Standar Kedokteran Belum Sama.
.
123
17
OJan
18
Pikiran
o Selasa 0 Rabu 0
Sen;n
4
5
20
19
OPeb
Rakyat
6
21
o Mar OApr
7
22
8
23
0
Kam;s
9
10
24
o Mlnggu
Jumat
13
11
25
26
7
o Me; OJun OJul 0 Ags OSep
14
28
.Olct
15
29
16
30
ONov
Standar Kedokteran Belum Sama
BANDUNG, (PR).Lulusankedokteran yang dihasilkan di semua perguruan
tinggidi Indonesiatidak memi100 kompetensi yang sama.
Bahkan berdasarkan uji kompetensi yang telah dilakukan,
terdapat perbedaanantara lulusan kedokteran yang berasal
dari fakultas dan akreditasi A
dengan lulusan dari fakultas
dengan akreditasidi bawabA
"DiIndonesiaada 69 fakultas
kedokteran. Darijumlah tersebut yangtelah memilikiakreditasi A sebanyak 23 fakultas, 28
lainnya berakreditasi B,dan sisanya berakreditasi C. Sementara itu, sekitar tujuh belas fakultas kedokteran yang barn
belum terakreditasi," kata Ketua AsosiasiInstitut Pendidikan
KedokteranIndonesia
(AIPKI),
.:11.8:II::.- .
Syamsul Islam di sela-sela
Muktamar V AIPKI di Hotel
Hilton Jln. Pasirkaliki Bandung, Jumat (9/10).
Menurut Syamsul, yang juga
dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya, standar
pendidikan kedokteran bukan
hanya berlaku secara nasional,
melainkan juga secara global.
Di Indonesia, standar ini sudah
ada sejak 2006 yang dikeluarkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), regulator dalam
pendidikan dan praktik kedokteran.
"Kenyataannya saat ini output dari fakultas kedokteran
bervariasi cukup jauh, ada.yang
sudah mapan ada yang belum.
Padahal seharusnya ketika luIus, kompetensinya juga harus
~ama. Ini_h.8;rus terus dipacu'.."
Kllplng
-
-
Humas
Unpad
----
agar setiap lulusan bisa memenuhi standar ini. Walaupun
standar kompetensipendidikan
dokter juga harns dievaluasi
dan diuji wang," ujarnya. .
Syamsulmenyatakan, perbedaan ini mendorong AIPKIuntuk terus memperbaiki sistem
pendidikan yang ada. Termasuk dengan pengembangan institusi dan pengembangan kemitraan yang dilakukanAIPKI.
Sementara itu, ketua APKI
periode sebelumnya Irawan
Yusuf mengatakan, disparitas
atau perbedaan kompetensilulusan kedokteran bukan hanya
teIjadi berdasarkan wilayah.
Sebab di Pulau Jawajuga masih ada fakultas kedokteran
yang belum mampu mencapai
standar ini.
Irawan yang juga dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Hasan\j.dinmenuriIrkan,perbedaan kompetensi ini sangat
mungkin teIjadi meski pendidikan kedokteran sudah memiliki standar. Sebab, standar
pendidikan kedokteran juga
harus didukung oleh Sumber
DayaManusia,sarana prasarana, serta manajemen dari fakultas yang bersangkutan.
"Itu juga ikut meftentukan
walaupunstandarnyasarna.Sebab, tahapan perkembangan
dari tiap fakultas akan berbeda," ungkapnya.
Ketua panitia Muktamar
AIPKIEri Surahman mengatakan muktamar ini juga salah
satunya bertujuan untuk mencapai satu kesamaan bagi setiap lulusankedokterandi seluruh Indonesia. Satu standar
kompetensi dan satu keterampilan sehingga memiliki satu
kualitas yang sama. "Jadi siap
ditempatkan di mana saja,"
ujar Eriyangjuga dekan Fakultas . Kedokteran Universitas
P!~~~jaran.(~-1572*** _
2009
31
ODes
123
17
OJan
18
Pikiran
o Selasa 0 Rabu 0
Sen;n
4
5
20
19
OPeb
Rakyat
6
21
o Mar OApr
7
22
8
23
0
Kam;s
9
10
24
o Mlnggu
Jumat
13
11
25
26
7
o Me; OJun OJul 0 Ags OSep
14
28
.Olct
15
29
16
30
ONov
Standar Kedokteran Belum Sama
BANDUNG, (PR).Lulusankedokteran yang dihasilkan di semua perguruan
tinggidi Indonesiatidak memi100 kompetensi yang sama.
Bahkan berdasarkan uji kompetensi yang telah dilakukan,
terdapat perbedaanantara lulusan kedokteran yang berasal
dari fakultas dan akreditasi A
dengan lulusan dari fakultas
dengan akreditasidi bawabA
"DiIndonesiaada 69 fakultas
kedokteran. Darijumlah tersebut yangtelah memilikiakreditasi A sebanyak 23 fakultas, 28
lainnya berakreditasi B,dan sisanya berakreditasi C. Sementara itu, sekitar tujuh belas fakultas kedokteran yang barn
belum terakreditasi," kata Ketua AsosiasiInstitut Pendidikan
KedokteranIndonesia
(AIPKI),
.:11.8:II::.- .
Syamsul Islam di sela-sela
Muktamar V AIPKI di Hotel
Hilton Jln. Pasirkaliki Bandung, Jumat (9/10).
Menurut Syamsul, yang juga
dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya, standar
pendidikan kedokteran bukan
hanya berlaku secara nasional,
melainkan juga secara global.
Di Indonesia, standar ini sudah
ada sejak 2006 yang dikeluarkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), regulator dalam
pendidikan dan praktik kedokteran.
"Kenyataannya saat ini output dari fakultas kedokteran
bervariasi cukup jauh, ada.yang
sudah mapan ada yang belum.
Padahal seharusnya ketika luIus, kompetensinya juga harus
~ama. Ini_h.8;rus terus dipacu'.."
Kllplng
-
-
Humas
Unpad
----
agar setiap lulusan bisa memenuhi standar ini. Walaupun
standar kompetensipendidikan
dokter juga harns dievaluasi
dan diuji wang," ujarnya. .
Syamsulmenyatakan, perbedaan ini mendorong AIPKIuntuk terus memperbaiki sistem
pendidikan yang ada. Termasuk dengan pengembangan institusi dan pengembangan kemitraan yang dilakukanAIPKI.
Sementara itu, ketua APKI
periode sebelumnya Irawan
Yusuf mengatakan, disparitas
atau perbedaan kompetensilulusan kedokteran bukan hanya
teIjadi berdasarkan wilayah.
Sebab di Pulau Jawajuga masih ada fakultas kedokteran
yang belum mampu mencapai
standar ini.
Irawan yang juga dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Hasan\j.dinmenuriIrkan,perbedaan kompetensi ini sangat
mungkin teIjadi meski pendidikan kedokteran sudah memiliki standar. Sebab, standar
pendidikan kedokteran juga
harus didukung oleh Sumber
DayaManusia,sarana prasarana, serta manajemen dari fakultas yang bersangkutan.
"Itu juga ikut meftentukan
walaupunstandarnyasarna.Sebab, tahapan perkembangan
dari tiap fakultas akan berbeda," ungkapnya.
Ketua panitia Muktamar
AIPKIEri Surahman mengatakan muktamar ini juga salah
satunya bertujuan untuk mencapai satu kesamaan bagi setiap lulusankedokterandi seluruh Indonesia. Satu standar
kompetensi dan satu keterampilan sehingga memiliki satu
kualitas yang sama. "Jadi siap
ditempatkan di mana saja,"
ujar Eriyangjuga dekan Fakultas . Kedokteran Universitas
P!~~~jaran.(~-1572*** _
2009
31
ODes