Studi fenomenologi kebermaknaan hidup seorang wanita dewasa muda yang hidup dengan bapak tiri.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

STUDI FENOMENOLOGI
KEBERMAKNAAN HIDUP SEORANG WANITA DEWASA MUDA
YANG HIDUP DENGAN BAPAK TIRI

Ria Pramesti
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kebermaknaan
hidup seorang wanita dewasa muda yang kedua orang tuanya bercerai dan
memiliki orang tua baru yaitu bapak tiri, serta mendeskripsikan hal terpenting

yang didambakan oleh subjek sebagai seorang wanita dewasa muda yang tinggal
dengan bapak tiri.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif
berbentuk studi fenomenologi dengan subjek tunggal. Instrumen yang digunakan
adalah pedoman observasi, pedoman wawancara dengan subjek, dan pedoman
wawancara dengan seorang significant other. Selain menggunakan instrumen di
atas, peneliti juga menggunakan recorder sebagai alat untuk merekam dan catatan
kecil untuk mendukung penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kebermaknaan hidup dalam diri
subjek yang berada dalam rentan usia dewasa muda sebagai individu dengan
orang tua yang telah berpisah dan memiliki orang tua baru yaitu bapak tiri. Subjek
telah mampu memaknai keadaan dirinya seperti apa adanya. Bagi subjek, keadaan
yang sedang dialaminya sudah tidak mampu untuk dihindari lagi sehingga subjek
tetap berusaha mencari makna yang terkandung dari hidup yang dijalaninya. Dari
hal itu, subjek menjadi tahu hal-hal yang harus dihindari saat akan menjalani
kehidupan berumah tangga nantinya. Subjek menyadari dengan keadaan yang
dialaminya, hal terpenting yang didambakan oleh subjek adalah memiliki keluarga
yang utuh dan harmonis sampai akhir hidup dan hanya mautlah yang mampu
memisahkan. Keluarga yang harmonis tetap dapat tercipta walaupun anggotanya
terdiri dari ibu kandung, bapak tiri, dan subjek sebagai anak tiri bagi bapak

tirinya.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
PHENOMENOLOGICAL STUDY THE SIGNIFICANCE OF THE LIFE
OF A YOUNG ADULT WOMAN
WHO LIFED WITH A STEPFATHER

By
Ria Pramesti
Sanata Dharma University
2015

This research aims to identify and describe the significance of the life of ayoung
adult woman whose parents divorced and has new parents that stepfather, and to
descibe the most important thing that is coveted by the subject as a young adult
woman who lived with a stepfathe.
In this study, researchers usedqualitative research methods in the form of
phenomenological study with a single subject. Instruments used are guidelines for
observation, interview with the subject, and interview guides with a significant
other. In addition to using the above instruments, researchers also use the recorder
as a tool for recording and little notes to support research.
The research showed that there is meaningfulness of live in the subject who is in a
vulnerable young adulthood as individuals with parents who have split up and
have a new parents is stepfather. The subject has been able to make sense of his
situation as it is. For the subject, the circumstances being experienced is no longer
able to be avoided so that the subject still trying to find the meaning contained in
the life being lived. From it, the subject becomes know things that should be
avoided while undergoing life will settle down. Subject ia aware of the
circumstances that happened, the most important thing that is coveted by the
subject is to have a full adn harmonious family until the end of life and death are
only able to separate. Harmonious family can still be created evev though
members consist of mother, stepfather, and stepdaughter to the subject as her

stepfather.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

STUDI FENOMENOLOGI KEBERMAKNAAN HIDUP
SEORANG WANITA DEWASA MUDA YANG HIDUP
DENGAN BAPAK TIRI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh :

Ria Pramesti
NIM : 091114031

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

STUDI FENOMENOLOGI KEBERMAKNAAN HIDUP
SEORANG WANITA DEWASA MUDA YANG HIDUP
DENGAN BAPAK TIRI
SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh :
Ria Pramesti
NIM : 091114031

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“menjadi tua itu pasti, tetapi dewasa itu pilihan”
“tak perlu menunggu tua untuk menjadi dewasa”

Skripsi ini saya peruntukkan kepada:
x
x
x

Bapak (Alm), ibu, dan keluarga besar yang telah mendukung saya dengan
doa dan motivasi
Suami dan anak saya tercinta yang selalu menjadi penyemangat terbesar
dalam penyelesaian studi saya
Almamater Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta

iv

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 10 April 2015

Ria Pramesti
NIM: 091114031

v

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Ria Pramesti
NIM

: 091114031

Demi pengembangan Ilmu Pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya saya yang berjudul:
Studi Fenomenologi Kebermaknaan Hidup Seorang Wanita Dewasa Muda
yang Hidup dengan Bapak Tiri


Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet, atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu diminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.

Demikian pernyataan ini saya tulis dengan sebanarnya
Yogyakarta, 10 April 2015
Yang menyatakan

Ria Pramesti

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

STUDI FENOMENOLOGI
KEBERMAKNAAN HIDUP SEORANG WANITA DEWASA MUDA
YANG HIDUP DENGAN BAPAK TIRI

Ria Pramesti
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kebermaknaan
hidup seorang wanita dewasa muda yang kedua orang tuanya bercerai dan
memiliki orang tua baru yaitu bapak tiri, serta mendeskripsikan hal terpenting
yang didambakan oleh subjek sebagai seorang wanita dewasa muda yang tinggal
dengan bapak tiri.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif
berbentuk studi fenomenologi dengan subjek tunggal. Instrumen yang digunakan
adalah pedoman observasi, pedoman wawancara dengan subjek, dan pedoman
wawancara dengan seorang significant other. Selain menggunakan instrumen di
atas, peneliti juga menggunakan recorder sebagai alat untuk merekam dan catatan
kecil untuk mendukung penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kebermaknaan hidup dalam diri
subjek yang berada dalam rentan usia dewasa muda sebagai individu dengan
orang tua yang telah berpisah dan memiliki orang tua baru yaitu bapak tiri. Subjek
telah mampu memaknai keadaan dirinya seperti apa adanya. Bagi subjek, keadaan
yang sedang dialaminya sudah tidak mampu untuk dihindari lagi sehingga subjek
tetap berusaha mencari makna yang terkandung dari hidup yang dijalaninya. Dari
hal itu, subjek menjadi tahu hal-hal yang harus dihindari saat akan menjalani
kehidupan berumah tangga nantinya. Subjek menyadari dengan keadaan yang
dialaminya, hal terpenting yang didambakan oleh subjek adalah memiliki keluarga
yang utuh dan harmonis sampai akhir hidup dan hanya mautlah yang mampu
memisahkan. Keluarga yang harmonis tetap dapat tercipta walaupun anggotanya
terdiri dari ibu kandung, bapak tiri, dan subjek sebagai anak tiri bagi bapak
tirinya.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
PHENOMENOLOGICAL STUDY THE SIGNIFICANCE OF THE LIFE
OF A YOUNG ADULT WOMAN
WHO LIFED WITH A STEPFATHER

By
Ria Pramesti
Sanata Dharma University
2015
This research aims to identify and describe the significance of the life of ayoung
adult woman whose parents divorced and has new parents that stepfather, and to
descibe the most important thing that is coveted by the subject as a young adult
woman who lived with a stepfathe.
In this study, researchers usedqualitative research methods in the form of
phenomenological study with a single subject. Instruments used are guidelines for
observation, interview with the subject, and interview guides with a significant
other. In addition to using the above instruments, researchers also use the recorder
as a tool for recording and little notes to support research.
The research showed that there is meaningfulness of live in the subject who is in a
vulnerable young adulthood as individuals with parents who have split up and
have a new parents is stepfather. The subject has been able to make sense of his
situation as it is. For the subject, the circumstances being experienced is no longer
able to be avoided so that the subject still trying to find the meaning contained in
the life being lived. From it, the subject becomes know things that should be
avoided while undergoing life will settle down. Subject ia aware of the
circumstances that happened, the most important thing that is coveted by the
subject is to have a full adn harmonious family until the end of life and death are
only able to separate. Harmonious family can still be created evev though
members consist of mother, stepfather, and stepdaughter to the subject as her
stepfather.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Baik dan penuh kasih telah
mendampingi penulis menjalani poses penyelesaian penulisan skripsi dan ujian
pendadaran sehingga skripsi ini telah selesai sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis sangat menyadari bahwa selesainya skripsi ini tidak terlepas dari
dukungan, bimbingan, dan bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, panulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Gendon Barus, M.Si. selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma.
2. Dra. M.J. Retno Priyani, M.Si. selaku dosen pembimbing yang selalu
membimbing dengan penuh kesabaran dan memberikan banyak ilmunya
untuk kebaikan skripsi penulis.
3. Para dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma yang telah mendidik dan membagikan ilmunya.
4. Para staf karyawan Universitas Sanata Dharma, baik sekretariat BK,
perpustakaan, dan BAA yang membantu mencipatkan kenyamanan penulis
sebagai mahasiswa.
5. Keluarga, saudara, dan orang tua yang sepenuhnya mendukung secara
finansial dan memotivasi penuh dalam penyelesaian studi penulis.
6. Suami dan anak tercinta yang menjadi motivasi terbesar dalam
penyelesaian studi penulis.
7. Sahabat dan orang-orang terdekat yang menjadi motivasi penulis.
8. Teman-teman Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta, khususnya angkatan 2009 yang setia berjuang
bersama untuk mendapatkan gelar sarjana.
9. Semua pihak yang turut mendukung peneliti dalam penyelesaian skripsi
ini.
Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam skripsi ini, maka penulis
membuka diri secara penuh terhadap sumbangan saran, kritik, dan pemikiran yang
lain agar skripsi ini menjadi lebih baik. Harapan penulis adalah skripsi ini berguna
untuk siapa saja yang membaca.

Yogyakarta, 10 April 2015
Penulis

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................

iii

HALAMAN MOTTO DAN PERUNTUKKAN ............................................

iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................

v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH .......................................................................................................

vi

ABSTRAK ...................................................................................................

vii

ABSTRACT .............................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................

ix

DAFTAR ISI ................................................................................................

x

DAFTAR TABEL ........................................................................................

xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
................................................................................................................ xiii
BAB I. PENDAHULUAN ...........................................................................
A.
B.
C.
D.
E.
F.

1

Latar Belakang Masalah ....................................................................
Identifikasi Masalah ..........................................................................
Batasan Masalah ...............................................................................
Rumusan Masalah .............................................................................
Tujuan Penelitian ..............................................................................
Manfaat Hasil Penelitian ...................................................................

1
4
5
5
6
6

BAB II. KAJIAN TEORITIS .....................................................................

8

A. Kebermaknaan Hidup ........................................................................
1. Pengertian Makna Hidup .............................................................
2. Karakteristik Makana Hidup ........................................................
3. Sumber-Sumber Makna Hidup ....................................................
4. Konsep Dasar Logoterapi ............................................................
5. Cara-Cara untuk Menemukan Makna Hidup ................................

x

8
8
10
11
14
16

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

B. Dewasa Muda.............................................................................
1. Pengertian Dewasa Muda .....................................................
2. Tugas Perkembangan Dewasa Muda.....................................
C. Kerangka Berpikir ......................................................................
D. Hipotesis ....................................................................................

18
18
20
22
25

BAB III. PROSEDUR PENELITIAN .................................................

26

A.
B.
C.
D.
E.
F.

Metode Penelitian.......................................................................
Sumber Data ..............................................................................
Instrumen Penelitian ...................................................................
Teknik Pengumpulan Data .........................................................
Teknik Analisis Data ..................................................................
Pengujian Keabsahan Data .........................................................

26
27
27
34
35
35

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .....................

37

A.
B.
C.
D.

Proses Penelitian ........................................................................
Hasil Penelitian ..........................................................................
Pembahasan ...............................................................................
Analisis Data ..............................................................................

37
41
45
56

BAB V. PENUTUP ..............................................................................

59

A. Kesimpulan ................................................................................
B. Saran ..........................................................................................
C. Sumbangan Penelitian ................................................................

59
60
60

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................

61

LAMPIRAN ..........................................................................................

63

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Pedoman Observasi untuk Subjek...........................................

28

Tabel 2. Pedoman Wawancara untuk Subjek ........................................

29

Tabel 3. Pedoman Wawancara untuk Seorang Significant Other ..........

32

Tabel 4. Hasil Observasi dengan Subjek ..............................................

41

Tabel 5. Hasil Wawancara dengan Subjek............................................

44

Tabel 6. Hasil Wawancara dengan Seorang Significant Other .............

52

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Hasil Wawancara dengan Subjek .....................................

64

Lampiran 2. Hasil Wawancara Seorang Significant other .....................

68

Lampiran 3. Surat Pernyataan Subjek...................................................

70

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

Pada bab I ini penulis akan membahas mengenai latar belakang
masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, dan manfaat penelitian.

A. Latar Belakang Masalah
Dalam pernikahan pasti setiap anggota keluarganya menginginkan
untuk membentuk keluarga yang bahagia sejahtera dan kekal selamanya.
Seperti yang dikemukakan oleh Adni Edwin (2011) bahwa keluarga yang
sempurna adalah keluarga monogami yang merupakan keluarga inti yang
terdiri atas ayah, ibu, anak (dianjurkan minimal sepasang, anak laki-laki
dan perempuan). Munculnya perubahan pandangan hidup yang berbeda
antara suami istri, timbul perselisihan pendapat antara keduanya,
memungkinkan timbulnya krisis rumah tangga yang merubah suasana
harmonis menjadi percekcokan dan perselisihan, serta kasih sayang
menjadi kebencian. Semuanya itu merupakan hal-hal yang harusnya
diselesaikan agar sebuah keluarga menjadi utuh kembali.
Namun pada kenyataanya memelihara kelestarian dan kesinambungan
hidup bersama suami istri itu bukanlah perkara yang mudah dilaksanakan,
sehingga beberapa pasangan suami istri memilih untuk berpisah atau
bercerai sebagai jalan keluarnya. Seperti yang dikemukakan oleh Julianto

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

(2012) seperti halnya tubuh, saat satu bagiannya terganggu, secara
keseluruhan orang itu akan merasa tidak sehat. Kalau salah satu unsur
keluarga bermasalah, maka sistem keluarga itu tidak akan berjalan baik.
Terlebih apabila dalam sebuah keluarga sudah dikaruniai anak, tentunya
keputusan pasangan suami istri untuk berpisah atau bercerai membawa
dampak untuk anak, apalagi setelah berpisah, salah satu dari kedua orang
tuanya memutuskan untuk menikah lagi. Hal itu tentunya membuat anak
merasakan keadaan yang tidak nyaman.
Seperti

yang

dikemukakan

Frankl

(dalam

Bastaman,

1996)

menjelaskan bahwa setiap individu mempunyai keinginan untuk meraih
hidup bermakna. Proses memaknai hidup dapat dilakukan bukan pada saat
senang atau bahagia saja, tetapi anak yang kedua orang tuanya bercerai
kemudian hidup dengan orang tua baru yaitu ibu kandung dan bapak tiri
juga dapat memberikan arti dalam kehidupannya. Tidak jarang beberapa
individu dewasa muda yang berasal dari keluarga yang orang tuanya
berpisah lalu salah satu dari kedua orang tuanya menikah lagi merasa
dirinya sudah hancur dan seakan tidak memiliki kemampuan untuk
melanjutkan kehidupan. Namun ada pula beberapa individu yang mampu
bangkit dan berhasil menjalani kehidupan secara bermakna layaknya
pribadi yang berasal dari keluarga yang utuh. Bagi individu yang berhasil,
individu tersebut menjadikan kegagalan kedua orang tuanya sebagai
dorongan atau motivasi untuk dirinya agar menjadi orang yang lebih baik
da n

bermanfat

bagi

orang

lain.

Beberapa

individu

mampu

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

mempertimbangkan dampak apa yang akan terjadi jika melakukan suatu
hal. Individu

memiliki kemampuan merespon secara fleksibel untuk

mengubah kebutuhan situasional dan kemampuan untuk bangkit dari
pengalaman emosional yang negatif. Individu juga memiliki hubungan
yang baik dengan kedua orangtuanya meskipun kedua orangtua sudah
bercerai. Selain beberapa hal di atas, individu yang memiliki dukungan
dari teman-teman dan lingkungan sekitarnya membuat individu merasakan
bahwa dirinya dilindungi, dicintai, dan mendapatkan kenyamanan dari
orang tuanya sehingga individu tersebut mampu memaknai hidupnya
secara positif dan mampu berkembang dengan baik.
Di sisi lain beberapa individu merasa tidak berdaya menghadapi hidup
akibat lemahnya tujuan hidup dan lemahnya pengetahuan tentang makna
hidup yang sedang dijalani. Hal itu mengakibatkan individu terjerumus
dalam hal-hal yang bersifat negatif yang dapat menghambat proses
perkembangannya, seperti menjadi individu yang antisosial karena malu,
tertutup, atau terlibat dalam tindak kriminalitas, memakai obat-obatan
terlarang, maupun menjadi individu yang nakal dan sebagainya. Hal ini
merupakan akibat dari individu tidak menemukan kenyamanan di dalam
keluarga yang terpecah. Bahkan beberapa individu merasa menemukan
kenyamanan

saat

berinteraksi

sosial

dengan

teman-temannya

di

lingkungan luar. Individu yang merasa menemukan kenyamanannya di
lingkungan luar akan lebih mudah menolak nilai-nilai yang diajarkan oleh
keluarga. Maka, tidak jarang para orang tua menganggap yang telah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

dilakukan individu yang tergolong dewasa muda tersebut sebagai
pemberontak.
Makna dan tujuan hidup manusia merupakan pondasi yang siap
digunakan untuk menghadapi beban apapun. Tanpa makna dan tujuan
yang

jelas,

individu

akan

terombang-ambing

dalam

arus

yang

membingungkan dirinya sendiri. Demikian juga dengan anak (dalam hal
ini wanita dewasa muda) yang orang tuanya bercerai lalu menikah lagi
harus mempunyai makna dan tujuan hidup yang jelas sehingga individu
mampu menghadapi tekanan dan tantangan hidup agar dikemudian hari
mampu meraih kebahagiaan.
Berangkat dari pemaparan fenomena pada latar belakang masalah di
atas, penulis tertarik untuk meneliti tentang “Studi Fenomenologi
Kebermaknaan Hidup Seorang Wanita Dewasa Muda yang Hidup dengan
Bapak Tiri”

B. Identifikasi Masalah
Pada bagian ini penulis menuliskan berbagai masalah yang ada pada
subjek yang akan diteliti. Untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan
baik, maka peneliti perlu melakukan studi pendahuluan ke objek yang
diteliti, melakukan observasi, dan wawancara ke berbagai sumber,
sehingga semua permasalahan dapat diidentifikasi (Sugiyono, 2009:385)
Masalah pada subjek yang akan diteliti adalah seputar kehidupan
subjek setelah mengetahui orang tuanya telah bercerai lalu ibunya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

menikah lagi sehingga saat ini subjek tinggal bersama ibu kandung dan
bapak tiri.

C. Batasan Masalah
Pada bagian ini penulis akan memberikan batasan terhadap masalah
yang akan diteliti supaya penelitian dapat dilakukan secara mendalam.
Berdasarkan

konsep

dasar

logoterapi

yang

mengandung

teori

kebermaknaan hidup, masalah yang akan diteliti antara lain kebebasan
untuk berkehendak, hasrat untuk hidup bermakna, dan makna hidup.
Peneliti hanya meneliti 3 dimesi konsep dasar logoterapi di atas karena
saat penelitian di lapangan peneliti ingin memfokuskan pada ke tiga
dimensi tersebut agar lebih mendalam. Meskipun sebenarnya sumbersumber makna hidup antara lain nilai kreatif, nilai penghayatan, dan nilai
bersikap juga penting untuk diteliti.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang
ingin dikaji ialah: Adakah kebermaknaan hidup pada seorang wanita
dewasa muda yang hidup dengan bapak tiri?

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah penulis secara spesifik ingin mengetahui
dan mendeskripsikan kebermaknaan hidup seorang wanita dewasa muda
yang hidup dengan bapak tiri.

F. Manfaat Hasil Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
bagi perkembangan pendidikan di bidang psikologi, khususnya
psikologi terapan yaitu Bimbingan dan Konseling yang
berkaitan dengan ragam bimbingan pribadi. Terutama yang
berhubungan dengan kasus kebermaknaan hidup individu yang
kedua orang tuanya bercerai dan memiliki orang tua baru.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
bagi orang tua, pendidik, individu yang tergolong dewasa
muda, dan individu lain yang mengalami kasus serupa. Bila
penelitian ini terbukti, maka hasil penelitian ini juga dapat
digunakan sebagai tindakan preventif terhadap perilaku
individu dewasa muda yang menyimpang, terutama individu
yang kedua orang tuanya bercerai dan memiliki orang tua baru,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

yaitu dengan mengarahkan agar mampu memaknai hidupnya
secara positif dan mencari teman atau lingkungan pergaulan
yang positif.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN TEORITIS

Pada bab II ini peneliti akan membahas konsep-konsep teoritis mengenai
kebermaknaan hidup, dewasa muda, dan kerangka berpikir. Kebermaknaan hidup
meliputi pengertian makna hidup, karakteristik makna hidup, sumber-sumber
makna hidup, konsep dasar logoterapi, dan cara-cara untuk menemukan makna
hidup. Dewasa muda meliputi pengertian dewasa muda dan tugas perkembangan
dewasa muda serta kerangka berpikir.

A. Kebermaknaan Hidup
1. Pengertian Makna Hidup (The Meaning of Life)
Individu

pada

umumnya

mendambakan

kehidupan

yang

bermakna, karena hal ini dapat dijadikan motivasi pada diri sendiri
untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Makna adalah
sesuatu yang dirasakan penting, benar, berharga, dan didambakan serta
memberikan nilai khusus bagi seseorang dan layak dijadikan tujuan
hidup (Bastaman, 2007:38). Pengertian makna hidup sama artinya
dengan tujuan hidup yang ingin dicapai dan dipenuhi, sehingga setiap
individu yang memiliki harapan untuk mendapatkan kesejahteraan dan
kebahagiaan selama hidupnya pasti memiliki keyakinan bahwa semua
hal yang terjadi memiliki nilai dan manfaat, sehingga individu yang
meinginkan hidupnya bermakna akan dengan penuh semangat

8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

menghadapi setiap masalah dengan tenang. Apabila hal-hal yang
dianggap sangat penting, berharga, dan memberikan nilai khusus bagi
individu dapat dipenuhi, maka individu akan merasakan kehidupan
yang lebih berarti dan pada akhirnya akan merasakan kebahagiaan
(happiness). Namun sebaliknya, apabila hal ini tidak dapat dipenuhi,
maka kehidupan akan terasa tidak bermakna (meaningless).
Kebermaknaan hidup adalah satu dari beberapa keinginan individu
di antara sekian banyak keinginan lainnya, yang menggambarkan
hasrat yang paling mendasar yaitu hasrat untuk hidup bermakna.
Kebermaknaan hidup adalah adanya hasrat untuk hidup bermakna
demi kebahagian, penghayatan, penyesuaian diri yang mendukung
pengembangan pribadi dan harga diri individu.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai
pengertian kebermaknaan hidup yaitu hal-hal yang dipandang penting,
dirasakan berharga dan diyakini oleh setiap individu sebagai suatu
yang benar serta dapat dijadikan tujuan hidup yang memotivasi
individu dalam keadaan apapun, untuk melakukan kegiatan-kegiatan
yang bermanfaat menurut sudut pandang dirinya sendiri.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 10

2. Karakteristik Makna Hidup
Karakteristik makna hidup menurut Bastaman (2007:51-53) antara
l a i n:
a. Makna hidup bersifat unik, pribadi, dan temporer
Dalam hal ini makna hidup setiap individu biasanya bersifat
khusus, berbeda dengan individu lain. Makna hidup yang
merupakan sesuatu hal yang dianggap berarti oleh setiap
individu belum tentu berarti pula bagi individu lain. Makna
hidup setiap individu juga dapat berubah dari waktu ke waktu.
Mungkin makna hidup atau sesuatu hal yang dianggap penting
dan bermakna saat ini, belum tentu sama maknanya di lain
waktu.
b. Makna hidup bersifat spesifik dan nyata
Sesuatu hal yang dianggap penting atau bermakna bagi
individu dapat ditemukan dalam pengalaman dan kehidupan
nyata

sehari-hari.

Misalnya

bersemangat

dan

penuh

tanggungjawab dalam melakukan pekerjaan, karena dengan
bekerja individu merasa bahwa kehadirannya dengan segala
kemampuannya masih dibutuhkan oleh orang lain. Selain itu,
makna hidup tidak selalu harus dikaitkan dengan tujuan-tujuan
idealistis, prestasi-prestasi akademis yang tinggi atau hasil
renungan filosofis yang kreatif.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 11

c. Makna hidup besifat memberi pedoman dan arah terhadap
kegiatan-kegiatan individu
Apabila makna hidup telah ditemukan dan tujuan hidup
telah ditentukan, biasanya individu seakan-akan terpanggil
untuk melaksanakan dan memenuhinya. Kegiatan-kegiatan
yang dilakukan pun menjadi lebih terarah dan makna hidup
seakan-akan “menantang” serta mengundang individu untuk
memenuhinya.

Berdasarkan keunikan dan kekhususannya serta karakteristik
makna hidup yang temporer dan fungsinya sebagai pedoman serta
pengarah aktivitas setiap individu maka makna hidup tidak dapat
diberikan oleh siapa pun, tetapi makna hidup harus dicari, dijajagi, dan
ditemukan sendiri oleh masing-masing individu.

3. Sumber-Sumber Makna Hidup
Dalam Bastaman (2007) Frankl menjelaskan bahwa makna hidup
dapat ditemukan melalui berbagai bidang kegiatan yang secara
potensial mengandung nilai-nilai, apabila nilai-nilai tersebut dapat
dipenuhi maka individu dapat menemukan makna hidup di dalamnya.
Ketiga nilai (values) tersebut yaitu:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 12

a. Nilai-Nilai Kreatif (creative values)
Melalui kegiatan bekerja atau berkarya, nilai kreatif dapat
ditemukan. Individu yang tidak memiliki aktivitas maupun
pekerjaan, lama kelamaan akan mengalami kehampaan atau
kekosongan dalam hidupnya bahkan individu dapat stress
apabila tidak memiliki pekerjaan. Namun sebaliknya, bagi
individu yang telah memiliki perkerjaan tetapi terlalu
mendapatkan tekanan dari pekerjaan yang dikerjakan, individu
juga dapat mengalami stress. Individu dapat

menemukan

makna hidup dan merasa memiliki kehidupan yang lebih
bermakna melalui pekerjaan yang dilakukan. Namun dalam hal
ini, pekerjaan hanyalah sebagai sarana untuk menemukan dan
mengembangkan makna hidup. Pekerjaan yang dilakukan tidak
semata-mata sebagai sarana untuk mencari uang, namun
bekerja dengan penuh tanggungjawab menjadikan individu
dapat merealisasikan potensi-potensi yang dirasa dan dinilainya
berharga bagi dirinya sendiri atau individu lain maupun kepada
Tuhan. Kendati demikian, makna hidup juga tidak selalu
terdapat dalam pekerjaan, makna hidup dapat ditemukan
melalui pekerjaan namun tergantung dari sikap individu yang
bersangkutan terhadap pekerjaan yang dilakukan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 13

b. Nilai-Nilai Penghayatan (experiential values)
Nilai penghayatan dapat diperoleh dengan menerima segala
macam peristiwa yang sedang dialami seperti apa adanya dan
penuh pemaknaan serta penghayatan yang mendalam. Nilainilai penghayatan dapat ditemukan melalui keyakinan akan
nilai-nilai

kebenaran,

kebajikan,

keindahan,

keimanan,

keagamaan, dan cinta kasih. Memaknai hasil karya sendiri
kemudian dinikmati juga oleh individu lain merupakan contoh
bahwa makna hidup dapat diraih melalui berbagai peristiwa
bahkan hanya dari sebuah peristiwa tunggal yang sederhana
dan sangat mengesankan, makna hidup juga dapat ditemukan.
c. Nilai-Nilai Bersikap (attitudinal values)
Melalui penyikapan yang tepat terhadap keadaan yang
dialami, individu dapat menemukan makna hidupnya. Nilai
bersikap sering disebut sebagai nilai tertinggi karena apabila
keadaan yang sedang dialami sudah tidak mungkin lagi untuk
diubah menjadi lebih baik, maka sikap yang tepat masih dapat
dikembangkan. Dari bersikap yang tepat itulah individu mampu
melihat dari sisi lain suatu peristiwa dan keadaan yang kurang
menyenangkan sehingga peristiwa yang dihadapi dirasa berarti
dan mengandung makna serta berguna. Nilai-nilai bersikap
antara lain menerima segala bentuk penderitaan yang tidak

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 14

mungkin dihindari atau disiasati lagi dengan penuh ketabahan,
kesabaran dan keberanian.

4. Kosep Dasar Logoterapi
Suatu terapi yang dikenal dengan nama logoterapi merupakan
terapan dari teori tentang makna hidup yang dikembangkan oleh
Victor Frankl. Tiga konsep dasar dari logoterapi dalam Bastaman
(2007:41-44) yakni:
a. Kebebasan berkehendak
Manusia merupakan mahkluk hidup yang paling sempurna
bila dibandingkan dengan mahkluk ciptaan Tuhan lainnya.
Dalam hal ini, manusia memiliki berbagai potensi yang lebih
unggul daripada mahkluk hidup lainnya. Manusia memiliki
kebebasan untuk menentukan sikap (freedom to take a stand)
dalam menghadapi berbagai peristiwa di dalam hidupnya.
Kebebasan yang dimiliki oleh manusia adalah kebebasan
bersikap untuk menentukan pilihannya sendiri terhadap hal-hal
yang dianggap penting dalam hidupnya dan kebebasan bersikap
terhadap kondisi lingkungan. Tentunya kebebasan yang
dimiliki manusia ini alangkah lebih baik jika disertai dengan
sikap tanggungjawab (responsibility). Namun, pada dasarnya
manusia hanyalah manusia biasa yang memiliki keterbatasan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 15

dalam hal-hal tertentu sehingga manusia dijuluki sebagai ”the
self determining being” yaitu manusia dalam batas-batas
tertentu memiliki kemampuan dan kebebasan untuk mengubah
kondisi

hidupnya

guna

meraih

kehidupan

yang

lebih

berkualitas.
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan
kebebasan berkehendak adalah kemampuan individu secara
bebas dan penuh tanggungjawab dalam menentukan sikap yang
ingin diambil sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh
masing-masing individu.
b. Hasrat untuk hidup bermakna
Keinginan individu untuk memiliki hidup yang berarti atau
bermakna dapat menjadi motivasi utama yang berfungsi
sebagai pendorong individu untuk melakukan berbagai
aktivitas. Keinginan yang merupakan hasrat dari individu
tersebut merupakan suatu hal yang benar-benar dirasa penting
dan berharga. Sebagai motivasi dasar, hasrat atau keinginan
individu tersebut layak untuk diperjuangkan dan menjadi
tujuan dalam hidupnya.
c. Makna hidup
Makna hidup identik dengan tujuan hidup. Bastaman
(2007:46) menjelaskan bahwa pengertian mengenai makna

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 16

hidup menunjukkan bahwa dalam makna hidup terkandung
juga tujuan hidup, yakni hal-hal yang perlu dicapai dan
dipenuhi. Makna atau tujuan hidup yang dianggap sangat
penting dan berharga serta memberikan nilai khusus bagi
individu tersebut, apabila berhasil untuk dipenuhi maka
individu akan menemukan kebahagiaan. Kontras, apabila
makna atau tujuan hidup yang dianggap sangat penting dan
berharga serta memberikan nilai khusus bagi individu tersebut
tidak dapat dipenuhi maka kehidupan seakan tidak berati atau
bermakna.

5. Cara-Cara untuk Menemukan Makna Hidup
Berikut ini akan dijelaskan mengenai lima cara untuk menemukan
makna hidup seperti yang dikemukakan oleh Bastaman (2007:155156). Apabila melalui cara-cara yang dijabarkan di bawah ini individu
mampu menemukan makna hidupnya, maka kehidupannya akan dirasa
lebih berarti atau bahagia. Kelima cara tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pemahaman diri
Pemahaman diri yaitu meningkatkan kesadaran akan halhal positif dan negatif yang terdapat dalam diri, mengenali halhal yang sudah terlaksana atau teraktualisasi dalam kehidupan
sehari-hari, maupun hal-hal yang masih menjadi potensi atau

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 17

belum teraktualisasi. Setelah menyadari akan hal-hal yang
terdapat dalam diri sendiri, selanjutnya hal-hal yang positif dan
potensi yang belum teraktualisasi dapat ditingkatkan, serta halhal negatif yang menjadi kelemahan atau hambatan sedikit
demi sedikit dikurangi dan dihilangkan.
b. Bertindak positif
Bertindak positif merupakan aktualisasi dari berpikir
positif. Segala hal yang bersifat positif, dianggap baik dan
bermanfaat selanjutnya diterapkan dalam kehidupan nyata.
Hal-hal tersebut tercermin melalui perilaku dan tindakan
sehari-hari.
c. Pengakraban hubungan
Pengakraban hubungan yaitu secara sadar menjalin dan
mengakrabkan diri atau meningkatkan hubungan baik dengan
individu

tertentu.

Misalnya

anggota

keluarga,

saudara,

tetangga, atasan kerja dan teman kerja, agar tercipta suatu relasi
yang hangat. Sehingga satu sama lain saling percaya dan saling
membutuhkan serta saling membatu bila menemui kesulitan.
d. Pendalaman nilai
Pendalaman nilai yang dimaksud adalah pemahaman dan
pemenuhan nilai yang menjadi sumber makna hidup yaitu nilai

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 18

kreatif yang dapat tercermin melalui kegiatan bekerja atau
berkarya, nilai penghayatan yang dapat diperoleh dengan
menerima segala macam peristiwa yang sedang dialami seperti
apa adanya dan penuh pemaknaan serta penghayatan yang
mendalam, serta nilai bersikap yang tercermin melalui
penyikapan yang tepat terhadap keadaan yang dialami.
e. Ibadah
Ibadah yang dimaksud adalah upaya yang dilakukan
individu dalam melaksanakan dan menjauhkan diri dari hal-hal
yang telah ditetapkan oleh Tuhan. Ibadah merupakan sarana
untuk mendekatkan diri dan berkomunikasi kepada sang
pencipta sehingga seakan-akan individu selalu mendapatkan
bimbingan dan kekuatan yang baru dalam menghadapi
berbagai tantangan hidup. Ibadah yang dilakukan dengan
sepenuh hati dan sungguh-sungguh akan mendatangkan
perasaan

damai

dan

tentram

bagi

individu

yang

melaksanakannya.

B. Dewasa Muda
1. Pengertian Dewasa Muda
Dalam

bukunya,

Alex

(2003:138)

menjelaskan

mengenai

pengertian dewasa muda menurut Havighurst bahwa masa dewasa

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 19

muda seperti juga dalam masa remaja yaitu dalam stadium interim.
Stadium interim adalah walaupun individu sudah terlepas dari masa
anak-anak dan berada pada masa remaja namun belum sepenuhnya
memperoleh status sebagai individu yang dewasa karena individu
dalam masa tersebut belum sepenuhnya mempunyai kedudukan dalam
masyarakat. Sama halnya dengan individu yang berada dalam masa
dewasa muda, individu belum sepenuhnya menerima status dewasa
karena belum dapat menerima peranan dan status yang dikenakan oleh
masyarakat kepadanya.
Dewasa awal atau sering juga disebut dewasa muda menurut
Harlock yang tertuang dalam karya Alex (2003:134) adalah individu
yang berada pada rentan usia 20-40 tahun. Pada masa ini, individu
mengalami masa penyesuaian terhadap pola-pola hidup baru, harapan
mengembangkan sifat-sifat, dan niali-nilai yang serba baru. Individu
mengharapkan dirinya menikah, mempunyai anak, mengurus keluarga,
membuka karier, serta mencapai satu prestasi.
Reza (2008) juga menjelaskan dalam bukunya mengenai dewasa
muda bahwa dalam tahap ini individu berada dalam sebuah situasi di
mana kehidupan rumah tangga, membangun keluarga, dan pekerjaan
menjadi wacana-wacana yang penting.
Sejalan dengan pemikiran yang telah diuraikan di atas, Santrock
(2012) menjelaskan bahwa masa beranjak dewasa (emerging
adulhood) adalah masa transisi yang berkesinambungan dari remaja

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 20

menuju dewasa. Kriteria individu yang telah beranjak dewasa biasanya
ditandai dengan kemandirian dalam hal ekonomi dan tanggung jawab
atas konsekuensi dari tindakan yang telah dilakukan.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan
mengenai pengertian dewasa muda adalah masa dewasa awal yang
merupakan fase di mana individu mulai beranjak dari terfokus pada
diri sendiri ke arah hidup yang produktif dengan sesama anggota
masyarakat.
2. Tugas perkembangan Dewasa Muda
Perjalanan hidup individu ditandai oleh adanya tugas-tugas yang
harus dipenuhi. Bagi masing-masing individu, tugas-tugas yang harus
dipenuhi bersifat khas. Dalam masa-masa hidup tertentu tugas-tugas
yang harus dipenuhi harus sesuai dengan norma-norma dan
kebudayaan masyarakat yang berlaku.
Dariyo, A. (2008) menjelaskan bahwa menurut Havighurst (Turner
dan Helms, 1995), tugas-tugas perkembangan dewasa muda dibagi
menjadi empat, yaitu:
a. Mencari dan menemukan pasangan hidup
b. Membina kehidupan rumah tangga
c. Meniti karier dalam rangka memantapkan kehidupan ekonomi
rumah tangga
d. Menjadi warga negara yang bertanggung jawab

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 21

Keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangan akan
memberikan perasaan berhasil dalam hidup dan pada akhirnya
mendatangkan perasaan bahagia. Sebaliknya, apabila individu dalam masa
dewasa muda tidak dapat melewati tugas-tugas perkembangannya,
individu akan merasa gagal. Namun, tidak semua tugas perkembangan
sama pentingnya. Kebahagiaan hanya sebagian saja dipengaruhi oleh
berhasil tidaknya melakukan tugas-tugas perkembangan. Setiap individu
juga mempunyai tempo kecepatan perkembangan sendiri-sendiri.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 22

C. Kerangka Berpikir

SEORANG WANITA DEWASA MUDA
YANG TINGGAL DENGAN BAPAK TIRI

REAKSI AWAL
shock, terganggu, penolakan, sedih, cemas, marah, dan akhirnya
dapat menyesuaikan diri dengan menerima keadaan

HASRAT UNTUK
HIDUP BERMAKNA

Sumber-Sumber Makna Hidup
1. Nilai Kreatif
2. Nilai Penghayatan
3. Nilai bersikap

Terpenuhi
Tidak Terpenuhi
Konsep Dasar Logoterapi
1. The Freedom of Will (Kebebasan
Berkehendak)
2. The Will to Meaning (Hasrat untuk
Hidup Bermakna)
3. The Meaning of Life (Makna Hidup)

Hidup Tidak Bermakna

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 23

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapat dijelaskan bahwa
seorang wanita dewasa muda yang hidup dengan bapak tiri seringkali
menunjukkan reaksi emosional tertentu. Reaksi emosianal tersebut adalah
shock, perasaan menolak keadaan, merasa sedih, cemas, marah dan sampai
pada akhirnya dapat menyesuaikan diri dengan menerima keadaan.
Keadaan ketika subjek dapat menyadari dan dapat menerima kondisi
bahwa orang tuanya sudah bercerai dan saat ini memiliki orang tua baru
yaitu bapak tiri, merupakan titik awal hasrat untuk hidup bermakna.
Adanya hasrat untuk hidup bermakna membuat subjek mengisi hariharinya dengan kegiatan yang mempunyai manfaat untuk dirinya. Hasrat
untuk hidup bermakna yang terpenuhi akan membawa kehidupan yang
bermakna

sehingga

mendapatkan

kebahagiaan

walaupun

subjek

mempunyai bapak tiri dan apabila hasrat tersebut tidak dipenuhi maka
subjek akan merasakan hidup yang tidak bermakna.
Kebahagiaan yang didapatkan subjek merupakan hasil dari kerja
keras yang dilakukannya dengan menjalankan kegiatan-kegiatan yang
bermakna. Kebermaknaan hidup yang dirasakan subjek tidak dicapainya
dengan mudah, melainkan melalui kegiatan yang mengandung nilai-nilai
yang berpotensi sebagai sumber-sumber untuk mencapai makna hidup.
Nilai-nilai yang mendukung untuk meraih kebermaknaan hidup adalah
adanya nilai-nilai daya cipta (kreatif), nilai pengalaman dan nilai bersikap.
Nilai kreatif dapat ditunjukkan dengan melakukan kegiatan yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 24

bermanfaat yaitu dengan bekerja, berkarya serta melaksanakan tugas
dengan sebaik-baiknya dengan penuh tanggung jawab.
Melalui bekerja dan berkarya seseorang dapat menemukan arti
hidup

da n

menghayati

kehidupan

secara

bermakna.

Nilai-nilai

penghayatan juga dapat mempengaruhi seseorang untuk dapat mencapai
kebermaknaan hidup. Nilai-nilai penghayatan merupakan keyakinan dan
penghayatan terhadap nilai-nilai kebenaran, kebajikkan, keindahan,
keimanan, keagamaan serta cinta kasih. Apabila subjek meyakini dan
menghayati nilai-nilai tersebut, maka dapat menjadikan kehidupan berarti.
Nilai lain yang mendukung tercapainya kebermaknaan hidup adalah nilainilai bersikap, nilai-nilai bersikap ditandai dengan menerima dengan
penuh ketabahan, kesabaran, dan keberanian dalam

menerima segala

bentuk penderitaan yang tidak dapat dihindari.
Subjek dapat dikatakan mempunyai kehidupan yang bermakna
apabila ketiga konsep dasar logoterapi terpenuhi. Ketiga konsep dasar itu
adalah kebebasan berkehendak, hasrat untuk hidup bermakna dan makna
hidup. Subjek mempunyai kebebasan untuk menentukan sikapnya, baik
untuk dirinya bahkan untuk keluarganya, kebebasan yang dilakukan
tentunya disertai dengan tanggung jawab. Subjek juga memiliki kebebasan
dan kemampuan untuk mengubah kondisi hidupnya untuk meraih
kehidupan yang lebih berkualitas. Komponen selanjutnya adalah hasrat
untuk hidup bermakna. Hasrat untuk hidup bermakna akan mendorong
subjek untuk melakukan kegiatan agar kehidupan yang dijalaninya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 25

menjadi lebih berarti. Hasrat tersebut dapat dijadikan motivasi sehingga
subjek akan berusaha semaksimal mungkin memenuhi kebutuhannya agar
dapat berkembang dengan optimal sehingga dapat memaksimalkan
kemampuan yang dimiliki. Konsep kebermaknaan hidup yang terakhir
adalah makna hidup. Makna hidup akan memberikam nilai khusus bagi
subjek karena dengan adanya makna hidup maka subjek akan mempunyai
cita-cita, tujuan hidup yang jelas dan terarah. Apabila makna hidup dapat
terpenuhi dan merasakan kehidupan yang penuh arti maka akan
mendapatkan kebahagiaan.

D. Hipotesis
Terdapat kebermaknaan hidup pada seorang wanita dewasa muda yang
tinggal dengan bapak tiri. Subjek mendapatkan kebebasan berkehendak,
memiliki hasrat untuk hidup bermakna dan memiliki makna hidup maka
subjek sudah menemukan arti atau makna atau tujuan hidupnya. Hal yang
paling didambakan oleh subjek adalah hidup bahagia.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III
PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Pada skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif karena
peneliti bermaksud ingin memahami situasi sosial secara mendalam,
sedangkan permasalahan yang ingin diteliti dalam judul skripsi ini belum
begitu jelas, kompleks, dinamis, dan penuh dengan makna sehingga tidak
mungkin data pada situasi sosial tersebut diteliti dengan penelitian
kuantitatif dengan instrumen seperti test maupun kuisioner.
Margono (2010:42) menjelaskan bahwa salah satu ciri penelitian
kualitatif yaitu makna sebagai perhatian utama penelitian. Penelitian
kualitatif mengarahkan pusat perhatiannya kepada cara bagaimana
seseorang memberi makna pada kehidupannya. Peneliti menekankan pada
titik pandang orang-orang atau yang disebut “people’s point of view”.
Penulis memilih menggunakan salah satu model penelitian kualitatif
yaitu fenomenologi. Polkinghorne (1989, Herdiansyah, 2015:135)
menjelaskan bahwa fenomenologi adalah suatu studi untuk memberikan
gambaran tentang suatu arti dari pengalaman-pengalaman beberapa
individu mengenai suatu konsep tertentu.

26

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 27

B. Sumber Data
Dalam Poerwandari, 2005 mengemukakan bahwa dengan fokusnya
pada kedalaman proses, penelitian kualitatif cenderung dilakukan dengan
jumlah kasus sedikit. Satu kasus tunggal pun dapat dipakai bila secara
potensial memang sangat sulit bagi peneliti memperoleh kasus lebih
banyak dan bila dari kasus tunggal tersebut memang diperlukan dan dapat
diungkap informasi yang sangat mendalam.
Sumber data yang dipilih dalam penelitian ini adalah satu subjek yang
sendang dalam tahap dewasa muda (young adulthood) ialah individu yang
berusia 20-40 tahun (Dariyo. A ,2008), orang asli indonesia dan satu
significant others yaitu tetangga dekat subjek. Sumber data pada penelitian
ini masih bersifat sementara dan akan berkembang kemudian setelah
penelitian kemudian dilapangan.
Penelitian dengan model fenomenologi a