ARTIKEL ILMIAH Pengaruh Substitusi Tepung Ampas Tahu Terhadap Kadar Protein Dan Daya Terima Brownies Kukus.

ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG AMPAS TAHU TERHADAP KADAR
PROTEIN DAN DAYA TERIMA BROWNIES KUKUS

Karya Tulis Ilmiah ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Ijazah D III Gizi

Disusun Oleh :
DIAH RIDHORESMI
J 300 090 013

PROGRAM STUDI D III GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG AMPAS TAHU TERHADAP KADAR
PROTEIN DAN DAYA TERIMA BROWNIES KUKUS

Karya Tulis Ilmiah ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Ijazah D III Gizi

Disusun Oleh :

DIAH RIDHORESMI
J 300 090 013

PROGRAM STUDI D III GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

PROGRAM STUDI D III GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
ABSTRAK
DIAH RIDHORESMI. J 300 090 013
PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG AMPAS TAHU TERHADAP KADAR
PROTEIN DAN DAYA TERIMA BROWNIES KUKUS

Ampas tahu memiliki kandungan protein yang sangat tinggi, banyak
mengandung serat serta mudah diperoleh. Hal tersebut dapat dikembangkan
menjadi suatu bentuk usaha baru yang memanfaatkan ampas tahu sebagai
bahan dasarnya dengan tujuan mampu memberikan alternatif gizi sebagai
sumber protein yang bermanfaat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
memanfaatkan ampas tahu untuk dijadikan makanan yang bernilai tinggi.
Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap
dengan 4 perlakuan substitusi tepung ampas tahu, yaitu 0%, 15%, 20% dan 25%
dari tepung ampas tahu. Kadar protein brownies diuji dengan menggunakan
metode Uji Kjeldahl dan daya terima dengan menggunakan uji kesukaan atau uji
daya terima. Analisis data uji protein menggunakan Uji one way ANOVA dengan
taraf significant 0,05 dan daya terima menggunakan Uji one way ANOVA. Jika
datanya signifikan maka dilanjutkan dengan uji LSD. Analisa data menggunakan
program SPSS 17.0.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh substitusi
tepung ampas tahu yang signifikan terhadap kadar protein dan daya terima
brownies kukus ampas tahu.
Pemanfaatan ampas tahu dapat diproses menjadi tepung ampas tahu
yang dapat digunakan sebagai substitusi pengolahan makanan.
Kata Kunci

Kepustakaan

: tepung ampas tahu, kadar protein, daya terima brownies
: 18 : 1996 – 2010

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG AMPAS TAHU TERHADAP KADAR PROTEIN
DAN DAYA TERIMA BROWNIES KUKUS

Diah Ridhoresmi
Program Studi D III Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Abstract
Tofu pulp have very high protein contents, contain lots of fiber and easy to obtain. It
can be developed into a new form of business that utilizes tofu pulp as basic materials in
order to provide an alternative source of nutrition as a useful protein. The purpose of this
study was to utilize the tofu pulp to be a high-value foods. The design of this study using a
complete randomized block design with 4 treatments Tofu pulp flour substitution, namely 0%,
15%, 20% and 25% wheat Tofu pulp. Brownies protein levels was tested by using the
Kjeldahl method and the accepted test using the test or test receive preference. Test data

analysis of proteins using one-way ANOVA test with significant level of 0.05 and received
power using one way ANOVA test. If the data are significant then continued with LSD test.
Data analysis using SPSS 17.0. The results of the study showed that there was no effect of
wheat residue substitution knew that significant levels of protein and steamed brownies thank
the dregs out. Utilization of tofu pulp can be processed into tofu pulp powder that can be
used as a substitute for food processing.
Key words : tofu pulp powder, protein content, received brownies
PENDAHULUAN

rendah (di bawah 10%), sedang (10-19%),
dapat

tinggi (20-29%), sangat tinggi (30%). Gizi

menyebabkan penyakit yang dinamakan

buruk merupakan kondisi kurang gizi yang

kwashiorkor


banyak

disebabkan rendahnya konsumsi energi

menyerang anak-anak di bawah umur lima

dan protein (KEP) dalam makanan sehari-

tahun atau balita (Almatsier, 2001).

hari (Supariasa, 2002).

Kekurangan

protein

yang

Berdasarkan


biasanya

data

Balitbangkes

Gizi buruk dapat ditangani dengan

(2010), prevalensi anak kurang gizi 17,9%

peningkatan konsumsi sumber protein.

pada tahun 2010, 4,9% dalam tingkat gizi

Salah satu dari sumber protein nabati

buruk dan 13% anak mengalami gizi

yang banyak dilakukan pengolahan adalah


kurang. WHO (1999) mengelompokkan

tahu. Tahu yang dibuat dari olahan kedelai

wilayah

gizi

ini pengolahannya menimbulkan limbah

kurang ke dalam 4 kelompok adalah:

berupa ampas tahu. Selama ini ampas

berdasarkan

prevalensi

1


tahu sebagai hasil dari pengolahan tahu

tahu, tempe gembus dan stick tahu.

belum dimanfaatkan secara maksimal.

Ampas tahu memiliki banyak kelebihan

Ampas tahu lebih banyak

digunakan

seperti mengandung protein yang tinggi,

sebagai pakan ternak (sapi dan babi) atau

banyak mengandung serat, serta murah

bahkan


tanpa

dan mudah didapat. Melihat kelebihan

mempedulikan akibat pembuangan limbah

tersebut maka dapat dikembangkan suatu

tersebut (Kartika, 2009). Ampas tahu

bentuk usaha baru yang memanfaatkan

memiliki kandungan protein yang cukup

ampas tahu sebagai bahan dasarnya.

dibuang

begitu


saja

Ampas

tinggi, yaitu 26,6 gram per 100 gram
bahan atau sekitar 23,55%

dan dapat

kelemahan

tahu
yaitu

juga

memiliki

beraroma


langu.

diolah menjadi makanan yang lezat dan

Kelemahan ini bila tidak diatasi dengan

aman dikonsumsi.

baik

Penelitian tentang ampas tahu telah

maka

akan mempengaruhi

organoleptik

dan

daya

sifat

terima.

dilakukan oleh Kartika dkk (2009) yang

Mempertimbangkan hal tersebut maka

menjadikan ampas tahu sebagai bahan

perlu

pengganti sebagian daging ayam pada

mempengaruhi aroma. Hal yang dapat

pembuatan nugget dengan ampas tahu.

dilakukan

Penelitian tersebut meneliti kadar protein

tepung dari ampas tahu. Pemanfaatan

yang terkandung dalam nugget ampas

ampas tahu adalah dengan membuat

tahu, yaitu sekitar 89,32% dan kadar

brownies yang disubstitusi dengan tepung

lemak sebesar 3,69%. Hasil penelitian

ampas tahu. Pembuatan brownies kukus

tersebut diperoleh bahwa ampas tahu

dipilih karena banyak digemari oleh semua

masih

orang

memiliki

potensi

untuk

diupayakan

adalah

dari

agar

dengan

berbagai

tidak

pembuatan

usia

dan

dikembangkan menjadi bahan pengganti

pembuatannya juga mudah dilakukan.

pembuatan produk makanan.

Peneliti

Saat ini ampas tahu kita ketahui
dapat

dimanfaatkan

sebagai

kerupuk

ampas tahu, kembang tahu, kecap ampas

akan

melakukan

pengujian

kandungan protein dan tingkat kesukaan
masyarakat

terhadap

brownies

kukus

dengan substitusi tepung ampas tahu.
2

METODE PENELITIAN

dihaluskan

Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimen.
pengujian

Tempat
tingkat

pembuatan

kesukaan

dan

brownies

kukus ampas tahu di Laboratorium Ilmu
Teknologi
Kesehatan

Pangan

Fakultas

Universitas

Surakarta,

untuk

Laboratorium

Muhammadiyah

uji

protein
Fakultas

di

dengan

blender.

ayakan

Tepung

60

mesh.

Kemudian tepung ampas tahu yang telah
jadi dikemas dan disimpan.
Cara pembuatan brownies kukus
dimulai dari pemanasan kukusan. Coklat
batangan

dan

margarin

dilelehkan

kemudian

didinginkan terlebih dahulu.

Ilmu

Kemudian telur dan garam dikocok hingga

Muhammadiyah

setengah mengembang, ditambahkan gula

Surakarta. Penelitian dilaksanakan bulan

dan dikocok hingga mengembang. Tepung

Juni 2012 sampai bulan Juli 2012.

terigu dimasukkan dalam kocokan telur

Kesehatan

Kimia

Ilmu

diayak

dengan

Universitas

Rancangan

yang

kemudian

diaduk

dilakukan adalah rancangan acak lengkap

margarine

leleh

dengan 4 (empat) perlakuan substitusi

hingga

tepung ampas tahu. Dasar rancangan ini

ditambahkan dengan perbandingan yang

berdasarkan pada perbandingan tepung

berbeda

terigu dan tepung ampas tahu yaitu 0%,

Selanjutnya adonan dituang dalam loyang

15%,

brownies yang sudah diolesi dengan

20%

penelitian

penelitian

dan 25%.
akan

Masing-masing

dilakukan

tiga

kali

ulangan, sehingga akan diperoleh 4 x 3 =
12 satuan percobaan.

merata.

pada

rata,
dan

ditambahkan

diaduk

Tepung

tiap-tiap

kembali

ampas

tahu

perlakuan.

margarine. Kukus selama 45 menit hingga
matang dengan api sedang.
Penentuan kadar protein dengan

Prosedur pembuatan tepung ampas

metode Kjeldahl, caranya yaitu bahan

tahu dimulai dari memilih ampas tahu

kering ditimbang ± 0,5 gram bahan dan

yang masih baik. Kemudian ampas tahu

dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl (50

dioven hingga kering pada suhu 75° C

ml). Kemudian ditambahkan 0,75 gram

selama

campuran Na2SO4 : HgO (20:1) sebagai

24 jam.

kemudian

dibuat

Ampas tahu kering
tepung

dengan

katalisator. Selanjutnya ditambahkan 5 ml
3

asam sulfat pekat. Kemudian dididihkan
pada ruang asam sampai jernih dan

Sedangkan % (persen) protein dalam

lanjutkan

bahan

pendidihan

30

menit

lagi.

Setelah dingin, dinding dalam labu dicuci

dihitung

dengan

menggunakan

rumus :

dengan sedikit aquades dan dididihkan
lagi selama 30 menit. Setelah dingin
dipindahkan

ke

dalam

labu

destilasi

Kjeldahl lalu ditambahkan 5 ml larutan
NaOH – Na2S2O3

HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Penelitian pendahuluan

(40:5 gram dan

Penelitian

pendahuluan

dilarutkan dengan aquades hingga 100

dilakukan dengan substitusi tepung

ml). Lakukan destilasi. Destilat ditampung

ampas tahu 20% dan 30% dari tepung

dalam erlenmeyer 100 ml yang telah berisi

terigu.

5 ml asam borat 4 % atau HCl 0,1 N dan

menggunakan 15 orang panelis. Hasil

diberi 1 ml indikator PP. Destilasi diakhiri

yang paling banyak disukai adalah

bila destilat tidak bersifat basa lagi.

brownies dengan substitusi tepung

Destilat dititrasi dengan HCl 0,1 N atau

ampas

NaOH 0,1 N. Total N dihitung dengan

brownies yang memiliki warna coklat

menggunakan rumus :

dengan tekstur empuk, aroma ampas

Penelitian

tahu

pendahuluan

20%

dengan

ini

hasil

tahu yang tidak begitu menyengat dan
rasa

yang

enak.

4

Daya
Terima
Warna

Aroma

Tekstur

Rasa

Keseluru
han

Tabel 1
Hasil Daya Terima Penelitian Pendahuluan
Persentase
Kriteria
20 %
30 %
Panelis
Panelis
%
Panelis
5
5
33,33
1
4
10
66,67
7
3
0
0
3
2
0
0
4
1
0
0
0
5
0
0
0
4
6
40
5
3
9
60
7
2
0
0
3
1
0
0
0
5
0
0
2
4
4
26,67
0
3
11
73,33
10
2
0
0
3
1
0
0
0
5
0
0
0
4
8
53,33
7
3
6
40
5
2
1
6,67
3
1
0
0
0
5
0
0
0
4
6
40
5
3
9
60
6
2
0
0
4
1
0
0
0

%
6,67
46,67
20
26,67
0
0
33,33
46,67
20
0
13,33
0
66,67
20
0
0
46,67
33,33
20
0
0
33,33
40
26,67
0

1. Kadar Protein
Kadar protein pada brownies
kukus tepung ampas tahu ditentukan
menggunakan

metode

Adapun hasil yang diperoleh dapat
dilihat pada Tabel 2.

Kjeldahl.

Tabel 2
Kadar Protein Brownies Kukus dengan Substitusi Tepung Ampas Tahu
Kadar Protein
Substitusi
RataNilai
( %N x 5,75 )
Tepung
rata
p
Ampas Tahu
(%)
I
II
III
0%
3,62
2,87
3,10
3,202
15%
1,67
0,75
0,92
1,111
0,000
20%
1,03
1,55
1,21
1,261
25%
2,93
2,64
2,18
2,581
Keterangan : angka 1 menunjukkan tidak ada beda dan angka 2 menunjukkan
perbedaan.

5

Berdasarkan Tabel 2, hasil uji one
way

ANOVA

menunjukkan

Brownies tanpa adanya substitusi

pengaruh

tepung ampas tahu memiliki kandungan

substitusi tepung ampas tahu terhadap

protein yang lebih tinggi dibandingkan

pembuatan

dengan

brownies

kukus

dengan

brownies

dengan

substitusi

substitusi yang berbeda dapat diketahui

tepung ampas tahu. Hal ini dimungkinkan

dari nilai signifikasi yaitu < 0,05 (0,000 <

pada saat ampas tahu mengalami proses

0,05) sehingga Ho ditolak, maka terdapat

pemanasan

pengaruh nyata pada substitusi tepung

menjadi tepung.

ampas tahu pada pembuatan brownies

saat

proses

pembuatan

2. Daya Terima Panelis

kukus. Adanya pengaruh substitusi dari uji

Hasil dari penilaian daya terima

protein dilanjutkan dengan uji LSD (Lest

panelis terhadap warna, aroma, rasa,

Significant Difference). Substitusi 15%

tekstur dan keseluruhan brownies

berbeda nyata dengan substitusi 25%,

kukus

namun

dengan

ampas tahu dari tepung terigu dibagi

substitusi 20%. Substitusi 20% berbeda

menjadi lima kategori yaitu sangat

nyata dengan substitusi 25% dan tidak

suka, suka, agak suka, tidak suka dan

berbeda nyata dengan substitusi 15%.

sangat tidak suka. Hasil penilaian

Untuk

dapat

tidak

berbeda

substitusi

25%

nyata

berbeda

nyata

dengan

dilihat

substitusi

pada

tepung

Tabel

2.

dengan substitusi 15% dan 20%.
Tabel 2
Daya Terima Panelis Terhadap
Warna, Aroma, Rasa, Tekstur Dan Keseluruhan
Substitusi
Tepung
Warna Aroma
Rasa
Tekstur Keseluruhan
Ampas Tahu
0%
3,47
3,53
3,50
3,432
3,60
1
15%
3,40
3,07
3,47
2,87
3,07
1
20%
3,50
3,07
3,23
2,90
3,13
1
25%
3,43
3,03
3,30
2,87
3,07
Nilai p
0,957
0,059
0,500
0,02
0,068
Keterangan : angka 1 menunjukkan tidak ada beda dan angka 2 menunjukkan
perbedaaan.

6

a. Warna

penilaian terhadap daya terima

Berdasarkan Tabel 2 dengan

aroma pada brownies 0% tidak

keempat perlakuan secara umum

menunjukkan beda nyata dengan

panelis menilai suka terhadap daya

substitusi 15%, 20% dan 25%,

terima

artinya

warna

pada

brownies

aroma

brownies

tanpa

dengan substitusi 25% (61,3%).

adanya tambahan tepung ampas

Hal tersebut menunjukkan bahwa

tahu lebih disukai panelis daripada

rata-rata penilaian terhadap daya

brownies dengan substitusi tepung

terima warna pada brownies tidak

ampas

menunjukkan

perbedaan

yang

brownies dengan substitusi 20%

nyata.

dilihat dari hasil

menunjukkan penilaian agak suka

Dapat

substitusi antara 0%, 15%, 20%

tahu.

Namun

untuk

(53,3%) dari panelis.

dan 25% tidak begitu jauh.

Brownies dengan substitusi

Nilai signifikansi hasil dari uji

ampas tahu ini memiliki aroma

one way ANOVA nilai p-value yang

yang khas yang ditimbulkan dari

diperoleh yaitu 0,957 (p > 0,05)

tepung

sehingga tidak terdapat perbedaan

konsumen menilai agak suka untuk

daya terima warna dari ketiga

brownies

substitusi

substitusi.

tepung

ampas

tahu

ampas

tahu,

dengan

sehingga

adanya

dengan tepung terigu. Brownies

Nilai signifikansi hasil dari uji

dengan substitusi tepung ampas

one way ANOVA nilai p-value yang

tahu ini memiliki warna coklat gelap

diperoleh yaitu 0,059 (p > 0,05)

pada seluruh perlakuan substitusi.

sehingga tidak terdapat pengaruh

Warna

substitusi

ini

berasal

dari

penambahan dark chocolate.

terima

aroma

terhadap brownies tepung ampas

b. Aroma

tahu.

Berdasarkan
menunjukkan

daya

bahwa

Tabel

2

rata-rata
7

c. Rasa

substitusi
Berdasarkan

menunjukkan

Tabel

bahwa

2

rata-rata

pada

menunjukkan

ampas

tahu

dengan tepung terigu.
d. Tekstur

penilaian terhadap daya terima
rasa

tepung

Berdasarkan

Tabel

2

brownies

tidak

menunjukkan

perbedaan

yang

penilaian terhadap daya terima

bahwa

rata-rata

nyata. Hasil tersebut dapat dilihat

tekstur

dari perolehan substitusi antara

menunjukkan beda nyata dengan

0%, 15%, 20% dan 25% tidak

substitusi 15%, 20% dan 25%.

begitu jauh. Hal tersebut secara

Secara umum panelis sebanyak

umum

60%

sebagian

panelis

(50%)

pada

pada

brownies

penilaian

0%

brownies

menilai suka terhadap daya terima

dengan

rasa brownies yang

agak suka pada tekstur brownies.

disubstitusi

tepung ampas tahu 15%.

substitusi

15%

menilai

Substitusi tepung ampas tahu

Rasa dari brownies dengan

0%

menunjukkan

berbedaan

adanya substitusi memiliki rasa

dengan sustitusi lainnya. Hal ini

yang khas yang ditimbulkan dari

karena tepung yang dipakai hanya

substitusi

tepung

ampas

tahu,

tepung

sehingga

panelis

menilai

suka

memiliki

terigu.
ciri

Tepung

yang

khas

terigu
yaitu

dengan brownies yang konsentrasi

mengandung gluten yang tidak

substitusinya lebih rendah.

dimiliki oleh jenis tepung lainnya.

Nilai signifikansi hasil dari uji

Gluten adalah suatu senyawa pada

one way ANOVA nilai p-value yang

tepung terigu yang bersifat kenyal

diperoleh yaitu 0,500 (p > 0,05)

dan elastis, yang diperlukan dalam

sehingga tidak terdapat perbedaan

pembuatan

daya

mengembang dengan baik.

terima

rasa

dari

ketiga

roti

agar

dapat

8

Brownies dengan substitusi

e. Keseluruhan

tepung ampas tahu akan memiliki
tekstur

yang

berbeda

dengan

Berdasarkan
menunjukkan

Tabel

bahwa

2

rata-rata

brownies tanpa adanya substitusi,

penilaian terhadap daya terima

sehingga panelis lebih menyukai

keseluruhan pada brownies 0%

brownies

substitusi.

menunjukkan beda nyata dengan

Perbedaan dari tekstur brownies

substitusi 20% dan 25%, artinya

tanpa substitusi yaitu lebih empuk

dari keseluruhan brownies, tanpa

daripada brownies dengan adanya

adanya tambahan tepung ampas

substitusi tepung ampas tahu.

tahu lebih disukai panelis daripada

tanpa

Nilai signifikansi hasil dari uji

brownies dengan substitusi tepung

one way ANOVA nilai p-value yang

ampas

diperoleh yaitu 0,02 (p > 0,05)

adanya

sehingga

ampas tahu, panelis menilai agak

substitusi

terdapat
daya

pengaruh

terima

tekstur

tahu.

Brownies

substitusi

15%

dengan
tepung

suka sebanyak 53,3%.

terhadap brownies tepung ampas

Nilai signifikansi hasil dari uji

tahu. Adanya pengaruh substitusi

one way ANOVA nilai p-value yang

dari

diperoleh yaitu 0,068 (p > 0,05)

masing-masing

dilanjut

dengan

uji

perlakuan
LSD

(Lest

sehingga tidak terdapat pengaruh

Significant Difference). Dari uji LSD

substitusi daya terima keseluruhan

untuk tekstur diketahui substitusi

terhadap brownies tepung ampas

tepung ampas tahu 0% berbeda

tahu.

nyata terhadap susbtitusi tepung
ampas tahu 15%, 20% dan 25%.
Untuk susbtitusi 15% tidak berbeda
nyata dengan susbtitusi 20% dan
25%.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan
pembahasan, diperoleh kesimpulan dari
penelitian sebagai berikut: 1) Brownies
kukus dengan substitusi tepung ampas
9

0%, 15%, 20% dan 25% masing-masing

DAFTAR PUSTAKA

memiliki kadar protein 3,20%; 1,11%;

Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu
Gizi. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.

1,26% dan 2,58%, 2) Tingkat kesukaan
konsumen yang paling banyak diminati
oleh panelis adalah brownies dengan
pensubstitusi tepung ampas tahu 20%,
3)Perbedaan brownies dengan substitusi
tepung ampas tahu dibandingkan dengan
tanpa

substitusi

ternyata

lebih

tepung

diminati

ampas
tanpa

tahu

Kartika, Siska Ela., Pratiwi, RD.,
Pujirahayu,
A.,
Alhidayat,
F.,
Sholihah, M. 2009. Pemanfaatan
Limbah Padat Industri Tahu Menjadi
Soya Bean Nugget Sebagai Upaya
Pemberdayaan Perempuan. DIPA
UNS. Surakarta.
Supariasa, I Dewa Nyoman., Bakri, B.,
Fajar, I. 2002. Penilaian Status Gizi.
EGC. Jakarta.

adanya

substitusi.

SARAN
Berdasarkan

kesimpulan,

peneliti

memberi saran sebagai berikut: 1) Aroma
khas dari tepung

ampas tahu

yang

berlebih dapat diatasi dengan penggunaan
coklat batang atau dark chocholate yang
memiliki rasa, 2) Penggunaan tepung
amaps tahu dalam pembuatan brownies
kukus

sebaiknya

digunakan

substitusi

15% agar tidak merusak tekstur dari
brownies, 3) Substitusi tepung ampas tahu
untuk

brownies

kukus

dapat

menggunakan digunakan substitusi 15%
tepung ampas tahu.

10