PENGATURAN INVESTASI ATAS PENGELOLAAN RESORT PULAU OLEH ORANG ASING DALAM HUKUM NASIONAL INDONESIA.
PENGATURAN INVESTASI ATAS PENGELOLAAN RESORT PULAU
OLEH ORANG ASING DALAM HUKUM NASIONAL INDONESIA
Zulkarnain Kharissyah
AX0.05.0689
Investasi atas pengelolaan resort pulau oleh orang asing,
merupakan alternatif untuk mengatasi masalah ketertinggalan kawasan
perbatasan dan untuk mengoptimalkan program pengembangan pulaupulau kecil terluar dan terpencil, dalam bentuk joint venture tanpa
melupakan tiga aspek Prinsip Hukum Internasional, yakni: Effectiveness,
Maintenance and Ecology Preservation dengan Keberadaan Secara
Terus-menerus di pulau terluar. Dimana kemajuan pulau tersebut,
diharapkan akan menjadi imbas lingkungan dan ekonomi yang baik di
kawasan tersebut, tetapi investasi resort pulau menghadapi banyak
kendala-kendala, diantaranya konflik perbatasan dengan negara tetangga,
rawan penggelapan, penipuan, kerusakan lingkungan, mahalnya pajak
impor modal usaha dan sulitnya perizinan.
Spesifikasi penelitian menggunakan pendekatan yuridis normatif,
dengan mengumpulkan fakta-fakta baik dari bahan-bahan hukum primer
maupun sekunder yang berkaitan dengan penerapan pasal-pasal yang
berkenaan dengan investasi resort pulau oleh orang asing dan metode
yang digunakan adalah analitis normatif kualitatif.
Hasil analisis menunjukan bahwa berdasarkan UUPM, investor
asing mendapat kepastian hukum dan keamanan berusaha bagi
pelaksanaan penanaman modal (Pasal 30 ayat (1) ), termasuk
perlindungan terhadap konflik perbatasan maupun kerusakan lingkungan,
dengan penerapan Prinsip Hukum Internasional, yakni: Effectiveness,
Maintenance and Ecology preservation, dengan Keberadaan Secara
Terus-menerus di pulau terluar. Sedangkan penggelapan dan penipuan
yang dilakukan investor domestik/asing yang merugikan investor
asing/domestik, diselesaikan melalui jalur litigasi dan non litigasi yang
sejalan dengan hukum nasional Indonesia. Dalam hal perizinan resort
pulau, investor asing mendapat kemudahan dari pemerintah apabila
memenuhi kriteria berada di daerah terpencil, daerah tertinggal, daerah
perbatasan, atau daerah lain yang dianggap perlu (Pasal 18 ayat 3 (f) ),
termasuk kemudahan terhadap hak atas tanah, fasilitas pelayanan
keimigrasian, dan fasilitas perizinan impor (Pasal 21), berupa keringanan
bea masuk atas impor barang modal, mesin, atau peralatan untuk
keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di dalam negeri dan
penangguhan pajak pertambahan nilai atas impor barang modal atau
mesin atau peralatan untuk keperluan operasional yang belum dapat
diproduksi di dalam negeri selama jangka waktu tertentu (Pasal 18 ayat
(4) (b) dan (d) ).
iv
MANAGEMENT INVESTMENT ARRANGEMENTS FOR ISLAND
RESORT
BY FOREIGN IN INDONESIAN NATIONAL LAW
Zulkarnain Kharissyah
AX0.05.0689
Investments for the management of the resort island by foreigners,
is an alternative to overcome the deficiencies of border areas and to
optimize the development program of small outer islands and remote
areas, under a joint venture without forgetting the three aspects of the
Principles of International Law, namely: Effectiveness, Maintenance and
Ecology Preservation, within Continuous Presence in the outer islands.
Where the progress of the island, expected to be the environmental and
economic impact both in the region. But the island resort investment deal
with many obstacles, including the border conflict with neighboring
countries, vulnerable to embezzlement, fraud, environmental damage, the
high import taxes and the difficulty of licensing venture capital.
Specifications research using normative juridical approach, by
gathering facts from materials primary and secondary law relating to the
application of provisions relating to investment by foreigners island resort
and analytical methods used are qualitative normative.
The analysis shows that based on the Investment Law, foreign
investors have legal certainty and security strive for the implementation of
capital investment (Article 30 paragraph (1) ), including the protection of
the border conflict and environmental damage, with the application of the
Principles of International Law, namely: Effectiveness, Maintenance and
Ecology Preservation, within Continuous Presence in the outer islands.
While fraud and investor fraud committed domestic / foreign investors
adverse foreign / domestic, be resolved through litigation and non litigation
is in line with the national law of Indonesia. In terms of licensing resort
island, foreign investors have the convenience of the government if it
meets the criteria located in remote, underdeveloped areas, border areas,
or other areas deemed necessary (Article 18 paragraph (3) (f) ), including
the ease of land rights, immigration service facilities , and import licensing
facilities (Article 21), in the form of import duty relief on imports of capital
goods, machinery, or equipment for production that cannot be produced
domestically and the suspension of value added tax on imports of capital
goods or machinery or equipment for operational purposes cannot be
produced domestically during a specific period (Article 18, paragraph (4)
(b) and (d) ).
v
OLEH ORANG ASING DALAM HUKUM NASIONAL INDONESIA
Zulkarnain Kharissyah
AX0.05.0689
Investasi atas pengelolaan resort pulau oleh orang asing,
merupakan alternatif untuk mengatasi masalah ketertinggalan kawasan
perbatasan dan untuk mengoptimalkan program pengembangan pulaupulau kecil terluar dan terpencil, dalam bentuk joint venture tanpa
melupakan tiga aspek Prinsip Hukum Internasional, yakni: Effectiveness,
Maintenance and Ecology Preservation dengan Keberadaan Secara
Terus-menerus di pulau terluar. Dimana kemajuan pulau tersebut,
diharapkan akan menjadi imbas lingkungan dan ekonomi yang baik di
kawasan tersebut, tetapi investasi resort pulau menghadapi banyak
kendala-kendala, diantaranya konflik perbatasan dengan negara tetangga,
rawan penggelapan, penipuan, kerusakan lingkungan, mahalnya pajak
impor modal usaha dan sulitnya perizinan.
Spesifikasi penelitian menggunakan pendekatan yuridis normatif,
dengan mengumpulkan fakta-fakta baik dari bahan-bahan hukum primer
maupun sekunder yang berkaitan dengan penerapan pasal-pasal yang
berkenaan dengan investasi resort pulau oleh orang asing dan metode
yang digunakan adalah analitis normatif kualitatif.
Hasil analisis menunjukan bahwa berdasarkan UUPM, investor
asing mendapat kepastian hukum dan keamanan berusaha bagi
pelaksanaan penanaman modal (Pasal 30 ayat (1) ), termasuk
perlindungan terhadap konflik perbatasan maupun kerusakan lingkungan,
dengan penerapan Prinsip Hukum Internasional, yakni: Effectiveness,
Maintenance and Ecology preservation, dengan Keberadaan Secara
Terus-menerus di pulau terluar. Sedangkan penggelapan dan penipuan
yang dilakukan investor domestik/asing yang merugikan investor
asing/domestik, diselesaikan melalui jalur litigasi dan non litigasi yang
sejalan dengan hukum nasional Indonesia. Dalam hal perizinan resort
pulau, investor asing mendapat kemudahan dari pemerintah apabila
memenuhi kriteria berada di daerah terpencil, daerah tertinggal, daerah
perbatasan, atau daerah lain yang dianggap perlu (Pasal 18 ayat 3 (f) ),
termasuk kemudahan terhadap hak atas tanah, fasilitas pelayanan
keimigrasian, dan fasilitas perizinan impor (Pasal 21), berupa keringanan
bea masuk atas impor barang modal, mesin, atau peralatan untuk
keperluan produksi yang belum dapat diproduksi di dalam negeri dan
penangguhan pajak pertambahan nilai atas impor barang modal atau
mesin atau peralatan untuk keperluan operasional yang belum dapat
diproduksi di dalam negeri selama jangka waktu tertentu (Pasal 18 ayat
(4) (b) dan (d) ).
iv
MANAGEMENT INVESTMENT ARRANGEMENTS FOR ISLAND
RESORT
BY FOREIGN IN INDONESIAN NATIONAL LAW
Zulkarnain Kharissyah
AX0.05.0689
Investments for the management of the resort island by foreigners,
is an alternative to overcome the deficiencies of border areas and to
optimize the development program of small outer islands and remote
areas, under a joint venture without forgetting the three aspects of the
Principles of International Law, namely: Effectiveness, Maintenance and
Ecology Preservation, within Continuous Presence in the outer islands.
Where the progress of the island, expected to be the environmental and
economic impact both in the region. But the island resort investment deal
with many obstacles, including the border conflict with neighboring
countries, vulnerable to embezzlement, fraud, environmental damage, the
high import taxes and the difficulty of licensing venture capital.
Specifications research using normative juridical approach, by
gathering facts from materials primary and secondary law relating to the
application of provisions relating to investment by foreigners island resort
and analytical methods used are qualitative normative.
The analysis shows that based on the Investment Law, foreign
investors have legal certainty and security strive for the implementation of
capital investment (Article 30 paragraph (1) ), including the protection of
the border conflict and environmental damage, with the application of the
Principles of International Law, namely: Effectiveness, Maintenance and
Ecology Preservation, within Continuous Presence in the outer islands.
While fraud and investor fraud committed domestic / foreign investors
adverse foreign / domestic, be resolved through litigation and non litigation
is in line with the national law of Indonesia. In terms of licensing resort
island, foreign investors have the convenience of the government if it
meets the criteria located in remote, underdeveloped areas, border areas,
or other areas deemed necessary (Article 18 paragraph (3) (f) ), including
the ease of land rights, immigration service facilities , and import licensing
facilities (Article 21), in the form of import duty relief on imports of capital
goods, machinery, or equipment for production that cannot be produced
domestically and the suspension of value added tax on imports of capital
goods or machinery or equipment for operational purposes cannot be
produced domestically during a specific period (Article 18, paragraph (4)
(b) and (d) ).
v