PENILAIAN KINERJA KEUANGAN BANK DITINJAU DARI ASPEK LIKUIDITAS, RENTABILITAS, PERMODALAN, DAN EFISIENSI USAHA
PENILAIAN KINERJA KEUANGAN BANK DITINJAU DARI ASPEK LIKUIDITAS, RENTABILITAS, PERMODALAN, DAN EFISIENSI USAHA
Studi Kasus Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh :
Budi Iswanto NIM : 011334030
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
MOTTO
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah,
maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan
dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta,
menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat
dan setiap orang yang mengetuk, baginya pintu dibukakan.”
“Sesekali ..... Tuhan membawa kita pada keadaan yang
teramat sulit, seolah tanpa ada pengharapan, adalah
supaya kita tahu bahwa hanya kuasa-Nya saja yang
akan menyelesaikan. Segala hal dengan indah pada waktunya ..... lebih dari apa yang kita pikirkan” PERSEMBAHAN Skripsi ini aku persembahkan untuk :
¾ Bapak dan ibuku tersayang yang telah memberikan segalanya yang sangat berarti dalam hidupku.
¾ Mbak Imi, mas Supri, Mas Narto yang telah
memberikan perhatian dan dukungan baik moril dan materiel.
¾ Keponakanku yang lucu dan manis Bayu Tirta
Ardi
¾ Teman-teman seperjuangan angkatan ‘01 dengan
segala apa adanya kalian.¾ Almamater.
ABSTRAK
PENILAIAN KINERJA KEUANGAN BANK DITINJAU
DARI ASPEK LIKUIDITAS, RENTABILITAS, PERMODALAN, DAN EFISIENSI USAHA
Studi Kasus Pada PT Bank Negara Indonesia Tbk Budi Iswanto
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2007 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) kinerja keuangan PT Bank
Negara Indonesia Tbk pada tahun 2005 ditinjau dari aspek likuiditas, (2) kinerja keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk pada tahun 2005 ditinjau dari aspek rentabilitas, (3) kinerja keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk pada tahun 2005 ditinjau dari aspek permodalan, (4) kinerja keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk pada tahun 2005 ditinjau dari aspek efisiensi usaha.
Jenis penelitian ini adalah studi empiris dan studi kasus. Penelitian dilaksanakan di Pojok Bursa Efek Jakarta Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada bulan Desember 2006. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Teknik analisa data menggunakan analisa rasio.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) kinerja keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk pada tahun 2005 ditinjau dari aspek likuiditas adalah baik (cash ratio bank = 12,09 % > cash ratio industri = 10,03 %; loan to assets ratio bank = 39,46 % < loan to assets ratio industri = 51,78 %), (2) kinerja keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk pada tahun 2005 ditinjau dari aspek rentabilitas adalah kurang baik (return on assets bank = 1,53 % < return on assets industri = 1,72 %; return on equity bank = 11,90 % < return on equity industri = 12,62 %), (3) kinerja keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk pada tahun 2005 ditinjau dari aspek permodalan adalah baik (car bank = 14,84 % > car minimum = 8 %), (4) kinerja keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk pada tahun 2005 ditinjau dari aspek efisiensi usaha adalah kurang baik (leverage multiplier bank = 12,43 X < leverage multiplier industri = 13,10 X; assets utilization bank = 10,09 % < assets utilization industri = 10,72 %).
ABSTRACT
THE ASSESSMENT ON THE BANK’S FINANCIAL
PERFORMANCE VIEWED FROM LIQUIDITY,
RENTABILITY, CAPITAL, AND BUSINESS
EFFICIENCY ASPECTS
A Case Study of “PT Bank Negara Indonesia Tbk” Budi Iswanto
Sanata Dharma University Yogyakarta
2007 This research was aimed to know : (1) the financial performance of “PT
Bank Negara Indonesia Tbk” in 2005 viewed from liquidity aspect, (2) the financial performance of “PT Bank Negara Indonesia Tbk” in 2005 viewed from rentability aspect, (3) the financial performance of “PT Bank Negara Indonesia Tbk” in 2005 viewed from capital aspect, (4) the financial performance of “PT Bank Negara Indonesia Tbk” in 2005 viewed from business efficiency aspect.
This empirical and case study was conducted in The Jakarta Stock Exchange, Sanata Dharma University Yogyakarta, on Desember 2006. The data collecting method used in this research was the ratio analysis.
The research result show that : (1) the financial performance of “PT Bank Negara Indonesia Tbk” in 2005 viewed from liquidity aspect is good (bank cash
ratio = 12,9 % > industry cash ratio = 10,3 %; bank loan to assets ratio = 39,46
% < industry loan to assets ratio = 51,78 %), (2) the financial performance of “PT Bank Negara Indonesia Tbk” in 2005 viewed from rentability aspect is not quite good (bank return on assets = 1,53 % < industry return on assets = 1,72; bank
return on equity = 11,90 % < industri return on equity = 12,62 %), (3) the
financial performance of “PT Bank Negara Indonesia Tbk” in 2005 viewed from capital aspect is good (bank car = 14,84 % > minimum car = 8 %), (4) the financial performance of “PT Bank Negara Indonesia Tbk” in 2005 viewed from business efficiency aspect is not quite good (bank leverage multiplier = 12,43 X < industry leverage multiplier = 13,10; bank assets utilization = 10,09 % < industry assets utulization = 10,72 %).
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan anugrah, sehingga penulis pada akhirnya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Penilaian Kinerja Keuangan Bank Ditinjau Dari Aspek Likuiditas, Rentabilitas, Permodalan, Dan Efisiensi Usaha. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi.
Dalam proses pembuatan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya, bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan penuh kerendahan dan ketulusan hati, perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.ED., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo, J.R., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Uneversitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak S. Widanarto P, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang senantiasa meluangkan waktu untuk memberi bantuan, bimbingan, dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Emanuela Catur Rismiati, S.Pd., M.A., yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan abstrak
6. Bapak dan Ibu Suradi Adisusanto yang telah memberikan doa, kasih sayang dan pelajaran berharga dalam hidupku.
7. Mbak Heni yang telah menyiapkan laporan-laporan keuangan bank yang go publik per tanggal 31 Desember 2005.
8. Untuk Son, matur nuwun sampun didamelke abstrak bahasa Inggris.
9. Mas Dayat & Mbak Panti makasih ya sudah membantu penulis kalo ada masalah dengan komputer. Makasih juga telah membantu menyusun skripsi dalam format PDF. Kapan Mas & Mbak punya momongan ?
10. Untuk Teman-Teman PAK ’01, khususnya PAK A, “piye cah-cah sing durung
lulus isih piro ? Ayo semangat, ojo nglokro !!! “
11. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Skripsi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis hanya dapat berharap semoga semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini diberikan rahmat dan anugrah yang melimpah dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Demikian sedikit yang dapat penulis sampaikan, jika ada kesalahan dan kekurangan, penulis mohon maaf dan juga masukan. Akhirnya penulis berharap semoga karya ini dapat bermanfaat bagi semua.
Yogyakarta, 10 Juli 2007 Penulis
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN..................................................................... iii HALAMAN MOTTO ................................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... vi ABSTRAK ........ ......................................................................................... vii
ABTRACKS ....... ......................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................ ix DAFTAR ISI..... ......................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah........................................................................
1 B. Batasan Masalah ...................................................................................
3 C. Rumusan Masalah .................................................................................
3 D. Tujuan Penelitian ..................................................................................
3 E. Manfaat Penelitian ................................................................................
4 BAB II LANDASAN TEORETIK A. Kinerja......... .........................................................................................
6 1. Pengertian Kinerja.............................................................................
6
3. Tujuan Penilaian Kinerja Keuangan Bank........................................
7 4. Manfaat Penilaian Kinerja.................................................................
8 B. Analisis Laporan Keuangan ..................................................................
8 1. Fungsi Analisis Laporan Keuangan Bank.........................................
8 2. Metode dan Teknik Analisis .............................................................
9 3. Penggunaan Analisa Rasio................................................................
11 C. Likuiditas Bank .....................................................................................
12 1. Pengertian Likuiditas ........................................................................
12 2. Penilaian Likuiditas Bank .................................................................
15 D. Rentabilitas Bank ..................................................................................
17 1. Pengertian Rentabilitas .....................................................................
17 2. Penilaian Rentabilitas Bank ..............................................................
18 E. Permodalan Bank ..................................................................................
18 1. Pengertian Modal ..............................................................................
18 2. Komponen Modal Bank ....................................................................
18 3. Fungsi Modal Bagi Bank ..................................................................
22 4. Faktor yang Mempengaruhi Kecukupan Modal Bank ......................
23 5. Tujuan Utama Analisa Permodalan ..................................................
23 6. Penilaian Permodalan Bank ..............................................................
24 F. Efisiensi Usaha Bank ............................................................................
25 1. Pengertian Efisiensi Usaha................................................................
25 2. Penilaian Efisiensi Usaha Bank ........................................................
26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian......................................................................................
36 B. Visi dan Misi BNI ................................................................................
57
44 C. Pembahasan. .........................................................................................
43 B. Analisis Data .........................................................................................
40 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data.......................................................................................
39 E. Jasa-Jasa BNI ........................................................................................
38 D. Struktur Organisasi ...............................................................................
37 C. Budaya Perusahaan ...............................................................................
31 BAB IV GAMBARAN UMUM BANK A. Sejarah......... .........................................................................................
29 B. Tempat dan Waktu Penelitian ...............................................................
31 F. Teknik Analisis Data.............................................................................
30 E. Teknik Pengumpulan Data....................................................................
30 D. Data yang Diperlukan ...........................................................................
30 2. Objek Penelitian ................................................................................
30 1. Subjek Penelitian...............................................................................
2. Waktu Penelitian ............................................................................... 29 C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................
29
29 1. Tempat Penelitian .............................................................................
1. Kinerja Keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk Ditinjau Dari
2. Kinerja Keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk Ditinjau Dari Aspek Rentabilitas ..........................................................................
65
3. Kinerja Keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk Ditinjau Dari Aspek Permodalan ..........................................................................
70
4. Kinerja Keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk Ditinjau Dari Aspek Efisiensi Usaha ....................................................................
70 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan . .........................................................................................
75 B. Saran-Saran . .........................................................................................
76 C. Keterbatasan Penelitian.........................................................................
77 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 79
LAMPIRAN
LAMPIRAN
11. Laporan Keuangan PT Bank Kesawan .................................................... 121
19. Laporan Keuangan PT Bank Nusantara Parahyangan ............................. 155
18. Laporan Keuangan PT Bank NISP .......................................................... 152
17. Laporan Keuangan PT Bank Niaga.......................................................... 148
16. Laporan Keuangan PT Bank Negara Indonesia ....................................... 144
15. Laporan Keuangan PT Bank Mega .......................................................... 138
14. Laporan Keuangan PT Bank Mayapada Internasional............................. 132
13. Laporan Keuangan PT Bank Mandiri ...................................................... 127
12. Laporan Keuangan PT Bank Lippo.......................................................... 124
10. Laporan Keuangan PT Bank Internasional Indonesia.............................. 114
Halaman 1. Tata Cara Perhitungan Modal Minimum Bank........................................
9. Laporan Keuangan PT Bank Eksekutif Internasional.............................. 111
8. Laporan Keuangan PT Bank Danamon Indonesia ................................... 107
7. Laporan Keuangan PT Bank Century ...................................................... 104
6. Laporan Keuangan PT Bank Central Asia ............................................... 100
97
91 5. Laporan Keuangan PT Bank Bumiputera Indonesia................................
87 4. Laporan Keuangan PT Bank Buana Indonesia ........................................
81 3. Laporan Keuangan PT Bank Artha Graha Internasional .........................
80 2. Laporan Keuangan PT Bank Arta Niaga Kencana ..................................
20. Laporan Keuangan PT Bank Pan Indonesia............................................. 158
22. Laporan Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia ....................................... 170
23. Laporan Keuangan PT Bank Swadesi...................................................... 177
24. Laporan Keuangan PT Bank Victoria International................................. 180
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kinerja keuangan bank merupakan bagian dari kinerja bank secara
keseluruhan. Kinerja (performance) bank secara keseluruhan merupakan gambaran prestasi yang dicapai bank dalam operasionalnya, baik menyangkut aspek keuangan, pemasaran, penghimpunan dan penyaluran dana, teknologi maupun sumber daya manusia (Abdullah, 2003:108).
Kinerja keuangan yang baik sangat dibutuhkan oleh setiap bank agar mampu untuk bertahan dalam persaingan di dunia perbankan saat ini. Mengetahui dan memahami kondisi keuangan bank sangatlah perlu untuk dilakukan oleh pihak manajemen bank, karena pada dasarnya kondisi keuangan yang dimiliki oleh suatu bank akan mempengaruhi hidup bank secara keseluruhan.
Penilaian kinerja keuangan bank dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan terhadap berbagai aspek keuangannya, baik dilihat dari aspek likuiditas, rentabilitas, permodalan maupun dari aspek efisiensi usaha. Semua aspek keuangan tersebut akan dapat menjelaskan atau memberikan gambaran tentang baik atau buruknya kinerja keuangan suatu bank. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan suatu bank adalah dengan menggunakan laporan keuangan. Aspek-aspek keuangan tersebut terkandung didalam laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut merupakan laporan
Laporan keuangan yang digunakan dalam penilaian terhadap kinerja suatu bank biasanya berupa neraca dan laporan laba-rugi. Laporan keuangan bank berupa neraca memberikan informasi kepada pihak luar bank, misalnya bank sentral, masyarakat umum dan investor mengenai gambaran posisi keuangannya, yang lebih jauh dapat digunakan pihak eksternal untuk menilai besarnya risiko yang ada pada suatu bank. Laporan laba-rugi memberikan gambaran mengenai perkembangan usaha bank yang bersangkutan (Kuncoro, 2002:540).
Bank umum sebagai bank yang berorientasi pada profit motif wajib mengumumkan laporan keuangannya kepada publik untuk digunakan sebagai alat penilaian kinerja bank dari segi keuangannya. Upaya penilaian kinerja keuangan bank umum ini mutlak dilakukan karena kinerja keuangan merupakan hal yang amat penting bagi semua pihak yang terkait, baik pemilik, pengelola bank, masyarakat, pengguna jasa bank, dan Bank Indonesia selaku pengawas dan pembina bank umum dan bank perkreditan rakyat.
Mengingat begitu pentingnya kinerja keuangan suatu bank disamping peneliti sebagai pihak eksternal yang merasa cukup berkepentingan terhadap kinerja keuangan suatu bank serta melihat perkembangan bank umum saat ini, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap kinerja keuangan bank umum dengan judul “Penilaian Kinerja Keuangan Bank Ditinjau Dari Aspek Likuiditas, Rentabilitas, Permodalan, Dan Efisiensi Usaha”.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah dibatasi pada penilaian kinerja keuangan yang ditinjau dari aspek likuiditas, rentabilitas, permodalan, dan efisiensi usaha.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mencoba mengangkat permasalahan yang akan dikupas dalam skripsi ini. Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini antara lain :
1. Bagaimana kinerja keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk pada tahun 2005 ditinjau dari aspek likuiditas ?
2. Bagaimana kinerja keuangan PT. Bank Negara Indonesia Tbk pada tahun 2005 ditinjau dari aspek rentabilitas ?
3. Bagaimana kinerja keuangan PT. Bank Negara Indonesia Tbk tahun 2005 ditinjau dari aspek permodalan ?
4. Bagaimana kinerja keuangan PT. Bank Negara Indonesia Tbk pada tahun 2005 ditinjau dari aspek efisiensi usaha ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini antara lain :
1. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Bank Negara Indonesia Tbk pada
2. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Bank Negara Indonesia Tbk pada tahun 2005 ditinjau dari aspek rentabilitas.
3. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Bank Negara Indonesia Tbk pada tahun 2005 ditinjau dari aspek permodalan.
4. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Bank Negara Indonesia Tbk pada tahun 2005 ditinjau dari aspek efisiensi usaha.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis Dengan melakukan penelitian ini, maka akan banyak terdapat manfaat yang dapat diperoleh bagi penulis. Pertama, penulis dapat menerapkan teori-teori yang diperoleh pada saat perkuliahan dengan keadaan yang sebenarnya. Kedua, penulis dapat merasakan secara langsung situasi dan kondisi kehidupan dunia perbankan. Ketiga, penulisan skripsi ini dapat melatih cara berpikir secara logis dan sistematis.
2. Bagi Bank Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dalam menilai kinerja keuangan. Selain itu, hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pihak manajemen untuk mengetahui kelemahan-kelemahan serta hasil-hasil yang telah dicapai. Dengan mengetahui kelemahan-kelemahan tersebut, maka dapat dilakukan perbaikan maupun penyusunan rencana atau kebijakan pada masa yang akan datang.
3. Bagi Nasabah/Calon Nasabah Melalui hasil penelian ini nasabah maupun calon nasabah dapat mengetahui tingkat kesehatan bank dimana nasabah atau calon nasabah tersebut telah/akan menyimpan dananya. Dengan mengetahui tingkat kesehatan bank tersebut, maka dapat membantu nasabah/calon nasabah dalam mengambil keputusan untuk menyimpan atau menarik dananya.
4. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini dapat menambah referensi/khasanah kepustakaan serta dapat dimanfaatkan oleh para mahasiswa dalam menyusun skripsi.
BAB II LANDASAN TEORETIK A. Kinerja
1. Pengertian Kinerja Kinerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan dan kemampuan kerja atau tentang peralatan. Sedangkan Echols (1994:387) mendefinisikan kinerja
(performance) sebagai hasil kerja yang dicapai dalam melaksanakan kewajiban. Kinerja merupakan tingkat pencapaian tujuan organisasi.
Rue dan Byars sebagaimana dikutip oleh Nasucha berpendapat bahwa kinerja adalah tingkat pencapaian (the degree of accomplishment). Kinerja bagi setiap organisasi merupakan kegiatan yang sangat penting terutama penilaian ukuran keberhasilan suatu organisasi dalam batas waktu tertentu.
Kinerja keuangan yang dimaksud berdasarkan acuan diatas adalah kemampuan kerja manajemen dalam hal ini manajemen keuangan dalam mencapai prestasi kerja. Prestasi kerja yang dimaksud adalah kemampuan kerja untuk menghasilkan keuntungan secara efektif dan efisien. Dalam suatu badan usaha, tinggi rendahnya kinerja diukur dalam bentuk laba yang dihasilkan, yang secara umum tercermin dalam laporan laba-rugi.
2. Pengertian Penilaian Kinerja Penilaian kinerja merupakan proses mengukur sampai sejauh mana manajemen mencapai persyaratan-persyaratan pekerja atau seberapa baik seseorang melakukan pekerjaan yang ditugaskan.
Penilaian kinerja melalui laporan keuangan yang didasarkan pada data dan kondisi masa lalu sulit untuk mengharapkan hasil dimasa depan. Namun kita harus ingat bahwa masa depan dapat dipengaruhi oleh keputusan yang diambil hari ini sebagai hasil dari suatu analisis keuangan masa lampau. Tidak ada rasio yang dapat menilai perusahaan secara mutlak. Dengan demikian pandangan yang diperoleh bersifat relatif. Hal ini disebabkan oleh kondisi dan operasi perusahaan yang bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan yang lain dan dari satu industri ke industri yang lain.
3. Tujuan Penilaian Kinerja Keuangan Bank Abdullah (2003:108) menyatakan bahwa tujuan penilaian kinerja keuangan bank mengandung beberapa tujuan : a. Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan keuangan bank terutama kondisi likuiditas, kecukupan modal dan profitabilitas yang dicapai dalam tahun berjalan maupun tahun sebelumnya.
b. Untuk mengetahui kemampuan bank dalam mendayagunakan semua assets yang dimiliki dalam menghasilkan profit secara efisien.
4. Manfaat Penilaian Kinerja Penilaian kinerja merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi organisasi karena penilaian kinerja tersebut dimanfaatkan oleh organisasi untuk (Mulyadi & Setyawan, 1999:228) :
a. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian personal secara maksimum; b. Membantu pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penghargaan personel, seperti : promosi, transfer, dan pemberhentian; c. Mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan dan pengembangan personel dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan; d. Menyediakan suatu dasar untuk mendistribusikan penghargaan.
B. Analisis Laporan Keuangan Bank
1. Fungsi Analisis Laporan Keuangan Bank Proses analisis laporan keuangan bank merupakan penggunaan teknik- teknik terhadap laporan keuangan bank dan data lainnya untuk memperoleh ukuran yang dapat dijadikan sebagai alat pertimbangan dalam rangka pengambilan keputusan. Dengan demikian fungsi pokok analisis laporan keuangan bank adalah mengubah data yang telah ada menjadi suatu informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan.
Penggunaan metode dan teknik analisis adalah untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos dalam laporan keuangan yang diperlukan periode analisis. Atau dapat pula dikatakan bahwa penggunaan metode dan teknik analisis ini pada prinsipnya adalah penyederhanaan data untuk mempermudah mengikuti dan menginterpretasi keadaan keuangan bank. Analisis laporan keuangan bank berguna sebagai (Siamat, 1993:254) :
a. alat skrining awal dalam pemilihan investasi
b. alat perkiraan terhadap hasil dan kondisi keuangan bank
c. alat diagnosis terhadap masalah manajerial, operasi, atau masalah-masalah lainnya d. alat untuk menilai manajemen bank
Dengan analisis laporan keuangan akan mengurangi kecenderungan sifat sentimen, menggunakan intuisi atau tebakan dalam menilai keadaan keuangan suatu bank. Hal ini akan memperkecil ketidakpastian yang sulit dihindari dan sering ditemui dalam proses pengambilan keputusan.
2. Metode dan Teknik Analisis Dalam melakukan analisis laporan keuangan bank secara intern digunakan berbagai alat atau teknik yang pada prinsipnya dapat disesuaikan dengan tujuan analisis. Teknik analisis yang umum digunakan antara lain meliputi (Siamat, 1993:255) : a. Analisis komparatif dan persentase per pos (common size)
Analisis komparatif dan common size pada prinsipnya tidak memiliki perbedaan yang prinsipil. Teknik analisa komparatif dilakukan dengan cara membandingkan pos-pos neraca dan perhitungan laba rugi pada dua analisis yang dapat memberikan gambaran secara relatif atau persentase terhadap komposisi masing-masing pos. Analisis common size ini dapat dilakukan untuk satu periode atau lebih dari laporan keuangan.
b. Analisis lingkungan bank Analisis lingkungan bank merupakan suatu teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui posisi bank dalam bidang kegiatan usaha tertentu. Dengan mengetahui posisi tersebut, bank dapat menilai kemampuan atau kekuatan daya saing dan pangsa pasar bank baik dengan bank-bank yang satu kelompok atau lain kelompok maupun secara keseluruhan industri perbankan.
c. Analisis rasio keuangan bank Rasio keuangan merupakan suatu alat atau cara yang paling umum digunakan dalam membuat analisis laporan keuangan. Analisis rasio pada dasarnya adalah suatu teknik yang digunakan untuk menilai sifat-sifat kegiatan operasi bank dengan cara mengembangkan ukuran-ukuran kinerja bank yang telah distandarisasi. Analisis rasio menggambarkan hubungan matematis antara suatu jumlah dengan jumlah lainnya. Perhitungan yang digunakan dalam analisis rasio ini sebenarnya relatif sederhana, namun interpretasi terhadap rasio tersebut merupakan masalah yang cukup kompleks. Oleh karena itu, efektifnya rasio keuangan ini sebagai suatu alat analisa sangat tergantung dari kemampuan dan keahlian analis menginterpretasi rasio-rasio yang digunakan
Selanjutnya, analisis rasio keuangan dapat memberikan petunjuk dan gejala-gejala serta informasi keuangan lainnya mengenai keadaan keuangan suatu bank. Untuk mengetahui dan mengevaluasi kinerja bank dengan menggunakan analisis rasio tersebut haruslah dilakukan perbandingan dengan rasio-rasio keuangan bank dalam kelompok yang sama.
3. Penggunaan Analisa Rasio Dalam analisa rasio, angka-angka rasio keuangan yang diperoleh dapat dianalisa dengan memperbandingkan angka rasio tersebut dengan (Munawir,
2001:101) :
a. Standar rasio atau rasio rata-rata dari seluruh industri semacam dimana perusahaan yang data keuangannya sedang dianalisa menjadi anggotanya.
b. Rasio yang telah ditentukan dalam budget perusahaan yang bersangkutan.
c. Rasio-rasio yang semacam diwaktu-waktu yang lalu dari perusahaan yang bersangkutan.
d. Rasio keuangan dari perusahaan lain yang sejenis yang merupakan pesaing perusahaan yang dinilai cukup baik/berhasil dalam usahanya.
Sampai saat ini angka pembanding rasio standar untuk Indonesia belum dapat dilaksanakan karena belum ada lembaga atau badan yang menyusun rasio industri atau rasio standar tersebut. Oleh karena rasio standar industri di Indonesia belum ada, maka untuk melakukan penilaian keuangan penulis terlebih dahulu membuat rasio standar industri terlebih dahulu. Adapun langkah-langkah untuk membuat rasio standar industri tersebut antara lain (Munawir, 2001:66)
1. Mengumpulkan laporan keuangan dari perusahaan yang dapat diperbandingkan dalam industri.
2. Menghitung angka rasio yang dipilih untuk tiap-tiap perusahaan dalam industri.
3. Menyusun rasio-rasio tersebut dari yang tertinggi sampai yang terendah dan menghapuskan rasio yang extrem (terlalu tinggi atau terlalu rendah).
4. Menghitung rata-rata hitungnya dengan rumus (Dajan, 1991:115) : X = ∑ X . n
Keterangan : X = nilai rata-rata rasio X = nilai rasio
∑ X = jumlah nilai rasio bank dalam industri n = banyaknya bank dalam industri
C. Likuiditas Bank
1. Pengertian Likuiditas Secara umum likuiditas diartikan sebagai kemampuam perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban sewaktu-waktu. Kewajiban sewaktu-waktu adalah kewajiban yang muncul secara tiba-tiba, mendadak ataupun dalam jangka waktu pendek. Oleh karena itu, perusahaan harus menjaga jangan sampai keuangan perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban tersebut. Bila dianggap tidak likuid (illikuid) yang dapat menimbulkan hilangnya kepercayaan masyarakat (Sinungan, 1990:73).
Joseph E. Burns sebagaimana dikutip oleh Siamat (1993:166) mengartikan likuiditas bank sebagai berikut : Bank liquidity refers to the ability of a bank to raise a certain amount of funds at a certain cost within a certain amount of time.
Likuiditas bank menurut pengertian ini terdiri dari 3 unsur yaitu jumlah dana, biaya dana, dan waktu yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas bank. Menurut Joseph E. Burns semakin besar jumlah dana yang dapat diperoleh suatu bank dalam waktu tertentu untuk memenuhi likuiditasnya dan dengan biaya yang telah ditetapkan, semakin likuid bank tersebut. Semakin cepat suatu bank memperoleh sejumlah dana dengan biaya tertentu, semakin tinggi pula likuiditas bank yang bersangkutan. Selanjutnya, semakin rendah biaya dana yang diperoleh tersebut dalam suatu periode tertentu, semakin likuid pula bank yang bersangkutan.
Sedangkan Oliver G. Wood dan Robert J. Porter sebagaimana dikutip oleh Muljono (1988:114) mendefinisikan likuiditas bank sebagai berikut :
Bank’s liquidity is its ability to met deposit withdrawls, maturing it is liabilities and loan requests without delay. Konsep likuiditas menurut Oliver G. Wood, bahwa suatu bank dianggap likuid apabila bank memenuhi kategori dibawah ini : a. Memegang sejumlah alat likuid, cash assets, yang terdiri dari uang kas, rekening pada bank sentral dan rekening pada bank-bank lainnya sama dengan jumlah kebutuhan likuiditas yang diperkirakan.
b. Memegang kurang dari jumlah alat-alat likuid sebagaimana disebutkan pada huruf a. diatas akan tetapi bank tersebut memiliki surat-surat berharga berkualitas tinggi yang dapat segera ditukar atau dialihkan menjadi uang tanpa mengalami kerugian baik sebelum jatuh tempo maupun pada waktu setelah jatuh tempo.
c. Memiliki kemampuan untuk memperoleh alat-alat likuid melalui penciptaan hutang, misalnya penggunaan fasilitas diskonto, call money, penjualan surat-surat berharga dengan repurchase agreement (repo). Dalam mengatur likuiditas ini biasanya bank-bank tidak akan bebas mengatur kebijaksanaannya karena adanya berbagai kendala antara lain :
1) Dilema antara likuiditas dengan profitabilitas, semakin tinggi likuiditas akan banyak idle fund dan profitabilitas rendah dan sebaliknya.
2) Adanya legal reserve requirement yang ditetapkan oleh bank sentral di masing-masing negara.
3) Adanya working reserve requirement yaitu kebutuhan aktiva lancar.
Dengan adanya beberapa kendala di atas, maka suatu bank paling tidak harus mempertahankan atau membuat kebijakan :
1) Adanya short term liquidity requirement yaitu cash assets yang harus dipertahankan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban yang telah atau akan jatuh tempo untuk beberapa waktu yang akan datang. 2) Adanya cyclical and secular liquidity requirement yaitu cash assets yang harus dipertahankan untuk menghadapi fluktuasi kegiatan perekonomian untuk waktu-waktu yang akan datang.
2. Penilaian Likuiditas Bank Penilaian aspek likuiditas bank dilakukan dengan menghitung cash ratio dan loan to assets ratio.
a. Cash Ratio
Cash ratio adalah alat pengukuran likuiditas bank yaitu suatu
likuiditas minimum yang wajib dipelihara oleh setiap bank. Definisi dari minimum cash ratio atau minimum reserve requirement adalah perbandingan antara alat-alat likuid yang dikuasai bank dengan kewajiban yang segera dibayar (Sinungan, 1990:76). Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 23/17/BPPP tanggal 28 Februari 1992, besarnya cash ratio adalah 2 %. Terhitung sejak tanggal 1 Februari 1996, besarnya cash ratio adalah 3 % dan sejak tahun 1997 menjadi 5 %. Cash ratio menunjukkan kemampuan bank untuk membayar kewajiban-kewajiban yang sudah jatuh tempo dengan cash assets yang dimilikinya. Cash ratio diformulasikan sebagai berikut :
Cash Ratio = Alat Likuid X 100 % Kewajiban Segera Dibayar
Alat likuid bank adalah bagian dari kekayaan bank (aktiva) yang berbentuk uang tunai (cash). Komponen alat likuid untuk semua jenis bank adalah sama, yaitu terdiri dari : 1) Kas
Pos ini pada neraca bank terdiri atas uang kertas dan uang logam yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
2) Giro Pada Bank Indonesia Pos ini adalah giro milik bank pelapor pada Bank Indonesia. Jumlah tersebut tidak boleh dikurangi dengan kredit yang diberikan oleh Bank Indonesia kepada bank pelapor dan tidak boleh ditambah dengan fasilitas kredit yang sudah disetujui Bank Indonesia tetapi belum digunakan. Komponen kewajiban segera dibayar terdiri atas giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan kewajiban jangka pendek lainnya.
b. Loan to Assets Ratio Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi permintaan kredit dari para debitur dengan assets yang dimiliki.
Rasio ini memberikan informasi porsi dana yang dialokasikan dalam bentuk kredit dari total assets bank. Semakin tinggi nilai rasio, maka menunjukkan semakin rendahnya tingkat likuiditas bank yang bersangkutan. Loan to assets ratio diformulasikan sebagai berikut : Keterangan : Total Loan = Total Pinjaman/Kredit Yang Diberikan
Total Assets = Total Aktiva
D. Rentabilitas Bank
1. Pengertian Rentabilitas Rentabilitas atau profitability adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas suatu perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif. Dengan demikian rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut (Munawir, 2001:33). Bambang Riyanto (1997:35) menyatakan bahwa rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu, dan umumnya dirumuskan sebagai berikut :
L X 100% M dimana L adalah jumlah laba yang diperoleh selama periode tertentu dan M adalah modal atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.
2. Penilaian Rentabilitas Bank Penilaian rentabilitas bank dapat dilakukan dengan menghitung rasio return on assets dan return on equity.
a. Return on Assets (ROA) Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar
ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai
bank dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan
assets. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut : ROA = Laba Usaha X 100 %
Total Aktiva
b. Return on Equity (ROE)
ROE adalah perbandingan antara laba bersih bank dengan modal
sendiri. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
ROE = Laba Bersih X 100 %
Modal Sendiri Komponen modal sendiri terdiri atas modal disetor, cadangan umum, dan laba yang ditahan.
E. Permodalan Bank
1. Pengertian Modal Muljono (1988:227) mendefinisikan modal sebagai sejumlah dana yang ditanamkan ke dalam suatu perusahaan oleh para pemiliknya untuk dapat susut karena kerugian ataupun berkembang karena keuntungan- keuntungan yang diperolehnya.
Secara yuridis pada awal pembentukannya lebih banyak diatur oleh ketentuan-ketentuan perundang-undangan maupun peraturan pemerintah.
Namun dalam perkembangan selanjutnya kebijakan permodalan dan pembagian laba (deviden) akan sangat pengaruhnya dalam penentuan laju perkembangan badan usaha pada umumnya maupun badan usaha yang berbentuk perbankan pada khususnya.
2. Komponen Modal Bank Modal bank yang didirikan dan berkantor pusat di Indonesia terdiri atas : modal inti atau primary capital dan modal pelengkap atau secondary
capital.
a. Modal Inti Komponen modal inti pada prinsipnya terdiri atas modal disetor dan cadangan-cadangan yang dibentuk dari laba setelah pajak dengan perincian sebagai berikut : 1) Modal Disetor
Yaitu modal yang telah disetor secara efektif oleh pemiliknya. Bagi bank yang berbentuk hukum koperasi, modal disetor terdiri dari simpanan pokok dan simpanan wajib para anggotanya. 2) Agio Saham
Yaitu selisih lebih setoran modal yang diterima oleh bank sebagai
3) Cadangan Umum Yaitu cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba yang ditahan atau dari laba bersih setelah dikurangi pajak, dan mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham atau rapat anggota sesuai dengan ketentuan pendirian atau anggaran dasar masing-masing.
4) Cadangan Tujuan Yaitu bagian laba setelah dikurangi pajak yang disisihkan untuk tujuan tertentu dan telah mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham atau rapat anggota. 5) Laba Yang Ditahan
Yaitu saldo laba bersih setelah dikurangi pajak yang oleh rapat umum pemegang saham atau rapat anggota diputuskan untuk tidak dibagikan.
6) Laba Tahun Lalu Yaitu laba bersih tahun-tahun lalu setelah dikurangi pajak dan belum ditentukan penggunaannya oleh rapat umum pemegang saham. Jumlah laba tahun lalu yang diperhitungkan sebagai modal inti hanya sebesar 50 %. Dalam hal bank mempunyai saldo rugi tahun-tahun lalu, maka seluruh kerugian tersebut menjadi faktor pengurang dari modal inti. 7) Laba Tahun Berjalan
Yaitu laba yang diperoleh dalam tahun buku berjalan setelah dikurangi tafsiran pajak. Jumlah laba tahun buku berjalan yang diperhitungkan sebagi modal inti hanya sebesar 50 %. Dalam hal tahun berjalan bank mengalami kerugian, maka seluruh kerugian tersebut menjadi faktor pengurang dari modal inti.
8) Bagian kekayaan bersih anak perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan.
b. Modal Pelengkap Modal pelengkap terdiri atas cadangan-cadangan yang dibentuk tidak dari laba setelah pajak serta pinjaman yang sifatnya dapat dipersamakan dengan modal. Secara rinci modal pelengkap dapat berupa : 1) Cadangan Revaluasi Aktiva Tetap
Cadangan yang dibentuk dari selisih penilaian kembali aktiva tetap yang telah mendapat persetujuan Direktorat Jenderal Pajak.
2) Cadangan Penghapusan Aktiva yang Diklasifikasikan Cadangan yang dibentuk dengan cara membebani laba-rugi tahun berjalan.
Hal ini dimaksudkan untuk menampung kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak diterimanya kembali sebagian atau seluruh aktiva produktif. 3) Modal Kuasi
Modal yang didukung oleh instrumen atau warkat yang memiliki sifat seperti modal.
4) Pinjaman Subordinasi Pinjaman yang harus memenuhi berbagai syarat, seperti ada perjanjian tertulis antara bank dan pemberi pinjaman, mendapat persetujuan dari
Bank Indonesia, minimal berjangka 5 tahun, dan pelunasan sebelum jatuh harus atas persetujuan Bank Indonesia.
3. Fungsi Modal Bagi Bank Secara lebih spesifik komponen dari modal bank yaitu meliputi pula modal yang telah disetor oleh para pemiliknya ditambah cadangan umum dan cadangan lainnya serta ditambah lagi sisa laba/rugi tahun-tahun yang lalu maupun tahun yang berjalan.
Komponen-komponen diatas mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan suatu bank karena modal bagi suatu bank ternyata mempunyai fungsi (Muljono, 1988:228) :
a. Sebagai ukuran kemampuan bank tersebut untuk menyerap kerugiaan- kerugian yang tidak dapat dihindarkan; b. Sebagai sumber dana yang diperlukan untuk membiayai kegiatan usahanya sampai batas-batas tertentu, karena sumber-sumber dana dapat juga berasal dari hutang penjualan assets yang tidak terpakai dan lain-lain;
c. Sebagai alat pengukur besar kecilnya kekayaan yang dimiliki oleh para pemegang saham; d. Dengan modal yang mencukupi memungkinkan bagi manajemen bank yang bersangkutan untuk bekerja dengan efisien yang tinggi, seperti yang dikehendaki oleh para pemilik modal pada bank tersebut.
Sedangkan Faisal Abdullah (2003:47) menyatakan fungsi modal bank adalah : 1) Melindungi para kreditur
2) Menjamin kelangsungan operasional 3) Memenuhi standar modal minimal
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecukupan Modal Besar kecilnya kecukupan modal sebuah bank dipengaruhi oleh (Muljono, 1988:228) : a. Tingkat kualitas manajemen bank yang bersangkutan.
b. Tingkat Likuiditas yang Dimilikinya
c. Tingkat Kualitas Assets
d. Struktur Deposito
e. Tingkat Kualitas dari Sistem dan Prosedurnya