ASUHMASAL Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.I Dengan Masalah Gangguan Sistem Pernafasan : Tuberkulosis (TB) Pada Ny.B Di Desa Seraten Rt 01 Rw 13, Pucangan, Kartosuro, Sukoharjo.
ASUH
HAN KEPE
ERAWAT
TAN KELUARGA Tn.I
T DENGAN
MASAL
LAH GAN
NGGUAN PERNAF
FASAN: TUBERKU
ULOSIS
(TB
B) PADA Ny.B
N
DI D
DESA SER
RATEN RT
T 01 RW 13,
1
PUCANG
GAN, KAR
RTASURA
A, SUKOH
HARJO
NASKA
AH PUBLIK
KASI
Diajukan
D
Gu
una Melengkapi Tugas--Tugas dan Memenuhii
Syarat--Syarat Unttuk Menyeleesaikan Proogram
Pen
ndidikan Diiploma III Keperawata
K
an
Diisusun oleh :
LISA PU
USPITANIN
NGRUM
JJ200110007
PROGRAM
M STUDI D
DIPLOMA III
I KEPERA
AWATAN
FAKULTAS
F
S ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUH
HAMMADIY
YAH SURA
AKARTA
2014
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn.I DENGAN
MASALAH UTAMA GANGGUAN SISTEM PERNAFSAN :
TUBERKULOSIS (TB) PADA Ny.B DI DESA SERATEN RT 01 RW 13,
PUCANGAN, KARTASURA, SUKOHARJO
(Lisa Puspitaningrum, 2014, 56 halaman)
ABSTRAK
Latar Belakang : Penyakit tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan dunia,
sebagian besar berada di Negara berkembang seperti di Indonesia setiap tahun
ditemukan kasus baru dengan BTA positif dengan kematian, sepertiga penderita
ditemukan di RS dan sepertiga lagi di Puskesmas, sisanya tidak terdeteksi dengan
baik.
Tujuan : untuk mengetahui asuhan keperawatan pada keluarga Tn.I khususnya
pada Ny.B dengan gangguan sistem pernafasan : tuberculosis (TB) di Desa
Seraten RT 01 RW 13, Pucangan, Kartasura, Sukoharjo meliputi pengkajian,
diagnose, rencana tindakan, implementasi dan evaluasi keperawatan.
Hasil : Setelah dilakukan asuhan keperawatan keluarga sebanyak 2 kali
pertemuan tiap 1 kali kunjungan didapatkan hasil yaitu : keluarga mampu
mengenal 5 masalah tugas keluarga dapat mengenal masalah TB, keluarga mampu
memutskan untuk mengatasi masalah, keluarga mampu merawat anggota keluarga
dengan masalah TB, keluarga memodifikasi lingkungan untuk mengatasi masalah
TB, keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk mengatasi masalah TB.
Kesimpulan : Faktor pendukung keberhasilan tindakan keperawatan yang
dilakukan adalah kesungguhan keluarga dalam mengatasi masalah tuberkulosis
dengan memanfaatkan sumber yang ada pada keluarga untuk mencapai
kemandirian keluarga dalam melaksanakan lima tugas keluarga.
Kata Kunci : tuberkulosis, pernafasan, keluarga, pusat kesehatan masyarkat
iii
NURSING CARE Tn.I FAMILY WITH MAIN ISSUE BREATHING
SYSTEM DISORDERS : TUBERCULOSIS (TB) Ny.B IN THE VILLAGE
SERATEN RT 01 RW 13, PUCANGAN, KARTASURA, SUKOHARJO
(Lisa Puspitaningrum, 2014, 56 pages)
ABSTRACT
Background : Tuberculosis remains a global health problem, mostly in
developing countries such as Indonesia every year new cases of smear positive
with a death, a third of people are found in hospital and health centers and a third
part, the rest is not detected properly.
Aim of Research : to know the family nursing care Tn.I especially in Ny.B with
respiratory system disorders : tuberculosis (TB) in the village Seraten RT 01 RW
13, Pucangan, Kartasura, Sukoharjo includes assessment, diagnosis, plan of
action, implementation and evaluation of nursing.
Results : After a amily nursing care as much as 2 meeting 1 time per visit showed
that : the family is able to recognize family duty 5 problem family meetings can
recognize TB problem, families are able to decide to tackle the problem, the
family is able to care for a family member with TB problem, modify the family
environment to solve the problem of TB, family health utilize the facilities to cope
with the problem of TB.
Conclusions : Factors supporting the success of nursing actions performed are
family seriousness in addressing the problem of tuberculosis by utilizing existing
resources to families to achieve self-reliance in performing family of five family
duties.
Keyword : tuberculosis, respiratory,family, community health center
iv
baik dalam hal kematian maupun
PENDAHULUAN
Penyakit
tuberculosis
kesakitan.
masih
Data TB di Indonesia
menjadi masalah kesehatan dunia,
berdasarkan
prevalensi
dimana
119/100.000
penduduk,
WHO
melaporkan
bahwa
BTA
(+)
data
ini
setengah persen dari penduduk dunia
dijumpai di jawa dan Bali (Aziza
terserang penyakit ini, sebagian besar
&Reny, 2008).
Menurut
berada di Negara berkembang sekitar
Soemantri
(2008)
75%, diantaranya di Indonesia setiap
tuberculosis paru merupakan penyakit
tahun ditemukan 539.000 kasus baru
infeksi yang infeksi yang menyerang
TB BTA positif dengan kematian
parenkim paru-paru yang disebabkan
101.000.
oleh
Menurut
departemen
Mycrobacterium
Tuberculosis
kesehatan sepertiga penderita tersebut
.Cakupan penemuan penderita TB
ditemukan di RS dan sepertiga lagi di
masih rendah dari harapan yaitu ± 51
puskesmas, sisanya tidak terdeteksi
persen, padahal cakupan puskesmas
dengan baik (Nizar, 2010).
pelaksana DOTS sejak tahun 2007
Selain itu, merupakan isu global
telah mencapai 1000 persen, namun
dan dilaporkan sekitar 39% penyakit
angka keberhasilan pengobatan telah
ini
mencapai 91 persen sejak tahun 2005,
menyerang
Banglades,
Asia
India,
terutama
Indonesia,
di
hal
dan
ini
belum
berarti
Myanmar serta Thailand dan sekitar
penurunan
insiden.
3,8
keberhasilan
pemerintah
juta
meninggal
setiap
terhadap
Niscaya
dalam
tahunnya.pada umumnya menyerang
menerapkan strategi DOTS tersebut
kelompok usia produktif. (Achmadi,
menunjukkan kemajuan dari 22 negara
2005)
yang termasuk high burden country.
Dimana Indonesia
Diseluruh dunia sekitar 19-43%
pada tahun 2009
populasi pada saat ini terinfeksi TB,
menduduki rangking kelima setelah
frekuensi
di
india, China, South afrika, dan Nigeria
Indonesia masih tinggi dan menduduki
yang sebelumnya dilaporkan sebagai
urutan ke-3 di dunia. Di Indonesia TB
rangking tiga besar dunia (Nizar,
paru masih merupakan masalah utama
2010).
penyakit
TB
paru
1
TINJAUAN PUSTAKA
infeksi
diawali
Pengertian
menghirup
karena
basil
M.
seseorang
Tuberculosis.
Tuberkulosis (TB) adalah suatu
Bakteri menyebar melalui jalan napas
penyakit menular yang paling sering
menuju alveoli lalu berkembang biak
mengenai parenkim paru, biasanya
dan terlihat bertumpuk. Perkembangan
disebabkan
M.
oleh
Mycobacterium
juga
Tuberculosis
dapat
Tuberculosis (Brunner & suddarth,
menjangkau sampai ke area lain dari
2013).
paru-paru (lobus atas). Basil juga
menyebar melalui system limfe dan
Tuberkulosis adalah penyakit yang
Mycobacterium
aliran darah ke bagian tubuh lain
Tuberculosis yang hampir seluruh
(ginjal, tulang, dan korteks serebri) dan
organ tubuh dapat terserang olehnya,
area lain dari paru-paru (lobus atas).
tapi yang paling banyak adalah paru-
Selanjutnya, system kekebalan tubuh
paru (Amin Huda & hardhi, 2013).
memberikan
Etiologi
melakuakn reaksi inflamasi.Neutrofil
disebabkan
Menurut
H
Akhsin
dan
Zulkoni
respons
makrofag
dengan
melakukan
aksi
fagositosis
(menelan
bakteri),
adalah :
sementara
limfosit
spesifik-
Penyebab penyakit ini adalah bakteri
tuberkulosis
Mycobacterium
(melisiskan)
(2010),
etiologi
dari
tuberkulosis
Tuberculosis.
menghancurkan
basil
dan
jaringan
Mycobacteria termasuk dalam ordo
normal.Reaksi
Actinomycetales.
mengakibatkan
terakumulasinya
Tuberculosis meliputi M. Tuberculosis,
eksudat
alveoli
M. Bovis, M. Africanum, M. Microti,
menyebabkan
dan M. Canettii. Dari beberapa jenis
bronkopneumonia.Infeksi
tersebut, M. tuberculosis merupakan
biasanya timbul dalam waktu 2-10
jenis yang terpenting dan paling sering
minggu setelah terpapar bakteri.
dijumpai.
Tanda dan Gejala
Mycobacterium
Menurut
dalam
Menurut
Patofisiologi
Soemantri
jaringan
Sinta
Sasika
ini
yang
awal
Novel
(2011) dan Edward Ringel (2012),
(2008),
tanda dan gejala tuberculosis adalah :
perjalanan penyakit tuberculosis adalah
2
Demam tidak terlalu tinggi yang
Penatalaksanaan
berlangsung lama, biasanya dirasakan
Keperawatan
Medis
malam hari disertai keringat malam.
Menurut
Soemantri
Serangan demam seperti influenza dan
penatalaksanaan
medis
bersifat hilang timbul. Penurunan nafsu
diantaranya adalah:
makan dan berat badan. Batuk-batuk
selama lebih dari 3 minggu (dapat
disertai dengan darah). Perasaan tidak
enak (malaise) dan lemah.
Komplikasi
dan
(2008),
tuberculosis
a.
Penyuluhan
b.
Pencegahan
c.
Pemberian obat-obatan
d.
Konsultasi secara teratur
TINJAUAN KASUS
Menurut Zulkoni Akhsin dalam
A. Pengkajian
buku Parasitologi (2010), komplikasi
yang sering terjadi pada penderita
Pengkajian dilakukan pada tanggal
stadium lanjut adalah hemoptisis berat
10 Maret 2014. Kepala keluarga yaitu
(perdarahan dari saluran napas bawah)
Tn.I umur 51 tahun, pekerjaan swasta,
yang dapat mengakibatkan kematian
pendidikian terakhir S1, suku jawa dan
karena syok tersumbatnya jalan napas,
beralamat di dukuh Seraten Rt 01 Rw
kolaps
kerusakan
13, kelurahan Pucangan, kecamatan
jaringan paru, penyebaran infeksi ke
Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Tn. I
organ
tinggal serumah dengan istri, 2 orang
spontan
lain
karena
seperti
otak,
tulang,
persendian, ginjal dan sebagainya.
anak, dan ibu mertua nya. Istri Tn.I
Pemeriksaan Penunjang
bernama Ny.B yang saat ini sedang
Menurut Soemantri (2008) dan,
sakit TB paru. Ny.B ber usia 42 tahun,
pemeriksaan penunjang pada pasien
pekerjaan swasta, pendidikan terakhir
dengan tuberculosis adalah:
SMA.
a.Sputum culture.
Pada Ny.B TD: 110/70 mmHg, nadi:
b.Skin test (PPD,mantoux,tine, and
80x/menit,
vollmer patch)
22x/menit, TB: 158cm BB: 58kg.
c.Darah: leukosit, LED meningkat
Keadaan umum baik. Kepala norma,
d.Radiologi
pendengaran normal,
e.Chest X-ray
tidak ada. horax simetris, bunyi jantung
3
suhu:
36,7˚c,
RR:
nyeri menelan
normal, tidak ada kelainan, suara nafas
TUK 3 : gali kemampuan keluarga
ronchi basah. Abdomen tidak ada
merawat anggota keluarganya yang
pembengkakan, bising usus positif,
sakit TB
tidak ada nyeri telan. Ekstremitas atas
TUK 4 :gali pengetahuan
dan bawah ROM penuh, kekuatan otot
tentang lingkungan yang tepat bagi
5.
penderita TB
Diagnosa Keperawatan
TUK 5 :gali pengetahuan keluarga
keluarga
tentang fasilitas apa yang dapat di
Dari analisa data di dapatkan
gunakan bagi penderita TB
diagnosa keperawatan :
Diagnosa kedua Resiko penularan
1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang
Ny.B
pada anggota keluarga yang lain
berhubungan dengan ketidakmampuan
berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga
keluarga dalam mengenal masalah
dari
kebutuhan
dalam
pada
merawat
anggota
kesehatan.
keluarga yang sedang sakit
2. Resiko penularan pada anggota
keluarga
dengan
yang
lain
TUK 1: gali tingkat pengetahuan
berhubungan
ketidakmampuan
keluarga tentang penyakitTB, jelaskan
keluarga
pengertian TB yang tepat, jelaskan
dalam mengenal masalah kesehatan.
kepada keluarga tentang penyakit TB.
Rencana Keperawatan
Diagnosa
TUK 2: gali keputusan keluarga pada
pertama
anggota keluarga yang sakit TB,
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
jelaskan tentang keputusan yang tepat
kebutuhan pada Ny.B berhubungan
dengan
ketidakmampuan
untuk diambil pada anggota keluarga
keluarga
yang sakit TB
dalam merawat anggota keluarga yang
sakit.
TUK 3 : gali pengetahuan keluarga
TUK 1: gali pengetahuan keluarga
tindakan keperawatan yang dilakukan
tentang
untuk mengatasi TB, jelaskan tentang
nutrisi
yang
baik
untuk
cara pengobatan TB
penderita TB
TUK 2: gali kemampuan keluarga
untuk
mengambil
keputusan
TUK 4 : gali pengetahuan keluarga
bagi
tentang lingkngan yang
anggota keluarga yang sakit TB
4
tepat bagi
penderita TB, jelaskan lingkungan
kesehatan),
yang tepat bagi penderita TB
sebagai
tentang
fasilitas
apa
yang
kesehatan
digunakan
yang
bagi
(Potter
diagnose
&
Perry,
pengkajian pada keluarga Tn.I
yang dilaksanakan selama 3 hari,
dan
penulis
keluarga.
tidak
mengalami
hambatan dikarenakan keluarga
EVALUASI
kooperatif.
2. Pengkajian pada keluarga Tn.I
Evaluasi, S:keluarga mengatakan akan
penulis fokuskan pada Ny.B pada
menjawab semua pertanyaan yang
diajukan,
O:
kooperatif
dan
keluarga
TBC yang diderita oleh Ny.B.
tampak
keuarga
3. Hasil pengkajian didapatkan data
menjawab
focus yaitu data subjektif :
semua pertanyaan yang diajukan, A:
Ny.B mengatakan nafsu makan
pengkajian keluarga sebagian teratasi,
P:
untuk
data
1. Di dalam pengumpulan data saat
dapat
penderita
analisis
2005).
dapat
digunakan bagi penderita, jelaskan
fasilitas
dasar
keperawatan
TUK 5: gali pengetahuan keluarga
dan
pengkajian
dilanjutkan
berkurang dan berat badan nya
dengan
berkurang 8kg selama sakit.
menentukan diagnose dan membuat
Dan data objektif didapatkan :
rencana keperawatan.
pasien tampak lemas, TTV : TD:
PEMBAHASAN
110/70 mmHg, N: 80x/menit, S:
A. PENGKAJIAN
Pada
dasarnya
36,7 ºc, RR : 22x/menit, TB:
keperawatan
pengkajian
prose
4. Penulis menyimpulkan bahwa
pengumpulan,
data yang penulis temukan pada
verifikasi, dan komunikasi data
prinsipnya sama dengan yang
tentang
terdapat dalam teori TBC.
sistematis
adalah
158cm, BB: 56kg.
dari
klien.
keperawatn
ini
Fase
proses
mencakup
2
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
langkah : pengumpulan data dari
Diagnose
keperawatan
sumber primer (klien) dan sumber
keluarga adalah diagnose yang
sekunder
dirumuskan berdasarkan data yang
(keluarga,
tenaga
5
didpatkan pada pengkajian yang
1) Penulis menegakkan diagnosa
terdiri dari masalah keperawatan
ini karena pasien mengatakan
(problem/P) yang berkenaan pada
nafsu makan berkurang dan
individu dalam keluarga yang sakit
berat badan nya turun 8kg
berhubungan dengan etiologi (E)
selama sakit. Etiologi yang
yang
penulis
berasal
dari
pengkajian
perawatan
keluarga
rumuskan
ketidakmampuan
keluarga
(Friedman, 1998 dalam Muhlisin
merawat
keluarga
2012). Diagnosis yang penulis
yang sakit, karena pada saat
temukan dalam kasus ini adalah
pengkajian
keluarga
yang berhubungan dengan yang
mengatakan
belum
dikeluhkan
paham cara merawat anggota
fungsi
oleh
pasien
dan
anggota
keluarga
keluarga.
yang
Tn.I
begitu
mempunyai
akan
sakit TBC, seperti nutrisi apa
membahas diagnosa yang telah
saja yang dibutuhkan oleh
dianalisa. Baik diagnose yang
ppasien yang menderita sakit
muncul dalam kasus nyata dan ada
TBC.
dalam teori dan tidak muncul
Data objektif : pasien tampak
dalam kasus nyata.
lemas dan tidak nafsu makan .
Selanjutnya
penulis
2) Diagnosis
1. Diagnosa yang muncul dalam
kurang
dari
penulis
prioritaskan menjadi diagnosa
kasus nyata dan ada dalam teori :
a. Ketidakseimbangan
ini
pertama dengan jumlah skore
nutrisi
3
kebutuhan
2/3.
Skore
tersebut
dari
masalah
(Nanda, 2011) berhubungan
didasarkan
dengan
ketidakmampuan
bersifat actual karena masalah
keluarga
dalam
sedang terjadi. Kemungkinan
merawat
anggota keluarga yang sakit
masalah
(Friedman,
sebagian, kelurga Tn.I belum
1998
dalam
dapat
Muhlisin 2012)
untuk
merawat
dirubah
anggota
kelurga yang sakit. Karena
Pembahasan :
nafsu makan berkurang dan
6
berar badan turun 8kg dapat
tanda
memperparah
penularan, dan pengobatan.
masalah-
dan
gejala,
cara
masalah yang lain sehingga
Data objektif : pasien dan
harus
keluarga
segera
Keluarga
ditangani.
tampak
bingung
sakit
yang
dengan
menganggap
dideritaNy.B saat ini.
masalah ini menjadi fokus di
2) Diagnosis
keluarga.
ini
b. Resiko penularan (Nanda,
prioritaskan
2011)
diagnosa
berhubungan
dengan
penulis
sebagai
kedua
dengan
ketidakmampuan
keluarga
skore 3 1/3 . Skore tersebut
dalam
masalah
didasarkan
mengenal
kesehatan
(Friedman,
dari
bersifat
1998
masalah
ancaman,
dalam Muhlisin 2012).
kemungkinan masalah dapat
Pembahasan :
diubah
1) Diagnosis
karena
karena karena masalah berat
keluarga
dan harus segera ditangani,
mengatakan
karena
kurang
bila
mengetahui tentang penyakit
ditangani
TBC,
penyembuhan
seperti
sebagian,
penulis
ini
tegakkan
hanya
pengertian,
tidak
mmungkinkan
lama
penyebab, tanda dan gejala,
terjadi
cara
anggota keluarga.
penularan,
cara
pencegahan,
teori
yang
Etiologi
penularan
a. Ketidakefektifan
ada.
keluarga
berhubungan
dalam
masalah
ketidakmampuan
mengetahui
dengan
bersihan
jalan nafas (Nanda, 2011)
keidakmampuan
kesehatan,
ada
tetapi tidak muncul dalam kasus :
dari
mengenal
dan
2. Diagnosa yang ada dalam teori
dan
pengobatan. Dan ini sesuai
dengan
segera
dengan
keluarga
mengambil keputusan dalam
tidak
melakukan
tentang
kesehatan
pengertian TBC, penyebab,
7
tindakan
yang
tepat
(Friedman,
1998
dalam
C. RENCANA KEPERAWATAN
Muhlisin 2012).
Rencana
Pembahasan :
sekumpulan
1) Tidak ada tanda-tanda
ditentukan oleh perawat untuk
ketidakefktifan bersihan
dilaksanakan guna memecahkan
jalan
masalah kesehatan dan masalah
nafas
karena
keperawatan
adalah
tindakan
yang
tidakada
batuk-batuk,
keperawatan
yang
telah
sianosis,
kesulitan
diidentifikasi
(Friedman,
1998
berbicara,
suara
dalam Muhlisin 2012).
penurunan
nafas,
Dalam sub bab ini penulis
sputum
akan
berlebihan, gelisah.
membahas
keperawatan
2) Maka diagnosa ini tidak
dan
rencana
tujuan
yang
terdapat dalam kasus nyata dan
ditegakkan.
b. Intoleransi aktivitas (Nanda,
disesuaikan
2011) berhubungan dengan
dalam teori.
ketidakmampuan
1. Ketidakseimbangan
keluarga
dengan
yang
ada
nutrisi
memberikan perawatan pada
kurang dari kebutuhan (Nanda,
anggota keluarga yang sakit
2011)
(Friedman,
ketidakmampuan
keluarga
Muhlisin 2012).
dalam
anggota
Pembahasan :
keluarga yang sakit (Friedman,
1) Tidak
1998
ada
dalam
dengan
merawat
1998 dalam Muhlisin 2012).
tanda-tanda
intoleransi
berhubungan
2. Resiko
aktivitas
penularan
(Nanda,
berhubungan
dengan
karena tidak ada keletihan
2011)
atau
keidakmampuan
keluarga
beraktivitas,frekuensi
dalam
masalah
jantung
kesehatan
kelemahan
atau
saat
tekanan
mengenal
(Friedman,
1998
dalam Muhlisin 2012).
darah tidak normal.
Dalam
2) Maka diagnosa ini tidak
fase
ini
merencanakan 5 (lima)
ditegakkan oleh penulis.
penulis
tahap
yaitu 5 tujuan khusus (TUK).
8
Rencana
kegiatan
yang
dalam
akan
merawat
anggota
penulis lakukan akan dilakukan
keluarga yang sakit (Friedman,
sebanyak
1998 dalam Muhlisin 2012).
3
Rencana
pertemuan.
tindakan
meliputi
masalah
kali
keluarga
Tb
mampu
2.
tersebut
mengenal
paru,
keluarga
memutuskan
untuk
Resiko
penularan
(Nanda,
2011)
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga
dalam
masalah
mengenal
mengatasi atau merawat anggota
kesehatan
(Friedman,
keluarga dengan masalah Tb paru,
dalam Muhlisin 2012).
keluarga mampu merawat anggota
Penulis
1998
melakukan
keluarga dengan masalah Tb paru,
implementasi
memodifikasi lingkungan untuk
kegiatan pertemuan, yang pertama
mengtasi
adalah
masalah
Tb
paru,
sebanyak
memberikan
2
kali
pendidikan
keluarga memanfaatkan fasilitas
kesehatan tentang masalah Tb paru,
kesehatan untuk megatasi masalah
kedua
Tb paru.
pendidikan
memberikan
kesehatan
tentang
pentingnya obat anti Tb (OAT),
D. IMPLEMENTASI
mengajarkan
KEPERAWATAN
Implementasi
adalah
atau
lingkungan
tindakan
memodifikasi
dan
menjelaskan
keperwatan adalah tindakanyang
pentingnya memanfaatkan fasilitas
dilakukan oleh perawat kepada
kesehatan.
keluargaberdasarkan perencanaan
Implementasi yang pertama penulis
yang mengacu pada diagnosa yang
melakukannya pada hari rabu, 12
telah
maret
ditegakkan
sebelumnya
dan
(Friedman,
dibuat
WIB.Penulis
1998
pukul
mntang
16.00
Tb
paruelakukan pendidikan kesehatan
dalam Muhlisin 2012).
tentang Tb paru (TUK 1 dan 2)
Diagnosa :
1.
2014,
nutrisi
untuk mengatasi keluarga mengenal
kurang dari kebutuhan (Nanda,
masalah Tb paru dan keluarga
2011)
mampu
Ketidakseimbangan
berhubungan
ketidakmampuan
dengan
memutuskan
untuk
mengatasi atau merawat anggota
keluarga
9
keluarga dengan masalah Tb paru.
Menjelaskan
Penulis menjelaskan pengertian Tb
memanfaatkan fasilitas kesehatan
paru. Penulis menjelaskan penyebab
yang ada untuk mengatasi TB paru.
TB paru, penyebab TB paru adalah
EVALUASI
Mycobacterium
Penulis
Evaluasi adalah suatu langkah
Tuberculosis.
menjelaskan
tanda
pentingnya
atau tindakan dimana sesuai dengan
dan
gejala TB paru, tanda dan gejala
rencana
TB paru adalah batuk berdahak
diberikan, dilakukan penilaian untuk
selama 3 minggu atau lebih, demam
melihat keberhasilannya (Friedman,
dan meriang sebulan atau lebih,
1998
nyeri dada dan sesak nafas, nafsu
2012).Evaluasi
disusun
dengan
makan dan berat badan menurun.
mnggunakan
SOAP
secara
Penulis
operasional.
menjelaskan
cara
tindakan
yang
dalam
telah
Muhlisin
pencegahan dan peularan TB paru,
Pada evaluasi ini akan dibahas
cara pencegahan dan penularannya
tingkat keberhasilan sesuai dengan
adalah menutup mulut bila batuk,
kebutuhan dari setiap diagnose :
membuang dahak tidak sembarang
Untuk
tempat, memisahkan alat makan dan
mengatakan sudah paham tentang
minum bekas penderita.
TB
subjektif
paru,
(S),
keluarga
keluarga
mengatakan
dilakukan
sudah paham tetang pentingnya obat
penulis pada hari jumat, 14 maret
anti TBC. Untuk objektif (O),
2014
keluarga terlihat antusias mengikuti
Implementasi
pukul
kedua
16.00
WIB.Penulis
melakukan pendidikan kesehatan
pendidikan
kepada keluarga tentang pentingnya
dilakukan penulis, keluarg terlihat
obat anti TB (OAT). Selain itu
paham atas pendidikan kesehatan
menjelaskan
dari
tujuan
minum
kesehatan
penulis,
keluarga
yang
terlihat
obat.Menjelaskan tatacara minum
menjawab pertanyaan dari penulis.
obat.Tatacara
Analisa
minum
obat.
(A),
yaitu
masalah
Selanjutnya, penulis menjelaskan
kebutuhan nutrisi teratasi. Planning
cara memodifikasi lingkungan yang
(P),
tepat bagi penderita TB paru.
dialnjutkan yaitu susun menu diit
10
yaitu
rencana
keperawatan
yang tepat bagi penderita TB paru,
dilakukan
memodifikailingkungan yang tepat
dimana setelah selesai perlu
bagi penderita TB paru.
dilakukan adanya tindak lanjut
SIMPULAN DAN SARAN
dari asuhan keperawatan yang
Kesimpulan
diberikan
melalui
berlanjut
kegiatan
kunjungan rumah.
1. Dari hasil pengkajian asuhan
keluarga
4. Tindakan asuhan keperawatan
dapat
keluarga Tn.I dengan TB paru
memecahkan
pada Ny.B adalah memberikan
keperawatan
didapatkan
secara
keluarga
mengatasi
dan
masalah
kesehatan
pendidikan
yang
kesehatan
pada
dihadapi keluarga Tn.I sesuai
keluarga tentang penyakit TB
harapan.
paru, penyeba TB paru, tanda
asuhan
dan gejala TB paru, komplikasi,
Tn.I
cara penularan dan pencegahan
dengan TB paru pada Ny.B
TB paru dan pentingnya obat
selama 3 kali kunjungan rumah,
anti TB (OAT), tujuan minum
penulis
obat,
2. Selama
diberikan
keperawatan
keluarga
menentukan
masalah
kesehatan
dua
dari
berhubungan
dalam
anggota
merawat
dan
keluarga
memahami
dengan
keluarga
penularan berhubungan dengan
2. Bagi keluarga
dalam
masalah
mengenal
pendidikan
Saran
1. Bagi Individu
keluarga
mampu
kesehatan yang telah diberikan.
keluarga yang sakit dan resiko
ketidakmampuan
obat,
5. Evaluasi yang didapat Ny.B
kebutuhan
ketidakmampuan
minum
dampak apabila putus obat.
keluarga
yaitu ketidakseimbangan nutrisi
kurang
tatacara
3. Bagi
Petugas
Masyarakat
kesehatan.
4. Bagi Pendidikan
3. Agar dapat mencapai tujuan
dan sasaran, pemberian asuhan
DAFTAR PUSTAKA
keperawatan pada keluarga Tn.I
11
Kesehatan
Aziza, G Icksan dan Reny, Luhur.
2008.
Radiologi
Toraks
Tuberkulosis Paru. Jakarta: CV.
Sagung Seto
Asspciation
NOC.Yogyakarta
Publishing
:
NIC
Gosyen
Brunner
&
Suddarth.
2013.
Keperawatan Medikal Bedah:
Edisi Keduabelas. Jakarta: EGC
Nizar,
Muhammad.
2010.
Pemberantasan
dan
Penanggulangan Tuberkulosis.
Yogyakarta: Gosyen Publishing
Friedman, Marilyn, dkk. 2010. Buku
Ajar Keperawatan Keluarga
Riset Teori dan Praktik. Jakarta:
EGC
Potter & Perry, 2005, Buku Ajar
Fundamental Keperawatan :
Konsep, Proses, dan Praktik,
Jakarta: EGC
Harmoko. 2012. Asuhan Keperawatan
Keluarga. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Rubenstein, David, dkk. 2008.
Kedokteran
Klinis:
Edisi
Keenam.
Jakarta:
Penerbit
Erlangga
Judith M, Wilkinson, Nancy R. Ahern.
2011. Buku saku diagnosis
keperawatan
:
diagnosis
NANDA, intervensi NIC, kriteria
hasil NOC ; alih bahasa, Esty
Wahyuningsih ; editor edisi
bahasa Indonesia, Dwi Widiarti.
– Ed. 9. - Jakarta : EGC
Soemantri, Irman. 2008. Keperawatan
Medikal
Bedah:
Asuhan
Keperawatan
pada
Pasien
dengan
Gangguan
Sistem
Pernafasan. Jakarta: Salemba
medika
Suprajitno. 2012. AsuhanKeperwatan
Keluarga Aplikasi dalam Praktik.
Jakarta: EGC
Muhlisin, Abi. 2012. Keperawatan
Keluarga. Yogyakarta: Gosyen
Publishing
Zulkoni,
H
Akhsin.
Parasitologi.Yogyakarta:
Medika
Nanda.2012.
Aplikasi
Asuhan
Keperawatan
Berdasarkan
NANDA North American
Nursing
Diagnosis
12
2010.
Nuha
HAN KEPE
ERAWAT
TAN KELUARGA Tn.I
T DENGAN
MASAL
LAH GAN
NGGUAN PERNAF
FASAN: TUBERKU
ULOSIS
(TB
B) PADA Ny.B
N
DI D
DESA SER
RATEN RT
T 01 RW 13,
1
PUCANG
GAN, KAR
RTASURA
A, SUKOH
HARJO
NASKA
AH PUBLIK
KASI
Diajukan
D
Gu
una Melengkapi Tugas--Tugas dan Memenuhii
Syarat--Syarat Unttuk Menyeleesaikan Proogram
Pen
ndidikan Diiploma III Keperawata
K
an
Diisusun oleh :
LISA PU
USPITANIN
NGRUM
JJ200110007
PROGRAM
M STUDI D
DIPLOMA III
I KEPERA
AWATAN
FAKULTAS
F
S ILMU KESEHATAN
N
UNIVERSITAS MUH
HAMMADIY
YAH SURA
AKARTA
2014
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn.I DENGAN
MASALAH UTAMA GANGGUAN SISTEM PERNAFSAN :
TUBERKULOSIS (TB) PADA Ny.B DI DESA SERATEN RT 01 RW 13,
PUCANGAN, KARTASURA, SUKOHARJO
(Lisa Puspitaningrum, 2014, 56 halaman)
ABSTRAK
Latar Belakang : Penyakit tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan dunia,
sebagian besar berada di Negara berkembang seperti di Indonesia setiap tahun
ditemukan kasus baru dengan BTA positif dengan kematian, sepertiga penderita
ditemukan di RS dan sepertiga lagi di Puskesmas, sisanya tidak terdeteksi dengan
baik.
Tujuan : untuk mengetahui asuhan keperawatan pada keluarga Tn.I khususnya
pada Ny.B dengan gangguan sistem pernafasan : tuberculosis (TB) di Desa
Seraten RT 01 RW 13, Pucangan, Kartasura, Sukoharjo meliputi pengkajian,
diagnose, rencana tindakan, implementasi dan evaluasi keperawatan.
Hasil : Setelah dilakukan asuhan keperawatan keluarga sebanyak 2 kali
pertemuan tiap 1 kali kunjungan didapatkan hasil yaitu : keluarga mampu
mengenal 5 masalah tugas keluarga dapat mengenal masalah TB, keluarga mampu
memutskan untuk mengatasi masalah, keluarga mampu merawat anggota keluarga
dengan masalah TB, keluarga memodifikasi lingkungan untuk mengatasi masalah
TB, keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk mengatasi masalah TB.
Kesimpulan : Faktor pendukung keberhasilan tindakan keperawatan yang
dilakukan adalah kesungguhan keluarga dalam mengatasi masalah tuberkulosis
dengan memanfaatkan sumber yang ada pada keluarga untuk mencapai
kemandirian keluarga dalam melaksanakan lima tugas keluarga.
Kata Kunci : tuberkulosis, pernafasan, keluarga, pusat kesehatan masyarkat
iii
NURSING CARE Tn.I FAMILY WITH MAIN ISSUE BREATHING
SYSTEM DISORDERS : TUBERCULOSIS (TB) Ny.B IN THE VILLAGE
SERATEN RT 01 RW 13, PUCANGAN, KARTASURA, SUKOHARJO
(Lisa Puspitaningrum, 2014, 56 pages)
ABSTRACT
Background : Tuberculosis remains a global health problem, mostly in
developing countries such as Indonesia every year new cases of smear positive
with a death, a third of people are found in hospital and health centers and a third
part, the rest is not detected properly.
Aim of Research : to know the family nursing care Tn.I especially in Ny.B with
respiratory system disorders : tuberculosis (TB) in the village Seraten RT 01 RW
13, Pucangan, Kartasura, Sukoharjo includes assessment, diagnosis, plan of
action, implementation and evaluation of nursing.
Results : After a amily nursing care as much as 2 meeting 1 time per visit showed
that : the family is able to recognize family duty 5 problem family meetings can
recognize TB problem, families are able to decide to tackle the problem, the
family is able to care for a family member with TB problem, modify the family
environment to solve the problem of TB, family health utilize the facilities to cope
with the problem of TB.
Conclusions : Factors supporting the success of nursing actions performed are
family seriousness in addressing the problem of tuberculosis by utilizing existing
resources to families to achieve self-reliance in performing family of five family
duties.
Keyword : tuberculosis, respiratory,family, community health center
iv
baik dalam hal kematian maupun
PENDAHULUAN
Penyakit
tuberculosis
kesakitan.
masih
Data TB di Indonesia
menjadi masalah kesehatan dunia,
berdasarkan
prevalensi
dimana
119/100.000
penduduk,
WHO
melaporkan
bahwa
BTA
(+)
data
ini
setengah persen dari penduduk dunia
dijumpai di jawa dan Bali (Aziza
terserang penyakit ini, sebagian besar
&Reny, 2008).
Menurut
berada di Negara berkembang sekitar
Soemantri
(2008)
75%, diantaranya di Indonesia setiap
tuberculosis paru merupakan penyakit
tahun ditemukan 539.000 kasus baru
infeksi yang infeksi yang menyerang
TB BTA positif dengan kematian
parenkim paru-paru yang disebabkan
101.000.
oleh
Menurut
departemen
Mycrobacterium
Tuberculosis
kesehatan sepertiga penderita tersebut
.Cakupan penemuan penderita TB
ditemukan di RS dan sepertiga lagi di
masih rendah dari harapan yaitu ± 51
puskesmas, sisanya tidak terdeteksi
persen, padahal cakupan puskesmas
dengan baik (Nizar, 2010).
pelaksana DOTS sejak tahun 2007
Selain itu, merupakan isu global
telah mencapai 1000 persen, namun
dan dilaporkan sekitar 39% penyakit
angka keberhasilan pengobatan telah
ini
mencapai 91 persen sejak tahun 2005,
menyerang
Banglades,
Asia
India,
terutama
Indonesia,
di
hal
dan
ini
belum
berarti
Myanmar serta Thailand dan sekitar
penurunan
insiden.
3,8
keberhasilan
pemerintah
juta
meninggal
setiap
terhadap
Niscaya
dalam
tahunnya.pada umumnya menyerang
menerapkan strategi DOTS tersebut
kelompok usia produktif. (Achmadi,
menunjukkan kemajuan dari 22 negara
2005)
yang termasuk high burden country.
Dimana Indonesia
Diseluruh dunia sekitar 19-43%
pada tahun 2009
populasi pada saat ini terinfeksi TB,
menduduki rangking kelima setelah
frekuensi
di
india, China, South afrika, dan Nigeria
Indonesia masih tinggi dan menduduki
yang sebelumnya dilaporkan sebagai
urutan ke-3 di dunia. Di Indonesia TB
rangking tiga besar dunia (Nizar,
paru masih merupakan masalah utama
2010).
penyakit
TB
paru
1
TINJAUAN PUSTAKA
infeksi
diawali
Pengertian
menghirup
karena
basil
M.
seseorang
Tuberculosis.
Tuberkulosis (TB) adalah suatu
Bakteri menyebar melalui jalan napas
penyakit menular yang paling sering
menuju alveoli lalu berkembang biak
mengenai parenkim paru, biasanya
dan terlihat bertumpuk. Perkembangan
disebabkan
M.
oleh
Mycobacterium
juga
Tuberculosis
dapat
Tuberculosis (Brunner & suddarth,
menjangkau sampai ke area lain dari
2013).
paru-paru (lobus atas). Basil juga
menyebar melalui system limfe dan
Tuberkulosis adalah penyakit yang
Mycobacterium
aliran darah ke bagian tubuh lain
Tuberculosis yang hampir seluruh
(ginjal, tulang, dan korteks serebri) dan
organ tubuh dapat terserang olehnya,
area lain dari paru-paru (lobus atas).
tapi yang paling banyak adalah paru-
Selanjutnya, system kekebalan tubuh
paru (Amin Huda & hardhi, 2013).
memberikan
Etiologi
melakuakn reaksi inflamasi.Neutrofil
disebabkan
Menurut
H
Akhsin
dan
Zulkoni
respons
makrofag
dengan
melakukan
aksi
fagositosis
(menelan
bakteri),
adalah :
sementara
limfosit
spesifik-
Penyebab penyakit ini adalah bakteri
tuberkulosis
Mycobacterium
(melisiskan)
(2010),
etiologi
dari
tuberkulosis
Tuberculosis.
menghancurkan
basil
dan
jaringan
Mycobacteria termasuk dalam ordo
normal.Reaksi
Actinomycetales.
mengakibatkan
terakumulasinya
Tuberculosis meliputi M. Tuberculosis,
eksudat
alveoli
M. Bovis, M. Africanum, M. Microti,
menyebabkan
dan M. Canettii. Dari beberapa jenis
bronkopneumonia.Infeksi
tersebut, M. tuberculosis merupakan
biasanya timbul dalam waktu 2-10
jenis yang terpenting dan paling sering
minggu setelah terpapar bakteri.
dijumpai.
Tanda dan Gejala
Mycobacterium
Menurut
dalam
Menurut
Patofisiologi
Soemantri
jaringan
Sinta
Sasika
ini
yang
awal
Novel
(2011) dan Edward Ringel (2012),
(2008),
tanda dan gejala tuberculosis adalah :
perjalanan penyakit tuberculosis adalah
2
Demam tidak terlalu tinggi yang
Penatalaksanaan
berlangsung lama, biasanya dirasakan
Keperawatan
Medis
malam hari disertai keringat malam.
Menurut
Soemantri
Serangan demam seperti influenza dan
penatalaksanaan
medis
bersifat hilang timbul. Penurunan nafsu
diantaranya adalah:
makan dan berat badan. Batuk-batuk
selama lebih dari 3 minggu (dapat
disertai dengan darah). Perasaan tidak
enak (malaise) dan lemah.
Komplikasi
dan
(2008),
tuberculosis
a.
Penyuluhan
b.
Pencegahan
c.
Pemberian obat-obatan
d.
Konsultasi secara teratur
TINJAUAN KASUS
Menurut Zulkoni Akhsin dalam
A. Pengkajian
buku Parasitologi (2010), komplikasi
yang sering terjadi pada penderita
Pengkajian dilakukan pada tanggal
stadium lanjut adalah hemoptisis berat
10 Maret 2014. Kepala keluarga yaitu
(perdarahan dari saluran napas bawah)
Tn.I umur 51 tahun, pekerjaan swasta,
yang dapat mengakibatkan kematian
pendidikian terakhir S1, suku jawa dan
karena syok tersumbatnya jalan napas,
beralamat di dukuh Seraten Rt 01 Rw
kolaps
kerusakan
13, kelurahan Pucangan, kecamatan
jaringan paru, penyebaran infeksi ke
Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Tn. I
organ
tinggal serumah dengan istri, 2 orang
spontan
lain
karena
seperti
otak,
tulang,
persendian, ginjal dan sebagainya.
anak, dan ibu mertua nya. Istri Tn.I
Pemeriksaan Penunjang
bernama Ny.B yang saat ini sedang
Menurut Soemantri (2008) dan,
sakit TB paru. Ny.B ber usia 42 tahun,
pemeriksaan penunjang pada pasien
pekerjaan swasta, pendidikan terakhir
dengan tuberculosis adalah:
SMA.
a.Sputum culture.
Pada Ny.B TD: 110/70 mmHg, nadi:
b.Skin test (PPD,mantoux,tine, and
80x/menit,
vollmer patch)
22x/menit, TB: 158cm BB: 58kg.
c.Darah: leukosit, LED meningkat
Keadaan umum baik. Kepala norma,
d.Radiologi
pendengaran normal,
e.Chest X-ray
tidak ada. horax simetris, bunyi jantung
3
suhu:
36,7˚c,
RR:
nyeri menelan
normal, tidak ada kelainan, suara nafas
TUK 3 : gali kemampuan keluarga
ronchi basah. Abdomen tidak ada
merawat anggota keluarganya yang
pembengkakan, bising usus positif,
sakit TB
tidak ada nyeri telan. Ekstremitas atas
TUK 4 :gali pengetahuan
dan bawah ROM penuh, kekuatan otot
tentang lingkungan yang tepat bagi
5.
penderita TB
Diagnosa Keperawatan
TUK 5 :gali pengetahuan keluarga
keluarga
tentang fasilitas apa yang dapat di
Dari analisa data di dapatkan
gunakan bagi penderita TB
diagnosa keperawatan :
Diagnosa kedua Resiko penularan
1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang
Ny.B
pada anggota keluarga yang lain
berhubungan dengan ketidakmampuan
berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga
keluarga dalam mengenal masalah
dari
kebutuhan
dalam
pada
merawat
anggota
kesehatan.
keluarga yang sedang sakit
2. Resiko penularan pada anggota
keluarga
dengan
yang
lain
TUK 1: gali tingkat pengetahuan
berhubungan
ketidakmampuan
keluarga tentang penyakitTB, jelaskan
keluarga
pengertian TB yang tepat, jelaskan
dalam mengenal masalah kesehatan.
kepada keluarga tentang penyakit TB.
Rencana Keperawatan
Diagnosa
TUK 2: gali keputusan keluarga pada
pertama
anggota keluarga yang sakit TB,
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
jelaskan tentang keputusan yang tepat
kebutuhan pada Ny.B berhubungan
dengan
ketidakmampuan
untuk diambil pada anggota keluarga
keluarga
yang sakit TB
dalam merawat anggota keluarga yang
sakit.
TUK 3 : gali pengetahuan keluarga
TUK 1: gali pengetahuan keluarga
tindakan keperawatan yang dilakukan
tentang
untuk mengatasi TB, jelaskan tentang
nutrisi
yang
baik
untuk
cara pengobatan TB
penderita TB
TUK 2: gali kemampuan keluarga
untuk
mengambil
keputusan
TUK 4 : gali pengetahuan keluarga
bagi
tentang lingkngan yang
anggota keluarga yang sakit TB
4
tepat bagi
penderita TB, jelaskan lingkungan
kesehatan),
yang tepat bagi penderita TB
sebagai
tentang
fasilitas
apa
yang
kesehatan
digunakan
yang
bagi
(Potter
diagnose
&
Perry,
pengkajian pada keluarga Tn.I
yang dilaksanakan selama 3 hari,
dan
penulis
keluarga.
tidak
mengalami
hambatan dikarenakan keluarga
EVALUASI
kooperatif.
2. Pengkajian pada keluarga Tn.I
Evaluasi, S:keluarga mengatakan akan
penulis fokuskan pada Ny.B pada
menjawab semua pertanyaan yang
diajukan,
O:
kooperatif
dan
keluarga
TBC yang diderita oleh Ny.B.
tampak
keuarga
3. Hasil pengkajian didapatkan data
menjawab
focus yaitu data subjektif :
semua pertanyaan yang diajukan, A:
Ny.B mengatakan nafsu makan
pengkajian keluarga sebagian teratasi,
P:
untuk
data
1. Di dalam pengumpulan data saat
dapat
penderita
analisis
2005).
dapat
digunakan bagi penderita, jelaskan
fasilitas
dasar
keperawatan
TUK 5: gali pengetahuan keluarga
dan
pengkajian
dilanjutkan
berkurang dan berat badan nya
dengan
berkurang 8kg selama sakit.
menentukan diagnose dan membuat
Dan data objektif didapatkan :
rencana keperawatan.
pasien tampak lemas, TTV : TD:
PEMBAHASAN
110/70 mmHg, N: 80x/menit, S:
A. PENGKAJIAN
Pada
dasarnya
36,7 ºc, RR : 22x/menit, TB:
keperawatan
pengkajian
prose
4. Penulis menyimpulkan bahwa
pengumpulan,
data yang penulis temukan pada
verifikasi, dan komunikasi data
prinsipnya sama dengan yang
tentang
terdapat dalam teori TBC.
sistematis
adalah
158cm, BB: 56kg.
dari
klien.
keperawatn
ini
Fase
proses
mencakup
2
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
langkah : pengumpulan data dari
Diagnose
keperawatan
sumber primer (klien) dan sumber
keluarga adalah diagnose yang
sekunder
dirumuskan berdasarkan data yang
(keluarga,
tenaga
5
didpatkan pada pengkajian yang
1) Penulis menegakkan diagnosa
terdiri dari masalah keperawatan
ini karena pasien mengatakan
(problem/P) yang berkenaan pada
nafsu makan berkurang dan
individu dalam keluarga yang sakit
berat badan nya turun 8kg
berhubungan dengan etiologi (E)
selama sakit. Etiologi yang
yang
penulis
berasal
dari
pengkajian
perawatan
keluarga
rumuskan
ketidakmampuan
keluarga
(Friedman, 1998 dalam Muhlisin
merawat
keluarga
2012). Diagnosis yang penulis
yang sakit, karena pada saat
temukan dalam kasus ini adalah
pengkajian
keluarga
yang berhubungan dengan yang
mengatakan
belum
dikeluhkan
paham cara merawat anggota
fungsi
oleh
pasien
dan
anggota
keluarga
keluarga.
yang
Tn.I
begitu
mempunyai
akan
sakit TBC, seperti nutrisi apa
membahas diagnosa yang telah
saja yang dibutuhkan oleh
dianalisa. Baik diagnose yang
ppasien yang menderita sakit
muncul dalam kasus nyata dan ada
TBC.
dalam teori dan tidak muncul
Data objektif : pasien tampak
dalam kasus nyata.
lemas dan tidak nafsu makan .
Selanjutnya
penulis
2) Diagnosis
1. Diagnosa yang muncul dalam
kurang
dari
penulis
prioritaskan menjadi diagnosa
kasus nyata dan ada dalam teori :
a. Ketidakseimbangan
ini
pertama dengan jumlah skore
nutrisi
3
kebutuhan
2/3.
Skore
tersebut
dari
masalah
(Nanda, 2011) berhubungan
didasarkan
dengan
ketidakmampuan
bersifat actual karena masalah
keluarga
dalam
sedang terjadi. Kemungkinan
merawat
anggota keluarga yang sakit
masalah
(Friedman,
sebagian, kelurga Tn.I belum
1998
dalam
dapat
Muhlisin 2012)
untuk
merawat
dirubah
anggota
kelurga yang sakit. Karena
Pembahasan :
nafsu makan berkurang dan
6
berar badan turun 8kg dapat
tanda
memperparah
penularan, dan pengobatan.
masalah-
dan
gejala,
cara
masalah yang lain sehingga
Data objektif : pasien dan
harus
keluarga
segera
Keluarga
ditangani.
tampak
bingung
sakit
yang
dengan
menganggap
dideritaNy.B saat ini.
masalah ini menjadi fokus di
2) Diagnosis
keluarga.
ini
b. Resiko penularan (Nanda,
prioritaskan
2011)
diagnosa
berhubungan
dengan
penulis
sebagai
kedua
dengan
ketidakmampuan
keluarga
skore 3 1/3 . Skore tersebut
dalam
masalah
didasarkan
mengenal
kesehatan
(Friedman,
dari
bersifat
1998
masalah
ancaman,
dalam Muhlisin 2012).
kemungkinan masalah dapat
Pembahasan :
diubah
1) Diagnosis
karena
karena karena masalah berat
keluarga
dan harus segera ditangani,
mengatakan
karena
kurang
bila
mengetahui tentang penyakit
ditangani
TBC,
penyembuhan
seperti
sebagian,
penulis
ini
tegakkan
hanya
pengertian,
tidak
mmungkinkan
lama
penyebab, tanda dan gejala,
terjadi
cara
anggota keluarga.
penularan,
cara
pencegahan,
teori
yang
Etiologi
penularan
a. Ketidakefektifan
ada.
keluarga
berhubungan
dalam
masalah
ketidakmampuan
mengetahui
dengan
bersihan
jalan nafas (Nanda, 2011)
keidakmampuan
kesehatan,
ada
tetapi tidak muncul dalam kasus :
dari
mengenal
dan
2. Diagnosa yang ada dalam teori
dan
pengobatan. Dan ini sesuai
dengan
segera
dengan
keluarga
mengambil keputusan dalam
tidak
melakukan
tentang
kesehatan
pengertian TBC, penyebab,
7
tindakan
yang
tepat
(Friedman,
1998
dalam
C. RENCANA KEPERAWATAN
Muhlisin 2012).
Rencana
Pembahasan :
sekumpulan
1) Tidak ada tanda-tanda
ditentukan oleh perawat untuk
ketidakefktifan bersihan
dilaksanakan guna memecahkan
jalan
masalah kesehatan dan masalah
nafas
karena
keperawatan
adalah
tindakan
yang
tidakada
batuk-batuk,
keperawatan
yang
telah
sianosis,
kesulitan
diidentifikasi
(Friedman,
1998
berbicara,
suara
dalam Muhlisin 2012).
penurunan
nafas,
Dalam sub bab ini penulis
sputum
akan
berlebihan, gelisah.
membahas
keperawatan
2) Maka diagnosa ini tidak
dan
rencana
tujuan
yang
terdapat dalam kasus nyata dan
ditegakkan.
b. Intoleransi aktivitas (Nanda,
disesuaikan
2011) berhubungan dengan
dalam teori.
ketidakmampuan
1. Ketidakseimbangan
keluarga
dengan
yang
ada
nutrisi
memberikan perawatan pada
kurang dari kebutuhan (Nanda,
anggota keluarga yang sakit
2011)
(Friedman,
ketidakmampuan
keluarga
Muhlisin 2012).
dalam
anggota
Pembahasan :
keluarga yang sakit (Friedman,
1) Tidak
1998
ada
dalam
dengan
merawat
1998 dalam Muhlisin 2012).
tanda-tanda
intoleransi
berhubungan
2. Resiko
aktivitas
penularan
(Nanda,
berhubungan
dengan
karena tidak ada keletihan
2011)
atau
keidakmampuan
keluarga
beraktivitas,frekuensi
dalam
masalah
jantung
kesehatan
kelemahan
atau
saat
tekanan
mengenal
(Friedman,
1998
dalam Muhlisin 2012).
darah tidak normal.
Dalam
2) Maka diagnosa ini tidak
fase
ini
merencanakan 5 (lima)
ditegakkan oleh penulis.
penulis
tahap
yaitu 5 tujuan khusus (TUK).
8
Rencana
kegiatan
yang
dalam
akan
merawat
anggota
penulis lakukan akan dilakukan
keluarga yang sakit (Friedman,
sebanyak
1998 dalam Muhlisin 2012).
3
Rencana
pertemuan.
tindakan
meliputi
masalah
kali
keluarga
Tb
mampu
2.
tersebut
mengenal
paru,
keluarga
memutuskan
untuk
Resiko
penularan
(Nanda,
2011)
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga
dalam
masalah
mengenal
mengatasi atau merawat anggota
kesehatan
(Friedman,
keluarga dengan masalah Tb paru,
dalam Muhlisin 2012).
keluarga mampu merawat anggota
Penulis
1998
melakukan
keluarga dengan masalah Tb paru,
implementasi
memodifikasi lingkungan untuk
kegiatan pertemuan, yang pertama
mengtasi
adalah
masalah
Tb
paru,
sebanyak
memberikan
2
kali
pendidikan
keluarga memanfaatkan fasilitas
kesehatan tentang masalah Tb paru,
kesehatan untuk megatasi masalah
kedua
Tb paru.
pendidikan
memberikan
kesehatan
tentang
pentingnya obat anti Tb (OAT),
D. IMPLEMENTASI
mengajarkan
KEPERAWATAN
Implementasi
adalah
atau
lingkungan
tindakan
memodifikasi
dan
menjelaskan
keperwatan adalah tindakanyang
pentingnya memanfaatkan fasilitas
dilakukan oleh perawat kepada
kesehatan.
keluargaberdasarkan perencanaan
Implementasi yang pertama penulis
yang mengacu pada diagnosa yang
melakukannya pada hari rabu, 12
telah
maret
ditegakkan
sebelumnya
dan
(Friedman,
dibuat
WIB.Penulis
1998
pukul
mntang
16.00
Tb
paruelakukan pendidikan kesehatan
dalam Muhlisin 2012).
tentang Tb paru (TUK 1 dan 2)
Diagnosa :
1.
2014,
nutrisi
untuk mengatasi keluarga mengenal
kurang dari kebutuhan (Nanda,
masalah Tb paru dan keluarga
2011)
mampu
Ketidakseimbangan
berhubungan
ketidakmampuan
dengan
memutuskan
untuk
mengatasi atau merawat anggota
keluarga
9
keluarga dengan masalah Tb paru.
Menjelaskan
Penulis menjelaskan pengertian Tb
memanfaatkan fasilitas kesehatan
paru. Penulis menjelaskan penyebab
yang ada untuk mengatasi TB paru.
TB paru, penyebab TB paru adalah
EVALUASI
Mycobacterium
Penulis
Evaluasi adalah suatu langkah
Tuberculosis.
menjelaskan
tanda
pentingnya
atau tindakan dimana sesuai dengan
dan
gejala TB paru, tanda dan gejala
rencana
TB paru adalah batuk berdahak
diberikan, dilakukan penilaian untuk
selama 3 minggu atau lebih, demam
melihat keberhasilannya (Friedman,
dan meriang sebulan atau lebih,
1998
nyeri dada dan sesak nafas, nafsu
2012).Evaluasi
disusun
dengan
makan dan berat badan menurun.
mnggunakan
SOAP
secara
Penulis
operasional.
menjelaskan
cara
tindakan
yang
dalam
telah
Muhlisin
pencegahan dan peularan TB paru,
Pada evaluasi ini akan dibahas
cara pencegahan dan penularannya
tingkat keberhasilan sesuai dengan
adalah menutup mulut bila batuk,
kebutuhan dari setiap diagnose :
membuang dahak tidak sembarang
Untuk
tempat, memisahkan alat makan dan
mengatakan sudah paham tentang
minum bekas penderita.
TB
subjektif
paru,
(S),
keluarga
keluarga
mengatakan
dilakukan
sudah paham tetang pentingnya obat
penulis pada hari jumat, 14 maret
anti TBC. Untuk objektif (O),
2014
keluarga terlihat antusias mengikuti
Implementasi
pukul
kedua
16.00
WIB.Penulis
melakukan pendidikan kesehatan
pendidikan
kepada keluarga tentang pentingnya
dilakukan penulis, keluarg terlihat
obat anti TB (OAT). Selain itu
paham atas pendidikan kesehatan
menjelaskan
dari
tujuan
minum
kesehatan
penulis,
keluarga
yang
terlihat
obat.Menjelaskan tatacara minum
menjawab pertanyaan dari penulis.
obat.Tatacara
Analisa
minum
obat.
(A),
yaitu
masalah
Selanjutnya, penulis menjelaskan
kebutuhan nutrisi teratasi. Planning
cara memodifikasi lingkungan yang
(P),
tepat bagi penderita TB paru.
dialnjutkan yaitu susun menu diit
10
yaitu
rencana
keperawatan
yang tepat bagi penderita TB paru,
dilakukan
memodifikailingkungan yang tepat
dimana setelah selesai perlu
bagi penderita TB paru.
dilakukan adanya tindak lanjut
SIMPULAN DAN SARAN
dari asuhan keperawatan yang
Kesimpulan
diberikan
melalui
berlanjut
kegiatan
kunjungan rumah.
1. Dari hasil pengkajian asuhan
keluarga
4. Tindakan asuhan keperawatan
dapat
keluarga Tn.I dengan TB paru
memecahkan
pada Ny.B adalah memberikan
keperawatan
didapatkan
secara
keluarga
mengatasi
dan
masalah
kesehatan
pendidikan
yang
kesehatan
pada
dihadapi keluarga Tn.I sesuai
keluarga tentang penyakit TB
harapan.
paru, penyeba TB paru, tanda
asuhan
dan gejala TB paru, komplikasi,
Tn.I
cara penularan dan pencegahan
dengan TB paru pada Ny.B
TB paru dan pentingnya obat
selama 3 kali kunjungan rumah,
anti TB (OAT), tujuan minum
penulis
obat,
2. Selama
diberikan
keperawatan
keluarga
menentukan
masalah
kesehatan
dua
dari
berhubungan
dalam
anggota
merawat
dan
keluarga
memahami
dengan
keluarga
penularan berhubungan dengan
2. Bagi keluarga
dalam
masalah
mengenal
pendidikan
Saran
1. Bagi Individu
keluarga
mampu
kesehatan yang telah diberikan.
keluarga yang sakit dan resiko
ketidakmampuan
obat,
5. Evaluasi yang didapat Ny.B
kebutuhan
ketidakmampuan
minum
dampak apabila putus obat.
keluarga
yaitu ketidakseimbangan nutrisi
kurang
tatacara
3. Bagi
Petugas
Masyarakat
kesehatan.
4. Bagi Pendidikan
3. Agar dapat mencapai tujuan
dan sasaran, pemberian asuhan
DAFTAR PUSTAKA
keperawatan pada keluarga Tn.I
11
Kesehatan
Aziza, G Icksan dan Reny, Luhur.
2008.
Radiologi
Toraks
Tuberkulosis Paru. Jakarta: CV.
Sagung Seto
Asspciation
NOC.Yogyakarta
Publishing
:
NIC
Gosyen
Brunner
&
Suddarth.
2013.
Keperawatan Medikal Bedah:
Edisi Keduabelas. Jakarta: EGC
Nizar,
Muhammad.
2010.
Pemberantasan
dan
Penanggulangan Tuberkulosis.
Yogyakarta: Gosyen Publishing
Friedman, Marilyn, dkk. 2010. Buku
Ajar Keperawatan Keluarga
Riset Teori dan Praktik. Jakarta:
EGC
Potter & Perry, 2005, Buku Ajar
Fundamental Keperawatan :
Konsep, Proses, dan Praktik,
Jakarta: EGC
Harmoko. 2012. Asuhan Keperawatan
Keluarga. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Rubenstein, David, dkk. 2008.
Kedokteran
Klinis:
Edisi
Keenam.
Jakarta:
Penerbit
Erlangga
Judith M, Wilkinson, Nancy R. Ahern.
2011. Buku saku diagnosis
keperawatan
:
diagnosis
NANDA, intervensi NIC, kriteria
hasil NOC ; alih bahasa, Esty
Wahyuningsih ; editor edisi
bahasa Indonesia, Dwi Widiarti.
– Ed. 9. - Jakarta : EGC
Soemantri, Irman. 2008. Keperawatan
Medikal
Bedah:
Asuhan
Keperawatan
pada
Pasien
dengan
Gangguan
Sistem
Pernafasan. Jakarta: Salemba
medika
Suprajitno. 2012. AsuhanKeperwatan
Keluarga Aplikasi dalam Praktik.
Jakarta: EGC
Muhlisin, Abi. 2012. Keperawatan
Keluarga. Yogyakarta: Gosyen
Publishing
Zulkoni,
H
Akhsin.
Parasitologi.Yogyakarta:
Medika
Nanda.2012.
Aplikasi
Asuhan
Keperawatan
Berdasarkan
NANDA North American
Nursing
Diagnosis
12
2010.
Nuha