Tips Tips Menanggulangi Masalah Atap 082

MASALAH ATAP
Tanggulangi Bocor Dari Sumbernya
Tingginya urah hujan seperti di Indonesia berpengaruh pada desain atap rumah beserta detailnya.
Jika kurang cermat, pasti menimbulkan masalah seperti masuknya air ke dalam rumah melalui celahcelah atap alias bocor.
Bocor pada atap terlihat dari adanya air yang menetes/ merembes dari plafon atau sambungan
plafon dan dinding. Meski wujudnya selalu sama, namun sumber penyebab bocor bisa berbeda.
Menangani bocor sebaiknya dimulai dari sumbernya dan diselesaikan sampai tuntas secara sekaligus
(tidak boleh ada bagian yang ditunda).
Penyebab kebocoran umumnya terkait dengan perencanaan awal saat merencanakan atap. Beberapa
faktor penting yang terkait dengan perencanaan dan teknik pemasangan sering tidak dilakukan sesuai
dengan ketentuan. Akibatnya, kondisi atap tidak siap ketika menerima gangguan cuaca dari luar.
Berikut ini adalah penyebab bocor pada atap dan cara pencegahannya.
1. Atap terlalu landai
Faktor kemiringan atap harus diperhatikan agar air yang tercurah dapat segera dialirkan ke bawah.
Atap yang datar/landai akan menyebabkan air lambat turun ke bawah.
Cara pencegahan :
Desain atap harus mengikuti syarat kemiringan yang ideal, yaitu 30o-40o. Ini adalah batas ideal bagi
rangka atap agar bisa memegang penutup atap (misalnya gentang) dengan baik sehingga air bisa
segera dicurahkan ke tanah.
2. Penutup atap
Pemasangan genteng atau penutup atap lain yang kurang pas akan menciptakan celah yang bisa

dimasuki air. Selain itu, bahan penutup atapnya yang kurang berkualitas juga bisa jadi penyebab
kebocoran.
Cara pencegahan :
Pilih bahan penutup atap yang berkualitas sehingga dapat terpasang dengan sempurna tanpa ada
celah. Pemasangan yang benar juga mempengaruhi, oleh sebab itu gunakan pekerja yang bisa
memasang penutup atap dengan baik dan rapi.

3. Ada bubungan, jurai-jurai, dan sambungan atap
Pertemuan pada atap seperti bubungan, jurai, dan sambungan lain umumnya berpotensi untuk
terjadi kebocoran. Demikian pula jurai dan sambungan lain, detail pertemuan yang kurang rapi
bisa mencipta celah yang bisa dilalui air.
Cara pencegahan :
Minimalkan sambungan atap seperti penggunaan bubungan, jurai, model atap bertumpuk, dan
sambungan-sambungan. Bubungan/nok jangan dipasang terlalu tinggi karena akan menimbulkan
celah yang mengundang air. Pengerjaannyapun harus rapi dan memakai bahan yang tidak mudah
retak. Jika tetap ada sambungan, jangan lupa berikan juga material pelapis (flashing) pada
sambungan tersebut.
4. Retak rambut pada dak beton
Retakan kecil pada beton terjadi karena kualitas campuran (semen,pasir,dan kerikil) kurang baik
sehingga rapuh bila ada pergantian suhu dan cuaca. Adanya celah/retak tersebut jika terkena

siraman air hujan terus-menerus , bisa membuat air berkumpul di dalam beton dam merembes.
Cara pencegahan :
Perhatikan komposisi campuran beton dan proses mengedak, karena 2 hal ini sangat menentukan
kualitas beton. Aplikasikan juga lapisan waterproofing pada seluruh permukaan dak beton, agar
tiap celah yang ada bisa tertutupi.
5. Talang yang tidak sempurna
Jika kemiringan talang horizontal memenuhi syarat, maka air tidak akan tergenang dan bisa
langsung terdistribusi ke lubang vertikal. Masalah timbul apabila talang tidak mampu menampung
air. Hal ini terjadi karena ukuran talang tidak sesuai dengan penampang atap sehingga air akan
menggenang terlalu lama. Hal ini membuat air mencari-cari jalan keluar yang berpotensi membuat
rembesan/bocor.
Cara pemasangan :
Pasang talang untuk mengalirkan air hujan dari atap. Pilih talang dengan ukuran dan kekuatan
yang tepat. Maka konstruksi talang harus dibuat dengan benar, sesuai dengan desain atap. Hindari
sambungan, kalaupun terpaksa pergunakan lipatan yang cukup aman daripada sambungan.

WASPADAI PERILAKU ANGIN
Pengaruh angin adalah salah satu faktor cuaca yang harus dicermati saat membuat atap. Tiupan
angin apalagi yang kencang akan langsung menerpa atap dan dapat menimbulkan pergeseran.
Cara kerja angin adalah tegak lurus pada bidang komponen struktur. Beban ini dapat berupa

tekanan positif (angin tiup) dan tekanan negatif (angin hisap) pada permukaan komponen struktur
bangunan.
Beban angin yang dialami oleh bangunan tidak selalu sama pada setiap lokasi tergantung pada :
lokasi geografi, tinggi bangunan, struktur atap, jenis bangunan, berat material penutup atap, dan
area penutup atap. Kondisi ini terjadi karena dipengaruhi oleh karakteristik yang dimiliki angin.
Langkah pengamanan dan solusi
Kerusakan akibat angin di daerah lokasi bangunnan perumahan dapat dicegah denga menerapkan
4 poin berikut ini.
1.
2.
3.
4.

Atap terbuka
Ventilasi silang
Underlay
Paku & klip

(sumber : Serial Rumah)