HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA MAHASISWA Hubungan Antara Kekhusyukan Shalat Dengan Kesejahteraan Psikologis Pada Mahasiswa UMS Surakarta.
HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN
KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA MAHASISWA
UMS SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi dan Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana
(S-1) Psikologi dan Derajat Sarjana (S-1) Tarbiyah
Oleh :
MARLINDA IRWANTI
F 100100212 / G 000100220
TWINNING PROGRAM
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
i
HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN
KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA MAHASISWA
UMS SURAKARTA
Marlinda Irwanti
marlinda027@gmail.com
Setiyo Purwanto., S.Psi, M.Si, Drs. M. Darojat Ariyanto., M.Ag
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Kehusyukan shalat merupakan salah satu dari orientasi religious yang berupa
ibadah dengan konsentrasi penuh dan merupakan meditasi tingkat tinggi. Sehingga
kekhusyukan shalat dapat membantu melatih pendidikan pribadi diri, konsentrasi,
dan ketentraman jiwa, yang dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis.
Dikarenakan mahasiswa adalah generasi pemimpin serta pendidik di masa depan, maka
perlunya bagi mereka untuk memiliki kesejahteraan psikologis, karena hal itu
berdampak pada perilaku, kesuksesan dan kebahagiaan hidupnya. Tujuan utama pada
penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan antara kekhusyukan shalat dengan
kesejahteraan psikilogis pada mahasiswa UMS Surakarta. Hipotesis yang diajukan
yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara kekhusyukan shalat dengan
kesejahteraan psikologis pada mahasiswa UMS Surakarta. Subyek penelitian adalah
mahasiswa UMS jama’ah masjid Fadhlurrahman UMS yang kebetulan ditemui di
masjid Fadhlurrahman UMS Surakarta yang berjumlah 100 subjek. Metode
penelitian menggunakan metode kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan
adalah uji korelasi product moment dengan menggunakan program bantu SPSS 15
For Windows Program. Berdasarkan hasil analisis product moment diperoleh nilai
koefisien korelasi (r) sebesar 0,240 dengan p = 0,016 (p < 0,01) yang artinya ada
hubungan yang sangat signifikan antara kekhusyukan shalat dengan kesejahteraan
psikologis pada mahasiswa UMS Surakarta. Sumbangan efektif antara variabel
kekhusyukan shalat dengan kesejahteraan psikologis pada mahasiswa UMS sebesar
5,7%, yang berarti masih terdapat 94,3% faktor lain yang mempengaruhi
kesejahteraan psikologis pada mahasiswa UMS seperti status sosial ekonomi,
jaringan sosial, kompetensi pribadi, kepribadian, jenis kelamin.
Kata kunci : Kekhusyukan shalat, kesejahteraan psikologis mahasiswa
iv
mahasiswa, dari permasalahan konflik
PENDAHULUAN
antar teman, permasalahan dengan
Dalam
manusia
menjalani
kehidupan,
senantiasa
selalu
mendambakan
masyarakat dan pribadi, pergaulan
bebas, sulitnya dalam mengemukakan
kebahagiaan.
pendapat, serta prestasi akademik
Kebahagian di dalam hidup seseorang
yang mana salah satu permasalahan
akan berpengaruh pada kesejahteraan
psikologis orang tersebut sehingga
mempengaruhi
Individu
kualitas
hidupnya.
yang
dikehidupan
manusia
terkadang
membuat
seringkali
keputusasaan
dan
hidupnya
dirinya.
dihadapi
berpengaruh
mengahadapi
perlunya
dalam
bagi
membantu
pencapaian
Ryff
(1995)
seseorang
di
mana
dia
berusaha untuk merasa baik tentang
sehingga
diri mereka sendiri bahkan menyadari
kesehatan
keterbatasan
mentalnya. Jika individu tidak kuat
dalam
dalam
kesejahteraan psikologis adalah suatu
kondisi
pada
merasakan
psikologis
Menurut
permasalahan
individu
yang
kesejahteraan psikologisnya.
dalam hidupnya.
yang
mereka
Universitas
mahasiswa
di
ketenangan ataupun kebahagiaan di
banyak
tujuan
Sehingga
sebuah
karenakan tidak merasakan adanya
Begitu
jika
kesejahteraan
mengalami
kegelisahan
mencapai
mengembangkan potensi dan tujuan
Banyaknya
terjadi
turunnya
diinginkan. Mahasiswa akan dapat
diajarkannya
yang
kegelisahan,
dalam
bagaimana individu untuk mencapai
permasalahan
kecemasan,
terganggunya konsentrasi mahasiswa
bathin. Tidak lepas dari itu, di dalam
kesejahteraan.
menimbulkan
dan depresi, yang berdampak pada
kebahagiaan dan ketenangan lahir
pendidikan
dapat
motivasi sampai pada tingkat stress
merasakan
kesejahteraan pasti akan merasakan
dunia
tersebut
mereka
sendiri
(penerimaan diri), hubungan positif
permasalahan
dengan orang lain, perkembangan atau
yang ada, akan mengakibatkan stress
pertumbuhan
bahkan sampai pada depresi. Banyak
pribadi,
membentuk
lingkungan sendiri sehingga dapat
permasalahan yang terjadi di kalangan
memenuhi kebutuhan dan keinginan
1
lingkungan),
hal ini dibuktikan dengan adanya
menentukan nasib sendiri dan otoritas
perasaan minder, iri, serta tidak suka
pribadi
jika ada orang lain yang lebih baik
pribadi
(penguasaan
(kemandirian),
seseorang
dalam
upaya
dari pada mereka.
menemukan
45% mahasiswa
kehidupan yang bermakna (tujuan
sulit dalam memaafkan kesalahan
hidup).
orang lain serta jarang menyapa orang
Universitas
Surakarta
lain sehingga membuat subjek kurang
Muhammadiyah
merupakan
salah
mampu dalam menjalin hubungan
satu
kampus di Indonesia yang berbasis
positif
agama Islam. Banyak dari mahasiswa-
mahasiswa lebih banyak bergantung
mahasiswa UMS yang melaksanakan
kepada orang lain dalam mengambil
shalat lima waktu secara rutin, yang
keputusan, sehingga mereka kurang
mana shalat itu bisa menimbulkan
yakin dan tidak dapat mengambil
ketenangan bathin dan menimbulkan
keputusan sendiri. 60% mahasiswa
kesejahteraan psikologis. Namun dari
merasa takut jika mereka menemui
hasil
kegagalan,
pengamatan
dan
beberapa
dengan
orang
lain.
sehingga
55%
dapat
pertanyaan yang diajukan peneliti
menghambat keyakinan mereka dalam
kepada mahasiswa, ditemukan bahwa
mencapai
masih banyak dari mahasiswa UMS
ditentukan. 60% mahasiswa masih
memiliki
merasakan
kesejahteraan
psikologis
tujuan
yang
kesulitan
telah
dalam
yang rendah. Dari data awal yang
mengemukakan pendapat. Hal ini
dilakukan
dapat menghambat mahasiswa untuk
peneliti,
baik
dari
pengamatan maupun kuisioner yang
mengembangkan
diberikan terhadap 20 subjek, bahwa
dimilikinya.
dari mereka yang terlihat melakukan
merasakan
shalat
gelisah dan 25% subjek kurang dapat
dengan
tenang
dan
tidak
75%
bahwa
tergesa-gesa ternyata masih memiliki
menyesuaikan
kesejahteraan psikologis yang rendah.
lingkungan.
Mahasiswa
hal itu dapat diketahui dari, 75%
potensi
yang
mahasiswa
dirinya
mudah
diri
terhadap
adalah
generasi
mampu
pemimpin serta pendidik di masa
menerima segala aspek dalam dirinya,
depan. Jika mahasiswa ini tidak
mahasiswa
yang
kurang
2
merasakan kesejahteraan yang cukup
Menurut Q.S Mu’ninun ayat 1-2
didalam dirinya dan tidak adanya
faktor atau syarat untuk mendapatkan
tujuan
keberuntungan,
hidup
mahasiswa
yang
ini
pasti,
tidak
maka
akan
kesejahteraan
bisa
kemenangan
psikologis
atau
adalah
memandang hidup atau semua hal
dengan kekhusyukan shalat. Allah
dengan positif dan penuh keyakinan.
berfirman:
Jika generasi ini menjadi generasi
yang kurang memiliki kualitas hidup
yang
lebih
baik,
maka
“Sesungguhnya beruntunglah orangorang yang beriman” (Al-mu’minun:
1).
kualitas
pemimpin dan pendidik selanjutnya
akan
mengalami
permasalahan.
“(yaitu) orang-orang yang khusyu'
dalam sembahyangnya” (Almu’minun: 2).
Karena permasalahan diawali dengan
bagaimana individu itu menjalani
hidupnya. Mahasiswa yang berfungsi
baik dan merasa senang dengan usaha
Shalat adalah tiang agama Islam
serta kehidupan yang dijalaninya akan
dan hukumnya wajib bagi muslim.
membawanya pada tujuan hidup yang
Allah berfirman didalam Al-Qur’an:
lebih baik dan berarti.
Dari fenomena yang terjadi di
kalangan mahasiswa tersebut, bisa
ditarik kesimpulan bahwa rendahnya
kesejahteraan
psikologis
bathin
”Hai anakku, dirikanlah shalat dan
suruhlah (manusia) mengerjakan yang
baik dan cegahlah (mereka) dari
perbuatan
yang
mungkar
dan
bersabarlah terhadap apa yang
menimpa kamu. Sesungguhnya yang
demikian itu termasuk hal-hal yang
diwajibkan (oleh Allah)” (Q.S
Luqman: 17).
merasakannya
Seperti yang telah diterangkan
mempengaruhi gaya hidup mereka.
Maka amat sangat penting di dalam
dunia pendidikan mengajarkan shalat
dengan benar, yaitu shalat khusyuk
yang dapat menimbulkan kejernihan
pikiran
sehingga
dan
ketenangan
akan
dalam Al-qur’an, bahwa fungsi shalat
kebermaknaan dalam hidup.
tidak hanya menciptakan ketenangan
3
bathin,
namun
perbuatan
juga
buruk.
didapatkan rumusan masalah yaitu:
mencegah
Shalat
“apakah
sangat
ada
hubungan
antara
psikologis
kekhusyukan
manusia. Apabila ruh manusia tidak
kesejahteraan
terhubung dengan penciptanya, akan
mahasiswa UMS Surakarta?”
terlihat jelas gejala kegelisahan dan
Tujuan Penelitian untuk mengetahui
kemurungan saat dirinya mendapatkan
hubungan antara kekhusyukan shalat
musibah. Namun disaat ruh manusia
dengan kesejahteraan psikilogis pada
terhubung dengan penciptanya melalui
mahasiswa UMS Surakarta.
shalat, maka hati dan pikirannya akan
Manfaat Penelitian
tenang
Penelitian
berpengaruh
serta
terhadap
merasakan
adanya
pertolongan, karena dirinya sedang
shalat
dengan
psikologis
ini
pada
diharapkan
dapat
memberikan manfaat yaitu:
dekat dengan Sang Pencipta. Allah
1. Dapat
berfirman didalam Al-Qur’an:
menumbuhkan
kesadaran
kepada mahasiswa untuk dapat
meningkatkan kesejahteraan pada
dirinya dengan cara memperbaiki
shalatnya.
2. Mahasiswa dapat lebih memahami
kedudukan dan manfaat shalat bagi
kesehatan
“Sesungguhnya orang-orang yang
beriman, mengerjakan amal saleh,
mendirikan shalat dan menunaikan
zakat, mereka mendapat pahala di sisi
Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran
terhadap mereka dan tidak (pula)
mereka bersedih hati” (Al-Baqarah:
277).
psikologis
terutama
untuk kesejahteraan pada dirinya.
3. Bagi
peneliti
diharapkan
selanjutnya,
digunakan
sebagai
bahan perbandingan dan menambah
wacana
pemikiran
mengambangkan,
Maka dalam hal ini peneliti akan
untuk
memperdalam
mengkaji tentang hubungan antara
serta
kekhusyukan
dengan
mengenai hubungan antara shalat
pada
dengan kesejahteraan psikologis.
mahasiswa UMS Surakarta, sehingga
Agar penelitian ini berguna bagi
kesejahteraan
shalat
psikologis
4
memperkaya
teoritis
masyarakat, dunia pendidikan dan
0,559 dengan koefisien reliabilitas
psikologi Islam.
alpha (a) = 0,837.
Teknik
analisis
data
yang
METODE PENELITIAN
digunakan pada penelitian ini adalah
Variabel bebas yang digunakan
analisis
untuk
penelitian
kekhusyukan
variabel
ini
shalat,
kesejahteraan
adalah
psikologis
pada
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil perhitungan
ini adalah mahasiswa UMS yang
ditemui
moment
windows.
sedangkan
mahasiswa. Subjek dalam penelitian
kebetulan
product
dengan program bantu SPSS 15 for
adalah
tergantungnya
korelasi
di
menggunakan teknik analisis product
masjid
Fadhlurrahman UMS Surakarta yang
moment
berjumlah 100 subjek.
menggunakan program bantu SPSS 15
For
Metode pengumpulan data pada
penelitian
ini
menggunakan
pendekatan
kuantitatif
dari
Windows
Pearson
Program
dengan
maka
diperoleh nilai koefisien korelasi (r)
dengan
sebesar 0,240 dengan p = 0,016
menggunakan dua skala yaitu skala
(p
KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA MAHASISWA
UMS SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi dan Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana
(S-1) Psikologi dan Derajat Sarjana (S-1) Tarbiyah
Oleh :
MARLINDA IRWANTI
F 100100212 / G 000100220
TWINNING PROGRAM
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
i
HUBUNGAN ANTARA KEKHUSYUKAN SHALAT DENGAN
KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA MAHASISWA
UMS SURAKARTA
Marlinda Irwanti
marlinda027@gmail.com
Setiyo Purwanto., S.Psi, M.Si, Drs. M. Darojat Ariyanto., M.Ag
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Kehusyukan shalat merupakan salah satu dari orientasi religious yang berupa
ibadah dengan konsentrasi penuh dan merupakan meditasi tingkat tinggi. Sehingga
kekhusyukan shalat dapat membantu melatih pendidikan pribadi diri, konsentrasi,
dan ketentraman jiwa, yang dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis.
Dikarenakan mahasiswa adalah generasi pemimpin serta pendidik di masa depan, maka
perlunya bagi mereka untuk memiliki kesejahteraan psikologis, karena hal itu
berdampak pada perilaku, kesuksesan dan kebahagiaan hidupnya. Tujuan utama pada
penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan antara kekhusyukan shalat dengan
kesejahteraan psikilogis pada mahasiswa UMS Surakarta. Hipotesis yang diajukan
yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara kekhusyukan shalat dengan
kesejahteraan psikologis pada mahasiswa UMS Surakarta. Subyek penelitian adalah
mahasiswa UMS jama’ah masjid Fadhlurrahman UMS yang kebetulan ditemui di
masjid Fadhlurrahman UMS Surakarta yang berjumlah 100 subjek. Metode
penelitian menggunakan metode kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan
adalah uji korelasi product moment dengan menggunakan program bantu SPSS 15
For Windows Program. Berdasarkan hasil analisis product moment diperoleh nilai
koefisien korelasi (r) sebesar 0,240 dengan p = 0,016 (p < 0,01) yang artinya ada
hubungan yang sangat signifikan antara kekhusyukan shalat dengan kesejahteraan
psikologis pada mahasiswa UMS Surakarta. Sumbangan efektif antara variabel
kekhusyukan shalat dengan kesejahteraan psikologis pada mahasiswa UMS sebesar
5,7%, yang berarti masih terdapat 94,3% faktor lain yang mempengaruhi
kesejahteraan psikologis pada mahasiswa UMS seperti status sosial ekonomi,
jaringan sosial, kompetensi pribadi, kepribadian, jenis kelamin.
Kata kunci : Kekhusyukan shalat, kesejahteraan psikologis mahasiswa
iv
mahasiswa, dari permasalahan konflik
PENDAHULUAN
antar teman, permasalahan dengan
Dalam
manusia
menjalani
kehidupan,
senantiasa
selalu
mendambakan
masyarakat dan pribadi, pergaulan
bebas, sulitnya dalam mengemukakan
kebahagiaan.
pendapat, serta prestasi akademik
Kebahagian di dalam hidup seseorang
yang mana salah satu permasalahan
akan berpengaruh pada kesejahteraan
psikologis orang tersebut sehingga
mempengaruhi
Individu
kualitas
hidupnya.
yang
dikehidupan
manusia
terkadang
membuat
seringkali
keputusasaan
dan
hidupnya
dirinya.
dihadapi
berpengaruh
mengahadapi
perlunya
dalam
bagi
membantu
pencapaian
Ryff
(1995)
seseorang
di
mana
dia
berusaha untuk merasa baik tentang
sehingga
diri mereka sendiri bahkan menyadari
kesehatan
keterbatasan
mentalnya. Jika individu tidak kuat
dalam
dalam
kesejahteraan psikologis adalah suatu
kondisi
pada
merasakan
psikologis
Menurut
permasalahan
individu
yang
kesejahteraan psikologisnya.
dalam hidupnya.
yang
mereka
Universitas
mahasiswa
di
ketenangan ataupun kebahagiaan di
banyak
tujuan
Sehingga
sebuah
karenakan tidak merasakan adanya
Begitu
jika
kesejahteraan
mengalami
kegelisahan
mencapai
mengembangkan potensi dan tujuan
Banyaknya
terjadi
turunnya
diinginkan. Mahasiswa akan dapat
diajarkannya
yang
kegelisahan,
dalam
bagaimana individu untuk mencapai
permasalahan
kecemasan,
terganggunya konsentrasi mahasiswa
bathin. Tidak lepas dari itu, di dalam
kesejahteraan.
menimbulkan
dan depresi, yang berdampak pada
kebahagiaan dan ketenangan lahir
pendidikan
dapat
motivasi sampai pada tingkat stress
merasakan
kesejahteraan pasti akan merasakan
dunia
tersebut
mereka
sendiri
(penerimaan diri), hubungan positif
permasalahan
dengan orang lain, perkembangan atau
yang ada, akan mengakibatkan stress
pertumbuhan
bahkan sampai pada depresi. Banyak
pribadi,
membentuk
lingkungan sendiri sehingga dapat
permasalahan yang terjadi di kalangan
memenuhi kebutuhan dan keinginan
1
lingkungan),
hal ini dibuktikan dengan adanya
menentukan nasib sendiri dan otoritas
perasaan minder, iri, serta tidak suka
pribadi
jika ada orang lain yang lebih baik
pribadi
(penguasaan
(kemandirian),
seseorang
dalam
upaya
dari pada mereka.
menemukan
45% mahasiswa
kehidupan yang bermakna (tujuan
sulit dalam memaafkan kesalahan
hidup).
orang lain serta jarang menyapa orang
Universitas
Surakarta
lain sehingga membuat subjek kurang
Muhammadiyah
merupakan
salah
mampu dalam menjalin hubungan
satu
kampus di Indonesia yang berbasis
positif
agama Islam. Banyak dari mahasiswa-
mahasiswa lebih banyak bergantung
mahasiswa UMS yang melaksanakan
kepada orang lain dalam mengambil
shalat lima waktu secara rutin, yang
keputusan, sehingga mereka kurang
mana shalat itu bisa menimbulkan
yakin dan tidak dapat mengambil
ketenangan bathin dan menimbulkan
keputusan sendiri. 60% mahasiswa
kesejahteraan psikologis. Namun dari
merasa takut jika mereka menemui
hasil
kegagalan,
pengamatan
dan
beberapa
dengan
orang
lain.
sehingga
55%
dapat
pertanyaan yang diajukan peneliti
menghambat keyakinan mereka dalam
kepada mahasiswa, ditemukan bahwa
mencapai
masih banyak dari mahasiswa UMS
ditentukan. 60% mahasiswa masih
memiliki
merasakan
kesejahteraan
psikologis
tujuan
yang
kesulitan
telah
dalam
yang rendah. Dari data awal yang
mengemukakan pendapat. Hal ini
dilakukan
dapat menghambat mahasiswa untuk
peneliti,
baik
dari
pengamatan maupun kuisioner yang
mengembangkan
diberikan terhadap 20 subjek, bahwa
dimilikinya.
dari mereka yang terlihat melakukan
merasakan
shalat
gelisah dan 25% subjek kurang dapat
dengan
tenang
dan
tidak
75%
bahwa
tergesa-gesa ternyata masih memiliki
menyesuaikan
kesejahteraan psikologis yang rendah.
lingkungan.
Mahasiswa
hal itu dapat diketahui dari, 75%
potensi
yang
mahasiswa
dirinya
mudah
diri
terhadap
adalah
generasi
mampu
pemimpin serta pendidik di masa
menerima segala aspek dalam dirinya,
depan. Jika mahasiswa ini tidak
mahasiswa
yang
kurang
2
merasakan kesejahteraan yang cukup
Menurut Q.S Mu’ninun ayat 1-2
didalam dirinya dan tidak adanya
faktor atau syarat untuk mendapatkan
tujuan
keberuntungan,
hidup
mahasiswa
yang
ini
pasti,
tidak
maka
akan
kesejahteraan
bisa
kemenangan
psikologis
atau
adalah
memandang hidup atau semua hal
dengan kekhusyukan shalat. Allah
dengan positif dan penuh keyakinan.
berfirman:
Jika generasi ini menjadi generasi
yang kurang memiliki kualitas hidup
yang
lebih
baik,
maka
“Sesungguhnya beruntunglah orangorang yang beriman” (Al-mu’minun:
1).
kualitas
pemimpin dan pendidik selanjutnya
akan
mengalami
permasalahan.
“(yaitu) orang-orang yang khusyu'
dalam sembahyangnya” (Almu’minun: 2).
Karena permasalahan diawali dengan
bagaimana individu itu menjalani
hidupnya. Mahasiswa yang berfungsi
baik dan merasa senang dengan usaha
Shalat adalah tiang agama Islam
serta kehidupan yang dijalaninya akan
dan hukumnya wajib bagi muslim.
membawanya pada tujuan hidup yang
Allah berfirman didalam Al-Qur’an:
lebih baik dan berarti.
Dari fenomena yang terjadi di
kalangan mahasiswa tersebut, bisa
ditarik kesimpulan bahwa rendahnya
kesejahteraan
psikologis
bathin
”Hai anakku, dirikanlah shalat dan
suruhlah (manusia) mengerjakan yang
baik dan cegahlah (mereka) dari
perbuatan
yang
mungkar
dan
bersabarlah terhadap apa yang
menimpa kamu. Sesungguhnya yang
demikian itu termasuk hal-hal yang
diwajibkan (oleh Allah)” (Q.S
Luqman: 17).
merasakannya
Seperti yang telah diterangkan
mempengaruhi gaya hidup mereka.
Maka amat sangat penting di dalam
dunia pendidikan mengajarkan shalat
dengan benar, yaitu shalat khusyuk
yang dapat menimbulkan kejernihan
pikiran
sehingga
dan
ketenangan
akan
dalam Al-qur’an, bahwa fungsi shalat
kebermaknaan dalam hidup.
tidak hanya menciptakan ketenangan
3
bathin,
namun
perbuatan
juga
buruk.
didapatkan rumusan masalah yaitu:
mencegah
Shalat
“apakah
sangat
ada
hubungan
antara
psikologis
kekhusyukan
manusia. Apabila ruh manusia tidak
kesejahteraan
terhubung dengan penciptanya, akan
mahasiswa UMS Surakarta?”
terlihat jelas gejala kegelisahan dan
Tujuan Penelitian untuk mengetahui
kemurungan saat dirinya mendapatkan
hubungan antara kekhusyukan shalat
musibah. Namun disaat ruh manusia
dengan kesejahteraan psikilogis pada
terhubung dengan penciptanya melalui
mahasiswa UMS Surakarta.
shalat, maka hati dan pikirannya akan
Manfaat Penelitian
tenang
Penelitian
berpengaruh
serta
terhadap
merasakan
adanya
pertolongan, karena dirinya sedang
shalat
dengan
psikologis
ini
pada
diharapkan
dapat
memberikan manfaat yaitu:
dekat dengan Sang Pencipta. Allah
1. Dapat
berfirman didalam Al-Qur’an:
menumbuhkan
kesadaran
kepada mahasiswa untuk dapat
meningkatkan kesejahteraan pada
dirinya dengan cara memperbaiki
shalatnya.
2. Mahasiswa dapat lebih memahami
kedudukan dan manfaat shalat bagi
kesehatan
“Sesungguhnya orang-orang yang
beriman, mengerjakan amal saleh,
mendirikan shalat dan menunaikan
zakat, mereka mendapat pahala di sisi
Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran
terhadap mereka dan tidak (pula)
mereka bersedih hati” (Al-Baqarah:
277).
psikologis
terutama
untuk kesejahteraan pada dirinya.
3. Bagi
peneliti
diharapkan
selanjutnya,
digunakan
sebagai
bahan perbandingan dan menambah
wacana
pemikiran
mengambangkan,
Maka dalam hal ini peneliti akan
untuk
memperdalam
mengkaji tentang hubungan antara
serta
kekhusyukan
dengan
mengenai hubungan antara shalat
pada
dengan kesejahteraan psikologis.
mahasiswa UMS Surakarta, sehingga
Agar penelitian ini berguna bagi
kesejahteraan
shalat
psikologis
4
memperkaya
teoritis
masyarakat, dunia pendidikan dan
0,559 dengan koefisien reliabilitas
psikologi Islam.
alpha (a) = 0,837.
Teknik
analisis
data
yang
METODE PENELITIAN
digunakan pada penelitian ini adalah
Variabel bebas yang digunakan
analisis
untuk
penelitian
kekhusyukan
variabel
ini
shalat,
kesejahteraan
adalah
psikologis
pada
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil perhitungan
ini adalah mahasiswa UMS yang
ditemui
moment
windows.
sedangkan
mahasiswa. Subjek dalam penelitian
kebetulan
product
dengan program bantu SPSS 15 for
adalah
tergantungnya
korelasi
di
menggunakan teknik analisis product
masjid
Fadhlurrahman UMS Surakarta yang
moment
berjumlah 100 subjek.
menggunakan program bantu SPSS 15
For
Metode pengumpulan data pada
penelitian
ini
menggunakan
pendekatan
kuantitatif
dari
Windows
Pearson
Program
dengan
maka
diperoleh nilai koefisien korelasi (r)
dengan
sebesar 0,240 dengan p = 0,016
menggunakan dua skala yaitu skala
(p