1 BAB I PENDAHULUAN - Novita Mandasari BAB I

  disebut dengan istilah Maternity Care. Menurut Commitee on The Midwife in

  

Maternity Care, tujuan Maternity Care atau pelayanan kebidanan adalah

  “menjamin agar setiap wanita hamil dan menyusui dapat memelihara bayi dan kesehatannya sesempurna mungkin agar wanita hamil melahirkan bayi sehat tanpa gangguan apapun dan kemudian dapat merawat bayinya dengan baik” (Prawirohardjo, 2008; h.3).

  Mortalitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Sekitar 25-50% kematian wanita usia subur disebabkan hal berkaitan dengan kehamilan. Tahun 1996, WHO memperkirakan lebih dari 585.000 ibu per tahunnya meninggal saat hamil atau bersalin. Di Asia Selatan, wanita berkemungkinan 1 : 18 meninggal akibat kehamilan/persalinan. Sebab- sebab kematian ini dapat dibagi dalam 2 golongan, yakni yang langsung disebabkan oleh komplikasi-komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas, dan sebab-sebab yang lain seperti penyakit jantung, kanker, dan sebagainya (Prawirohardjo, 2007; h.6).

  Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 1994 dan tahun 1997 menunjukkan bahwa terdapat penurunan angka kematian ibu (AKI), dari 390 menjadi 334 per kelahiran hidup. Sebab utama kematian adalah perdarahan, infeksi, eklampsia, partus lama, dan komplikasi abortus (Asrinah, 2010; h.1).

  Berdasarkan data Dinkes Banyumas, jumlah AKI sejak 2010 di atas angka 30 kasus. Pada tahun 2010 terdapat 22 kasus, 2011 (35 kasus), 2012 (32 kasus), 2013 (35 kasus), 2014 (33 kasus). Data dari Dinkes Jateng pada tahun 2014 ada 711 kasus kematian Ibu melahirkan di Jateng, di Banyumas tercatat paling sedikit 33 kasus.

  Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun terkadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya

  1 bahwa kehamilan akan menjadi masalah besar. Sistem penilaian resiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu pelayanan/asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan patologis (Prawirohardjo, 2006; h.89).

  Masa nifas merupakan masa kritis baik bagi ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Selain masa nifas, masa neonatus juga merupakan masa kritis dari kehidupn bayi, dua per tiga kematian bayi terjadi dalam 4 minggu setelah persalinan dan 60% kematian bayi baru lahir terjadi dalam waktu 7 hari setelah lahir (Prawirohardjo, 2006; h.123).

  Gambaran tersebut menunjukkan bahwa penyebab-penyebab langsung kematian maternal dan neonatal sebagian besar dapat dideteksi dan dicegah mulai pada masa kehamilan yaitu dengan pelaksanaan asuhan kehamilan atau Antenatal Care (ANC) serta melakukan pemantauan secara komprehensif dan berkesinambungan. Dengan demikian diharapkan dapat dideteksi lebih dini keadaan-keadaan yang mengandung resiko pada kehamilan, persalinan dan nifas, baik ibu maupun janin (Asrinah, 2010; h.1).

  Kebijakan Departemen Kesehatan dalam upaya mempercepat penurunan AKI pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis “Empat Pilar Safe Motherhood”. Dewasa ini, Program Keluarga Berencana sebagai pilar pertama, telah dianggap berhasil. Namun untuk mendukung upaya mempercepat penurunan AKI, diperlukan penajaman sasaran agar kejadian “4 terlalu” dan kehamilan yang tidak diinginkan dapat ditekan serendah mungkin. Akses terhadap pelayanan antenatal sebagai pilar kedua,cukup baik yaitu 87% pada 1997; namun mutunya masih perlu ditingkatkan terus. Persalinan yang aman sebagai pilar ketiga, yang dikategorikan sebagai pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, pada 1997 baru mencapai 60%. Untuk mencapai AKI sekitar 200 per 100.000 kelahiran hidup diperlukan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan sekitar angka 80%. Cakupan pelayanan obstetri esensial sebagai pilar keempat, masih sangat rendah dan mutunya belum optimal (Prawirohardjo, 2006; h.7).

  Sehubungan dengan asuhan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan keluarga berencana, bidan memiliki tugas, tanggungjawab dan kewenangan profesi bidan yang telah diatur dalam beberapa peraturan maupun keputusan Menteri Kesehatan ditujukan dalam rangka membantu program pemerintah bidang kesehatan khususnya ikut dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Perinatal (AKP), Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Pelayanan ibu hamil, melahirkan, nifas yang aman, pelayanan Keluarga Berencana (KB), pelayanan kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan reproduksi lainnya. Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas, bahagia dan sejahtera (Mustika, 2006; h.17).

  Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif dan berkelanjutan pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan Keluarga Berencana pada Ny. D di Puskesmas I Wangon, Banyumas dengan harapan penulis mampu memberikan asuhan dan penatalaksanaan sesuai dengan standar asuhan kebidanan.

  B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka perumusan masalah yang ada yaitu “Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Kehamilan Trimester III,

Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas dan Masa Antara (KB) pada Ny. D di Puskesmas I Wangon, Banyumas ”

  C. Tujuan

  1. Umum Penulis mampu melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif dan berkelanjutan pada kehamilan Trimester III, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan masa antara (KB) dengan menggunakan pendekatan manajemen Varney.

  2. Khusus

  a. Mampu melakukan pengkajian data subjektif dan objektif, membuat interpretasi data, mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial, mengidentifikasi perlunya tindakan segera untuk dikonsultasikan atau kolaborasi dengan tim kesehatan lain, merencanakan asuhan, melaksanakan asuhan yang telah direncanakan, mengevaluasi asuhan yang diberikan pada kehamilan.

  b. Mampu melakukan pengkajian data subjektif dan objektif, membuat interpretasi data, mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial, mengidentifikasi perlunya tindakan segera untuk dikonsultasikan atau kolaborasi dengan tim kesehatan lain, merencanakan asuhan, melaksanakan asuhan yang telah direncanakan, mengevaluasi asuhan dan mendokumentasikan dengan metode SOAP yang diberikan pada persalinan.

  c. Mampu melakukan pengkajian data subjektif dan objektif, membuat interpretasi data, mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial, mengidentifikasi perlunya tindakan segera untuk dikonsultasikan atau kolaborasi, merencanakan asuhan, melaksanakan asuhan yang telah direncanakan, mengevaluasi asuhan dan mendokumentasikan dengan metode SOAP yang diberikan pada bayi baru lahir.

  d. Mampu melakukan pengkajian data subjektif dan objektif, membuat interpretasi data, mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial, mengidentifikasi perlunya tindakan segera untuk dikonsultasikan atau kolaborasi dengan tim kesehatan lain, merencanakan asuhan, melaksanakan asuhan yang telah direncanakan, mengevaluasi asuhan dan mendokumentasikan dengan metode SOAP yang diberikan pada nifas.

  e. Mampu melakukan pengkajian data subjektif dan objektif, membuat interpretasi data, mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial, mengidentifikasi perlunya tindakan segera untuk dikonsultasikan atau kolaborasi dengan tim kesehatan lain, merencanakan asuhan, melaksanakan asuhan yang telah direncanakan, mengevaluasi asuhan dan mendokumentasikan dengan metode SOAP yang diberikan pada KB.

  D. Ruang Lingkup

  1. Sasaran Sasaran pengambilan kasus pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan masa antara (KB) pada Ny. D.

  2. Tempat Pengambilan kasus di Puskesmas I Wangon, Banyumas.

  3. Waktu

  a. Penyusunan proposal KTI : bulan Pebruari

  b. Pengambilan kasus : bulan Maret-Mei

  c. Penyelesaian laporan : bulan Juni-Juli

  E. Manfaat

  1. Bagi Penulis Kegiatan studi kasus ini berguna untuk menambah dan meningkatkan kompetensi penulis dalam memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dan berkelanjutan pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan masa antara (KB).

  2. Bagi Institusi Pendidikan Penulis berharap bahwa studi kasus ini dapat bermanfaat sebagai bahan dokumentasi dan bahan perbandingan untuk studi kasus selanjutnya.

  3. Bagi Masyarakat/Klien Klien dapat merasa puas, aman dan nyaman dengan pelayanan yang bermutu dan berkulitas secara berkesinambungan.

  4. Bagi Lahan Praktek Sebagai bahan masukan atau informasi bagi tenaga kesehatan lainnya dalam menangani kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB.

  F. Metode Memperoleh Data Pada penyusunan laporan kasus ini, sumber dari data yang diperoleh meliputi :

  1. Data Primer

  a. Wawancara Wawancara adalah suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari sasaran penelitian.

  b. Pemeriksaan 1) Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan tubuh pasien secara keseluruhan atau bagian tertentu yang dianggap perlu, untuk memperoleh data yang sistematis dan komprehensif, memastikan atau membuktikan hasil anamnesa, menentukan masalah, dan merencanakan tindakan yang tepat untuk pasien. a) Inspeksi adalah suatu tindakan pemeriksa dengan menggunakan indera penglihatannya untuk mendeteksi karakteristik normal atau tanda tertentu dari bagian tubuh atau fungsi tubuh pasien (Eni, 2009; h.119).

  b) Palpasi adalah suatu tindakan pemeriksaan yang dilakukan dengan perabaan dan penekanan bagian tubuh dengan menggunakan jari atau tangan (Eni, 2009; h.120).

  c) Perkusi adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan mendengarkan bunyi getaran/gelombang suara yang dihantarkan ke permukaan tubuh dari bagian tubuh yang diperiksa (Eni, 2009; h.121).

  d) Auskultasi adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan mendengarkan bunyi yang terbentuk di dalam organ tubuh (Eni, 2009; h.122). 2) Pemeriksaan Penunjang

  Suatu pemeriksaan medis yang dilakukan atas indikasi medis tertentu guna memperoleh keterangan-keterangan yang lebih lengkap.

  c. Pengamatan (Observasi) Pengamatan adalah suatu prosedur yang berencana yang meliputi melihat, mendengar, dan mencatat taraf aktifitas tertentu atau situasi tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

  2. Data Sekunder

  a. Studi pustaka adalah usaha yang dilakukan penulis untuk memperoleh data atau informasi yang relevan dengan topik yang akan dibahas. Media untuk mendapatkan informasi meliputi buku, jurnal penelitian, dan sumber- sumber tertulis baik cetak maupun elektronik.

  b. Dokumentasi adalah kegiatan atau proses mencatat atau merekam suatu peristiwa dan objek yang dianggap penting.

  G. Sistematika Penulisan Dalam penyusunan karya tulis ini terdiri dari lima bab, yaitu :

  BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, ruang lingkup, manfaat, metode perolehan data, dan sistematika penulisan.

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  a. Tinjauan Teori

  b. Tinjauan Manajemen Asuhan Kebidanan

  c. Landasan Hukum Kewenangan Bidan

  BAB III TINJAUAN KASUS Pada tinjauan kasus membahas tentang keseluruhan asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan pada kehamilan Trimester III, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan masa antara (KB) yang terdiri dari :

  a. Pengumpulan data

  b. Interpretasi data

  c. Identifikasi diagnosis

  d. Kebutuhan akan tindakan segera

  e. Perencanaan asuhan

  f. Pelaksanaan asuhan

  g. Evaluasi

  BAB IV PEMBAHASAN Berisi bahasan tentang perbandingan antara teori dengan kenyataan yang didapat di lahan pada asuhan kebidanan komprehensif pada kehamilan trimester III, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan masa antara (KB).

  BAB V PENUTUP Berisi kesimpulan dari keseluruhan laporan serta saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN