MANAJEMEN KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK

  Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2

  ADAM MUKHARIL BACHTIAR Jurusan Teknik Informatika

  Universitas Komputer Indonesia Dalam pembangunan sebuah sistem ada satu tahap yang merupakan titik awal pembangunan sistem tersebut dan menjadi hal yang kritikal yaitu rekayasa kebutuhan. Rekayasa kebutuhan akan dibagi menjadi beberapa tahap untuk melihat kebutuhan setiap pemangku kepentingan yang ada di dalam sistem. Ternyata ketika merekayasa kebutuhan, banyak terjadi perubahan yang terkadang cukup signifikan pada kebutuhan-kebutuhan yang sudah dielisitasi.

  Perubahan kebutuhan sebenarnya bukanlah musuh bagi seorang perekayasa kebutuhan karena memang perubahan kebutuhan tidak bisa dihindari dalam setiap pembuatan sistem. Musuh utama dari perekayasa sistem adalah perubahan kebutuhan yang tidak dimanajemen dengan baik sehingga menghasilkan masalah-masalah lain yang mendukung pembangunan sistem tersebut. Oleh karena itu dibutuhhkan sebuah konsep dimana perubahan kebutuhan akan didokumentasikan dan diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu jalannya proses rekayasa kebutuhan. Proses itu adalah manajemen kebutuhan. Manajemen kebutuhan membutuhkan kemampuan dan beberapa konsep yang harus dipahami dalam menjalankannya

  PENDAHULUAN

  Requirements management (selanjutnya

  disebut manajemen kebutuhan) adalah sebuah proses untuk mendokumentasikan, menganalisa, melacak dan mengatur prioritas sebuah kebutuhan yang kemudian dikomunikasikan dengan stakeholder. Tujuan dari manajemen kebutuhan adalah untuk memastikan bahwa dokumen kebutuhan yang ada sudah sesuai dengan ekspektasi customer, internal dan external

  stakeholder. Manajemen kebutuhan

  dimulai dengan analisis dan elisitasi tujuan dan batasan sebuah organisasi. Selanjutnya dilanjutkan dengan kegiatan mendukung perencanaan dari sebuah kebutuhan dan mengintegrasikannya dengan organisasi.

  M a n a j e m e n k e b u t u h a n m e l i p u t i komunikasi antara project team dengan stakeholder dan penyesuaian jika terjadi perubahan spesifikasi kebutuhan. Untuk mencegah terjadinya sebuah kebutuhan menimpa kebutuhan yang lain maka sebuah komunikasi yang terus menerus dan penggunaan tools untuk manajemen kebutuhan perlu dilakukan.

  PEMBAHASAN Kebutuhan dan Manajemen Kebutuhan

  Salah satu alasan kenapa sebuah tim pengembang membutuhkan manajemen kebutuhan adalah karena menginginkan proyek yang mereka kerjakan berjalan dengan sukses. Bisa dikatakan bahwa menghindari kegagalan dalam suatu bidang

  TEKNIK

MANAJEMEN KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK

  Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2

  Adam Mukharil Bachtiar proyek adalah suatu motivasi untuk Tentunya dalam mencapai sesuatu yang memanajemen kebutuhan. Selain itu, baik terkadang seseorang menemukan m a n a j e m e n k e b u t u h a n d a p a t kendala-kendala baik yang memberikan meningkatkan kemungkinan sebuah pengaruh secara besar ataupun kecil. proyek menjadi sukses serta akan Sama seperti hal tersebut, terdapat memunculkan kelebihan-kelebihan yang masalah-masalah yang dihadapi dalam menjadi faktor dalam mendukung memanajemen kebutuhan. Dalam survey suksesnya suatu proyek. yang dilakukan pada tahun 1996 terhadap pihak pengembang, manajer,

  Sebelum masuk ke tahap pembahasan dan personil penjamin kualitas ditemui lain, ada baiknya membahas terlebih empat masalah dasar dalam merekayasa dahulu apa yang dimaksud dengan kebutuhan, antara lain: kebutuhan. Kebutuhan adalah kondisi a. Tidak bisa menelusuri perubahan atau kemampuan yang sebuah sistem kebutuhan (71%) harus penuhi. Dalam sebuah sistem ada

  b. Susah menuliskan kebutuhan (70%) istilah yang disebut sebagai kebutuhan c. Fitur-fitur kebutuhan di luar nalar perangkat lunak. Kebutuhan software (67%) didefinisikan dalam berbagai pengertian,

  d. Kebutuhan tidak terorganisasi dengan antara lain: baik (54%).

  a. Kemampuan sebuah perangkat lunak dibutuhkan oleh penggunanya untuk K e t i k a p e r m a s a l a h a n d i a t a s memecahkan masalah atau untuk dikombinasikan dengan manajemen mencapai sebuah tujuan. kebutuhan dan skills yang tidak b. Kemampuan sebuah perangkat lunak mencukupi, dan penggunaan tools yang harus bisa dipadukan oleh sebuah salah maka kebutuhan yang baik tidak sistem atau komponen dari sistem dapat ditemukan. tersebut untuk memenuhi sebuah contract, spesifikasi, standar, atau Skills dalam Manajemen Kebutuhan dokumen formal lainnya.

  Dalam sub bab sebelumnya disebutkan Seperti telah disebutkan sebelumnya, beberapa masalah yang dihadapai baik untuk bisa mendapatkan hasil yang baik dalam perekayasaan dan manajemen maka dalam membangun sebuah sistem kebutuhan. Untuk bisa memecahkan dibutuhkan manajemen kebutuhan. permasalahan di atas maka dibutuhkan Manajemen kebutuhan dapat diartikan skills dalam melakukan manajemen sebagai: kebutuhan. Ada beberapa kemampuan a. Sebuah pendekatan yang sistematik utama yang harus dimiliki oleh seorang untuk mengelisitasi, mengorganisir, perekayasa kebutuhan, yaitu: dan mendokumentasikan kebutuhan- kebutuhan dari sebuah sistem.

  a. Mampu menganalisa masalah

  b. Sebuah proses yang menyediakan Ada beberapa langkah dalam menganalisa dan mengatur perjanjian antara permasalahan yaitu: customer dan tim proyek dalam 1) Mendapatkan persetujuan dari pengubahan kebutuhan dari sebuah masalah-masalah yang sedang sistem. dipecahkan.

  2) M e n g i d e n t i f i k a s i p e m a n g k u Permasalahan dalam Merekayasa dan kepentingan. Memanajemen Kebutuhan 3) Mendefinisikan lingkup dari sistem.

  4) Mengidentifikasi batasan-batasan yang diterapkan ke dalam sistem. Adam Mukharil Bachtiar Majalah Ilmiah UNIKOM

  Vol.9, No. 2

  yang lebih detil dari definisi sistem yang berlevel tinggi dan memverifikasi sistemnya cocok dengan kebutuhan

  b. Mampu memahami kebutuhan- p e m a n g k u k e p e n t i n g a n d a n kebutuhan pemangku kepentingan mempunyai behavior sesuai yang diharapkan. Kebutuhan berasal dari banyak sumber yang terkait dengan sistem f. Mampu memanajemen perubahan yang akan dibangun. Sangat penting dari kebutuhan sekali bagi seorang perekayasa kebutuhan untuk bisa memilah-milah Satu yang pasti dari perekayasaan kebutuhan berdasarkan sumber- sistem adalah kebutuhan yang sumber yang mengeluarkannya. Tidak berubah. Tentunya, perubahan hanya itu, perekayasa kebutuhan juga kebutuhan ini bukanlah musuh bagi perekayasa kebutuhan. Musuh harus mempunyai banyak akses ke s u m b e r - s u m b e r y a n g b i s a sebenarnya adalah perubahan mengeluarkan kebutuhan untuk kebutuhan yang tidak dimanajemen mendukung pengumpulan kebutuhan. dengan baik. Dengan memanajemen perubahan maka perubahan yang

  c. Mampu mendefinisikan sistem terjadi dapat ditelusuri dengan baik sehingga bisa ditindak lanjuti.

  Untuk dapat mendefinisikan sebuah sistem dengan baik, perekayasa Teknik Manajemen Kebutuhan k e b u t u h a n h a r u s m a m p u menterjemahkan dan mengorganisir Pada umumnya ada empat kelompok pemahaman dari beberapa kebutuhan informasi yang harus dikumpulkan pada pemangku kepentingan menjadi manajemen kebutuhan: sebuah deskripsi yang berguna untuk

  1. User- tugas-tugas apa saja yang harus pembangunan sistem. Perekayasa dilakukan oleh user. kebutuhan juga diharapkan bisa

  2. Teknis

  • – lingkungan perangkat keras menulis definisi sistem dalam bentuk dan perangkat lunak. b a h a s a n a t u r a l s e b e l u m

  3. Bisnis

  • – mengumpulkan tujuan dari menuliskannya dalam bentuk yang domain bisnis seperti kenaikan lebih formal. keuntungan ataupun efektifitas.

  4. Fungsional

  • – bagaimana produk akan d. Mampu memanajemen lingkup dari dibuat.

  sebuah sistem Untuk mengurangi resiko kegagalan dalam

  Memanajemen lingkup dari sebuah manajemen proyek ada enam teknik yang sistem di sini lebih kepada dapat digunakan, yaitu: penyesuaian lingkup sistem yang akan -

  1. Wawancara mengidentifikasi dibangun terhadap ketersediaan p e m a n g k u k e p e n t i n g a n d a n sumber daya yang ada. kebutuhannya.

  2. Workshop kebutuhan - berusaha

  e. Mampu mendefinisikan ulang sebuah mencari konsensus di antara sistem pemangku kepentingan.

  3. Brainstorming

  • – berusaha menemukan Men d ef i n i s i k a n u l a n g s i s t em pendekatan baru yang inovatif. mempunyai dua poin penting yang

  4. Storyboarding

  • – memastikan produk penting yaitu mendevelop deskripsi yang dibuat sesuai dengan kebutuhan.
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2

  Adam Mukharil Bachtiar

5. Use case s e n d i r i . S e o r a n g p e m a n g k u

  • – memastikan produk yang dibuat sesuai dengan keinginan dan kepentingan akan mempunyai aliran kerja user. kebutuhan yang berbeda dengan
  • – 6. M a n a j e m e n p e r u b a h a n pemangku kepentingan yang lainnya.

  memanajemen perubahan yang terjadi Fitur-fitur yang diminta biasanya relatif ketika perangkat lunak dibuat. terhadap kebutuhan mereka sendiri.

  Terkadang antar satu kebutuhan Konsep Penting dari Kebutuhan dengan kebutuhan lain akan mempunyai ketergantungan sehingga

  Untuk bisa mengaplikasikan skills ketika terjadi perubahan pada satu manajemen kebutuhan terhadap sebuah kebutuhan maka kebutuhan lainnya proyek, perekayasa kebutuhan harus pun akan ikut berubah. Dengan adanya memahami beberapa konsep yang kejadian ini maka ketertelusuran berguna bagi semua orang yang ada pada antara kebutuhan harus dijaga baik proyek tersebut. Konsep-konsep tersebut supaya perekayasa kebutuhan bisa adalah: meli hat k et erh ubu ng a n ant ar a. Tipe-tipe kebutuhan kebutuhan dengan baik.

  Semakin besar sistem yang dibangun

  d. Atribut Multi-dimensional maka semakin banyak pula tipe-tipe kebutuhan yang muncul. Tipe Setiap tipe-tipe kebutuhan akan kebutuhan sebetulnya adalah sebuah mempunyai atribut yang berbeda dan kelas dari kebutuhan. Dengan masing-masing kebutuhannya pun mengidentifikasi tipe-tipe kebutuhan, akan mempunyai nilai atribut yang tim proyek akan dapat mengorganisasi berbeda (multi-dimensional). Seorang kebutuhan dalam jumlah yang besar p e r e k a y a s a h a r u s m a m p u menjadi sesuatu yang berarti dan membedakan nilai-nilai dari tiap atribut menjadi grup-grup yang lebih kemudian merangkainya dalam termanajemen. sebuah tipe kebutuhan yang sesuai.

  b. Cross Functional Teams

  e. Change history Tidak seperti proses lain yang ada Antara kebutuhan individual maupun dalam perekayasaan sistem, rekayasa koleksi kebutuhan akan mempunyai d a n m a n a j e m e n k e b u t u h a n sejarah yang berarti sepanjang waktu. merupakan proses yang terkait dengan S e m e n t a r a d i k e t a h u i b a h w a banyak pihak baik dari pihak developer perubahan dalam rekayasa kebutuhan maupun dari pihak pemangku sangat tidak terhindarkan. Oleh karena kepentingan. Bahkan terkadang itu dibutuhkan perekaman terhadap perek a ya s a k eb ut u h an h a ru s versi dari perangkat lunak atau sistem menyertakan pihak lain yang tidak yang dibangun sehingga sebuah berada dalam sistem tapi mengerti perangkat lunak dapat dikembangkan akan domain bisnis dari sistem dan dimanajemen dengan baik dan tersebut. inkremental.

  c. Traceabilitiy Cara Kerja Manajemen Kebutuhan Seperti yang sudah disebutkan pada Setelah membahas skills dan konsep tipe-tipe kebutuhan, tidak ada satu pada manajemen kebutuhan, sekarang ekspresi dari kebutuhan yang berdiri akan diterangkan bagaimana urutan kerja

  Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2

  c. Manajemen kebutuhan yang baik dapat meningkatkan kesuksesan dari suatu proyek.

  Management to the Rescue, Cambridge.

  Schwartz, Mathew, 2006, Requirements

  Requirements Management with Use Case, Technical Paper.

  Oberg, Roger, dkk., 1999, Applying

  Management Means Better Business, Application development.

  f. Penggunaan tools yang tepat juga bisa m e m b a n t u p e k e r j a a n d a l a m memanajemen kebutuhan. DAFTAR PUSTAKA Gates, Lana, 2008, Better requirements

  e. Setiap konsep penting dalam m a n a j e m e n k e b u t u h a n a k a n mempunyai aliran kerja yang berbeda dan harus dipenuhi agar manajemen kebutuhan dapat berjalan dengan runut dan baik.

  d. Untuk bisa melakukan manajemen kebutuhan secara baik maka dibutuhkan beberapa skill dan konsep yang harus diperhatikan dalam memanajemen kebutuhan.

  b. Salah satu langkah dalam rekayasa kebutuhan adalah manajemen kebutuhan.

  pada manajemen kebutuhan sehingga bisa menghasilkan manajemen kebutuhan yang baik. Untuk bisa memfasilitasi manajemen kebutuhan dengan baik, sebuah tim proyek harus melakukan hal- hal seperti yang disebutkan dalam poin- poin berikut ini:

  KESIMPULAN Dari beberapa sub bab yang telah dibahas sebelumnya maka disimpulkan beberapa poin penting di dalam manajemen kebutuhan, yaitu: a. Perubahan adalah satu hal yang tak terhindarkan dalam perekayasaan kebutuhan.

  h. Memutuskan traceability apa yang dibutuhkan. i. Menyediakan prosedur unatuk m e r e v i e w d a n m e m e c a h k a n perubahan-perubahan yang terjadi pada kebutuhan. j. Mengembangkan mekanisme untuk men-track sejarah dari kebutuhan. k. Membuat progres dan laporan status dari anggota-anggota tim dan manajemen.

  g. Mengidentifikasi anggota-anggota tim ya n g a k a n m en j a d i au t h o r , berkontribusi, atau hanya sekedar melihat satu atau lebih tipe-tipe kebutuhan.

  f. Memilih format-format dari kebutuhan- kebutuhan yang dideskripsikan.

  e. Memilih atribut beserta nilainya dari masing tipe kebutuhan.

  d. Memilih tipe kebutuhan apa yang akan digunakan.

  c. Mengelisitasi kebutuhan-kebutuhan pemangku kepentingan dalam lima lingkup area yang penting seperti: fungsionalitas, kegunaan, kehandalan, perfomansi, dan dukungan.

  b. Mengembangkan visi dari sistem yang m en j el a s k a n p erm a s a l a h a n - permasalahan yang akan dipecahkan oleh sistem tersebut.

  a. Setuju terhadap common vocabulary dari sebuah proyek.

  Adam Mukharil Bachtiar

  

Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2