S PEA 1204005 Chapter1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh sumber daya manusianya,
sedangkan sumber daya manusia tergantung pada kualitas pendidikannya.
Pendidikan yang berkualitas dapat menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas. Hal tersebut mendorong suatu bangsa menjadi bangsa yang maju.
Seiring perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi juga terus
berkembang sehingga menuntut masyarakat untuk meningkatkan tuntutan hidup
di segala bidang termasuk pendidikan. Dalam Undang-Undang No. 20 tahun
2003 tentang SISDIKNAS, dinyatakan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan untuk memperoleh ilmu
pengetahuan,
nilai-nilai
moral
dan
keterampilan
dalam
memenuhi
keberlangsungan hidup. Dalam meningkatkan pendidikan tidak terlepas dari
proses pembelajaran, yang merupakan upaya untuk mencapai tujuan belajar,
yaitu keberhasilan belajar individu. Salah satu indikator keberhasilan belajar
dapat dilihat dari prestasi belajar yang berdasarkan dari penilaian evaluasi hasil
belajar.
Syah (2011:139) mengatakan bahwa “Padanan kata evaluasi adalah
assessment yang menurput Tardif (1989) berarti penilaian untuk menggambarkan
prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Selain kata evaluasi dan assessment ada pula kata lain yang searti dan relatif lebih
masyhur dalam dunia pendidikan kita yakni tes, ujian, dan ulangan.” Prestasi
belajar dapat diukur dengan segala macam tes yang dilakukan di sekolah. Prestasi
Tresna Rahman, 2016
PENGARUH GAYA BELAJAR MOD EL D AVID KOLB TERHAD AP PRESTASI BELAJAR SISWA PAD A
MATA PELAJARAN AKUNTANSI PROGRAM STUD I AKUNTANSI SMK KIANSANTANG KOTA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
belajar tentu banyak
macamnya,
baik
dari segi kognitif,
afektif maupun
psikomotor. Cara mengevaluasi prestasi belajar adalah dengan sebuah tes.
Menurut Arikunto (2012 : 48) tes dibagi menjadi 3 dalam segi kegunaan, yaitu :
1. Tes Diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahankelemahan siswa sehingga berdasarkan hal tersebut dapat dilakukan
penanganan yang tepat.
2. Tes Formatif adalah tes untuk mengetahui kemampuan siswa setelah
mengikuti program tertentu.
3. Tes Sumatif adalah tes yang dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian
sekelompok atau sebuah program yang lebih besar.
Setiap sekolah mempunyai tujuan dan harapan agar semua peserta
didiknya mendapatkan prestasi belajar yang tinggi dan semua siswa dapat
mencapai target yang ditentukan. Begitu pula sekolah pada tingkatan Sekolah
Menengah Atas (SMA) dan sederajat yang berupaya untuk menyiapkan peserta
didik agar mendapatkan prestasi yang tinggi dan mempunyai kemampuan untuk
dapat
melanjutkan
pendidikan
ke
jenjang
yang
lebih
tinggi.
Namun,
kenyataannya masih banyak siswa yang mendapat prestasi belajar yang rendah.
Begitu pula yang terjadi pada Program Studi Akuntansi di SMK Kiansantang.
SMK Kiansantang menjadi objek penelitian ini dikarenakan sekolah ini memiliki
kasus prestasi belajar yang sangat rendah dimana dapat dilihat dari nilai KKM
yang tidak terpenuhi mencapai lebih dari 50%. Berikut ini data yang diambil dari
daftar nilai Ujian Tengah Semester (UTS), dengan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) 77 pada mata pelajaran Akuntansi tahun pelajaran 2015/2016 dapat
dilihat pada tabel 1.1:
2
Tresna Rahman, 2016
PENGARUH GAYA BELAJAR MOD EL D AVID KOLB TERHAD AP PRESTASI BELAJAR SISWA PAD A
MATA PELAJARAN AKUNTANSI PROGRAM STUD I AKUNTANSI SMK KIANSANTANG KOTA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 1.1
Nilai Rata-rata Ujian Tengah Semester Genap
Mata Pelajaran Produktif Akuntansi Keuangan
Program Studi Akuntansi SMK Kiansantang
Tahun Pelajaran 2015/2016
No
Kelas
Jumlah
Siswa
Nilai
Ratarata
Jumlah siswa
dengan nilai
di bawah
KKM
Persentase siswa
dengan nilai di
bawah KKM
1
X Akuntansi
19
74.54
9
47 %
2
XI Akuntansi
19
76.93
7
37 %
3
XII Akuntansi
10
77.43
6
60 %
(Sumber: Buku Daftar Nilai Guru Mata Pelajaran Akuntansi di SMK
Kiansantang Yang Telah Diolah)
Dari tabel 1.1 terlihat bahwa nilai rata-rata mata pelajaran Akuntansi di
SMK Kiansantang pada kelas X Akuntansi semester genap masih rendah, karena
masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Hal tersebut dapat
dilihat dari persentase setiap kelas yaitu kelas X Akuntansi sebesar 47 % yang
berarti ada 9 orang nilai siswa kelas X Akuntansi di bawah KKM. Untuk kelas
XI Akuntansi dengan memiliki persentase 37 % nilai dibawah KKM dengan
total 7 orang siswa dengan nilai dibawah KKM, dan juga kelas XII Akuntansi
yang memiliki persentase nilai dibawah KKM dengan persentase 60 % dengan 6
orang yang memiliki nilai dibawah KKM.
Mutu pendidikan menjadi hal yang diperhatikan selanjutnya setelah
melihat nilai KKM yang belum tercapai oleh semua siswa. Mutu pendidikan
menjadi sumber permasalahan yang kedua, dimana SMK Kiansantang Kota
Bandung
ini
memiliki
akreditasi
A
untuk
jurusan
Akuntansi.
Dengan
ditetapkannya akreditasi A, maka dari itu seharusnya tidak ada lagi siswa-siswi
yang memiliki nilai dibawah KKM.
Dari data yang diperoleh di atas dapat membuktikan bahwa siswa kurang
memahami materi yang diajarkan dan apabila dilanjutkan ke materi selanjutnya
3
Tresna Rahman, 2016
PENGARUH GAYA BELAJAR MOD EL D AVID KOLB TERHAD AP PRESTASI BELAJAR SISWA PAD A
MATA PELAJARAN AKUNTANSI PROGRAM STUD I AKUNTANSI SMK KIANSANTANG KOTA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa akan kesulitan untuk memahaminya, karena materi pelajaran akuntansi
berhubungan satu sama lain. Hal itu dapat berdampak pada rendahnya prestasi
belajar siswa dan memungkinkan untuk tidak tercapainya tujuan sekolah yaitu
agar setiap siswa dapat mendapatkan prestasi belajar yang tinggi dan sesuai
dengan target yang telah ditentukan.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, menunjukkan
bahwa prestasi belajar mata pelajaran Akuntansi kelas X Akuntansi di SMK
Kiansantang masih belum mencapai angka 100%, dikarenakan tidak semua
siswa dapat mencapai KKM yang ditentukan sehingga dapat dikatakan bahwa
tujuan sekolah dalam mencapai prestasi belajar siswa khususnya dalam program
studi pendidikan akuntansi belum tercapai. Rendahnya prestasi belajar tersebut
dipengaruhi beberapa faktor.
Berdasarkan para ahli faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
terbagi menjadi faktor intern dan faktor ekstern. Slameto (2010:54) menjabarkan
beberapa faktor internal dan eksternal yang terdiri dari :
1. Faktor Internal
:
a. Faktor Jasmaniah
1) Faktor Kesehatan
2) Cacat Tubuh
b. Faktor Psikologis
1) Intelegensi
2) Perhatian
3) Minat
4) Bakat
5) Motif
6) Kematangan
7) Kesiapan
c. Faktor Kelelahan
2. Faktor Eksternal
:
a. Faktor Keluarga
b. Faktor Sekolah
c. Faktor Masyarakat
4
Tresna Rahman, 2016
PENGARUH GAYA BELAJAR MOD EL D AVID KOLB TERHAD AP PRESTASI BELAJAR SISWA PAD A
MATA PELAJARAN AKUNTANSI PROGRAM STUD I AKUNTANSI SMK KIANSANTANG KOTA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari beberapa faktor yang telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan
bahwa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar terdiri dari faktor internal
dan eksternal. Faktor internal menjadi lebih dominan daripada faktor eksternal
karena faktor internal tergantung dari individu-individunya sendiri. Tiap-tiap
individu tidak ada yang memiliki kesamaan yang serupa. Begitu pula gaya tiap
individu belajar, tidak ada gaya yang 100% sama dan hasil yang sama dari tiap
individu. Ghufron dan Risnawita (2012:10) mengemukakan bahwa faktor yang
dapat meningkatkan prestasi belajar dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu:
Aspek
perkembangan
anak
Internal
Keunikan personal
individu anak
Faktor
peningkatan
prestasi belajar
Lingkungan
belajar
Eksternal
Fasilitas-fasilitas
diberdayakan
Gambar 1.1 Faktor Peningkatan Prestasi Belajar :
dimodifikasi dari (Ghufron dan Risnawita, 2012:12)
Menurut Gunawan (2003:86) faktor yang mempengaruhi keberhasilan
proses belajar adalah:
Faktor dominan yang menentukan keberhasilan proses belajar dengan
mengenai dan memahami bahwa individu adalah unik dengan gaya
belajar yang berbeda satu dengan yang lainnya. Semua sama uniknya dan
sama berharganya. Kesulitan yang timbul selama ini lebih disebabkan
oleh gaya belajar yang tidak sesuai dengan gaya mengajar dan lebih
parah lagi apabila anak sendiri tidak mengenal gaya belajar mereka.
5
Tresna Rahman, 2016
PENGARUH GAYA BELAJAR MOD EL D AVID KOLB TERHAD AP PRESTASI BELAJAR SISWA PAD A
MATA PELAJARAN AKUNTANSI PROGRAM STUD I AKUNTANSI SMK KIANSANTANG KOTA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sesuai dengan pendapat tersebut, salah satu faktor internal yang
mempengaruhi
prestasi
belajar
yaitu
gaya
belajar
siswa.
Gaya
belajar
berhubungan langsung dengan proses belajar, karena belajar merupakan proses
yang
berkesinambungan
ditunjukan
dengan
yang
akan
prestasi belajar.
menentukan
Setiap
hasil dari belajar yang
individu
mempunyai keunikan
tersendiri salah satunya dilihat dari gaya belajar.
Gaya belajar merupakan gabungan dari bagaimana siswa menyerap
informasi dan kemudian mengatur lalu mengolah menjadi seperti apa informasi
tersebut baik atau buruk. Sesuai dengan pendapat DePorter dan Hernacki
(2009:110) “Gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana seseorang
menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi”. Menurut Dunn &
Dunn (dalam Sugihartono, 2007:53) bahwa ‘Gaya belajar merupakan kumpulan
karakteristik pribadi yang membuat suatu pembelajaran efektif untuk beberapa
orang dan tidak efektif untuk orang lain’. Gaya belajar dapat menjadi solusi
permasalahan prestasi belajar dalam mata pelajaran akuntansi karena dalam mata
pelajaran akuntansi, siswa harus memahami secara konseptual sehingga siswa
dapat memahami permasalahan yang ada dalam akuntansi itu sendiri.
Menurut Ghufron (2012:10) “Namun, ditengah segala keberagaman gaya
belajar
tersebut,
banyak
ahli
mencoba
untuk
mengklasifikasi
atau
pengelompokan gaya belajar untuk memudahkan kita semua.” Terdapat berbagai
macam gaya belajar yang telah diklasifikasikan atau dikelompokkan menurut
para ahli. Salah satunya yaitu gaya belajar model David Kolb. David Kolb
mengemukakan adanya empat kuadran kecenderungan seseorang dalam proses
belajar yaitu kuadran perasaan atau pengalaman konkret (CE), kuadran
pengamatan
atau
refleksi
pengamatan
(RO),
kuadran
pemikiran
atau
konseptualisasi abstrak (AC), kuadran tindakan atau eksperimen aktif (AE).
Menurut Kolb (dalam Nasution, 2009:111) ‘tidak ada individu yang gaya
belajarnya secara mutlak didominasi oleh salah satu saja dari kuadran tadi, yang
biasanya terjadi adalah kombinasi dari dua kuadran dan membentuk satu
6
Tresna Rahman, 2016
PENGARUH GAYA BELAJAR MOD EL D AVID KOLB TERHAD AP PRESTASI BELAJAR SISWA PAD A
MATA PELAJARAN AKUNTANSI PROGRAM STUD I AKUNTANSI SMK KIANSANTANG KOTA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kecenderungan atau orientasi belajar.’ Empat kuadran di atas membentuk empat
kombinasi gaya belajar. Empat kombinasi itu yaitu Diverger (Kombinasi dari
perasaan
dan
pengamatan),
Converger
mengamati),
Assimillator
(Kombinasi
dari
(Kombinasi
berpikir
dari berpikir
dan
berbuat),
dan
dan
Accomodator (Kombinasi dari perasaan dan tindakan). Gaya belajar model
David Kolb ini dirasa sangat cocok untuk mata pelajaran Akuntansi karena Kolb
membagi gaya belajar menjadi 4
kuadran dengan kuadran pengalaman,
pengamatan, konseptual dan eksperimen. Empat kuadran tersebut dirasa sangat
dibutuhkan
dengan
mata
pelajaran
akuntansi
sendiri,
sehingga
peneliti
menggunakan gaya belajar model David Kolb untuk penelitian ini.
Dalam
pengetahuan,
pembelajaran
akuntansi,
sangat
dibutuhkannya
keterampilan,
dan sikap agar kompeten dalam mengelola bukti transaksi
keuangan, buku jurnal, buku besar, serta menyelesaikan siklus akuntansi
perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur, maka dari itu pembelajaran akuntansi
bersifat kontinyu sehingga siswa dapat memahami siklus akuntansi secara
lengkap.
Oleh karena itu,
untuk
dapat mempermudah dalam memahami
akuntansi secara matang, siswa diharapkan dapat memahami gaya belajarnya
masing- masing sebagai alat bantu agar dapat memahami secara tuntas.
Penelitian mengenai gaya belajar telah dilakukan sebelumnya pada mata
pelajaran akuntansi yaitu oleh Isti Sonia Ayu Lestari dengan judul skripsi
“Pengaruh Gaya Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di SMAN 5 Cimahi” menyimpulkan bahwa
tidak ada perbedaan gaya belajar siswa dalam prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran akuntansi di SMAN 5 Cimahi. Namun dalam penelitian lain pada mata
pelajaran Ekonomi yang dilakukan oleh Riany Febrianita dengan judul skripsi
“Pengaruh Gaya Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Ekonomi” menyimpulkan bahwa adanya pengaruh positif dari gaya
belajar siswa terhadap prestasi belajar.
7
Tresna Rahman, 2016
PENGARUH GAYA BELAJAR MOD EL D AVID KOLB TERHAD AP PRESTASI BELAJAR SISWA PAD A
MATA PELAJARAN AKUNTANSI PROGRAM STUD I AKUNTANSI SMK KIANSANTANG KOTA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Terkadang siswa tidak mengetahui gaya belajarnya sendiri. Dengan
memahami karakteristik gaya belajar yang dimiliki siswa maka pembelajaran
akan lebih efektif. Oleh karena itu dalam upaya meningkatkan prestasi belajar
siswa, gaya belajar sebagai salah satu faktor yang cukup unik karena tiap
individu
itu
berbeda-beda gaya belajarnya,
maka penulis tertarik
untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Gaya Belajar Model David
Kolb terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi
Program Studi Akuntansi SMK Kiansantang Kota Bandung”
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian dan identifikasi masalah penelitian
di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran gaya belajar model David Kolb pada siswa
kelas X Akuntansi di SMK Kiansantang?
2. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa kelas X Akuntansi di
SMK Kiansantang?
3. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar siswa berdasarkan gaya
belajar model David Kolb pada mata pelajaran Akuntansi kelas X
Akuntansi di SMK Kiansantang?
D. Maksud dan Tujuan Penelitian
1.
Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk menganalisis lebih mendalam
mengenai prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi dengan
memperhatikan gaya belajar.
2.
Tujuan Penelitian
a. Untuk mendeskripsikan gambaran gaya belajar siswa kelas X
Akuntansi di SMK Kiansantang.
8
Tresna Rahman, 2016
PENGARUH GAYA BELAJAR MOD EL D AVID KOLB TERHAD AP PRESTASI BELAJAR SISWA PAD A
MATA PELAJARAN AKUNTANSI PROGRAM STUD I AKUNTANSI SMK KIANSANTANG KOTA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Untuk mendeskripsikan gambaran prestasi belajar siswa kelas X
Akuntansi di SMK Kiansantang.
c. Untuk
memverivifikasi
perbedaan
prestasi
belajar
siswa
berdasarakan gaya belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi kelas
X Akuntansi di SMK Kiansantang.
E. Kegunaan Penelitian
1.
Secara Teoritis
a.
Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan
pengetahuan
dalam bidang pendidikan,
khususnya dalam gaya
belajar siswa.
b.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi
kajian teori gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran Akuntansi.
c.
Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi peneliti yang ingin
melakukan penelitian lebih lanjut yang sejenis dan relevan.
2.
Secara Praktis
a.
Bagi Siswa
Siswa dapat mengatasi kesulitan belajar dengan mendapat informasi
mengenai gaya belajar yang dimilikinya sehingga diharapkan dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
b.
Bagi Guru
Dapat dijadikan sebagai bahan informasi agar dapat menyesuaikan
gaya mengajarnya sesuai dengan kebutuhan siswa agar dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
c.
Bagi Sekolah
Hasil
penelitian
ini diharapkan
dapat
memberikan
sumbangan
bermanfaat dalam rangka perbaikan pembelajaran di dalam kelas,
9
Tresna Rahman, 2016
PENGARUH GAYA BELAJAR MOD EL D AVID KOLB TERHAD AP PRESTASI BELAJAR SISWA PAD A
MATA PELAJARAN AKUNTANSI PROGRAM STUD I AKUNTANSI SMK KIANSANTANG KOTA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
peningkatan kualitas sekolah yang diteliti, dan bagi sekolah-sekolah
lain.
d.
Bagi Peneliti dan pihak lainnya
Menambah
ilmu
pengetahuan
dan
pengalaman
dalam
proses
pembelajaran Akuntansi, serta dapat dijadikan sebagai masukan bagi
peneliti selanjutnya.
10
Tresna Rahman, 2016
PENGARUH GAYA BELAJAR MOD EL D AVID KOLB TERHAD AP PRESTASI BELAJAR SISWA PAD A
MATA PELAJARAN AKUNTANSI PROGRAM STUD I AKUNTANSI SMK KIANSANTANG KOTA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh sumber daya manusianya,
sedangkan sumber daya manusia tergantung pada kualitas pendidikannya.
Pendidikan yang berkualitas dapat menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas. Hal tersebut mendorong suatu bangsa menjadi bangsa yang maju.
Seiring perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi juga terus
berkembang sehingga menuntut masyarakat untuk meningkatkan tuntutan hidup
di segala bidang termasuk pendidikan. Dalam Undang-Undang No. 20 tahun
2003 tentang SISDIKNAS, dinyatakan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan untuk memperoleh ilmu
pengetahuan,
nilai-nilai
moral
dan
keterampilan
dalam
memenuhi
keberlangsungan hidup. Dalam meningkatkan pendidikan tidak terlepas dari
proses pembelajaran, yang merupakan upaya untuk mencapai tujuan belajar,
yaitu keberhasilan belajar individu. Salah satu indikator keberhasilan belajar
dapat dilihat dari prestasi belajar yang berdasarkan dari penilaian evaluasi hasil
belajar.
Syah (2011:139) mengatakan bahwa “Padanan kata evaluasi adalah
assessment yang menurput Tardif (1989) berarti penilaian untuk menggambarkan
prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Selain kata evaluasi dan assessment ada pula kata lain yang searti dan relatif lebih
masyhur dalam dunia pendidikan kita yakni tes, ujian, dan ulangan.” Prestasi
belajar dapat diukur dengan segala macam tes yang dilakukan di sekolah. Prestasi
Tresna Rahman, 2016
PENGARUH GAYA BELAJAR MOD EL D AVID KOLB TERHAD AP PRESTASI BELAJAR SISWA PAD A
MATA PELAJARAN AKUNTANSI PROGRAM STUD I AKUNTANSI SMK KIANSANTANG KOTA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
belajar tentu banyak
macamnya,
baik
dari segi kognitif,
afektif maupun
psikomotor. Cara mengevaluasi prestasi belajar adalah dengan sebuah tes.
Menurut Arikunto (2012 : 48) tes dibagi menjadi 3 dalam segi kegunaan, yaitu :
1. Tes Diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahankelemahan siswa sehingga berdasarkan hal tersebut dapat dilakukan
penanganan yang tepat.
2. Tes Formatif adalah tes untuk mengetahui kemampuan siswa setelah
mengikuti program tertentu.
3. Tes Sumatif adalah tes yang dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian
sekelompok atau sebuah program yang lebih besar.
Setiap sekolah mempunyai tujuan dan harapan agar semua peserta
didiknya mendapatkan prestasi belajar yang tinggi dan semua siswa dapat
mencapai target yang ditentukan. Begitu pula sekolah pada tingkatan Sekolah
Menengah Atas (SMA) dan sederajat yang berupaya untuk menyiapkan peserta
didik agar mendapatkan prestasi yang tinggi dan mempunyai kemampuan untuk
dapat
melanjutkan
pendidikan
ke
jenjang
yang
lebih
tinggi.
Namun,
kenyataannya masih banyak siswa yang mendapat prestasi belajar yang rendah.
Begitu pula yang terjadi pada Program Studi Akuntansi di SMK Kiansantang.
SMK Kiansantang menjadi objek penelitian ini dikarenakan sekolah ini memiliki
kasus prestasi belajar yang sangat rendah dimana dapat dilihat dari nilai KKM
yang tidak terpenuhi mencapai lebih dari 50%. Berikut ini data yang diambil dari
daftar nilai Ujian Tengah Semester (UTS), dengan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) 77 pada mata pelajaran Akuntansi tahun pelajaran 2015/2016 dapat
dilihat pada tabel 1.1:
2
Tresna Rahman, 2016
PENGARUH GAYA BELAJAR MOD EL D AVID KOLB TERHAD AP PRESTASI BELAJAR SISWA PAD A
MATA PELAJARAN AKUNTANSI PROGRAM STUD I AKUNTANSI SMK KIANSANTANG KOTA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 1.1
Nilai Rata-rata Ujian Tengah Semester Genap
Mata Pelajaran Produktif Akuntansi Keuangan
Program Studi Akuntansi SMK Kiansantang
Tahun Pelajaran 2015/2016
No
Kelas
Jumlah
Siswa
Nilai
Ratarata
Jumlah siswa
dengan nilai
di bawah
KKM
Persentase siswa
dengan nilai di
bawah KKM
1
X Akuntansi
19
74.54
9
47 %
2
XI Akuntansi
19
76.93
7
37 %
3
XII Akuntansi
10
77.43
6
60 %
(Sumber: Buku Daftar Nilai Guru Mata Pelajaran Akuntansi di SMK
Kiansantang Yang Telah Diolah)
Dari tabel 1.1 terlihat bahwa nilai rata-rata mata pelajaran Akuntansi di
SMK Kiansantang pada kelas X Akuntansi semester genap masih rendah, karena
masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Hal tersebut dapat
dilihat dari persentase setiap kelas yaitu kelas X Akuntansi sebesar 47 % yang
berarti ada 9 orang nilai siswa kelas X Akuntansi di bawah KKM. Untuk kelas
XI Akuntansi dengan memiliki persentase 37 % nilai dibawah KKM dengan
total 7 orang siswa dengan nilai dibawah KKM, dan juga kelas XII Akuntansi
yang memiliki persentase nilai dibawah KKM dengan persentase 60 % dengan 6
orang yang memiliki nilai dibawah KKM.
Mutu pendidikan menjadi hal yang diperhatikan selanjutnya setelah
melihat nilai KKM yang belum tercapai oleh semua siswa. Mutu pendidikan
menjadi sumber permasalahan yang kedua, dimana SMK Kiansantang Kota
Bandung
ini
memiliki
akreditasi
A
untuk
jurusan
Akuntansi.
Dengan
ditetapkannya akreditasi A, maka dari itu seharusnya tidak ada lagi siswa-siswi
yang memiliki nilai dibawah KKM.
Dari data yang diperoleh di atas dapat membuktikan bahwa siswa kurang
memahami materi yang diajarkan dan apabila dilanjutkan ke materi selanjutnya
3
Tresna Rahman, 2016
PENGARUH GAYA BELAJAR MOD EL D AVID KOLB TERHAD AP PRESTASI BELAJAR SISWA PAD A
MATA PELAJARAN AKUNTANSI PROGRAM STUD I AKUNTANSI SMK KIANSANTANG KOTA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa akan kesulitan untuk memahaminya, karena materi pelajaran akuntansi
berhubungan satu sama lain. Hal itu dapat berdampak pada rendahnya prestasi
belajar siswa dan memungkinkan untuk tidak tercapainya tujuan sekolah yaitu
agar setiap siswa dapat mendapatkan prestasi belajar yang tinggi dan sesuai
dengan target yang telah ditentukan.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, menunjukkan
bahwa prestasi belajar mata pelajaran Akuntansi kelas X Akuntansi di SMK
Kiansantang masih belum mencapai angka 100%, dikarenakan tidak semua
siswa dapat mencapai KKM yang ditentukan sehingga dapat dikatakan bahwa
tujuan sekolah dalam mencapai prestasi belajar siswa khususnya dalam program
studi pendidikan akuntansi belum tercapai. Rendahnya prestasi belajar tersebut
dipengaruhi beberapa faktor.
Berdasarkan para ahli faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
terbagi menjadi faktor intern dan faktor ekstern. Slameto (2010:54) menjabarkan
beberapa faktor internal dan eksternal yang terdiri dari :
1. Faktor Internal
:
a. Faktor Jasmaniah
1) Faktor Kesehatan
2) Cacat Tubuh
b. Faktor Psikologis
1) Intelegensi
2) Perhatian
3) Minat
4) Bakat
5) Motif
6) Kematangan
7) Kesiapan
c. Faktor Kelelahan
2. Faktor Eksternal
:
a. Faktor Keluarga
b. Faktor Sekolah
c. Faktor Masyarakat
4
Tresna Rahman, 2016
PENGARUH GAYA BELAJAR MOD EL D AVID KOLB TERHAD AP PRESTASI BELAJAR SISWA PAD A
MATA PELAJARAN AKUNTANSI PROGRAM STUD I AKUNTANSI SMK KIANSANTANG KOTA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari beberapa faktor yang telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan
bahwa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar terdiri dari faktor internal
dan eksternal. Faktor internal menjadi lebih dominan daripada faktor eksternal
karena faktor internal tergantung dari individu-individunya sendiri. Tiap-tiap
individu tidak ada yang memiliki kesamaan yang serupa. Begitu pula gaya tiap
individu belajar, tidak ada gaya yang 100% sama dan hasil yang sama dari tiap
individu. Ghufron dan Risnawita (2012:10) mengemukakan bahwa faktor yang
dapat meningkatkan prestasi belajar dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu:
Aspek
perkembangan
anak
Internal
Keunikan personal
individu anak
Faktor
peningkatan
prestasi belajar
Lingkungan
belajar
Eksternal
Fasilitas-fasilitas
diberdayakan
Gambar 1.1 Faktor Peningkatan Prestasi Belajar :
dimodifikasi dari (Ghufron dan Risnawita, 2012:12)
Menurut Gunawan (2003:86) faktor yang mempengaruhi keberhasilan
proses belajar adalah:
Faktor dominan yang menentukan keberhasilan proses belajar dengan
mengenai dan memahami bahwa individu adalah unik dengan gaya
belajar yang berbeda satu dengan yang lainnya. Semua sama uniknya dan
sama berharganya. Kesulitan yang timbul selama ini lebih disebabkan
oleh gaya belajar yang tidak sesuai dengan gaya mengajar dan lebih
parah lagi apabila anak sendiri tidak mengenal gaya belajar mereka.
5
Tresna Rahman, 2016
PENGARUH GAYA BELAJAR MOD EL D AVID KOLB TERHAD AP PRESTASI BELAJAR SISWA PAD A
MATA PELAJARAN AKUNTANSI PROGRAM STUD I AKUNTANSI SMK KIANSANTANG KOTA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sesuai dengan pendapat tersebut, salah satu faktor internal yang
mempengaruhi
prestasi
belajar
yaitu
gaya
belajar
siswa.
Gaya
belajar
berhubungan langsung dengan proses belajar, karena belajar merupakan proses
yang
berkesinambungan
ditunjukan
dengan
yang
akan
prestasi belajar.
menentukan
Setiap
hasil dari belajar yang
individu
mempunyai keunikan
tersendiri salah satunya dilihat dari gaya belajar.
Gaya belajar merupakan gabungan dari bagaimana siswa menyerap
informasi dan kemudian mengatur lalu mengolah menjadi seperti apa informasi
tersebut baik atau buruk. Sesuai dengan pendapat DePorter dan Hernacki
(2009:110) “Gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana seseorang
menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi”. Menurut Dunn &
Dunn (dalam Sugihartono, 2007:53) bahwa ‘Gaya belajar merupakan kumpulan
karakteristik pribadi yang membuat suatu pembelajaran efektif untuk beberapa
orang dan tidak efektif untuk orang lain’. Gaya belajar dapat menjadi solusi
permasalahan prestasi belajar dalam mata pelajaran akuntansi karena dalam mata
pelajaran akuntansi, siswa harus memahami secara konseptual sehingga siswa
dapat memahami permasalahan yang ada dalam akuntansi itu sendiri.
Menurut Ghufron (2012:10) “Namun, ditengah segala keberagaman gaya
belajar
tersebut,
banyak
ahli
mencoba
untuk
mengklasifikasi
atau
pengelompokan gaya belajar untuk memudahkan kita semua.” Terdapat berbagai
macam gaya belajar yang telah diklasifikasikan atau dikelompokkan menurut
para ahli. Salah satunya yaitu gaya belajar model David Kolb. David Kolb
mengemukakan adanya empat kuadran kecenderungan seseorang dalam proses
belajar yaitu kuadran perasaan atau pengalaman konkret (CE), kuadran
pengamatan
atau
refleksi
pengamatan
(RO),
kuadran
pemikiran
atau
konseptualisasi abstrak (AC), kuadran tindakan atau eksperimen aktif (AE).
Menurut Kolb (dalam Nasution, 2009:111) ‘tidak ada individu yang gaya
belajarnya secara mutlak didominasi oleh salah satu saja dari kuadran tadi, yang
biasanya terjadi adalah kombinasi dari dua kuadran dan membentuk satu
6
Tresna Rahman, 2016
PENGARUH GAYA BELAJAR MOD EL D AVID KOLB TERHAD AP PRESTASI BELAJAR SISWA PAD A
MATA PELAJARAN AKUNTANSI PROGRAM STUD I AKUNTANSI SMK KIANSANTANG KOTA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kecenderungan atau orientasi belajar.’ Empat kuadran di atas membentuk empat
kombinasi gaya belajar. Empat kombinasi itu yaitu Diverger (Kombinasi dari
perasaan
dan
pengamatan),
Converger
mengamati),
Assimillator
(Kombinasi
dari
(Kombinasi
berpikir
dari berpikir
dan
berbuat),
dan
dan
Accomodator (Kombinasi dari perasaan dan tindakan). Gaya belajar model
David Kolb ini dirasa sangat cocok untuk mata pelajaran Akuntansi karena Kolb
membagi gaya belajar menjadi 4
kuadran dengan kuadran pengalaman,
pengamatan, konseptual dan eksperimen. Empat kuadran tersebut dirasa sangat
dibutuhkan
dengan
mata
pelajaran
akuntansi
sendiri,
sehingga
peneliti
menggunakan gaya belajar model David Kolb untuk penelitian ini.
Dalam
pengetahuan,
pembelajaran
akuntansi,
sangat
dibutuhkannya
keterampilan,
dan sikap agar kompeten dalam mengelola bukti transaksi
keuangan, buku jurnal, buku besar, serta menyelesaikan siklus akuntansi
perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur, maka dari itu pembelajaran akuntansi
bersifat kontinyu sehingga siswa dapat memahami siklus akuntansi secara
lengkap.
Oleh karena itu,
untuk
dapat mempermudah dalam memahami
akuntansi secara matang, siswa diharapkan dapat memahami gaya belajarnya
masing- masing sebagai alat bantu agar dapat memahami secara tuntas.
Penelitian mengenai gaya belajar telah dilakukan sebelumnya pada mata
pelajaran akuntansi yaitu oleh Isti Sonia Ayu Lestari dengan judul skripsi
“Pengaruh Gaya Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di SMAN 5 Cimahi” menyimpulkan bahwa
tidak ada perbedaan gaya belajar siswa dalam prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran akuntansi di SMAN 5 Cimahi. Namun dalam penelitian lain pada mata
pelajaran Ekonomi yang dilakukan oleh Riany Febrianita dengan judul skripsi
“Pengaruh Gaya Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Ekonomi” menyimpulkan bahwa adanya pengaruh positif dari gaya
belajar siswa terhadap prestasi belajar.
7
Tresna Rahman, 2016
PENGARUH GAYA BELAJAR MOD EL D AVID KOLB TERHAD AP PRESTASI BELAJAR SISWA PAD A
MATA PELAJARAN AKUNTANSI PROGRAM STUD I AKUNTANSI SMK KIANSANTANG KOTA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Terkadang siswa tidak mengetahui gaya belajarnya sendiri. Dengan
memahami karakteristik gaya belajar yang dimiliki siswa maka pembelajaran
akan lebih efektif. Oleh karena itu dalam upaya meningkatkan prestasi belajar
siswa, gaya belajar sebagai salah satu faktor yang cukup unik karena tiap
individu
itu
berbeda-beda gaya belajarnya,
maka penulis tertarik
untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Gaya Belajar Model David
Kolb terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi
Program Studi Akuntansi SMK Kiansantang Kota Bandung”
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian dan identifikasi masalah penelitian
di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran gaya belajar model David Kolb pada siswa
kelas X Akuntansi di SMK Kiansantang?
2. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa kelas X Akuntansi di
SMK Kiansantang?
3. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar siswa berdasarkan gaya
belajar model David Kolb pada mata pelajaran Akuntansi kelas X
Akuntansi di SMK Kiansantang?
D. Maksud dan Tujuan Penelitian
1.
Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk menganalisis lebih mendalam
mengenai prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi dengan
memperhatikan gaya belajar.
2.
Tujuan Penelitian
a. Untuk mendeskripsikan gambaran gaya belajar siswa kelas X
Akuntansi di SMK Kiansantang.
8
Tresna Rahman, 2016
PENGARUH GAYA BELAJAR MOD EL D AVID KOLB TERHAD AP PRESTASI BELAJAR SISWA PAD A
MATA PELAJARAN AKUNTANSI PROGRAM STUD I AKUNTANSI SMK KIANSANTANG KOTA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Untuk mendeskripsikan gambaran prestasi belajar siswa kelas X
Akuntansi di SMK Kiansantang.
c. Untuk
memverivifikasi
perbedaan
prestasi
belajar
siswa
berdasarakan gaya belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi kelas
X Akuntansi di SMK Kiansantang.
E. Kegunaan Penelitian
1.
Secara Teoritis
a.
Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan
pengetahuan
dalam bidang pendidikan,
khususnya dalam gaya
belajar siswa.
b.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi
kajian teori gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran Akuntansi.
c.
Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi peneliti yang ingin
melakukan penelitian lebih lanjut yang sejenis dan relevan.
2.
Secara Praktis
a.
Bagi Siswa
Siswa dapat mengatasi kesulitan belajar dengan mendapat informasi
mengenai gaya belajar yang dimilikinya sehingga diharapkan dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
b.
Bagi Guru
Dapat dijadikan sebagai bahan informasi agar dapat menyesuaikan
gaya mengajarnya sesuai dengan kebutuhan siswa agar dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
c.
Bagi Sekolah
Hasil
penelitian
ini diharapkan
dapat
memberikan
sumbangan
bermanfaat dalam rangka perbaikan pembelajaran di dalam kelas,
9
Tresna Rahman, 2016
PENGARUH GAYA BELAJAR MOD EL D AVID KOLB TERHAD AP PRESTASI BELAJAR SISWA PAD A
MATA PELAJARAN AKUNTANSI PROGRAM STUD I AKUNTANSI SMK KIANSANTANG KOTA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
peningkatan kualitas sekolah yang diteliti, dan bagi sekolah-sekolah
lain.
d.
Bagi Peneliti dan pihak lainnya
Menambah
ilmu
pengetahuan
dan
pengalaman
dalam
proses
pembelajaran Akuntansi, serta dapat dijadikan sebagai masukan bagi
peneliti selanjutnya.
10
Tresna Rahman, 2016
PENGARUH GAYA BELAJAR MOD EL D AVID KOLB TERHAD AP PRESTASI BELAJAR SISWA PAD A
MATA PELAJARAN AKUNTANSI PROGRAM STUD I AKUNTANSI SMK KIANSANTANG KOTA
BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu