BAB 1. PENDAHULUAN - Penelitian1(error program)

  

USUL PENELITIAN

KAJIAN DOSEN MUDA

PENGARUH KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS DALAM MENTERJEMAHKAN PESAN KESALAHAN APLIKASI PROGRAM KOMPUTER

  Oleh: JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

  (STMIK) SINAR NUSANTARA SURAKARTA Maret, 2008

  

HALAMAN PENGESAHAN

USUL PENELITIAN KAJIAN WANITA

  1 Judul Penelitian : Pengaruh Kemampuan Bahasa Inggris Dalam Menterjemahkan Pesan Kesalahan Program Aplikasi Komputer

  2 Bidang Penelitian : Tehnologi Informasi

  3 Ketua Peneliti

  a. Nama Lengkap dan : Gelar :

  b. Jenis Kelamin :

  c. NIK :

  d. Disiplin Ilmu :

  e. Pangkat / Golongan :

  f. Jabatan :

  g. Fakultas / Jurusan :

  h. Alamat i. Telpon / Faks / E-mail : j. Alamat Rumah : k. T elpon / Faks / E-mail

  4 Jumlah Anggota Peneliti : Nama Anggota Peneliti :

  :

  5 Lokasi Penelitian :

  6 Jumlah Biaya yang : Rp. 9.062.500,- diusulkan Surakarta, Februari 2006

  Mengetahui: Ketua Peneliti, Ketua Jurusan . Didik Nugroho, M.Kom. ……………............................... NIK 111 000 024 NIK 110 000 052

  Menyetujui, Ketua Urusan Penelitian dan Pengabdian

  Didik Nugroho, S.Kom NIK. 111 000 024

BAB 1. PENDAHULUAN Dua hal yang sangat penting untuk dijadikan bekal seseorang dalam

  memasuki dunia kerja adalah kemampuan berkomunikasi dalam bahasa internasional atau bahasa Inggris serta kemampuan akan teknologi komputer. Jika seseorang telah memiliki dua kemampuan tersebut minimal untuk komputer dia bisa mengoperasikannya dengan baik dan tidak kesulitan utnuk berkomunikasi dengan bahasa Inggris, maka dia akan lebih cepat memenangkan persaingan untuk mendapatkan pekerjaan. menguasai satu atau lebih bahasa pemrograman dalam komputer adalah merupakan suatu skill atau kemampuan yang sedang menjadi trend yang bisa memeprcepat seseorang mendapatkan pekerjaan. Ketika seseorang telah memiliki kemampuan untuk membuat suatu program, dimana ia kemudian disebut sebagai seorang programmer, maka tuganya adalah membuat suatu program untuk menginformasikan sesuatu. Jka setelah program tersebut selesai dis-buat, tugas berikutnya dari seorang programmer adalah menguji program tersebut untuk mengetahui apakah program itu telah bisa berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Jika ternyata hasil dari penyususan program tersebut belum sesuai dengan tujuan pembuatan semula atau muncul suatu error atau kesalahan, maka tugas dari programmer tersebut untuk memperbaikinya.

  Ketika suatu program error message atu pesan kesalahan dalam suatu program muncul, pesan tersebut muncul dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu, langkah pertama dari programmer tersebut adalah menterjemahkan pesan kesalahan tersebut sehingga ia bisa memahami dan memberi solusi untuk memperbaiki/mengedit program tersebut. Disinilah, kiranya ditemukan pengaruh yang cukup signifikan dari kemampuan bahasa Inggris seorang programmer terhadap kemampuan menterjemahkan pesan kesalahan program yang dibuatnya.

  Jika seorang perogrammer memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik, minimal pasif, maka ia akan cenderung memiliki kemampuan yang cepat dan akurat dalam menterjemahkan kesalahan tersebut. Sebaliknya, jika kemampuan berbahasa Inggrisnya kurang, meskipun hanya pasif, maka ia akan cenderung lebih lamban dalam menterjemahkan pesan kesalahan program tersebut sehingga proses memperbaiki program yang sedang dibuatnyapun akan mengalami keterlambatan. Oleh karena itu, berangkat dari asumsi bahwa kemampuan berbahasa Inggris dari seorang programmer memberi pengaruh yang cukup signifikan dalam menterjemahkan kesalahan program yang sedang dibuanya, maka peneliti menyusun prposal penelitian ini.

  BAB 2. PERUMUSAN MASALAH

  membuat atau menyusun suatu program komputer. Sebagaimana yang diketahui hampir semua bahasa kompueter masih memakai bahasa Internasional yaituy bahasa Inggris. Dari sini, jika seorang programmer memmilki kemampuan berbahasa Inggris yang baik, minimal pasif, maka ia akan cenderung lebih mudah dalam penyususnan program tersebut sehingga proses penyusuanannya akan lebih cepat juga. Demikian juga ketika suatu pesan kesalahan program muncul ketika program tersebut dijalankan. Jika hal ini terjadi, maka seorang programmer tersebut yang memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik, maka ia akan cenderung bisa dengan cepat memahami dan menterjemahkan pesan kesalahan tersebut sehingga ia bisa dengan segera memberi solusi dengan mengedit program tersebut sehingga program tersebut menjadi sebuah program yang siap dijalankan sesuai dengan tujuan awal pembuatan program tersebut. Oleh karena itu, permasalahan yang mucnul dari penelitian ini adalah sejauhmana pengaruh kemmpuan berbahsa Inggris dari seorang programmer dalam menterjemahkan pesan kesalahan program yang sedang dibuatnya.

  Data penelitian ini dioleah secara kuantitatif dengan cara mengadakan survei dalam wujud menyebarkan quesioner atau lembaran isian dengan cara melakukan pendataan atau pencacahan sehingga diharapkan dapat muncul suatu penilaian yangmenunjukkan tingkat ketergantungan atau keterkaitan antara kemampuan berbahasa Inggris seorang programmer dan kemampuan menterjemahkan pesan kesalahan dari program yang sedang dibuatnya.

  BAB 3. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Kemampuan

  Dari Wikipedia menjelaskan bahwa Teori Perkembangan Kognitif, dikembangkan

  Periode sensorimotor (usia 0–2 tahun)

   Periode praoperasional (usia 2–7 tahun)

   Periode operasional konkrit (usia 7–11 tahun)

   Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)

   Program Komputer

  Komputer adalah serangkaian ataupun sekelompok mesin eleKarang Tarunaronik yang terdiri dari ribuan bahkan jutaan komponen yang dapat saling bekerja sama, serta membentuk sebuah sistem kerja yang rapi dan teliti.

  Sistem ini kemudian dapat digunakan untuk melaksanakan serangkaian peker- jaan secara otomatis, berdasar urutan instruksi ataupun program yang diberikan kepadanya.

  Definisi yang ada memberi makna bahwa komputer memiliki lebih dari satu bagian yang saling bekerja sama, dan bagian-bagain itu baru bisa bekerja kalau ada aliran listrik yang mengalir didalamnya. Istilah mengenai sekelom- gai hardware komputer atau perangkat keras komputer.

  Hardware komputer juga dapat diartikan sebagai peralatan pisik dari komputer itu sendiri. Peralatan yang secara pisik dapat dilihat, dipegang, ataupun dipindahkan. Dalam hal ini, komputer tidak mungkin bisa bekerja tanpa adanya program yang telah dimasukkan kedalamnya. Program ini bisa berupa suatu prosedur peng-operasian dari komputer itu sendiri ataupun pelba- gai prosedur dalam hal pemrosesan data yang telah ditetapkan sebelumnya. Dan program-program inilah yang kemudian disebut sebagai software kom- puter atau perangkat lunak komputer.

  Dalam arti yang paling luas, software komputer bisa diartikan sebagai suatu prosedur pengoperasian. Suatu acara yang ditayangkan oleh TVRI, da- pat dianggap sebagai software dari suatu peralatan televisi. Demikian pula hal- nya dengan musik yang telah direkam diatas kaset, data diatas kertas, serta cerita ataupun uraian yang ada didalam sebuah buku.

  Secara prinsip, komputer hanyalah merupakan sebuah alat; Alat yang bisa digunakan untuk membantu manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya. Untuk bisa bekerja, alat tersebut memerlukan adanya program dan manusia. Pengertian manusia kemudian dikenal dengan istilah brainware (perangkat manusia). Konsep hardware - software - brainware adalah merupakan konsep

  

tri-tunggal yang tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. Untuk tahap

  pertama, manusia harus memasukkan program terlebih dahulu kedalam komputer. Setelah Setelah program tersimpan didalam komputer, maka komputer baru bisa bekerja untuk membantu manusia dalam menyelesaikan persoalan ataupun pekerjaannya.

  BAB 4. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan tujuan ingin mengetahui apakah ada keterkaitan

  antara kemampuan berbahasa Inggris serta kemampua menterjemahkan kesalahan program komputer yang sedang dibuatnya. Jika memang ditemukan keterkaitan yang cukup signifikan diantara kedua hal tersebut, maka hal ini bisa mendorong komputer untuk semakinterpacu memeprdalam pengetahuan dan penguasaan bahasa Inggrisnya karena kemampuan berbahsa Inggris ini dapat memepercepat dan mempermudah mereka dalam penyusunan sebuah program komputer yang baik dan benar sehingga program tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestnya. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan akan semakin memneri kesadaran pada para peserta didik akan pentingnya penguasaan bahasa Inggris sebagai bahasa Internasinal dimana sangat penting dalam memasuki persaingan dunia pekerjaan di era informasi dan globalisasi ini. Sehingga, diharap para peserta didik semakin tergugah dan termotivasi untuk semakin memperdalam kemampuan berbahasa Inggrisnya. Lebih jauh, hasil penelitian ini diharap juga memberi masukan kepada instansi atau lembaga pendidikan yang bergerak di bidang teknologi informasi dan komputer bahwa kemampuan bahasa Inggris cukup memberi pengaruh terhadap kemampuan penyusunan program komputer peserta didiknya terutama ketika suatu pesan kesalahan muncul dalam proses penyusunan program tersebut. Sehingga, diharap instansi atau lembaga tersebut dapat membuat suatu kebijakan tentang pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris yang efektif guna menunjang kualitas lulusan dari lembaga/instansi yang dipimpinnya.

  BAB 5. METODE PENELITIAN

  1. Gambaran Obyek penelitian

  Seorang programmer harus dapat menentukan maksud dan tujuan dari suatu program yang akan dibuatnya. Selanjuntnya ia juga harus bisa menterjemahkannya dalam bahasa komputer dimana bahasa yang dipakai adalah bahsa Inggris sehingga dengan sendirinya ia harus mampu menterjemahkan maksud dan tujuan dari program yang akan dibuat ke dalam bahasa Inggris sehingga bisa terwujud suatu program komputer yang bisa dijalankan sebagaimana mestinya. Kemudian ketika program dijalankan dan mucnul pesan kesalhan yang mengakibatkan program tersebut eblum bisa berfuns=gsi sebagaimana mestinya, maka programmer tersebut harus dapat sehingga ia bisa tahu pasti letak kesalahan yang ada supaya ia bisa mengedit atau memperbaiki program tersebut agar bisa berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Obyek penelitian yang menjadi dasar oleh peneliti adalah mahasiswa STMIK Sinar Nusantara. Pengambilan data obyek ini tidak dibatasi pada satu jurusan saja yaitu jurusan Teknik Informatika

2. Sampel dan Populasi

  Obyek penelitian yang digunakan adalah dosen wanita yang telah berkeluarga yang berada di PTS dan PTN di Surakarta. Dengan sample yang dipilih secara purposive yaitu dosen wanita yang telah berkeluraga dan mempunyai anak. Sampel dalam penelitian ini dihitung berdasarkan ketentuan besaran sample atas besaran populasi dengan menggunakan rumus penentuan besaran populasi sebagai berikut :

  N n

  2

  1 + Ne Keterangan : n = ukuran sample

  N = ukuran populasi e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sample yang masih dapat ditoleransi atau diinginkan, misalnya 2 %

  Sehubungan dengan karakter polulasi telah dikenal oleh peneliti dan besaran sample maka pemelitian ini menggunakan teknik sample cluster purposive

  sample dengan teknis kerja sebagai berikut :

  1) Populasi adalah terpisah dan mengelompok pada cluster mereka masing-masing berdasarkan karakter cluster ini setelah diperoleh besaran sample yang ada

  3) Cluster memiliki karakter yang tidak bias dikelompokkan dalam cluster yang besar, sehingga cluster secara riil memiliki sifat-sifat yang membedakan mereka satu dengan yang lainnya. 4) Sejauh ini peneliti memahami sifat dan karakter cluster itu sehingga memudahkan peneliti menentukan pilihan terhadap mereka yang dianggap memahami persoalan yang akan diteliti ini. 5) Sejauh itu pula sifat populasi dalam cluster-nya cenderung homogen

  3. Teknik Pengumpulan Data

  Data diperoleh dengan cara pemberian questioner pada mahasiswa jurusan Teknik Informatika STMIK Sinar Nusantara. Dalam menyebarkan questioner peneliti pemanfaatan waktu jeda kuliah sehingga data bisa terkumpul dengan cepat pada waktu yang bersamaan sehingga di sini terdapat efisien waktu dan biaya dalam menyebarkan questioner tersebut. Adapun data yang diperoleh dipisahkan menjadi :

  a. Data Primer Yaitu data yang diperoleh dari hasil pengisian quesioner.

  b. Data sekunder Yaitu data yang diperoleh dari luar obyek penelitian yaitu literature yang masih ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Data sekunder ini diperoleh dengan menggunakan metode wawancara dengan pengampu mata kuliah pemrograman yang mengajar mahasiswa semester 3 jurusan Teknik Informatika serta dari studi pustaka.

  4. Analisis Data

  Secara teoritis model yang digunakan dalam penelitian ini akan menghasilkan niali parameter yang sahih bila terpenuhi asumsi klasik regresi yaitu normalitas data, tidak terjadi multikolinearity, otokorelasi dan heteroskedastisitas. Untuk menguji normalitas data dapat digunakan scatterplot diagram atau test statistic yaitu menggunakan Shapiro wilktest dapat pula menggunakan pendekatan central limit theorem dengan asumsi bahwa bila data yang digunakan lebih dari 25 maka diasumsikan berdistribusi normal (Mendenhall dan Beaver, 1993) Uji yang digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi adalah uji durbin waston. Nilai kritis dari durbin waston adalah 2. Apabila nilai durbin wastoin mendekati atau sama dengan 2 maka terjadi autokorelasi . sedangkan untuk menguji adanya multikorelasi dapat dilihat dari nilai tolerance value atau variance inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance value di bawah 0,10 atau nilai VIF diatas 10 berarti terjadi multikolinearitas ini adalah correlation product moment test. Sedangkan untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan Spearman Rank Correlation. Dengan menggunakan program SPSS dapat diketahui korelasi variable dependen dengan nilai residualnya. Apabila nilai korelasinya kurang dari 0,7 maka tidak terjadi heteroskedastisitas, hal ini dapat pula dilihat dari nilai signifikan t dari masing-masing variable independen. Apabila korelasi antara nilai residual dengan variabel independent dalam model diatas alpha yang ditetapkan maka tidak terjadi heteroskedasitas

BAB 6. JADWAL PELAKSANAAN Bulan ke Kegiatan

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9 Penentuan obyek penelitian Pengambialn sampel dan populasi Pengumpulan data :

a. Wawancara dengan ketua

  jurusan TI

  b. Penyebaran quesioner Rekapitulasi data Analisis data Perbaikan Membuat Laporan

  BAB 7. PERSONALIA PENELITIAN

  1. Ketua Peneliti

  a. Nama Lengkap :

  b. Jenis kelamin

  c. NIK

  d. Disiplin Ilmu

  e. Pangkat / Golongan

  f. Jabatan Fungsional / Struktural

  g. Fakultas/Program Studi

  h.. Waktu Penelitian

  2 Anggota Peneliti

  a. Nama Lengkap : Agus Purwo Handoko,S.Kom

  b. Jenis kelamin : 132 312 180

  c. NIK : Asisten Ahli

  d. Disiplin Ilmu : Teknik Informatika

  e. Pangkat / Golongan : Asisten Ahli / III A

  f. Jabatan Fungsional / Struktural :

  g. Fakultas/Program Studi : Teknik Informatika

  h.. Waktu Penelitian : 4 jam / minggu

  3. Tenaga Laboran / Teknisi : Hardi Santoso, S.Kom Sistem Informatika

  4. Pekerja Lapangan/Pencacah : 2 orang mahasiswa jurusan SI

  • Anggrahini Pamungkasih - Ana Santi

  5. Tenaga Administrasi : Novi Budi Purwanti, A.Md

  BAB 8. PERKIRAAN BIAYA PENELITIAN

  Rincian biaya pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut : No URAIAN Jml

  30 (2 x 15)

  1.000.000

  III PERJALANAN a Transport Ketua Tim a. Jakarta – Solo

  b. Surakarta (survei)

  2

  15 600.000

  40.000 1.200.000

  600.000 b Transport tim peneliti ke lokasi penelitian (pencacah)

  30.000 900.000 Sub Total (III)

  II PERALATAN a Sewa Notebook & LCD 2 500.000 1.000.000

  2.700.000

  V LAIN –LAIN a Pengelolaan data 1 750.000 1.750.000 b Penelusuran Pustaka 2 200.000 400.000 c Seminar intern (dikampus) 1 500.000 500.000 d Pembuatan Laporan 1 700.000 700.000 e Penggandaan laporan dan publikasi 20 30.000 600.000 Sub Total (IV)

  3.950.000

  TOTAL DANA PENELITIAN (I - V) 9.062.500

  LAMPIRAN-LAMPIRAN

  Chong Wai Leng, Ibu-ibu Pekerja, Articles: Bahasa Malaysia [Komen and Matlumbalas]

  Daan Deka, 2001, Penderitaan Yang Menjadi Kekuatan, belajar dari

  kasus PRT, Pusat Pelatihan & Informasi Islam Dan Hak-Hak

  Sub Total (II)

  1.962.500

  Unit Harga / Unit

  6. Penjilidan

  (Rp) Total Anggaran

  (Rp)

  I BAHAN HABIS PAKAI a Telpon 9 100.000 900.000 b ATK

  1. Kertas Kuarto 80 gr

  2. CD blank

  3. Catridge

  4. Tinta Refill

  5. Foto Copy

  10

  Sub Total (I)

  10

  2

  4 1000

  15 25.000

  5.000 150.000

  25.000 250

  7.500 250.000

  50.000 300.000 100.000 250.000 112.500

1. Daftar Pustaka,

  Perempuan, Jurnal Akhwatuna, : rahima2000@cbn.net.id CopyRight © Rahima

  Djarwanto, 1986, Statistik Induktif, Edisi 4 BPFE-UGM, Yogyakarta

  (Pendekatan kuantitaif dalam manajemen kualitas), Andi Offset,

  Yogyakarta Faustino Cardoso Gomes, 1995, Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi

  Offset, Yogyakarta Hamid Patilima, 2005, Metode Penelitian Kulaitatif, CV. Alfabeta, Bandung H.M. Burhan Bungin, 2005, Metodologi Penelitian Kuantitaif, Edisi perdana, Prenada Media, Jakarta T. Hani Handoko, 1998, Manajemen Personalia dan sumberdaya Manusia,

  BPFE Yogyakarta, Yogyakarta

  Daftar Riwayat Hidup

  

Daftar Riwayat Hidup

  1. Nama : Agus Purwo Handoko, S.Kom

  2. Tempat dan tanggal lahir : Sragen, 23 Agustus 1975

  

3. Alamat : Kp.Bonggo Rt 25/06 Bendungan, Kedawung, Sra-

gen

  4. E-mail : kenarok2080@gmail.com

  5. No. Telp / HP : 0271 – 716 500 / 0815642218180

  6. Jabatan Fungsional Akademik : Asisten Ahli

  7. Pangkat / golongan : III A 8. a. Jenjang Pendidikan tertinggi : Strata 1 b. Nama PT Almamater : Universitas AKI Semarang

  c. Bidang Keahlian : Sistem Informasi

9. Tempat Kerja Utama

  a. Nama tempat kerja utama : STMIK Sinar Nusantara

  b. Alamat Tempat kerja Utama : Jl. KH Samanhudi 84 -86 Sragen Demikian daftar riwayat hidup ditulis dengan sebenarnya.

  Surakarta, 20 Maret 2009 Agus Purwo Handoko,S.Kom Nip. 132 312 180 .