PENANAMAN NILAI-NILAI MAHABBATULLOH DALAM MEMBENTUK KARAKTER RELIGIUS SANTRI (Studi Multi Situs di Pondok Pesantren Nurul Ulum Kota Blitar dan Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Putri Kabupaten Blitar) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

BAB III
METODE PENELITIAN

Dalam penelitian metode bisa berarti cara mengumpulkan dan
menganalisis data, atau teknik dan prosedur yang dipakai dalam proses
pengumpulan data. Metodologi dapat diartikan dengan rancangan yang
dipakai penulis untuk memilih prosedur pengumpulan dan analisis data
untuk menyelidiki masalah penelitian tertentu (pengujian, pemberian,
penjelasan dan pembenaran metode, dan bukan metodenya sendiri).1
Menurut Bogdan dan Taylor dalam Deddy Mulyana, menjelaskan
pula bahwa metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang digunakan
untuk mendekati problem dan mencari jawaban.2
Dengan demikian metode penelitian adalah strategi yang dilakukan
dengan sistematis guna menemukan suatu data yang diperlukan atas suatu
masalah.
A. Rancangan Penelitian.
Penelitian ini adalah field research atau penelitian lapangan.
Penelitian lapangan disebut pula penelitian kualitatif. Penelitian
Kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme, yang digunakan untuk meneliti pada kondisi yang
alamiah,


dimana

peneliti

bertindak

sebagai

instrumen

kunci,

1M. Sirozi, Politik kebijakan Pendidikan di Indonesia ; Peran tokoh – tokoh Islam dalam
PenyusunanUU No. 2/1989 ( Jakarta : INIS XLIV, 2004 ), 81.
2Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif , Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu
Sosial Lainnya ( Bandung : PT. Rosdakarya, 2010), 145.

147


148

pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan
snowball, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis

data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna dari pada generalisasi.3
Seirama dengan Lexi J. Moleong, menyatakan bahwa penelitian
kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian (contohnya: perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya) secara holistik, dan
dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfatkan berbagai
metode alamiah.4
Penelitian ini diterapkan dengan tujuan untuk mendeskripsikan
bagaimana penanaman nilai-nilai mahabbatulloh dalam membentuk
karakter religius santri di Pondok Pesantren Nurul ulum Kota Blitar dan
Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Putri Kabupaten Blitar.
Peneliti menggunakan pendekatan sufisme, psikologi, ilmu
pendidikan dan termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Pendekatan

kualitatif berdasarkan pada filsafat fenomenologis yang mengutamakan
penghayatan. Sebab pendekatan ini searah dengan apa yang akan
peneliti

teliti

yang

berkaitan

dengan

penanaman

nilai-nilai

mahabbatulloh dalam membentuk karakter religius santri.

3Sugiono, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif-Kualitatif dan R &D (Bandung: Alfabeta,
2010), 15.

4Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), 6.

149

Metode Kualitatif adalah merupakan prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan prilaku
yang dapat diamati dari orang-orang atau (subjek) itu sendiri.5 Husaini
Usman memandang bahwa metode kualitatif berusaha memahami dan
menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia
dalam situasi tertentu menurut perspektif penulis sendiri.6
Penelitian
pemahaman

kualitatif

yang

otentik

ini


bertujuan

mengenai

untuk

memperoleh

pengalaman

orang-orang,

sebagaimana dirasakan orang-orang yang bersangkutan.

B. Kehadiran Peneliti
Di dalam penelitian ini, kehadiran peneliti di dalam proses
penelitian sangatlah penting, sebab peneliti sebagai instrumen
kunci/utama.
Di dalam proses pengumpulan data, peneliti menuju lokasi

penellitian yaitu di Pondok Nurul ulum Kota Blitar dan Pondok
Pesantren Nasyrul Ulum Putri Kabupaten Blitar untuk melakukan
pengamatan secara langsung selama proses pembelajaran berlangsung.
Kehadiran peneliti dilokasi penelitian yaitu untuk meningkatkan
intensitas peneliti berinteraksi dengan sumber data guna mendapatkan
informasi yang lebih valid dan absah tentang fokus penelitian.7

5Arief

Furchan, Pengantar metode Penelitian Kualitatif (Surabaya: Usaha Nasional, 1992), 21-22.
Usman, Metodologi Penelitian Sosial (Bandung: Bumi Aksara, 1996), 81.
Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1990), 46.

6Husaini
7

150

C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat peneliti melakukan penelitian

terkait dengan judul penanaman nilai-nilai mahabbatulloh dalam
membentuk karakter religius santri. Didalam hal ini peneliti
melakukan penelitian di Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Putri
Modangan, Nglegok Kabupaten Blitar dan Pondok Nurul ulum yang
beralamatkan di jalan Ciliwung 56 Kelurahan Bendo Kecamatan
Kepanjenkidul Kota Blitar.8
Beberapa keunikan yang di miliki Pondok Pesantren Nurul
Ulum Kota Blitar dan Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Putri
Kabupaten Blitar diantaranya: di Pondok Pesantren Nurul Ulum Kota
Blitar semua santri wajib mengikuti pendidikan formal di karnakan
pondok tersebut menggunakan Boarding School System, semua santri
mendapatkan pengawasan selama 24 jam, mereka wajib berada di
pesantren dengan mengikuti kegiatan-kegiatan baik formal maupun
non formal.
Sedangkan di Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Putri Kabupaten
Blitar semua santri yang bermukim di pondok tersebut adalah
perempuan dengan maksud menghindari pergaulan bebas yang sedang
marak saat ini. Penguatan kewarnaan kepesantrenan Shibghoh
merupakan salah satu karakteristik pondok, para santri yang keluar
dari pondok harus tetap membawa akhlak kepesantrenannya, mulai


8

Hasil Observasi pada tanggal 13 maret 2016

151

dari cara berpakaian serta akhlak salafiyah harus tetap dipakai. Di
pondok pesantren nasyrul ulum putri di asuh oleh seorang Bu nyai
yang sangat berkarakter tanpa di dampingi oleh seorang Kyai di dalam
kepemimpinannya.9

D. Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data yang bersifat non statistik
dimana data yang diperoleh nantinya dalam bentuk kata verbal dan
bukan dalam bentuk angka. Didalam penelitian ini sumber data yang
dimaksud adalah subyek dari mana data ini diperoleh. Dengan
demikian sumber data dalam penelitian ini secara umum terbagi atas
dua, yaitu sumber data primer dan data sekunder.
a. Sumber data primer

Dalam sumber data primer pada penelitian ini terbagi atas
tiga komponen, yaitu ; place (tempat), person (orang), dan paper
(dokumentasi). Berkenaan dengan place (tempat), merupakan
informasi (data) yang dikumpulkan langsung dari sumbernya di
lapangan. Peneliti akan langsung terjun di lapangan yaitu di
Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Putri Kabupaten Blitar dan
Pondok Nurul ulum Kota Blitar.
Pada komponen person (orang), penulis mendapatkan
keterangan sumber data tertulis atau informan dengan teknik
9

Dokumentasi Pondok Pesantren Nurul Ulum Kota Blitar dan Pondok Pesantren Nasyrul Ulum
Kabupaten Blitar 2016.

152

mengambil sampel penelitian (responden) dengan tujuan tertentu
yang disebut dengan “purposive sampling” dan dengan
menggunakan teknik seleksi informan yang disebut yang disebut
dengan “snowball sampling” yaitu teknik untuk memperoleh

beberapa individu yang potensial dan bersedia diwawancarai
dengan menemukan seseorang atau beberapa orang terlebih
dahulu. Dalam penelitian ini setidaknya yang menjadi data
(responden) diantaranya: Pengasuh pondok, ustad/ustadzah,
santriwan/santriwati dan pelaku lainnya yang relevan dengan
penelitian ini.
Dan paper (dokumentasi) nantinya akan lebih difokuskan
pada proses kegiatan penanaman nilai-nilai mahabbatulloh dalam
membentuk karakter religius santri baik di dalam suasana dalam
pembelajaran di pondok dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya
yang ada pada pondok tersebut.
b. Sumber Data Sekunder.
Sumber data sekunder adalah informasi yang telah
dikumpulkan oleh pihak lain. Dalam penelitian ini peneliti akan
mengumpulkan data dan menelaah secara mendalam berupa
karya tulis ilmiah, buku– buku, artikel dan jurnal yang relevan
dengan penelitian ini.

153


E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah utama yang
sangat penting untuk menemukan data yang terbaik, hal ini bertujuan
mendapatkan data yang akurat. Dalam mengeksplor data sebanyakbanyaknya, maka peneliti melakukan teknik sebagai berikut :
a. Wawancara Mendalam (Indepth Interview)
Wawancara mendalam secara umum adalah proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan
informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa
menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara
dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.10
Dalam penelitian ini dilakukan wawancara dengan informan
penelitian, yaitu orang-oramg yang dianggap potensial, dalam arti
orang - orang memiliki banyak informasi masalah yang diteliti.11
Hal ini dimaksudkan agar peneliti mendapatkan data yang jelas
dan rinci tentang fokus penelitian.

10Burhan

Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan ilmu Sosial
lainnya (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2007), 108.
11

RC Bogdan, dan Biklen. SK. 1992.Qualitative Research for Educational To Theory and
Methods, London: Allyn and Bacon. Inc., 75.

154

b. Observasi Partisipan (Participan Observation)
Metode ilmiah observasi (pengamatan) bisa diartikan
sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis atas
fenomena- fenomena yang diteliti.12
Sedangkan
pengumpulan

data

observasi

partisipan

adalah

tehnik

melalui

pengamatan

terhadap

objek

pengamatan dengan langsung hidup bersama, merasakan serta
berada dalam aktivitas kehidupan obyek pengamatan.13
Metode

observasi

partisipan

dipergunakan

untuk

mencocok data dan informasi yang di dapatkan dari media
internet maupun dari informan tentang apa yang disampaikan
secara pribadi dan secara resmi baik dalam bentuk tulisan maupun
lisan sehingga data yang didapatkan dalam penulisan penelitian
ini benar-benar valid dan dapat dipertanggung jawabkan.
c. Dokumentasi
Studi dokumentasi atau telaah dokumen menurut Rusdin
Pohan, adalah cara pengumpulan informasi yang didapatkan dari
dokumen yakni peninggalan tertulis, arsip-arsip, ijazah, rapor,
peraturan perundang undangan, buku harian, surat-surat pribadi,

12Sutrisno Hadi, Metodologi Reseach ; Untuk Penulisan Laporan, Skripsi, Thesis dan Disertasi,
jilid 2 (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), 151.
13
Andi Prastowo, Metodologi Penelitian ...,220

155

catatan biografi, dan lain-lain yang memiliki keterkaitan dengan
masalah yang diteliti.14
Studi dokumentasi dalam hal ini dilakukan dengan
bertujuan sebagai data pendukung dan pelengkap data yang telah
diperoleh dalam observasi dan wawancara. Studi dokumentasi
digunakan peneliti untuk mendapatkan data-data berupa profil
dan visi misi obyek penelitian, dokumen kurikulum, dokumen
pelaksanaan pembelajaran dan bukti-bukti lain yang terkait dan
dapat menunjang penelitian ini.

F. Analisis Data
Analisis data merupakan langkah lanjutan dari kegiatan
pengumpulan data. Data yang terkumpul dioalah dan dianalisis
dengan maksud agar data itu mempunyai arti dan mampu memberikan
keterangan sehingga hasil penelitian ini lebih akurat dan kredibel.
Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang
diperoleh dari hasil wawancara mendalam, catatan lapangan dan
dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke
dalam pola, memilih mana yang penting untuk dipelajari dan membuat

14

Rusdin Pohan, Metodologi Penelitian Pendidikan (Yogyakarta: Ar-Rijal Institut dan Lanarka
Publisher, 2007), 74.

156

kesimpulan sehingga mudah difahami diri sendiri maupun orang
lain.15
Teknik analisis data adalah proses penyusunan data agar dapat
di tafsirkan, dituliskan dalam bentuk kata-kata atau tulisan. Data yang
sudah terkumpul dari beberapa nara sumber yang ada dilapangan
sebelum peneliti menyajikannya, terlebih dahulu dilakukan proses
analisa agar nantinya data tersebut benar-benar dapat dipertanggung
jawabkan. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan multi situs
sehingga dalam menganalisis data dilakukan dua tahap. Adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut:
1.

Analisis situs tunggal
Analisis data situs tunggal dilakukan pada masing-masing
objek yaitu di Pondok Pesantren Nurul Ulum Kota Blitar dan
Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Putri Kabupaten Blitar. Analisis
akan dilakukan setelah peneliti berhasil memperoleh semua data
yang akan di butuhkan di dalam penelitian. Adapun langkalangkahnya sebagai berikut:
a. Mereduksi data , peneliti menelaah kembali seluruh catatan
yang diperoleh melalui teknik observasi, wawancara, FGD
(focus group discussion), dokumen-dokumen. Reduksi data
adalah kegiatan mengabstraksi atau merangkum data dalam

15Lexi

209.

J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung : PT . Remaja Rosdakarya, 2000),

157

suatu laporan yang sistematis dan difokuskan pada hal-hal
yang inti.
b. Display data , yakni merangkum hal-hal pokok dan kemudian
disusun dalam bentuk deskripsi yang naratif dan sistematis
sehingga dapat memudahkan untuk mencari tema sentral
sesuai fokus atau rumusan unsur-unsur dan mempermudah
memberi makna.
c. Verifikasi data , yakni melakukan pencarian makna dari data

yang dikumpulkan secara lebih teliti. Hal ini dilakukan guna
memperoleh suatu kesimpulan yang tepat dan akurat. Kegiatan
ini dilakukan dengan cara mencari pola, tema, bentuk,
hubungan,

persamaan,

dan

perbedaan,

faktor

yang

mempengaruhi dan sebagainya. Kegiatan ini merupakan hasil
evaluasi secara utuh, menyeluruh dan akurat.
Bagan skema.

Pengumpulan
Data

Reduksi
Data

Penyajian Data

Kesimpulan:
Penggambaran/
Verifikasi

Gambar. 1 Teknik Analisis Data16

16

Miles M. B & Huberman A. Mikel, Qualitative Data Analisis, (Beverly Hills: SAGE Publication
inc, 1992), 21-22.

158

2.

Analisis data lintas situs
Analisis data lintas situs bertujuan untuk membandingkan
dan memadukan temuan yang diperoleh dari masing-masing
kasus. Secara umum, proses analisis data lintas kasus mencakup
kegiatan sebagai berikut: (1) merumuskan proposisi bedasarkan
temuan kasus pertama kemudian dilanjutkan kasus kedua, 2)
membandingkan dan memadukan temuan teoritik dari kedua
kasus penelitian, 3)merumuskan simpulan teoritis bedasarkan
analisis lintas situs sebagai temuan akhir dari kedua situs
penelitian.
Data yang terkumpul pada penelitian adalah data
kualitatif, sehingga tehnik analisisnya sesuai dengan yang
dikemukakan oleh miles and huberman yaitu dilakukan secara
interaktif, yang dapat dijelaskan langkah-langkah sebagai berikut:

159

Bagan
Langkah-langkah Analisis Situs17
Penanaman nilai-nilai Mahabbatulloh dalam membentuk
Karakter Religius Santri (Studi multi situs di Pondok
Pesantren Nurul Ulum Kota Blitar dan Pondok
Pesantren Nasyrul Ulum Putri Kabupaten

Pondok Pesantren
Nurul Ulum Kota Blitar

Pondok Pesantren
Nasyrul Ulum Putri Kab. Blitar

Temuan Sementara

Temuan Sementara

Analisis Lintas Situs

Temuan Akhir

G. Pengecekan Keabsahan Data.
Di dalam Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi
uji credibility (validitas internal) transferability (validitas eksternal),
confirmability (obyektivitas)

Di dalam mendapatkan keabsahan data yang di peroleh dari
lokasi penelitian lapangan, maka yang akan di lakukan peneliti
terhadap data-data tersebut diantaranya:
1. Kepercayaan (credibility)
Kriteria ini dipergunakan untuk membuktikan bahwa,data
seputar penerapan budaya religius yang diperoleh dari beberapa
17

Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas
Psikologi UGM, 1987), 42.

160

sumber di lapangan benar-benar mengandung nilai kebenaran
(truth value). Dengan merujuk pada pendapat Lincoln dan
Guba,18 maka untuk mencari taraf kepercayaan penelitian ini akan
ditempuh upaya sebagai berikut:
a. Trianggulasi
Trianggulasi ini merupakan cara yang paling umum
digunakan bagi peningkatan validitas data dalam penelitian
kualitatif. Dalam pendapat Moleong, Trianggulasi adalah “
Teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data itu akan diperlukan pengecekan
atau sebagai pembanding keabsahan data”.19 Trianggulasi
berfungsi untuk mencari data, supaya data yang akan
dianalisis shahih maka dapat ditarik kesimpulan dengan benar.
Dengan cara ini peneliti dapat menarik kesimpulan tanpa
mendramatisir hasil dari sebuah penelitian, dan hasil dari
penelitian dapat diterima kebenarannya dari berbagai macam
sudut pandang.
b. Pembahasan sejawat
Pemeriksaan sejawat menurut Moleong adalah teknik
yang dilakukan dengan cara mengekpos hasil sementara atau
hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusianalitik
dengan teman-teman sejawat20 dari beberapa informasi yang
18

. Y.S Lincoln,& E.Guba, Nuralistic Inquiry,(Baverly Hills: SAGE Publicatpan Inc.1985), 301
. Moleong ,Metodologi Penelitian..,330
20
Ibid.,332
19

161

dapat dieksplor, akan muncul beberapa pendapat yang
diharapkan mampu meyakinkan hasil temuan pada sebuah
penelitian. Dengan maksud di dalam pengecekan keabsahan
temuan, peneliti bersama peneliti yang lain mengadakan FGD
(focus group discussion).
c. Memperpanjang keikutsertaan.
Di dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan
instrumen kunci utama maka dari itu keikutsertaan peneliti
sangat menentukan dalam pengumpulan data. Supaya peneliti
memperoleh data sesuai dengan kebutuhan pengamatan dan
wawancara tentunya membutuhkan waktu dan proses yang
tidak

begitu

singkat,

namun

peneliti

memerlukan

perpanjangan keikutsertaan dalam penelitian.
Peneliti melakukan observasi secara intensif pada dua
lembaga pondok pesantren yaitu di Pondok Pesantren Nurul
Ulum Kota Blitar dan Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Putri
Kabupaten Blitar. Peneliti kembali ke lokasi untuk melakukan
observasi, serta interviu dengan sumber data yang pernah di
temui ataupun dengan sumber data yang baru. Selain menjalin
silaturrohim yang baik, hubungan peneliti dengan pengasuh,
ustad/ustadzah

akan

semakin

akrab

sehingga

keterbukaan informasi terkait dengan penelitian.

adanya

162

Peneliti selalu fokus dengan hasil data yang diperoleh
sebelumnya hal ini dilakukan untuk menguji hasil data yang
diperoleh kembali dilapangan itu valid atau tidak. Peneliti
juga mengadakan focus group discussion dengan para santri
yang ada di pondok pesantren tersebut dengan maksud
menjalin keakraban dengan subyek yang diteliti. Hal ini di
lakukan peneliti supaya di dalam pencarian data hasil temuan
yang diperoleh benar-benar dapat dipertanggung jawabkan.
2. Keteralihan (Transferability)
Standar transferability ini merupakan pertanyaan empirik
yang bisa dijawab oleh peneliti kualitatif sendiri, melainkan
dijawab dan dinilai oleh pembaca laporan penelitian. Hasil
penelitian kualitatif memiliki standar transferability yang tinggi
bilamana pembaca laporan penelitian ini memperoleh gambarangambaran yang jelas tentang kontek dan fokus penelitian. Dalam
prakteknya peneliti meminta kepada beberapa rekan akademis
dan praktisi pendidikan untuk membaca draf laporan penelitian
untuk mengecek pemahan mereka mengenai arah hasil penelitian
ini. Oleh karena itu, peneliti akan memberikan uraian yang rinci,
jelas, sistematis dan dapat dipercaya terkait dengan penanaman
nilai-nilai mahabbatulloh dalam membentuk karakter religius
santri di Pondok Pesantren Nurul ulum Kota Blitar dan pondok
pesantren Nasyrul Ulum Putri Kabupaten Blitar.

163

3. Kebergantungan (Dependability)
Teknik ini dimaksudkan untuk membuktikan hasil
penelitian ini mencerminkan kemantaban dan konsistensi dalam
keseluruhan proses penelitian, baik dalam kegiatan pengumpulan
data, interpretasi temuan maupun dalam melaporkan hasil
peneltian. Salah satu upaya untuk menilai dependabilitas adalah
melakukan audit dependability itu sendiri. Ini dapat dilakukan
oleh auditor dengan melakukan review terhadap seluruh hasil
penelitian.
Dalam hal ini peneliti meminta beberapa expert untuk
mereviw atau mengkritisi hasil penelitian ini , kususnya kepada
dosen pembimbing. Peneliti selalu konsultasi, diskusi, dan
meminta bimbingan sejak mulai menentukan masalah/fokus,
menyusun

proposal

sampai

peneliti

memasuki

lapangan,

menentukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji
keabsahan data sampai membuat kesimpulan.
4. Kepastian (Confirmability)
Standar

konfirmabilitas lebih terfokus pada audit

kualitas dan kepastian hasil

penelitian. Audit ini dilakukan

bersamaan dengan audit dependabilitas. Pengujian konfirmabilitas
dalam penelitian kualitatif disebut dengan uji objektifitas
penelitian. Penelitian dikatakan objektif bila hasil penelitian telah

164

disepakati oleh banyak orang.21 untuk mengadakan pengecekan
kebenaran data mengenai penanaman nilai-nilai mahabbatulloh
dalam membentuk karakter religius santri di Pondok Pesantren
Nurul ulum Kota Blitar dan pondok pesantren Nasyrul Ulum Putri
Kabupaten Blitar untuk memastikan

tingkat

validitas hasil

peneltian.

H. Tahap-Tahap Penelitian
Menurut Moleong22, tahap-tahap penelitian secara umum
terdiri atas tahap pralapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap
analisis data. Mengacu dan berpedoman pada pendapat Moleong
tersebut, maka tahap-tahap pada penelitian ini terdiri dari:
1. Tahap pralapangan; merupakan tahap awal sebelum peneliti
melakukan penelitian. Pada tahap ini peneliti telah mulai dengan
penyusunan proposal penelitian, dilanjutkan dengan prosedur ijin
penelitian ke lokasi, yaitu Pondok Pesantren Nurul Ulum Kota
Blitar dan Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Putri Kabupaten Blitar
yang dijadikan sebagai tempat penelitian. Kegiatan ini diawali
dengan ijin secara lisan dan mencari informasi awal sebagai bahan
penyusunan proposal. Kemudian disusul dengan ijin tertulis dari
kampus/ lembaga pendidikan peneliti.

21
22

Sugiono, Metode PenelitianKuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2010), 224.
Moleong, Metodologi Penelitian ...127.

165

2. Tahap pekerjaan lapangan; yaitu tahap pelaksanaan penelitian di
lokasi. Pada tahap ini peneliti hadir di lokasi Pondok Pesantren
Nurul Ulum Kota Blitar dan Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Putri
Kabupaten Blitar untuk mencari informasi. Peneliti melakukan
penggalian data dan informasi yang berhubungan dengan
penanaman nilai-nilai mahabbatulloh dalam membentuk karakter
religius santri. Adapun kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap
ini adalah observasi (baik sebagai pengamat partisipan maupun
pengamat penuh), wawancara (wawancara dengan pengasuh
pondok, ustad/ustadzah, pendamping santri) dan penggalian data
dan informasi melalui dokumentasi.
3. Tahap analisis; yaitu menelaah, mengelompokkan, menyusun dan
memverivikasi data yang sudah diperoleh. Pada tahap ini (pasca
lapangan), peneliti mulai mengolah data dan informasi yang sudah
diperoleh dengan menganalisis sehingga data yang disusun benarbenar tercapai tingkat validitas dan kredibilitasnya. Selanjutnya
peneliti menyusunnya dalam bentuk laporan secara tertulis untuk
diuji kebenaran dan akurasi datanya sehingga hasilnya dapat
dipublikasikan atau diumumkan.

Dokumen yang terkait

PENANAMAN NILAI-NILAI MAHABBATULLOH DALAM MEMBENTUK KARAKTER RELIGIUS SANTRI (Studi Multi Situs di Pondok Pesantren Nurul Ulum Kota Blitar dan Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Putri Kabupaten Blitar) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 1

PENANAMAN NILAI-NILAI MAHABBATULLOH DALAM MEMBENTUK KARAKTER RELIGIUS SANTRI (Studi Multi Situs di Pondok Pesantren Nurul Ulum Kota Blitar dan Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Putri Kabupaten Blitar) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 8

PENANAMAN NILAI-NILAI MAHABBATULLOH DALAM MEMBENTUK KARAKTER RELIGIUS SANTRI (Studi Multi Situs di Pondok Pesantren Nurul Ulum Kota Blitar dan Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Putri Kabupaten Blitar) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 45

PENANAMAN NILAI-NILAI MAHABBATULLOH DALAM MEMBENTUK KARAKTER RELIGIUS SANTRI (Studi Multi Situs di Pondok Pesantren Nurul Ulum Kota Blitar dan Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Putri Kabupaten Blitar) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 2 74

PENANAMAN NILAI-NILAI MAHABBATULLOH DALAM MEMBENTUK KARAKTER RELIGIUS SANTRI (Studi Multi Situs di Pondok Pesantren Nurul Ulum Kota Blitar dan Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Putri Kabupaten Blitar) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 125

PENANAMAN NILAI-NILAI MAHABBATULLOH DALAM MEMBENTUK KARAKTER RELIGIUS SANTRI (Studi Multi Situs di Pondok Pesantren Nurul Ulum Kota Blitar dan Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Putri Kabupaten Blitar) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 9

PENANAMAN NILAI-NILAI MAHABBATULLOH DALAM MEMBENTUK KARAKTER RELIGIUS SANTRI (Studi Multi Situs di Pondok Pesantren Nurul Ulum Kota Blitar dan Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Putri Kabupaten Blitar) - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 1

xii ABSTRAK - PERAN ASATID DALAM MEMBENTUK KARAKTER RELIGIUS SANTRI MELALUI KEGIATAN SPIRITUAL DI PONDOK PESANTREN NURUL ULUM SUTOJAYAN BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 6

BAB I PENDAHULUAN - PERAN ASATID DALAM MEMBENTUK KARAKTER RELIGIUS SANTRI MELALUI KEGIATAN SPIRITUAL DI PONDOK PESANTREN NURUL ULUM SUTOJAYAN BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 15

BAB II KAJIAN TEORI - PERAN ASATID DALAM MEMBENTUK KARAKTER RELIGIUS SANTRI MELALUI KEGIATAN SPIRITUAL DI PONDOK PESANTREN NURUL ULUM SUTOJAYAN BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 58