HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA MAHASISWA Hubungan Antara Kekhusyukan Shalat Dengan Kesejahteraan Psikologis Pada Mahasiswa UMS Surakarta.

HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN
KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA MAHASISWA
UMS SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi dan Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana
(S-1) Psikologi dan Derajat Sarjana (S-1) Tarbiyah

Oleh :
MARLINDA IRWANTI
F 100100212 / G 000100220

TWINNING PROGRAM
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

i


HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN
KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA MAHASISWA
UMS SURAKARTA
Marlinda Irwanti
marlinda027@gmail.com
Setiyo Purwanto., S.Psi, M.Si, Drs. M. Darojat Ariyanto., M.Ag
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Kehusyukan shalat merupakan salah satu dari orientasi religious yang berupa
ibadah dengan konsentrasi penuh dan merupakan meditasi tingkat tinggi. Sehingga
kekhusyukan shalat dapat membantu melatih pendidikan pribadi diri, konsentrasi,
dan ketentraman jiwa, yang dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis.
Dikarenakan mahasiswa adalah generasi pemimpin serta pendidik di masa depan, maka
perlunya bagi mereka untuk memiliki kesejahteraan psikologis, karena hal itu
berdampak pada perilaku, kesuksesan dan kebahagiaan hidupnya. Tujuan utama pada
penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan antara kekhusyukan shalat dengan
kesejahteraan psikilogis pada mahasiswa UMS Surakarta. Hipotesis yang diajukan
yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara kekhusyukan shalat dengan
kesejahteraan psikologis pada mahasiswa UMS Surakarta. Subyek penelitian adalah
mahasiswa UMS jama’ah masjid Fadhlurrahman UMS yang kebetulan ditemui di

masjid Fadhlurrahman UMS Surakarta yang berjumlah 100 subjek. Metode
penelitian menggunakan metode kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan
adalah uji korelasi product moment dengan menggunakan program bantu SPSS 15
For Windows Program. Berdasarkan hasil analisis product moment diperoleh nilai
koefisien korelasi (r) sebesar 0,240 dengan p = 0,016 (p < 0,01) yang artinya ada
hubungan yang sangat signifikan antara kekhusyukan shalat dengan kesejahteraan
psikologis pada mahasiswa UMS Surakarta. Sumbangan efektif antara variabel
kekhusyukan shalat dengan kesejahteraan psikologis pada mahasiswa UMS sebesar
5,7%, yang berarti masih terdapat 94,3% faktor lain yang mempengaruhi
kesejahteraan psikologis pada mahasiswa UMS seperti status sosial ekonomi,
jaringan sosial, kompetensi pribadi, kepribadian, jenis kelamin.

Kata kunci : Kekhusyukan shalat, kesejahteraan psikologis mahasiswa

iv

mahasiswa, dari permasalahan konflik

PENDAHULUAN


antar teman, permasalahan dengan
Dalam
manusia

menjalani

kehidupan,

senantiasa

selalu

mendambakan

masyarakat dan pribadi, pergaulan
bebas, sulitnya dalam mengemukakan

kebahagiaan.

pendapat, serta prestasi akademik


Kebahagian di dalam hidup seseorang

yang mana salah satu permasalahan

akan berpengaruh pada kesejahteraan
psikologis orang tersebut sehingga
mempengaruhi
Individu

kualitas

hidupnya.

yang

dikehidupan
manusia

terkadang


membuat

seringkali

keputusasaan

dan

hidupnya

dirinya.

dihadapi

berpengaruh

mengahadapi

perlunya


dalam

bagi

membantu
pencapaian

Ryff

(1995)

seseorang

di

mana

dia


berusaha untuk merasa baik tentang

sehingga

diri mereka sendiri bahkan menyadari

kesehatan

keterbatasan

mentalnya. Jika individu tidak kuat
dalam

dalam

kesejahteraan psikologis adalah suatu
kondisi

pada


merasakan

psikologis

Menurut

permasalahan

individu

yang

kesejahteraan psikologisnya.

dalam hidupnya.

yang

mereka


Universitas

mahasiswa

di

ketenangan ataupun kebahagiaan di

banyak

tujuan

Sehingga

sebuah

karenakan tidak merasakan adanya

Begitu


jika

kesejahteraan

mengalami

kegelisahan

mencapai

mengembangkan potensi dan tujuan

Banyaknya
terjadi

turunnya

diinginkan. Mahasiswa akan dapat

diajarkannya


yang

kegelisahan,

dalam

bagaimana individu untuk mencapai

permasalahan

kecemasan,

terganggunya konsentrasi mahasiswa

bathin. Tidak lepas dari itu, di dalam

kesejahteraan.

menimbulkan

dan depresi, yang berdampak pada

kebahagiaan dan ketenangan lahir

pendidikan

dapat

motivasi sampai pada tingkat stress

merasakan

kesejahteraan pasti akan merasakan

dunia

tersebut

mereka

sendiri

(penerimaan diri), hubungan positif

permasalahan

dengan orang lain, perkembangan atau

yang ada, akan mengakibatkan stress

pertumbuhan

bahkan sampai pada depresi. Banyak

pribadi,

membentuk

lingkungan sendiri sehingga dapat

permasalahan yang terjadi di kalangan

memenuhi kebutuhan dan keinginan

1

lingkungan),

hal ini dibuktikan dengan adanya

menentukan nasib sendiri dan otoritas

perasaan minder, iri, serta tidak suka

pribadi

jika ada orang lain yang lebih baik

pribadi

(penguasaan

(kemandirian),

seseorang

dalam

upaya

dari pada mereka.

menemukan

45% mahasiswa

kehidupan yang bermakna (tujuan

sulit dalam memaafkan kesalahan

hidup).

orang lain serta jarang menyapa orang

Universitas
Surakarta

lain sehingga membuat subjek kurang

Muhammadiyah

merupakan

salah

mampu dalam menjalin hubungan

satu

kampus di Indonesia yang berbasis

positif

agama Islam. Banyak dari mahasiswa-

mahasiswa lebih banyak bergantung

mahasiswa UMS yang melaksanakan

kepada orang lain dalam mengambil

shalat lima waktu secara rutin, yang

keputusan, sehingga mereka kurang

mana shalat itu bisa menimbulkan

yakin dan tidak dapat mengambil

ketenangan bathin dan menimbulkan

keputusan sendiri. 60% mahasiswa

kesejahteraan psikologis. Namun dari

merasa takut jika mereka menemui

hasil

kegagalan,

pengamatan

dan

beberapa

dengan

orang

lain.

sehingga

55%

dapat

pertanyaan yang diajukan peneliti

menghambat keyakinan mereka dalam

kepada mahasiswa, ditemukan bahwa

mencapai

masih banyak dari mahasiswa UMS

ditentukan. 60% mahasiswa masih

memiliki

merasakan

kesejahteraan

psikologis

tujuan

yang

kesulitan

telah

dalam

yang rendah. Dari data awal yang

mengemukakan pendapat. Hal ini

dilakukan

dapat menghambat mahasiswa untuk

peneliti,

baik

dari

pengamatan maupun kuisioner yang

mengembangkan

diberikan terhadap 20 subjek, bahwa

dimilikinya.

dari mereka yang terlihat melakukan

merasakan

shalat

gelisah dan 25% subjek kurang dapat

dengan

tenang

dan

tidak

75%
bahwa

tergesa-gesa ternyata masih memiliki

menyesuaikan

kesejahteraan psikologis yang rendah.

lingkungan.
Mahasiswa

hal itu dapat diketahui dari, 75%

potensi

yang

mahasiswa

dirinya

mudah

diri

terhadap

adalah

generasi

mampu

pemimpin serta pendidik di masa

menerima segala aspek dalam dirinya,

depan. Jika mahasiswa ini tidak

mahasiswa

yang

kurang

2

merasakan kesejahteraan yang cukup

Menurut Q.S Mu’ninun ayat 1-2

didalam dirinya dan tidak adanya

faktor atau syarat untuk mendapatkan

tujuan

keberuntungan,

hidup

mahasiswa

yang

ini

pasti,

tidak

maka

akan

kesejahteraan

bisa

kemenangan
psikologis

atau
adalah

memandang hidup atau semua hal

dengan kekhusyukan shalat. Allah

dengan positif dan penuh keyakinan.

berfirman:
   

Jika generasi ini menjadi generasi
yang kurang memiliki kualitas hidup
yang

lebih

baik,

maka

“Sesungguhnya beruntunglah orangorang yang beriman” (Al-mu’minun:
1).

kualitas

pemimpin dan pendidik selanjutnya
akan

mengalami

     

permasalahan.

“(yaitu) orang-orang yang khusyu'
dalam sembahyangnya” (Almu’minun: 2).

Karena permasalahan diawali dengan
bagaimana individu itu menjalani
hidupnya. Mahasiswa yang berfungsi
baik dan merasa senang dengan usaha

Shalat adalah tiang agama Islam

serta kehidupan yang dijalaninya akan

dan hukumnya wajib bagi muslim.

membawanya pada tujuan hidup yang

Allah berfirman didalam Al-Qur’an:

lebih baik dan berarti.

      

Dari fenomena yang terjadi di
kalangan mahasiswa tersebut, bisa

        

ditarik kesimpulan bahwa rendahnya

  

kesejahteraan

psikologis

bathin

”Hai anakku, dirikanlah shalat dan
suruhlah (manusia) mengerjakan yang
baik dan cegahlah (mereka) dari
perbuatan
yang
mungkar
dan
bersabarlah terhadap apa yang
menimpa kamu. Sesungguhnya yang
demikian itu termasuk hal-hal yang
diwajibkan (oleh Allah)” (Q.S
Luqman: 17).

merasakannya

Seperti yang telah diterangkan

mempengaruhi gaya hidup mereka.
Maka amat sangat penting di dalam
dunia pendidikan mengajarkan shalat
dengan benar, yaitu shalat khusyuk
yang dapat menimbulkan kejernihan
pikiran
sehingga

dan

ketenangan
akan

dalam Al-qur’an, bahwa fungsi shalat

kebermaknaan dalam hidup.

tidak hanya menciptakan ketenangan

3

bathin,

namun

perbuatan

juga

buruk.

didapatkan rumusan masalah yaitu:

mencegah

Shalat

“apakah

sangat

ada

hubungan

antara

psikologis

kekhusyukan

manusia. Apabila ruh manusia tidak

kesejahteraan

terhubung dengan penciptanya, akan

mahasiswa UMS Surakarta?”

terlihat jelas gejala kegelisahan dan

Tujuan Penelitian untuk mengetahui

kemurungan saat dirinya mendapatkan

hubungan antara kekhusyukan shalat

musibah. Namun disaat ruh manusia

dengan kesejahteraan psikilogis pada

terhubung dengan penciptanya melalui

mahasiswa UMS Surakarta.

shalat, maka hati dan pikirannya akan

Manfaat Penelitian

tenang

Penelitian

berpengaruh

serta

terhadap

merasakan

adanya

pertolongan, karena dirinya sedang

shalat

dengan

psikologis

ini

pada

diharapkan

dapat

memberikan manfaat yaitu:

dekat dengan Sang Pencipta. Allah

1. Dapat

berfirman didalam Al-Qur’an:

menumbuhkan

kesadaran

kepada mahasiswa untuk dapat

    

meningkatkan kesejahteraan pada

    

dirinya dengan cara memperbaiki
shalatnya.

       

2. Mahasiswa dapat lebih memahami

 

kedudukan dan manfaat shalat bagi
kesehatan

“Sesungguhnya orang-orang yang
beriman, mengerjakan amal saleh,
mendirikan shalat dan menunaikan
zakat, mereka mendapat pahala di sisi
Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran
terhadap mereka dan tidak (pula)
mereka bersedih hati” (Al-Baqarah:
277).

psikologis

terutama

untuk kesejahteraan pada dirinya.
3. Bagi

peneliti

diharapkan

selanjutnya,

digunakan

sebagai

bahan perbandingan dan menambah
wacana

pemikiran

mengambangkan,

Maka dalam hal ini peneliti akan

untuk

memperdalam

mengkaji tentang hubungan antara

serta

kekhusyukan

dengan

mengenai hubungan antara shalat

pada

dengan kesejahteraan psikologis.

mahasiswa UMS Surakarta, sehingga

Agar penelitian ini berguna bagi

kesejahteraan

shalat
psikologis

4

memperkaya

teoritis

masyarakat, dunia pendidikan dan

0,559 dengan koefisien reliabilitas

psikologi Islam.

alpha (a) = 0,837.
Teknik

analisis

data

yang

METODE PENELITIAN

digunakan pada penelitian ini adalah

Variabel bebas yang digunakan

analisis

untuk

penelitian

kekhusyukan
variabel

ini

shalat,

kesejahteraan

adalah

psikologis

pada

HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil perhitungan

ini adalah mahasiswa UMS yang
ditemui

moment

windows.

sedangkan

mahasiswa. Subjek dalam penelitian

kebetulan

product

dengan program bantu SPSS 15 for

adalah

tergantungnya

korelasi

di

menggunakan teknik analisis product

masjid

Fadhlurrahman UMS Surakarta yang

moment

berjumlah 100 subjek.

menggunakan program bantu SPSS 15
For

Metode pengumpulan data pada
penelitian

ini

menggunakan

pendekatan

kuantitatif

dari

Windows

Pearson

Program

dengan

maka

diperoleh nilai koefisien korelasi (r)

dengan

sebesar 0,240 dengan p = 0,016

menggunakan dua skala yaitu skala

(p

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA SANTRIWATI Hubungan Antara Kekhusyukan Shalat Dengan Kesejahteraan Subjektif Pada Santriwati Pondok Ta’mirul Islam Surakarta.

0 3 19

HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA SANTRIWATI Hubungan Antara Kekhusyukan Shalat Dengan Kesejahteraan Subjektif Pada Santriwati Pondok Ta’mirul Islam Surakarta.

0 3 19

PENDAHULUAN Hubungan Antara Kekhusyukan Shalat Dengan Kesejahteraan Subjektif Pada Santriwati Pondok Ta’mirul Islam Surakarta.

0 3 8

HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN Hubungan Antara Kekhusyukan Shalat Dengan Kesejahteraan Psikologis Pada Mahasiswa UMS Surakarta.

0 1 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Kekhusyukan Shalat Dengan Kesejahteraan Psikologis Pada Mahasiswa UMS Surakarta.

0 1 10

HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN KEPRIBADIAN TANGGUH PADA JAMA’AH HALAQOH Hubungan Antara Kekhusyukan Shalat Dengan Kepribadian Tangguh Pada Jama’ah Halaqoh Shalat Khusyuk.

0 1 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Kekhusyukan Shalat Dengan Kepribadian Tangguh Pada Jama’ah Halaqoh Shalat Khusyuk.

0 1 12

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN KEBAHAGIAAN PADA Hubungan Antara Perilaku Kekhusyukan Shalat Dengan Kebahagiaan Pada Majelis Pelatihan Jamaah Shalat Khusyuk.

0 1 15

PENDAHULUAN Hubungan Antara Perilaku Kekhusyukan Shalat Dengan Kebahagiaan Pada Majelis Pelatihan Jamaah Shalat Khusyuk.

0 0 7

HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN STABILITAS EMOSI PADA JAMA’AH HALAQOH Hubungan Antara Kekhusyukan Shalat Dengan Stabilitas Emosi Pada Jama'ah Halaqoh Shalat Khusyuk.

0 1 17