KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 46 TAHUN 2007
TENTANG
KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :

Mengingat

:

a.

bahwa wilayah Bat am sert a pulau-pulau kecil di sekit arnya t elah
memenuhi
krit eria unt uk
dit et apkan sebagai

Kawasan
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas;

b.

bahwa unt uk lebih memaksimalkan pelaksanaan pengembangan
sert a menj amin kegiat an usaha di bidang perekonomian yang
meliput i
perdagangan,
marit im,
indust ri,
perhubungan,
perbankan, pariwisat a, dan bidang-bidang lainnya dalam
kawasan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu unt uk
menet apkan kawasan dimaksud menj adi Kawasan Perdagangan
Bebas dan Pelabuhan Bebas;

c.

bahwa berdasarkan Pasal 4 Perat uran Pemerint ah Penggant i

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2007 t ent ang Perubahan At as
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2000 t ent ang Penet apan
Perat uran Pemerint ah Penggant i Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2000 t ent ang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas
menj adi Undang-Undang, pembent ukan Kawasan Perdagangan
Bebas dan Pelabuhan Bebas dit et apkan dengan Perat uran
Pemerint ah;

d.

bahwa berdasarkan pert imbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menet apkan Perat uran
Pemerint ah t ent ang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
Bebas Bat am;

1.

Pasal 5 ayat (2) dan Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;


2.

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 t ent ang Cukai (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 76, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3613);

3.

Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 t ent ang Pembent ukan
Kabupat en Pelalawan, Kabupat en Rokan Hulu, Kabupat en Rokan
Hilir, Kabupat en Siak, Kabupat en Karimun, Kabupat en Nat una,
Kabupat en Kuant an Singingi dan Kot a Bat am (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 151, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3902);

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-2-


Menet apkan :

4.

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2000 t ent ang Penet apan
Perat uran Pemerint ah Penggant i Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2000 t ent ang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas
menj adi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 251, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4053);

5.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 t ent ang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

6.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 t ent ang Pemerint ahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4437) sebagaimana t elah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8
Tahun 2005 t ent ang Penet apan Perat uran Pemerint ah Penggant i
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 t ent ang Perubahan At as
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 t ent ang Pemerint ahan
Daerah menj adi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4548);

7.

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 t ent ang Kepabeanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612)
sebagaimana t elah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2006 t ent ang Perubahan At as Undang-Undang Nomor 10
Tahun 1995 t ent ang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4661);


8.

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 t ent ang Penat aan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

MEMUTUSKAN :
PERATURAN PEMERINTAH TENTANG KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN
PELABUHAN BEBAS BATAM.
BAB I
PEMBENTUKAN KAWASAN
PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS

(1)

Pasal 1
Dengan Perat uran Pemerint ah ini, kawasan Bat am dit et apkan sebagai
Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas unt uk j angka
wakt u 70 (t uj uh puluh) t ahun sej ak diberlakukannya Perat uran

Pemerint ah ini.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-3-

(2)

Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Bat am
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliput i Pulau Bat am, Pulau
Tont on, Pulau Set okok, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang
dan Pulau Galang Baru;

(3)

Bat as t et ap dan t it ik koordinat dari wilayah sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) adalah sebagaimana dalam pet a
t erlampir yang merupakan bagian yang t idak t erpisahkan dengan
Perat uran Pemerint ah ini.


Pasal 2
(1)

Di dalam Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas
Bat am dilakukan kegiat an-kegiat an di bidang ekonomi, sepert i
sekt or perdagangan, marit im, indust ri, perhubungan, perbankan,
pariwisat a dan bidang lainnya.

(2)

Bidang lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dit et apkan
dengan Perat uran Pemerint ah t ersendiri.

(3)

Pengembangan kegiat an-kegiat an di bidang ekonomi di dalam
Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas pada kawasan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (2) dilakukan sesuai
dengan Rencana Tat a Ruang Wilayah Kot a Bat am.


BAB II
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 3
(1)

Semua aset Ot orit a Pengembangan Daerah Indust ri Pulau Bat am
dialihkan menj adi aset Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan
Bebas dan Pelabuhan Bebas Bat am, kecuali aset yang t elah
diserahkan kepada Pemerint ah Kot a Bat am, sesuai dengan
Perat uran Perundang-undangan.

(2) Pegawai pada Ot orit a Pengembangan Daerah Indust ri Pulau
Bat am dialihkan menj adi pegawai pada Badan Pengusahaan
Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Bat am.

Pasal 4
(1)

Hak Pengelolaan at as t anah yang menj adi kewenangan Ot orit a

Pengembangan Daerah Indust ri Pulau Bat am dan Hak Pengelolaan
at as t anah yang menj adi kewenangan Pemerint ah Kot a Bat am
yang berada di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas
Bat am sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 ayat (2) beralih
kepada Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-4-

Pelabuhan Bebas Bat am sesuai dengan perat uran perundangundangan.
(2)

Hak-hak yang ada diat as Hak Pengelolaan at as t anah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) t et ap berlaku sampai masa
berlakunya berakhir.

(3)


Unt uk perpanj angan/ pembaharuan hak set elah hak sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) berakhir, akan diberikan sesuai dengan
Perat uran Perundang-undangan.

BAB III
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 5
Pada saat Perat uran Pemerint ah ini mulai berlaku, segala perj anj ian,
kesepakat an, at au kerj asama sert a izin at au f asilit as yang diberikan
oleh Ot orit a Pengembangan Daerah Indust ri Pulau Bat am dan
Pemerint ah Kot a Bat am dinyat akan t et ap berlaku sampai masa
berlakunya berakhir.

Pasal 6
(1)

Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
Bebas Bat am dit et apkan paling lambat pada t anggal 31 Desember
2008.

(2)

Sebelum t erbent uknya Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan
Bebas dan Pelabuhan Bebas Bat am, maka t ugas dan wewenangnya
dilaksanakan secara bersama ant ara Pemerint ah Kot a Bat am
dengan Ot orit a Pengembangan Daerah Indust ri Pulau Bat am
sesuai dengan t ugas pokok dan f ungsi masing-masing.
Pasal 7

Perat uran Pemerint ah ini mulai berlaku pada t anggal diundangkan.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-5-

Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan
Perat uran Pemerint ah ini dengan penempat annya dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia.

Dit et apkan di Jakart a
pada t anggal 20 Agust us 2007
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
t t d.
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Diundangkan di Jakart a
pada t anggal 20 Agust us 2007
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
t t d.
ANDI MATTALATTA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2007 NOMOR 107

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 46 TAHUN 2007
TENTANG
KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM

I.

II.

UMUM
Perat uran Pemerint ah Penggant i Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2000 t ent ang
Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas sebagaimana t elah dit et apkan
menj adi Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2000 menet apkan sej umlah krit eria
bagi suat u kawasan unt uk dapat diusulkan menj adi Kawasan Perdagangan Bebas
dan Pelabuhan Bebas, diant aranya krit eria yang t erkait dengan let ak kawasan
t ersebut .
Let ak Bat am di sisi j alur perdagangan int ernasional paling ramai di dunia dan
perannya yang demikian pent ing sebagai salah sat u gerbang dan uj ung t ombak
ekonomi Indonesia merupakan pert imbangan ut ama bagi penet apan Kawasan
Bat am menj adi Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas.
Let ak geograf is Bat am yang unik dan khusus menj adikan posisinya begit u sent ral,
karena dapat dij adikan sebagai pint u gerbang bagi arus masuk invest asi, barang,
dan j asa dari luar negeri yang berguna bagi peningkat an kesej aht eraan rakyat
Indonesia. Selain dapat dif ungsikan sebagai sent ral pengembangan indust ri sarat
t eknologi yang dapat memberikan manf aat di masa depan dan pengembangan
indust ri-indust ri dengan nilai t ambah yang t inggi, kawasan Bat am dapat pula
berf ungsi sebagai t empat pengumpulan dan penyaluran hasil produksi dari dan ke
seluruh wilayah Indonesia sert a negara-negara lain. Mengingat let aknya t epat
pada j alur kapal laut int ernasional maka kawasan Bat am dapat menj adi pusat
pelayanan lalu lint as kapal int ernasional. Selain it u dengan posisi Bat am didukung
oleh kondisi Sumat era yang t elah j auh berkembang, memudahkan penyediaan
t enaga kerj a dan sarana pengembangan kemampuan t enaga kerj a.
Di samping it u, pada kawasan Bat am j uga t ersedia lahan, inf rast rukt ur dan
indust ri pendukung yang memadai.
Namun, pert imbangan yang sangat pent ing adalah adanya komit men Pemerint ah
Daerah yang bersangkut an unt uk melaksanakan pengelolaan Kawasan
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas. Unt uk it u, perlu dit erbit kan Perat uran
Pemerint ah t ent ang penet apan Bat am sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan
Pelabuhan Bebas dengan bat as-bat as yang j elas dan mudah dikont rol
keamanannya dan t idak mengganggu keberlanj ut an lingkungan hidup, sesuai
Rencana Tat a Ruang Wilayah Nasional.

PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup j elas.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-2-

Pasal 2
Cukup j elas.
Pasal 3
Cukup j elas.
Pasal 4
Ayat (1)
Hak Pengelolaan yang menj adi wewenang Pemerint ah Kot a Bat am
beralih kepada Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan
Pelabuhan Bebas Bat am set elah t erj adi pelepasan hak pengelolaannya
oleh Pemerint ah Kot a Bat am.
Ayat (2)
Cukup j elas.
Ayat (3)
Cukup j elas.
Pasal 5
Cukup j elas.
Pasal 6
Cukup j elas.
Pasal 7
Cukup j elas.
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4757