Implementasi Sistem E-Learning Menggunakan WebELS

  

JURNAL DIGIT, Vol. 6 No.1 Mei 2016, pp. 47~52 47

  ISSN : 2088-589X

Implementasi Sistem E-Learning Menggunakan WebELS

  Ana Hadiana Pusat Penelitian Informatika – LIPI

  Jl. Cisitu Lama No. 21/154D, Bandung 40124 anahadiana68@gmail.com

  

Abstrak

Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan memasyarakatnya internet di masyarakat, maka

kebutuhan akan pendidikan bermutu dengan dukungan pemanfaatan teknologi informasi semakin tinggi.

  

Kelebihan sistem pendidikan dengan menggunakan sistem ini akan memicu terjadinya pemerataan dan

peningkatan kualitas pendidikan khususnya untuk level pendidikan tinggi dimana kebutuhan akan

komputer dan internet sudah merupakan kebutuhan dasar dalam proses pembelajaran. Paper ini

membahas tentang standar kebutuhan suatu aplikasi e-Learning dengan memanfaatkan open source

dalam rangka menekan biaya serendah mungkin tanpa menurunkan kualitas system secara keseluruhan.

  Kata kunci: e-Learning, internet, teknologi informasi, open source, collaboration

Abstract

The progress of information technology and the internet popularization in public, so the need for

increasing the education quality with the support of information technology to be higher. Advantages of

the educational system by using this system will lead to equity and improving the quality of education,

especially for the higher education level such as university where demand for computer and internet is

already a basic requirement in the learning process. This paper discussed the need for a standard e-

Learning applications by leveraging open source in order to keep costs as low as possible without

lowering the quality of the system as a whole.

  Keywords: e-Learning, internet, information technology, open source, collaboration

I. Pendahuluan

  Perkembangan teknologi informasi khususnya internet dan semakin memasyarakatnya pemakaian internet saat ini memberikan dampak pada berbagai sektor kegiatan diantaranya yaitu sektor pendidikan. Selama ini program pelaksanaan pendidikan masih mengalami berbagai kendala dengan sistem pendidikan yang konvensional adalah tersedianya ruang komunikasi yang sangat terbatas dalam menjalankan proses belajar-mengajar, sehingga diperlukan suatu metode pendekatan yang baru yaitu dengan pemanfaatan teknologi informasi secara optimal dalam menunjang pelaksanaan pendidikan dan peningkatan mutu pendidikan. Keberadaan teknologi web dan multimedia sebagai media penampilan contents suatu data dan informasi akan memberikan peluang yang cukup besar untuk memberikan solusi permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran khususnya di jenjang pendidikan tinggi, dimana penggunaan komputer dan jaringan internet sudah menjadi kebutuhan pokok yang tidak dapat dipisahkan dalam proses pembelajaran sehingga masyarakat internet di jenjang ini relatif lebih banyak jika dibandingkan dengan level jenjang pendidikan lain dibawahnya. Oleh karena, pemanfaatan secara optimal fasilitas komputer dan internet dalam rangka membuka ruang komunikasi yang lebih luas antar dosen-dosen, mahasiswa-mahasiswa, dosen-mahasiswa baik formal maupun informal, diharapkan akan mendorong semakin lebarnya kolaborasi antar personal yang terkait di dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain, komunikasi dan kolaborasi yang terjalin secara tidak langsung akan dapat menunjang peningkatan pemahaman materi pelajaran dan mutu pendidikan secara umum.

  Kolaborasi merupakan salah satu unsur terpenting dalam pelaksanaan pendidikan terutama yang dilakukan secara jarak jauh, dengan cara mengoptimalkan ruang komunikasi diantara pengguna sistem dalam rangka meningkatkan pemahaman terhadap materi kuliah yang diberikan. Kolaborasi berbasis teknologi informasi bisa dijalankan dalam berbagai bentuk diantaranya tanya-jawab, diskusi, presentasi diantara mahasiswa dengan mahasiswa, mahasiswa dengan dosen, ataupun dosen dengan dosen.

   JURNAL DIGIT Vol. 6, No.1 Mei 2016: 47-52

  JURNAL DIGIT, Vol. 6 No.1 Mei 2016, pp. 47~52

  3. Memudahkan untuk turut berpartisipasi

  

Supported Collaboration Learning (CSCL) yang merupakan model khusus dari Computer Supported

Collaboration Work (CSCW) yang dikonsep untuk tujuan pembelajaran berbasis kolaborasi. Sistem ini

  memiliki ciri-ciri sebagai berikut

  [1]

  :

  1. Berbasis pada student centered system artinya siswa berperan dominan, dapat terjadi pertukaran pikiran/pendapat tentang sesuatu hal

  2. Expressi pemahaman masalah

  4. Termotivasi untuk lebih aktif dalam proses belajar

  5. Perlindungan Hak Cipta Content Content yang dipresentasikan disimpan dalam bentuk format WebELS tersendiri, sehingga hanya bisa dibuka dengan menggunakan WebELS melalui browser.

  5. Meningkatan pemahaman (Saling koreksi dan evaluasi)

  6. Penyelesaian masalah secara cepat

  7. Peningkatan kualitas belajar Sistem pembelajaran CSCL pada dasarnya terdiri dari unsur-unsur pembelajaran sebagai kolaborator, mahasiswa, dosen yang saling berkoneksi dalam rangka mencari penyelesaian segala masalah yang dihadapi selama proses belajar berlangsung baik secara Asynchronous, Synchronous, Face to Face, maupun terdistribusi

  [2]

  . Menurut A. Collins sistem pembelajaran CSCL memberikan manfaat yang besar untuk menunjang peningkatan mutu pendidikan

  [3]

  , karena:

  Sistem pendidikan berbasis kolaborasi dan jaringan komputer atau dinamakan sistem Computer

  4. Bebas Firewall Pada sistem ini, pemakai bisa menggunakan e-Learning secara synchronous dari komputer intranet karena seluruh pengendalian modul presentasinya dijalankan melalui port Web Server Apache yang umumnya dibuka dan terjamin keamanannya.

   ISSN : 2088-589X

  yang bisa mengadopsi beberapa format file untuk ditampilkan di web seperti ppt, pdf, html dan text sebagai materi perkuliahan, dengan dilengkapi online test dan laporan hasil belajar. Untuk komunikasinya disediakan fasilitas chat, bbs, e-mail. Software ini sangat handal, namun memerlukan dana yang besar untuk memperoleh lisensinya sehingga akan memberatkan bagi institusi pendidikan tinggi di Indonesia yang mempunyai dana terbatas, juga di sisi lain tidak bisa dikembangkan sendiri lebih lanjut disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Oleh karena itu, open source software merupakan alternatif yan tepat dengan harga terjangkau dan mudah dikembangkan sendiri aplikasinya lebih lanjut disesuaikan dengan kebutuhan sendiri.

  48 Untuk menjalankan e-Learning sudah banyak beredar di pasaran beberapa yang siap pakai dimana yang paling terkenal adalah WebCT

  [6]

  (Web Course Tools) dan Blackboard

  [7]

  yang merupakan aplikasi

  

software e-Learning yang dikembangkan oleh British Columbia University. Sistem ini memiliki fitur

  Moodle

  Sistem bisa digunakan tanpa biaya, dan bisa diteliti dan kembangkan lebih lanjut menjadi sistem yang sesuai dengan kebutuhan pemakai.

  [8]

  adalah salah satu pilihan sebagai software e-Learning yang bisa diperoleh secara gratis dibawah lisensi GPL. Software ini memiliki fitur yang hampir sama dengan WebCT atau Blackboard. Namun ketiga software tersebut hanya bisa menampilkan materi pelajaran dalam bentuk statis di web seperti menggunakan gambar dan teks, sedangkan untuk data multimedia hanya bisa dilakukan secara konvensional yaitu dengan cara download file. Pada paper ini dibahas tentang penerapan alternative software open source e-Learning WebELS yang memiliki fitur sebagai berikut:

  1. Open Platform

  Aplikasi ini dikembangkan dengan menggunakan teknologi java agar bisa dijalankan di beberapa platform OS yang berbeda dengan menggunakan web browser.

  2. Multimedia Content

  Materi yang dipresentasikan bisa mengandung image, text, audio, cursor yang cukup mewakili proses presentasi yang bisa dinikmati oleh user tanpa adanya batasan waktu dan ruang.

  3. Open Source

II. CSCL

  

JURNAL DIGIT, Vol. 6 No.1 Mei 2016, pp. 47~52 49

  adalah seperti tercantum pada tabel 1. Sedangkan untuk keperluan client dalam mengakses ke sistem hanya menggunakan internet browser seperti Mozilla, InternetExplorer, dll.

  Editor Applet Web Browser

  XSL Files Font Files

  XML Files

  MySQL

  Tomcat Servlet Container:8080 Apache HTTP Server:80

  . WebELS menyediakan fasilitas untuk pembelajaran JSP Pages Servlet

  [4]

  WebELS memiliki modul-modul dasar yang sangat diperlukan untuk menunjang terlaksananya proses pembelajaran jarak jauh berbasis internet/intranet

  IV. Fasilitas

  Gambar 1: Skema Komponen WebELS

  

Learning . Spesifikasi software pendukung di server untuk menjalankan e-Learning dengan WebELS

  ISSN : 2088-589X JURNAL DIGIT Vol. 6, No.1 Mei 2016: 47-52

  Kemudian melakukan koneksi ke server database untuk mendapatkan kesesuaian data dan menghasilkan suatu dynamic web page tertentu berdasarkan data yang diperoleh selama berlangsungnya proses e-

  Format Data : XML, HTML Tomcat akan melakukan pemrosesan setiap request dari user yang diterima melalui Apache Web Server.

  Web Server : Apache 2.0 JSP Container : Tomcat 4.0 Database Server : MySQL 4.1 Java : j2sdk 1.4.2

  : Linux Fedora

  

Tabel 1: Software Pendukung Server

OS

  Sistem WebELS menggunakan sistem client/server multi-tiers berbasis web yang terdiri dari beberapa komponen software seperti pada gambar 1. Seluruh komponen software yang digunakan di WebELS adalah software-software open source, dimana java didukung oleh XML merupakan teknologi utama yang digunakan untuk memproses dan menampilkan data multimedia. MySQL server digunakan untuk mengatur pengolahan data user dan course, sedangkan data-data multimedia seperti sound dan cursor yang akan dipresentasikan tersimpan di file system, dan diproses dengan menggunakan EditorApplet dalam bentuk java applet.

  III. Konfigurasi Sistem

  3. Dengan membandingkan setiap proses belajar pada masalah yang berbeda akan mengantarkan pada proses penyelesaian masalah lainnya

  2. Setiap peserta melihat setiap tahapan proses belajarnya dari sisi dan sudut pandang yang berbeda

  1. Peserta memonitor dan membandingkan proses belajar dirinya dan lainnya

  WebELS

  JURNAL DIGIT, Vol. 6 No.1 Mei 2016, pp. 47~52

  synchronous learning akan ditampilkan secara bersamaan ke seluruh user yang sedang akses pada materi kuliah yang sama.

  Konsep CKA seperti pada gambar 2, dimana siswa-siswa yang memiliki tingkat pemahaman yang sama dikelompokkan dan diberikan suatu permasalahan oleh sistem sebagai rangsangan untuk dipecahkan secara bersama supaya lebih ditingkatkan lagi pemahamannya mengenai materi yang dibahas tersebut. Fungsi ini memudahkan sistem untuk mencari calon-calon kolaborator dari peserta lain yang memiliki pengetahuan yang cukup untuk diajak berdialog dalam diskusi maupun pertanyaan untuk mewujudkan fungsi seperti ini diperlukan sebuah agent software yang mampu menganalisis histori pembelajaran setiap siswa untuk dijadikan student model sebagai dasar pengelompokkan siswa menurut tingkat kepahamannya masing-masing.

  2. Collaboration by Knowledge Awareness (CKA)

  history nya sehingga bisa diketahui kondisi aktif, stagnasi, tingkat kepahaman, dll yang memberikan kemudahan bagi dosen untuk memonitor proses belajar-mengajar.

  Untuk mengecek kondisi learner yang bergabung di e-Learning berdasarkan data pada learning-

  1. Learner Navigator

  Beberapa fungsi penting yang perlu dikaji dan diterapkan di e-Learning berbasis WebELS ini adalah sebagai berikut:

  melakukan penelitian dan pengembangan lanjut dengan melakukan perubahan fungsi atau penambahan fungsi lain yang dianggap penting untuk berlangsungnya suatu proses belajar melalui e-Learning, sambil melakukan eksperimen.

  

Software e-Learning WebELS masih memiliki kekurangan, sekaligus merupakan kesempatan untuk

  Sedangkan otoritas pemakai dalams sistem WebELS yang terbagi menjadi tiga kategori pokok yaitu untuk guest, student, teacher, dan administrator.

  Keterangan tambahan yang bersifat grafis dapat disisipkan dengan fasilitas ini. Dimana pada

   ISSN : 2088-589X

  6. Online Whiteboard

  Mempresentasikan content suatu materi pelajaran secara synchronous atau asynchronous dengan dilengkapi cursor sebagai pointer pada tampilan yang sedang diterangkan. Fungsi ini dilengkapi rekaman suara untuk setiap slide presentasi yang dapat berulang kali diputar disinkronkan dengan slide nya.

  5. Multimedia Presentation

  4. Ruang diskusi tentang suatu materi yang dipresentasikan

  3. Bulletin Board System

  2. Contents Registration & Management

  1. Learning Registration & Management

  Secara umum fasilitas minimal yang diperlukan untuk berlangsungnya proses belajar-mengajar dengan e- Learning telah tersedia di WebELS, meliputi:

  50 jarak jauh baik secara synchronous maupun asynchronous sehingga proses kolaborasi dalam pembelajaran dapat berjalan dengan dua cara yang saling mendukung proses transfer pengetahuan sehingga materi-materi pelajaran lebih bisa dipahami dengan baik.

V. Fitur Tambahan

  

JURNAL DIGIT, Vol. 6 No.1 Mei 2016, pp. 47~52 51

  ISSN : 2088-589X

  (3) Kolaborasi Peserta B

  Peserta A

  SISTEM

  (2) (1)

  Peserta A Peserta B

  Database

  Gambar 2: CKA 3.

  Automatic QA

  Dengan dilengkapi algoritma untuk mengecek kesamaan kalimat dari suatu pertanyaan dengan pertanyaan yang ada di database (Similar Question Checker), maka proses manual untuk menjawab berulang-ulang pertanyaan yang memiliki kesamaan secara arti dan kemiripan secara struktur kalimat bisa dihindari dan diserahkan kepada sistem supaya secepat mungkin memberikan jawaban yang tepat dari database yang menyimpan histori data pertanyaan dan jawaban yang telah diproses bersama oleh user. Untuk lebih meningkatkan performansi ketepatan dan kecepatan menjawab suatu pertanyaan bisa dilengakapi juga dengan modul expert system untuk menyusun dan menjawab setiap pertanyaan berdasarkan knowledge based yang telah diperoleh selama proses belajar berlangsung dan tersimpan di sisatem database.

VI. Kesimpulan

  

E-Learning menawarkan berbagai kemudahan dalam membangun suatu sistem pembelajaran yang efektif

  dan efisien dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi sejalan dengan semakin memasyarakatnya internet khususnya di jenjang pendidikan tinggi. E-Learning mampu menyediakan ruang belajar dan ruang kolaborasi yang lebih luas tanpa harus tergantung pada ruang dan waktu karena setiap user dapat setiap saat mengakses ke sistem dan melakukan komunikasi baik secara synchronous maupun asynchronous, sehingga e-Learning juga membantu meningkatkan mutu pendidikan. Software

  

open source WebELS dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran jarak jauh di jenjang pendidikan

[5] tinggi denga biaya implementasi yang relatif terjangkau .

  Karena pentingnya software sistem e-Learning seperti WebELS ini, sangatlah penting untuk dilakukannya standarisasi spek teknis e-Learning yang akan diberlakukan di Indonesia dengan berdasar pada konsep open source, selaras dengan kebijakan pemerintah yang disebut dengan IGOS (Indonesia Go

  

Open Source ). Dengan adanya standarisasi sistem seperti ini diharapkan dimanapun tempatnya pola

  penggunaanya akan lebih seragam dan hal ini memudahkan pengguna dalam mengikuti program pendidikan jarak jauh dengan menggunakan fasilitas internet. Sebenarnya sistem WebELS masih memiliki kekurangan diantaranya untuk keperluan Upload suatu content presentasi ke server masing ada ketergantungan pada software Microsoft Office, walaupun untuk menampilkan content nya tersebut sudah bisa independent. Oleh karena itu masing diperlukan perbaikan lebih lanjut untuk menghilangkan ketergantungan ini dengan mengganti ke software office yang bersifat

  open source seperti open office.

   JURNAL DIGIT Vol. 6, No.1 Mei 2016: 47-52

  JURNAL DIGIT, Vol. 6 No.1 Mei 2016, pp. 47~52

   ISSN : 2088-589X

  52

  Daftar Pustaka

  [1] Ana Hadiana, Kenji Kaijiri, “Q&A Learning Support System Using Peer Help”, Transactions of JsiSE Vol.20 No.4 pp.371-379 (2003)

  [2] Yutaka Matsusita, Kenichi Ogata, “Collaboration and Communication”, Kyoritsu Publisher (1995)

  [3] Greer J., McCalla G., Cooke J., Collins J., “Facilitating Collaborative Leaning in Distributed Organizations”, Proceeding of CSCL'97, pp.73-82 (1997)

  [4] WebELS Web Site, webelsx.nii.ac.jp [5] Open Source Web Site [6] WebCT website, [7] Blackboard website, [8] Moodle website,