LANSKAP PEMASARAN B A L I DAN IMPLIKASINYA T E R H A D A P S T R A T E G I PEMASARANNYA

Jurinil

ywvutsrponmlkjihgfedcbaYWVUTSRPONMLKIHGFEDCBA

Kepariwisnlaaii

Val. 3 AVi. / Marel 201)4

LANSKAP PEMASARAN B A L I DAN
IMPLIKASINYA T E R H A D A P S T R A T E G I
PEMASARANNYA
IMADESURADNYA
Sekolah Tiiiggi P a r i w i s a t a ( S T P ) B a l i
D a l a m bcberapa tahun terakhir ini, lanskap pemasaran p a n w i s a t a daerah
tujuan wisata B a l i telah mengalami pergeseran yang c u k u p signit'ikan. H a l
ini tidak teilepas dan adanya pengaruh perubahan-perubahaii

lingkungan

peinasaran, baik padatingkat internasional maupun di tingkat regional. Untuk
tetap dapat mempertahankaii posisinya sebagai salah satii daerah lujuan

wisata utama dunia di tengah-tengah persaingan yang semakin ketat. B a h
peril! segera menyusun langkah-langkah strategis di bidang pcmasarannya.
Strategi penetrasi pasar (market penetration .strategy) dapat dipertimbangkan
untuk menghadapi berbagai tantangan j a n g k a pendek. sedangkan

untuk

j a n g k a p a n j a n g strategi d i v e r s i f i k a s i ( d i v e r s i f i c a t i o n s t r a t e g y ) a k a n
merupakan

pilihan yang

lebih tepat

untuk

menghadapi

adanya


kecenderiingan pasar wisata dunia yang semakin terfragmentasi. D i samping
i t u . k e m a j u a n yang pesat di bidang t e k n o l o g i i n f o r m a s i harus dapat
dimanfaatkan secara tepat untuk meningkatkan kinerja pemasaran

daerah

tujuan w i s a t a B a l i .
Kata-kata kunci: lanskap pemasaran, rencana pemasaran strategis

PENDAHULllAN

dipengaruhi oleh faktor-faktor e k s i e r n a l
Tourism

maupun internal di masing-masing negara

O r g a n i z a t i o n ( W T O , 2003) menunjukkan

titau daerah asal w i s t i t a w a n m a u p u n di


Data

dari

World

bahvva d a l a m satu dekade belakangan im

negara-negtira attiu daerah tujuan wisata.

telah terjadi

G e j a l a ini selanjutnya membtiwa dampak

signit'ikan

pergeseran

dalam


y a n g s a n g at

peta a t a u

lanskap

yting signit'ikan terhadap k i n e i j a jxtmasaran

p a r i w i s a t a dunia maupun regional. H a l ini

dari m a s i n g - m a s i n g negara atau

dapat dilihat dari j u m l a h

kedatangan

lujuan wisata. Oleh karena itu. maka

w i s a t a w a n n y a ke berbagai negara atau


masing-masing negara atau daerah tujuan

daerah tujuan wisata, negara asal mereka,

wisata hams melakukan

negara-negara

penyesLiaian

wisatawan
melakukan

y a n g menjadi

sumber

dan j u m l a h mereka
pcrjalanan


wisata,

terhadap

daerah

penyesuaianperubahan-

yang

perubahan yang dihadapi, baik padatingkat

pola

nasional maupun daerah, tingkat fungsional

perjalanannya, dan perilaku wisatawannya.

y a k n i di bidang pemasarannya,


Perubahan-perubahan ini tidak terlepas dari

usaha pariwisata yang d i k e m b a n g k a n n y a ,

d i n a m i k a y a n g terjadi baik dari

dan bahkan sampai kepada prodiik-produk

permintaan
18

maupun

penawaran

sisi
yang

yang d i t a w a r k a n n v a .


unit-unit

SURADNYA : Lanskap Pemasaran Bali

Bali telah lama dikenal luas di
kalangan wisatawan dunia. Berbagai
julukan yang merefleksikan kebesaran
namanya sebagai daerah tujuan wisata
dunia telah diberikan kepada Bali, seperti
The Island of Paradise, The Island of Gods,
The Island of Thousand Tamples, The Lost
Paradise dan Iain-lain. Di tengah-tengah
persaingan yang semakin ketat, akankah
B a l i tetap dapat mempertahankan
reputasinya sebagai salah satu daerah
tujuan wisata dunia. Ataukah Bali yang
sudah demikian dikenal oleh wisatawan
dunia akan lenyap bagai ditelan bumi
sebagai akibat tidak lagi diminatinya oleh
para wisatawan. Kenyataan ini dapat terjadi

apabila Bali gagal dalam merespons secara
tepat keinginan pasar dan persaingan yang
berkembang semakin dinamis serta
keinginan para pihak yang berkepentingan
(stakeholders) yang ada di Bali. Inilah isu
yang akan dibahas dalam makalah ini,
dengan tujuan agar semua pihak yang
terkait
(stakeholders)
di
bidang
kepariwisataan menyadari akan arti
pentingnya
redifinisi
pemasaran
(marketing) yang dikenal selama ini di
kalangan akademisi maupun praktisi dan
arti pentingnya penyusunan rencana
pemasaran strategis (strategic marketing)
bagi Bali sebagai daerah tujuan wisata

dunia. Sejumlah hasil-hasil penelitian dan
sumber-sumber kepustakaan penting
lainnya yang relevan dengan topik yang
dibahas akan digunakan sebagai bahan
referensi dalam penyusunan makalah ini.

RENCANA PEMASARAN STRATEGISK O N S E P DAN A P L I K A S I N Y A
Mengantisipasi perkembangan
lingkungan binsis yang semakin dinamis,
para pakar pemasaran berpendapat bahwa
pemasaran harus dilihat sebagai konsep
bisnis strategis yang bertujuan untuk

mewujudkan kepuasan bagi semua pihak
yang berkepentingan (stakeholders) secara
berkelanjutan. Mengejar kepuasan
pelanggan semata sebagai wahana
mencapai tujuan bisnis yang dijalankan
sebagaimana paradigma sebelumnya, tidak
lama lagi dapat dipertahankan. Mengingat

karakteristik dari pariwisata yang
merupakan industri ja,sa multi .sektor maka
permasalahan yang dihadapi menjadi
semakin kompleks. Hal ini masih harus
ditambah
lagi
dengan
semakin
meningkatnya kesadaran para wisatawan
dan masyarakat dalam arti luas terhadap isu
lingkungan. Dengan demikian maka, dalam
merancang strategi pemasaran .semua pihak
yang berkepentingan (stakeholders) yakni;
pelanggan atau wisatawan. pelaku bisnis,
pemerintah, dan masyarakat luas harus
mendapatkan perhatian yang seimbang.
Pemasaran (marketing) sebagai
suatu konsep fungsional dinilai sudah
sekarat dan kehilangan pijakannya karena
itu perlu redefinisi. Selama ini pemasaran
didefinisikan
sebagai
kegiatan
mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan
pasar untuk selanjutnya memenuhinya
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Akan tetapi, memperhatikan adanya
perubahan-perubahan
lingkungan
pemasaran dan meningkatnya tuntutan
akan arti pentingnya masalah-masalah
lingkungan yang dihadapi perlu adanya
redefinisi seperti disebutkan di atas.
Khususnyadi bidang pariwisata, akan lebih
tepat apabila pemasaran didefinisikan
sebagai upaya untuk mencapai tujuan
dengan jalan memenuhi kebutuhan dan
keinginan para wisatawan yang berkunjung
ke negara atau daerah tujuan yang
bersangkutan. Berdasarkan paradigma di
atas, maka seluruh kegiatan pemasaran
yang akan dilaksanakan akan ditentukan
oleh besarnya kontribusi yang akan
19

ywvutsrponmlkjihgfedcbaYWVUTSRPONMLKIHGFEDCBA
2004

Iiirnal Kepariwisalaaii Vol..? .V«. / Marel

diberikan oleh berbagai alternatif strategi

rencana pemasaiannya. D a l a m konteks

pemasaran yang akan diterapkan terhadap

rencana pemasaran strategis, daerah tujuan

upaya mencapai tujuan

wisata

pcngembangan

pariwisata B a l i .

yang

bersangkutan

harus

m e m u t u s k a n pasar-pasar sasaran

A p a yang d i u r a i k a n s e b e l u m n y a

(target

markets) yang akan d i l a y a n i dan

nilai

merupakan

(value) y a n g akan ditavvarkan kepada pasar

sesuatu hal yang sama sekali baru di duma

yang bersangkutan. Daerah tuiuan w i s a t a

pariwisata. Salah W a h a b ( 1 9 7 6 ) . seorang

tersebut harus memutuskan v i s i , misi dan

pakar p a r i w i s a t a d a l a m b u k u n y a y a n g

tujuan

berjudul T o u r i s m M a r k e t i n g l i g a dasa

selanjutnya

warsa yang lalu sudah menyatakan b a h w a

s u m b e r d a y a y a n g tersetlia ke u n i t - u n i t

setelah orientasi produk (product oriented)

bisnis strategis (strategic business units)

sesunggiihnya

bukanlah

yang iiigin d i c a p a i n y a ,
memutuskan

untuk

alokasi

dan orientasi pemasaran (market oriented)

atau ke berbagai a k i i v i t a s w i s a t a y a n g

tidak lagi dapat meniawab s e m u a masalah

direncanakan.

pemasaran yang dihadapi oleh suatu daerah

lingkungan pariwisata yang dihadapi. maka

tuiuan wisata, perlu

tlipertimbangkan

rencana-rencana strategis selanjutnya akan

orientasi pemasaran

y a n g baru

orientasi kepada d e s t i n a s i

yakni

(destination

Mengingat

dinamika

m e n g i k u t i n y a dengan s c k s a m a baik dalam
bentuk

pengembangan,

rencana

oriented). D a l a m hal i n i y a n g menjadi

pembangunan

acuan dalam pengembangan pariwisata di

y a n g baru, atau bahkan kalau dipandang

suatu daerah a d a l a h k e p e n t i n g a n

perlu mengurangi atau menghentikan sama

atau

sarana dan lasilitas w i s a t a

yang

ingin

sekali aktivitas wisata lertentu

untuk

berbagai

pihak

kepentingan yang lebih luas d a n

daerah

(stakeholders) yang ada di daerah tersebut

tujuan w i s a t a yang bersangkuttm.

keinginan-keinginan
diwujudkan
melalui

oleh

pariwisata.

Mengingat

keberagaman sumberdaya dan kepentingan
yang ada pada m a s i n g - m a s i n g

Berdasarkan
dikemukakan

pemikiran

yang

beberapa

pakar

oleh

daerah.

pemasaran yakni K o t l e r . d k k . (2()()3)dalam

maka masalah perencanaan menjadi sangat

bukunya "Rethinking Marketing" maka

penting artinya d e m i s u k s e s n y a daerah

agar suatu lembaga bisnis y a k n i d a l a m hal

tersebut

ini

dalam

mengembangkan

daerah

tujuan

wisata

dapat

kepariwisataannya, termasuk perencanaan

berkelanjutan (sustainable),

di bidang pemasarannya.

harus dilihat dan tiga dimensi b i s m s ;

Rencana

pemasaran

strategis

1. B a g a i m a n a daerah tujuan w i s a t a yang

(strategic marketing) dapat diartikan

bersangkutan

sebagai

pemasaran

keputusan

mengenai pasar-produk

jangka

panjang

(product-market)

yang akan digarap. M e n g i n g a t

keputusan

pemasaran

memandtmg

lingkungan

atau l a n s k a p

pemasaran

(marketing

landscape)

yang

dihadapinya atau lebih popular dikenal

ini bersifat sangat s t r a t e g i s , m a k a itu

dengan

seringkali rencana ini diidentikkan dengan

diperoleh

melalui

rencana bisnis (business plan) perusahaan

mendalam

terhadap pasar

atau dalam hal i n i suatu daerah

pesaing, potensi daerah tujuan w i s a t a

tujuan

wisata secara keseluruhan. H a l ini penting

istilah

visi.

yang bersangkutan,

Int'ormti.si i n i
analisis

dan

untuk dipahami mengingat begitu sulitnya

bisnis yang dihadapinya.

memisahkan aiitara rencana bisnis dengan

2. B e r d a s a r k a n atas v i s i

20

yang

wisata,

lingkungan
yang

telah

SCRAD.MA

: Lanskap I'cmasaran

Hali

d i r i i i n u s k a n n y a , merancang arsitektur

bagaimana

m e n g e k s p l o i l a s i n y a secara

bisnis y a k n i m e m u t u s k a n

efektif.

.Ypabila

sasaran

(targeting),

( p o s i t i o n i n g ) , strategi

pasar-pasar

keberlanjutan

pemosisian

(stistainablity) suatu daerah tu|uan wisata

diferensiasi

ditentukan

( d i f f e r e n t i a t i o n ) , bauran

oleh

seberapa

besar

pemasaran

keberhasik iniiya melakukan hal ini. maka

( m a r k e t i n g m i x ) , dan keputusan yang

menjadi hal yang krusial bagi setiap daerah

tidak k a l a h p e n t i n g

tujuan

lainnya adalah

w i s a t a untuk selalii

mengamati

pemilihan nama (brand) yang tepat serta

peluang-peluang masa depan tersebut dan

pelayanan ( s e r v i c e ) yang m e m u a s k a n .

m e r a i h n y a dengan baik dan pada waktu

3. M e n y e i m b a n g k a n n i i a i - n i l a i ( v a l u e s )
y a n g b e r k e m b a n g di antara
pihak

yang

yang tepat. Pada saat yang sama mencegah

berbagai

atau berusaha menghindari sejauh mungkin

berkepentingan

ancaman-aiicaman yang mungkin (imbul.

(stakeholders) di daerah tujuan w i s a t a

I n i l a h y a n g o l e h G . H a m e l dan C . K .

tersebut dengan

Prahalad ( 1 9 9 4 ) disebut visi.

pendekatan

yang

belakangan ini populer dikenal dengan
istilah

(balance

scorecard).

Dari

uraian

disimpulkan

di

bahwa

atas

dan

dapat

perspektif

Keberlanjutan ( s u s t a i n a b i l i t y ) tidak

pemasttran, agar suatu daerah Ui|uan wisata

akan dapat tercapai apabila tidak dapat

dapat berkelanjutan (sustainable) di tengah-

diciptakan a d a n y a keseimbangan dalam

tengah perubahan yang semakin cepat dan

partisipasi dan m e n i k m a t i h a s i l - h a s i l

turbulen, perlu dikaji kembali lingkungan

yang telah diraih oleh para pihak yang

strategis

berkepentingan

komprehensif.

(stakeholders) dalam

bidang p a r i w i s a t a .

yang

dihadapi

secara

P e r u bah t i n - p e r i i b a h i m

lingkungan strategis yang perlu dikaji ulang
meliputi situasi ekonomi. teknologi. politik,

D i tengah-tengah lingkungan bisnis

regulasi. sositil btidaya, ptisar, persaingan.

y a n g berubah dengan cepat dan s e m a k i n

pemasok barang dan j a s a yang diperlukan.

turbulen d e w a s a i n i , konsep strategi juga

dan I a i n - l a i n . T u j u a n sang iiigin dica|xii

perlu d i r e d e f i n i s i k a n . Strategi tidak lagi

melalui

tentang

masa

kini,

menyangkut upaya
masa

depan

strategi

harus

mengidentifikasikan

yang

dikehendaki.

kaji

ulang

mengidentifikasi
peluang-peluang

mi adalah

.secar;i l e b i h a k u r a t
dan ancamaii-ancaman

y a n g a k a n d i h a d a p i oleh daerah lu|uan

K e b e r l a n j u t a n ( s u s t a i n a b i l i t y ) dari suatu

w i s a t a yang bersangkutan.

daerah

dasar

tujuan

wisata

hanya

dapat

untuk

A l a s

h a s i l - h a s i l pengkajian

tersebut

d i w u j u d k a n apabila daerah tujuan w i s a t a

selanjutnyti dirancang kembali visi, misi

y a n g bersangkutan

dan strategi pemasaran yang tepat yakni

mampu

menciptakan

dan mendominasi peluang-peluang

masa

arsitektur

pemasarannya.

Arsitektur

depan. T u j u a n y a n g ingin d i c a p a i tidak

pemasaran y a n g tepat selanjutnya harus

h a n y a s e k e d a r belajar dari k e b e r h a s i l a n

ditindak lanjuti dengan taktik pemasaran

y a n g diraih oleh para pesaing ( b e n c h m a r k )

y a k n i bauran p e m a s a r a n n y a ( m a r k e t i n g

atas produk dan proses-proses

bersaing

mix)

serta

nilai

(value)

yang

akan

serta m e n i r u m e t o d e - m e t o d e n y a , tetapi

diunggulkan untuk meraih sukses. Hal ini

mengembangkan suatu sudut pandang yang

sangat penting artinya bagi semua pihak

bebas (independent)
peluang

di

masa

tentang

peluang-

mendatang

serta

yang berkepentingan

( s t a k e h o l d e r s ) di

daerah tujuan w i s a t a yang bersangkutan
21

Jurnal

Kepariwisataan

ywvutsrponmlkjihgfedcbaYWVUTSRPONMLKIHGFEDCBA

Vol. 3 A H . / Marel 201)4

agar dapat dijadikan pedoman dan .sebagai

d i k e m u k a k a n di atas, semua pihak yang

sumber

berkepentingan

inspirasi

dalam

( s t a k e h o l d e r s ) di daerah

mentransformasikan sumber-sumber d a y a

tujuan w i s a t a y a n g b e r s a n g k u t a n

y a n g d i m i l i k i n y a d a l a m meraih apa yang

membangun budaya bisnis baru (corporate

perlu

menjadi tujuannya m a s i n g - m a s i n g .

culture). B u d a y a bisnis yang baru dibangun
tujuan

ini harus mendukung daerah tujuan wisata

wisata y a n g bersangkutan perlu d i l a k u k a n

d a l a m m e w u j u d k a n v i s i , misi dan strategi

S e c a r a i n t e r n a l , di daerah
apa y a n g d i k e n a l d e n g a n

istilah

audit

yang

telah

d irancangnya

\ang

sumberdaya (resource audit) yang meliputi

diadaptasikan dengan lanskap pemasaran

s u m b e r d a y a pisik, s u m b e r d a y a manusia,

yang sudah mengalami perubahan. Dengan

s u m b e r d a y a k e u a n g a n , dan

budaya bisnis y a n g didukung oleh semua

unsur-unsur

terkait l a i n n y a y a n g s i f a t n y a tidak kasat
mata ( i n t a n g i b l e s ) . S u m b e r d a y a

pisik

antara

lain m e l i p u t i ; lingkungan alam

dengan

s e g a l a p o t c n s i n y a . s a r a n a dan

prasarana, bangunan-bangunan

dengan

pihak d i h a r a p k a n akan dapat

merespons

secara cepat dan tepat terhadap perubahanperubahan

lingkungan pemasaran

semakin cepat dan turbulen
dijelaskan

di atas.

yang

sebagaimana

Di samping

itu,

segala k e l e n g k a p a n n y a , serta objek dan

diperlukan kepeinimpinan dan k o m i t m e n

atraksi w i s a t a yang bersifat pisik lainnya.

y a n g tinggi dari para penenlu k e b i j a k a n

S u m b e r d a y a m a n u s i a meliputi j u m l a h dan

untuk dapat membangun dan menanamkan

k u a l i l a s n y a baik di t i n g k a t

nilai-nilai yang konsisten dengan arsitektur

pengambil

k e b i j a k a n , m a n a j e r dan t e n a g a - t e n a g a

bisnis y a n g dirancang. Dengan d e m i k i t i n ,

t e r a m p i l di berbagai bidang,

diharapkan d a y a saing B a l i sebagai daerah

sumberdaya
dengan

keuangan

sedangkan

berhubungan

k e c u k u p a n n y a untuk

mendanai

tujuan wisata dunia dapat

dipertahtmkan

atau bahkan ditingkatkan.

berbagai kebutuhan investasi di berbagai

Sementara i m . banyak pihak meiiilai

aktivitas k e p a r i w i s a t a a n . A k h i r n y a , yang

bahwa tekanan (pressure) y;ing d i b e r i k a n

|uga

oleh pihak pemerintah. kalangtm m e d i a

tidak

kalah

pentingnya

adalah

sumberdaya yang tidak kasat mata seperti

massa maupun masyarakat dalam arti luas

m i s a l n y a citra ( i m a g e ) dari daerah tujuan

terhadap dunia usaha berkemian

dengan

wisata y a n g bersangkutan, nilai-nilai yang

masalah-masalah lingkungan masih belum

berlaku

optimal.

di

masyarakat,

nama

baik

Hal

ini

dtipat

( g o o d w i l l ) , dan k o m i t m e n dari para pihak

mengingat

yang berkepentingan

difokuskan keptida masalah

wisata

tersebut.

di d a e r a h

Audit

tujuan

sumberdaya

perhatian

dimengerti

lebih

banyak

pertumbuhan

(growth) apabila dibatidingkan

dengan

d i m a k s u d harus d i f o k u s k a n kepada aspek-

masalah-masalah l a i n n y a seperti m i s a l n y a

aspek

masalah

ketersediaan,

ketepatan

dalam

pemanfaatannyadan keandalannya. Tujuan
d i l a k u k a n n y a audit s u m b e r d a y a
untuk m e l i h a t k e k u a t a n dan

adalah

kelemahan

pelestarian

lingkungan

(environmental conservation). D u n i a usaha
lebih banyak menaruh perhatian

kepada

pihak-pihak atau faktor-faktor y a n g secara

yang d i m i l i k i oleh daerah tujuan wisata

langsung mempengaruhi kinerja b i s n i s n y a ,

B a l i untuk s e l a n j u t n y a dapat disusun

seperti pelanggan, pemasok d;in persaingan

rencana pemasaran j a n g k a pendek maupun

yang dihadapinya. S e m u a im didasarkan

jangka panjang.

atas tujuan untuk mengejar

U n t u k dapat m e w u j u d k a n apa yang
22

(growth)

at;iu

paling

pertumbuhan
tidak

dapat

SUKADiS'YA : Lmiskap I'ciniisiiniii

lUiii

mempertahankan keiangsungan ( s u r v i v a l )

dalam dekade bOaii. Scjumlah organisasi

Lisahanya. S i k a p seperti ini tidak lagi dapat

bisnis

dipertahankan

merespons kehadiran konsep tersebut dan

mengingat

perhatian

masyarakat dan pasar-pasar wisata dunia

berskala

dunia dengan

mengintegrasikannya

ke dalam

cepat
strategi

u m u m n y a s e m a k i n banyak beralih kepada

bisnisnya. Hasilnya memang nyata dapat

masalah-masalah

d i l i h a t d a n I m g k a t pertumbuhan v a n g

Dari

lingkungan.

perspektif

pemasaran

( m a r k e t i n g ) g e j a l a di atas sudah
mendapatkan
akademisi

perhatian

maupun

di

cukup

kalangan

dicapainya
menguatnya

demikian

pula

kediidukan

semakin

perusahaan

t e r s e b u t di pasar d u n i a . D a l a m

dunia

praktisi tertentu,

pariwisata misalnya. kehadiran .sejumlah

k h u s u s n y a m e r e k a - m e r e k a yang tanggap

resor yang berskala dunia yang menaruh

a k a n arti penting pelestarian

perhatian besar terhadap isu lingkungan

lingkungan

sebagai prasyarat bagi keiangsungan usaha

mulai mendapat perhatian dari

mereka.

pihak. U m u m n y a hotel-hotel yang menjadi

Konsep-konsep

pemasaran

seperti

di

bidang

berbagai

eco-inarketing, green

bagian dan mata rantai hotel dunia (hotel

marketing, sustainable marketing dan eco-

chain) sudah sejak satu dekade belakangan

efficiency

ini a k t i f menawarkan konsep hotel ramah

telah m u l a i d i p e r k e n a l k a n di

a w a l tahun 90an sebagai signal akan arti

l i n g k u n g a n . M e r e k a berusaha

p e n t i n g n y a perhatian terhadap m a s a l a h

sekecil mungkin penggunaan bahan-bahan

menekan

lingkungan dalam menjalankan bisnis yang

k i m i a dan limbah beractin lainnya yang

b e r h a s i l . K o n s e p e c o - e f f i c i e n c y dapat

d i t i m b u l k a n , menghemat penggunaan

diartikan sebagai
sumberdaya

upaya

dan

menggunakan

sekecil

menimbulkan dampak

sumber daya alam yang semakin langka,

mungkin

dan l a i n - l a i i i . .Sekalipun belum secepat

negatip terhadap

yang diharapkan, isu lingkungan dipastikan

sumberdaya a l a m dan lingkungan. B a h k a n

akan

Porter ( 1 9 9 1 ) , seorang tokoh

terkemuka

keberhasilan suatu aktivitas bisnis lebih-

menjadi

salah

satu

d a l a m bidang strategi bisnis secara tegas

lebih di bidang pariwisata. Hal ini mudah

menyatakan b a h w a : "mempertentangkan

dimengerti

pelestarian lingkungan dengan d a y a saing

merupakan aktivitas "men|ual" lingkungan

e k o n o m i merupakan suatu dikotomi yang

dan s e k a l i g u s berpeluang

k e l i r u " . S e l a n j u t n y a , pada bagian l a i n n y a

mengakibatkan

ditegaskan

terhadap lingkungan.

bahwa

mewujudkan

daya

kepedulian terhadap

untuk
saing

dapat
melalui

masalah-masalah

mengingat

penenlu

panwisata
p a l i n g besar

terjadinya

Sebagaimana diilustiasikan di atas,
di

kalangan

dunia

usaha

pelestarian lingkungan dibutuhkan sarana

lingkungan

dan penegakan h u k u m y a n g tepat.

m e n g k h a w a t i r k a n sepanjang

D i kalangan akademisi
isu

lingkungan

mendapatkan

sudah

pemasaran

sejak

lama

perhatian. H a l ini terbukti

kerusakan

k e b i j a k a n dan penegakan
jelas.

Dengan

masalah

tidaklah

segala

begitu
telah

potensi

sumberdaya yang dimilikinya,

mereka

pemasaran

dengan

(societal

marketing

berbagai isu lingkungan yang dihadapinya

concept) d a l a m dekade 80an sebagai upaya

demi keiangsungan usahanya. A k a n tetapi,

hadirnya

kemasvarakatan

merespons

dan

konsep

dari

segera

ada

hukum yang

terdahap

pemasaran

berbeda halnyadengan fasilitas publik yang

( m a r k e t i n g c o n c e p t ) y a n g telah d i k e n a l

menjadi tanggung jawab pemerintah dan

penyempurnaan

dari konsep

2.1

.Iiinuil

Kepariwisiitaan

masyarakat

Vol. ,? ,\«. / Man ! 2(104

dalam

arti

luas

d i k h a w a t i r k a n tidak a k a n
perhatian

sebagaimana

dan

bahkan

akaii

ditinggalkan oleh pasarnya.
D a t a d;iri B a l i T o u r i s m S t a t i s t i c s

d i h a r a p k t i n , H a l ini a k a n

y a n g d i t e i b i t k a n oleh D i n a s P a n w i s a t a

mengakibatkan

yang

diinginkamiya

cepat

dan

respons

yang

mendapatkan

semakin

kualitas lingkungan

merosotnya

\ang juga

berarti

s e m a k i n merosotnyti kualitas daerah lujuan

Daerah

B a l i h i i i g g a a k h i r tahun

menunjukkan
sigiiifikan

200.3

adanya pergeseran
mengenai

yang

karakteristik

w i s a t a y a n g bersangkutan. G e j a l a seperti

w i s a t a w a n mancanegara yang berkunjung

mi

ke B a l l

tentu saja sangat

memprihatinkan

mengingat bahwa pariwisata

sebagai

industri yang bersifat multi .sektoral dimana

selama

.S l a l u i n t e r a k h i r

Karakteristik yang dimaksud
antara lain negara-negarti

mi,

meliputi

sumber

utama

wisatawan

yang

peranserta pemerintah, masyarakat dalam

wisatawan,

arti luas s c r t a s e l u r u h k o m p o n e n

duma

berkunjung ke B a h . rerata hima l i n g g a l i i y a .

yang

dislribusi

pengeliiaraiinya.

dalam

kunjungan

tlan pola perjalanan

u s a h a p a r i w i s a t a dan p i h a k - p i h a k
terkait l a i n n y a sangat menentukan
pemajuan p a r i w i s a t a itu sendiri.

jumlah

motivasi
mereka.

Dengan d e m i k u i n , maka dapat d i | i a s t i k a n
b a h w a telah terjadi pergesenm d a l a m hal

P E R G E S E R A N LANSKAP PEMASARAN
DAERAH TU.IUAN WISATA BALI
Pasar wisata d u m a bersifat dinamis.
baik disebabkan oleh perubahan-perubahan

aktivitas wisata yang d i l a k u k a n

para

wisatawan selama berkunjung

tli B a l i ,

perilakunva,

persepsi

apresiasi

clan

w i s a t a w a n terhadap berbagai objek

dan

y a n g bersifat eksternal seperti m i s a l n y a

atraksi w i s a t a sertti l a s i l i t a s w i s a t a yang

perubahan

telah d i m k m t i t i n y a . B a g i daerah

demografi.

dalam

bidang

ekonomi,

sosial budaya. politik

dan

wisata

Ball

hal m i akan

k e a m a n a n , teknologi dan l a i n - l a m , serta

signifikan terhadap j u m l a h

faktor intermil seperti m i s a l n y a perubahan

devisii

d a l a m hal kebutuhan dan keinginan pasar.

mancanegtira

tersedianya w a k t u liiang. sclera, persepsi,

ekonomi

g a y a hidup, daya beli w i s a t a w a n dan lam-

berlaiigsung. kehidupan

lam.

masyarakat,

Perubahan-perubahan

tersebut

m e m b a w a peluang-peluang dan ancaman-

dari

ttijuan

berdampak

kun|iingan

perolehan
wisat;iw;in

\amg d i m t i k s u d . a k t i v i t a s

dan

bisms panwisata
serta

sosial

dampak

yang
budaya

terhadap

lingkungan lainnya. Semua ini memei lukan

a n c a m a n baru bagi daerah tujuan w i s a t a

langkah-langkah antisipatif yang tepat agar

tertentu. D i n a m i k a pasar w i s a t a ini harus

manfaat (benefits) yang d i h a r a p k a n dari

segera direspons dengan berbagai rencana

pariwisata

strategis di bidang pemasaran mulai dari

dipertahankan.

tingkat pusat sampai ke tingkat lokal serta

tersebut

mempengaruhi

masing-masing

pemasaran

maupun

tujuan

secara fungsional

di

wisata,

tetap

G e j a l a penting l a i n n y a y a n g j u g a

u n i t - u n i t b i s n i s p a r i w i s a t a y a n g ada di
daerah

dapat

perumtisan

strategi

yang efektif adalah; terjadinya

bidang

penurunan pertumbuhan kunjungan w i s a t a

pemasaran. Daerah-daerah tujuan w i s a t a

y a n g d a t a n g ke B a l i terutaina sekali selama

scrta unit-unit usaha p a r i w i s a t a yang kalah

kurun w a k t u 10 tahun terakhir i m . B a h k a n

cepat mengantisipasi perubahan-perubahan

d a l a m l i m a tahun terakhir im telah terjadi

lingkungan dengan strategi yang tepat akan

pertumbuhan yang negatip ( B a l i T o u r i s m

kehilangan peluangnya meraih sukses yang

Statistics. 2 0 0 3 ) . Penurunan

24

perlumbuhan

SiKADNYA

: Ijiiisktip

I'cinasaian

lliili

terutama berasal dari ncgara-iiegara maju

( m o r e e x p e r i e n c e ) . K a r e n a i l u , tuntutan

atau dari pasar-pasar tradisional l a i n n y a

m e r e k a akan kualitas produk w i s a t a yang

seperti dari negara-negara E r o p a , A n i e r i k a

d i n i k m a t i n y a canderung menjadi s e m a k i n

dan

tinggi ( m o r e d e m a n d i n g ) ,

Australia.

Sebaliknya,

terjadi

pcningkatan kunjungan dari negara-negara

(2) Sebelum

memutuskan pcrjalanan vvisatanva. mereka

baru berkembang seperti m i s a l n y a K o r e a

umumnya

Selatan, T a i w a n , Singapura, M a l a y s i a ,

mengenai alternatif-alternatiI daerah lujuan

Cina,

wisata y a n g akan d i k u n j u n g i n y a (detailed

dan

lain-lain

meningkatnya
kelompok

(BPS

permintaan

2001);

pasar dari

pasar liburan singkat

(short

meneliti secara

mendalam

r e s e a r c h ) , ( 3 ) lOengan pengetahuan dan
pengalaman yang d i m i l i k i n y a mereka lebih

breaks) dan perjalanan ( t r a v e l ) berjarak

berani mengambil resiko atas

mcnengah

yang

dan j a r a k dekat ( m e d i u m dan

dilakukannya

(risk

perjalanan

taker),

(4)

short h a u l ) . T e r j a d i n y a pergeseran y a n g

Perjalanan

sangat

d i l a k u k a n secara i n d i v i d u a l (independent

berarti

dari

pola

perjalanan

berkelompok kepada pola perjalanan yang

vvisatanva

tourists) sehingga

lebih

banyak

layanan wisata yang

lebih bersifat i n d i v i d u a l , perjalanan wisata

lebih berorientasi

dengan durasi y a n g panjang mencapai 3

keinginan individual (customized s e r v i c e s )

minggu telah bergeser ke pola perjalanan

akan

lebih

kepada kebutuhan dan

diminati

oleh

kalangan

singkat (short b r e a k s ) . D i l i h a t dari sisi

w i s a t a w a n , (.3) Para w i s a t a w a n masa k i n i

penawaran j u g a terlihat adanya perubahan

dan masa depan lebih sensit if terhadap isii-

yang

signifikan

seperti

berkembangnya

misalnya;

langkah-langkah

isLi lingkungan, karena itu pcmahaman dan
kesadaran

berbagai pihak akan

masalah

konsolidasi yang d i l a k u k a n melalui merger

lingkungan

dan a k u i s i s i . K h u s u s n y a d a l a m

industri

niendesak ( e n v i r o n m e n t a l l y sensitive), ( b )

proses

Para wisatawan ingiii inencari pengalaman-

perhotelan

terjadinya

tersebut menjadi

semakin

i n t e r n a s i o n a l i s a s i usaha j a s a perhotelan

p e n g a l a m a n baru j a n g k h a s di d a e r a h -

baik melalui e k s p a n s i geografis

daerah tujuan w i s a l a yang d i k u n j u n g i n v a

maupun

a f i l i a s i atau k e r j a s u m a , dan y a n g tidtik

(go

kalah penting artinya dalam

pengembangan produk y a n g khas

sumberdaya

manusia adalah

lerbatasnya

tenaga-tenaga

bidang
semakin

pelaksana

native),

daerah tujuan

karena

itu

maka

wisata tersebut

untuk
sangat

d i p e r l u k a n , ( 7 ) Para w i s a t a w a n masa k i n i

(executives) y a n g m e m i l i k i keahlian.

dan di masa depan s e m a k i n tertarik akan

Dalam konteks yang lebih m a k r o j u g a telah

atraksi-atraksi budaya dan

terjadi pergeseran y a n g perlu mendapat

bersejarah yang l a i n n y a di samping d a y a

perhatian dari s e m u a pihak. Ditinjau dari

tarik w i s a t a konvensional seperti sun. seti

sisi

dan sex (3 S ) . ( 8 ) M e r e k a lebih cenderuiig

perilaku

wisatawan

misalnya.

penmggalan

penelitian yang dilakukan oleh Boon ( 1 9 9 3 )

m e l a k u k a n perjalanan w i s a t a yang singkat

menemu k e n a l i a d a n y a perubahan sikap

dan berulang-Lilang dalam satu tahun (short

dan p e r i l a k u y a n g s i g n i f i k a n dari para

breaks), dan ( 9 ) M e n i n g k a t n y a

wisatawan masa k i n i dan ma.sadepan yakni

w i s a t a w a n terhadap k e s i a p a n dan c i t r a

sebagai berikut; ( 1 ) Para wisatawan masa

(image)

kini

dikunjunginya

dan

di

masa

depan

lebih

daerah

tujuan
sebagai

berpengetahuan dan lebih berpengalaman

produk (destination

dalam hal m e n i k m a t i perjalanan

fenomena

wisata

perhatian

wisata
satu

oriented).

dia atas m e m b a w a

yang

kesatuan
Semua

implikasi
25

Iiirnal

Kepariwisataan

Vol. 3 So. I Maret 21)114

yang sangat luas terhadap betapa penting

tahun

artinya perencanaan

dikemukakan s e b e l u m n y a , maka perlu

pemasaran,

pengembangan,

kebijakan

investasi,

terakhir

iiii

sebagaimana

dilakukan reorientasi pasar kepada pasar-

pengembangan sumberdaya manusia, dan

pasar sasaran (target markets) y a n g segera

kebijakan pengelolaan daerah tu juan wisata

dapat

yang bersangkutan.

kepariwisataannya. Pasar-pasar wisata

mcmulihkan

koiidisi

D a r i gambaran di atas dapat dilihat

yang potensial untuk d i r a i h antara lam

b a h w a sumber keunggulan d a y a saing yang

adalah pasar regional yang sedaiig tumbuh

dapat d i j a d i k a n sebagai andalan dalam

pesat s e p e r t i

m e m e n a n g k a n persaingan di tingkat global

Singapura, M a l a y s i a dan bahkan C i n a dan

terdiri dari unsur-unsur lokal
keunikan daerah
bersangkutan,

tujuan

|rasar

Korea,

Taiwan,

seperti

kelompok negara-negara bekas U i i i S o v i e t ,

w i s a t a yang

pasar wisata M I C E ( M e e t i n g , Incentives,

masyarakat

dan

C o n f e r e n c e and E x i b i t i o n ) serta pasar

l i n g k u n g a n n y a dan l a i n - l a i n , serta un.sur-

wisataminatkhusus(special interests) yang

u n s u r g l o b a l seperti m i ' s a l n y a j a r i n g a n

tingkat pengeluaran dan pertumbuhannya

pemasaran (chain), sistem informasi global,

cukup tinggi akan tetapi selama mi masih

asosiasi dan kerjasama pariwisata di tingkat

belum diagrap secara mtensif. Keputusan

g l o b a l , dan l a i n - l a i n . P u l a u B a l i dengan

strategis ini sangat penting a r t i n y a untuk

k e k a y a a n a l a m dan k e r a g a m a n budaya

dapat

serta keramahan p e n d u d u k n y a merupakan

pemasatan

a.set p a r i w i s a t a y a n g sangat tinggi nilainya

pendek.

d a l a m mengembangkan pariwisata. Akan

segera

memulihkan

kinerja

B a l i terutama d a l a m j a n g k a

Globalisasi membawa

tantangan-

tetapi, s e m u a ini m e m e r l u k a n keputusan-

tantangan

baru bagi d u n i a p a r i w i s a t a

keputiisan strategis y a n g tepat di berbagai

termasuk

dalam

b i d a n g k e g i a t a n k e p a r i w i s a t a a n untuk

Tantangan-tantaugan yang dimaksud antara

bidang

pemasaran.

selanjutnya dapat d i r e a l i s a s i k a n ke dalam

lain; persaingan yang s e m a k i n ketat baik

l a n g k a h - l a n g k a h nyata di lapangan mulai

di tingkat destinasi wisata maupun di antara

dari tingkat propinsi, kabupaten dan kota.

unit-unit usaha di masing-masing daerah

bahkan sampai ke tingkat l o k a l .

tujuan w i s a t a , k e l a n g k a a n s u m b e r d a y a ,
baik

R E N C A N A P E M A S A R A N STRATEGIS
UNTUK B A L I

alam

maupun

sumberdaya manusia yang

sumberdaya

kompeten.

perubahan-perubahan yang cepat baik dari

yang

sisi permintaan j a s a - j a s a p a r i w i s a t a

dengan

maupun dilihat dan sisi penawarannya atau

gangguan

dengan kata lain akan terjadi perubahan

k e a m a n a n y a n g dihadapi belakangan ini,

lanskap pemasaran ( m a r k e t i n g landscape)

m a k a strategi m e m i l i h pasar-pasar sasaran

pariwisata di tingkat global dan regional,

(targeting)

meningkatnya ancaman keamanan dalam

Dalam
semakin

situasi persaingan

ketat, ditambah

lagi

a d a n y a k r i s i s dan berbagai

dan

pemosisiannya

( p o s i t i o n i n g ) menjadi sangat

penting

arti

luas dan

terjadinya

lingkungan;

pergeseran

pentingnya adalah m e n i n g k a t n y a tuntutan

pasar w i s a t a internasional

m a u p u n r e g i o n a l di k a w a s a n A s i a dan

para

Pasifik

customers).

serta

menurunnya

kinerja

pemasaran p a r i w i s a t a B a l i d a l a m beberapa
26

serta

pelanggan

yang

perusakan

a r t i n y a . D i s a m p i n g itu, mengingat adanya

(more

tidak

kalah

demanding

.Memperhatikan

semua

tantangan yang disebutkan di atas, maka

SUKADiWA

: iMiiskap

/'emiiutraii

Halt

masalah citra ( i m a g e ) dan kualitas produk

m a n u s i a sebagai aset t e i p e n t i n g

wisata akan menjadi s e m a k i n

strategis

unggul dalam persaingan p a n w i s a t a dunia,

untuk

kedudiikannya di m a s a - m a s a yang akan

terutama keunggulan dan kecepatan proses

datang dan perlu mendapat perhatian yang

pcmbelajarannya (.3) nilai pelanggan (total

sungguh-sungguh dari para

delivered value) harus menjadi kepedulian

pengambil

kebijakan di bidang panwisata.

utama bagi semua pihak atau organisasi-

D a l a m jangka panjang isu kualitas
termasuk

kualitas

lingkungan,

lingkungan alam, budaya dan

baik

kehidupan

masyarkat setempat akan menjadi penentu
berhasil tidaknya suatu daerah,
Bali

dalam

termasuk

pengembangan

kepariwisataannya. H a l ini tidak
terlepas dari m e n i n g k a t n y a
wisatawan

dan

bisa

kesadaran

pihak-pihak

yang

organisasi terkait, ( 6 ) pengembangan
keahlian ( s k i l l s ) , hubungaii atau jaringan
( n e t w o r k s ) yang luas dan

pasar untuk dapat m e n y e s u a i k a n dengan
perubahan-perubahan y a n g
(7)

pemanfaatan

mendorong

berkepentingan lainnya yang ada di daerah

pariwisata.

pembangunan

keberhasilan

pariwisata.

Dengan

terutama
untuk

dapat meningkatkan nilai tambah. dan ( 8 )

akan arti pentingnya pelestarian lingkungan
indikator

berkembang,

teknologi

t e k n o l o g i i n f o r m a s i s e c a r a tepat

berbagai

sebagai

kepeinimpinan

upaya-iipaya

aspek

iiiovasi

bersaing

di

di

bidang

Sebagaimana diuraikan sebelumny a.
p a r i w i s a t a d u m a akan menjadi

semakin

demikian maka pendekatan yang lebih tepat

kompetitif.

digunakan adalah kualitas ( q u a l i t y ) dan

pariwisata (tourism resources) yang dapat

Sumber-sumber

daya

bukan lagi pendekatan yang semata-mala

d i k e l o l a untuk meningkatkan

h a n y a mengejar

tingkat

pertumbuhan

daya saing (competitive advantage) seperti

(growth)

dicapai.

Perubahan

m i s a l n y a ; (1) eksploitasi keunggulan dan

paradigma seperti ini menuntut kesadaran

keunikan sumberdaya lokal yang meliputi

yang

semua pihak agar berbagai

kepentingan

yang ada di daerah dapat berpartisipasi dan
menikmati hasil-hasil

pembangunan

kepariwisataan tersebut secara lebih adil
dan berkelanjutan (sustainable).

s u m b e r d a y a a l a m dan

keunggulan

lingkungannya.

budaya dan masy arakat, ( 2 ) skala ekonomis
(economies

of

scale)

dan

cakupan

ekonomis (economies of scope) dalam
upaya untuk dapat menekan b i a y a - b i a y a

Untuk merespons semua gejala yang

yang harus dikeluarkan yang pada a k h i r n y a

dikemukakan di atas ada sejumlah faktor

menentukan harga j u a l produk w i s a t a n y a ,

yang yang perlu mendapatkan

(3) ruang lingkup bisnis (scope o f business)

d a l a m m e r u m u s k a n strategi
daerah

tujuan

Bali

antara

perhatian
pemasaran
lain;

(1)

atau dengan kata lain porto-polio

bisnis

dalam

upaya

hubungannya

dengan

bagaimana pergeseran pasar p a r i w i s a t a

o p t i m a l i s a s i bisnis y a n g d i j a l a n k a n , ( 4 )

d u n i a a k a n mengubah peta

diversifikasi produk ( d i v e r s i f i c a t i o n ) dan

persaingan

pariwisata yang dihadapi selama i n i , ( 2 )

penyebaran geografis dari aktivitas w i s a t a

mengantisipasi

yang dijalankan, (5) jaringan

strategi

bersaing

dari

bisnis

negara-negara atau daerah-daerah tujuan

( n e t w o r k s ) yang telah ada dan y a n g masih

wisata pesaing, ( 3 ) memahami cara-cara

dapat d i k e m b a n g k a n

untuk hadir di pasar p a r i w i s a t a d u n i a ,

sejalan dengan

apakah secara pisik atau m e l a l u i j a r i n g a n

l i n g k u n g a n b i s n i s strategis y a n g terus

(chain) atau kedua-duanya, ( 4 ) sumberdaya

berkembang. Mengingat begitu b a n y a k n y a

di k e m u d i a n hari

perubahan-perubahan

27

.Iiirnal hepariwisalaan

Val. ,? ,\>). / Marct 2111)4

alternatif Strategi y ang dapat d i p i i i h . maka

dalam perumusaii siraiegi pemasaran untuk

perlu diperhatikan masalah konsistensi

B a l i dalam upaya menghadapi

antar a l t e r n a t i f y a n g akan d i s i n e r g i k a n .

lanskap pemasaran panwisata d u m a .

K a r e n a itu. diperlukan adanya

1. D a l a m

pengembangan
tourism

pariwisata

planning)

rencana

(strategic

ytmg

jaiigka

pergeseran

pendek.

sirategi

pemasaran daerah tujuan w i s a l a

bersifat

Bali

agar lebih difokuskan k e p a d a

upaya

m e n y e l u r u h termasuk rencana strategis di

mempertahankan

pasar-

bidang pemasartinnya.

pasar wisata yang telah dikiiasai selama

rOalam e r a t e k n o l o g i

informasi

k i n e i j a pada

mi (market oriented) dengan

strategi

(information technology) yang sangat pesat

penetrasi pastir. Kinerja p e m a s a r a n n y a

kemajuannya

d i u k u r dari j u m l a h kedatangan

ini,

penyebar

luasan

informtisi tentang objek dan daya tarik

bertisal dan berbagtii negara

yang

sumber

p a r i w i s a t a B a l i serta fasilitas lamny a yang

wisatawan. rerata Lima tinggal. rerata

dibutuhkan

melalui

pengeluaran. dolnbusi pengeluarannya,

jaringan i n f o n l a s i sudah tidak

dan l a i n - l a m . Strategi ini a k a n lebih

berbagai

oleh

wisatawan

dapat ditunda-tunda iagi. Beberapa sumber

menekankan

menyebutkan b a h w a hingga a k h i r dekade

kuantitatif.

y a n g lalu paling tidak SOff dari wisatawan

pergeseran

y ang berasal dari negara-negara

signifikan

menggunakan

internet

sebagai

informasi dalam mengambil
perjalanan

wisatanya.

keterbatasan

aspek-aspek

Mengingat
lanskap

adanya

ytmg

dilihat dari

cukup

mdikator-

sumber

indikalordi tilas. perlu diambil langkah-

keputusan

langkah jangka pendek y a n g s i f a t n y a

Karena

dana promosi

lemahnya jaringan

maju

kepada

itu,

lebih taktis dengan jalan m e n y e s u a i k a n

dan m a s i h

pemasaran

yang

bauran pemtisarannyti ( m a r k e t i n g mi.x).
2.

Dalam

jangka

panjang,

sirategi

d i m i l i k i s e l a m a mi dapat diatasi dengan

pemasaran y.ing d i p i l i h harus

menianfaatkan secara cerdas kemajuan di

dominan

bidang t e k n o l o g i i n f o r m a s i y a n g sudah

pengembangan pariwisata B a l i scctira

tersedia.

Di

pemanfaatan

camping

itu.

ditentukan

oleh

lebih

renctma

melalui

menyeluruh aiau lebih dikenal dengan

teknologi i n f o r m a s i d a l a m

istilah (destination oriented). Mengingat

bidang pariwisata (e-tourisin) semacam im

lingkungan pemasaran dan sumberdaya

akan lebih memungkinkan

yang d i m i l i k i oleh B a l i , m a k a d a l a m

bagi

Bali

m e m a s u k i jaringan pariwisata global secara

j a n g k a panjang strategi y a n g dapat

lebih cepat dan lebih murah. Selanjutnya.

dipertimbangkan

pemanfaatan dan pengembangan teknologi

diversifikasi (diversification). B e r b e d a

adalah

sirategi

informasi di bidang pariwisata memerlukan

dengan strategi pingka pendek. dahim

kebi jakan dan pengendalian informasi yang

jangka

tepat agar citra ( i m a g e ) B a l i sebagai daerah

d i t e k a n k a n kepada a s p e k k u a l i t a t i f

tujuan w i s a t a dapat d i p e r t a h a n k a n

dibandingkan

atau

bahkan ditingkatkan.

panjang

sebaiknyti
dengan

aspek

kuantitatifnya.
-3, D i n a m i k a ptisar
persaingan

PKNUTIIP
Dari pembahasan

lebih

di atas. dapat

serta

panwisata

internasional maupun

intensitas
di

tingkat

r e g i o n a l di

d i l a r i k beberapa k e s i m p u l a n yang dapat

kawtisan

d i j a d i k a n sebagai

mengalami pcningkatan yang signifikan

28

bahan

pertimbangan

.Asia

dan

Pasifik

akan

.St'y;.l/.),V}'.4 .' I.iiiishiii' I'l-iniistiriiii

sebagai dampak

terjadinya

berbagai

perubahan lingkungan pemasaran

Strategies for .Seizing C o n t r o l of Your

di

Industry and C r e a t i n g the Markets o f

tingkat yang lebih makro. Karena itu

Tomorrow, Boston : H a r v a r d Business

perlu d i l a k u k a n reorientasi dan leposisi

S c h o o l Press. 1994.

B a l i sebagai daerah tujuan wisata di
tengah-tengah persaingan
d a e r a h - d a e r a h atau

dengan

negara-negara

tujuan w i s a t a lainnya di dunia.
4.

llnii

Memperhatikan adanya pergeseran peta

G u n n . C.,A.. Tourism
1988

Heath, E and G . W a l l , Marketing

pasar w i s a t a dunia, maka di samping

Destination-A

berusaha mempertahankan posisinya di

Approach.

pasar-pasar

New York, 199.3.

w i s a t a tradisional seperti

E r o p a h , A u s t r a l i a . Jepang dan .Amerika

K o t l e r , P.,

Strategic

Marketing

Analysis,

perlu

Implementation,

pengembangan
development)

strategi

pasar

(market

ke pasar-pasar

yang

Tourism
Planning

John W i l e y & S o n s , I n c ,

melalui strategi penetrasi pasar, maka
dipertimbangkan

Second

Planning:

E d i t i o n . Tay lor tC F r a n c i s . New York,

Management,
Planning,

Prentice Hall

and

Control.

I n t e r n a t i o n a l . New

York. 2001.

sedang berkembang pesat seperti pasarpasar

Korea, Taiwan,

Singapura,

Marketing

Management,

M a l a y s i a dan bahkan C i n a , pasar wisata
M I C E serta pasar wisata minat khusus

International. N e w Y o r k . 2 0 0 3 .

Kemajuan
teknologi

yang

J . B o w e n and .1. .Makens,
pesat di

informasi

bidang

(information

t e c h n o l o g y ) khususnya, secara nyata
telah memberikan dampak yang sangat
luas t e r h a d a p k i n e r j a pemasaran

di

b i d a n g p a r i w i s a t a . K a r e n a itu, m a k a
Bali

dan

seluruh

unit-unit

usaha

pariwisata yang ada perlu dengan segera
melakukan

Edition.

Prentice H a l l

International

( s p e c i a l interests).
5.

K o t l e r . P..

penyesuaian-penyesuaian

terhadap kemajuan teknologi informasi
di bidang pemasaran (cyber marketing)
agar dapat tetap bertahan dalam peta
tujuan w i s a t a duma.

for

Hospitality

Marketing

and

Tourism.:

P r e n t i c e - H a l l International Inc. New
Jersey. 1998
H . K a r t a j a y a , Hooi Den H u a n . dan
Sandra L i u , Rethinking

Marketing,

P T . Prenhallindo, Jakarta, 2 0 0 3 .
Porter. M E . ( 1 9 9 1 )

Essay-America's

Green Strategy. Scientific A m e r i c a n ,
2 6 4 ( 4 ) . A p r i l , p. 168.
P o o n , A . , . Tourism,
Competitive

Technology

and
CAB

Strategies,

International, O x f o r d . 1993.
Silver,

DAFTAR PUSTAKA

C .

Konseptualisasi

dan

Penyusunan
Rencana,
Institute
E . ,ywvutsrponmlkjihgfedcbaYWVUTSRPNMLKJIHGEDCBA
Tourism
Planning-An
Teknologi B a n d u n g ( I T B ) . Bandung,
Integrated
and
Sustainable
1993.
Development
Approach,
Van
W a h a b , S . , L . L . C r a m p o n and L . M .
Nostrand R e i n h o l d , New York, 1 9 9 1 .

Enskeep,

Rothfield.
G a r y H a m e l dan C . K . Prahalad, Competing
for

the

Future

:

Breakthrough

Tourism

Marketing.

T o u r i s m International Press, London.
1976.
29