TANGGUNG JAWAB PENGELOLA GEDUNG PUSAT PERBELANJAAN ATAS FASILITAS GEDUNG YANG MENGAKIBATKAN KERUGIAN PADA PENGUNJUNG DIHUBUNGKAN DENGAN UU NO. 28 TAHUN 2002 TENTANG BANGUNAN GEDUNG DAN KITAB UNDANG-UN.

ABSTRAK
TANGGUNG JAWAB PENGELOLA GEDUNG PUSAT PERBELANJAAN ATAS
FASILITAS GEDUNG YANG MENGAKIBATKAN KERUGIAN PADA PENGUNJUNG
DIHUBUNGKAN DENGAN UU NO. 28 TAHUN 2002 TENTANG BANGUNAN
GEDUNG DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA
Novalia Eva Christien Br. Ginting
110111100132

Setiap bangunan gedung pusat perbelanjaan harus memiliki keterkaitan dengan
persyaratan kemudahan suatu bangunan gedung, yakni meliputi kemudahan hubungan
vertikal di dalamnya, serta kelengkapan prasarana dan sarana yang aman dan nyaman.
Pengadaan fasilitas dan aksesibilitas tersebut harus memperhatikan aspek keamanan
dan keselamatan pengunjung di gedung pusat perbelanjaan. Bangunan gedung yang
mengalami kegagalan pengadaan, pengawasan serta pemeliharaan fasilitas bangunan
bila terjadi secara terus menerus dalam penyelenggaraan fungsi bangunan gedung
akan menimbulkan kerugian terhadap pengunjung. Tujuan penelitian skripsi ini untuk
mengetahui dan menganalisis bentuk pertanggungjawaban pemilik dan/atau pengelola
gedung pusat perbelanjaan atas fasilitas gedung yang mengakibatkan kerugian pada
pengunjung, dan untuk mengetahui dan memahami tindakan hukum yang dapat
dilakukan oleh pengunjung yang menderita kerugian akibat fasilitas gedung pusat
perbelanjaan.

Penulisan skripsi ini dikaji berdasarkan metode pendekatan yuridis normatif dan
metode deskriptif analisis yang menggambarkan peraturan perundang-undangan
tentang Bangunan Gedung yang berlaku yaitu Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002,
dikaitkan dengan teori-teori hukum dalam praktik pelaksanaan yang menyangkut
permasalahan yang diteliti. Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
secara yuridis normatif, yaitu penelitian yang menggutamakan data sekunder.
Berdasarkan hasil penelitian maka pertanggungjawaban pengelola bangunan
gedung pusat perbelanjaan ditentukan oleh berat dan ringannya pelanggaran yang
dilakukan oleh pengelola gedung pusat perbelanjaan. Kelalaian pengelola yang
mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain seperti kasus kecelakaan di Senayan Trade
Centre dikenakan Pasal 46 ayat (3) UU Bangunan Gedung, sedangkan kelalaian
pengelola yang mengakibatkan kecelakaan bagi orang lain yang mengakibatkan cacat
seumur hidup seperti kasus kecelakaan di Pasar Pagi Mangga Dua dikenakan Pasal 46
ayat (2) UU Bangunan Gedung. Tindakan hukum yang dapat dilakukan oleh
pengunjung yang menderita kerugian atas fasilitas gedung pusat perbelanjaan dapat
mengajukan gugatan perdata dengan dasar gugatan yaitu perbuatan melawan hukum
yang diatur dalam Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata).

iv