S KTP 0907387 Chapter3

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Metode penilitian merupakan faktor yang sangat penting dalam
menentukan keberhasilan penelitian. Sejalan dengan itu menurut Ali (1987,
hlm 121) “metode penelitian

sebagai suatu cara untuk memperoleh

pengetahuan atau memecahkan sesuatu permasalahan yang dihadapi”.
Metode penelitian dapat terdiri dari 2 metode yaitu metode penelitian
kualitatif dan metode penelitian kuantitatif. Sedangkan metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan
jenis Kuasi eksperimen. Pengertian kuasi eksperimen menurut Ali (1992, hlm
140) bahwa: “Kuasi eksperimen hampir mirip dengan eksperimen yang
sebenarnya. Perbedaannya terletak pada penggunaan subyek yaitu pada kuasi
eksperimen

tidak

dilakukan


penugasan

random,

melainkan

dengan

menggunakan kelompok yang telah ada (intact group).”
Ini yang menjadi dasar dalam pemilihan metode kuasi eksperimen
dibandingkan eksperimen penuh. yang sudah pemilihan sampel yang telah
ada dalam bentuk kelompok-kelompok yang telah ada berupa kelas didalam
sekolah. Kelas-kelas dibagi menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk
selanjutnya diberi perlakuan yang berbeda untuk dapat mendapatkan hasil
perbandingan yang dapat memperlihatkan signifikansinya.

Sanjaya Nurcahya, 2016
EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA
PELAJARAN BIOLOGI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

38

39

Penelitian ini memiliki beberapa variabel penelitian seperti yang
dituturkan. Hal ini merujuk pada pendapat Arikunto (2010, hlm 163) yang
mengemukakan pendapatnya sebagai berikut:” variabel yang mempengaruhi
disebut variabel penyebab, variabel bebas atau variabel akibat, sedangkan
variabel akibat disebut variabel tidak bebas, variabel tegantung, variabel
terikan, atau dependent variabel.”
Penelitian ini menggunakan Kuasi eksperimen dengan maksud
mencari perbedaan variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikatnya.
Tabel 3.1. Keterkaitan Antar Variabel
Variabel Terikat hasil belajar
kognitif (Y)

Variabel Bebas
Media stop motion(X1)


(X1Y)

Media presentasi aplikasi Prezi (X2)

(X2Y)

Variabel terikat menjadi dasar perbandingan untuk variabel bebas.
Untuk mencari perubahan

yang di akibatkan variabel

eksperimen

dibandingkan pengaruh pada kelas kontrol.
Desain pretest and posttest control group design, yang digunakan
dalam penelitian metode kuasi eksperimen ini. Kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dipilih dan untuk setiap kelompok diadakan pretest dan
posttest. Desain yang digunakan adalah sebagai berikut:
Keterangan:


T1

X1

T2

T1

X2

T2

T1 = pre-test untuk kelompok eksperimen dan
kontrol

Sanjaya Nurcahya, 2016
EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA
PELAJARAN BIOLOGI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


40

T2 = post-test untuk kelompok eksperimen dan
kontrol
X1 = perlakukan untuk kelompok eksperimen
X2 = perlakukan untuk kelompok kontrol

Gambar 3.1 Desain Pretest-Posttest
Sumber : Ali (1992:146)

Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
menetapkan kelompok mana yang akan dijadikan sebagai kelompok
eksperimen dan sebagai kelompok kontrol. Kelompok yang mempergunakan
media stop motion dipergunakan sebagai kelompok eksperimen, sedangkan
kelompok yang mempergunakan media presentasi aplikasi Prezi.
B. Populasi dan Sampel
1)

Populasi

Populasi menurut Riduwan dan Kuncoro (2008, hlm 37) adalah

“Populasi adalah wilayah generlisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.”
Populasi dari penelitian ini yaitu di SMA Negeri 10 Garut kelas XI
MIA. Di ambil jumlah 5 kelas dengan murid 155 dengan jumlah lakilaki 56 dan perempuan 99 pengambilan populasi ini karena memiliki
jumlah mata pelajaran sama antar kelas dan pada jurusan MIA. Maka
dari itu dianggap kelas-kelas diangkatan ini memiliki perlakuan yang
sama dari sekolah jadi akan di anggap setiap kelas homogen. Hal ini

Sanjaya Nurcahya, 2016
EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA
PELAJARAN BIOLOGI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

41

diperkuat dengan tidak adanya peringkat prestasi kelas atau kelas
unggulan.

2)

Sampel
Sampel haruslah mewakili populasi sesuai yang di ungkapkan

Arikunto dalam Riduwan dan Kuncoro (2008, hlm 71): “Sampel adalah
bagian dari (sebagian atau wakil populasi)”
Salah satu syarat dalam penarikan sampel adalah bahwa sampel
itu harus bersifat representatif, artinya sampel yang ditetapkan harus
mewakili populasi. Sifat dan karakteristik populasi harus tergambar
dalam sampel.
Dalam penelitian ini setiap kelompok/kelas dianggap memiliki
representatif dikarnakan sifat kelas pada sekolah misalkan setiap kelas
dibatasi jumlah muridnya, mendapatkan guru yang sama dan bentuk
ruangan serta fasilitas yang relatif sama.
Sedangkan jumlah sampel berpatokan pada pendapat yang
dikemukakan oleh Arikunto (2010, hlm 175) bahwa
untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya lebih kecil
dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subjek

lebih besar dapat diambil antara 10 – 15% atau 20 – 25% atau
lebih, tergantung pada besar kecilnya resiko yang ditanggung
peneliti.
Dari hal tersebut bila dianalogikan kelas dengan jumlah murid
yang sama. Maka kita tinggal melihat 10-15% atau 20-25% dari kelas X
SMA Negeri 10 Garut. Jadi dapat diambil 2 kelas melalui kelas
Sanjaya Nurcahya, 2016
EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA
PELAJARAN BIOLOGI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

42

eksperimen dan kontrol. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas
XI MIA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIA 5 sebagai kontrol
SMA Negeri 10 Garut.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian sangat menentukan
penelitian ini dapat melihat fakta yang ada dengan baik, sejalan dengan
yang dikemukakan Sudjana dan Ibrahim (2007, hlm 97): “keberhasilan

penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang digunakan, sebab data
yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (masalah) dan
menguji hipotesis melalui instrumen.”
Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu ingin mengetahui
Efektivitas media pembelajaran Animasi stop montion dibandingkan
media presentasi aplikasi Prezi terhadap hasil belajar ranah kognitif di
Kelas X SMA Negeri 10 Garut Kabupaten Garut, maka teknik
pengumpulan data yang relevan dengan tujuan di atas adalah berupa tes
hasil belajar ranah kognitif. Penggunaan tes hasil belajar ini
dimaksudkan untuk mengetahui daya serap atau kemampuan ranah
kognitif sebagai hasil belajar dari proses pemberian perlakuan berupa
Media Pembelajaran. Menurut Sudjana (1989, hlm 100) instrumen tes
adalah “alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan
jawaban–jawaban yang diharapkan, baik secara tertulis maupun secara
lisan atau perbuatan.”
Sanjaya Nurcahya, 2016
EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA
PELAJARAN BIOLOGI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


43

Instrumen tes hasil belajar yang akan digunakan dalam penelitian
ini berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda (multiple choice) dengan
empat alternatif jawaban, penilaian jawaban benar diberi nilai 1 dan
jawaban salah diberi nilai 0. Instrumen diuji cobakan pada kelas XI MIA
4. Data yang diperoleh dari hasil pretest dan posttest diolah dan dianalisa
dengan menggunakan uji validitas, reabilitas, tingkat kesukaran, dan
daya pembeda.

1)

Uji Validitas Instrumen
Uji validitas instrumen dilakukan untuk mengukur tingkat valid

instrumen penelitian. Hal ini sejalan dengan pendapat Arikunto (2010),
bahwa “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid
atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang
kurang valid berarti memiliki validitas rendah.”

Maka digunakan rumus korelasi product moment

yang

dikemukakan oleh Pearson, yaitu sebagai berikut:
1)

Mencari harga korelasi menurut dalam Arikunto (2010, hlm 213)

dengan rumus sebagai berikut:

R xy 

N  X

N  XY - ( X)( Y)

2



 ( X ) 2 {N  Y  ( Y) 2 }
2

Keterangan:
Sanjaya Nurcahya, 2016
EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA
PELAJARAN BIOLOGI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

44

2)

R

: Koefisien Korelasi

X

: Jumlah skor dari tiap item

Y

: Jumlah skor total seluruh item

N

: Jumlah Responden

Uji Reliabilitas Instrumen
Menurut pendapat Arifin (1991, 122) bahwa:
Reliabilitas (keandalan) setiap butir tes adalah tingkat / derajat
konsistensi tes yang bersangkutan. Dengan kata lain, keandalan
berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu tes / alat ukur teliti
dan dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
Suatu tes dapat dikatakan andal jika selalu memberikan hasil
yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu
atau kesempatan berbeda.
Hal ini dilakukan untuk melihat tingkat kepercayaan terhadap
instrumen media. Pengujian reliabilitas dalam penelitian dilakukan
dengan menggunakan rumus Spearman Brown teknik belahan awal dan
akhir dalam Arikunto (2010, hlm 226) sebagai berikut:

rxy 

N  X

N  XY - ( X)( Y)

2



 ( X ) 2 {N  Y  ( Y) 2 }
2

Keterangan:
X

: Jumlah skor belahan awal

Y

: Jumlah skor belahan akhir

N

: Jumlah Responden

Pedoman dari Sugiyono (2000, hlm 109):
pemberian interpretasi terhadap reliabilitas (α) pada umumnya
digunakan patokan sebagai berikut: 1) Reliabilitas (α) uji coba
sama dengan atau lebih dari 0,70 berarti hasil uji coba tesnya
Sanjaya Nurcahya, 2016
EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA
PELAJARAN BIOLOGI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

45

memiliki reliabilitas tinggi; 2) Reliabilitas (α) uji coba kurang
dari 0,70 berarti hasil uji coba tesnya memiliki reliabilitas
kurang (un-reliable).
3)

Tingkat Kesukaran (TK)
Taraf kesukaran soal adalah besaran kesanggupan siswa

menjawab soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar dan
juga tidak terlalu mudah. Sedangkan hasil analisis terhadap butir soal
digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran suatu soal dipakai
sebagai instrumen penelitian, untuk selanjutnya untuk mengetahui soal
mana yang layak dipakai dan soal mana yang akan diganti atau dibuang.
Rumus yang digunakan untuk mengukur tingkat yaitu:

B

indeks kesukaran, yang mana digunakan rumus:
P

N

Ket:

(Arikunto, 2010, hlm 213)

P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar
N = Jumlah siswa seluruhnya
Dalam menghitungnya digunakan rentang atau patokan sebagai
berikut:
P  0.80

: Soal terlalu mudah

0.20 < P < 0.80 : Soal dianggap baik untuk kepentingan penelitian
P  0.20

: Soal terlalu sulit

Sanjaya Nurcahya, 2016
EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA
PELAJARAN BIOLOGI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

46

Kriteria untuk penafsiran tingkat kesukaran adalah sebagai
berikut: “(-) Soal dengan I = 0,10 sampai 0,30 adalah soal sukar; (-) Soal
dengan I = 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang; (-) Soal dengan I = 0,70
sampai 1,00 adalah soal mudah”
4)

Daya Pembeda
Daya pembeda butir soal dihitung dengan menggunakan

persamaan:



B



N

B
N

DP 

Ba Bb

Ja Jb

(Arikunto, 2010, hlm 213)

DP : merupakan Indeks daya pembeda
Ba : banyaknya peserta tes kelompok atas yang menjawab soal

dengan benar.
Bb

: banyaknya peserta tes kelompok bawah yang menjawab
soal dengan benar.

Ja

: merupakan banyaknya peserta tes kelompok atas.

J b : banyaknya peserta tes kelompok bawah.

Kriteria indeks daya pembeda adalah sebagai berikut:

0,00 – 0,19:

jelek

0,20 – 0,39:

cukup

0,40 – 0,69:

baik

0,70 – 1,00:

baik sekali

Negatif:

tidak baik, harus dibuang

Sanjaya Nurcahya, 2016
EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA
PELAJARAN BIOLOGI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

47

5)

Laporan Hasil Uji Coba Instrumen
a) Uji Validitas
Uji validitas ini digunakan rumus Product Moment,
diperoleh data dari hasil SPSS sebagai berikut:
Tabel 3.2. Validitas Uji Coba Instrumen
A

B

C

D

E

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

total
**
.522
.003
30
.194
.304
30
**
.559
.001
30
**
.524
.003
30
.245
.192

N

O

P

Q

R

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N

30

F

G

H

I

J

K

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)

total
-.079
.680
30
**
.494
.006
30
**
.642
.000
30
**
.569
.001
30
**
.559
.001
30
**
.570
.001

total
**
.691
.000
30
**
.569
.001
30
**
.594
.001
30
**
.633
.000
30
**
.570
.001
30

S

T

u

v

w

x

Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)

total
**
.594
.001
30
**
.524
.003
30
**
.499
.005
30
**
.691
.000
30
**
.594
.001
30
**
.633
.000

Sanjaya Nurcahya, 2016
EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA
PELAJARAN BIOLOGI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

48

L

N
Pearson Correlation

M

Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation

30
**
.594
.001
30
.060

Sig. (2-tailed)

.753

N

total

N
Pearson Correlation

30
1

Sig. (2-tailed)
N
30
*. Correlation is significant at the 0.05
level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the
0.01 level (2-tailed).

30

Sarat dikatakan soal yang Valid adalah rhitung > rtabel . rtabel
yang dapat dari n=30 adalah 0,374. Maka terdapat 4 soal yang
tidah valid yaitu 2, 5, 6, dan 13
b) Uji Reliabilitas
Untuk mengukur reliabilitas digunakan SPSS dari uji coba
didapat data sebagai berikut:

rxy 
rxy 
rxy 
rxy 
rxy 

N  X

N  XY - ( X)( Y)

 ( X ) 2 {N  Y  ( Y) 2 }
2

2

30(1510)  (196) {30(1337)  (173) }
30 X 1348 - (196)(173)
2

2

45300  38416{40110  29929}
40440 - 33908

6884{10181}
6532

6532
70086004



6532
 0.780
8371.738

Hasil ujicoba reliabilitas diperoleh indeks sebesar 0.780.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat dilihat
bahwa rhitung > rtabel . (0.780>0.374) maka, berdasarkan kriteria

Sanjaya Nurcahya, 2016
EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA
PELAJARAN BIOLOGI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

49

tesebut dapat dikatakan bahwa item yang digunakan cukup
reliabel.
c) Tingkat Kesukaran

B
P
N

P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar
N = Jumlah siswa seluruhnya
Tabel 3.3. Tingkat Kesukaran
Tabel 3.3. TINGKAT KESUKARAN
NO
KATEGORI
B
P
SOAL
SOAL
1
0.566667
BAIK
17
2
0.066667
SULIT
2
3
0.5
BAIK
15
4
0.6
BAIK
18
5
0.933333
MUDAH
28
6
0.933333
MUDAH
28
7
0.466667
BAIK
14
8
0.6
BAIK
18
NO
KATEGORI
B
P
SOAL
SOAL
9
0.566667
BAIK
17
10
0.5
BAIK
15
11
0.366667
BAIK
11
12
0.433333
BAIK
13
13
0.933333
MUDAH
28
14
0.466667
BAIK
14
15
0.566667
BAIK
17
16
0.433333
BAIK
13
17
0.266667
BAIK
8
18
0.366667
BAIK
11
19
0.433333
BAIK
13
20
0.6
BAIK
18
21
0.533333
BAIK
16
22
0.466667
BAIK
14
23
0.433333
BAIK
13

Sanjaya Nurcahya, 2016
EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA
PELAJARAN BIOLOGI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

50

24

8

0.266667

BAIK

Butir soal yang dipergunakan pada instrumen penelitian
sepenuhnya harus diganti atau direvisi apabila memiliki indek
tingkat kesukaran kurang dari 0,30. Butir soal diperbaiki item
pengecohnya apabila memiliki indek tingkat kesukaran lebih
dari 0,70. Penjelasan lebih lanjut tercantum dalam lampiran.
d) Uji Daya Beda
Tabel 3.4. Uji Daya Pembeda instrumen

No Ba Bb
1 12 5
2
0
2
3 12 3
4 13 5
5 15 13
6 14 14
No Ba Bb
7 10 4
8 14 4
9 13 4
10 12 3
2
11 9
10
3
12
13 14 14
14 11 3
15 13 4
16 10 3
0
17 8
2
18 9
19 10 3
20 13 5

Ba-Bb
7
2
9
8
2
0
Ba-Bb
6
10
9
9
7
7
0
8
9
7
8
7
7
8

Indeks
0.86
0.25
1.11
0.99
0.25
0.00
Indeks
0.74
1.23
1.11
1.11
0.86
0.86
0.00
0.99
1.11
0.86
0.99
0.86
0.86
0.99

Tafsiran
SANGAT KUAT
RENDAH
SANGAT KUAT
SANGAT KUAT
RENDAH
SANGAT RENDAH
Tafsiran
KUAT
SANGAT KUAT
SANGAT KUAT
SANGAT KUAT
SANGAT KUAT
SANGAT KUAT
SANGAT RENDAH
SANGAT KUAT
SANGAT KUAT
SANGAT KUAT
SANGAT KUAT
SANGAT KUAT
SANGAT KUAT
SANGAT KUAT

Sanjaya Nurcahya, 2016
EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA
PELAJARAN BIOLOGI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

51

11
11
10
8

21
22
23
24

5
3
3
0

6
8
7
8

0.74
0.99
0.86
0.99

KUAT
SANGAT KUAT
SANGAT KUAT
SANGAT KUAT

Butir soal yang dipergunakan pada instrumen penelitian
sepenuhnya harus diganti atau direvisi, apabila memiliki indeks daya
pembeda < 0, dan jika memiliki indeks daya beda > 0 maka
dikategorikan cukup. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka diambil
soal-soal yang memenuhi persyaratan, dari total 24 soal yang
diujicobakan hanya diambil 20 soal yang akan digunakan dalam
pelaksanaan eksperimen.
D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini akan diolah dan dianalisis
menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas untuk mengetahui data
tersebut bisa di olah ke tahap selanjutnya. Data yang ada di analisis
menggunakan uji t satu arah kanan dan analisis komperatif dua sampel
independen.hal ini dilakukan untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan
permasalahan penelitian serta menguji hipotesis, sehingga dapat
menggambarkan apakah hipotesis penelitian tersebut diterima atau
ditolak.
Data dioleh dengan menggunakan bantuan software komputer
SPSS (Statistical Product and Service Solution).
Sanjaya Nurcahya, 2016
EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA
PELAJARAN BIOLOGI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

52

Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data adalah
sebagai berikut:
1)

Rumusan masalah pertama
a) Perhitungan gain atau selisih dari pretest dan posttest dari kelas
eksperimen
b) Menguji normalitas data yang diolah menggunakan SPSS.
c) Uji hipotesis menggunakan uji t satu arah kanan

2)

Rumusan masalah kedua
a) Perhitungan gain atau selisih dari pretest dan posttest dari kelas
kontrol.
b) Menguji normalitas data yang diolah menggunakan SPSS.
c) Uji hipotesis menggunakan uji t satu arah kanan

3)

Rumusan masalah pertama
a) Perhitungan gain atau selisih dari pretest dan posttest dari kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
b) Menguji normalitas dan homogentitas data

yang diolah

menggunakan SPSS.
c) Uji hipotesis menggunakan uji t dua arah.
E. Prosedur Penelitian

Persiapan

Pelaksanaan

Tahap Akhir

Studi pustaka
Sanjaya Nurcahya, 2016
EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA
PELAJARAN BIOLOGI
Menentukan
Memberikan
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sekolah

tes awal

Meminta iji

Memberikan

Membandingkan

53

Mengolah data

Mengevaluasi
instrumen

Gambar. 3.3 Prosedur Penelitian
1)

Tahap Persiapan

Kegiatan dalam tahap persiapan meliputi:
a) Studi pustaka atau literatur, dilakukan untuk memperoleh teori
yang akurat mengenai permasalahan yang akan dikaji. Baik dari
segi pembelajaran, metodologi, maupun permasalahan yang akan
dibahas dalam penelitian.
Sanjaya Nurcahya, 2016
EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA
PELAJARAN BIOLOGI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

54

b) Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat pelaksanaan
penelitian.
c) Menghubungi pihak sekolah tempat penelitian akan dilaksanakan
untuk meminta kesediaan diadakan penelitian.
d) Studi pendahuluan ke lokasi penelitian untuk mengetahui keadaan
sekolah sebagai populasinya, dan keadaan siswa sebagai
sampelnya.
e) Menyusun proposal penelitian dan mengajukannya ke tim skripsi.
f) Menyusun silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
skenario pembelajaran sesuai dengan pembelajaran pendidikan
literasi media.
g) Membuat dan menyusun kisi-kisi instrumen penelitian berupa tes
bentuk soal pilihan ganda.
h) Menganalisis validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat
kesukaran instrumen penelitian dan kemudian melakukan revisi
terhadap instrumen penelitian yang kurang sesuai.

2)

Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan meliputi:
a)

Memberikan tes awal (pretest) kepada siswa yang dijadikan
sampel untuk mengukur kemampuan siswa sebelum diberi
perlakuan (treatment).

Sanjaya Nurcahya, 2016
EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA
PELAJARAN BIOLOGI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

55

b)

Memberikan

perlakuan

yaitu

dengan

cara

menerapkan

pendidikan literasi media dalam pembelajaran IPS.
c)

Memberikan tes akhir (postest) untuk mengukur peningkatan
kemampuan siswa setelah diberi perlakuan.

3)

Tahap Akhir

Pada tahapan ini kegiatan yang akan dilakukan antara lain:
a)

Mengolah dan menganalisis data hasil pretest dan postest.

b)

Membandingkan hasil analisis data instrumen tes sebelum
diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan untuk melihat dan
menentukan apakah terdapat peningkatan kemampuan siswa
setelah diterapkan metode pembelajaran literasi media.

c)

Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari
pengolahan data.

Sanjaya Nurcahya, 2016
EFEKTIVITAS MEDIA STOP MOTION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF MATA
PELAJARAN BIOLOGI
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu