Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Pengeragoan - Kecamatan Pekutatan - Kabupaten Jengeragoan.

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : DESA PENGERAGOAN KECAMATAN : PEKUTATAN

KABUPATEN/KOTA : JEMBRANA

NI KADEK SINDI HANDAYANI 1320025048

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA 2016


(2)

iii HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM UNUD periode XIII Tahun 2016 di Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana yang saya kerjakan, maka saya : Nama Mahasiswa :Ni Kadek Sindi Handayani

No. Mahasiswa : 1320025048 Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan KK Dampingan selama di lokasi KKN PPM Unud periode XIII tahun 2016 di Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana.

Pengeragoan,Agustus 2015 Mengetahui/ Menyetujui Mengetahui/ Menyetujui DPL Desa Pengeragoan KK Dampingan

(Dr.Eng. Made Sucipta , ST.,MT ) (I Wayan Yadnya ) NIP. 197411420001210001

Mengetahui/Menyetujui Kepala Desa Pengeragoan


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan KK Dampingan KKN PPM Tahun 2016di Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana tepat pada waktunya.

Laporan ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan laporan KKN PPM Periode XIII tahun 2016. Program KK Dampingan merupakan program unggulan yang dikembangkan sebagai program pokok Nontema dalam pelaksanaan program KKN PPM Universitas Udayana yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu.

Dalam penyelesaian program KK Dampingan ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu mulai dari Dosen Pembimbing Lapangan(DPL), Kepala Desa Pengeragoan, Kelian Banjar Mengenu anyar hingga Bapak I Nengah Yasa selaku Kepala Keluarga dampingan yang telah bersedia meluangkan waktunya dan memberikan informasi. Penulis tidak lupa juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman KKN atas kerjasama dan bantuannya selama KKN berlangsung.

Penulis sadar bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis mengharapkan segala kritik dan saran yang bermanfaat demi kesempurnaan laporan ini baik dari segi bentuk maupun isi. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.

Pengeragoan, Agustus 2016


(4)

v DAFTAR ISI

Halaman Judul ………i

Halaman Pengesahan ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... iv

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan ………2

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga ………..3

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ……….3

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1. Permasalahan Keluarga ……….4

2.2. Masalah Prioritas ………...5

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1Program ……….6

3.2Jadwal Kegiatan ………7

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1Pelaksanaan ………..10

4.2Hasil Pendampingan Keluarga ……….10

4.3Kendala Pendampingan Keluarga ………11

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ……….12

5.2Rekomendasi ………12 Lampiran


(5)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat merupakan salah satu perwujudan dari pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Salah satu program inti dari Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Udayana (KKN PPM UNUD) adalah pendampingan keluarga kurang sejahtera atau keluarga pra sejahtera. Program ini bertujuan untuk menggali potensi yang dimiliki keluarga prasejahtera tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan dengan melihat dan menganalisa permasalahan yang dihadapi serta menyelesaikan permasalahannya.

Dalam program ini, mahasiswa berperan sebagai anak asuh yang mengidentifikasi masalah serta memecahkan atau mencari jalan keluar dari masalah yang telah dihadapi oleh keluarga dampingan. Keluarga yang di dampingi mahasiswa adalah keluarga yang termasuk dalam kriteria keluarga prasejahtera atau keluarga kurang sejahtera, sehingga dengan adanya mahasiswa dapat meningkatkan kesejahteraan, baik dari segi materi atau spiritualnya untuk menuju hidup yang lebih baik. Tentunya dapat memberdayakan keluarga di KK Dampingan

Program KK Dampingan dilaksanakan di beberapa keluarga yang terdapat di setiap dusun di Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana. Desa Pengeragoan memiliki 5 dusun yang mana 5 dusun ini dibagi kepada 14 mahasiswa KKN PPM UNUD. Dengan pembagian KK dampingannya adalah di Dusun Bading Kayu terdapat 1 KK Dampingan, di Dusun Mengenu Anyar terdapat 7 KK Dampingan, dan di Dusun Pasut terdapat 3 KK Dampingan, Setiap KK Dampingan didampingi oleh 1 mahasiswa. Pada KKN PPM UNUD periode XIII Tahun 2016 ini penulis mendampingi 1 KK Dampingan yang telah ditetapkan yaitu KK Dampingan yang berada di Dusun Mengenu Anyar.


(6)

2 1.1 Profil Keluarga Dampingan

Berikut ini adalah data dari keluarga dampingan:

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan 1. I Wayan Yadnya Suami 51 thn SD Buruh Tani 2. Ni Wayan Naba Istri 44 thn SD Buruh Tani 3. I Kadek Wardana Anak 28 thn SLTP Buruh Tani 5. I Komang Ariya

Nanta

Anak 12 thn SMP Pelajar

6 Ketut Ariani Anak 9 thn SD Pelajar

KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) merupakan salah satu mata kuliah yang diwajibkan bagi seluruh mahasiswa di lingkungan Universitas Udayana. Tujuan dari adanya mata kuliah KKN-PPM ini adalah untuk membantu mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang telah mereka dapatkan selama berada dibangku kuliah. Pada kegiatan KKN-PPM ini mahasiswa akan membentuk program pokok non-tema yang wajib dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa. Setiap mahasiswa diwajibkan untuk mendampingi keluarga prasejatera, yang dimana tujuan dari program ini adalah untuk memupuk dan mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang terdapat pada masing-masing keluarga yang didampinggi.

Pada kesempatan kali ini saya mendapatkan kesempatan untuk mendampingi keluarga dari bapak I Wayan Yadnya. Keluarga dari bapak I Wayan Yadnya tergolong kedalam keluarga yang Tidak mampu. Bapak I Wayan Yadnya memiliki 1 orang istri, 2 orang anak laki-laki,dan 2 anak perempuan . Seluruh anggota dari bapak I Wayan Yadnya tinggal dalam satu rumah yang sangat tidak berkecukupan, halaman rumah beliau hanya dari tanah liat dan hanya memiliki 2 kamar tidur yang dimana 1 kamar di tempati oleh bapak I Wayan Yadnya sendiri dan 1 kamar lagi untuk anaknya Bangunan dari rumah I Wayan Yadnya temboknya hanya disemen tanpa dilapisi cat tembok serta lantainya dari tanah liat. Untuk menghidupi keluarganya bapak I Wayan Yadnya berprofesi sebagai buruh tani. Sedangkan istri nya bernama Ni Wayan Naba hanya berprofesi sebagai buruh tani.


(7)

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga

Keluarga bapak I Wayan Yadnya memiliki rumah dengan luas tanah sekitar 8 are, memiliki 2 ekor ayam tidak memiliki kebun. Pendapatan bapak I Wayan Yadnya dari profesi sebagai buruh tani setiap harinya di bayar sebesar Rp. 5000,000,00 sedangkan istri beliau tidak selalu mendapatkan panggilan untuk bekerja sebagai memetik Cengkeh tetapi saat ada pekerjaan istri bapak I WayanYadnya di bayar sebesar Rp. 5000,000,00 Per/Hari. Untuk ayam yang dimiliki oleh bapak I Wayan Yadnya hanya di pelihara sebagai ayam aduan . Selain itu keluarga bapak I Wayan Yadnya Kadang – Kadang mendapatkan bantuan dari Pemerintah misalnya Berupa Beras dimana tidak selalu mendapatkan setiap bulan 1 tahun sekali biasanya dapat dimana jumlah Beras yang didapat yaitu 15 Kg, sehingga hal tersebut tidak mampu membantu seutuhnya Keluarga Bapak I Wayan Yadnya. 1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Untuk kebutuhan biaya hidup bulanan keluarga bapak I Wayan Yadnya membutuhkan seperti beras, lauk pauk, dan biaya listrik serta air. Adapun rincian pengeluaran dari keluarga bapak I Wayan Yadnya adalah sebagia berikut:

Beras = Rp. 200.000 Kebutuhan MCK = Rp. 50.000 Lauk pauk = Rp. 100.000 Listrik = Rp. 12.000 Air = Rp. 10.000 Gula = Rp. 30.000 Minyak goreng = Rp. 35.000 +

Rp. 437.000

Rincian biaya pengeluran bulanan dari keluarga bapak I Wayan Yadnya belum total pengeluaran bersih karena pengeluran ini belum terhitung seperti biaya untuk kebutuhan upacara agama, pengeluaran untuk biaya kesehatan keluarga dan juga iuran wajib yang harus di bayar setiap bulannya di Desa adat.


(8)

(9)

(10)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 1.1 Permasalahan Keluarga

Terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi dari keluaraga bapak I Wayan Bagia yaitu antara lain:

A. Masalah Kesehatan

Beberapa masalah kesehatan oleh yang dialami oleh Bapak I Wayan Yadnya Yaitu Sesak Nafas Sedangkan Istri Bapak I Wayan Yadnya mengalami Gatal – Gatal anggota. Selain itu anak laki- laki I Wayan Yadnya yaitu Bernama I Komang Ariya Nanta mengalami keluhan Batuk – Batuk serta Anak Perempuan Bapak I Wayan Yadnya yang Bernama Ni Ketut Ariani Mengalami Gatal-Gatal Juga seperti yang dialami ibunya.

B. Masalah Ekonomi

Permasalahan yang umum di rasakan oleh masyarakat pedasaan adalah masalah ekonomi. Hal ini pun dirasakan oleh keluarga yang saya dampingi yaitu keluarga dari bapak I Wayan Yadnya. Dari hasil perbincangan saya dengan keluarga bapak I wayan Yadnya penghasilan yang beliau dan istri beliau dapatkan dari berburuh sebagai petani tidak dapat menutupi kebutuhan sehari-hari. Meskipun Kadang- Kadang mendapat bantuan dari Pemerintah namun bantuan tersebut tidak cukup, dikarenakan keluarga Bapak I Wayan Yadnya mendapat bantuan sebanyak 15 Kg beras setiap tahunya.

C. Perternakan dan Perkebunan

Keluarga bapak I Wayan Yadnya hanya memiliki 5 ekor ayam. Ayam yang dimiliki oleh bapak I WayanYadnya hanya di pelihara sebagai ayam aduan dan tidak di kembangkan untuk membantu menambahkan penghasilan keluaraga. Untuk perkebunan keluarga dari bapak I Wayan Yadnya hanya memiliki pekarangan rumah saja tanpa memiliki perkebunan. Seperti Cengkeh dan Kopi tetapi Tidak Banyak.


(11)

Untuk masalah pendidikan keluarga bapak I Wayan Yadnya memiliki tanggungan untuk pendidikan mananggung 2 orang anak yang bersekolah. Sedangkan Penghasilan yang beliau dapatkan Tidak Cukup untuk biaya Sehari – hari dan sekolah.

1.2 Masalah Prioritas

Masalah prioritas adalah masalah yang paling dirasakan oleh keluaraga dampingan yang nantinya akan dicari solusi dari permasalahan tersebut. Setelah dilakukannya identifikasi pada permasalahan yang dihadapi oleh keluarga bapak I Wayan Yadnya didapatkan satu yang menjadi masalah utama atau masalah priotas yang paling di rasakan. Adapun masalah prioritasnya adalah masalah dalam perekonomian. Adanya masalah dalam perekonomian yang tentunya berhubungan dengan keuangan keluarga. Masalah perekonomian yang dialami keluaraga bapak I Wayan Yadnya akan mempersulit keluaraga beliau dalam memenuhi kebutuhan hidup lainnya dan menangani permasalahan lainnya dalam keluarga beliau. Masalah lainnya seperti masalah kesehatan yang juga membutuhkan perhatian yang serius. Untuk itulah masalah perekonomian ini menjadi masalah utama atau diprioritaskan di keluaraga bapak I Wayan Yadnya.


(12)

(13)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 1.1 Program

Setelah dilakukannya identifikasi masalah dan menetapkan prioritas masalah maka akan dibentuk usulan-usulan program yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang dimiliki oleh keluaraga dari bapak I Wayan Yadnya. Program-program yang akan di usulkan adalah berupa alternatif-alternatif yang dalam bentuk saran-saran dan juga motivasi serta bantuan yang dapat kami berikan terhadap keluarga dampingan. Hal-hal tersebut dapat meliputi hal-hal sebagai berikut:

- Program Kesehatan Masalah kesehatan kurangnya perilaku hidup bersih

Sehari harinya keluarga Pak Yadnya bekerja di ladang dari pagi hingga sore beristirahat makan pada pukul 12 siang. Pakaian yang dipakai tidak di ganti setiap hari,bahkan dipakai selama seminggu lebih. Pakaian yang dipakai bekerja di kebun ditumpuk begitu saja dan keesokan harinya di pakai kembali. Tumpukan pakaian yang lembab membuat tempat hidup bagi jamur sehingga anak pertama Pak Yadnya,anak dari I Wayan mengalami penyakit Gatal-Gatal.

- Program Manajemen Keuangan

Program manajemen keuangan di usulkan kepada keluarga bapak I Wayan Yadnya karena berdasarkan hasil wawancara keluarga dari bapak I Wayan Yadnya tidak dapat menyisihkan uangnya untuk disimpan. Oleh karena itu saran yang diberikan dalam program ini adalah untuk dapat menyisihkan sedikit uang yang didapat setiap harinya untuk disimpan sebagai tabungan. Hal ini bertujuan agar disaat keperluan mendesak keluarga bapak I Wayan Yadnya masih memiliki uang simpanan.


(14)

1.2 Jadwal Kegiatan

Berikut ini adalah rincian dari jadwal kegiatan KK dampingan yang saya laksanakan selama kegiatan KKN-PPM periode XII:

No Hari/tanggal Waktu Durasi Jenis Kegiatan 1 Senin, 25

Juli 2016

10.30- 13.30 3 jam Bertemu dengan kepala desa pembagian KK dampingan

2 selasa, 26 Juli 2016

13.00 – 16.00 3 jam Bertemu dan berkenalan dengan kepala dusun Mengenu Anyar dan meminta izin bertemu dengan KK dampingan

3 Jumat, 29 Juli 2016

12.30 – 15.30 3 jam Rapat pembahasan dan pembagian KK dampingan

4 Minggu, 31 Juli 2016

18.00 - 21.00 3 jam Bertemu dengan kepala dusun dan berkenalan dengan KK dampingan 4 Rabu, 03

Agustus 2016

15.00 – 19.00 4 jam Bertemu dan berkunjung kerumah KK dampingan dusun Mengenu Anyar untuk perkenalan pertama kali dengan keluarga Bapak I Wayan Yadnya dan keluarganya 5 Kamis, 04

Agustus 2016

08.00-12..00 4 jam Berkunjung dan berkenalan dengan KK dampingan Pengeragoan untuk bertanya tentang nama anggota keluarga, penghasilan keluarga dan penyakit yang pernah diderita 6 Sabtu, 06

Agustus 2016

16.00-20.00 4 jam Berkunjung ke KK dampingan untuk membantu bapak Yadnya dan bertanya tentang penghasilan keluarga


(15)

7 Minggu, 07 Agustus 2016

16.00- 19.00 4 jam Berkunjung ke KK dampingan untuk membantu bapak I Wayan Yadnya dan berbincang masalah ekonomi

8 Selasa, 09 Agustus 2016

15.00 - 19.00 4 jam Berkunjung ke KK dampingan untuk memberikan saran menyisihkan tabungan.

9 Rabu, 10 Agustus 2016

17.00 -20.00 4 jam Berkunjung ke KK dampingan untuk mencari data tentang nama dan anggota keluarga

10 Kamis, 11 Agustus 2016

16.00 – 20.00 4 jam Bertemu dengan KK dampingan, menyarakan untuk datang ke Puskesmas.

11 Jumat,12 Agustus 2016

16.00-20.00 4 jam Berkunjung ke KK dampingan untuk mencari data Penghasilan dan pendapatan serta pendidikan anak.

12 Sabtu,13 Agustus 2016

17.00 – 21.00 4 jam Berkunjung ke KK Dampingan membericarakan saran penanaman tanaman Toga di halaman Rumah 13 Minggu, 14

Agustus 2016

18.00- 22.00 4 jam Bertemu dengan KK dampingan untuk berbincang-bincang tentang kesehatan Anak-Anak Bapak I Wayan Yadnya

14 Senin,15 Agustus 2016

19.00 – 20.00 4 jam Berkunjung ke KK dampingan untuk bertemu dengan anak I Wayan Yadnya.

16 Selasa, 16 Agustus 2016

17.00 – 22.00 5 jam Berkunjung ke KK dampingan. Membantu membantu untuk memetik Cengkeh


(16)

17 Kamis. 18 Agustus 2016

18.00 – 21.00 3 jam Berkunjung ke KK dampingan membicarakan masalah Kesehatan yang dialami oleh Keluarga I Wayan Yadnya.

18 Jumat, 19 Agustus 2016

18.00 – 22.00 4 jam Berkunjung ke KK dampingan, untuk mengisi Form pemutakhiran Basis Data Kemiskinan.

19 Minggu, 21 Agustus 2016

07.00- 12.00 5 jam Berkunjung ke KK dampingan untuk membantu memetik Cengkeh

20 Senin, 22 Agustus 2016

16.00-20.00 4 jam Berkunjung ke KK dampingan untuk membantu Anak I Wayan Yadnya mengerjakan PR.

21 Selasa, 23 Agustus 2016

16.00-19.00 3 jam

Berkunjung ke KK dampingan membicarakan pendidikan sekaligus membicarakan keluhan yang dialami oleh keluarga Bapak I Wayan Yadnya

22 Rabu, 24 Agustus 2016

17.00 – 21.00 5 Jam Berkunjung ke KK dampingan membantu memetik Cengkeh sekaligus foto bersama dengan Keluarga KK Dampingan.

23 Jumat, 26 Agustus 2015

16.00-21.00 5 Jam Berkunjung ke KK dampingan untuk memberikan berupa Sembako kepada KK Dampingan


(17)

(18)

BAB IV

PELAKSANAAN HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1Pelaksanaan

4.1.1 Waktu

Waktu pelaksanaan program pendampingan keluarga ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan. Adapun jumlah waktu kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 23 kali dengan total waktu kunjungan selama 90 jam.

4.1.2 Lokasi

Kegiatan KK dampingan KKN-PPM UNUD periode XII berlokasi di kediaman keluarga bapak I Wayan Yadnya yang terletak di Banjar Mengenu Anyar Desa Pengeragoan, Jembana

4.1.3 Pelaksanaan kegiatan pendampingan

Kegiatan pendampingan keluarga ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII Universitas Udayana di desa Pengeragoan. Kegiatan ini meliputi kunjungan ke rumah keluarga bapak I Wayan Yadnya. Selama kunjungan tersebut, dilakukan obrolan-obrolan santai untuk mengakrabkan diri dengan keluarga bapak I Wayan Yadnya sehingga mereka dapat dengan nyaman menceritakan masalah yang sedang dihadapi dan menerima solusi yang diberikan. Pelaksanaan program ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui masalah yang dihadapi dengan keluarga dampingan yaitu bapak I Wayan Yadnya. Setelah diketahuinya permasalahan dari keluarga ini dilanjutnya dengan identifikasi masalah. Sehingga dari permasalahan yang dimiliki dapat ditemui prioritas permasalahan untuk memudahkan dalam pemberian solusi dari permasalah utama yang dimiliki dari keluarga bapak I Wayan Yadnya. Jadwal


(19)

kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 23 kali selama 5 minggu, dimana waktu kunjungan rata-rata 4-5 jam untuk tiap kunjungan sehingga diperoleh total kunjungan mencapai 90 jam.

4.2 Hasil Pendampingan Keluarga

Hasil dari pendampingan keluarga bapak I Wayan Yadnya yaitu: 1. Kurangnya kesadaran berperilaku hidup bersih dan sehat

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakal awal dari kesehatan keluarga yang baik. Keluarga Pak Yadnya tidak terlalu memperhatikan perilaku hidup bersih dan sehat. Kebiasaan keluarga Pak Yadnya yang jarang berganti pakaian bahkan jarang menjemur baju menyebabkan terjadinya keluhan seperti gatal gatal pada badan. Hal ini disebabkan karena pakaian yang lembab setelah bekerja di ladang seharian tidak dijemur dan ditumpuk begitu saja sehingga menimbulkan tumbuhnya jamur. Dari hasil pelaksanaan program keluarga Pak Manggih mulai berprilaku hidup bersih dengan menjemur pakaian yang di gunakan setelah bekerja di ladang dibawah matahari dan berganti pakaian setelah mandi.

2. Kurangnya Kesadaran Untuk menyisihkan Uang

Kurangnya Kesadaran untuk menyisihkan uang untuk di Tabung membuat keluarga Bapak I Wayan Yadnya kesulitan mendapatkan uang di Saat keadaan mendesak seperti untuk keperluan sekolah anak dan keperluan suka duka dibanjar. Maka dari itu saya mengusulkan untuk menyisihkan uangnya untuk keperluan mendesak.

4.3 Kendala Pendampingan Keluarga

Adapun kendala yang dihadapi selama pendampingan KK Agak canggung bertanya, karana takut meninggung perasaan keluarga KK Dampingan yang saya Dampingi Dalam program KK dampingan ini adapun kendala yang ditemui adalah sulitnya melakukan komunikasi dengan keluarga dampingan dikarenakan faktor dari tingkat pendidikan dan adanya sedikit perbedaan bahasa yang dimiliki oleh kedua belah pihak.


(20)

Selain itu perbedaan lainnya adalah sulitnya waktu untuk bertemu dengan KK dampingan. Hal ini dikarenakan KK dampingan dari pagi bekerja hanya berada di rumah pada waktu jam 18.00 WITA. Untuk penerapan program yang diusulkan kepada KK dampingan yaitu bapak I Wayan Yadnya juga mengalami kesulitan karena waktu penerapan yang tersedia sangat terbatas sehinga sulit untuk direalisasikan secara maksimal.


(21)

BAB V PENUTUP 2.1 Kesimpulan

Keluarga bapak I Wayan Yadnya terletak di Banjar Mengenu Anyar Desa Pengeragoan, beliau tinggal bersama anak- anaknya. Pada kehidupan keluaraganya beliau memiliki beberapa masalah, diantaranya adalah masalah perekonomian dan juga kesehatan. Permasalahan ini jelas terlihat dari kondisi rumah yang ditempati oleh keluarga bapak I Wayan Yadnya serta penghasilan yang didapatkannya dari berburuh sebagai seorang petani. Masalah selanjutnya adalah masalah kesehatan yaitu Bapak I Wayan Yadnya Mengalami sesak nafas dan istri yang bernama I Wayan Naba Mengalami Gatal –Gatal.

Keterbatasan ekonomi membuat keluarga dari bapak I Wayan Yadnya tidak mampu untuk memperbaiki rumahnya yang sudah tidak layak. Meskipun produksi utama dari Desa Pengeragoan ini adalah Cengkeh, Pisang Dan Kopi namun berbada dari keluarga bapak I Wayan Yadnya yang tidak memiliki lahan pertanian untuk dijadikan sebagai kebun Cengkeh dll. Sehingga sulitnya bagi keluarga bapak I Wayan Yadnya untuk mengembangkan perekonomiannya.

2.2 Rekomendasi

Melihat berbagai permasalahan yang dimiliki oleh keluarga bapak I Wayan Yadnya dan kendala serta keterbatasan selama berjalannya program KK dampingan ini adapun rekomendasi yang dapat diberikan adalah:memberikan keterampilan untuk istri dari bapak I Wayan Yadnya yang tetntunya hasil dari keterampilan yang dimiliki dapat dilakukan di rumah dan bernilai ekonomis. Mengembangkan Br. Mengenu Anyar Desa Pengeragoan menjadi agrowisata sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi keluarga-keluarga miskin di desa ini. Sehingga selain dapat membangun desa menjadi lebih maju dapat pula mensejaterakan masyarakat yang berada di desa Mangguh. Selain itu pula diharapkan program-program yang dimiliki oleh pemerintah daerah khususnya pemerintah di Kabupaten Jembrana agar lebih terfokus pada daerah-daerah pedesaan yang memiliki potensi untuk dapat lebih berkembang. Serta adanya program kesehatan maupun pendidikan untuk keluarga yang


(22)

tergolong kedalam keluarga miskin. Sehinnga nantinya tercipata SDM-SDM yang memiliki kualitas yang jauh lebih baik untuk dapat menjadikan Jembrana untuk umumnya dan Banjar Mengenu Anyar khususnya untuk dapat menjadi desa yang lebih berkembang dan maju.


(23)

LAMPIRAN

Foto Bersama KK Dampingan


(1)

BAB IV

PELAKSANAAN HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1Pelaksanaan

4.1.1 Waktu

Waktu pelaksanaan program pendampingan keluarga ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan. Adapun jumlah waktu kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 23 kali dengan total waktu kunjungan selama 90 jam.

4.1.2 Lokasi

Kegiatan KK dampingan KKN-PPM UNUD periode XII berlokasi di kediaman keluarga bapak I Wayan Yadnya yang terletak di Banjar Mengenu Anyar Desa Pengeragoan, Jembana

4.1.3 Pelaksanaan kegiatan pendampingan

Kegiatan pendampingan keluarga ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII Universitas Udayana di desa Pengeragoan. Kegiatan ini meliputi kunjungan ke rumah keluarga bapak I Wayan Yadnya. Selama kunjungan tersebut, dilakukan obrolan-obrolan santai untuk mengakrabkan diri dengan keluarga bapak I Wayan Yadnya sehingga mereka dapat dengan nyaman menceritakan masalah yang sedang dihadapi dan menerima solusi yang diberikan. Pelaksanaan program ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui masalah yang dihadapi dengan keluarga dampingan yaitu bapak I Wayan Yadnya. Setelah diketahuinya permasalahan dari keluarga ini dilanjutnya dengan identifikasi masalah. Sehingga dari permasalahan yang dimiliki dapat ditemui prioritas permasalahan untuk memudahkan dalam pemberian solusi dari permasalah utama yang dimiliki dari keluarga bapak I Wayan Yadnya. Jadwal


(2)

kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 23 kali selama 5 minggu, dimana waktu kunjungan rata-rata 4-5 jam untuk tiap kunjungan sehingga diperoleh total kunjungan mencapai 90 jam.

4.2 Hasil Pendampingan Keluarga

Hasil dari pendampingan keluarga bapak I Wayan Yadnya yaitu: 1. Kurangnya kesadaran berperilaku hidup bersih dan sehat

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakal awal dari kesehatan keluarga yang baik. Keluarga Pak Yadnya tidak terlalu memperhatikan perilaku hidup bersih dan sehat. Kebiasaan keluarga Pak Yadnya yang jarang berganti pakaian bahkan jarang menjemur baju menyebabkan terjadinya keluhan seperti gatal gatal pada badan. Hal ini disebabkan karena pakaian yang lembab setelah bekerja di ladang seharian tidak dijemur dan ditumpuk begitu saja sehingga menimbulkan tumbuhnya jamur. Dari hasil pelaksanaan program keluarga Pak Manggih mulai berprilaku hidup bersih dengan menjemur pakaian yang di gunakan setelah bekerja di ladang dibawah matahari dan berganti pakaian setelah mandi.

2. Kurangnya Kesadaran Untuk menyisihkan Uang

Kurangnya Kesadaran untuk menyisihkan uang untuk di Tabung membuat keluarga Bapak I Wayan Yadnya kesulitan mendapatkan uang di Saat keadaan mendesak seperti untuk keperluan sekolah anak dan keperluan suka duka dibanjar. Maka dari itu saya mengusulkan untuk menyisihkan uangnya untuk keperluan mendesak.

4.3 Kendala Pendampingan Keluarga

Adapun kendala yang dihadapi selama pendampingan KK Agak canggung bertanya, karana takut meninggung perasaan keluarga KK Dampingan yang saya Dampingi Dalam program KK dampingan ini adapun kendala yang ditemui adalah sulitnya melakukan komunikasi dengan keluarga dampingan dikarenakan faktor dari tingkat pendidikan dan adanya sedikit perbedaan bahasa yang dimiliki oleh kedua belah pihak.


(3)

Selain itu perbedaan lainnya adalah sulitnya waktu untuk bertemu dengan KK dampingan. Hal ini dikarenakan KK dampingan dari pagi bekerja hanya berada di rumah pada waktu jam 18.00 WITA. Untuk penerapan program yang diusulkan kepada KK dampingan yaitu bapak I Wayan Yadnya juga mengalami kesulitan karena waktu penerapan yang tersedia sangat terbatas sehinga sulit untuk direalisasikan secara maksimal.


(4)

BAB V PENUTUP 2.1 Kesimpulan

Keluarga bapak I Wayan Yadnya terletak di Banjar Mengenu Anyar Desa Pengeragoan, beliau tinggal bersama anak- anaknya. Pada kehidupan keluaraganya beliau memiliki beberapa masalah, diantaranya adalah masalah perekonomian dan juga kesehatan. Permasalahan ini jelas terlihat dari kondisi rumah yang ditempati oleh keluarga bapak I Wayan Yadnya serta penghasilan yang didapatkannya dari berburuh sebagai seorang petani. Masalah selanjutnya adalah masalah kesehatan yaitu Bapak I Wayan Yadnya Mengalami sesak nafas dan istri yang bernama I Wayan Naba Mengalami Gatal –Gatal.

Keterbatasan ekonomi membuat keluarga dari bapak I Wayan Yadnya tidak mampu untuk memperbaiki rumahnya yang sudah tidak layak. Meskipun produksi utama dari Desa Pengeragoan ini adalah Cengkeh, Pisang Dan Kopi namun berbada dari keluarga bapak I Wayan Yadnya yang tidak memiliki lahan pertanian untuk dijadikan sebagai kebun Cengkeh dll. Sehingga sulitnya bagi keluarga bapak I Wayan Yadnya untuk mengembangkan perekonomiannya.

2.2 Rekomendasi

Melihat berbagai permasalahan yang dimiliki oleh keluarga bapak I Wayan Yadnya dan kendala serta keterbatasan selama berjalannya program KK dampingan ini adapun rekomendasi yang dapat diberikan adalah:memberikan keterampilan untuk istri dari bapak I Wayan Yadnya yang tetntunya hasil dari keterampilan yang dimiliki dapat dilakukan di rumah dan bernilai ekonomis. Mengembangkan Br. Mengenu Anyar Desa Pengeragoan menjadi agrowisata sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi keluarga-keluarga miskin di desa ini. Sehingga selain dapat membangun desa menjadi lebih maju dapat pula mensejaterakan masyarakat yang berada di desa Mangguh. Selain itu pula diharapkan program-program yang dimiliki oleh pemerintah daerah khususnya pemerintah di Kabupaten Jembrana agar lebih terfokus pada daerah-daerah pedesaan yang memiliki potensi untuk dapat lebih berkembang. Serta adanya program kesehatan maupun pendidikan untuk keluarga yang


(5)

tergolong kedalam keluarga miskin. Sehinnga nantinya tercipata SDM-SDM yang memiliki kualitas yang jauh lebih baik untuk dapat menjadikan Jembrana untuk umumnya dan Banjar Mengenu Anyar khususnya untuk dapat menjadi desa yang lebih berkembang dan maju.


(6)

LAMPIRAN

Foto Bersama KK Dampingan