ANALISIS PENGGUNAAN LAHAN TAHUN 2013 TERHADAP KETERSEDIAAN AIR Analisis Penggunaan Lahan Tahun 2013 terhadap Ketersediaan Air di Sub Daerah Aliran Sungai Blongkeng.

ANALISIS PENGGUNAAN LAHAN TAHUN 2013
TERHADAP KETERSEDIAAN AIR
DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI BLONGKENG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana S-1

Diajukan Oleh :
Dewi Novita Sari
NIM : E100140157

Kepada
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SURAKARTA
2015
i

ii


MOTTO

Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik
dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah
mereka kerjakan.
(An-Nahl : 97)

iii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Bumiku yang sudah rapuh,
Ijinkan kuusap sedikit linangan air matamu,
Akan kutunjukan kesesamaku
Engkaulah anugerah Ilahi yang harus dijaga.

iv


PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan
Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, September 2015

Dewi Novita Sari

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmad
dan hidayahNYA sehingga Skripsi dengan judul “Analisis Penggunaan Lahan
Tahun 2013 Terhadap Ketersediaan Air di Sub Daerah Aliran Sungai Blongkeng”

dapat selesai tepat pada waktunya dan tidak mengalami hambatan yang berarti.
Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Fakultas
Geografi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Penyusun menyadari Skripsi ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan pihakpihak yang terlibat dalam proses pembuatannya. Ungkapan terima kasih penyusun
sampaikan kepada:
1. Alloh SWT yang selalu melindungi dan memberikan kesempatan untuk
menimba ilmu yang baik dan bermanfaat.
2. Kedua orang tua dan keluarga yang membiayai kuliah.
3. Bapak Drs. Yuli Priyana, M.Si dan Bapak Drs. Munawar Cholil, M.Si
selaku Dosen Pembimbing telah memberikan pengarahan dengan sabar
dan jawaban atas semua pertanyaan penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
4. Ibu Dra. Alif Noor Anna, M.Si selaku dosen penguji yang telah
memberikan koreksi dan sarannya guna perbaikan.
5. Bapak Ir. Taryono, M.Si dan Agus Anggoro Sigit, S.Si, M.Sc selaku
Pembahas 2 dan 3 dalam seminar proposal yang telah memberikan saran
untuk perbaikan skripsi ini.
6. Bapak Ir. Paimin, M.Sc sebagai mentor, guru dan pemberi nasihat secara
bijaksana bagi penulis untuk pengembangan skripsi ini di kemudian hari.
7. Kepala Klimatologi Semarang (BMKG) dan staff yang telah mengijinkan

penulis memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam skripsi ini.
8. Balai Konservasi Peninggalan Borobudur dan BPS Kabupaten Magelang
mengijinkan penulis memperoleh data tambahan yang dibutuhkan dalam
skripsi ini.
vi

9. Kekasihku Kusuma Prayoga Basuki Putra, S.Si tanpa lelah selalu
memberikan bahunya saat suka dan duka.
10. Sahabat-sahabatku D3 UGM Vinia, Tomy, Afiyat, Fajar, Adit dan
Hanung yang selalu ada untuk membantuku.
11. Sahabat-sahabatku S1 UMS Ani, Falistya, Rahit “Jhon” Iskandar, Alfira,
Miftah, Ghufron, Ivan dan Simbah yang selalu memberi keceriaan
selama penulis berkuliah di UMS.
12. Pak Dodi, Pak Supri, Pak Rachmad dan Pak Agus selaku Pegawai
Fakultas Geografi UMS dan teman-teman angkatan 2011 yang telah
banyak membantu dan memberi semangat selama penyusunan skripsi ini.
13. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu dan telah membantu
sampai selesainya skripsi ini.
Atas segala bantuan yang telah diberikan dalam proses penyelesaian skripsi
ini penyusun mengucapkan terima kasih. Penyusun menyadari bahwa skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan, apabila ada kekeliruan dan kekurangan dalam
penulisan laporan ini dengan kerendahan hati penyusun mohon maaf. Segala
kritik dan saran yang sifatnya membangun guna pembenahan lebih lanjut diterima
dengan lapang dada. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Amin.

Surakarta, September 2015
Penulis

Dewi Novita Sari

vii

ANALISIS KETERSEDIAAN AIR
TERHADAP POLA PENGGUNAAN LAHAN TAHUN 2013
DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI BLONGKENG
Dewi Novita Sari1, Yuli Priyana2, Munawar Cholil3
1

Mahasiswa Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2,3

Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Dewinovita15@gmail.com
ABSTRAK

Kekeringan lahan pertanian yang melanda sebagian wilayah Sub DAS
Blongkeng tahun 2013 mempengaruhi imbangan air di dalamnya. Potensi
ketersediaan air non domestik dipengaruhi oleh kebutuhan di tiap pola
penggunaan lahan. Berkurangnya lahan untuk serapan dan tampungan curah hujan
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keseimbangan sistem Sub DAS.
Tujuan dari penelitian ini 1) Estimasi ketersediaan air di Sub DAS Blongkeng, 2)
Memperkirakan kebutuhan air berdasarkan pola penggunaan lahan tahun 2013 di
Sub DAS Blongkeng, dan 3) Menganalisa keseimbangan air berdasarkan bulan
basah dan bulan kering dalm lingkup kajian Sub DAS.
Metode penelitian ini menggunakan perhitungan neraca air Thronthwaite
Matter, sumber data hidrometereologi berupa curah hujan dan temperatur 3
stasiun sekitar Sub DAS Blongkeng selama 10 tahun (2004-2013). Kebutuhan air
tiap pola penggunaan lahan didapat melalui pengolahan data Penginderaan Jauh
berbasis Sistem Informasi Geografi. Citra Landsat 8 perekaman Juni 2013 diolah

menjadi peta penggunaan lahan tahun 2013 Sub DAS Blongkeng, dilakukan
survey dengan metode survey purposif sampling. Luas tiap penggunaan lahan
dapat diketahui untuk perhitungan kebutuhan air. Potensi ketersediaan air
merupakan perbandingan antara jumlah ketersediaan dengan kebutuhan air.
Hasil penelitian berupa 1) Estimasi ketersediaan air bulan basah (November
– April) memiliki nilai surplus tertinggi pada bulan Febuari yakni 193 mm,
sedangkan untuk bulan kering (Mei – Oktober) memiliki nilai defisit tertinggi 184 mm bulan Agustus. Bulan Juni hingga September dapat diprediksikan rawan
bencana kekeringan, karena memiliki rerata defisit >-160 mm/tahun di daerah
Dukun Selatan dan Muntilan Selatan, 2) Kebutuhan air tertinggi lahan sawah
memiliki range 4,5 – 12 juta m3/tahun dengan rerata 825 ribu m3/tahun, sedangkan
terendah lahan terbuka dengan rerata 100 m3/tahun, 3) Surplus air di bulan basah
adalah lahan hutan daerah Dukun Utara-Tengah, perkebunan campuran daerah
Srumbung Barat, dan tegal/ladang daerah Srumbung Utara, memiliki potensi
ketersediaan 796,85 – 5.644,01 m3/tahun. Penggunaan lahan yang mengalami
defisit air pada bulan kering adalah permukiman, sawah dan tegalan di daerah
Dukun Selatan dan Muntilan dengan potensi ketersediaan