Post tes jalma pikun

Test ALZHEIMER
Dr. Susy Setiawati

1. Temukan huruf "C" di bawah. Jangan gunakan bantuan
cursor.












OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO
OOOOOOOOOOOOOOO O
OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO
OOOOOOOOOOOOOOO O

OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO
OOOOOOOOOOOOOOO O
OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO
OOOOOOOOOOOOOOO O
OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO
OOOOOOOOOOOOOOO O
OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO
OOOOOOOOOOOOOOO O
OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO
COOOOOOOOOOOOOO O
OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO
OOOOOOOOOOOOOOO O
OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO
OOOOOOOOOOOOOOO O
OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO
OOOOOOOOOOOOOOO O
OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO
OOOOOOOOOOOOOOO O




2. Jika anda telah menemukan huruf "C",
sekarang temukan angka "6" di bawah.



9999999999999999999 9999999999999999
999999999999999 99999999999999
9999999999999999999 9999999999999999
999999999999999 99999999999999999
9999999999999999999 9999999999999999
999999999999999 99999999999999999
9999699999999999999 9999999999999999
999999999999999 99999999999999999
9999999999999999999 9999999999999999
999999999999999 99999999999999999
9999999999999999999 9999999999999999
999999999999999 99999999999999










3. Sekarang temukan huruf "N" di
bawah. Ini agak lebih sulit.

MMMMMMMMMMMMMMMMMMM
MMMMMMMMMMMMMMMM MNMMMM
 MMMMMMMMMMMMMMMMMMM
MMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMM
 MMMMMMMMMMMMMMMMMMM
MMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMM
 MMMMMMMMMMMMMMMMMMM
MMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMM
 MMMMMMMMMMMMMMMMMMM













4. Sekarang temukan huruf "O" di bawah.
Ini agak lebih sulit.
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQ
QQQQQQQQQQQQQQQQ QQQ
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQ
QQQQQQQQQQQQQQQQ QQQ
QQQQQQQQQQQQQQQQQQ
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQ
QQQQQQQQQ

QQQQQQQQQQ
QQQQQQQQQQQQQQQQQOQ
QQQQQQQQQQQQQQQQ
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQ
QQQQQQQQQQQQQQQQ QQ
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQ
QQQQQQQQQQQQQQQQ














5. Sekarang temukan huruf "I" di bawah. Ini agak
lebih sulit.
LLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLL
LLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLL
LLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLL
LLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLL
LLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLL
LLLLLLLLLLLLLL
LLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLL
LLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL
LLLLLLLLLLLLI
LLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLL
LLLLLLLLLLLLLLLLLLL LL









Jika anda bisa melewati 3 test ini, maka
anda bisa batalkan rencana kunjungan ke
ahli neurologi
Otak anda masih baik dan jauh dari
penyakit Alzheimer. Selamat !
For your info
Alzheimer atau kepikunan merupakan
sejenis penyakit penurunan fungsi saraf
otak yang kompleks dan progresif.
Penyakit Alzheimer bukannya penyakit
menular. Penderita Alzheimer mengalami
keadaan penurunan daya ingat yang parah
sehingga penderita akhirnya tidak lagi
mampu mengurus dirinya sendiri.

Alzheimer tergolong sebagai salah satu jenis
dementia yang ditandai dengan
melemahnya kemampuan bercakap,
kemampuan berpikir sehat, daya ingat,

kemampuan mempertimbangan, adanya
perubahan kepribadian dan tingkah laku
yang tidak terkendali. Keadaan ini amat
membebani penderita dan juga anggota
keluarga yang perlu menjaga dan
merawatnya. Menurunnya fungsi ingatan
juga memengaruhi fungsi intelektual dan
sosial penderitanya.
 Sumber penyakit ini belum diketahui dengan
pasti, tetapi bukan karena proses penuaan.
Sebagian ilmuwan memperkirakan bahwa
kepikunan ini berkaitan dengan
pembentukan dan perubahan sel-sel saraf
yang normal menjadi semacam serat.




Resiko untuk mengidap Alzheimer
meningkat seiring dengan pertambahan

usia. "Pada usia sekitar 65 tahun,
seseorang berisiko lima persen untuk
menderita penyakit ini dan risiko ini
meningkat dua kali lipat setiap lima
tahun,"menurut Ahli Psikogeriatrik, Kantor
Pengobatan Psikologi, Fakultas Pusat
Pengobatan Universitas Malaya (PPUM), Dr.
Esther Ebeenezer. Meskipun kepikunan
seringkali dikaitkan dengan usia lanjut,
namun terbukti bahwa penderita Alzheimer
yang pertama diidentifikasi adalah seorang
perempuan berusia awal 50 tahunan.



Sejarah Alzheimer

Penyakit ini ditemukan oleh Dr. Alois Alzheimer pada 1907 ini,
dinamakan Alzheimer sesuai nama penemunya. Alzheimer
menemukan bahwa syaraf otak penderita Alzheimer tidak

hanya mengerut, bahkan dipenuhi gumpalan protein luar
biasa yang disebut plak amiloid dan serat yang berbelitbelit (neuro fibrillary).
 Amiloid protein yang membentuk sel-sel plak protein
tersebut, dipercaya menyebabkan perubahan kimia otak.
Musnahnya sel-sel saraf ini menyebabkan syaraf otak yang
berfungsi menyampaikan pesan dari satu neuron ke neuron
lain terpengaruh.
 Meskipun sudah ditemukan hampir satu abad yang lalu,
Alzheimer tidak seterkenal penyakit yang lain seperti
hipertensi, Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) atau pun
penyakit jantung. Mungkin karena gejala penyakit
Alzheimer tidak segera terlihat, berbeda dengan hipertensi
yang dapat dipantau melalui pemeriksaan tekanan darah.
Penyakit Alzheimer tidak terdeteksi karena adanya
anggapan bahwa sering lupa adalah hal yang wajar dialami
orang berusia lanjut karena faktor usia. Padahal mungkin
saja "sering lupa" tersebut merupakan tanda awal penyakit
Alzheimer.

Penyakit Alzheimer menjadi lebih dikenal secara meluas setelah

mantan Presiden Amerika Serikat yang ke-40, Ronald Reagan
mengemukakan keadaan dirinya dalam suratnya yang
tertanggal 5 November 1994. Penelitian klinis terbaru
menunjukkan bahwa konsumsi suplemen asam lemak omega3 dapat memperlambat laju penurunan fungsi kognitif
penderita alzheimer ringan.


Gejala dan tingkat keparahan penyakit:



Pada taraf ringan gejalanya dapat berupa: lupa dimana
menyimpan kunci,
lupa mengambil uang kembalian, lupa mau membeli apa di
toko, lupa nomor telepon atau tidak ingat mana obat yang
setiap hari biasa dimakan.





Pada tingkat menengah: penderita misalnya, lupa
mencampurkan gula dalam minuman, garam dalam masakan
atau lupa bagaimana cara mengaduk gula di dalam gelas.



Pada tingkat yang parah, penderita sudah tidak mampu
melakukan hal-hal mendasar seperti mengurus diri sendiri,
tidak lagi mengenali keadaan sekitar rumahnya, tidak
mengenali rekan-rekan atau anggota keluarga terdekat.



Penderita Alzheimer dapat menjadi agresif, cepat marah dan
kehilangan minat untuk berinteraksi atau hobi yang pernah
diminatinya. Penderita tingkat menengah atau parah dapat
menunjukkan tingkah laku aneh, seperti menjerit, terpekik atau
mengikuti orang ke mana saja, bahkan walau orang tersebut ke
WC.

Selain itu, penderita dapat juga mengalami semacam halusinasi
seperti mendengar suara atau bisikan halus, atau melihat
bayangan menakutkan. Penderita juga kadangkala berjalan
mondar mandir tanpa tujuan dan pola tidur mereka juga berubah.
Penderita biasanya akan lebih banyak tidur di siang hari dan terus
terjaga pada malam hari.
 Keadaan tersebut secara tidak langsung memberi tekanan mental
kepada perawat atau anggota keluarga yang harus waspada
menjaga penderita selama '36 jam' sehari.




Kebanyakan penderita Alzheimer meninggal dunia akibat radang
paru-paru atau pneumonia karena mereka tidak dapat melakukan
berbagai aktivitas fisik lainnya. Yang menyedihkan, adalah bahwa
orang yang sakit itu sendiri tidak memahami apa yang terjadi
pada diri mereka dan memerlukan bantuan orang lain. Berita
buruknya penyakit Alzheimer ini, tidak dapat disembuhkan. Tetapi,
gejalanya masih dapat dikendalikan dengan obat-obatan. Obatobatan yang diberi pada tingkat awal, dapat membantu ingatan
penderita seperti fungsi kognitif, aktivitas dan tingkah laku
sehari2.



Prevalensi



Sekitar tahun 1950-an diperkirakan sekitar 2,5 juta warga
dunia menderita penyakit ini. Pada tahun 2003 Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO), memperkirakan lebih dari satu
milyar orang yang berusia di atas 60 tahun atau 10 persen
penduduk dunia menderita Alzheimer. Peningkatan jumlah
penderita Alzheimer berkaitan dengan meningkatnya
jumlah warga dunia yang berusia lanjut, dan semakin
panjangnya usia atau masa hidup warga dunia. Usia hidup
perempuan meningkat hingga mencapai usia 80 tahun dan
laki-laki mencapai usia 75 tahun. Selain itu, faktor
pemeliharaan kesehatan yang semakin baik dan
menurunnya tingkat kelahiran.



Orang yang berisiko menderita Alzheimer:
* Penderita hipertensi dengan usia di atas 40 tahun
* Penderita diabetes
* Kurang berolahraga
* Kadar kolesterol yang tinggi
* Faktor keturunan - memiliki keluarga yang
menderita
Alzheimer pada usia 50-an.