PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 KARANGAN TRENGGALEK

(1)

i

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 KARANGAN TRENGGALEK

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Keguruan dam Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Disusun Oleh : TITAH AYU RAHAYU

09330034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014


(2)

(3)

(4)

(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

ِميِحَرلا ِنَمْح َرلا ِ ََ ِمْسِب

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya”.(Al-'Alaq ayat 1-5)

Hidup ini singkat, maka, jangan membuatnya lebih singkat lagi dengan sesuatu yang sia-sia. Kenyataan yang terburuk sekalipun harus diterima, sebab, betapapun kegelisahan itu tak pernah menyelesaikan masalah Jalan keluar acap datang setelah kesabaran dan kegembiraan acap pula datang setelah kesedihan.Kemarin adalah mimpi yang telah berlalu, Esok hari adalah cita-cita

yang indah dan hari ini adalah kenyataan

Alhamdulillah, atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Karya sederhana ini ku persembahkan untuk Ayahanda Achmad Fauzan dan Ibunda Jantung Marasati, yang telah mendukungku, memberiku motivasi dalam segala hal serta memberikan kasih sayang yang teramat besar yang tak mungkin bisa ku balas dengan apapupn. Terimakasih untuk sahabat Bionchia 09 atas segala kebersamaannya selama

ini dan terimakasih untuk mas Ainun dan mas Prima atas segala bentuk support yang telah diberikan, Almamaterku Universitas Muhammadiyah


(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang

berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis dan Hasil Belajar Biologi Siswa

Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Karangan Trenggalek”. Tujuan penulisan skripsi ini

sebagia salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulisan skripsi ini terselesaikan, tidak lepas dari bantuan serta semangat dari berbagai pihak untuk itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: 1. Dr. Poncojari Wahyono, M.kes selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dra. Sri Wahyuni, M.Kes selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.

3. Drs. Nur Widodo, M.Kes., selaku pembimbing I yang telah banyak bersabar dalam mengarahkan dan membimbing penyusun skripsi ini dan Dra. Lise Chamisijatin, M.Pd selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan masukan dan petunjuk baik secara teknis maupun secara akademis.

4. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan selama kuliah.. 5. Ibu Dra. Endang Pratiwi, M.Pd Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Karangan

Trenggalek yang telah memberi ijin untuk melakukan penelitian ini,

6. Bapak Toyib Mashuri, S.Pd, MM selaku guru biologi serta siswa kelas XI-IPA 2 SMA Negeri 2 Karangan Trenggalek yang telah membantu dan bersedia bekerjasama dengan peneliti dalam melaksanakan penelitian ini.

7. Sahabatku Fhatiyah, Renita, Dedy, Sasa, Dika, Tryan, serta sahabat Bioncia 09 dan teman-teman kos terimakasih atas semangat dan dukungannya kepada penulis, serta semua pihak yang telah mendukung yang tidak mungkin penulis sebutkan satu-persatu.


(7)

vii

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesmpurnaan. Akhirnya penulis berharap, semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya,.

Malang, 25 Januari 2014


(8)

viii ABSTRAK

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis dan Hasil Belajar Biologi Siswa

Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Karangan Trenggalek Oleh: Titah Ayu Rahayu (09330034)

Penelitian ini diawali dari hasil observasi awal terdapat kendala yang dialami siswa SMA Negeri 2 Karangan Trenggalek. Kendala yang dimaksudkan adalah siswa jarang mengajukan pertanyaan dan kurang memperhatikan materi sehingga kemampuan berfikir mereka kurang optimal hal ini ditunjukkan dengan kurang mampunya dalam mengalisis dan memecahkan masalah dalam mengerjakan soal. Hal tersebut berdampak pada kemampuan berfikir kritis yang masih rendah sehingga menyebabkan hasil belajar siswa belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sehingga ketuntasan belajar klasikal juga belum dapat mencapai ketuntasan minimal.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah penggunaan model group investigation serta mendeskripsikan peningkatan kemampuan berfikir ktiris dan hasil belajar Biologi setelah menggunakan model group investigation pada kelas XI IPA SMA Negeri 2 Karangan Trenggalek. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut digunakan penelitian kualitatif jenis Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus. Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada tanggal 16 September sampai dengan 30 September 2013 di SMA Negeri 2 Karangan Trenggalek. Data penelitian berupa data kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar siswa yang diperoleh melalui tes pada setiap akhir siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif.

Berdasarkan hasil tes evaluasi di setiap akhir siklus, kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar biologi menggunakan model group investigation mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada peningkatan persentase kemampuan berfikir kritis pada siklus 1 jika dibandingkan dengan siklus 2. Prosentase kemampuan berfikir kritis pada siklus 1 sebesar 56,52% meningkat 83,33%) pada siklus 2. ketuntasan klasikal pada siklus 1 jika dibandingkan dengan siklus 2. Persentase Ketuntasan klasikal pada siklus 1 sebesar 60,86% meningkat menjadi 83,33% pada siklus 2. Peningkatan hasil belajar tersebut membuktikan bahwa penggunaan metode group investigation dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Karangan Trenggalek.


(9)

ix ABSTRACT

The Implementation of Group Investigation Cooperative Learning in Improving Critical Thinking and Students’ Achievement of Biology on

Science XI Class at SMA Negeri 2 Karangan Trenggalek By: Titah Ayu Rahayu (09330034)

This research began from the result of first observation and there was the difficulty of students at SMA Negeri 2 Karangan Trenggalek. The difficulties were the students seldom to ask and less attention on material so lack of the way of thinking. It was shown by the lack of analysis and solving the problem in doing task. It gave effect on low critical thinking and caused students’ achievement did not fulfill the Minimal Completeness Criteria so the completeness of classical study also did not reach the minimal completeness.

Aim of this research described the steps of group investigation model and described improving of critical thinking and students’ achievement of Biology after using group investigation model on Science XI Class at SMA Negeri 2 Karangan Trenggalek. Gaining the aim of this research used qualitative classroom action research which consist of two cycle. Collecting the data on 16th September

2013 at SMA Negeri 2 Trenggalek. The data is the ability of students’ critical thinking and students’ achievement through test in the last cycle. Data collection

used observation, interview, documentation and test. Data analysis was did by analysis qualitative and quantitative data.

Based on evaluation test in the last cycle, there is improvement from critical thinking ability and biology achievement using group investigation model. It could be seen from percentage of critical thinking ability if we compare the result among cycle 1 and cycle 2. Percentage of critical thinking ability 56,52% in cycle 1 improves 83,33% in cycle 2. If we compare among two cycle, cycle 1 is classical completeness than cycle 2. Percentage of classical completeness in cycle

1 is 60,86% improves 83,33% in cycle 2. Improving students’ achievement prove that using group investigation model could improve critical thinking and students’

achievement of Biology on Science XI Class at SMA Negeri 2 Karangan Trenggalek.


(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Batasan Penelitian ... 7

1.6 Definisi Istilah ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1 Belajar dan Pembelajaran Biologi ... 9

2.1.1 Belajar ... 9

2.1.2 Pembelajaran ... 10

2.2 Pembelajaran Biologi ... 11

2.3 Model Pembelajaran Kooperatif ... 13

2.3.1 Pengertian Kooperatif ... 13

2.3.2 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif ... 14

2.4 Group Investigation (GI) ... 16


(11)

xi

2.4.2 Tahap-Tahap Pembelajaran Group Investigation ... 17

2.4.3 Kelebihan dan Kelemahan Group Investigation. ... 19

2.5 Kemampuan Berfikir Kritis ... 20

2.5.1 Indikator Berfikir Kritis ... 21

2.6 Hasil Belajar... 23

2.7 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis dan Hasil Belajar Biologi Siswa ... 24

2.8 Hasil Penelitian Terdahulu Mengenai Penggunaan Model Kooperatif Tipe Group Investigation ... 27

2.9 Kerangka Konsep ... 29

2.10 Hipotesis Tindakan ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian ... 31

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 32

3.3 Subyek Penelitian... 33

3.4 Prosedur Penelitian ... 33

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.6 Instrumen Penelitian ... 35

3.7 Teknik Analisis Data... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

4.1 Hasil Penelitian ... 44

4.1.1 Paparan DataSiklus I………….. ... 44

4.1.1.1 Perencanaan Tindakan Siklus I. ... 44

4.1.1.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I………... 45

4.1.1.3 Observasi Siklus I ... 54

4.1.1.4 Hasil Belajar Siklus I ... 57

4.1.1.5 Kemampuan Berfikir Kritis Siklus I ... 58

4.1.1.6 Refleksi Siklus I ... 61


(12)

xii

4.1.2.1 Perencanaan Tindakan Siklus II ... 62

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II ... 62

4.1.2.3 Observasi Siklus II ... 70

4.1.2.4 Hasil Belajar Siklus II ... 72

4.1.2.5 Kemampuan Berfikir Kritis Siklus II ... 74

4.1.2.6 Refleksi Siklus II ... 76

4.2 Pembahasan... 78

4.2.1 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI ... 78

4.2.2 Peningkatan Kemampuan Berfikir Kritis dan Hasil Belajar Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation ... 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 84

5.1 Kesimpulan……… ... 84

5.2 Saran……….. ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 86 LAMPIRAN


(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif ... 15

Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen ... 38

Tabel 3.2 Rubrik Penskoran Kemampuan Berfikir Kritis ... 41

Tabel 3.3 Kritria Kemampuan Berfikir Kritis ... 42

Tabel 3.4 Kriteria Ketuntasan Belajar ... 43

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 1 ... 54

Tabel 4.2 Aktivitas Siswa Siklus 1 ... 56

Tabel 4.3 Nilai Hasil Belajar Berdasarkan Tes Siklus 1 ... 57

Tabel 4.4 Nilai Ketuntasan Klasikal Siklus 1 ... 65

Tabel 4.5 Hasil Penskoran Kemampuan Berfikir Kritis Pada Siklus 1 . 59 Tabel 4.6 Data Kategori Kemampuan Berfikir Kritis Pada Siklus 1. .... 60

Tabel 4.7 Refleksi Siklus 1 ... 61

Tabel 4.8 Aktivitas Guru Siklus 2 ... 70

Tabel 4.9 Aktivitas Siswa Siklus 2 ... 71

Tabel 4.10 Nilai Hasil Belajar Berdasarkan Tes Siklus 2 ... 73

Tabel 4.11 Hasil Ketuntasan Klasikal Siklus 2 ... 74

Tabel 4.12 Hasil Penskoran Kemampuan Berfikir Kritis Siklus 2 ... 74

Tabel 4.13 Kategori Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Pada Siklus 2 ... 75

Tabel 4.14 Refleksi Siklus 2 ... 77

Tabel 4.15 Analisis Berfikir Kritis ... 80

Tabel 4.16 Analisis Hasil Belajar... 82


(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Konsep ... 29

Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas ... 32

Gambar 4.1 Guru Membagi Kelompok dalam Kelas Siklus I ... 47

Gambar 4.2 Guru Menjelaskan Topik yang Akan Diinvestigasi Siklus I ... 47

Gambar 4.3 Guru Membagikan LKPD dan Modul Siklus I ... 48

Gambar 4.4 Siswa Melakukan Investigasi Siklus I ... 49

Gambar 4.5 Guru Membimbing Kelompok Siklus 1 ... 49

Gambar 4.6 Siswa menyiapkan Laporan Akhir Siklus 1 ... 50

Gambar 4.7 Guru Mendatangi Kelompok untuk membimbing Siklus 1 ... 50

Gambar 4.8 Kelompok Siswa Mempresentasikan Laporan Siklus 1 ... 52

Gambar 4.9 Siswa Mengajukan Pertanyaan Pada Kelompok Presentasi ... 52

Gambar 4.10 Siswa Mengerjakan Tes Evaluasi Siklus 1 ... 54

Gambar 4.11 Guru Menjelaskan Sub Topik yang Akan Dipilih Siklus 2 ... 64

Gambar 4.12 Siswa Merencanakan Tugas Siklus 2 ... 65

Gambar 4.13 Siswa Melakukan Insvestigasi Siklus 2 ... 66

Gambar 4.14 Siswa Menyiapkan Laporan Akhir Siklus 2 ... 67

Gambar 4.15 Siswa Melakukan Presentasi Siklus 2 ... 68

Gambar 4.16 Siswa Mengajukan Pertanyaan pada Pemyaji Siklus 2 ... 69


(15)

xv

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Arifin, Zainal. 2011.Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Arnyana, I.B.P.. 2004. Pengembangan Perangkat Model Belajar Berdasarkan Masalah Dipandu Strategi Kooperatif serta Pengaruh Implementasinya terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa SMA pada Pelajaran Ekosistem. Hasil Penelitian Tidak Diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang.

Baharuddin. 2009. Pendidikan dan Psikologi Perkembangan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

B. Uno, Hamzah. 2007. Profesi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Buchari Alma. 2008. Guru Profesional. Bandung : Alfabeta

BSNP. 2006. Panduan Umum KTSP. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta

Depdiknas. 2003. Panduan pengembanagan bahan ajar. Jakarta: Depdiknas

Dimyati, Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta

Dumas. A. 2003. Cooperative Learning Response to Diversity. California

Departemen of Education. (Online).

(http://www.cde.ca.gov/iasa/cooplrng2.html). Diakses 26 Oktober 2013.

Hassoubah, Z. I. 2007. Mengasah Fikiran Kreatif Dan Kritis: Disertai Ilustrasi dan Latihan. Terjemahan Bambang Suryadi. Developing Creative & Critical Thinking Skills: A Handbook For Student. 2002. Bandung: Nuansa Hendriyanto. 2012. Peningkatan Nerfikir Kritis dan Hasil Belajar Materi Struktur Fungsi Jaringan Tumbuhan dalam Model Problem Based Learning yang Dipadu dengan Team Games Tournament. Malang: UMM. Tidak Diterbitkan

Isjoni. 2007. Cooperative Learning. Jakarta : Alfabeta

Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2008 . Evaluasi Pembelajaran.. Jogjakarta: Multi Pressindo.

Maskur, Abdul Halim. 2007. Mathematical Intelligence: Cara Cerdas Melatih Otak dan Menanggualangi Kesulitan Belajar. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media


(16)

xvi

Muhfahroyin. 2008. Memberdayakan Kemampuan Berpikir Kritis. Critical Thinking as a Core Skill, the Ability to Think Critically

is a Key Skill for Academic Success. (Online)

(http://muhfahroyin.blogspot.com/2009/01/berpikir kritis.html), Diakses1 6 Maret 2013.

Mustaji. 2012. Pengembangan Kemampuan Berfikir Kritis dan Kreatif dalam

Pembelajaran. (Online)

(http://pasca.tp.ac.id/site/pengembangan-kemampuan-berfikir-kritis-dan-kreatif-dalam-pembelajaran). Diakses 2 Februari 2013.

Rozeqqi, 2011. Rencana Penelitian Tindakan Kelas. (Online) (http://irzeqrozeqqi.blogspot.com/2011/01/rencana-penelitian-tindakan-kelas.html), Diakses 20 Agustus 2013.

Pritasari, Ajeng Desi, 2011. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA 2 Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Yogyakarta Pada Pembelajaran Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI). Skripsi, (Online),

(http://eprints.uny.ac.id/2384/1/skripsi_%28ajeng_desi07301241049%29.p df) Diakses 4 Mei 2013.

Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: CV Alfabeta.

Sari, Y. W. P. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Think-Pair-Square terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Sistem Ekskresi..Skripsi,(Online)(http://repository.upi.edu/operator/upload/s_bio_ 0606241_chapter4.pdf), Diakses 27 Juli 2013.

Slavin, R E. 2010. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Nusa Media. Bandung.

Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Tejada, C. 2002. Define and Describe Cooperative Learning. (Online). http://condor.admin.ccny.cuny.edu/-eg9306candy%20research.htm.

Diakses 26 April 2013.

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Tim Prestasi Pustaka,

Udin S. Winataputra. 2001. Model-Model Pembelajaran inovatif. Jakarta : Proyek Pengembangan Universitas Terbuka Dirjen Dikti Depdiknas.


(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada abad 21 diperlukan sumber daya manusia dengan kualitas tinggi yang

memiliki berbagai kemampuan, antara lain: kemampuan bekerja sama, berpikir

kritis-kreatif, menguasai teknologi informasi, dan mampu belajar mandiri

sehingga sumber daya manusia ini dapat bersaing dalam mengisi pasar kerja.

Upaya yang tepat untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang

berkualitas dan merupakan wadah yang berperan untuk membangun SDM yang

bermutu tinggi adalah pendidikan. Melalui pendidikan, persiapan sedini mungkin

perlu dilakukan untuk menghadapi tantangan yang sangat kompleks.

Peningkatan kualitas pendidikan harus dilakukan secara kontinu dan

berkesinambungan. Faktor yang dapat menentukan kualitas pendidikan antara lain

kualitas pembelajaran dan karakter siswa yang meliputi bakat, minat, dan

kemampuan. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari interaksi siswa dengan

sumber belajar dan pendidik. Interaksi yang berkualitas adalah yang

menyenangkan dan dapat menciptakan pengalaman belajar.

Shukor (dalam Muhfahroyin, 2009) menyatakan bahwa untuk menghadapi

perubahan dunia yang begitu pesat adalah dengan membentuk budaya berpikir

kritis di masyarakat. Prioritas utama dari sebuah sistem pendidikan adalah


(18)

2

Berpikir kritis adalah keharusan dalam usaha menyelesaikan masalah,

membuat keputusan, menganalisis asumsi-asumsi. Berpikir kritis diterapkan

kepada siswa untuk belajar memecahkan masalah secara sistematis, inovatif, dan

mendesain solusi yang mendasar. Dengan berpikir kritis siswa menganalisis apa

yang mereka pikirkan, mensintesis informasi, dan menyimpulkan.

Mata Pelajaran Biologi termasuk dalam rumpun Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA), yang memiliki peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan,

khususnya di dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas, yaitu manusia

Indonesia yang mampu berpikir kritis, kreatif, logis dan berinisiatif dalam

menanggapi isu di masyarakat yang diakibatkan oleh dampak perkembangan

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) (BSNP, 2006).

Biologi merupakan salah satu ilmu yang memiliki peran untuk

meningkatkan kemampuan berfikir kritis. Siswa memerlukan kemampuan berfikir

kritis yang tinggi karena kemampuan berfikir kritis biologi berperan penting

dalam penyelesaian suatu permasalahan mengenai pelajaran biologi. Selain itu,

seorang siswa SMA telah dianggap dewasa sehingga diharapkan mampu berfikir

kritis untuk mencapai hasil atau mengambil keputusan yang tepat dan bijaksana.

Dengan demikian diharapkan pembelajaran biologi menghasilkan peserta didik

yang memiliki keterampilan berpikir, terutama berfikir kritis. Menurut Sugiarto

(dalam Amri dan Ahmadi, 2010) berpikir kritis diperlukan dalam kehidupan di

masyarakat karena manusia selalu dihadapkan pada permasalahan yang

memerlukan pemecahan. Keterampilan berpikir kritis menjadi penentu


(19)

3

kegiatan pembelajaran serta untuk mengembangkan potensi dan kecakapan hidup

kelak ketika sudah terjun dalam masyarakat, khususnya untuk dapat beradaptasi

dalam persaingan dunia kerja.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi biologi kelas XI

IPA SMA Negeri 2 Karangan Trenggalek, bahwa diketahui kendala dalam

pelaksanaan proses pembelajaran yaitu siswa belum terlatih dalam menganalisis

dan membuat pemecahan masalah dalam mengerjakan soal-soal yang berkaitan

dengan materi, hal itu ditunjukkan dengan belum mampunya memberikan alasan

dari jawaban yang telah dipilihnya, tidak dapat menarik kesimpulan dari jawaban

yang telah dipilihnya. Permasalahan tersebut menunjukkan keterampilan berfikir

kritis yang dimiliki siswa perlu ditingkatkan. Selain itu, nilai ulangan harian pada

KD pertama semester ganjil 2013-2014 siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2

Karangan Trenggalek pada mata pelajaran biologi dari 24 siswa yang ada 16

siswa yang tuntas belajar sedangkan 8 siswa tidak tuntas, dengan ketuntasan

klasikal sebesar 66,7%. KKM (Kriteria Ketuntasan Maksimal) yang ditentukan

oleh sekolah yaitu 75 dan ketuntasan klasikal yang ditentukan sebesar 80%.

Rendahnya keterampilan berfikir kritis yang dimiliki siswa diduga ada

kaitannya dengan proses pembelajaran yang terjadi, dimana pemberdayaan

keterampilan berpikir kritis siswa kurang dikembangkan. Oleh karena itu, untuk

mengajarkan kecakapan berpikir kritis di SMA khususnya dalam mata pelajaran

biologi sangat perlu dicari model maupun pembelajaran yang sesuai untuk itu.


(20)

4

diterapkan dalam pembelajaran biologi untuk mencapai tujuan belajar biologi

serta melatih kecakapan berpikir kritis dan hasil belajar siswa.

Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran

yang seringkali diterapkan dalam meningkatkan kemampuan pemahaman dan

kecerdasan siswa serta membengun kemampuan berfikir kritis. Ada berbagai

macam model pembelajaran kooperatif. Salah satu model pembelajaran yang

diharapakan mampu meningkatkan kemampuan berfikir kritis dalam pembelajaran

biologi adalah model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI).

Salvin (2005) (dalam Pritasari, 2011) mengemukakan model pembelajaran

kooperatif tipe Group Investigation terdiri dari enam tahap meliputi: grouping,

planning, investigation, organizing, presenting, dan evaluating. Pada tahap investigation siswa dapat meningkatkan kemampuan mengatur strategi dan taktik meliputi menentukan solusi dari permasalahn dan menuliskan jawaban dari solusi

permasalahan dalam soal. Selain itu, pada tahap investigation siswa dapat

meningkatkan keterampilan memberikan penjelasan lanjut meliputi kegiatan

analisis dan sintesis. Pada tahap presenting dan evaluating, siswa dapat

meningkatkan kemampuan menarik kesimpulan dari penyelesaian suatu masalah

dan menentukan alternatif-alternatif cara lain dalam menyelesaikan masalah.

Berdasarkan latar belakang dan gambaran umum yang telah dipaparkan di

atas, peneliti ingin meniliti tentang “Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Group Investigation untuk Meningkatan Kemampuan Berfikir Kritis dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Karangan Trenggalek”.


(21)

5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas,

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group

Investigation untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Karangan Trenggalek?

2. Bagaimana peningkatan kemampuan berfikir kritis siswa kelas XI IPA SMA

Negeri 2 Karangan Trenggalek menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe Group Investigation?

3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2

Karangan Trenggalek menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Group Investigation?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut untuk:

1. Mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group

Investigation untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Karangan Trenggalek.

2. Mendeskripsikan peningkatan kemampuan berfikir kritis siswa kelas XI IPA

SMA Negeri 2 Karangan Trenggalek dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation.

3. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2

Karangan Trenggalek dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif


(22)

6

1.4 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka

penelitian ini diharapkan dapat memberikan:

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yang akan dihasilkan dari penelitian ini diharapkan

nantinya dapat memberikan kontribusi yang berarti terhadap dunia

pendidikan khususnya kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar siswa

dalam pembelajaran biologi melalui penerapan model pembelajaran

kooperatif group investigation.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa, hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi positif bagi

siswa untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar

dalam mata pelajaran biologi.

b. Bagi Guru, diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan sebagai salah

satu alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan

berfikir kritis dan hasil belajar biologi.

c. Bagi Sekolah, sebagai bahan masukan dalam usaha menyempurnakan

pembelajaran biologi di sekolah sehingga diharapkan kemampuan berfikir

kritis dan hasil belajar siswa lebih baik.

d. Bagi Peneliti lain, dapat dijadikan wawasan pengetahuan untuk dapat


(23)

7

1.5 Batasan Penelitian

Agar dalam pembahasan permasalahan tidak meluas, maka diperlukan

batasan masalah sebagai berikut:

1. Pokok bahasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa Struktur

dan Fungsi Jaringan Tumbuhan yang diajarkan pada semester ganjil tahun

ajaran 2013-2014.

2. Batasan kemampuan yang akan diukur berupa kemampuan berfikir kritis dan

hasil belajar dengan menggunakan tes

1.6 Definisi Istilah

Supaya permasalahan ini tidak meluas, maka peneliti perlu memberi definisi istilah sebagai berikut:

1. Model pembelajaran adalah suatu pola atau langkah-langkah pembelajaran

tertentu yang diterapkan agar tujuan atau kompetensi dari hasil belajar yang

diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien (Suyitno,

2006).

2. Group investigation adalah merupakan salah satu bentuk model

pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas

siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari

melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau siswa

dapat mencari melalui internet (Narudin, 2009). Pembelajaran Group

Investigation dalam penelitian ini adalah model pembelajaran yang


(24)

8

memecahkan suatu masalah yang dipilih bersama teman kelompoknya yang

terdiri dari 5-6 orang.

3. Kemampuan berfikir kritis adalah proses mental untuk menganalisis atau

mengevaluasi informasi. Informasi tersebut dapat didapatkan dari hasil

pengamatan, pengalaman, akal sehat atau komunikasi.

4. Hasil belajar adalah menurut Nana Sujana (2006) hasil belajar adalah

kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajaranya.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu

kemampuan atau keterampilan yang dimliki oleh siswa setelah siswa

mengalami aktivitas belajar. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengukur


(1)

kegiatan pembelajaran serta untuk mengembangkan potensi dan kecakapan hidup kelak ketika sudah terjun dalam masyarakat, khususnya untuk dapat beradaptasi dalam persaingan dunia kerja.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi biologi kelas XI IPA SMA Negeri 2 Karangan Trenggalek, bahwa diketahui kendala dalam pelaksanaan proses pembelajaran yaitu siswa belum terlatih dalam menganalisis dan membuat pemecahan masalah dalam mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan materi, hal itu ditunjukkan dengan belum mampunya memberikan alasan dari jawaban yang telah dipilihnya, tidak dapat menarik kesimpulan dari jawaban yang telah dipilihnya. Permasalahan tersebut menunjukkan keterampilan berfikir kritis yang dimiliki siswa perlu ditingkatkan. Selain itu, nilai ulangan harian pada KD pertama semester ganjil 2013-2014 siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Karangan Trenggalek pada mata pelajaran biologi dari 24 siswa yang ada 16 siswa yang tuntas belajar sedangkan 8 siswa tidak tuntas, dengan ketuntasan klasikal sebesar 66,7%. KKM (Kriteria Ketuntasan Maksimal) yang ditentukan oleh sekolah yaitu 75 dan ketuntasan klasikal yang ditentukan sebesar 80%.

Rendahnya keterampilan berfikir kritis yang dimiliki siswa diduga ada kaitannya dengan proses pembelajaran yang terjadi, dimana pemberdayaan keterampilan berpikir kritis siswa kurang dikembangkan. Oleh karena itu, untuk mengajarkan kecakapan berpikir kritis di SMA khususnya dalam mata pelajaran biologi sangat perlu dicari model maupun pembelajaran yang sesuai untuk itu. Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation tampaknya dapat


(2)

diterapkan dalam pembelajaran biologi untuk mencapai tujuan belajar biologi serta melatih kecakapan berpikir kritis dan hasil belajar siswa.

Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang seringkali diterapkan dalam meningkatkan kemampuan pemahaman dan kecerdasan siswa serta membengun kemampuan berfikir kritis. Ada berbagai macam model pembelajaran kooperatif. Salah satu model pembelajaran yang diharapakan mampu meningkatkan kemampuan berfikir kritis dalam pembelajaran biologi adalah model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI). Salvin (2005) (dalam Pritasari, 2011) mengemukakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation terdiri dari enam tahap meliputi: grouping, planning, investigation, organizing, presenting, dan evaluating. Pada tahap investigation siswa dapat meningkatkan kemampuan mengatur strategi dan taktik meliputi menentukan solusi dari permasalahn dan menuliskan jawaban dari solusi permasalahan dalam soal. Selain itu, pada tahap investigation siswa dapat meningkatkan keterampilan memberikan penjelasan lanjut meliputi kegiatan analisis dan sintesis. Pada tahap presenting dan evaluating, siswa dapat meningkatkan kemampuan menarik kesimpulan dari penyelesaian suatu masalah dan menentukan alternatif-alternatif cara lain dalam menyelesaikan masalah.

Berdasarkan latar belakang dan gambaran umum yang telah dipaparkan di atas, peneliti ingin meniliti tentang “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation untuk Meningkatan Kemampuan Berfikir Kritis dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Karangan Trenggalek”.


(3)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Karangan Trenggalek?

2. Bagaimana peningkatan kemampuan berfikir kritis siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Karangan Trenggalek menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation?

3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Karangan Trenggalek menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut untuk:

1. Mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Karangan Trenggalek.

2. Mendeskripsikan peningkatan kemampuan berfikir kritis siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Karangan Trenggalek dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation.

3. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Karangan Trenggalek dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation.


(4)

1.4 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan:

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yang akan dihasilkan dari penelitian ini diharapkan nantinya dapat memberikan kontribusi yang berarti terhadap dunia pendidikan khususnya kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif group investigation.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa, hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi positif bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar dalam mata pelajaran biologi.

b. Bagi Guru, diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar biologi.

c. Bagi Sekolah, sebagai bahan masukan dalam usaha menyempurnakan pembelajaran biologi di sekolah sehingga diharapkan kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar siswa lebih baik.

d. Bagi Peneliti lain, dapat dijadikan wawasan pengetahuan untuk dapat dikembangkan lebih baik lagi.


(5)

1.5 Batasan Penelitian

Agar dalam pembahasan permasalahan tidak meluas, maka diperlukan batasan masalah sebagai berikut:

1. Pokok bahasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan yang diajarkan pada semester ganjil tahun ajaran 2013-2014.

2. Batasan kemampuan yang akan diukur berupa kemampuan berfikir kritis dan hasil belajar dengan menggunakan tes

1.6 Definisi Istilah

Supaya permasalahan ini tidak meluas, maka peneliti perlu memberi definisi istilah sebagai berikut:

1. Model pembelajaran adalah suatu pola atau langkah-langkah pembelajaran tertentu yang diterapkan agar tujuan atau kompetensi dari hasil belajar yang diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien (Suyitno, 2006).

2. Group investigation adalah merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui internet (Narudin, 2009). Pembelajaran Group Investigation dalam penelitian ini adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepeda siswa untuk berpartisipasi aktif untuk


(6)

memecahkan suatu masalah yang dipilih bersama teman kelompoknya yang terdiri dari 5-6 orang.

3. Kemampuan berfikir kritis adalah proses mental untuk menganalisis atau mengevaluasi informasi. Informasi tersebut dapat didapatkan dari hasil pengamatan, pengalaman, akal sehat atau komunikasi.

4. Hasil belajar adalah menurut Nana Sujana (2006) hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajaranya. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan atau keterampilan yang dimliki oleh siswa setelah siswa mengalami aktivitas belajar. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengukur hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes yang berupa soal uraian.


Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation berbasis lingkungan untuk meningkatkan aktivitas belajar ipa pada siswa kelas iv sd ne

0 1 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SAWIT TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 2 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA AL ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 2 8

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION Penerapan Pembelajaran Kooperatif Group Investigation (GI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Pada Materi Sistem Saraf Siswa Kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 16

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN SEJARAH MELALUI IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DI SMA NEGERI 2 NGAWI.

0 1 30

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS ipi372560

0 0 9

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI)

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LIMIT FUNGSI SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 6 PALU

0 0 16