah sirih.
yang belum dapat teramati karena
pendahuluan
semua tabung berwarna kecoklatan
aktifitas antimikroba 1,0 mL sari buah
yang dipengaruhi oleh warna sari buah
sirih
menghambat
sirih (Piper betle L.) sehingga sulit
Streptococcus
untuk menentukan tingkat kekeruhan
Hasil
dari
uji
mampu
pertumbuhan
bakteri
mutans,sehingga
dapat
dilanjutkan
antar tabung. Untuk mengetahui efek
dalam Penentuan Konsentrasi Hambat
antimikroba sari buah sirih
Minimum (KHM) sari buah sirih (Piper
betle L.) maka hasil inkubasi uji KHM
betle L.), penentuan nilai KHM dengan
dilanjutkan pada uji Kadar Bunuh
pengataman
tingkat
Minimum (KBM). Hasil yang diperoleh
kekeruhan pada konsentrasi 0,5, 1, 2
pada uji KBM sari buah sirih (Piper
terhadap
(Piper
157
Formulasi Sediaan Mouthwash Dari Sari Buah Sirih (Piper betle L.) Varietas Siriboah
betle
L.)
menunjukan
pada
Pengamatan Organoleptik
Pemeriksaan
konsentrasi 1 % mampu menghambat
pertumbuhan
organoleptik,
bakteri Streptococcus
dilakukan meliputi perubahan bau,
mutans ditandai dengan tidak adanya
rasa, warna dan kejernihan sebelum
pertumbuhan bakteri pada media uji.
dan sesudah kondisi
Berdasarkan hasil uji KBM maka
(dapat dilihat pada tabel 1).
dalam
Pengukuran Viskositas
formulasi
obat
kumur,
konsentrasi sari buah sirih (Piper betle
Hasil
dipaksakan
pengukuran
viskositas
L.) yang digunakan ditingkatkan 3
pada awal dan akhir pengamatan
sampai 5 kali KBM menjadi 3, 4 dan 5
menunjukan
%
⁄ . Adanya
variasi konsentrasi
adanya
penurunan
viskositas. Adanya variasi temperature
untuk
pada
mana
akibatnya daya viskositasnya menjadi
yang daya hambatnya lebih efektif
sedikit encer (table 2). Menurut Ansel
terhadap
bakteri
Streptococcus
(2005)
mutans,
sehingga
menghasilkan
berubah-ubah
tersebut
bertujuan
membandingkan
konsentrasi
kondisi
viskositas
berkurang
Uji Kestabilan Formula Obat Kumur.
jenis
formula
kestabilan
ketiga
dengan
variasi
konsentrasi zat aktif dilakukan dengan
metode kondisi dipaksakan (stress
condition) dengan penyimpanan pada
suhu 50C dan 350C selama 10 siklus,
masing-masing siklus berdurasi 12
jam.
Tujuan
dilakukannya
kondisi
dipaksakan adalah untuk mengetahui
kestabilan
formulasi
mempercepat
formulasi
waktu
dan
dilakukan
dengan
proses
cara
peruraian
untuk mempercepat
pengujian.
dengan
parameter, yaitu :
sediaan
tergantung
yang
akan
pada
temperatur,umumnya viskositas cairan
formula F1, F2 dan F3.
Pengujian
dipaksakan
Pengujian
ini
beberapa
dengan
meningkatnya
temperatur. Berdasarkan dari hasil
perhitungan statistik dengan metode
Rancangan Acak Kelompok (RAK),
terdapat penurunan viskositas yang
sangat signifikan dari ketiga formula
sebelum
dan
sesudah
kondisi
dipaksakan yang menunjukanbahwa
ketiga formula tidak stabil.
Pengukuran pH
Pengukuran
sebelum
dan
pH
sesudah
dilakukan
kondisi
penyimpanan dipercepat. Pengukurun
nilai pH
bertujuan untuk mengamati
perubahan pH yang mungkin terjadi
pada sediaan obat kumur selama
masa penyimpanan. Perubahan nilai
158
Formulasi Sediaan Mouthwash Dari Sari Buah Sirih (Piper betle L.) Varietas Siriboah
pH dari obat kumur akan dibandingkan
hambatan
dengan kisaran nilai pH yang sesuai
dibandingkan dengan zona hambatan
untuk sediaan yang digunakan secara
yang
oral. Ini berkaitan dengan keamanan
hambatan tiap formula obat kumur
penggunaan
untuk
sebelum kondisi dipaksakan berturut-
menghindari agar nilai pH sediaan
turut 8,33 mm, 9,67 mm dan 11,67
tidak mengurangi atau menghilangkan
mm, dan setelah kondisi dipaksakan
efektifitas dari sediaan. Hasil penelitian
menurun menjadi 4,67 mm, 8,33 mm
diperoleh (table 3).
dan 10,33 mm. Hasil analisis statistik
sediaan
Menurut Martin (1971) pH 5,0 –
yang
dimiliki
memperlihatkan
pH optimum 6,5 – 7,0 untuk cairan
hambatan
penggunaan
sebelum
Dari
hasil
pengamatan dapat disimpulkan bahwa
F1
dan
besar
F2.
Zona
menunjukan bahwa F3 dan F2 tidak
9,5 merupakan pH yang aman dengan
oral.
lebih
perubahan
zona
yang sangat signifikan
dan
sesudah
kondisi
dipaksakan.
selama masa penyimpanan F2 dengan
nilai pH 5,44 turun menjadi 5,25
dan
KESIMPULAN
Berdasarkan
F3 dengan nilai pH 5,63 turun menjadi
5,48, penurunan nilai pH ini masih
sesuai dengan kisaran pH aman untuk
cairan yang
digunakan secara oral.
Sedangkan untuk F1 dengan nilai pH
5,31 turun menjadi 4,94, penurunan
nilai pH ini telah melebihi kisaran pH
sediaan yang digunakan secara oral.
dapat
disimpulkan
hasil penelitian
bahwa
formula
yang memiliki kestabilan optimum dan
efektif dalam menghambat aktifitas
bakteri Streptococcus mutans adalah
formula F3, yaitu formula obat kumur
dengan konsentrasi sari buah sirih
(Piper betle L.) 5 % karena tidak ada
perubahan yang signifikan sebelum
Pengukuran zona hambatan
Pengukuran
zona
hambatan
dilakukan untuk mengetahui formula
yang menunjukan efektifitas paling
baik dalam menghambat pertumbuhan
bakteri Streptococcus mutans, yang
merupakan
bakteri
dan sesudah kondisi dipaksakan.
penyebab
terjadinya plak gigi. hasil pengamatan
DAFTAR PUSTAKA
Al-Bayaty F.H, AI-Koubaisi A.H., Ali
Wahid N.A. and Abdulla M.A..
2010. Effect of mouth wash
extracted
from
Salvadora
persica (Miswak) on dental
plaque formation: A clinical
trail.J. Med. Plants. Res. 4 (14)
1446-1454
(table 4) menunjukan F3 memiliki zona
159
Formulasi Sediaan Mouthwash Dari Sari Buah Sirih (Piper betle L.) Varietas Siriboah
Ansel,H.C.,
Terjemahan.
2005,
Pengantar Bentuk Sediaan
Farmasi,
Edisi
keempat,
penerjemah Farida Ibrahim,
Penerbit
Universitas
Indonesia, Jakarta.
Aryanti,
Harsojo, Yefni. S, Tri M.E,.
2007.
Isolasi
Dan
Uji
Antibakteri Batang Sambung
Nyawa (Gynura Procumbens
Lour) Umur Panen 1, 4 Dan 7
Bulan. Jurnal Bahan Alam
Indonesia Vol. 6 No.2. 45
Aulton M.E., 1988. Pharmaceutics;
The Science of Dosage Form
Design. Churchill Livingstone.
New York.
Banker., G. S, and Rhodes. T. C.
1995. Modern Pharmaceutic
Third Edition. Marcel Dekker
Inc : New York
Buchanon, R.E, and Gibbons, N.E.,
1974. Berhey’s Manual Of
Determinative Bacteriology. 8th
Edition. The Willam and
Wilkins
Company.
United
States Of America.
Carter, S.J,. Cooper. JW,. And Collin
Gunn's. 1978 Dispensing for
Pharmaceutical Student. Ed.
XII, Pitman Publishing Ltd,
London
Damayanti R. 2003. Khasiat & Manfaat
Daun Sirih Obat Mujarab dari
Masa ke Masa. PT Agromedia
Pustaka : Jakarta
Difco, 1988. Cultur Media Handbook,
E,. Merck, Darmstadt, Federal
Republic of Germany.
Direktorat Jendral Pengawasan obat
dan
Makanan.,
1979.
Farmakope Indonesia, Edisi
Ketiga, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia., Jakarta
.
Direktorat Jendral Pengawasan obat
dan
Makanan.,
1995.Farmakope
Indonesia,
Edisi Keempat, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.,
Jakarta.
Djide, M.N., and Sartini., 2008. Dasar
dasar Mikrobiologi Farmasi.
Lembaga Penerbit Universitas
Hasanudin (Lephas): Makassar.
Garrity, G.M., Bell, J. A., and Lilburn,
T.G., 2004, Taxonomic Outline
of The Prokaryotes Bergey’s
Manual
of
Systematic
th
Bacteriologi,
2
Edition,
Spiringer, New York Berlin
Hendelbergh, United states of
America.
Gennaro, A. R., 2000. Remington’s
Pharmaceutical
Sciences
th
20 Edition Mack Publishing
Company, Baltimore, Maryland
21202, United States Of
America.
Heyne.
K,.
Terjemahan.
1987.
Tumbuhan Berguna Indonesia
Jilid
II.
Badan
Litbang
Kehutanan : Jakarta
Keithler, W.M.R. 1956. The formulation
of Cosmetics and Cosmetics
Spacialties. Drug and Cosmetic
Industry, New York,
Kibbe,
A.H,. 2000. Handbook of
Pharmaceutical
Excipients3th,
American
Pharmaceutical
Press, Washington DC.
Lisdawati,
V.
Daroham,
M.
Sukmayanti, A. Nugroho, YA.
2008. Karakterisasi Daun Miana
(Plectranthus scutellarioides (L.)
160
Formulasi Sediaan Mouthwash Dari Sari Buah Sirih (Piper betle L.) Varietas Siriboah
Bth.) Dan Buah Sirih (piper
betle l.) Secara Fisiko Kimia
Dari Ramuan Lokal Antimalaria
Daerah Sulawesi Utara. Media
Litbang Kesehatan Volume
XVIII Nomor 4 . 217
Martin, A., Swarbick, J., Cammarata,.
A.
1993. Farmasi Fisika.
University of Indonesia Press.
Jakarta.
Martin. 1971. Dispensing of Medication
7th edition. Marck Publishing
Company ; USA.
Nugroho,YA.
2009.
PembuatanFormula dan Uji
Aktivitas Obat Anti Malaria
Berbasis
Buah
Sirih
Menggunakan
Vacuum
Draying.
Jakarta.
Badan
Litbangkes:
Pelczar, Jr.M.J., & Chan, ESC.
Terjemahan.
1988.
DasarDasar Mikrobiologi. Terjemahan
Ratna Siri Hadioetomo, Teja,
Imas, SutarmiTjitrosomo dan
SriLestariAngka.
UI-Press
:Jakarta.
Wardani,I.A.M.K., 2012. Perbandingan
Efek
Antibakteri
Berkumur
Seduhan Daun Sirih (Piper betle
Linn) dan Seduhan Teh Hitam
(Camellia sinensis L.Kuntze)
Terhadap
Jumlah
Colony
Forming
Unit
(CFU)/ml
Streptococcus mutans Pada
Saliva.
UK
Maranatha
:
Bandung
161