KORELASI KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 14 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

KORELASI KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR
BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 14 MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012

Oleh:
Era Erhasil Tarigan
NIM 408141060
Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2012

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan berkatNya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat
kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai
dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “KORELASI KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN
HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 14
MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012”, disusun untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dra.
Masdiana Sinambela, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Dr. Hasruddin,M.Pd, Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si,
dan Ibu Dra. Dameria Sitompul sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan
masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan
skripi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Hj. Nuraini
Harahap, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak
dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang telah

membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak Drs. Guboan,
M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 14 Medan, Ibu Berliana Hutabarat,
S.Pd , Ibu Raihana, S.Pd. selaku guru bidang studi biologi SMA Negeri 14
Medan, staf pegawai dan siswa-siswi kelas XI IPA SMA N 14 medan yang telah
banyak membantu penulis dalam penelitian.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih banyak kepada Ayahanda Drs.
P. Tarigan, Ibunda Y.S. Sinuraya Br. Sinuraya (Alm.), dan buat kakak dan abang
saya tercinta (Eka, Emma, dan Erry) yang sudah berdoa dan memberikan
dorongan serta dana kepada saya dalam menyelesaikan studi di UNIMED.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa
Pendidikan Biologi stambuk ’08 A yang sudah mendukung saya melalui doa dan
motivasi untuk tetap semangat dalam menyelesaikan dan memperbaiki skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan

Medan,


Juli 2012

Penulis,

Era Erhasil Tarigan
NIM. 408141060

KORELASI KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR
BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 14 MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012
Era Erhasil Tarigan (NIM 408141060)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Kecerdasan
Emosional dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 14
Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 14 Medan Tahun Pembelajaran
2011/2012 berjumlah 201 orang. Sedangkan sampel penelitian diambil secara
random sampling berjumlah 60 orang. Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif, dengan kuesioner (angket) dan tes sebagai alat

pengumpul data penelitian.
Dari hasil uji persyaratan data diketahui bahwa data kecerdasan
emosional maupun data hasil belajar siswa berdistribusi secara normal dan
homogen dengan skor rata-rata 148,9 dengan standar deviasi 9,76 untuk data
kecerdasan emosional siswa dan nilai rata-rata 71,25 dengan standar deviasi 10,79
untuk data hasil belajar biologi siswa.
Berdasarkan analisis data diketahui bahwa bentuk persamaan regresi Ŷ =
-20,5 + 0,62X merupakan regresi linier, dimana Fhitung < Ftabel (1,76 < 1,86) dengan
taraf kepercayaan α = 0,05. Dari perhitungan koefisien korelasi didapat r = 0,56
dengan indeks determinasi I = 31,4 %. Artinya ada korelasi yang positif dan
berarti antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar siswa, dimana faktor
kecerdasan emosional mahasiswa memberikan kontribusi sebesar 31,4 % terhadap
peningkatan hasil belajar siswa.

THE CORRELATION OF EMOTIONAL QUOTIENT WITH THE
BIOLOGY STUDY RESULT OF STUDENT AT XI
IPA CLASS SMA NEGERI 14 MEDAN
ACADEMIC YEAR 2011/2012

Era Erhasil Tarigan (NIM 408141060)

ABSTRACT
This research aims to determine the relationship of emotional quotient
with the biology study result of student at XI IPA SMA Negeri 14 Medan
academic year 2011/2012. The population in this research were all of student at
XI IPA in SMA Negeri 14 Medan academic year 2011/2012 as many as
201students. And the sample of this research was taken randomly sampling as
many 60 students. Kind of research that used in this research is descriptive, with a
questionnaire and test as data’s collector instruments research.
From the results of the test data requirements known that emotional
quotient data as well as study result of student data are distributed normally and
homogeneous with an average score is 148,9 with a standard deviation is 9,76 for
the emotional quotient of students data and average value is 71,25 with a standard
deviation is 10,79 for the data of student’s study result.
Based on data analysis known that the shape of the regression equation Y
= -20,5 + 0,62X is a linear regression, where Fhitung < Ftabel (1,76 < 1,86) with a
confidence level α = 0.05. From the calculation of the correlation coefficient
obtained r = 0,56 with the index of determination I = 31,4%. It means that there is
a positive and significant correlation between emotional quotient with the biology
study result of student which the factors accounted for 31,4% of the increase in
students' biology study result.


DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran

Halaman
i
ii
iii
v
vii
ix
x

xi

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian

1
5
5
5
6
6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Emosi
2.2. Bentuk-bentuk Emosi

2.3. Kecerdasan
2.4. Kecerdasan Emosional
2.5. Aspek Kecerdasan Emosional
2.6. Belajar
2.6.1. Pengertian Belajar
2.6.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
2.7. Hasil Belajar
2.8. Korelasi Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar

7
7
8
10
12
17
17
18
19
20


BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.1.1 Lokasi Penelitian
3.1.2 Waktu Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
3.2.2 Sampel
3.3 Variabel Penelitian
3.4 Desain Penelitian
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.5.1. Alat Pengumpul Data
3.5.2. Prosedur Penelitian
3.6.Organisasi Pengolahan Data

22
22
22
22
22
23

23
33
23
23
30
31

3.7.Teknik Analisa Data

31

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Data Penelitian
4.1.1. Data Kecerdasan emosional
4.1.2. Data Hasil Belajar Biologi Siswa
4.2. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian
4.2.1. Distribusi Siswa Responden Berdasarkan kategori
Tingkat EQ
4.2.2. Distribusi Siswa Responden Berdasarkan Hasil Belajar Biologi
4.3. Uji Persyaratan Data

4.3.1. Uji Normalitas
4.3.2. Uji Homogenitas
4.3.3. Uji Linieritas dan Keberartian Persamaan Regresi
4.3.4. Perhitungan Koefisien Korelasi
4.3.5. Pengujian Hipotesis
4.3.6. Perhitungan Indeks Determinasi
4.4. Pembahasan

38
39
40
40
41
41
42
43
43
44

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

46
46

DAFTAR PUSTAKA

47

LAMPIRAN

37
37
38
38

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kerangka Kerja Kecakapan Emosi

15

Tabel 3.1. Jumlah Populasi Penelitian

22

Tabel 3.2. Penentuan Kategori EQ siswa berdasarkan skor angket

24

Tabel 3.3. Kisi-kisi angket yang digunakan mengukur
Kecerdasan emosional

24

Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar

28

Tabel 3.5. Analisis Varians untuk uji kelinieran regresi

35

Tabel 3.6. Interpretasi nilai r

36

Tabel 4.1. Distribusi frekuensi data kecerdasan emosional

37

Tabel 4.2. Distribusi frekuensi data hasil belajar biologi

38

Tabel 4.3. Distribusi siswa responden berdasarkan kategori
tingkat kecerdasan emosional

39

Tabel 4.4. Distribusi siswa responden berdasarkan tes hasil belajar

39

Tabel 4.5. Uji normalitas variabel penelitian

40

Tabel 4.6. Anava Untuk Uji Kelinieran dan Keberartian
Persamaan Regresi

42

DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1.

Diagram pencar yang menunjukkan arah
regresi Y ke X

41

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Manusia dan pendidikan tidak dapat dipisahkan, sebab pendidikan
merupakan kunci dari masa depan manusia yang dibekali dengan akal dan pikiran.
Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menjamin perkembangan dan
kelangsungan hidup suatu bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk
meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia.
Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan
sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengembangkan perilaku yang
diinginkan. Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan tersebut. Melalui sekolah, siswa belajar tentang
berbagai pengetahuan yang ada di dunia. Trend di setiap sekolah sebagian besar
terlalu mengedepankan hasil belajar sehingga yang menjadi patokan utama yaitu
perkembangan intelektual tanpa memperhatikan perkembangan emosional para
siswanya.
Sering ditemui siswa mengalami kesulitan saat menghadapi soal-soal ujian
mereka. Padahal persiapan sebelum ujian sudah optimal dibawah bimbingan guru
bidang studinya. Namun, ketika siswa dihadapkan dengan soal-soal dari sekolah
lain yang ternyata berbeda dengan yang diajarkan guru mereka, siswa tersebut
langsung down dan tertekan karena merasa asing dengan soal-soal tersebut.
Sehingga kesiapan mental yang sudah dibangun sebelum ujian menjadi goyah,
yang tentu saja membuat siswa tersebut kewalahan menghadapinya.

Namun

sesaat setelah ujian selesai, siswa yang bersangkutan mampu mengerjakan ulang
soal-soal tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa siswa tersebut tidak dapat mengendalikan
pikiran emosionalnya pada saat dihadapkan dengan situasi yang menegangkan.
Ketika pikiran emosional tersebut terganggu akan situasi yang menegangkan,
maka pikiran logis dan rasional pun akan terganggu pula. Sekali pikiran rasional
kembali terkendalikan, kita sering bertanya mengapa menanggapi seperti yang

kita lakukan. Memahami kekuatan tentang bagaimana kita merasa dan perilaku
yang menyertainya merupakan intisari kecerdasan emosional (Patton, 2011).
Dari hasil observasi yang penulis adakan pada tanggal 07 Pebruari 2012 di
SMA Negeri 14 Medan bahwa nilai-nilai tes formatif ternyata menunjukkan
angka hasil belajar yang kurang memuaskan, dimana nilai biologi siswa kelas XI
IPA SMA Negeri 14 yang terlihat dalam Daftar Kumpulan Nilai (DKN) hanya
mempunyai nilai rata-rata 65. Padahal Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk
mata pelajaran biologi 70.
Rendahnya hasil belajar siswa tersebut tidak terlepas dari faktor yang
mempengaruhi hasil belajar. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal mencakup kesehatan,
intelegensi, bakat, minat dan motivasi. Faktor eksternal mencakup keluarga,
sekolah dan lingkungan sekitarnya. Salah satu bagian dari faktor internal
menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa adalah penempatan intelegensi dalam
peranan yang melebihi proporsi yang sebenarnya.
Masyarakat khususnya orang tua seringkali merasa resah bila anak-anaknya
berprestasi kurang menonjol di sekolah.

Ketika anak-anak tidak menempati

sepuluh (10) besar di sekolah, para orangtua mulai berprasangka negatif terhadap
si anak. Ada yang berprasangka bahwa anaknya malas, tidak mau belajar hanya
mau bermain, dan tergolong bodoh. Oleh karena itu rangking atau peringkat di
dunia pendidikan menjadi hal yang sangat diutamakan hingga saat ini. Rangking
menjadi simbol betapa kecerdasan intelektual (IQ) sangat diakui sebagai satusatunya ukuran kecerdasan dan kemampuan sehingga anak didik hanya diukur
berdasarkan nilai atau kemampuan kognitif-akademisnya.
Kenyataannya dalam proses belajar mengajar di sekolah sering ditemukan
siswa yang tidak dapat meraih hasil belajar yang setara dengan kemampuan
intelegensinya. Ada siswa yang mempunyai kemampuan inteligensi tinggi tetapi
memperoleh prestasi belajar yang relatif rendah, namun ada siswa yang walaupun
kemampuan intelegensinya rendah, dapat meraih hasil belajar yang relatif tinggi.
Kemampuan akademik, nilai rapor, predikat kelulusan pendidikan tinggi
tidak bisa menjadi tolok ukur seberapa baik kinerja seseorang dalam pekerjaannya

atau seberapa tinggi sukses yang mampu dicapai. Itu sebabnya taraf inteligensi
bukan merupakan satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan seseorang,
karena ada faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan tersebut.
Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki
kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi belum tentu sukses
berkiprah di dunia pekerjaan. Bahkan seringkali yang berpendidikan formal lebih
rendah ternyata banyak yang lebih berhasil. Kebanyakan program pendidikan
hanya berpusat pada kecerdasan akal (IQ) saja, padahal yang diperlukan
sebenarnya adalah bagaimana mengembangkan kecerdasan hati, seperti
ketangguhan, inisiatif, optimisme, kemampuan beradaptasi yang kini telah
menjadi dasar penilaian baru. Saat ini begitu banyak orang berpendidikan dan
tampak begitu menjanjikan, namun karirnya terhambat atau lebih buruk lagi,
tersingkir, akibat rendahnya kecerdasan emosional mereka.
Menurut Goleman (2009), Kecerdasan intelektual (IQ) hanya mendukung
sekitar 20% faktor-faktor yang menentukan keberhasilan. Sedangkan 80% sisanya
berasal dari faktor lain, termasuk kecerdasan emosional. Ia menyebutkan bahwa
EQ mencakup semua sifat seperti; (1) Kesadaran diri, (2). Manajemen suasana
hati, (3) Motivasi diri, (4) Pengendalian impulsi atau desakan diri dan, (5)
Ketrampilan mengendalikan orang.
Studi yang dilakukan oleh Mischel tahun 1960-an, mengenai tes
marshmallow, memperlihatkan dengan jelas bahwa kemampuan menahan emosi
dan dorongan hati mempengaruhi kecakapan sosial seseorang ; secara pribadi
lebih efektif, lebih tegas, dan lebih mampu menghadapi kekecewaan hidup.
Bahkan, yang lebih menakjubkan, mereka secara mencolok mempunyai nilai lebih
tinggi pada tes-tes SAT. Anak yang mampu menahan dorongan hatinya memiliki
nilai rata-rata kemampuan verbal 610 dan nilai kemampuan kuantitatif (alias
“matematika”) 632, selisih 210 poin untuk keseluruhannya dengan anak yang
tidak dapat menahan dorongan hatinya, yakni 524 dan 528 pada bidang yang
sama. Hal ini menunjukkan bahwa IQ dan kecerdasan emosional bukanlah
keterampilan-keterampilan yang saling bertentangan, melainkan keterampilanketerampilan yang sedikit terpisah (Goleman, 2009).

Dalam proses belajar siswa, kedua inteligensi itu sangat diperlukan. IQ
tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa partisipasi penghayatan emosional
terhadap mata pelajaran yang disampaikan di sekolah. Namun biasanya kedua
inteligensi itu saling melengkapi. Keseimbangan antara IQ dan EQ merupakan
kunci keberhasilan belajar siswa di sekolah (Goleman, 2009).
Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, terdapat
korelasi kecerdasan emosional terhadap hasil belajar siswa di sekolah. Menurut
Gusmayanti (2009), kecerdasan emosional memberikan kontribusi sebesar 15,84
% terhadap prestasi belajar biologi siswa XI IPA SMA Swasta tunas pelita binjai
tahun 2008/2009. Selanjutnya, Hayati (2009) menunjukkan kecerdasan emosional
memberikan kontribusi sebesar 21,16% terhadap hasil belajar siswa kelas VIII
SMP Negeri 17 Medan T.P. 2008/2009. Menurut Kasih (2009) kontribusi
kecerdasan emosional terhadap hasil belajar siswa Kelas XI SMA Negeri 1
Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun Pembelajaran 2008/2009 sebesar 64%.
Sedangkan menurut Sembiring (2010) kontribusi kecerdasan emosional terhadap
hasil belajar siswa kelas X SMA AR-Rahman Medan Tahun Pembelajaran
2009/2010 sebesar 69,7%.
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan informasi kepada masyarakat
dalam menyikapi keberhasilan belajar anak bukan hanya semata-mata karena
kemampuan intelektual namun karena ada faktor lain yang mendukung
keberhasilan seorang anak. Hal inilah yang mendasari peneliti untuk melakukan
penelitian dengan judul “Korelasi Kecerdasan Emosional dengan Hasil Belajar
Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 14 Medan Tahun Pembelajaran
2011/2012”.

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka masalah yang
teridentifikasi dalam penelitian ini adalah:
1. Sistem pendidikan di Indonesia yang umumnya masih tetap menekankan
IQ sebagai simbol kecerdasan
2. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pengaruh kecerdasan
emosional dalam menentukan keberhasilan belajar siswa
3. Pengembangan EQ yang belum mendapat prioritas di sekolah dalam upaya
meningkatkan hasil belajar siswa
4. Rendahnya hasil belajar biologi siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 14
Medan

1.3. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini terlaksana dengan baik dan terarah, maka penelitian ini
dibatasi hanya pada “ Kecerdasan emosional yang mencakup kecakapan diri dan
kecakapan sosial.”

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Seberapa besar korelasi antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar
biologi siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 14 Medan Tahun Pembelajaran
2011/2012?
2. Berapakah persen (%) kontribusi kecerdasan emosional terhadap hasil
belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 14 Medan Tahun Pembelajaran
2011/2012?

1.5. Tujuan penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui seberapa besar korelasi antara kecerdasan emosional
dengan hasil belajar biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 14 Medan
Tahun Pembelajaran 2011/2012.
2. Untuk mengetahui persen (%) kontribusi kecerdasan emosional terhadap
hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 14 Medan Tahun
Pembelajaran 2011/2012.

1.6. Manfaat Penelitian
Adapun penelitian ini diharapkan bermanfaat:
1. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah dalam pengambilan kebijakan
yang berhubungan dengan peningkatan kecerdasan emosional para siswa
2. Sebagai bahan masukan bagi guru untuk dapat memberikan perhatian dan
pendekatan kepada siswa, khususnya dalam hal meningkatkan kecerdasan
emosional anak.
3. Sebagai bahan masukan bagi calon peneliti yang bermaksud mengadakan
penelitian yang relevan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari perhitungan koefisien korelasi, didapat harga r sebesar 0,56. Sehingga
berdasarkan harga interpretasi nilai r, maka korelasi antara Kecerdasan
Emosional dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 14
Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012 menunjukkan angka yang cukup
signifikan.
2. Kecerdasan Emosional memberikan kontribusi sebesar 31,4% terhadap Hasil
Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 14 Medan Tahun
Pembelajaran 2011/2012.

5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka disarankan hal-hal
sebagai berikut:
1. Agar pihak sekolah lebih mengutamakan pengambilan kebijakan-kebijakan
sekolah yang mendukung peningkatana kecerdasan emosional siswa.
2. Agar para guru senantiasa memberikan perhatian dan pendekatan kepada
siswa dengan memotivasi siswa agar lebih mengenal dan menggunakan
kecerdasan emosionalnya sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan
hasil belajar.
3. Agar para pembaca dan kaum intelektual lainnya berkenan dalam melakukan
penelitian lanjutan mengenai kecerdasan emosional atau faktor-faktor lain
yang mempengaruhi prestasi akademik siswa.

Ket. : Karena Keterbatasan penelitian, maka masih perlu lebih diasah Kombinasi
antara EQ, IQ dengan Hasil Belajar Siswa