KETIDAKSANTUNAN LINGUISTIK DAN PRAGMATIK DALAM RANAH KELUARGA PETANI DI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA

  

KETIDAKSANTUNAN LINGUISTIK DAN PRAGMATIK

DALAM RANAH KELUARGA PETANI

DI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

  

Disusun oleh:

Clara Dhika Ninda Natalia

091224066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

  

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

KETIDAKSANTUNAN LINGUISTIK DAN PRAGMATIK

DALAM RANAH KELUARGA PETANI

DI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

  

Disusun oleh:

Clara Dhika Ninda Natalia

091224066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

  

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

SKRIPSI

KETIDAKSANTUNAN LINGUISTIK DAN PRAGMATIK DALAM RANAH KELUARGA PETANI DI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA

  Disusun oleh: Clara Dhika Ninda Natalia

  091224066 Telah disetujui oleh:

  Dosen Pembimbing Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum. Tanggal 3 Desember 2013

  SKRIPSI

KETIDAKSANTUNAN LINGUISTIK DAN PRAGMATIK

DALAM RANAH KELUARGA PETANI

DI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA

  Dipersiapkan dan disusun oleh: Clara Dhika Ninda Natalia

  091224066 Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 17 Desember 2013 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

  Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua : Dr. Yuliana Setiyaningsih .................................

  Sekretaris : Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum. ................................. Anggota 1 : Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum. ................................. Anggota 2 : Prof. Dr. Pranowo, M.Pd. ................................. Anggota 3 : Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum. .................................

  Yogyakarta, 17 Desember 2013 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Dekan,

  

“Karena masa depan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang.”

(Amsal 23:18)

“Melangkah di bawah mentari yang sama. Mencari tempat kita di masa depan. Berjanji kita

tak akan putus asa, w alaupun semua tak kan mudah.” (Nidji

  

MOTTO

“Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam

kegelapan dan ke gelapan itu tidak menguasainya.”

(Yohanes 1:4-5)

  • – Di atas awan)

  

Persembahan

Kupersembahkan skripsi ini untuk: 1.

  Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menjadi terang dan sumber ketenangan dalam setiap jengkal dan langkah hidupku.

  2. Kedua orang tuaku, Bapak Gregorius Sutamta dan Ibu Caecilia Dwi Ana Murtiningsih yang penuh cinta dan kasih sayang senantiasa membimbing, memberikan motivasi, arahan, nasihat, serta doa bagi penulis selama ini.

  3. Kekasihku, Yakobus Wijang Wijanarko yang dengan setia dan penuh cinta menemani juga memberi warna bagi perjalanan hidupku.

  4. Teman seperjuanganku, Valentina Tris Marwati, Katarina Yulita Simanulang, Catarina Erni Riyanti, dan Nuridang Fitra Nagara, terima kasih atas pengalaman dan kebersamaan kalian, lengkap dengan suka dan duka dalam penyusunan skripsi ini.

  5. Sahabat terbaik, Agnes Surianingtyas, Silvia Erawati, Dominika Restu Sekaringtyas, Kandi Antika Metasari, Indah Purnamasari, Wiwin Swandari, Roland Kadhafi, Cornelius Ardiyanto Wibowo, terima kasih atas persahabatan yang penuh cerita dan cinta selama ini.

  6. Teman dan sahabat PBSI, terima kasih telah memberi nuansa yang berbeda dalam perjalanan yang kutempuh.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 17 Desember 2013 Penulis Clara Dhika Ninda Natalia

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Clara Dhika Ninda Natalia Nomor Mahasiswa : 091224066

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

KETIDAKSANTUNAN LINGUISTIK DAN PRAGMATIK

DALAM RANAH KELUARGA PETANI

DI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 17 Desember 2013 Yang menyatakan (Clara Dhika Ninda Natalia)

  

ABSTRAK

  Natalia, Clara Dhika Ninda. 2013. Ketidaksantunan Linguistik dan Pragmatik dalam Ranah Keluarga Petani di Kabupaten Bantul Yogyakarta.

  SKRIPSI. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, USD.

  Penelitian ini membahas ketidaksantunan linguistik dan pragmatik dalam ranah keluarga petani di Kabupaten Bantul Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan wujud-wujud ketidaksantunan linguistik dan pragmatik, (2) mendeskripsikan penanda-penanda ketidaksantunan linguistik dan pragmatik, serta (3) mendeskripsikan maksud yang mendasari orang menggunakan bentuk-bentuk kebahasaan yang tidak santun dalam ranah keluarga petani di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

  Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah berbagai macam cuplikan tuturan yang semuanya diambil secara natural dalam praktik-praktik perbincangan dalam ranah keluarga. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi, pertama metode simak dengan teknik rekam dan catat. Kedua, metode cakap dengan menggunakan teknik pancing. Kemudian, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara (daftar pertanyaan, pancingan, dan daftar kasus) dan blangko pengamatan dengan bekal teori ketidaksantunan berbahasa. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan metode kontekstual, yakni dengan mendeskripsikan dimensi- dimensi konteks dalam menginterpretasi data yang telah berhasil diinventarisasi, diidentifikasi, dan diklasifikasi.

  Simpulan hasil penelitian ini adalah: (1) wujud ketidaksantunan linguistik yang ditemukan dalam interaksi antaranggota keluarga petani di Kabupaten Bantul, Yogyakarta berupa tuturan lisan tidak santun, yakni dalam kategori melanggar norma (subkategori menentang, menolak, kesal, marah), mengancam muka sepihak (subkategori menyindir, marah, memerintah, kecewa, menanyakan, mengancam, dan menegaskan), melecehkan muka (subkategori kesal, mengejek, menolak, menyindir, marah, menyarankan, dan menanyakan), menghilangkan muka (subkategori menyindir, mengejek, kesal, dan menegaskan), serta menimbulkan konflik (subkategori marah, kesal, menyepelekan, menyindir, dan menolak). Sementara itu, wujud ketidaksantunan pragmatik berkaitan dengan cara penutur ketika menyampaikan tuturan lisan tidak santun tersebut, (2) penanda ketidaksantunan linguistik dapat dilihat berdasarkan intonasi, tekanan, nada tutur, pilihan kata (diksi), dan penggunaan kata fatis. Adapun penanda ketidaksantunan pragmatik dilihat berdasarkan uraian konteks yang melingkupi tuturan, meliputi penutur dan lawan tutur, konteks tuturan, tujuan penutur, tuturan sebagai bentuk tindakan, dan tuturan sebagai produk tindak verbal, dan (3) maksud ketidaksantunan yang ditemukan antara lain maksud kesal, bercanda, memberi informasi, menolak, marah, protes, menyindir, menakut-nakuti, mengusir, menyimpulkan, menanyakan, memberi saran, merahasiakan, membela diri, memerintah, menagih, mengejek, dan meminta bantuan.

  

ABSTRACT

  Natalia, Clara Dhika Ninda. 2013. Impoliteness of Linguistics and Pragmatics in

  the domain of Farmer’s Family in Bantul Regency Yogyakarta. Thesis.

  Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP, USD. This research discussed impoliteness of linguistics and pragmatics in fa rmer’s family in Bantul Regency Yogyakarta. This research aimed: (1) to describe the forms of impoliteness language of linguistics and pragmatics, (2) to describe the signs of impoliteness language of linguistics and pragmatics, and (3) to describe the intentions that provided the basis for the use of impoliteness’ forms in farmer’s family in Bantul Regency, Yogyakarta.

  Type of this reseach is descriptive qualitative. The data of this research is the various kinds of speech excerpts of which were taken naturally in conversation practices in family domain. The method is first, tapping method by record and note. Second, elicitation method by interview. Instruments that are used in this research are interview (question list, elicitation, and cases list) and observation form with impoliteness language theory. To analyze the data, this research uses conte xtual method, by describing context’s dimensions in interpret the data that are succesful being inventoryed, identified, and classified.

  The results in this research are: (1) the forms of linguistics’ impoliteness that are found in the interactions between members of family farmer’s in Bantul

  Regency, Yogyakarta are in the form of impolite oral speech, that in this category are break the norm (subcategory oppose, refuse, annoy, and angry), face-threaten (subcategory tease, angry, order, disappoint, ask, threaten, and insist), face- aggravate (subcategory annoy, mock, refuse, tease, angry, suggest, and ask), face- loss (subcategory tease, mock, annoying, and insist), as well as cause conflict (subcategory angry, annoy, ignore, tease, and refuse). While, form of pragmatics’ impoliteness related with the way the speakers speech impolite, (2) the signs of linguistics’ impoliteness can be seen by intonations, stress, tone, diction, and particles. While, the signs of pragmatics’ impoliteness can be seen by speech context covers speakers and receivers, context of situation, purpose of speech, verbal act, and perlocutionary act, as well as (3) impoliteness’ intentions that is found such as annoying, just kidding, give informations, refuse, angry, protest, tease, frighten, expel, conclude, ask, give suggestion, keep secret, defend, order, demand fulfillment, mock, and asking for help.

  

Kata Pengantar

  Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan karya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

  

Ketidaksantunan Linguistik dan Pragmatik dalam Ranah Keluarga Petani di

Kabupaten Bantul Yogyakarta dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu

  syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan studi sesuai dengan kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.

  Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  2. Caecilia Tutyandari, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma.

  4. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma.

  5. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., selaku dosen pembimbing yang penuh pengertian dan kesabaran senantiasa memberi bimbingan, nasihat, motivasi, dan masukan yang sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  6. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang selalu mendukung, memberi pengalaman, dan pengarahan yang sangat berguna bagi perkembangan penulis selama proses perkuliahan.

  7. Sdr. Robertus Marsidiq, selaku staf sekretariat Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang selalu memberikan kemudahan bagi penulis dalam pelayanan administrasi selama penyusunan skripsi.

  8. Pemerintah Kabupaten Bantul yang telah memberikan izin penelitian kepada

  9. Bapak Gregorius Sutamta dan Ibu Caecilia Dwi Ana Murtiningsih, selaku orang tua penulis yang penuh kesetiaan, cinta, dan kasih sayangnya tulus memberikan motivasi, arahan, bimbingan, dan doa bagi penulis selama ini.

  10. Yakobus Wijang Wijanarko, yang dengan setia menemani dan memberi ketenangan hati bagi penulis selama ini.

  11. Teman seperjuangan, Valentina Tris Marwati, Katarina Yulita Simanulang, Catarina Erni Riyanti, dan Nuridang Fitra Nagara terima kasih atas kebersamaan, pengalaman, dan perjuangan yang penuh suka duka dalam penyusunan skripsi ini.

  12. Agatha Wahyu Wigati, Mikael Jati Kurniawan, Ambrosius Bambang Sumarwanto, Rosalina Anik Setyorini, Cicilia Verlit Warasinta, Yuli Astuti, Bernadetha Setya Febriyanti, Risa Ferina Setyorini, Ade Henta Hermawan, Yudha Hening Pinandhito, Ignatius Satrio Nugroho, dan semua sahabat PBSI angkatan 2009, terima kasih atas kebersamaan dan pengalaman yang penuh warna warni dalam berproses di Sanata Dharma.

  13. Warga Kabupaten Bantul yang bersedia menjadi sumber data dalam penelitian ini.

  14. Semua pihak yang telah membantu.

  Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi pembaca dan perkembangan ilmu pragmatik.

  Yogyakarta, 17 Desember 2013 Penulis

  Clara Dhika Ninda Natalia

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... iii HALAMAN MOTTO ..................................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................................... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................................ viii

ABSTRACT ....................................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ..................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................................... xii

DAFTAR BAGAN .......................................................................................................... xvii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xviii

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

  1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 1

  1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 5

  1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................. 6

  1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................................ 7

  1.5 Batasan Istilah ..................................................................................................... 7

  1.6 Sistematika Penyajian ........................................................................................... 8

  

BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................................... 10

  2.1 Penelitian yang Relevan ....................................................................................... 10

  2.2 Pragmatik .............................................................................................................. 16

  2.3 Fenomena Pragmatik ............................................................................................ 17

  2.3.1 Praanggapan ............................................................................................... 18

  2.3.2 Tindak Tutur ............................................................................................... 18

  2.3.4 Deiksis ........................................................................................................ 21

  2.7.1 Intonasi ...................................................................................................... 52

  3.6 Sajian Hasil Analisis Data ..................................................................................... 64

  3.5 Metode dan Teknik Analisis Data ......................................................................... 62

  3.4 Instrumen Penelitian .............................................................................................. 61

  3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 60

  3.2 Data dan Sumber Data ........................................................................................... 59

  3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................................... 58

  

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................. 58

  2.9 Kerangka Berpikir ................................................................................................. 56

  2.8 Teori Maksud ....................................................................................................... 54

  2.7.3 Nada .......................................................................................................... 53

  2.7.2 Tekanan ..................................................................................................... 53

  2.7 Unsur Suprasegmental ........................................................................................... 52

  2.3.5 Kesantunan Berbahasa ............................................................................... 22

  2.6.3 Kata Fatis .................................................................................................. 49

  2.6.2 Gaya Bahasa .............................................................................................. 49

  2.6.1 Diksi .......................................................................................................... 43

  2.6 Unsur Segmental .................................................................................................... 42

  2.5 Konteks .................................................................................................................. 33

  2.4.5 Teori Ketidaksantunan Berbahasa dalam Pandangan Bousfield ............... 31

  2.4.4 Teori Ketidaksantunan Berbahasa dalam Pandangan Culpeper ................ 30

  2.4.3 Teori Ketidaksantunan Berbahasa dalam Pandangan Locher ................... 28

  2.4.2 Teori Ketidaksantunan Berbahasa dalam Pandangan Terkourafi.............. 27

  2.4.1 Teori Ketidaksantunan Berbahasa dalam Pandangan Locher and Watts .......................................................................................................... 25

  2.4 Teori-teori Ketidaksantunan .................................................................................. 25

  2.3.6 Ketidaksantunan Berbahasa ....................................................................... 24

  3.7 Trianggulasi Data ................................................................................................. 64

  

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................... 65

  4.2.2.3 Subkategori Memerintah .............................................................. 85

  4.2.3.7 Subkategori Menanyakan ............................................................. 108

  4.2.3.6 Subkategori Menyarankan ............................................................ 106

  4.2.3.5 Subkategori Marah ........................................................................ 103

  4.2.3.4 Subkategori Menyindir .................................................................. 101

  4.2.3.3 Subkategori Menolak ..................................................................... 98

  4.2.3.2 Subkategori Mengejek ................................................................... 96

  4.2.3.1 Subkategori Kesal .......................................................................... 93

  4.2.3 Kategori Ketidaksantunan Melecehkan Muka .......................................... 93

  4.2.2.7 Subkategori Menegaskan .............................................................. 92

  4.2.2.6 Subkategori Mengancam .............................................................. 90

  4.2.2.5 Subkategori Menanyakan ............................................................. 89

  4.2.2.4 Subkategori Kecewa ..................................................................... 88

  4.2.2.2 Subkategori Marah ........................................................................ 83

  4.1 Deskripsi Data ....................................................................................................... 65

  4.2.2.1 Subkategori Menyindir .................................................................. 81

  4.2.2 Kategori Ketidaksantunan Mengancam Muka Sepihak ............................ 81

  4.2.1.4 Subkategori Marah ....................................................................... 79

  4.2.1.3 Subkategori Kesal ......................................................................... 78

  4.2.1.2 Subkategori Menolak ..................................................................... 75

  4.2.1.1 Subkategori Menentang ................................................................. 73

  4.2.1 Kategori Ketidaksantunan Melanggar Norma ........................................... 73

  4.2 Analisis Data ....................................................................................................... 71

  4.1.5 Menimbulkan Konflik .................................................................................. 71

  4.1.4 Menghilangkan Muka ................................................................................... 70

  4.1.3 Melecehkan Muka ........................................................................................ 68

  4.1.2 Mengancam Muka Sepihak .......................................................................... 68

  4.1.1 Melanggar Norma ......................................................................................... 67

  4.2.4 Kategori Ketidaksantunan Menghilangkan Muka ..................................... 110

  4.2.4.2 Subkategori Mengejek .................................................................. 112

  4.3.2.1 Subkategori Menyindir .................................................................. 148

  4.3.3.5 Subkategori Marah ........................................................................ 185

  4.3.3.4 Subkategori Menyindir .................................................................. 182

  4.3.3.3 Subkategori Menolak ..................................................................... 178

  4.3.3.2 Subkategori Mengejek ................................................................... 174

  4.3.3.1 Subkategori Kesal .......................................................................... 170

  4.3.3 Kategori Ketidaksantunan Melecehkan Muka .......................................... 169

  4.3.2.7 Subkategori Menegaskan ............................................................... 166

  4.3.2.6 Subkategori Mengancam ............................................................... 164

  4.3.2.5 Subkategori Menanyakan .............................................................. 162

  4.3.2.4 Subkategori Kecewa ...................................................................... 160

  4.3.2.3 Subkategori Memerintah ............................................................... 157

  4.3.2.2 Subkategori Marah ........................................................................ 153

  4.3.2 Kategori Ketidaksantunan Mengancam Muka Sepihak ............................ 148

  4.2.4.3 Subkategori Kesal ......................................................................... 115

  4.3.1.4 Subkategori Marah ........................................................................ 145

  4.3.1.3 Subkatgeori Kesal .......................................................................... 142

  4.3.1.2 Subkategori Menolak ..................................................................... 137

  4.3.1.1 Subkategori Menentang ................................................................. 130

  4.3.1 Kategori Ketidaksantunan Melanggar Norma ........................................... 130

  4.3 Pembahasan ........................................................................................................ 129

  4.2.5.5 Subkategori Menolak .................................................................... 128

  4.2.5.4 Subkategori Menyindir ................................................................. 126

  4.2.5.3 Subkategori Menyepelekan ........................................................... 124

  4.2.5.2 Subkategori Kesal ......................................................................... 121

  4.2.5.1 Subkategori Marah ........................................................................ 119

  4.2.5 Kategori Ketidaksantunan Menimbulkan Konflik .................................... 119

  4.2.4.4 Subkategori Menegaskan .............................................................. 118

  4.3.3.6 Subkategori Menyarankan ............................................................. 189

  4.3.4 Kategori Ketidaksantunan Menghilangkan Muka ..................................... 194

  5.1.1 Wujud Ketidaksantunan ............................................................................ 227

  5.2.2 Bagi Penelitian Lanjutan ........................................................................... 233

  5.2.1 Bagi Keluarga ............................................................................................ 232

  5.2 Saran ................................................................................................................... 232

  5.1.3 Maksud Ketidaksantunan .......................................................................... 231

  5.1.2.5 Menimbulkan Konflik ................................................................... 230

  5.1.2.4 Menghilangkan Muka ................................................................... 229

  5.1.2.3 Melecehkan Muka ......................................................................... 229

  5.1.2.2 Mengancam Muka Sepihak ........................................................... 228

  5.1.2.1 Melanggar Norma ......................................................................... 228

  5.1.2 Penanda Ketidaksantunan .......................................................................... 227

  5.1 Simpulan ............................................................................................................. 227

  4.3.4.1 Subkategori Menyindir .................................................................. 195

  

BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 227

  4.3.5.5 Subkategori Menolak ..................................................................... 223

  4.3.5.4 Subkategori Menyindir .................................................................. 220

  4.3.5.3 Subkategori Menyepelekan ........................................................... 217

  4.3.5.2 Subkategori Kesal ......................................................................... 213

  4.3.5.1 Subkategori Marah ........................................................................ 209

  4.3.5 Kategori Ketidaksantunan Menimbulkan Konflik .................................... 209

  4.3.4.4 Subkategori Menegaskan ............................................................... 206

  4.3.4.3 Subkategori Kesal .......................................................................... 203

  4.3.4.2 Subkategori Mengejek ................................................................... 199

  

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 234

LAMPIRAN ..................................................................................................................... 236

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  

DAFTAR BAGAN

  Bagan Kerangka Berpikir ................................................................................................. 56

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 1 Jumlah Data Tuturan berdasarkan Kategori Ketidaksantunan......................... 65 Tabel 2 Persentase Jumlah Data Tuturan berdasarkan Subkategori Ketidaksantunan.... 66 Tabel 3 Data Tuturan Melanggar Norma....................................................................... 67 Tabel 4 Data Tuturan Mengancam Muka Sepihak......................................................... 68 Tabel 5 Data Tuturan Melecehkan Muka....................................................................... 69 Tabel 6 Data Tuturan Menghilangkan Muka................................................................. 70 Tabel 7 Data Tuturan Menimbulkan Konflik................................................................. 71

BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian.

1.1 Latar Belakang Masalah

  Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain. Sebagai makhluk sosial, manusia tentu saling berinteraksi satu sama lain. Manusia dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa. Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas dalam hati. Namun, lebih jauh lagi bahasa merupakan alat untuk berinteraksi atau berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, konsep atau perasaan. Chaer (2011:1) mendefinisikan bahasa sebagai suatu sistem lambang berupa bunyi, bersifat arbitrer, digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri.

  Ilmu yang mengkaji dan menjelaskan tentang bahasa disebut linguistik. Perkembangan linguistik sangat pesat. Kajian tentang bahasa tidak hanya meliputi satu aspek saja. Pada dasarnya linguistik mempunyai dua bidang besar yaitu mikrolinguistik dan makrolinguistik (Nikelas, 1988:14). Mikrolinguistik adalah bidang yang mengkaji bahasa dari struktur dalam bahasa tersebut, sedangkan makrolinguistik mempelajari bahasa dalam hubungannya dengan faktor-faktor di luar bahasa. Ilmu linguistik tersebut menjadi dasar bagi ilmu-ilmu yang lain, seperti kesusastraan, filologi, pengajaran bahasa, penterjemahan, dan sebagainya.

  Linguistik ditinjau dari faktor-faktor di luar bahasa memiliki beberapa cabang. Salah satunya yaitu ilmu pragmatik. Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari penggunaan bahasa sesuai konteks situasi tuturan. Rahardi (2003:16) mengemukakan bahwa ilmu pragmatik sesungguhnya mengkaji maksud penutur di dalam konteks situasi dan lingkungan sosial-budaya tertentu. Pragmatik mengkaji satuan lingual tertentu secara eksternal. Makna yang dikaji dalam pragmatik bersifat terikat konteks dan bertujuan untuk memahami maksud penutur. Sejalan dengan pengertian tersebut, banyak hal menarik untuk dikaji lebih mendalam, khususnya berkaitan dengan bidang kajian pragmatik yaitu kesantunan dan ketidaksantunan berbahasa.

  Berbahasa itu sendiri terdiri dari dua bentuk, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Bahasa lisan atau yang sering diucapkan dianggap utama di dalam bahasa karena lambang yang digunakan berupa bunyi. Fungsi bahasa yang terutama adalah sebagai alat untuk bekerja sama atau berkomunikasi di dalam kehidupan bermasyarakat (Chaer, 2011:2). Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa setiap individu menggunakan bahasa dengan tujuan tertentu. Salah satunya untuk menyampaikan maksud kepada orang lain.

  Masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, budaya, adat istiadat, agama, latar belakang sosial, dan profesi yang beragam, sudah tentu memiliki kemampuan dan karakteristik yang berbeda pula ketika berkomunikasi. Ada yang mampu bertutur kata secara halus dengan maksud yang jelas sehingga membuat orang lain berkenan. Namun, tidak sedikit yang kurang memperhatikan

  Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar saja belum cukup ketika seseorang berkomunikasi. Masih ada satu kaidah lagi yang perlu diperhatikan yaitu kesantunan. Struktur bahasa yang santun adalah struktur bahasa yang disusun oleh penutur/penulis agar tidak menyinggung perasaan pendengar atau pembaca (Pranowo, 2009:4). Selain bahasa yang santun, dibutuhkan pula mimik, gerak-gerik tubuh, sikap atau perilaku untuk mendukung pengungkapan kepribadian seseorang. Kesantunan berbahasa adalah bidang kajian pragmatik yang sudah banyak diteliti dan dikaji secara mendalam oleh para peneliti.

  Kesantunan berbahasa berkaitan dengan penggunaan bahasa yang baik agar tidak menyinggung perasaan orang lain. Sementara itu, ketidaksantunan berbahasa merupakan kajian pragmatik baru yang dipahami sebagai penggunaan bahasa yang tidak baik dan seringkali menyinggung perasaan orang lain. Fenomena pragmatik yang tidak dikaji secara mendalam, tentu tidak akan bermanfaat banyak bagi perkembangan ilmu bahasa, khususnya pragmatik.

  Ketidaksantunan berbahasa dapat dikaji dalam berbagai ranah, yaitu pendidikan, keluarga, dan agama. Ranah keluarga merupakan salah satu bidang kajian yang menarik untuk diteliti, karena kemampuan berbahasa seseorang tentu berawal dari kebiasaan berbahasa di dalam keluarganya. Sebagaimana sudah dipaparkan sebelumnya bahwa setiap individu memiliki kemampuan dan karakteristik tersendiri ketika berkomunikasi. Oleh karena itu, kebahasaan yang mereka gunakan tentu akan berbeda.

  Strata sosial dalam masyarakat turut mempengaruhi kebahasaan ketika masyarakat (Bungin, 2006:49). Secara umum, strata sosial dalam masyarakat memunculkan kelas-kelas sosial yang terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu atas (upper class), menengah (middle class), dan bawah (lower class). Kelas atas mewakili kelompok elite di masyarakat yang jumlahnya sangat terbatas. Kelas menengah mewakili kelompok profesional, kelompok pekerja, wiraswastawan, pedagang, dan kelompok fungsional lainnya. Kelas bawah mewakili kelompok pekerja kasar, buruh harian, buruh lepas, dan semacamnya (Bungin, 2006:49-50). Keluarga yang memiliki status sosial lebih tinggi cenderung memiliki kemampuan berkomunikasi yang lebih baik daripada keluarga dengan status sosial rendah.

  Selain strata sosial yang ada dalam masyarakat, perkembangan zaman sudah tentu turut mempengaruhi kebahasaan seseorang ketika berkomunikasi.

  Terlebih ketika profesi tertentu mengakibatkan sifat individualis semakin menjamur di kalangan masyarakat. Harapan untuk dapat berbahasa secara santun nampaknya akan sulit terwujud jika bertegur sapa saja menjadi aktivitas yang langka dijumpai dalam masyarakat individualis. Fenomena kebahasaan yang terjadi dalam setiap keluarga tentu berbeda-beda. Fenomena kebahasaan dalam keluarga petani yang sebagian besar masih hidup dalam kesederhanaan dan tinggal di wilayah yang jauh dari keramaian kota tentu berbeda jika dibandingkan dengan kebahasaan dalam komunikasi keluarga di lingkungan kraton, keluarga pendidik, keluarga pedagang, dan lainnya.

  Petani merupakan salah satu mata pencaharian yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bercocok tanam di sawah atau ladang. Ketika antara petani yang satu dengan petani yang lain. Mereka akan saling bertegur sapa, membantu menggarap sawah, melakukan perbincangan, bahkan bergurau.

  Kebahasaan dalam komunikasi yang terjadi mungkin ditandai dengan suara yang keras, penggunaan bahasa daerah yang masih khas, dan percakapan yang akrab atau terdengar ramah. Oleh karena keakraban yang terjalin setiap kali beraktivitas, memungkinkan timbulnya bentuk-bentuk ketidaksantunan dalam berbahasa.

  Penggunaan bahasa demikian dengan sendirinya akan terbawa dalam komunikasi di dalam keluarga masing-masing.

  Kabupaten Bantul adalah salah satu kabupaten dari lima kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kabupaten Bantul merupakan kawasan yang identik dengan persawahan. Letak geografis yang demikian tentu menandakan bahwa sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani, baik sebagai pemilik sawah itu sendiri maupun petani sebagai penggarap sawah milik orang lain. Oleh karena itu, Kabupaten Bantul menjadi daya tarik tersendiri bagi peneliti untuk mengkaji lebih dalam bagaimana ketidaksantunan linguistik dan pragmatik dalam ranah keluarga petani. Bertolak dari latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji ketidaksantunan linguistik dan pragmatik dalam ranah keluarga petani di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

  1) Wujud ketidaksantunan linguistik dan pragmatik apa sajakah yang terdapat dalam ranah keluarga petani di Kabupaten Bantul, Yogyakarta?

  2) Penanda ketidaksantunan linguistik dan pragmatik apa sajakah yang digunakan dalam ranah keluarga petani di Kabupaten Bantul,

  Yogyakarta? 3)

  Maksud apa sajakah yang mendasari orang menggunakan bentuk-bentuk kebahasaan yang tidak santun dalam ranah keluarga petani di Kabupaten Bantul, Yogyakarta?

1.3 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

  1) Mendeskripsikan wujud-wujud ketidaksantunan linguistik dan pragmatik dalam ranah keluarga petani di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

  2) Mendeskripsikan penanda-penanda ketidaksantunan linguistik dan pragmatik dalam ranah keluarga petani di Kabupaten Bantul,

  Yogyakarta. 3)

  Mendeskripsikan maksud yang mendasari orang menggunakan bentuk- bentuk kebahasaan yang tidak santun dalam ranah keluarga petani di Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

  1.4 Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil dan manfaat bagi berbagai pihak. Manfaat-manfaat tersebut antara lain sebagai berikut.

  1) Manfaat teoretis

  a) Penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu bahasa, khususnya pragmatik di Prodi PBSI.

  b) Berbagai kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini dapat memperluas kajian dan memperkaya khasanah teoretis tentang ketidaksantunan dalam bahasa sebagai fenomena pragmatik baru.

  2) Manfaat praktis

  a) Penelitian ini dapat digunakan oleh para penutur dalam ranah keluarga untuk mempertimbangkan bentuk-bentuk ketidaksantunan berbahasa yang harus dihindari dalam berkomunikasi.

  b) Penelitian ini diharapkan dapat memperkuat pendidikan karakter dalam lingkup keluarga yang merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh bagi pembentukan karakter bangsa.

  1.5 Batasan Istilah

  1) Ketidaksantunan berbahasa Struktur bahasa penutur yang tidak berkenan di hati mitra tutur.

  2) Linguistik Ilmu tentang bahasa; telaah bahasa secara ilmiah (Depdiknas, 2008:832).

  3) Pragmatik

  Ilmu pragmatik adalah ilmu yang mengkaji maksud penutur di dalam konteks situasi dan lingkungan sosial-budaya tertentu (Rahardi, 2003:16).

  4) Ketidaksantunan linguistik

  Ketidaksantunan berbahasa yang dikaji dari aspek linguistik suatu tuturan.

  5) Ketidaksantunan pragmatik

  Ketidaksantunan berbahasa yang dikaji dari konteks situasi yang menyertai suatu tuturan.

  6) Keluarga

  Ibu dan bapak beserta anak-anaknya; orang seisi rumah yang menjadi tanggungan; satuan kekerabatan yang sangat mendasar dalam masyarakat (Depdiknas, 2008:659). 7)

  Petani Orang yang pekerjaannya bercocok tanam (Depdiknas, 2008:1400).

  8) Keluarga Petani

  Satuan kekerabatan terkecil dalam masyarakat yang pekerjaannya bercocok tanam.