T KIM 1402014 Chapter 1
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang penelitian
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu satuan
pendidikan sekolah menengah berbasis kompetensi yang bertujuan mencetak
lulusan siap kerja. Sehingga proses pembelajaran di sekolah tidak hanya
menekankan pada penguasaan konsep, namun juga harus mampu menggali
potensi sikap aktif dan kreatif siswa. Sikap aktif dan kreatif ini merupakan
salah satu capaian kompetensi yang harus dimiliki siswa sesuai dengan
tuntutan kurikulum yang berlaku.
Kurikulum 2013 mempunyai karakteristik dikembangkannya
kompetensi inti
yaitu sebagai pengorganisasi (organizing elements)
kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi
yang dinyatakan dalam
kompetensi inti, kemudian dijabarkan menjadi mata pelajaran. Salah satu
mata pelajaran di SMK program studi analisis kimia adalah Kimia Bahan
Makanan. Materi yang dipelajari antara lain zat aditif. Zat aditif menurut
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 392/Menkes/PER/XII/76 adalah bahan
yang ditambahkan dan dicampurkan sewaktu mengolah makanan untuk
meningkatkan mutu. Penggunaan zat aditif dalam makanan diatur oleh
pemerintah dalam Permenkes RI No.722/Menkes/PER/IX/88 dan No.
1168/Menkes/PER/X/1999, yaitu mengenai bahan tambahan yang dilarang
digunakan dalam bahan makanan.
Kompetensi yang harus dicapai pada materi zat aditif adalah siswa
mampu menganalisis bahan-bahan aditif, melaksanakan analisis serta
menyajikan data hasil analisis bahan aditif dalam sampel bahan makanan.
Materi zat aditif dalam kurikulum SMK merupakan suatu konsep yang
dekat dengan kehidupan sehari-hari (konstekstual) dan sering menjadi isu
Dewi Ratnasari, 2016
Verifikasi Penguasaan Konsep dan Kreativitas Siswa SMK Melalui Pendekatan Problem Based
Learning pada Materi Zat Aditif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
sosial, dengan karakteristik tersebut maka pendekatan pembelajaran yang
sesuai adalah pendekatan Problem Based Learning (PBL).
Pada Penelitian ini variabel yang diukur adalah penguasaan konsep
dan kreativitas dengan menggunakan Problem Based Learning (PBL)
menurut Tan. Tan (2003), menyatakan bahwa PBL adalah suatu pendekatan
pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai awal pembelajaran;
masalah yang digunakan biasanya merupakan masalah dunia nyata yang
tidak terstruktur, menuntut perspektif
majemuk (multiple perspective).
Sangat mengutamakan belajar mandiri (self directed learning), memanfaatkan
sumber pengetahuan yang bervariasi, siswa bekerja dalam kelompok,
berinteraksi, saling membelajarkan (peer learning), dan
presentasi. Hasil penelitian sebelumnya mengenai PBL
melakukan
yang dilakukan
Smith (2012), menyatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah terbukti
dapat mengembangkan keterampilan praktis siswa dan kemampuan belajar
mandiri mereka dengan baik. Kartal and Bakaça (2010), menunjukkan
bahwa pendekatan PBL lebih efektif pada pengembangan konseptual siswa.
Akinoglu, Orhan dan Ruhan (2007), menyatakan bahwa PBL dapat
meningkatkan pemahaman terhadap konsep yang diajarkan. Urek (2007),
menyatakan bahwa pembelajaran dengan PBL dapat
meningkatkan
kemampuan berkomunikasi, prestasi belajar (77,5%), rasa tanggung jawab
(25%), juga persahabatan (65%). Sulaiman (2013), menyatakan bahwa kelas
yang menggunakan pembelajaran Problem Based Learning mempunyai nilai
flexibility, originality dan juga elaboration lebih tinggi dibandingkan dengan
kelas yang tidak menggunakan PBL.
Problem Based Learning merupakan suatu pendekatan yang
menjadikan masalah sebagai titik awal proses pembelajaran. Penelitian
mengenai penerapan pendekatan PBL untuk mengukur pemahaman konsep
dan kreativitas telah banyak dilakukan dan pada umumnya menunjukkan
hasil positif, oleh karena itu dalam penelitian ini diverifikasi penguasaan
konsep dan
kreativitas siswa SMK melalui pendekatan Problem Based
Learning pada konsep zat aditif.
Dewi Ratnasari, 2016
Verifikasi Penguasaan Konsep dan Kreativitas Siswa SMK Melalui Pendekatan Problem Based
Learning pada Materi Zat Aditif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
Penelitian verifikatif adalah penelitian yang bertujuan untuk
mengecek kebenaran hasil penelitian yang dilakukan terdahulu. Menurut
Mashuri (2008),
metode penelitian verifikatif adalah metode untuk
memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara
dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan
mengatasi masalah yang serupa dalam kehidupan.
Anderson dan Krathwohl (2010), menyatakan bahwa penguasaan
konsep merupakan kemahiran
intelektual
dan membantu dalam
memecahkan persoalan yang dihadapinya serta menimbulkan pembelajaran
bermakna, sementara keterampilan berpikir kreatif menurut Liliasari (dalam
Tawil dan Liliasari, 2013), adalah keterampilan mengembangkan ide atau
gagasan asli, estetis dan konstruktif yang berhubungan dengan pandangan
dan
konsep serta menekankan pada aspek berpikir intuitif dan rasional
khususnya dalam menggunakan informasi dan bahan untuk memunculkan
atau menjelaskannya dengan perspektif asli pemikir. Menurut Awang dan
Ramly (2008), kreatif pada tingkat yang paling sederhana adalah membuat
sesuatu yang awalnya tidak ada, dan kreativitas mencakup beberapa
keterampilan yang diperlukan untuk mengubah konsep dan persepsi atau
mencari alternatif pemecahan masalah.
Adanya ketercapaian penguasaan konsep dan kreativitas dengan
pendekatan PBL, maka peneliti melakukan penelitian mengenai verifikasi
penguasaan konsep dan kreativitas siswa SMK melalui pendekatan Problem
Based Learning
pada materi zat aditif, sehingga diharapkan penelitian ini
akan menghasilkan suatu pendekatan pembelajaran alternatif yang berguna
untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kreativitas siswa.
1.2 Rumusan masalah penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah pembelajaran
Problem Based Learning mampu meningkatkan penguasaan konsep dan
kreativitas siswa SMK pada materi zat aditif? Agar penelitian lebih terarah
Dewi Ratnasari, 2016
Verifikasi Penguasaan Konsep dan Kreativitas Siswa SMK Melalui Pendekatan Problem Based
Learning pada Materi Zat Aditif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
maka rumusan masalah tersebut dijabarkan kedalam pertanyaan penelitian
sebagai berikut :
1. Bagaimana kemampuan siswa SMK belajar dengan pendekatan Problem
Based Learning pada materi zat aditif?
2. Bagaimana penguasaan konsep siswa SMK
dengan pendekatan
pembelajaran Problem Based Learning pada materi zat aditif?
3. Bagaimana kreativitas
siswa SMK
dengan pendekatan pembelajaran
Problem Based Learning pada materi zat aditif?
4. Bagaimana persepsi siswa SMK terhadap pembelajaran zat aditif dengan
menggunakan Problem Based Learning?
1.3 Pembatasan Penelitian
Untuk lebih memfokuskan penelitian maka dibuat pembatasan masalah
sebagai berikut :
1) Pendekatan Problem Based Learning yang digunakan adalah PBL
menurut Tan (2003).
2) Zat aditif yang dipelajari : Pewarna, Pemanis dan pengawet.
3) Kreativitas yang diukur adalah keterampilan berpikir kreatif dan
keterampilan bertindak kreatif.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memverifikasi penguasaan
konsep dan
kreativitas siswa SMK melalui pendekatan Problem Based
Learning pada materi zat aditif.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Bagi Pengajar
a.
Hasil penelitian ini diharapkan
menjadi
salah satu pendekatan
alternatif dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Dewi Ratnasari, 2016
Verifikasi Penguasaan Konsep dan Kreativitas Siswa SMK Melalui Pendekatan Problem Based
Learning pada Materi Zat Aditif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
b.
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi
untuk meningkatkan penguasaan konsep dan sikap kreatif siswa
Bagi siswa
a.
Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode PBL ini
diharapkan menjadi pengalaman belajar yang baru dan menyenangkan
bagi mereka, dan dapat meningkatkan penguasaan terhadap konsep
yang diajarkan
b.
Menggali potensi kreatif dalam dirinya
Dewi Ratnasari, 2016
Verifikasi Penguasaan Konsep dan Kreativitas Siswa SMK Melalui Pendekatan Problem Based
Learning pada Materi Zat Aditif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang penelitian
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu satuan
pendidikan sekolah menengah berbasis kompetensi yang bertujuan mencetak
lulusan siap kerja. Sehingga proses pembelajaran di sekolah tidak hanya
menekankan pada penguasaan konsep, namun juga harus mampu menggali
potensi sikap aktif dan kreatif siswa. Sikap aktif dan kreatif ini merupakan
salah satu capaian kompetensi yang harus dimiliki siswa sesuai dengan
tuntutan kurikulum yang berlaku.
Kurikulum 2013 mempunyai karakteristik dikembangkannya
kompetensi inti
yaitu sebagai pengorganisasi (organizing elements)
kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi
yang dinyatakan dalam
kompetensi inti, kemudian dijabarkan menjadi mata pelajaran. Salah satu
mata pelajaran di SMK program studi analisis kimia adalah Kimia Bahan
Makanan. Materi yang dipelajari antara lain zat aditif. Zat aditif menurut
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 392/Menkes/PER/XII/76 adalah bahan
yang ditambahkan dan dicampurkan sewaktu mengolah makanan untuk
meningkatkan mutu. Penggunaan zat aditif dalam makanan diatur oleh
pemerintah dalam Permenkes RI No.722/Menkes/PER/IX/88 dan No.
1168/Menkes/PER/X/1999, yaitu mengenai bahan tambahan yang dilarang
digunakan dalam bahan makanan.
Kompetensi yang harus dicapai pada materi zat aditif adalah siswa
mampu menganalisis bahan-bahan aditif, melaksanakan analisis serta
menyajikan data hasil analisis bahan aditif dalam sampel bahan makanan.
Materi zat aditif dalam kurikulum SMK merupakan suatu konsep yang
dekat dengan kehidupan sehari-hari (konstekstual) dan sering menjadi isu
Dewi Ratnasari, 2016
Verifikasi Penguasaan Konsep dan Kreativitas Siswa SMK Melalui Pendekatan Problem Based
Learning pada Materi Zat Aditif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
sosial, dengan karakteristik tersebut maka pendekatan pembelajaran yang
sesuai adalah pendekatan Problem Based Learning (PBL).
Pada Penelitian ini variabel yang diukur adalah penguasaan konsep
dan kreativitas dengan menggunakan Problem Based Learning (PBL)
menurut Tan. Tan (2003), menyatakan bahwa PBL adalah suatu pendekatan
pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai awal pembelajaran;
masalah yang digunakan biasanya merupakan masalah dunia nyata yang
tidak terstruktur, menuntut perspektif
majemuk (multiple perspective).
Sangat mengutamakan belajar mandiri (self directed learning), memanfaatkan
sumber pengetahuan yang bervariasi, siswa bekerja dalam kelompok,
berinteraksi, saling membelajarkan (peer learning), dan
presentasi. Hasil penelitian sebelumnya mengenai PBL
melakukan
yang dilakukan
Smith (2012), menyatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah terbukti
dapat mengembangkan keterampilan praktis siswa dan kemampuan belajar
mandiri mereka dengan baik. Kartal and Bakaça (2010), menunjukkan
bahwa pendekatan PBL lebih efektif pada pengembangan konseptual siswa.
Akinoglu, Orhan dan Ruhan (2007), menyatakan bahwa PBL dapat
meningkatkan pemahaman terhadap konsep yang diajarkan. Urek (2007),
menyatakan bahwa pembelajaran dengan PBL dapat
meningkatkan
kemampuan berkomunikasi, prestasi belajar (77,5%), rasa tanggung jawab
(25%), juga persahabatan (65%). Sulaiman (2013), menyatakan bahwa kelas
yang menggunakan pembelajaran Problem Based Learning mempunyai nilai
flexibility, originality dan juga elaboration lebih tinggi dibandingkan dengan
kelas yang tidak menggunakan PBL.
Problem Based Learning merupakan suatu pendekatan yang
menjadikan masalah sebagai titik awal proses pembelajaran. Penelitian
mengenai penerapan pendekatan PBL untuk mengukur pemahaman konsep
dan kreativitas telah banyak dilakukan dan pada umumnya menunjukkan
hasil positif, oleh karena itu dalam penelitian ini diverifikasi penguasaan
konsep dan
kreativitas siswa SMK melalui pendekatan Problem Based
Learning pada konsep zat aditif.
Dewi Ratnasari, 2016
Verifikasi Penguasaan Konsep dan Kreativitas Siswa SMK Melalui Pendekatan Problem Based
Learning pada Materi Zat Aditif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
Penelitian verifikatif adalah penelitian yang bertujuan untuk
mengecek kebenaran hasil penelitian yang dilakukan terdahulu. Menurut
Mashuri (2008),
metode penelitian verifikatif adalah metode untuk
memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara
dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan
mengatasi masalah yang serupa dalam kehidupan.
Anderson dan Krathwohl (2010), menyatakan bahwa penguasaan
konsep merupakan kemahiran
intelektual
dan membantu dalam
memecahkan persoalan yang dihadapinya serta menimbulkan pembelajaran
bermakna, sementara keterampilan berpikir kreatif menurut Liliasari (dalam
Tawil dan Liliasari, 2013), adalah keterampilan mengembangkan ide atau
gagasan asli, estetis dan konstruktif yang berhubungan dengan pandangan
dan
konsep serta menekankan pada aspek berpikir intuitif dan rasional
khususnya dalam menggunakan informasi dan bahan untuk memunculkan
atau menjelaskannya dengan perspektif asli pemikir. Menurut Awang dan
Ramly (2008), kreatif pada tingkat yang paling sederhana adalah membuat
sesuatu yang awalnya tidak ada, dan kreativitas mencakup beberapa
keterampilan yang diperlukan untuk mengubah konsep dan persepsi atau
mencari alternatif pemecahan masalah.
Adanya ketercapaian penguasaan konsep dan kreativitas dengan
pendekatan PBL, maka peneliti melakukan penelitian mengenai verifikasi
penguasaan konsep dan kreativitas siswa SMK melalui pendekatan Problem
Based Learning
pada materi zat aditif, sehingga diharapkan penelitian ini
akan menghasilkan suatu pendekatan pembelajaran alternatif yang berguna
untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kreativitas siswa.
1.2 Rumusan masalah penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah pembelajaran
Problem Based Learning mampu meningkatkan penguasaan konsep dan
kreativitas siswa SMK pada materi zat aditif? Agar penelitian lebih terarah
Dewi Ratnasari, 2016
Verifikasi Penguasaan Konsep dan Kreativitas Siswa SMK Melalui Pendekatan Problem Based
Learning pada Materi Zat Aditif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
maka rumusan masalah tersebut dijabarkan kedalam pertanyaan penelitian
sebagai berikut :
1. Bagaimana kemampuan siswa SMK belajar dengan pendekatan Problem
Based Learning pada materi zat aditif?
2. Bagaimana penguasaan konsep siswa SMK
dengan pendekatan
pembelajaran Problem Based Learning pada materi zat aditif?
3. Bagaimana kreativitas
siswa SMK
dengan pendekatan pembelajaran
Problem Based Learning pada materi zat aditif?
4. Bagaimana persepsi siswa SMK terhadap pembelajaran zat aditif dengan
menggunakan Problem Based Learning?
1.3 Pembatasan Penelitian
Untuk lebih memfokuskan penelitian maka dibuat pembatasan masalah
sebagai berikut :
1) Pendekatan Problem Based Learning yang digunakan adalah PBL
menurut Tan (2003).
2) Zat aditif yang dipelajari : Pewarna, Pemanis dan pengawet.
3) Kreativitas yang diukur adalah keterampilan berpikir kreatif dan
keterampilan bertindak kreatif.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memverifikasi penguasaan
konsep dan
kreativitas siswa SMK melalui pendekatan Problem Based
Learning pada materi zat aditif.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Bagi Pengajar
a.
Hasil penelitian ini diharapkan
menjadi
salah satu pendekatan
alternatif dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Dewi Ratnasari, 2016
Verifikasi Penguasaan Konsep dan Kreativitas Siswa SMK Melalui Pendekatan Problem Based
Learning pada Materi Zat Aditif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
b.
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi
untuk meningkatkan penguasaan konsep dan sikap kreatif siswa
Bagi siswa
a.
Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode PBL ini
diharapkan menjadi pengalaman belajar yang baru dan menyenangkan
bagi mereka, dan dapat meningkatkan penguasaan terhadap konsep
yang diajarkan
b.
Menggali potensi kreatif dalam dirinya
Dewi Ratnasari, 2016
Verifikasi Penguasaan Konsep dan Kreativitas Siswa SMK Melalui Pendekatan Problem Based
Learning pada Materi Zat Aditif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu