Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Keanekaragaman Jenis Ikan di Padang Lamun Teluk Mayalibit, Kabupaten Raja Ampat T2 422012123 BAB IV
IV.
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
1.Komposisi Jenis
Ekosistem lamun, baik yang luas maupun sempit
adalah habitat yang penting bagi bermacam-macam
spesies ikan. Hasil penelitian pada ekosistem padang
lamun
di
Teluk
Mayalibit
secara
keseluruhan
menemukan 145 individu dari 25 spesies yang berasal
dari
18
famili.
diketahui
bahwa
Berdasarkan
jenis
hasil
Gerres
komposisi
jenis
filamentosus
dari
familyGerridae merupakan jenis yang memiliki komposisi
jenis ikan paling tinggi (33,79%).
Berdasarkan
frekwensi
penangkapan
masing-
masing jenis, ikan Lutjanus gibbus dan Scomberomorus
commersonnianus
merupakan
jenis
ikan
dengan
frekuensi penangkapan 100% disusul ikan-ikan jenis L.
argentimaculatus, Cpapuensis dan S. barracuda dengan
persentase 50%. Dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Frekuensi Kemunculan Spesies Ikan di Perairan
Kalitoko
No
Spesies
1
18
Frekuensi Pengamatan
2 3 4 5 6 7
F (%)
8
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Scomberomorus commerson
Tylosurus acus melonatus
Lutjanus gibbus
Gerres Filamentosus
Scumberoides
commersonnianus
Lutjanus argentimaculatus
Caranx papuensis
Sphyraena barracuda
Rastrelliger brachysoma
Siganus javus
Balistoides Viridescens
Leiognathus equulus
Alectis ciliaris
Oedalechilus labiosus
Acanthurus dussumieri
Abudefduf sexfasciatus
Gerres erythrourus
Euthynnus affirus
Lutjatus corponotatus
Siganus canaliculatus
Parupeneus barberinus
Scarus ghobban
Nemipterus furcosus
Toxotes jaculatrix
Platycephalus
caeruleopunctatus
+
+
+
+
+
-
+
+
+
+
+
+
+
-
+
+
+
+
+
+
+
+
+
-
+
+
+
+
+
+
+
+
+
-
+
+
+
+
+
+
+
+
-
+
+
+
+
+
+
+
+
+
-
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
-
Sumber, Hasil Olah, 2013
Tiga jenis ikan mendominasi penyusun komposisi jenis
ikan di padang lamun Teluk Mayalibit. Berturut-turut
dari yang tertinggi adalah jenis ikan kapas-kapas (Gerres
filamentosus) dari famili Gerreidae dengan komposisi
jenis sebesar 33,79%. kemudian disusul oleh jenis ikan
Somasi (Lutjanus gibbus) dari famili Lutjanidae dengan
persentase komposisi jenis sebesar 9,65%. Jenis ikan
Bulana (Oedalechilus labiosus) juga memiliki komposisi
jenis yang cukup tinggi dengan persentase sebesar 7,6%
19
25
37,5
100
37,5
100
50
50
50
25
37,5
12,5
12,5
37,5
37,5
12,5
12,5
37,5
12,5
12,5
12,5
12,5
12,5
12,5
12,5
12,5
(Gambar 1.). Komposisi jenis ikan terendah di padang
lamun Teluk Mayalibit adalah 0,69% dari spesies ikan
Acantrhurus
Euthynnus
dussumieri,
affinis,
Abudefdeuf
Lutjanus
sexfasciatus,
corponotatus,
Siganus
canaliculatus,Parupeneus barberinus, Scarus ghobban,
Nemipterus furcosus, Toxotes jaculatri, dan Platycephalus
caeruleopunctatus.
Komposisi
jenis
ikan
di
teluk
Mayalibit dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 1. Komposisi Jenis Ikan di Padang Lamun
Teluk Mayalibit
2.Indeks Keanekaragaman
20
Suatu
komunitas
dikatakan
mempunyai
keanekaragaman spesies tinggi jika kelimpahan spesies
yang
ada
atau
proporsi
antar
sepesies
secara
keseluruhan sama banyak atau hampir sama banyak
(Brower et al., 1990). Indeks keanekaragaman dapat
digunakan untuk menyatakan hubungan kelimpahan
spesies
dalam
keanekaragaman
bentuk
adalah
komunitas.
ukuran
Indeks
kekayaan
spesies
dilihat dari jumlah spesies dalam suatu komunitas dan
kelimpahan
relatif
(jumlah
individu
tiap
spesies).
Umumnya apabila suatu komunitas memiliki nilai indeks
keanekaragaman tinggi menandakan komunitas yang
stabil.
Tabel 4. Hasil analisis indeks keanekaragaman (H’)
Frekuensi penelitian
1
H’
1,14 1,83 2,09 2,04 1,97 0,82 2,01 1,71
Jumlah
spesies
yang 5
2
3
7
9
4
9
5
6
8
9
7
8
ditemukan
Sumber: Hasil olah, 2013
Berdasarkan
hasil
penangkapan
ikan
yang
dilakukan di padang lamun Teluk Mayalibit diperoleh
rata-rata indeks keanekaragaman ikan di lokasi tersebut
adalah 1,706 hal ini menunjukkan bahwa komunitas
21
8
7
ikan di padang lamun Teluk Mayalibit masuk dalam
kategori rendah atau kurang stabil dengan nilai H’ < 2.
B. Pembahasan
Jumlah jenis ikan yang ditemukan pada penelitian
ini
lebih
rendah
jika
dibandingkan
hasil
yang
didapatkan peneliti Ekspedisi Widia Nusantara dan
Pusat penelitian Oseanografi (P2O-LIPI) tahun 2008 di
lokasi yang sama di Teluk Mayalibit yang menemukan 48
spesies. Hal ini dikarenakan areal pengamatan lebih luas
dan terutama tekhnik pengambilan data ikan yang yang
berbeda, yakni visual sensus dengan cara snorkeling
(scuba-diving), dan tekhnik beach seining menggunakan
jaring tabur (a set sow). A set sow tidak dapat mendata
ikan
yang
berukuran
kecil;
kelemahan
ini
tidak
ditemukan ketika menggunakan tehnik scuba diving.
Jika dibandingkan dengan hasil penelitian di tempat
lain, jumlah jenis ikan yang ditemukan di padang lamun
Teluk Mayalibit tidak jauh berbeda dari yang ditemukan
di daerah padang lamun pulau Barrang Lompo kota
Makassar yaitu sebanyak 28 spesies dari 14 famili.
22
Menurut
Bell
dan
Pollard
(1989),
beberapa
karakterisitik utama kumpulan ikan yang berasosiasi
dengan lamun yakni:
(i) keanekaragaman
dan
kelimpahan
ikan
di
padang lamun biasanya lebih tinggi daripada
yang berdekatan dengan substrat kosong,
(ii) lamanya asosiasi ikan-lamun berbeda-beda di
antara spesies dan tingkatan siklus hidup,
(iii) padang lamun adalah daerah asuhan untuk
banyak spesies yang mempunyai nilai ekonomi
penting,
(iv) zooplankton dan epifauna adalah makanan
utama ikan yang berasosiasi dengan lamun,
dengan tumbuhan, pengurai dan komponen
infauna dari jaring-jaring makanan di lamun
yang dimanfaatkan oleh ikan,
(v) perbedaan yang jelas (pembagian sumberdaya)
pada komposisi spesies terjadi di banyak
padang lamun,
(vi) hubungan yang kuat terjadi antara padang
lamun
dan
habitat
yang
berbatasan,
kelimpahan relatif dan komposisi spesies ikan
di padang lamun menjadi tergantung pada tipe
(terumbu karang, estuaria, dan mangrove) dan
jarak habitat yang terdekat, seperti pada siklus
malam hari,
23
(vii) kumpulan
ikan
dari
padang
lamun
yang
berbeda seringkali berbeda juga walaupun
habitat itu berdekatan.
Hutomo dan Martosewojo (1977) mengelompokkan
asosiasi jenis ikan dari famili Gerridae dengan padang
lamun dalam kategori menetap dengan menghabiskan
hidupnya di padang lamun sejak juvenile hingga dewasa,
namun pemijahannya di luar padang lamun. Komposisi
jenis yang rendah (0,69%) disebabkan karena asosiasi
antara ikan dan lamun bersifat sewaktu-waktu menetap
atau hanya singgah mengunjungi padang lamun untuk
berlindung dan mencari makan.
24
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
1.Komposisi Jenis
Ekosistem lamun, baik yang luas maupun sempit
adalah habitat yang penting bagi bermacam-macam
spesies ikan. Hasil penelitian pada ekosistem padang
lamun
di
Teluk
Mayalibit
secara
keseluruhan
menemukan 145 individu dari 25 spesies yang berasal
dari
18
famili.
diketahui
bahwa
Berdasarkan
jenis
hasil
Gerres
komposisi
jenis
filamentosus
dari
familyGerridae merupakan jenis yang memiliki komposisi
jenis ikan paling tinggi (33,79%).
Berdasarkan
frekwensi
penangkapan
masing-
masing jenis, ikan Lutjanus gibbus dan Scomberomorus
commersonnianus
merupakan
jenis
ikan
dengan
frekuensi penangkapan 100% disusul ikan-ikan jenis L.
argentimaculatus, Cpapuensis dan S. barracuda dengan
persentase 50%. Dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Frekuensi Kemunculan Spesies Ikan di Perairan
Kalitoko
No
Spesies
1
18
Frekuensi Pengamatan
2 3 4 5 6 7
F (%)
8
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Scomberomorus commerson
Tylosurus acus melonatus
Lutjanus gibbus
Gerres Filamentosus
Scumberoides
commersonnianus
Lutjanus argentimaculatus
Caranx papuensis
Sphyraena barracuda
Rastrelliger brachysoma
Siganus javus
Balistoides Viridescens
Leiognathus equulus
Alectis ciliaris
Oedalechilus labiosus
Acanthurus dussumieri
Abudefduf sexfasciatus
Gerres erythrourus
Euthynnus affirus
Lutjatus corponotatus
Siganus canaliculatus
Parupeneus barberinus
Scarus ghobban
Nemipterus furcosus
Toxotes jaculatrix
Platycephalus
caeruleopunctatus
+
+
+
+
+
-
+
+
+
+
+
+
+
-
+
+
+
+
+
+
+
+
+
-
+
+
+
+
+
+
+
+
+
-
+
+
+
+
+
+
+
+
-
+
+
+
+
+
+
+
+
+
-
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
-
Sumber, Hasil Olah, 2013
Tiga jenis ikan mendominasi penyusun komposisi jenis
ikan di padang lamun Teluk Mayalibit. Berturut-turut
dari yang tertinggi adalah jenis ikan kapas-kapas (Gerres
filamentosus) dari famili Gerreidae dengan komposisi
jenis sebesar 33,79%. kemudian disusul oleh jenis ikan
Somasi (Lutjanus gibbus) dari famili Lutjanidae dengan
persentase komposisi jenis sebesar 9,65%. Jenis ikan
Bulana (Oedalechilus labiosus) juga memiliki komposisi
jenis yang cukup tinggi dengan persentase sebesar 7,6%
19
25
37,5
100
37,5
100
50
50
50
25
37,5
12,5
12,5
37,5
37,5
12,5
12,5
37,5
12,5
12,5
12,5
12,5
12,5
12,5
12,5
12,5
(Gambar 1.). Komposisi jenis ikan terendah di padang
lamun Teluk Mayalibit adalah 0,69% dari spesies ikan
Acantrhurus
Euthynnus
dussumieri,
affinis,
Abudefdeuf
Lutjanus
sexfasciatus,
corponotatus,
Siganus
canaliculatus,Parupeneus barberinus, Scarus ghobban,
Nemipterus furcosus, Toxotes jaculatri, dan Platycephalus
caeruleopunctatus.
Komposisi
jenis
ikan
di
teluk
Mayalibit dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 1. Komposisi Jenis Ikan di Padang Lamun
Teluk Mayalibit
2.Indeks Keanekaragaman
20
Suatu
komunitas
dikatakan
mempunyai
keanekaragaman spesies tinggi jika kelimpahan spesies
yang
ada
atau
proporsi
antar
sepesies
secara
keseluruhan sama banyak atau hampir sama banyak
(Brower et al., 1990). Indeks keanekaragaman dapat
digunakan untuk menyatakan hubungan kelimpahan
spesies
dalam
keanekaragaman
bentuk
adalah
komunitas.
ukuran
Indeks
kekayaan
spesies
dilihat dari jumlah spesies dalam suatu komunitas dan
kelimpahan
relatif
(jumlah
individu
tiap
spesies).
Umumnya apabila suatu komunitas memiliki nilai indeks
keanekaragaman tinggi menandakan komunitas yang
stabil.
Tabel 4. Hasil analisis indeks keanekaragaman (H’)
Frekuensi penelitian
1
H’
1,14 1,83 2,09 2,04 1,97 0,82 2,01 1,71
Jumlah
spesies
yang 5
2
3
7
9
4
9
5
6
8
9
7
8
ditemukan
Sumber: Hasil olah, 2013
Berdasarkan
hasil
penangkapan
ikan
yang
dilakukan di padang lamun Teluk Mayalibit diperoleh
rata-rata indeks keanekaragaman ikan di lokasi tersebut
adalah 1,706 hal ini menunjukkan bahwa komunitas
21
8
7
ikan di padang lamun Teluk Mayalibit masuk dalam
kategori rendah atau kurang stabil dengan nilai H’ < 2.
B. Pembahasan
Jumlah jenis ikan yang ditemukan pada penelitian
ini
lebih
rendah
jika
dibandingkan
hasil
yang
didapatkan peneliti Ekspedisi Widia Nusantara dan
Pusat penelitian Oseanografi (P2O-LIPI) tahun 2008 di
lokasi yang sama di Teluk Mayalibit yang menemukan 48
spesies. Hal ini dikarenakan areal pengamatan lebih luas
dan terutama tekhnik pengambilan data ikan yang yang
berbeda, yakni visual sensus dengan cara snorkeling
(scuba-diving), dan tekhnik beach seining menggunakan
jaring tabur (a set sow). A set sow tidak dapat mendata
ikan
yang
berukuran
kecil;
kelemahan
ini
tidak
ditemukan ketika menggunakan tehnik scuba diving.
Jika dibandingkan dengan hasil penelitian di tempat
lain, jumlah jenis ikan yang ditemukan di padang lamun
Teluk Mayalibit tidak jauh berbeda dari yang ditemukan
di daerah padang lamun pulau Barrang Lompo kota
Makassar yaitu sebanyak 28 spesies dari 14 famili.
22
Menurut
Bell
dan
Pollard
(1989),
beberapa
karakterisitik utama kumpulan ikan yang berasosiasi
dengan lamun yakni:
(i) keanekaragaman
dan
kelimpahan
ikan
di
padang lamun biasanya lebih tinggi daripada
yang berdekatan dengan substrat kosong,
(ii) lamanya asosiasi ikan-lamun berbeda-beda di
antara spesies dan tingkatan siklus hidup,
(iii) padang lamun adalah daerah asuhan untuk
banyak spesies yang mempunyai nilai ekonomi
penting,
(iv) zooplankton dan epifauna adalah makanan
utama ikan yang berasosiasi dengan lamun,
dengan tumbuhan, pengurai dan komponen
infauna dari jaring-jaring makanan di lamun
yang dimanfaatkan oleh ikan,
(v) perbedaan yang jelas (pembagian sumberdaya)
pada komposisi spesies terjadi di banyak
padang lamun,
(vi) hubungan yang kuat terjadi antara padang
lamun
dan
habitat
yang
berbatasan,
kelimpahan relatif dan komposisi spesies ikan
di padang lamun menjadi tergantung pada tipe
(terumbu karang, estuaria, dan mangrove) dan
jarak habitat yang terdekat, seperti pada siklus
malam hari,
23
(vii) kumpulan
ikan
dari
padang
lamun
yang
berbeda seringkali berbeda juga walaupun
habitat itu berdekatan.
Hutomo dan Martosewojo (1977) mengelompokkan
asosiasi jenis ikan dari famili Gerridae dengan padang
lamun dalam kategori menetap dengan menghabiskan
hidupnya di padang lamun sejak juvenile hingga dewasa,
namun pemijahannya di luar padang lamun. Komposisi
jenis yang rendah (0,69%) disebabkan karena asosiasi
antara ikan dan lamun bersifat sewaktu-waktu menetap
atau hanya singgah mengunjungi padang lamun untuk
berlindung dan mencari makan.
24