Rumusan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan Yang Dilakukan Oleh Wajib Pajak Dalam Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan - Ubaya Repository

Abstrak
Pengaturan tindak pidana yang dilakukan oleh Wajib Pajak dalam Pasal 38, 39, dan 39A
Undang-Undang No 6 tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No 16
tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP) ditujukan untuk mencegah
terjadinya tindak pidana di bidang perpajakan. Namun demikian, dalam perkembangannya tindak
pidana perpajakan menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat. Hal ini menimbulkan suatu
pertanyaan mengenai efektivitas rumusan tindak pidana di bidang perpajakan yang dilakukan oleh
Wajib Pajak.
Penelaahan terhadap rumusan tindak pidana di bidang perpajakan dalam UU KUP menunjukkan
adanya kerancuan antara aspek administrasi dan pidana karena hampir semua perbuatan yang dilarang
dalam UU KUP tersebut dapat diselesaikan dengan jalur administrasi yaitu dengan penerbitan
ketetapan pajak. Kerancuan lain juga terjadi antara tindak pidana perpajakan dengan tindak pidana
umum seperti misalnya pemalsuan dan penggelapan. Analisis tindak pidana juga menunjukkan bahwa
rumusan itu tidak mencakup korporasi sebagai subjek hukum pidana di bidang perpajakan.
Penerapan analisis keekonomian tentang hukum menunjukkan bahwa pengenaan sanksi pidana untuk
perbuatan yang dapat diselesaikan secara administrasi adalah tidak efisien karena pengeluaran criminal
justice system yang signifikan dan adanya potensi hilangnya penerimaan pajak apabila sanksi pidana
diterapkan tanpa perhitungan yang cermat. Analisis ekonomi keperilakuan terhadap rumusan tindak
pidana yang dihubungkan dengan struktur penegak hukum pidana di bidang perpajakan yang secara
signifikan ditangani oleh satu institusi yang sama (Direktorat Jenderal Pajak) mengarah pada informasi
asimetrik yang dapat menimbulkan perilaku ketidakpatuhan sebagai strategi yang dominan.

Hasil penelitian ini menegaskan perlunya kajian ulang terhadap rumusan tindak pidana di bidang
perpajakan dan struktur penegakan hukum pidana di bidang perpajakan. Akhirnya, penelitian ini
menekankan prinsip dasar bahwa hukum pidana adalah ultimum remidium yang berarti bahwa
penggunaan ketentuan pidana diperkenankan apabila penyelesaian secara administratif tidak dapat
dicapai.

Kata kunci : tindak pidana di bidang perpajakan, analisis keekonomian tentang hukum, keperilakuan
ekonomi dan hukum, penyelesaian secara administrasi, informasi asimetrik.

Abstract
Criminal provisions in the field of taxation conducted by the taxpayer stipulated in Article 38, 39, and
39A Law No 6 Year 1983 as lastly amended by Law No 16 Year 2009 regarding the General Provision
of Taxes (UU KUP) are intended to deter the occurrence of tax criminal conduct. However, the recent
development shows that the trend of tax crime is increasing. This fact raises a question on whether the
provisions in the tax criminal conduct are effective.
A review on the provisions of tax criminal conduct in the General Provision of Taxes Law shows an
ambiguity between the administrative aspect and criminal aspect because almost all of the conducts
which are prohibited in the Law can be settled through administrative procedures by the issuance of tax
assessment letters. Another ambiguity occurs between tax crime and the general crime such as
counterfeiting and embezzling. Criminal law analysis also reveals that the provision does not cover

corporations as criminal law subject in the field of taxation.
Implementation of economic analysis of law shows that the use of criminal sanction for any conduct
which can be settled administratively is inefficient because of the significant criminal justice system
expenditure and the possibility of the lost tax collection if the criminal sanction is used without any
thorough consideration. Behavioral economics analysis on the tax criminal provision combined with
the structure of law enforcer in the tax crime handled solely by the same institution (The Directorate
General of Taxes) may lead to the asymmetric information. Asymmetric information finally results in
the non-compliance behaviors as dominant strategy.
The result of this research confirms the need to review the tax criminal provisions and the structure of
law enforcement in the field of taxation. Finally, this research emphasizes the basic principle of
ultimum remidium as applied in the criminal law which means that the use of criminal provisions may
be allowed as long as the administrative mechanisms cannot be achieved.

Keywords: criminal conducts in the field of taxation, economic analysis of law, behavioral law and
economics, administrative settlement, asymmetric information.

 

Dokumen yang terkait

Sanksi Pidana Terhadap Tindak Pidana Perpajakan Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan Dalam Memberantas Tindak Pidana Perpajakan Dihubungkan Dengan Undang-Undang N0. 20 Tahun 2001 Tentang Pemberan

2 52 115

Sanksi Pidana Terhadap Tindak Pidana Perpajakan Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan Dalam Memberantas Tindak Pidana Perpajakan Dihubungkan Dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 Tentang Pemberan

0 79 114

Tinjauan Normatif Terhadap Pembatasan Berlakunya Undang-Undang Ketentuan Umum Perpajakan dan Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi Dalam Penyelesaian Kasus Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan Uang Merugikan Keuangan Negara.

0 0 36

EFEKTIVITAS SANKSI PIDANA BAGI WAJIB PAJAK YANG MELANGGAR KETENTUAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN.

0 0 114

Efektivitas Sanksi Pidana Bagi Wajib Pajak Yang Melanggar Ketentuan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan.

0 1 114

EFEKTIVITAS SANKSI PIDANA PAJAK DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN (Studi di Pengadilan Pajak Jakarta)

0 0 9

Bab II - Sanksi Pidana Terhadap Tindak Pidana Perpajakan Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan Dalam Memberantas Tindak Pidana Perpajakan Dihubungkan Dengan Undang-Undang N0. 20 Tahun 2001 Tentang

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Sanksi Pidana Terhadap Tindak Pidana Perpajakan Di Tinjau Dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan Dalam Memberantas Tindak Pidana Perpajakan Dihubungkan Dengan Undang-Und

0 1 18

EFEKTIVITAS SANKSI PIDANA BAGI WAJIB PAJAK YANG MELANGGAR KETENTUAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN SKRIPSI

0 0 49

EFEKTIVITAS SANKSI PIDANA BAGI WAJIB PAJAK YANG MELANGGAR KETENTUAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN SKRIPSI

0 0 49