GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BURUK PADA BALITA DI DESA BLANG JAMBEE KECAMATAN JULOK KABUPATENACEH TIMUR TAHUN 2015

  …. Nanin Juliana, Gambaran Pengetahuan Ibu

  

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BURUK PADA

BALITA DI DESA BLANG JAMBEE KECAMATAN JULOK

KABUPATENACEH TIMUR TAHUN 2015

  1 Nanin Juliana,

  1 Dosen Program Studi Keperawatan

  STIKes Bina Nusantara

  

ABSTRAK

  Penyebab utama gizi buruk tidak satu. Ada banyak penyebab utama diantaranya kasus gizi buruk tampaknya karena masalah ekonomi atau kurang pengetahuan. Kemiskinan memicu kasus gizi buruk, kemiskinan dan ketidak mampuan orang tua menyerdiakan makanan bergizi bagi anaknya menjadi penyebab utama meningkatnya korban gizi buruk.

  Dan juga factor alam, manusiawi ( kultur sosial masyarakat setempat ), pemerintah, dan lain – lain.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang gizi buruk pada balita berdasarkan Umur, Pendidikan,Pekerjaan, Paritas di desa hambulo kecamatan halongonan kabupaten padang lawas utara tahun 2012. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer yang didapatkan dari kuesioner yang diberikan oleh peneliti pada 47 orang ibu yang mempunyai balita.

  Dari hasil penelitian didapat bahwa pengetahuan ibu tentang gizi buruk pada balita mayoritas, pengetahuan Kurang sebanyak 20 orang (42,6%), Mayoritas pada kelompok umur 20 – 35 Tahun dengan tingkat pengetahuan Kurang sebanyak 12 orang (25,53%), berdasarkan pendidikan, mayoritas pada kelompok pendidikan SD dengan tingkat pengetahuan Kurang sebanyak 12 orang ( 25,53%), berdasarkan pekerjaan, mayoritas pada kelompok pekerjaan Petani dengan tingkat pengetahuan Kurang sebanyak 10 orang (21,27%), berdasarkan paritas, mayoritas pada kelompok paritas multipara dengan tingkat pengetahuan Kurang sebanyak 9 orang (19,14%),dan menurut data yang diperoleh dari dinas kesehatan bahwa yang menederita gizi buruk se- kabupaten padang lawas utara sebanyak 18 orang,yang sembuh sebanyak 12 orang, meninggal sebanyak 2 orang, dan masih menderita Gizi buruk sebanyak 4 orang pada tahun 2012.Berdasarkan

  Hasil penelitian ini perlu dilakukan peningkatan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Buruk Pada Balita Di Desa Blang Jambee Kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur Tahun 2015.

  Kata kunci : Pengetahuan – Ibu – Gizi Buruk

  Nanin Juliana, Gambaran Pengetahuan Ibu ….

  PENDAHULUAN

  Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan.Indonesia sehat 2010 merupakan visi pembangunan nasional yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan.Visi pembangunan gizi adalah” Mewujudkan keluarga mandiri sadar gizi”untuk mencapai status gizi masyarakat/keluarga yang optimal “Visi Pembangunan Pangan adalah “Terciptanya sistem ketahanan pangan-panganyang andal dan bertumpu pada optimalisasi pemanfaatan potensi produksi dan keragaman pangan nasional”.(Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara, 2006).

  Secara umum di Indonesia terdapat dua masalah gizi utama, yaitu kurang gizi mikro dan makro Kurang gizi makro pada umumnya disebabkan kekurangan asupan energi dan protein dibanding kebutuhannya yang menyebabkan gangguan kesehatan, sedangkan kurang gizi mikro disebabkan kekurangan zat gizi mikro.(Dinas kesehatan ,2006).

  Ada tiga faktor utama penentu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang di kembangkan UNDP adalah tingkat pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.Ketiga faktor tersebut erat kaitannya dengan status gizi masyarakat. Pada tahun 2003 Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Indonesia pada peringkat 112 dari 175 negara, sementara Indeks Kemiskinan Manusia (IKM) pada peringkat

  33 dari

  94 negara.(Adisasmito,2010).

  Sedangkanditingkatnasional,pe merintahtelahmenempatkan pembangunan pangan, kesehatan,danpendidikansebagai prioritas utama Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2004-2009,yang mentargetkanakhir tahun 2009, menurunkan prevalensi gizi buruk sekurang- kurang 5% , dan Gizi kurang Balita sekurang-kurangnya 20%, dimana Kondsi Sumatera Utara berdasarkan Survey FKM – USU tahun 2005;Prevalensi gizi buruk 8,82% dan gizi kurang 15,6% (Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara, 2006).

  Menurut data WHO tahun 2010 menunjukkan tinggi anak Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan tinggi anak dari Negara – Negara lain.Berdasarkan hasil Riskesdas 2010, prevalensi anak balita pendek (sunting ) 35,6% atau turun 1,2% dibandingkan 2007 (36,8%) dan 2,2 juta orang pertahun meninggal yang diakibatkan penyakit bersumber dari makanan, terutama makanan yang mengandung zat – zat berbahaya dan beracun.(wartapedia.com /kesehatan/medis, 2009).

  Gizi buruk adalah bentuk terparah (akut) dari proses terjadinya kekurangan gizi,merupakan keadaan kurang gizi tingkat berat yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dan makanan sehari-hari dan terjadi dalam waktu yang cukup lama.Dari contoh 32% jumlah anak yang tergolong berat kurang sehat ditaksir ada 3% yang dalam keadaan gizi buruk. (Properawati, 2009).

  …. Nanin Juliana, Gambaran Pengetahuan Ibu

  Gizi buruk adalah suatu istilah Kecamatan Julok Kabupaten Aceh teknis yang umumnya dipakai oleh Timur Tahun 2015” ?. kalangan gizi, kesehatan,dan kedokteran. Gizi buruk adalah bentuk terparah dari proses Tujuan Penelitian terjadinya kekurangan gizi menahun.

  1. Tujuan Umum

  Anak balita sehat atau kurang gizi Untuk mengetahui secara sederhana dapat diketahui Gambaran Pengetahuan Ibu dengan membandingkan antara berat Tentang Gizi Buruk Pada Balita Di badan menurut umurnya dengan Desa Blang Jambe Kecamatan rujukan(standar) yang telah Julok Kabupaten Aceh Timur ditetapkan. (Adisasmito,2010). Tahun 2015

  Menurut data yang diperoleh

  2. Tujuan Khusus

  dari Dinas kesehatan Kabupaten

  1. Untuk mengetahui Aceh Timur bahwa yang menderita gambaran pengetahuan ibu Gizi Buruk Pada Balita se-Kabupaten tentang gizi buruk pada Aceh Timur sebanyak 18 orang, yang balita berdasarkan umur sembuh sebanyak

  12 orang,

  2. Untuk mengetahui meninggal sebanyak 2 orang, dan gambaran pengetahuan ibu yang masih menderita Gizi Buruk tentang gizi buruk pada sebanyak 4 orang pada tahun 2011. balita berdasarkan

  Berdasarkan survey awal yang pendidikan diperoleh oleh peneliti di Desa Blang

  3. Untuk mengetahui Jambe Kecamatan Julok Kabupaten gambaran pengetahuan ibu Aceh Timur pada Tahun 2015, tentang gizi buruk pada bahwa yang menderita Gizi Buruk balita berdasarkan pekerjaan Pada Balita se-Kecamatan Julok

  4. Untuk mengetahui sebanyak 4 orang, akibat anak tidak gambaran pengetahuan ibu cukup mendapat makanan bergizi tentang gizi buruk pada seimbang, anak tidak mendapat balita berdasarkan paritas asuhan gizi yang memadai, dan anak mungkin menderita penyakit infeksi. METODE PENELITIAN

  Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk

  A. Desain Penelitian

  melakukan penelitian, dengan judul Jenis penelitianyangdigunakan

  “Gambaran Pengetahuan Ibu adalah deskriptif yaitu untuk Tentang Gizi Buruk Pada Balita Di mengetahui” Gambaran Desa Blang Jambe Kecamatan Julok pengetahuan ibu tentang Gizi Kabupaten Aceh Timur Tahun 2015”?.

  Jambee Kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur Tahun

  Rumusan Masalah 2015.(Notoadmodjo,2012).

  B. Lokasi Dan Waktu Penelitian

  Bagaimana ”Gambaran

  1. Lokasi Penelitian

  Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Buruk Lokasi penelitian ini

  Pada Balita Di Desa Blang Jambe bertempat Di Desa Blang Jambee

  …. Nanin Juliana, Gambaran Pengetahuan Ibu

  Kecamatan Julok Kabupaten Aceh

  2 Cukup 17 36,2 Timur Tahun 2015.

  3 Kurang 20 42,6

  Jumlah 47 100

2. Waktu Penelitian

  Penelitian ini dilakukan Berdasarkan tabel diatas selama bulan Mei 2015. dapat diketahui bahwa Distrbusi

A. Populasi Dan Sample

  Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang

  1. Populasi

  Gizi Buruk Pada Balita Berdasarkan Populasi dalam penelitian ini pengetahuan dengan tingkat adalah seluruh ibu yang mempunyai pengetahuan Baik sebanyak 10 balita, Di Desa Blang Jambee orang (21,3%), pengetahuan Cukup Kecamatan Julok Kabupaten Aceh sebanyak

  17 orang (36,2%), Timur Tahun 2015.sebanyak 47 pengetahuan Kurang sebanyak 20 orang.

  (42,6).

  2. Sampel

  Sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan populasi sebanyak 47 orang.Tekhnik sampling

  2. Distribusi Frekuensi Umur

  yang digunakan pada penelitian ini

  Responden Tentang Gizi adalah total Populasi. Buruk Pada Balita HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 5.2.2 Distribusi Frekuensi Umur

  Hasil penelitian ini

  Responden Di Desa Blang Jambee

  menunjukkan Pengetahuan Ibu

  Kecamatan Julok Kabupaten Aceh

  Tentang Gizi Buruk Pada Balita Di Timur Tahun 2015. Desa Blang Jambee Kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur Tahun 2015.Berdasarkan pengetahuan, umur, pendidikan, pekerjaan, dan

  Umur Frekuensi Persentase

  paritas untuk lebih jelas dapat dilihat

  N (f) (%)

  pada tabel berikut : o

  1. Distribusi Frekuensi

  1 < 20 Tahun 5 10,6

  Pengetahuan Responden

  2 20– 35 Tahun 25 53,2

  Tentang Gizi Buruk Pada

  3 >35 Tahun 17 36,2

  Balita Jumlah 47 100 Tabel 5.2.1

  Berdasarkan tabel diatas

  Responden Di Desa Blang Jambee

  diketahui bahwa Distribusi Frekuensi

  Kecamatan Julok Kabupaten Aceh

  Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Buruk Timur Tahun 2015. Pada Balita Berdasarkan Umur, Pada kelompok umur < 20 tahun sebanyak

  N Pengetah Frekue Persent

  5 responden (10,6%), dan responden

  o uan nsi (f) ase (%)

  umur 20 – 35 tahun sebanyak 25

  1 Baik 10 21,3 responden (53,2%), dan responden

  Nanin Juliana, Gambaran Pengetahuan Ibu ….

  1 IRT 13 27,7

  4 Grande Multipara 7 14,9

  3 Multipara 17 36,6

  1 Primipara 16 34,0 ra

  5. Distribusi Frekuensi Paritas Responden Tentang Gizi Buruk Pada Balita Tabel 5.2.5 Distribusi Frekuensi Paritas Responden Di Desa Blang Jambee Kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur Tahun 2015. N o Paritas Frekuen si (F) Persenta se (%)

  Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa distribusi frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Buruk Berdasrakan Pekerjaan, pada kelompok pekerjaan IRT sebanyak 13 responden (27,7%), responden pada pekerjaan Petani sebanyak 21 responden (44,7%), responden pada pekerjaan Pedagang sebanyak 8 responden (17,0%), dan responden pekerjaan PNS sebanyak 5 responden (10,6%).

  Jumlah 47 100

  3 Pedagang 8 17,0

  2 Petani 21 44,7

  4. Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden Tentang Gizi Buruk Pada Balita Tabel 5.2.4 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden Di Desa Blang Jambee Kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur Tahun 2015. N o Pekerjaa n Frekuens i (f) Persentas e (%)

  umur > 35 Tahun sebanyak 17 responden (36,2%).

  Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa distribusi frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Buruk Pada Balita Berdasarkan Pendidikan, pada kelompok Pendidikan Tidak sekolah sebanyak 4 responden (8,5%), dan responden berpendidikan SD sebanyak 27 responden ( 57,4%), responden berpendidikan SMP sebanyak 4 responden (8,5%), responden berpendidikan SMA sebanyak 10 responden (21,3%), dan responden berpendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 2 responden ( 4,3%).

  Jumlah 47 100

  5 Perguru an Tinggi 2 4,3

  4 SMA 10 21,3

  3 SMP 4 8,5

  2 SD 27 57,4

  1 Tidak Sekolah 4 8,5

  3. Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden Tentang Gizi Buruk Pada Balita Tabel 5.2.3 Distribusi Frekuensi PendidikanResponden Di Desa Blang Jambee Kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur Tahun 2015. N o Pendidi kan Freku ensi (f) Persentas e(%)

  Jumlah 47 100

  Nanin Juliana, Gambaran Pengetahuan Ibu ….

  Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Buruk Pada Balita Berdasarkan Paritas, pada kelompok paritas primipara sebanyak 16 responden (34,0%), responden scundypara sebanyak 7 responden (14,9%), reponden multipara sebanyak 17 responden (36,6%), responden grande multipara sebanyak 7 responden (14,9%).

  1. Pengetahuan

  Setelah dilakukan penelitian yang berjudul “ Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Buruk Pada Balita Di Desa Blang JambeeKecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur Tahun 2015., maka hasil pembahasan ini dengan kategori kurang.

  2.Pengetahuan Berdasarkan Umur

  Berdasarkan hasil penelitan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pengetahuan Ibu mayoritas berpengetahuan kurang pada ibu yang berusia 20 – 35 tahun sebanyak 12 orang (48%).

  Menurut Zuryati (2009), semakin bertambah usia seseorang maka semakin bertambah pula pengetahuannya sesuai dengan umurnya karenanya semakin dewasa umur maka seseorang sacara maksimal dapat mencapai prestasi memuncak. Umumnya di usia dawasa sudah dapat mengetahui hal apa yang perlu dilakukan dalam menjaga dan memperhatikan kesehatan.

  Notoatmodjo (2007), semakin bertambahnya usia seseorang maka bertambah pula pengetahuan sesuai dengan umurnya, karena semakin dewasa umur maka seseorang secara maksimal dapat mencapai prestasi yang memuncak.

  Dari hasil penelitian diatas ditemukan adanya kesenjangan antara teori yang ada dengan hasil penelitian karena hasil menunjukkan masih kategori kurang pada usia 20 – 35 tahun, yang mana usia diharapkan berpengetahuan baik.

  1. Pengetahuan Berdasarkan Pendidikan

C. Pembahasan

  Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu tentang gizi buruk pada balita berdasarkan pendidikan Mayoritas, pada kelompok pendidikan SMA dengan tingkat pengetahuan Cukup sebanyak 7 orang (70%).

  Menurut notoatmodjo (2005), pendidikan memiliki peranan yang penting dalam menentukan kualitas dan pengetahuan seseorang.Pendidikan membuat kehidupan seseorang menjadi bermakna. Dengan pendidikan, pengetahuan seseorang akan meningkat.

  Menurut Hidayat (2009) pendidikan merupakan lembaga formal yang utama untuk memperoleh pengetahuan. Pendidikan diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan merupakan penuntun manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupannya yang digunakan untuk mendapat informs sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup, semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin baik pula tingkat pengetahuan orang tersebut.

  Nanin Juliana, Gambaran Pengetahuan Ibu ….

  Berdasarkan penelitian sejalan dengan pendapat Hidayat diatas yang menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka makin mudah menerima informasi dan pengetahuan yang dimilikinya. Sehingga didapat hasil penelitian pada ibu yang berada dalam pendidikan tinggi dengan berpengetahuan baik dan pendidikan menengah atas memiliki pengetahuan cukup.

  Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu tentang gizi buruk pada balita berdasarkan pekerjaan Mayoritas, pada kelompok pekerjaan Petani dengan tingkat pengetahuan Kurang sebanyak 10 orang (47,61%)

  Menurut Hurlock (2009), pekerjaan memiliki hubungan yang erat dengan tingkat kesejahteraan sosial ekonomi. Dengan memiliki pekerjaan yang baik, maka diasumsikan bahwa pemenuhan standar kesehatan yang memadai dapat terpenuhi. Seseorang dengan pekerjaan yang baik cenderung memiliki pengetahuan yang lebih baik dibandingkan orang yang tidak bekerja diluar rumah.

  Menurut penelitian terlihat bahwa pekerjaan dapat mempengaruhi pengetahuan ibu, karena ibu yang pekerjaannya banyak maka ibu tersebut kurang untuk menambah pengetahuan karena sibuk dengan pekerjaannya.Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hurlock, hal ini terlihat pada pekerjaan petani mayoritas berpengetahuan kurang.

  3. Pengetahuan Berdasarkan Paritas

  Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu tentang gizi buruk pada balita berdasarkan paritas Mayoritas pada kelompok paritas Multipara dengan tingkat pengetahuan Kurang sebanyak 9 orang (52,94%).

2. Pengetahuan Berdasarkan Pekerjaan

  Menurut Wahyuningsih (2009), tingkat paritas rendah berarti memiliki keranjang tinggi melahirkan anak, sehingga jumlah anak terbatas, keseringan melahirkan atau berparitas tinggi akan menjadi penyebab langsung terhadap kesehatan ibu yang berparitas rendah cenderung lebih baik dibanding ibu yang berparitas tinggi.

  Menurut Notoatmodjo (2007) dikatakan bahwa terdapat kecenderungan kesehatan ibu dan anak, kesehatan ibu yang berparitas rendah lebih baik dari pada ibu yang berparitas tinggi.

  Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang diungkapkan oleh Wahyunuingsih, Notoatmodjo, hal ini disebabkan karena hasil penelitian ibu skundipara lebih baik pengetahuannya tentang gizi buruk pada balita, hal ini disebabkan karena ibu skundipara telah memiliki proses

  • – proses gizi buruk pada balita.

  PENUTUP

  A. Kesimpulan

  Setelah dilakukan penelitian mengenai “ Gambaran Pengetahuan

  …. Nanin Juliana, Gambaran Pengetahuan Ibu

  Ibu Tentang Gizi Buruk Pada Balita supaya tidak terjadi penyakit D Di Desa Blang Jambee Kecamatan terhadap anak. Julok Kabupaten Aceh Timur Tahun

  2. Bagi Peneliti 2015.”. Maka penelitian Bagi peneliti selanjutnya menyimpulkan sebagai berikut : diharapkan Karya Tulis Ilmiah ini

  1. Gambaran Pengetahuan Ibu dapat membantu dan memberikan Tentang Gizi Buruk Pada Balita informasi tentang gambaran Berdasarkan umur, mayoritas pengetahuan ibu tentang gizi buruk pada kelompok umur 20 – 35 pada balita.

  Tahun dengan tingkat

  3 Bagi Institusi Pendidikan pengetahuan kurang sebanyak 12 Hasil Karya Tulis Ilmiah ini sebagai orang (48%). bahan bacaan bagi mahasiswi

  2. Gambaran Pengetahuan Ibu dansebagai sumber informasi Tentang Gizi Buruk Pada Balita penelitiannya.

  Berdasarkan pendidikan, mayoritas pada kelompok pendidikan SD dengan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 12 DAFTAR PUSTAKA orang (44,4%).

  3. Gambaran Pengetahuan Ibu

  (

  Behrman, 1999). Bronchitis in Tentang Gizi Buruk Pada Balita

  Nelson Text Book of

  Berdasarkan pekerjaan, Pediatrics 18th edition. mayoritas pada kelompok

  Philadelpia: Saunders pekerjaan petani dengan tingkat Companya. pengetahuan kurang sebanyak 10 orang (47,61%).

  Arikunto, (2006), Prosedur

  4. Gambaran Pengetahuan Ibu Pendekatan Praktek – Jakarta

  Tentang Gizi Buruk Pada Balita Berdasarkan paritas, mayoritas Atikah Proverawati, (2009), Gizi pada kelompok paritas multipara Untuk Kebidanan – Yogyakarta dengan tingkat pengetahuan

  Asfuah, (2009), Gizi Untuk kurang sebanyak 9 orang

  Kebidanan – Yogyakarta (52,94%).

  Adisasmito, (2010), Sistem

B. Saran

  Kesehatan. Ed. 1 – 3, - Jakarta :

  1. Bagi Petugas Kesehatan Rajawali Pers

  Diharapkan kepada seluruh petugas kesehatan agar Birohumas, dapatmemberikan penyuluhan /

  /

  (2010),Jatimprov.go.id konseling kepada ibu agar dapat

  mdex.php,2012 Maret jam 20.00

  mengerti untuk mencegah terjadinya Wib gizi buruk dan agar dapat mengerti kerugian apabila terkena penyakit

  Departemen Kesehatan RI Gizi, gizi buruk sehingga memperhatikan (2009), Petunjuk Pojok Gizi – anaknya dalam memberikan Jakarta polamakan yang sehat dan seimbang

  …. Nanin Juliana, Gambaran Pengetahuan Ibu

  Dinas Kesehatan Provinsi sumatera Utara, (2006), Pencegahan Dan

  Penanggulangan Gizi Buruk.

  Dinas Kesehatan Purworejo, (2006), Pencegahan Gizi Buruk. Jakarta : Kepala Dinas Kesehatan Prov. Sum. Utara Hurlock, (2010), Psikologi

  Perkembangan, Suatu Pendekatan sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi

  Kelima, Jakarta Haryani, (2011), Pengantar

  Pangan Gizi, Jakarta : Penebar

  swadaya Http : / id. Wikipedia. Gizi org,2009.

  Notoatmodjo, (2005), Promosi

  Kesehatan Teori dan Aplikasi – Jalarta.

  Notoatmodjo, (2007), Kesehatan

  Masyarakat : ilmu dan seni

  • – Jakarta. Poli Mandar, (2008), Status Gizi kesehatan. Jakarta. Wahyuningsih, (2009), Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta. Wartapedia. Com / kesehatan / medis,2009 – Anonim Www.http://Gizi Buruk.co.