Studi Kualitatif Pemanfaatan Layanan VCT dan CST oleh Pengguna Napza Suntik (Penasun) di Kabupaten Lombok Timur-NTB.

TESIS

STUDI KUALITATIF PEMANFAATAN LAYANAN
VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT)
DAN CARE SUPPORT AND TREATMENT (CST) OLEH
PENGGUNA NAPZA SUNTIK (PENASUN)
DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR - NTB

DANY KARMILA

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016

0

TESIS

STUDI KUALITATIF PEMANFAATAN LAYANAN
VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT)

DAN CARE SUPPORT AND TREATMENT (CST) OLEH
PENGGUNA NAPZA SUNTIK (PENASUN)
DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR – NTB

DANY KARMILA
NIM 1492161002

PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016

i

STUDI KUALITATIF PEMANFAATAN LAYANAN
VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT)
DAN CARE SUPPORT AND TREATMENT (CST) OLEH
PENGGUNA NAPZA SUNTIK (PENASUN)

DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR – NTB

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister
Pada Program Magister, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat,
Program Pascasarjana Universitas Udayana

DANY KARMILA
NIM 1492161002

PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016

ii

Lembar Pengesahan


TESIS INI TELAH DISETUJUI
PADA TANGGAL 08 AGUSTUS 2016

Pembimbing I,

Pembimbing II,

dr. Pande Putu Januraga, M.Kes, DrPH
NIP. 197901102003121001

dr. Ni Wayan Septarini, MPH
NIP. 198009292008012015

Mengetahui

Ketua Program Studi
Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Udayana

Direktur

Program Pascasarjana
Universitas Udayana,

Prof. dr. Dewa Nyoman Wirawan, MPH
NIP. 194810101977021001

Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp.S (K)
NIP. 195902151985102001

iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS

Tesis Ini Telah Diuji dan Dinilai
Oleh Panitia Penguji Pada
Program Pascasarjana Universitas Udayana
Pada Tanggal: 08 Agustus 2016

Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana
No: 3872/UN14.4/HK/2016

Tanggal: 8 – 8 - 2016

Panitia Penguji Tesis Adalah :
Ketua : dr. Pande Putu Januraga, M.Kes, DrPH
Anggota :
1. dr. Ni Wayan Septarini, MPH
2. Prof. Dr. dr. I Nyoman Mangku Karmaya, M.Repro, PA (K)
3. Dr. dr. Dyah Pradnya Paramita Duarsa, MSi
4. Dra. Nazrina Zuryani, MA, PhD

iv

SURAT KETERANGAN BEBAS PLAGIAT

Yang bertanda tangan di bawah ini :
NAMA

: Dany Karmila

NIM


: 1492161002

PROGRAM STUDI : Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
JUDUL TESIS

: Studi Kualitatif Pemanfaatan Layanan VCT dan CST Oleh
Pengguna Napza Suntik (penasun) di Kabupaten Lombok
Timur - NTB

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat.
Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka
saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun 2010
dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 08 Agustus 2016
Yang Membuat Pernyataan,

Dany Karmila
NIM. 1492161002


v

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyeselesaikan tesis yang berjudul “Studi Kualitatif
Pemanfaatan Layanan VCT dan CST oleh Pengguna Napza Suntik di Kabupaten
Lombok Timur - NTB” ini tepat pada waktunya.
Terima kasih sebesar – besarnya penulis sampaikan kepada Bapak dr.
Pande Putu Januraga, MPH, DrPH sebagai pembimbing I yang dengan penuh
kesabaran dan meluangkan waktu untuk membimbing dan tidak pernah lelah
membalas email serta memberikan saran-saran yang sangat berharga dan
bermanfaat bagi penulis sehingga bisa menulis penelitian kualitatif ini. Terima
kasih juga yang sebesar – besarnya penulis sampaikan kepada Ibu dr. Ni Wayan
Septarini, MPH selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk
membimbing dan memberikan saran selama penulis mengikuti program magister,
khususnya dalam penyelesaian tesis ini.
Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana
Bapak Prof. Dr. dr. I Ketut Suastika, Sp.PD (KEMD) atas kesempatan dan

fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan
pendidikan Program Magister di Universitas Udayana. Terima kasih ini juga
ditujukan kepada Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana yang
dijabat oleh Ibu Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp.S (K). Penulis ucapkan
terima kasih kepada Bapak Prof. dr. Dewa Nyoman Wirawan, MPH selaku ketua
PS MIKM Unud dan selaku PA (Pembimbing Akademik) penulis. Pada
kesempatan ini, penulis juga menyampaikan terima kasih kepada sekretariat PS
MIKM Unud, Koordinator Peminatan KIA-Kespro PS MIKM Unud dan semua
para dosen dan staf PS MIKM Unud. Ungkapan terima kasih penulis sampaikan
pula kepada para penguji tesis ini, yaitu Bapak Prof. Dr. dr. I Nyoman Mangku
Karmaya, M.Repro, PA (K), Ibu Dr. dr. Dyah Pradnya Paramita Duarsa, MSi, dan
Ibu Dra. Nazrina Zuryani, MA, PhD yang telah memberikan masukan, saran,
sanggahan dan koreksi sehingga tesis ini dapat terselesaikan.
vi

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tulus disertai penghargaan yang tak terhingga kepada semua partisipan yang telah
membantu pada penelitian ini, LSM Peduli Lombok Timur (PILOT) yang sangat
membantu mencarikan partisipan yang sesuai dengan kriteria penelitian. Terima
kasih juga penulis ucapkan kepada petugas VCT dan CST RSUD Dr. R. Soedjono

Selong yang sudah bersedia untuk diwawancarai serta teman-teman yang telah
memberikan dukungannya sehingga tesis ini dapat terselesaikan. Akhirnya penulis
sampaikan ucapan terima kasih kepada suamiku tercinta dr. I Putu Diatmika dan
anakku tersayang Dila Khansa Kardia, yang telah memberikan semangat,
pengorbanan dan dukungan mental selama mengikuti perkuliahan sampai akhir
penyusunan tesis ini serta kepada orang tua dan mertua yang selalu memberikan
doa dan supportnya kepada penulis.
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada semua
pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini.

Denpasar,
Penulis

vii

ABSTRAK
STUDI KUALITATIF PEMANFAATAN LAYANAN VCT DAN CST
OLEH PENGGUNA NAPZA SUNTIK DI KABUPATEN
LOMBOK TIMUR NTB
Voluntary counseling and testing (VCT) merupakan proses konseling pra

testing, testing dan konseling pasca testing HIV secara sukarela yang bersifat
rahasia. Selain VCT, diperlukan juga suatu layanan medis, psikologis, dan sosial
yang terpadu dan berkesinambungan dalam menyelesaikan masalah terhadap
Odha selama perawatan serta pengobatan disebut care support and treatment
(CST). Target layanan VCT yaitu meningkatkan dan memperluas cakupan
pencegahan melalui upaya penjangkauan kelompok berisiko dan layanan rujukan
ke VCT. Namun, hambatan dalam pencapaian target ini adalah masih rendahnya
pemanfaatan layanan oleh kelompok berisiko. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui secara mendalam pengalaman, motivasi dan hambatan pengguna
napza suntik dalam pemanfaatan layanan VCT dan CST di Kabupaten Lombok
Timur - NTB.
Studi ini menggunakan rancangan kualitatif dengan pendekatan induktif.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam di Kabupaten
Lombok Timur yang merupakan kabupaten dengan jumlah penasun tertinggi di
Provinsi NTB. Wawancara mendalam dilakukan kepada 5 orang penasun HIV
negatif yang melakukan VCT ulang, 2 orang penasun Odha yang sudah
memanfaatkan layanan CST, 1 petugas LSM, 1 penjangkau lapangan, 1 konselor
VCT dan 1 dokter CST. Data dianalisis dengan pendekatan induktif dan disajikan
secara naratif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman partisipan dalam

pemanfaatan layanan VCT secara langsung masih kurang, 5 partisipan HIV
negatif yang melakukan VCT ulang memanfaatkan layanan secara mobile VCT
dan 2 partisipan Odha dalam pemanfaatan layanan CST untuk pengambilan obat
ARV dibantu oleh pendampingan sebaya. Motivasi para partisipan cukup tinggi
yang didapatkan dari LSM pendampingan dan petugas layanan sedangkan
hambatan dalam pemanfaatan layanan yaitu masih tingginya stigma dan
diskriminasi yang didapatkan dari petugas kesehatan di luar layanan VCT dan
CST serta masyarakat di lingkungan tempat tinggal partisipan.
Dapat disimpulkan bahwa pengalaman partisipan dalam memanfaatkan
layanan secara langsung masih kurang, motivasi cukup tinggi namun masih ada
partisipan yang memiliki motivasi rendah serta hambatan yang dirasakan selama
ini yaitu masih tingginya stigma dan diskriminasi.
Kata kunci: Pemanfaatan Layanan VCT, CST, Pengguna Napza Suntik, Lombok
Timur.

viii

ABSTRACT
QUALITATIVE STUDY OF VCT AND CST SERVICE’SUTILIZATION
BY INJECTION DRUG USERS (IDUs) IN EAST LOMBOK REGENCY,
WEST NUSA TENGGARA

Voluntary counseling and testing (VCT) is a process of pre-testing,
testing and post-testing HIV and voluntary confidential. In addition, beside VCT,
to solve the problems of Odha during care and treatment, an integrated and
sustainable medical, psychological, and social services are also needed, which is
called care support and treatment (CST). The target of VCT service is to enhance
and expand the coverage of prevention through outreaching of the risk groups and
referral to the VCT services. However, the problems to achieve this target are the
low levels of utilization by the risk groups. The purpose of this study was to
determine the experiences, motivations, and barriers of the injection drug users in
using of VCT and CST services in East Lombok, West Nusa Tenggara.
This study used a qualitative design with inductive approach. Data
collection was done by using in-depth interview technique in East Lombok, a
District with the most IDUs in West Nusa Tenggara Province. In-depth interviews
were performed on five HIV-negative IDUs who utilized recurrent VCT service,
two HIV-AIDS positive IDUs who already utilized the CST service, one official
of NGOs (Non-Governmental Organization), one field worker, one VCT
counselor, and one CST’s doctor. Data were analized by adopting inductive
approach and were presented using a narrative.
The study result showed that there few participants utilizing VCT and
CST service directly. Five recurrent VCT visitors, HIV-negative informants are
utilizing mobile VCT, and when HIV-AIDS-positive participants utilize CST
services, the peer will help them to collect their anti-retroviral drugs. Most of the
participants motivation coming from the accompanying NGO and service’s health
workers, however high level of stigma and discrimination among the health
workers outside of the VCT and CST services and community in the
neighborhood partisipants.
In conclusion, there are few participants utilizing VCT and CST service
directly, the motivation are high but the participants motivation is low, and the
high level of stigma and discrimination become the obstacles in this programs.

Keywords: VCT service utilization, CST, Injection Drug Users, East Lombok.

ix

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ……………………………………………………………… i
PRASYARAT GELAR ………………………………………………………… ii
LEMBAR PERSETUJUAN ……………………………………………………. iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ……………………………………………. iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ………...…....….……………...… v
UCAPAN TERIMA KASIH ……………………………………………………. vi
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ………………..……………………………….……………………. ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 7
1.3.1 Tujuan Umum ........................................................................................ 7
1.3.2 Tujuan Khusus ....................................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 7
1.4.1 Manfaat Akademik ................................................................................. 7
1.4.2 Manfaat Praktis ....................................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL
PENELITIAN ........................................................................................... 8
2.1 Kajian Pustaka............................................................................................... 8
2.1.1 Pemanfaatan Layanan VCT dan CST ................................................... 8
2.1.2 Strategi Nasional untuk Meningkatkan Layanan VCT dan CST ........ 18
2.1.3 Mobile VCT……….………………………………………………….20
2.1.4 Layanan Harm Reduction……………….………...………………….20
2.1.5 Stigma dan Diskriminasi………...…………..…...…………………...22
2.2 Konsep Penelitian........................................................................................ 23
2.2.1 Pengalaman .......................................................................................... 23
2.2.2 Motivasi ............................................................................................... 23
2.2.3 Hambatan .............................................................................................. 25
2.3 Landasan Teori Penelitian ........................................................................... 25
2.3 Model Penelitian ......................................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 30
3.1 Pendekatan Penelitian ............................................................................. 30
x

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 31
3.3 Jenis dan Sumber Data ............................................................................ 31
3.3.1 Jenis Data ............................................................................................. 31
3.3.2 Sumber Data ......................................................................................... 32
3.3.3 Partisipan Penelitian ............................................................................. 32
3.4 Instrumen Penelitian ............................................................................... 32
3.5 Metode dan Teknik Pengumpulan Data .................................................. 33
3.6 Metode dan Teknik Analisis Data........................................................... 35
3.7 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data ................................ 36
3.8 Ijin dan Etika Penelitian .......................................................................... 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………...38
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian……………………………………38
4.2 Karakteristik Partisipan…………………………………………………42
4.3 Pemanfaatan Layanan VCT………………………………………...…..43
4.3.1 Pengalaman Penasun Memanfaatkan Layanan VCT………………….43
4.3.2 Motivasi Penasun Memanfaatkan Layanan VCT…………….……….49
4.3.3 Hambatan Penasun Memanfaatkan Layanan VCT……………………55
4.4 Pemanfaatan Layanan CST.............................................................…….62
4.4.1 Pengalaman Penasun Odha ......................................…………………62
4.4.2 Motivasi Penasun Odha...........……………………………………….65
4.4.3 Hambatan Penasun Odha......................................................................69
4.5 Refleksi....................................................................................................75
BAB V SIMPULAN DAN SARAN……………………………………………78
5.1 Simpulan………………………………………………………………..78
5.2 Saran……………………………………………………………………80
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 83
LAMPIRAN .......................................................................................................... 87

xi

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ................................................ 34
Tabel 4.1 Karakteristik PartisipanWawancara Mendalam……………………... 42

xii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Model Penelitian . ......................................................................... 29

xiii

DAFTAR SINGKATAN

SINGKATAN
HIV

: Human Immunodeficiency Virus

AIDS

: Acquired Immuno Deficiency Syndrom

WHO

: World Health Organization

Penasun

: Pengguna Napza Suntik

VCT

: voluntary counseling and testing

CST

: care support and treatment

LSL

: Laki Suka Laki

LSM

: Lembaga Swadaya Masyarakat

SUFA

: Strategic Use of Antiretroviral

ART

: Anti Retroviral Therapy

Odha

: orang dengan HIV/-AIDS

HBM

: Health Belief Model

IDU

: Injected Drugs User

PSK

: Pekerja Seks Komersial

ARV

: Antiretroviral

PL

: Penjangkau Lapangan

PILOT

: Peduli Lombok Timur

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Jadwal Penelitian………………………………………………...87
Lampiran 2. Informed Consent Penelitian ..................................................... ...88
Lampiran 3. Pedoman Wawancara kepada Penasun HIV Negatif .................... 91
Lampiran 4. Pedoman Wawancara kepada Penasun Odha akses CST ............. 94
Lampiran 5. Pedoman Wawancara kepada Penasun Odha belum akses CST .. 97
Lampiran 6. Pedoman Wawancara kepada LSM ............................................ 100
Lampiran 7. Pedoman Wawancara kepada Penjangkau Lapangan ................. 102
Lampiran 8. Pedoman Wawancara kepada Konselor VCT ............................ 104
Lampiran 9. Pedoman Wawancara kepada Dokter CST……….…………....106

xv

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency
Syndrom (AIDS) merupakan salah satu masalah kesehatan utama yang melanda
banyak negara di dunia. HIV yaitu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh
manusia,sedangkan AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan
oleh virus HIV. Pada tahun 2012 kasus HIV di dunia mencapai 2,3 juta kasus,
dimana sebanyak 1,6 juta penderita meninggal karena AIDS (WHO, 2012).
Sejak dilaporkan pertama kali pada tahun 1981 di Amerika Serikat,
penyebaran HIV-AIDS di seluruh dunia termasuk Indonesia berkembang cukup
pesat. Prevalensi HIV di Indonesia sebesar 0,16% dari populasi penduduk dengan
tingkat epidemi terkonsentrasi (concentrated epidemic) pada kelompok populasi
berisiko tinggi seperti LSL, pekerja seks, waria dan penasun. Laporan
menunjukkan sebagian besar yang terinfeksi HIV adalah kelompok masyarakat
usia produktif (Ditjen PP & PL kemenkes RI, 2012). Persentase kumulatif HIV
paling banyak ditemukan kasus pada kelompok umur 20 – 49 tahun (87,4%) dan
pada kasus AIDS paling banyak terdeteksi pada kelompok umur 20 – 29 tahun
(39,9%). Sementara itu, penularan HIV tertinggi terjadi melalui hubungan seksual
dengan penderita HIV-AIDS serta kebiasaan berbagi jarum suntik sesama
pengguna narkoba. Hal ini sesuai dengan data yang dilaporkan oleh ditjen P2PL

1

2

tahun 2014 menyatakan bahwa pengguna napza suntik menduduki posisi kedua
setelah heteroseksual yaitu sebanyak 8.482 kasus, jumlah ini mengalami
peningkatan dibandingkan jumlah penasun tahun 2013 yaitu 7.962 kasus (Ditjen
PP & PL Kemenkes RI, 2014).
Di antara 33 Provinsi di Indonesia, Provinsi Nusa Tenggara Barat
menduduki posisi ke-18 dengan jumlah kumulatif kasus HIV sebanyak 812 kasus
sedangkan penderita AIDS sebanyak 490 kasus. Jumlah ini mengalami
peningkatan dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu jumlah penderita HIV
sebanyak 574 kasus sedangkan penderita AIDS 379 kasus (Ditjen PP & PL
Kemenkes RI, 2014). Persentase kumulatif kasus HIV-AIDS menurut data KPAP
NTB berdasarkan faktor risiko, didominasi oleh mediator hubungan seksual yakni
618 orang (64,84%) heteroseksual dan 45 orang (4,71%) homoseksual.
Penggunaan jarum suntik sebanyak 214 orang (22,45%), perinatal (dari ibu ke
anak) sebanyak 44 orang (4,61%), donor darah 0 orang (0%) dan tidak diketahui
penyebabnya sebanyak 32 orang (3,35%). Pengidap HIV-AIDS

terbanyak

berdomisili di Kota Mataram sebanyak 513 orang, Kabupaten Lombok Timur 105
orang, Lombok Barat 95 orang, Lombok Tengah 90 orang, Sumbawa Barat 49
orang, Kabupaten Bima 21 orang, Sumbawa 27 orang, Lombok Utara 20 orang,
Kota Bima 10 orang, dan Dompu sebanyak 8 orang, serta luar wilayah sebanyak
15 orang (KPA Provinsi NTB, 2014).
Data pengguna napza suntik yang mengakses layanan VCT (voluntary
counseling and testing) dan CST (care support and treatment) tertinggi di
Provinsi NTB terdapat di Kabupaten Lombok Timur. Hasil pemetaan yang

3

dilakukan oleh Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten (KPAK) Lombok
Timur pada tahun 2014 melaporkan jumlah pengguna napza suntik (penasun)
sebanyak 104 orang. Pilot yang merupakan sebuah LSM yang aktif bergerak
menjangkau klien penasun di lapangan yang sebagian besar petugasnya
merupakan mantan pengguna napza suntik dan narkoba jenis lainnya. Sebagian
besar mereka sudah ada yang berhenti menggunakan ada pula yang masih
menggunakan narkoba jenis lain. Mereka menjaring klien dengan mendatangi
daerah yang memiliki komunitas pengguna narkoba. Kegiatan para penjangkau ini
diawali dengan pendekatan secara personal dengan komunitas dalam lingkungan
tersebut yang tentunya akan cukup berat dilakukan bila orang tersebut bukan
merupakan pemakai narkoba. Kegiatan yang dilakukan dalam penjangkauan
adalah pendataan dan edukasi mengenai VCT dan CST dilanjutkan dengan
pengaturan jadwal mobile VCT ke daerah tersebut. Pilot akan melaporkan ke VCT
satelit yang ada di puskesmas kemudian bersama-sama melakukan mobile VCT ke
tempat berkumpul para pengguna napza suntik tersebut sesuai dengan
kesepakatan lokasi yang aman dan nyaman menurut klien. Pemetaan penasun
yang dilakukan dari bulan Januari – Agustus 2015 oleh LSM Peduli Lombok
Timur (PILOT) bekerjasama dengan Global Fund, KPAK Lombok Timur, LSM
Inset serta klinik VCT di seluruh Kabupaten Lombok Timur sebanyak 98 orang
(KPAK Lombok Timur, 2015).
Layanan voluntary counseling and testing (VCT) merupakan salah satu
strategi kesehatan masyarakat dan sebagai pintu masuk ke seluruh layanan
kesehatan HIV-AIDS yang berkelanjutan. Strategi ini dapat digunakan untuk

4

mengubah perilaku berisiko serta memberikan informasi tentang pencegahan
HIV. Target layanan VCT yaitu meningkatkan dan memperluas cakupan
pencegahan melalui upaya penjangkauan kelompok berisiko dan layanan rujukan
ke VCT. Namun, hambatan dalam pencapaian target ini adalah masih rendahnya
pemanfaatan VCT oleh kelompok berisiko terhadap layanan tersebut (KPAN,
2010).
Selain VCT, diperlukan juga suatu layanan medis, psikologis, dan sosial
yang terpadu dan berkesinambungan dalam menyelesaikan masalah terhadap
Odha (orang dengan HIV/-AIDS) selama perawatan serta pengobatan disebut care
support and treatment (CST). Layanan CST masih terpusat pada sektor rumah
sakit sekunder dan tersier yang tersebar di seluruh kabupaten/kota. Strategi baru
pemerintah dalam layanan CST berupa metode Strategic Use of Antiretroviral
(SUFA) dengan intervensi terapi tidak memandang jumlah CD4 (jenis sel darah
putih atau limfosit yang merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh
manusia) pada pemberian ARV (Antiretroviral). Pelaksanaan metode SUFA
memungkinkan petugas kesehatan untuk memberikan ARV bagi setiap Odha
secara langsung, tanpa memandang jumlah sel CD4, yang dikenal dengan istilah
test and treat. Strategi ini bertujuan untuk mengurangi kesakitan dan kematian
yang terkait dengan HIV serta memaksimalkan manfaat dari perluasan akses
layanan ARV dalam mencegah HIV melalui mekanisme penekanan jumlah virus
dalam darah (viral load) sejak dini (Kemenkes RI, 2014).
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan pemanfaatan
layanan VCT oleh penasun diantaranya yaitu penelitian yang dilakukan di Rhode

5

Island terhadap penasun perempuan. Tujuan penelitian tersebut untuk mengetahui
sikap terhadap tes HIV, pengobatan serta vaksinasi hepatitis dan HIV. Penelitian
kualitatif dipilih karena memungkinkan eksplorasi mendalam dan penjelasan
terhadap isu yang unik serta sikap mereka terhadap pengobatan untuk hepatitis
dan HIV (A. Michelle, 2012).
Penelitian lain di Indonesia yang dilakukan oleh Ayu Wulan Sari (2014)
menyatakan hal yang diperlukan untuk mendukung seseorang memanfaatkan
layanan VCT terutama terkait informasi mengenai keberadaan layanan VCT. Oleh
karena itu, hasil penelitian ini menekankan pentingnya kerjasama antara rumah
sakit, lembaga swadaya masyarakat serta masyarakat perkotaan dan pedesaan
dalam menyebarluaskan informasi terkait VCT (Sari, 2014).
Penelitian lain di Pontianak menyatakan bahwa stigma (prasangka buruk)
terhadap orang dengan HIV/-AIDS di Kota Pontianak masih seringkali terjadi,
intensitas stigma yang dialami Odha di Kota Pontianak berbeda-beda. Stigma
yang dialami Odha dari kalangan pengguna napza suntik cenderung lebih besar
dibandingkan stigma terhadap Odha dari kalangan Gay, Waria dan LSL yang
dapat menghambat akses ke layanan VCT (Pisani E, et al., 2014).
Berdasarkan data klinik VCT RSUD Dr. R. Soedjono Selong Kabupaten
Lombok Timur – NTB diperoleh informasi bahwa kunjungan langsung penasun
ke klinik sangat sedikit bahkan dalam beberapa bulan terakhir hanya tercatat 1 - 2
partisipan. Untuk meningkatkan cakupan VCT, RSUD Dr. R Soedjono melakukan
mobile VCT ke area-area konsentrasi penasun. Kelemahan dari mobile VCT
adalah kurang adekuatnya bahkan tidak dilakukannya layanan pre-tes konseling

6

dan pasca-tes konseling sehingga banyak penasun yang tidak memahami
pentingnya tes VCT dengan baik. Mereka kemudian tidak memperoleh hasil tes
secara langsung serta penjelasan yang baik terhadap kondisi kesehatan mereka
dan apa yang harus dilakukan di masa depan termasuk jika menerima hasil reaktif.
Selain itu kelemahan lain dari mobile VCT adalah partisipan tidak langsung
mendapatkan akses layanan Anti Retroviral Therapy (ART) bila terdiagnosis
positif HIV. Untuk itu sangat penting bagi pengelola program berupaya
meningkatkan akses penasun secara langsung dengan memanfaatkan layanan tes
HIV di klinik VCT dibandingkan mobile VCT.
Dari paparan di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian
guna mengeksplorasi pengalaman, motivasi dan hambatan yang dialami penasun
dalam memanfaatkan layanan VCT dan CST, informasi ini kemudian dapat
digunakan dalam meningkatkan pemanfaatan layanan voluntary counseling and
testing (VCT) dan care support and treatment (CST) oleh pengguna napza suntik
di Kabupaten Lombok Timur - NTB.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka rumusan
masalah dari penelitian ini adalah “Bagaimana pemanfaatan layanan VCT dan
atau CST oleh pengguna napza suntik di Kabupaten Lombok Timur - NTB?”.

7

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui pengalaman, motivasi dan hambatan pengguna napza suntik
dalam pemanfaatan layanan VCT dan atau CST oleh pengguna napza suntik di
Kabupaten Lombok Timur - NTB.
1.3.2 Tujuan Khusus
Mengetahui secara mendalam :
1.

Pengalaman penasun dalam memanfaatkan layanan VCT dan atau CST

2.

Motivasi penasun dalam memanfaatkan layanan VCT dan atau CST

3.

Hambatan penasun dalam memanfaatkan layanan VCT dan atau CST

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademik
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan acuan serta
informasi bagi peneliti selanjutnya.
1.4.2

Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada

pemegang kebijakan untuk mendapatkan strategi dalam meningkatkan cakupan
pengguna layanan VCT dan CST.