PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN TIM PERSIB BANDUNG U-21.

(1)

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN TIM PERSIB BANDUNG U-21

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh

Oleh

BOBBY SOSIAWAN 0901922

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN TIM PERSIB

BANDUNG U-21

Oleh Bobby Sosiawan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Bobby Sosiawan 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

BOBBY SOSIAWAN 0901922

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN TIM PERSIB BANDUNG U-21

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Drs. Yadi Sunaryadi, M.Pd. NIP. 196510171992031002

Pembimbing II

Drs.Satriya

NIP. 196002101987031004

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Kepelatihan FPOK UPI

Dr. R. Boyke Mulyana NIP. 196210231989031001


(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN TIM PERSIB BANDUNG U-21” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Februari 2015

Yang membuat pernyataan,

Bobby Sosiawan NIM. 0901922


(5)

Bobby Sosiawan, 2014

Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PROFIL KONDISI FISIK PEMAIN TIM PERSIB BANDUNG U-21 (Studi Deskriptif pada Pemain Persib Bandung U-21)

Pembimbing : 1. Drs. Yadi Sunaryadi, M.Pd. 2. Drs. Satriya

Bobby Sosiawan 0901922

Kemampuan fisik bagi seorang pemain merupakan syarat untuk menampilkan hasil kerjanya. Jika kondisi fisik pemain itu baik, maka terjadi peningkatan prestasi dalam suatu cabang olahraga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat kondisi fisik pada pemain tim Persib Bandung U-21.Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah pemain tim Persib Bandung U-21 sebanyak 29 orang. Semua populasi dijadikan sampel (total sampling). Instrumen penelitian ini adalah tes kondisi fisik, yang terdiri dari 6 (Enam) item tes yaitu: Modified Sit and Reach, Sit-Up, Illinoist test, lari 20 meter, Vo2max Treadmill test dan Vertical Jump. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan; a. Tidak ada satupun pemain tim Persib Bandung U-21yang berkategori Baik Sekali dan Baik, b. Tingkat Kondisi fisik pemain tim Persib Bandung U-21 yang termasuk dalam kategori Cukup ada 24 pemain jika di hitung dalam persen sebesar 82,76%, c. Tingkat Kondisi pemain tim Persib Bandung U-21 yang termasuk dalam kategori Kurang ada 5 pemain jika di hitung dalam persen sebesar 17,24%, d. Tidak ada satupun Tingkat Kondisi pemain tim Persib Bandung U-21yang termasuk dalam kategori Sangat Kurang.

Gambaran secara umum dapat dikatakan bahwa tingkat kondisi fisik pemain tim Persib Bandung U-21 berada dalam kategori Cukup.


(6)

Bobby Sosiawan, 2014

Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Definisi Operasional ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 7

A. Sepakbola di Indonesia ... 7

B. Berdirinya Persib U-21... 8

C. Karakteristik Pemain Sepakbola ... 9

D. Karakteristik Lapangan Sepakbola ... 9

E. Karakteristik Permainan Sepakbola... 11

F. Hakikat Kondisi Fisik... 13

G. Kondisi Fisik Yang Dominan Dalam Tiap Posisi Pemain ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

A. Metode Penelitian ... 30

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 31

C. Teknik Pengambilan Sampel ... 32

D. Instrumen Penelitian ... 33


(7)

Bobby Sosiawan, 2014

Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data ... 41

B. Hasil penilaian Test sit and reach ... 41

C. Hasil penilaian Test sit up ... 42

D. Hasil penilaian Test illinois ... 43

E. Hasil penilaian Test Lari 20 meter ... 45

F. Hasil penilaian Test Vo2max ... 46

G. Hasil penilaian Test Vertical Jump ... 47

H. Diskusi Temuan ... . 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63

LAMPIRAN ... 65


(8)

Bobby Sosiawan, 2014

Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Olahraga merupakan suatu aktifitas tubuh tidak hanya jasmani tetapi juga rohani. Olahraga sudah menjadi bagian dari kegiatan masyarakat. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh semua kalangan, dimulai anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua. Olahraga juga merupakan aktifitas latihan fisik. Rothig (1972) dalam Iman Imanudin (2008,hlm.13) menyatakan bahwa: ‘Latihan yaitu semua upaya yang mengakibatkan terjadinya peningkatan kemampuan dalam pertandingan olahraga”.

Permainan sepakbola adalah permainan bola besar yang dimainkan oleh dua tim dengan masing-masing beranggotakan sebelas orang. Sepakbola merupakan olahraga paling populer di dunia dalam deretan olahraga beregu. Salah satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola dengan tujuan mencetak gol ke gawang lawan sebanyak-banyaknya dan mempertahankan gawangnya agar tidak kemasukan. Suatu tim akan dinyatakan menang apabila tim tersebut dapat memasukkan bola terbanyak ke gawang lawannya, dan apabila kedudukan berakhir sama, maka permainan dinyatakan seri.

Olahraga mempunyai makna tidak hanya untuk kesehatan, tetapi lebih dari itu ialah juga sebagai sarana pendidikan dan prestasi. Latihan olahraga menurut Dick (2008,hlm.2) adalah “selalu dikaitkan dengan usaha untuk meningkatkan prestasi menuju puncak, mempertahankan prestasi puncak lebih lama dan memperlambat mundurnya prestasi”.

Tujuan serta sasaran utama dari latihan atau training adalah untuk membantu atlet meningkatkan keterampilan dan prestasi-nya semaksimal mungkin. Untuk mencapai hal itu, ada empat aspek latihan yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet. Ada tujuh pendukung prestasi puncak menurut Baursfeld dan Schrouter dalam Dick (2008,hlm.2) diantaranya : “faktor eksternal diantaranya sistem; situasi kondisi kompetisi dan sarana prasarana latihan dan


(9)

2

Bobby Sosiawan, 2014

Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kompetisi. Selain itu ada pula faktor internal diantaranya fisik, teknik, taktik/strategi, psikis, dan konstitusi tubuh”. Latihan fisik merupakan bagian terpenting untuk semua cabang olahraga. Tujuannya adalah untuk membentuk kondisi tubuh sebagai dasar untuk meningkatkan ketahanan, kebugaran, dan pencapaian suatu prestasi. Sajoto dalam Sidik (2007,hlm.51) mengatakan bahwa :

“Kondisi fisik adalah salah satu persyaratan yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi seorang pemain bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.”

Dewasa ini dalam permainan sepak bola, selain teknik, taktik dan mental kondisi fisik juga memegang peranan yang sangat penting dalam upaya terjun ke dunia profesional, karena kondisi fisik dianggap sebagai faktor dasar bagi seorang atlet sepak bola untuk dapat bertanding dengan baik. Latihan kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam program latihan atlet, terutama atlet olahraga prestasi. Hal ini karena latihan kondisi fisik mengacu kepada suatu program latihan yang dilakukan secara sistematis, terencana, dan progresif yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan fungsional dari seluruh sistem tubuh agar prestasi atlet semakin meningkat. Seperti diungkapkan oleh Harsono (1988,hlm.153) dalam buku coaching, kalau kondisi fisik pemain baik maka :

1. Akan ada peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung.

2. Akan ada peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, dan kecepatan.

3. Akan ada ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu bertanding 4. Akan ada pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh

setelah pertandingan.

5. Akan ada respon yang cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu respon demikian diperlukan.

Kondisi fisik adalah faktor penting dalam pencapaian prestasi yang tinggi, atlet yang memiliki kondisi fisik bagus akan lebih siap dalam menghadapi proses latihan maupun pertandingan. Ada beberapa macam komponen fisik yang harus dimiliki oleh seorang pemain sepak bola, seperti yang dijelaskan oleh


(10)

3

Bobby Sosiawan, 2014

Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Grosser/Starischka/Zimmermann yang diterjemahkan oleh Pasurney (2001,hlm.4) bahwa beberapa komponen fisik harus dimiliki oleh pemain sepak bola, diantaranya adalah:

1. Kelentukan (Flexibility) 2. Kecepatan (Speed) 3. Kekuatan (Strength) 4. Daya Tahan (Endurance)

Salah satu tim yang dipersiapkan untuk menghadapi Liga Super Indonesia U-21 ialah Persib Bandung U-21. Persib Bandung U-21 merupakan sebuah tim dari hasil pembinaan pemain muda melalui program Diklat Persib, sejarah mencatat Persib selalu mencapai kejayaan nya ketika mengandalkan pemain-pemain hasil binaannya sendiri yang dilakukan secara terprogram dan berkesinambungan. Dalam buku Jejak Maung Ngora (2012) tercatat prestasi hasil pembinaan pemain muda melalui program Diklat Persib ini cukup bagus, mereka sudah memberikan kebanggan dengan menghadirkan gelar juara Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010 serta medali emas Pekan Olahraga Daerah (Porda) 2010. Gelar juara yang dipersembahkan tim Persib U-21 itu menjadi setitik air jernih penghilang dahaga di tengah kemarau prestasi tim Persib senior. Secara individu, prestasi para pemain hasil didikan Diklat Persib pun cukup bisa dibanggakan. Beberapa pemain produk Diklat Persib atau Persib U-21 dipromosikan ke tim Persib Senior. Mereka adalah Rizki Bagja, M Agung Pribadi, Jajang Sukmara, Rudiyana, Sigit Hermawan. Selain sudah ada yang promosi ke tim Persib senior, ada juga pemain yang direkrut oleh klub-klub lain, baik peserta Liga Super maupun Divisi Utama diantaranya Dedi Heryanto (Persijap Jepara), Munadi (Cilegon FC), Rendi Saputra, Dias Angga (Pelita Bandung Raya), Budiawan (PSGC Ciamis). Namun disamping itu terdapat kekurangan pada tim ini, terjadi penurunan prestasi pada tahun berikutnya hanya menempati peringkat 4 dan tahun berikutnya menempati posisi ke 3 klasemen akhir Liga Super Indonesia Pada tahun 2012.


(11)

4

Bobby Sosiawan, 2014

Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada kesempatan kali ini peneliti ingin mengetahui sejauh mana kondisi fisik pemain Persib U-21 yang dituntut untuk memiliki fisik dan psikis yang prima, atau berada pada tingkat kondisi fisik yang baik sampai sangat baik selama 2x45 menit, Selain itu karena Liga Super Indonesia U-21 menggunakan system grup, yang tiap grup nya masing-masing berisi 4 tim, menjadikan pula kompetisi ini berlangsung sangat panjang hingga menuntut para pemain untuk lebih bisa menjaga serta memelihara kondisi fisiknya selama kompetisi berlangsung.

Belum tercapainya prestasi maksimal oleh tim Persib Bandung U-21 pada kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) dan ingin mengetahui dan mengukur sejauh mana kondisi fisik para pemain Persib U-21 serta menjadi acuan demi kemajuan persepakbolaan di Bandung, maka peneliti menganggap penting untuk mengangkat masalah ini, khususnya dalam bidang kondisi fisik dalam penelitian, dengan harapan hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi tim Persib Bandung U-21 maupun Jawa Barat khususnya dan tim-tim daerah lain umumnya, sebagai bahan acuan untuk menghadapi Kompetisi Liga Super Indonesia dimasa mendatang. Oleh sebab itu, peneliti berkeinginan untuk membuat penelitian tentang profil kondisi fisik pemain, dan mengambil judul

“Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21”. B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengajukkan rumusan masalah adalah sebagai berikut: Bagaimana gambaran kondisi fisik pemain tim Persib Bandung U-21?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kondisi fisik pemain tim Persib Bandung U 21.

D. Manfaat Penelitian


(12)

5

Bobby Sosiawan, 2014

Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Secara teoritis dapat di jadikan sebagai informasi sumbangan keilmuan yang berarti dalam bidang kepelatihan olahraga, khususnya mengenai tingkat kondisi fisik pemain sepakbola.

2. Secara praktis hasil penelitian ini dapat di jadikan pedoman bagi pelatih, pemain maupun Pembina olahraga dalam meningkatkan tingkat kondisi fisik pemain sepakbola.

3. Dapat dijadikan informasi dan acuan PSSI pusat, daerah dan klub untuk memelihara dan meningkatkan kondisi fisik pemain sepakbola.

E. Definisi Operasional

Untuk memudahkan pembaca memahami isi dari penelitian, maka penulis membuat definisi operasional atau batasan istilah agar terhindar dari kesimpangsiuran istilah-istilah dalam judul penelitian ini. Batasan istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Profil menurut W.J.S Poerwadarmita (1976,hlm.453) adalah gambaran, grafik yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan Hasan Alwi (2005 ,hlm.40). “Profil adalah gambaran, dalam hal ini grafik yang menunjukkan kondisi fisik pemain tim Persib Bandung U-21”.

2. Sukintaka (1982,hlm.70), permainan sepak bola adalah ”Permainan bola besar yang dimanipulasi dengan kaki dan seluruh anggota badan kecuali tangan yang dimainkan oleh dua buah regu yang masing-masing regu terdiri atas sebelas orang pemain. Permainan sepak bola biasanya dimainkan dalam dua babak dan diberi waktu istirahat di antara dua babak itu. Tiap-tiap regu berusaha memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri agar jangan sampai kemasukan. Regu yang lebih banyak mencetak gol dinyatakan sebagai pemenang dalam pertandingan. Agar permainan itu dapat berdayaguna dan berhasil guna diperlukan kerjasama dan tolong menolong dalam satu regu dan setiap pemain dalam satu regu”.


(13)

6

Bobby Sosiawan, 2014

Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Jonatath and Krapel (1991), kondisi diartikan sebagai kualitas tubuh seseorang, kualitas yang dimaksud adalah berupa kesanggupan dalam menjalankan tugas-tugas fisik yang dilakukannya, yang meliputi kekuatan, kecepatan dan daya tahan.

4. Fisik adalah syarat yang diperlukan untuk usaha peningkatan prestasi, kondisi fisik yang diteliti meliputi fleksibilitas, kecepatan, daya tahan ototperut, daya tahan cardiovascular, kelincahan dan power otot tungkai.

5. Basuki Wibowo (2002,hlm.5), atlet adalah subjek/seseorang yang berprofesi atau menekuni suatu cabang olahraga tertentu dan berprestasi pada cabang olahraga tersebut. Sedangkan, Pusat bahasa (2005), “Atlet adalah olahragawan yang terlatih kekuatan, ketangkasan dan kecepatannya untuk diikut sertakan

dalam pertandingan.” yaitu pemain tim Persib Bandung U-21 yang berlaga di ISL yang berjumlah 29 orang”.

6. Persib Bandung U-21 adalah salah satu tim sepakbola profesional yang mengikuti Liga Super Indonesia dibawah kelompok umur 21 tahun yang bermarkas di Bandung . Di bawah naungan PT Persib Bandung Bermartabat.


(14)

Bobby Sosiawan, 2014

Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Pada dasarnya setiap penelitian membutuhkan metode untuk meneliti, sedangkan penggunaan metode disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian tersebut. Metode penelitian membicarakan mengenai tata cara pelaksanaan penelitian, sedangkan prosedur penelitian membicarakan urutan kerja penelitian dan teknik penelitian membicarakan alat-alat yang digunakan dalam mengukur atau mengumpulkan data penelitian. Jadi metode penelitian melingkupi prosedur dan teknik penelitian. Mengenai metode penelitian, Silalahi (2009,hlm.12) mengemukakan bahwa :

Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi untuk digunakan sebagai solusi atas masalah tersebut. Oleh karena itu, metode merupakan keseluruhan langkah ilmiah yang digunakan untuk menemukan solusi atas suatu masalah.

Penelitian deskriptif berkaitan dengan pengumpulan data untuk memberikan gambaran atau penegasan suatu konsep atau gejala. Selanjutnya, menurut Silalahi (2009,hlm.28) metode penelitian yang bersifat deskriptif bertujuan:

”Menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala, atau

kelompok tertentu, atau untuk menemukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala lain dalam masyarakat”. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, maka metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan data yang ada di lapangan, yaitu dengan menguraikan dan menginterprestasikan sesuatu seperti apa adanya terhadap suatu yang terjadi pada penelitian yang dilakukan agar memperoleh gambaran realitas yang sebenarnya. Mengenai penelitian deskriptif M Nazir (2005,hlm.54) menjelaskan pada halaman 31 bahwa:


(15)

31

Bobby Sosiawan, 2014

Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penyelidikan deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif. Karena pada penelitian ini tidak melakukan kontrol dan memanipulasi variabel penelitian. Untuk memperoleh data yang sesuai, maka dalam penelitian ini menggunakan teknik tes. Metode yang dimaksud untuk mengumpulkan data-data mengenai kondisi fisik pemain tim Persib Bandung U-21.

Adapun alur penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini seperti yang tertera pada halaman 24 :

Gambar 3.1 Alur Penelitian

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian mengenai profil kondisi fisik pemain tim Persib Bandung U-21 dilaksanakan di lapangan PPI/Pusdikpom dan kampus FPOK UPI Setiabudi, pada tanggal 1-15 Desember 2014.

Populasi

Sampel

Tes Kondisi Fisik

Pengolahan dan Analisis Data


(16)

32

Bobby Sosiawan, 2014

Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C.Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah bagian terbesar dari suatu kelompok. Mengenai populasi Sugiyono (2013,hlm.80) menjelaskan bahwa: “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

di ambil kesimpulan”. Populasi dalam penelitian ini adalah Tim Persib Bandung

U-21 Tahun 2014. 2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang dijadikan objek penelitian. Gay dan Diehl (1992,hlm.126) dalam Silalahi (2010,hlm.256) mengungkapkan bahwa pengertian sampling adalah “ Sampling is the process of selecting a number of units for a study in such a way that the units represent the large group from which

they were selected”. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Senada dengan pernyataan Robert B. Burns (2000,hlm.82) dalam Silalahi (2010,hlm.256) yang mendefinisikan sampling sebagai berikut :

Sampling is the process of selecting a sufficient number of elements from the population so that by studying the sample, and understanding the properties or the charateristics of the sample subjects, we will be able to generalize the properties characteristics to the populations.

Dari kedua pernyataan diatas dapat diartikan bahwa sampling adalah sebuah proses pemilihan beberapa unit untuk sebuah penelitian dimana unit-unit tersebut diharapkan dapat menggambarkan suatu kelompok yang lebih besar atau populasi maka memilih sampel secara tepat merupakan hal yang penting dalam penelitian. Teknik pengambilan sampel yang peneliti laksanakan adalah sampling jenuh. Mengenai sampling jenuh Riduwan (2005,hlm.64) mengatakan bahwa: “Sampling


(17)

33

Bobby Sosiawan, 2014

Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jenuh adalah teknik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel”. Sampel dalam penelitian ini yaitu semua Pemain Persib U-21 yang berjumlah 29 orang.

D.Instrumen Penelitian

Dalam suatu penelitian, untuk mencapai keberhasilan maka diperlukan alat ukur untuk mendapatkan data, seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2010,hlm.203) bahwa: “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, sistematis sehingga lebih

mudah diolah”.

Berdasarkan penjelasan di atas, alat ukur atau instrumen tes yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah meliputi: Fleksibilitas (The Modified Sit and Reach Test), Power tungkai (Vertical Jump), Speed (Lari Sprint 20 Meter), Kelincahan (Illinois test) dan Daya Tahan: a. Otot perut (Sit Up 2menit), b. Cardiovasicular (Vo2max treadmill test).

Untuk lebih jelasnya mengenai tata cara dan pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

1. The Modified Sit and Reach

Tujuan : Untuk mengukur kelenturan dari otot punggung, juga elastisita sotot hamstring / flexibilitas punggung.

Alat/fasilitas : Meteran, ballpoint, lembar/format penilaian tes.

Pelaksanaan : Atlet duduk di bidang datar, kedua kaki lurus dan rapat. Badan dibungkukkan ke depan, tangan lurus. Renggutkan badan ke depan perlahan-lahan sejauh mungkin, kedua tangan berhenti pada jangkauan terjauh.

Skor : Jarak jangkauan yang terjauh yang dapat dicapai oleh atlet dari dua kali percobaan, yang diukur dalam cm.


(18)

34

Bobby Sosiawan, 2014

Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1

Sumber : Google Rentang Skor Kriteria 40 cm – keatas Baik sekali

31-39 cm Baik

21-30 cm Cukup

17-20 cm Kurang

Kurang dari 17 cm Sangat Kurang Tabel 3.1

Kriteria Tes The Modified Sit and Reach 2. Sit-Up

Tujuan : Untuk mengukur komponen daya tahan otot perut Alat/ fasilitas : Matras, stopwatch.

Pelaksanaan :Atlet tidur terlentang, kedua tangan saling berkaitan di belakang kepala, kedua kaki dilipat sehingga membentuk sudut 900, seorang pembantu memegang erat-erat kedua pergelangan kaki atlet. Atlet berusaha bangun sehingga berada dalam sikap duduk dan kedua siku dikenakan pada kedua lutut dan kemudian dia kembali ke sikap semula. Lakukan gerakan ini secara berulang-ulang sampai atlet tidak mampu mengangkat badannya lagi, perhatikan agar sikap tungkai selalu membentuk sudut 900 pada waktu melakukan sit-up.


(19)

35

Bobby Sosiawan, 2014

Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2

Sumber : Google Rentang Skor Kriteria

132 – keatas Sangat Baik

110-131 Baik

87-109 Cukup

76-86 Kurang

Kurang dari 76 Sangat Kurang Tabel 3.2

Kriteria Tes Sit-Up 3. Illinois test

Tujuan : Mengukur kelincahan dan koordinasi.

Alat/fasilitas : stopwatch, cones dan lapang bidang datar maks 15 m.

Pelakasanaan : Empat cone digunakan untuk menandai awal, akhirdan dua titik balik. Empat cone ditempatkan ditengahnya jarak yang sama terpisah. Setiap cone di tengah diberi jarak spasi 3,3 meter. Atlet berdiri di belakang garis start, lalu pada perintah aba-aba “Go” stopwatch dimulai, dan atlet berlari secepat mungkin ke arah yang telah ditentukan, waktu dihentikan pada saat mencapai garis finish.


(20)

36

Bobby Sosiawan, 2014

Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.3

Sumber : Brian Mac

Rentang Skor Kriteria Kurang dari – 15,2detik Sangat Baik

15,2-16,1detik Baik

16,2-18,1detik Cukup

18,2-18,3detik Kurang Lebih dari 18,3detik Sangat Kurang

Tabel 3.3 Kriteria Tes illinoist

Tabel referensi : Davis B. Et al; Physical Education and the Study of Sport; 2000 4. Lari 20 Meter

Tujuan : Mengukur komponen kecepatan Alat : a. Stopwatch

b. Meteran c. Lintasan datar d. Pluit

Pelaksanaan :Atlet berdiri di belakang garis start, dengan sikap start melayang. Pada aba-aba “ya” atlet berlari secepat mungkin mencapai finish. Tiap atlet diberikan kesempatan dua kali percobaan.


(21)

37

Bobby Sosiawan, 2014

Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skor :Yang diambil adalah waktu tempuh terbaik dari dua kali percobaan.

Rentang Skor Kriteria

Kurang dari –2,99 detik Sangat Baik

3,05 - 3,00 detik Baik

3,17 - 3,06 detik Cukup 3,29 – 3,18 detik Kurang Lebih dari 3,29 detik Sangat Kurang

Tabel 3.3

Kriteria Tes Lari 20 Meter

5. Vo2max treadmill test

Tujuan : Mengukur komponen daya tahan cardiovascular

Alat/fasilitas : Satu set alat treadmill, kertas, printer, polar, software, pc.

Pelaksanaan : Pemasangan polar sesuai dengan titik yang sudah ditentukan pada atlet, sambungkan dengan perangkat software treadmill, fiksasi settingan polar atau pengecekan kembali polar yang ditempelkan pada atlet, masukkan data atlet ke alat treadmill, ukur tekanan darah, rekam ekg 12 leads, jalankan alat treadmill dengan kecepatan sesuai dengan prosedur, setiap tiga menit speed dan elevasi akan bertambah sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan, pantau terus perubahan ekg dan keluhan atlet selama test, rekam ekg 12 leads dan BP setiap 3 menit, hentikan tes sesuai prosedur.


(22)

38

Bobby Sosiawan, 2014

Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.4

Sumber : http/google.com

6. Vertical Jump

Tujuan : Mengukur daya ledak (tenaga eksplosif) otot tungkai Alat/Fasilitas :

a. Dinding yang rata dan lantai yang rata dan cukup luas b. Serbuk kapur dan alat penghapus

c. Formulir pencatatan hasil tes dan alat tulis d. Meteran

Pelaksanaan : Atlet berdiri tegak dekat dinding, kedua kaki, papan dinding berada di samping tangan kiri atau kanannya. Kemudian tangan yang berada dekat dinding diangkat lurus ke atas telapak tangan ditempelkan pada papan berskala, sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya. Kedua tangan lurus berada di samping badan kemudian atlet mengambil sikap awalan dengan membengkokkan kedua lutut dan kedua tangan diayun ke belakang, kemudian atlet meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan berskala dengan tangan yang terdekat dengan dinding, sehingga meninggalkan bekas raihan pada papan berskala. Tanda ini menampilkan tinggi raihan loncatan subyek tersebut. Atlet diberi kesempatan melakukan sebanyak dua kali loncatan.

Skor :Selisih yang terbesar antara tinggi jangkauan sesudah melompat dengan tinggi jangkauan sebelum melompat, dari dua kali percobaan. Tinggi jangkauan diukur dalam satuan cm.

Rentang Skor Kriteria Lebih dari – 60 cm Sangat Baik

54-59 cm Baik

49-53 cm Cukup

46-48 cm Kurang


(23)

39

Bobby Sosiawan, 2014

Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.8

Kriteria Vertical Jump E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Setelah data diperoleh dari hasil tes, maka langkah selanjutnya adalah mengolahnya dengan rumus-rumus statistika. Langkah-langkah pengolahan data tersebut ditempuh dengan prosedur sebagai berikut:

1. Mencari nilai rata-rata dari skor yang tidak dikelompokkan. Menurut Nur Hasan (2002,hlm.21) menjelaskan “Cara ini biasanya digunakan apabila

kelompok itu jumlah anggotanya relatif kecil (di bawah 30).”

Pendekatan statistikanya menggunakan rumus:

n X

X

Keterangan :

X = Nilai rata-rata yang dicari X = Skor yang didapat

n = Jumlah orang/peristiwa/responden

∑ = Menyatakan jumlah 2. Penentuan Persentase Kategori

Statistik dapat meringkas data-data yang besar dalam bentuk yang sederhana, sehingga mudah diketahui. Data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis Deskriptif Presentase, sebagai berikut:

DF = x 100% = % Dimana:

DF = Klasifikasi nilai

F = Jumlah pemain yang masuk dalam klasifikasi nilai dalam setiap tes N = Jumlah keseluruhan populasi

3. Penentuan Konversi

Konversi nilai dari setiap kategori komponen kondisi fisik Nurhasan (2007) adalah sebagai berikut:


(24)

40

Bobby Sosiawan, 2014

Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.9

Tabel Konversi Nilai

Kategori Konversi Nilai

Sangat Baik 10

Baik 8

Cukup 6

Kurang 4

Sangat Kurang 2

4. Penetuan Kategori Kondisi Fisik Secara Umum (Untuk Mengetahui Status Kondisi Fisik Individual Pemain).

Penentuan kategori kondisi fisik pemain secara umum menurut Nurhasan (2007) adalah sebagai berikut:

Rentang Skor Kategori Kemampuan

9,6 – 10 Sangat Baik

8,0 – 9,5 Baik

6,0 – 7,9 Cukup

4,0 – 5,9 Kurang

2,0 – 3,9 Sangat Kurang

Tabel 3.10

Tabel Kategori Status Kondisi Fisik

Sumber: Modul Tes Kemampuan Komponen Fisik Dasar Cabang-Cabang Olahraga


(25)

Bobby Sosiawan, 2014

Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka kesimpulan dari hasil penelitian ini ternyata profil kondisi fisik tim Persib Bandung U-21 secara umum termasuk ke dalam kategori Cukup.

B. Saran

Melihat dari hasil penelitian tentang kondisi fisik pemain tim Persib Bandung U-21, maka penulis mengajukan beberapa saran:

1. Dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai gambaran terhadap tingkat kondisi fisik pemain tim Persib Bandung U-21, sehingga pembina, pelatih dan para pengurus dapat melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kondisi fisik pemain sepakbola yang dibinanya.

2. Bagi para pemain tim Persib Bandung U-21, disarankan untuk selalu menjaga kondisi fisiknya di luar program latihan dan jangan cepat puas dengan prestasi yang sudah diraih, tetap berlatih keras supaya prestasinya lebih meningkat tidak hanya di tingkat nasional saja, bahkan bisa berprestasi di level asia.

3. Menyarankan rekan-rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian yang sama, penulis menganjurkan untuk melakukan penelitian ataupun tes kondisi fisik lebih sepesifik terhadap karakteristik cabang olahraga masing - masing baik dari segi item tes, instrumen, maupun jenis - jenis tesnya.

4. Menyarankan bagi teman-teman peneliti untuk mengobservasi tingkat kondisi fisik tim sepakbola profesional yang lain, agar mengetahui apakah tingkat kondisi fisik tim lain lebih baik atau bahkan kurang dari tim Persib Bandung U-21.


(26)

(27)

Bobby Sosiawan, 2014

Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Cv. Alfabeta. Griwijoyo, S. (2007). Ilmu Faal Olahraga. Bandung : FPOK UPI

Harsono. (1998). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak Kusuma.

Bompa, O. Tudor. (1988). “ Theory and Methodelogy Of Training”, Second edition. Brown, Lee. (2000). Training for Speed, Agility, and Quickness, Canada : Human

Kinetics

Nichoulas Matjan, B. (2009). Ilmu Kesehatan Olahraga. Bandung : FPOK UPI

Nurhasan & Hasanudin, D. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: FPOK UPI.

Riduwan. (2005). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Muda. Bandung : Alpabeta.

Satriya, Dikdik dan Iman I. (2007). Metode Kepelatihan Olahraga. Bandung: FPOK UPI. Hermanu, Entang. (2008). Pelatihan Cabang Olahraga Sepak Bola. Bandung : FPOK

UPI.

Tohir, Indra. M. (2000). Sepak Bola. Bandung : FPOK UPI.

Sneyers, Jef. (2002). Sepak Bola. Bandung : PT. Remaja Rosda karya. Scheunemann, Timo (2009). Futsal For Winners. Malang : Dioma.

Sidik, D. J. Dkk (2007). Modul Metodologi Kepelatihan Olahraga. Bandung: FPOK UPI. Sidik, D.Z. (2008). Pembinaan Kondisi Fisik. Bandung : FPOK UPI.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI

Wahab, Dimas. (2000). 70 Tahun PSSI Mengarungi Millenium Baru. Jakarta : PSSI. Suhendra, Endan. (2012). Jejak Maung Ngora. Bandung : Sadrina dan Kayla Publishing. Hanifan, Aqwam. (2014). PERSIB Undercover. Bandung : Tiga buku.


(28)

64

Bobby Sosiawan, 2014

Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Suhendra, Endan. (2014). Persib Juara. Bandung : Rakbuku.

SUMBER INTERNET

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). [Online]. Indonesia Super League. Tersedia : http://www.pssi-football.com.

Froelicher & Myers, N. Jonathan. (2007). Manual of Exercise Testing. Third Edition. Mosby.


(1)

39

Bobby Sosiawan, 2014

Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.8

Kriteria Vertical Jump

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Setelah data diperoleh dari hasil tes, maka langkah selanjutnya adalah mengolahnya dengan rumus-rumus statistika. Langkah-langkah pengolahan data tersebut ditempuh dengan prosedur sebagai berikut:

1. Mencari nilai rata-rata dari skor yang tidak dikelompokkan. Menurut Nur Hasan (2002,hlm.21) menjelaskan “Cara ini biasanya digunakan apabila kelompok itu jumlah anggotanya relatif kecil (di bawah 30).”

Pendekatan statistikanya menggunakan rumus:

n X

X

Keterangan :

X = Nilai rata-rata yang dicari X = Skor yang didapat

n = Jumlah orang/peristiwa/responden ∑ = Menyatakan jumlah

2. Penentuan Persentase Kategori

Statistik dapat meringkas data-data yang besar dalam bentuk yang sederhana, sehingga mudah diketahui. Data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis Deskriptif Presentase, sebagai berikut:

DF = x 100% = % Dimana:

DF = Klasifikasi nilai

F = Jumlah pemain yang masuk dalam klasifikasi nilai dalam setiap tes N = Jumlah keseluruhan populasi

3. Penentuan Konversi

Konversi nilai dari setiap kategori komponen kondisi fisik Nurhasan (2007) adalah sebagai berikut:


(2)

40

Bobby Sosiawan, 2014

Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.9

Tabel Konversi Nilai

Kategori Konversi Nilai

Sangat Baik 10

Baik 8

Cukup 6

Kurang 4

Sangat Kurang 2

4. Penetuan Kategori Kondisi Fisik Secara Umum (Untuk Mengetahui Status Kondisi Fisik Individual Pemain).

Penentuan kategori kondisi fisik pemain secara umum menurut Nurhasan (2007) adalah sebagai berikut:

Rentang Skor Kategori Kemampuan

9,6 – 10 Sangat Baik

8,0 – 9,5 Baik

6,0 – 7,9 Cukup

4,0 – 5,9 Kurang

2,0 – 3,9 Sangat Kurang

Tabel 3.10

Tabel Kategori Status Kondisi Fisik

Sumber: Modul Tes Kemampuan Komponen Fisik Dasar Cabang-Cabang Olahraga


(3)

Bobby Sosiawan, 2014

Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka kesimpulan dari hasil penelitian ini ternyata profil kondisi fisik tim Persib Bandung U-21 secara umum termasuk ke dalam kategori Cukup.

B. Saran

Melihat dari hasil penelitian tentang kondisi fisik pemain tim Persib Bandung U-21, maka penulis mengajukan beberapa saran:

1. Dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai gambaran terhadap tingkat kondisi fisik pemain tim Persib Bandung U-21, sehingga pembina, pelatih dan para pengurus dapat melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kondisi fisik pemain sepakbola yang dibinanya.

2. Bagi para pemain tim Persib Bandung U-21, disarankan untuk selalu menjaga kondisi fisiknya di luar program latihan dan jangan cepat puas dengan prestasi yang sudah diraih, tetap berlatih keras supaya prestasinya lebih meningkat tidak hanya di tingkat nasional saja, bahkan bisa berprestasi di level asia.

3. Menyarankan rekan-rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian yang sama, penulis menganjurkan untuk melakukan penelitian ataupun tes kondisi fisik lebih sepesifik terhadap karakteristik cabang olahraga masing - masing baik dari segi item tes, instrumen, maupun jenis - jenis tesnya.

4. Menyarankan bagi teman-teman peneliti untuk mengobservasi tingkat kondisi fisik tim sepakbola profesional yang lain, agar mengetahui apakah tingkat kondisi fisik tim lain lebih baik atau bahkan kurang dari tim Persib Bandung U-21.


(4)

(5)

Bobby Sosiawan, 2014

Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Cv. Alfabeta. Griwijoyo, S. (2007). Ilmu Faal Olahraga. Bandung : FPOK UPI

Harsono. (1998). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak Kusuma.

Bompa, O. Tudor. (1988). “ Theory and Methodelogy Of Training”, Second edition. Brown, Lee. (2000). Training for Speed, Agility, and Quickness, Canada : Human

Kinetics

Nichoulas Matjan, B. (2009). Ilmu Kesehatan Olahraga. Bandung : FPOK UPI

Nurhasan & Hasanudin, D. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: FPOK UPI.

Riduwan. (2005). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Muda. Bandung : Alpabeta.

Satriya, Dikdik dan Iman I. (2007). Metode Kepelatihan Olahraga. Bandung: FPOK UPI. Hermanu, Entang. (2008). Pelatihan Cabang Olahraga Sepak Bola. Bandung : FPOK

UPI.

Tohir, Indra. M. (2000). Sepak Bola. Bandung : FPOK UPI.

Sneyers, Jef. (2002). Sepak Bola. Bandung : PT. Remaja Rosda karya. Scheunemann, Timo (2009). Futsal For Winners. Malang : Dioma.

Sidik, D. J. Dkk (2007). Modul Metodologi Kepelatihan Olahraga. Bandung: FPOK UPI. Sidik, D.Z. (2008). Pembinaan Kondisi Fisik. Bandung : FPOK UPI.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI

Wahab, Dimas. (2000). 70 Tahun PSSI Mengarungi Millenium Baru. Jakarta : PSSI. Suhendra, Endan. (2012). Jejak Maung Ngora. Bandung : Sadrina dan Kayla Publishing. Hanifan, Aqwam. (2014). PERSIB Undercover. Bandung : Tiga buku.


(6)

64

Bobby Sosiawan, 2014

Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Suhendra, Endan. (2014). Persib Juara. Bandung : Rakbuku.

SUMBER INTERNET

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). [Online]. Indonesia Super League. Tersedia : http://www.pssi-football.com.

Froelicher & Myers, N. Jonathan. (2007). Manual of Exercise Testing. Third Edition. Mosby.