ANALISIS FAKTOR FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN MAHASISWA IIB DARMAJAYA PADA ONLINESHOP LAZADA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPUTUSAN PEMBELIAN MAHASISWA IIB DARMAJAYA
PADA TOKO ONLINE LAZADA

OLEH:
ROHMAT

1312110411

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMI
INSTITUT INFORMATIKA DAN BISNIS DARMAJAYA
BANDAR LAMPUNG
2017

2

DAFTAR ISI
COVER.......................................................................................................

i


DAFTAR ISI ..............................................................................................

ii

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang.................................................................

1

1.2

Rumusan Masalah............................................................

6


1.3

Ruang Lingkup Penellitian..............................................

7

1.4

Tujuan Penelitian.............................................................

7

1.5

Manfaat Penelitian...........................................................

8

1.5.1 Manfaat Teoritis...................................................


8

1.5.2 Manfaat Praktis....................................................

8

Sistematika Penulisan......................................................

8

1.6
BAB II

BAB III

LANDASAN TEORI
2.1

Pemasaran .......................................................................


10

2.2

E-Business.......................................................................

10

2.3

E-commerce.....................................................................

11

2.4

Online Shopping..............................................................

13


2.4.1 Keputusan Pembelian..........................................

14

2.4.2 Konten Informasi.................................................

16

2.4.3 Kualitas Website..................................................

18

2.4.4 Kemudahan Transaksi..........................................

19

2.4.5 Kepercayaan.........................................................

21


2.5

Penelitian Terdahulu........................................................

22

2.6

Rerangka Pemikiran.........................................................

23

2.7

Hipotesis Penelitian.........................................................

23

METODE PENELITIAN
3.1


Jenis Penelitian................................................................

25

3.2

Sumber Data....................................................................

25

3.2.1 Data Primer .........................................................

25

3.2.2 Data Sekunder......................................................

26

3


3.3

Metode Pengumpulan Data..............................................

26

3.4

Populasi dan Sampel........................................................

27

3.4.1 Populasi................................................................

27

3.4.2 Sampel.................................................................

27


Variabel Penelitian...........................................................

28

3.5.1 Variabel Independen............................................

28

3.5.2 Variabel Dependen...............................................

28

3.6

Definisi Operasional Variabel..........................................

29

3.7


Uji Persyaratan Instrumen...............................................

30

3.7.1

Uji Validitas........................................................

30

3.7.2 Uji Reliabilitas.....................................................

31

Uji Persyaratan Analisis Data..........................................

31

3.8.1 Uji Normalitas Data.............................................


31

3.8.2 Uji Multikolinieritas............................................

32

3.8.3 Uji Heteroskedastisitas........................................

32

Metode Analisis Data....................................................

33

3.9.1 Analisis Regresi Berganda.................................

33

3.10 Pengujian Hipotesis.......................................................

34

3.10.1 Uji t....................................................................

34

3.10.2 Uji F...................................................................

35

3.5

3.8

3.9

DAFTAR PUSTAKA

4

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1

Jumlah Pengguna Internet di Dunia..........................................

1

Tabel 1.2

Daftar Pengunjung Website E-Commerece...............................

4

Tabel 2.1

Penelitia Terdahulu....................................................................

22

Tabel 3.1

Skala Likert...............................................................................

27

Tabel 3.2

Variabel Penelitian....................................................................

29

Tabel 3.3

Interprestasi Nilai r Alpha Indeks Kolerasi...............................

31

5

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran ............................................................

23

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini
menyebabkan perubahan perilaku pada masyakat secara signifikan, baik itu
dibidang sosial, ekonomi, dan budaya. Kemudahan dalam mengakses
internet menjadikan salah satu alasan tingkat pertumbuhan internet
meningkat pesat. Melalui media internet komunikasi semakin mudah
sehingga penyebaran informasi tidak memerlukan waktu yang lama
untuk sampai kepada penggunanya. Itulah sebab mengapa para pemasar
semakin intens menggunakan media ini, sebagai wadah pemasaran dan juga
bisnis.
Saat ini jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 132,7 juta
orang. Jumlah tersebut jauh melebihi jumlah hasil survey yang dilakukan
pada tahun 2014 yaitu 88 juta orang. Dengan jumlah itu berarti pengguna
internet di Indonesia telah melebihi separuh dari jumlah populasi penduduk
Indonesia, tepatnya 50,4 persen lebih.
(http://www.internetworldstats.com, diakses pada 19 Oktober 2017).
Tabel 1.1
Jumlah Pengguna Internet di Dunia

N
o

Negara

Populasi

1

China

1.388.232.693

2

India

1.342.512.706

3
4
5
6
7
8
9
10

Indonesia
Jepang
Bangladesh
Vietnam
Philipina
Thailand
Korea Selatan
Pakistan

263.510.146
126.045.211
164.827.718
95.414.640
103.796.832
68.297.547
50.704.971
196.744.376

%
36,53
%
35,33
%
6,93%
3,32%
4,34%
2,51%
2,73%
1,80%
1,33%
5,18%

User Internet
738.539.792
462.124.989
132.700.000
118.453.595
73.347.000
64.000.000
57.607.242
57.000.000
47.013.649
44.608.065

%
41,14
%
25,74
%
7,39%
6,60%
4,09%
3,56%
3,21%
3,17%
2,62%
2,48%

%
Perbandinga
n
53,2%
34,4%
50,4%
94,0%
44,5%
67,1%
55,5%
83,5%
92,7%
22,7%

2

Jumlah

3.800.086.840

100%

1.795.394.332

100%

Sumber : www.internetworldstats.com
Dari tabel 1.1 di atas menunjukan bahwa peringkat pertama jumlah
pengguna internet di Asia berdasarkan besarnya populasi penduduk adalah
negara China dengan pengguna sebanyak 738,5 juta orang dari 1,38 milyar
populasi jumlah penduduk, disusul India dengan pengguna internet sebesar
462,1 juta orang dengan populasi penduduk sebesar 1,34 milyar orang.
Sedangkan Indonesia menempati urutan ketiga terbesar di Asia dengan
jumlah pengguna internet sebanyak 132,7 orang dengan populasi penduduk
sebanyak 263,5 juta orang, disusul negara Jepang dengan jumlah pengguna
internet sebesar 118,4 juta orang dengan populasi sebesar 164,8 juta orang.
Dan diurutan kelima ada negara Bangladesh dengan jumlah pengguna
internet sebesar 73,3 juta orang dari populasi sebesar 164,8 juta orang.
Penggunaan internet sebagai wadah pemasaran langsung sudah sering
ditemui sebagai sebuah wadah komersial untuk bertransaksi melintasi
berbagai daerah di dunia melalui media. Kenggunaan internet sebelumnya
hanya berfungsi sebagai media komunikasi biasa namun sekarang juga
dapat menjadi media komunikasi baru disebuah arena pemasaran.
Seiring meningkatnya penetrasi internet di Indonesia, sebagian orang yang
lebih menyukai belanja online daripada belanja offline karena tidak perlu
repot datang langsung ke toko. Banyak online shop yang menjual
dagangannya lewat facebook, twitter, instagram, messanger, olx, bukalapak,
trivago, dan situs berbagai situs lain. Beberapa alasan mengapa mereka lebih
memilih belanja online:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Konsumen membutuh produk tersebut
Konsumen menginginkan produk tersebut
Produk susah dicari di toko offline
Produk mempunyai kelebihan yang tidak ada di toko lain
Produk unik dan menarik
Ada penawaran khusus
Konsumen enggan untuk mencari di toko offline

Online shop pada prinsipnya sama dengan pedagang offline shop, dalam
online shop kita hanya membutuhkan suatu koneksi internet yang mampu

3

menghubungkan kita pada orang lain. Belanja online berarti kita berbelanja
lewat dunia virtual, tokonya pun virtual. Seperti namanya, online shop
memerlukan saluran internet untuk terus terhubung dengan pelanggan
ataupun untuk mencari produk dan informasi yang dibutuhkan untuk
meningkatkan pendapatan. Teknologi baru bagi pemilik online shop sangat
berguna untuk menjual dagangannya, teknologi memiliki peran dalan online
shop yaitu:
1.

Memperlancar komunikasi

2.

Menarik konsumen

3.

Efektivitas biaya

4.

Bisa berbisnis 24 Jam

5.

Membuka lapangan kerja baru

6.

Memberikan pengetahuan dan sumber informasi

Belanja online atau online shopping saat ini telah menjadi cara baru bagi
sebagian masayarakat Indonesia dalam berbelanja. Online shopping
dianggap menjadi sebuah solusi bagi sebagian orang, karena konsumen
online shopping dapat memperoleh barang atau jasa yang diinginkannya
tanpa harus pergi ke tempat perbelanjaan, tetapi cukup memilih apa yang
diinginkanya dengan membuka website yang disediakan oleh penyedia jual
beli online dan membayarnya dengan cara mentransfer uang ke penjual.
Dengan demikian para pembeli dapat menghemat waktu dan lebih mudah
untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan karena tidak perlu
berdesak-desakan dan mengangkut barang yang dibeli (Kementrian
Komunikasi dan Informatika, 2013).
Faktor kepercayaan (trust) merupakan faktor kunci dari sekian banyak
faktor yang mempengaruhi terjadinya transaksi jual beli pada toko online,
tanpa ada kepercayaan dari pelanggan, mustahil transaksi melalui media
internet akan terjadi. Pada transaksi online, pembeli tidak bisa melihat
langsung barang yang ditawarkan serta tidak bisa bertatap muka dengan
penjual, website menjadi satu-satunya media yang akan digunakan pembeli
untuk mengetahui informasi tentang produk dan penjual serta melakukan

4

pemesanan. Kepercayaan pembeli sepenuhnya bergantung pada informasi
yang disampaikan penjual dalam website. Pemilik toko online harus
memberikan pelayanan terbaik mereka dengan cara memperhatikan konten
informasi, kualitas website, kemudahan transaksi dan kepercayaan untuk
meyakinkan konsumen melakukan pembelian pada webite tersebut.
Seiring dengan perkembangan teknologi peminat online shopping di
Indonesia kini terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal tersebut dibarengi
dengan meningkatnya jumlah pengguna internet yang melakukan online
shopping, jumlah toko online pun kini semakin banyak. Pada tahun 2017
Andrew Prasatya dan timnya di Content Marketer iPrice Group melakukan
sebuah riset untuk mempelajari toko online yang paling banyak dikunjungi
oleh masyarakat Indonesia. Berikut hasil 6 online shooing terbesar di
Indonesia menurut survey yang dilakukan oleh Andrew Prasatya dan timnya
di Content Marketer iPrice Group:
Tabel 1.2
Daftar Pengunjung Website E-Commerece
No
1
2
3
4
5
6

Website
Lazada
Tokopedia
Elevenia
Bukalapak
Blibli
JD.id
Jumlah

Jumlah Pengunjung
58.333
50.667
34.333
30.333
27.333
9.233
210.232

Prosentase
27,75%
24,10%
16,33%
14,43%
13,00%
4,39%
100%

Sumber : www.iprice.co.id (diakses pada tanggal 20 November 2017)
Hasil Content Marketer iPrice menemukan bahwa Lazada merupakan toko
online yang paling banyak dikunjungi dengan persentase sebesar 27,75%.
Beberapa keuntungan yang diperoleh jikan melakukan pembelian melalui
online shop antara lain:
1. Tidak terikat tempat dan waktu, terutama bagi anda orang yang sibuk
sehingga tidak sempat berbelanja dengan mendatangi ketoko.
2. Banyak pilihan toko online yang menyediakan ragam produk yang anda
inginkan.

5

3. Menghemat waktu dan tenaga, anda tidak perlu berkeliling mal atau
toko, anda cukup meluangkan waktu sebentar dengan membuka internet
dan tentu saja anda akan terhindar dari kemacetan jalan raya.
4. Anda dapat membandingkan produk dan harga dengan toko online
lainnya, sehingga lebih banyak pilihan.
5. Proses belanja yang mudah, cukup memesan barang, dan pembayaran
biasanya dapat melalui internet/mobile banking atau ATM dan tinggal
menunggu barang dikirim.
Berdasarkan uraian diatas dapat diambil sebuah sebuah kesimpulan bahwa
masyarakat Indonesia mempunyai potensi yang sangat menjanjikan dalam
melakukan pembelian atau belanja secara online.
Salah satu situs internet yang yang menerapkan konsep e-commerce adalah
lazada.co.id. Lazada berdiri menjadi website e-commerce pada tahun 2012.
Meskipun didirikan dalam kurun waktu yang singkat Lazada mampu
menjadi website e-commerce populer dalam kategori shopping atau situs
jual beli di Indonesia.
Lazada sebagai perusahaan yang bergerak dibidang ritel e-commerce
berharap dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam membeli
berbagai jenis produk dari berbagai jenis produk dari berbagai kategori,
mulai dari produk elektronik, dekorasi rumah, produk kesehatan hingga
produk kecantikan, hanya dengan mengakses situs maupun aplikasi lazada.
Ditunjang dengan fasilitas multiple payment termasuk cash on delivery,
memberikan kemudahan bagi konsumen khususnya di Indonesia untuk
mendapat barang-barang terbaru yang diinginkannya.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian dalam
melakukan belanja online, diantaranya kemudahan dalam mengakses
website, informasi yang jelas, harga yang murah, pelayanan yang
menjanjikan, kualitas website yang baik, kemudahan dalam bertransaksi dan
tingkat kepercayaan yang tinggi jika dilihat dari rekomendasi dari para
follower.

6

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel
keputusan pembelian. Menurut Kotler dan Keller (2009:184) proses
keputusan pembelian adalah keputusan konsumen mengenai preferensi atas
merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan.
Sedangkan untuk variabel independennya, penelitian ini menggunakan
variabel konten informasi, kualitas website, kemudahan transaksi, dan
kepercayaan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan signifikan
terhadap keputusan pembelian pada toko online.
Bayu Andika (2016) pada penelitiannya yang berjudul “Analisis Webesite
Quality, Trust, dan Loyalty Pelanggan Lazada”, menemukan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara website quality terhadap loyalitas, serta
trust terhadap loyalty. Selain itu, Gregg & Walczak (2010) dalam
penelitiannya yang berjudul “The relationship between website quality, trust
and price premiums at online auctions”, menyatakan bahwa penjual dengan
kualitas website yang baik, meskipun tidak memiliki reputasi yang bagus,
lebih dipercaya dibanding penjual dengan reputasi yang bagus, tetapi
kualitas website buruk.
Dalam penelitian ini sampel yang akan gunakan adalah mahasiswa IIB
Darmajaya yang pernah melakukan pembelian pada situs online shop lazada
baik melalui website maupun aplikasi Lazada sebanyak 96 responden yang
dipilih berdasarkan sikap yang ditunjukan konsumen terhadap keputusan
pembelian pada website lazada. Berdasarkan uraian dan data diatas, maka
judul penelitian ini “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keputusan Pembelian Mahasiswa IIB Darmajaya pada Toko Online
Lazada.
1.2

Rumusan Masalah
1.

Bagaimana pengaruh konten informasi terhadap Keputusan Pembelian
mahasiswa pada toko online lazada?

2.

Bagaimana pengaruh Kualitas website terhadap Keputusan Pembelian
mahasiswa pada toko online lazada?

7

3.

Bagaimana pengaruh kemudahan transaksi terhadap Keputusan
Pembelian mahasiswa pada toko online lazada?

4.

Bagaimana pengaruh kepercayaan terhadap Keputusan Pembelian
mahasiswa pada toko online lazada?

1.3

Ruang Lingkup Penellitian
Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.

Ruang Lingkup Subyek
Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pengunjung toko
online lazada.

2.

Ruang Lingkup Obyek
Objek dalam penelitian ini adalah Kepercayaan, Kualitas Website,
Konten Informasi, dan Kemudahan Transaksi.

3.

Ruang Lingkup Tempat
Penelitian dilakukan pada toko online lazada.

4.

Ruang Lingkup Waktu
Waktu penelitian dilakukan pada bulan November 2017 sampai
dengan selesai.

5.

Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian dalam penelitian ini adalah Manajemen
Pemasaran.

1.4

Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.

Untuk mengetahui pengaruh konten informasi terhadap keputusan
pembelian mahasiswa pada toko online lazada.

2.

Untuk mengetahui pengaruh kualitas website terhadap keputusan
pembelian mahasiswa pada toko online lazada.

3.

Untuk mengetahui pengaruh kemudahan transaksi terhadap keputusan
pembelian mahasiswa pada toko online lazada.

4.

Untuk

mengetahui

pengaruh

kepercayaan

pembelian mahasiswa pada toko online lazada.

terhadap

keputusan

8

1.5

Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat meningatkan pemahaman
tentang konten informasi, kualitas website, kemudahan transaksi, dan
kepercayaan terhadap keputusan pembelian mahasiswa pada toko
online lazada. Dalam bidang pemasaran hasil penelitian ini diharapkan
dapat berkontribusi untuk menambah Khazanah teory mengenai
dimensi kulitas jasa online shopping. Selain itu hasil penelitian ini
diharapkan juga dapat berkontribusi sebagai literatul untuk penelitian
selanjutnya mengenai keputusan pembelian pada ruang lingkup
perilaku konsumen.
1.5.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan kontribusi praktis
dan bermanfaat untuk para pelaku usaha bisnis online, untuk dapat
merumuskan strategi pemasaran mereka guna mempertahankkan
keunggunal kompetitif dan terus mengembangkan inovasi baru dan
sistem situs website pada masa yang akan datang yang inovatif,
murah, menarik dan dapat di percaya, sehingga para konsumen online
shopping dapat terus berbelanja pada jasa online.

1.6

Sistematika Penulisan
BAB I

PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah,
ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian
dan sistematika penelitian.

BAB II

LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan tentang landasan teori, penelitian yang
relevan atau penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, dan
kerangka pikir penulisan, seta hipotesis penelitian.

9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisikan mengenai jenis penelitian, sumber data, metode
pengumpulan data, populasi dan sampel, variabel penelitian,
definisi operasional variabel, uji persyaratan instrumen, uji
persyaratan analisis data, metode analisis data serta pengujian
hipotesis.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menerangkan tentang hasil dan pembahasan Analisis
Faktor-Faktor

Yang

Mempengaruhi

Keputusan

Pembelian

Mahasiswa pada Toko Online Lazada.
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil pembahasan dan
saran – saran yang diharapkan memberikan manfaat bagi pihak
yang bersangkutan dan bagi pembaca pada umumnya.

10

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1

Pemasaran
Pemasaran memegang peranan penting dalam perusahaan karena dalam
pelaksanaannya berhubungan langsung dengan konsumen serta lingkungan
luar perusahaan lainnya. Menurut Kotler dan Keller (2009:17), aktivitas
pemasaran diarahkan untuk menciptakan pertukaran yang memungkinkan
perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup.
Menurut Kotler dan Keller (2009:5) pemasaran adalah sebuah proses
kemasyarakatan dimana individu atau kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang
lain.
Sedangkan menurut American Marketing Association (AMA) yang dikutip
oleh Kotler dan Keller (2009:5) pemasaran adalah suatu fungsi organisasi
dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan
memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan
pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku
kepentingannya”.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
pemasaran

adalah

serangkaian

proses

untuk

menciptakan,

mengkomunikasikan, dan memberikan nilai produk atau jasa kepada
pelanggan dan mengelola hubungan yang baik dengan pelanggan.
2.2

E-Business
Menurut Ahmadi dan Hermawan (2013:7) pengertian E-Business adalah
proses dimana sebuah organisasi atau perusahaan melakukan proses bisnis
tersebut pada saluran jaringan di sebuah media elektronik. E-Business
merupakan suatu proses bisnis yang berhubungan dengan sistem informasi.

11

Metode

E-Business

memungkinkan

perusahaan

berhubungan

dan

mengakses data internal dan eksternal dengan proses yang lebih efesien dan
fleksibel, agar behubungan lebih erat dengan pemasok dan mitra usaha, dan
untuk lebih memuaskan keinginan dan harapan pelanggan.
Dalam praktiknya, E-Business lebih berfokus pada strategi dengan fungsi
yang menggunakan kemampuan elektronik. E-Business melibatkan seluruh
rantai nilai dalam proses bisnis, yaitu pembelian elektronik dan manajemen
rantai pasokan, memproses pesanan secara elektronik, mengatur pelayanan
pelanggan, dan bekerjasama dengan mitra usaha. Standar teknis khusus
untuk E-Businees adalah untuk memfasilitasi adanya pertukaran data antara
perusahaan satu dengan perusahaan yang lain. Solusi softrware E-Business
memungkinkan integrasi antara intra dan interproses bisnis perusahaan. EBusiness dapat diatur melalui internet, intranet, ekstranet. Ahmadi (2013:9).
2.3

E-commerce
Electronic Commerce (e-commerce) adalah proses pembelian, penjualan
atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan komputer.
ecommerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business
lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga
pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll.
Selain teknologi jaringan www, e-commerce juga memerlukan teknologi
basis data atau pangkalan data (database), e-surat atau surat elektronik (email), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem
pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-commerce ini, Siregar
dalam Dewi Irmawati (2011).
Sedangkan menurut Rahmati dalam Dewi Irmawati (2011) E-commerce
singkatan dari Electronic Commerce yang artinya sistem pemasaran secara
atau dengan media elektronik. E-Commerce ini mencakup distribusi,
penjualan, pembelian, marketing dan service dari sebuah produk yang
dilakukan dalam sebuah system elektronika seperti Internet atau bentuk
jaringan komputer yang lain. E-commerce bukan sebuah jasa atau sebuah
barang, tetapi merupakan perpaduan antara jasa dan barang. E-commerce
dan kegiatan yang terkait melalui internet dapat menjadi penggerak untuk

12

memperbaiki ekonomi domestik melalui liberalisasi jasa domestik dan
mempercepat integrasi dengan kegiatan produksi global. Karena ecommerce
akan mengintegrasikan perdagangan domestik dengan perdagangan dunia,
berbagai bentuk pembicaraan atau negosiasi tidak hanya akan terbatas
dalam aspek perdagangan dunia, tetapi bagaimana kebijakan domestik
tentang

pengawasan

di

sebuah

negara,

khususnya

dalam

bidang

telekomunikasi, jasa keuangan, dan pengiriman serta distribusi.
Electronic Commerce di definisikan sebagai proses pembelian dan
penjualan produk, jasa, dan informasi yang dilakukan secara elektronik
dengan memanfaatkan jaringan computer. Salah satu jaringan yang
digunakan adalah internet. Electronic Commerce (Perniagaan Elektronik),
sebagai bagian dari Electronic Business (bisnis yang dilakukan dengan
menggunakan electronic transmission), Hildamizanthi dalam Dewi Irmawati
(2011).
Menurut Paul Peter dan Jerry C. Olson (2014 : 278) e-commerce adalah
proses dimana pembeli dan penjual melakukan pertukaran informasi, uang
dan barang melalui sarana elektronik terutama di internet. Perdagangan
elektronik memiliki banyak keuntungan bagi pemasar karena banyak
informasi dan ragam produk yang bisa dikirimkan secara efisien langsung
ke seluruh orang di seluruh dunia. Namun, tidak seperti pemasaran
tradisonal, dimana pemasar dapat memasukkan informasi dan produk ke
lingkungan konsumen, perdagangan elektronik sering kali membutuhkan
konsumen mencari sendiri pemasar melalui situs internet tertentu. Meskipun
pemasar elektronik bisa beriklan di media tradisonal seperti halnya di
internet, namun sebagian besar mengandalkan konsumen untuk mencari
mereka, tidak seperti pemasar tradisional yang bisa memasukkan barang dan
beriklan di lingkungan konsumen untuk memengaruhi perilaku mereka.
Jadi pengertian e-commerce adalah proses transaksi jual beli yang dilakukan
melalui internet dimana website digunakan sebagai wadah untuk melakukan
proses tersebut.

13

2.4

Online Shopping
Dengan adanya internet dapat mempermudah aktivitas banyak orang. Salah
satunya adalah berbelanja, orang tak perlu lagi keluar rumah dan berbelanja
di swalayan, supermarket, plaza, butik, ataupun pasar, Orang cukup duduk
di depan komputer, atau malah sekarang bisa lewat ponsel, memilih dan
memesan barang kesukaannya, jual beli barang via internet, disebut ecommerce atau online shopping.
Menurut Ollie dalam Habibi (2015) belanja online (online shopping) adalah
proses dimana konsumen secara langsung membeli barang-barang, jasa dan
lain lain dari seorang penjual secara interaktif dan real-time tanpa suatu
media perantara melainkan melalui Internet itu. Melalui belanja lewat
Internet seorang pembeli bisa melihat terlebih dahulu barang dan jasa yang
hendak ia belanjakan melalui web yang dipromosikan oleh penjual.
Kegiatan belanja daring ini merupakan bentuk komunikasi baru yang tidak
memerlukan komunikasi tatap muka secara langsung, melainkan dapat
dilakukan secara terpisah dan ke seluruh dunia melalui media notebook,
komputer, ataupun handphone yang tersambung dengan layanan akses
Internet. Belanja daring adalah salah satu bentuk perdagangan elektronik
yang digunakan untuk kegiatan transaksi penjual ke penjual ataupun penjual
ke konsumen.
Menurut Kotler (2001:256) pemasaran online adalah pemasaran yang
dilakukan melalui sistem komputer online interaktif yang menghubungkan
konsumen dan penjual secara elektronik. Jasa online komersial adalah jasa
yang menawarkan jasa informasi dan pemasaran online kepada pelanggan
yang membayar iuran bulanan. Pemasaran bisnis melalui media internet
merupakan salah satu cara untuk memperluas jaringan pasar para pelaku
bisnis. Melalui online marketing, informasi produk dapat menjangkau
konsumen yang ada jauh dari domisili tanpa harus terjun langsung ke daerah
tersebut untuk mempromosikan produk yang ditawarkan oleh penjual.

14

2.4.1 Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Keller (2009:184) mendefinisikan keputusan
pembelian konsumen yaitu keputusan pembelian konsumen akhir
perorangan dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk
konsumsi pribadi. Perilaku konsume merupakan respon psikologis
yang kompleks, yang muncul dalam bentuk perilaku tindakan yang
khas secara perseorangan yang langsung terlibat dalam usaha
memperoleh dan menggunakan produk, serta menentukan proses
pengambilan

keputusan

dalam

melakukan

pembelian

produk,

termasuk dalam melakukan pembelian ulang Sehingga sangatlah jelas
dari definisi tersebut bahwa keputusan pembelian merupakan bagian
dari perilaku konsumen.
Keputusan pembelian berkaitan dengan kegiatan dimana seseorang
konsumen akan memutuskan untuk mencari suatu produk atau jasa
yang dia inginkan. Keinginan ini dimulai dari kebutuhan yang
dirasakan mendesak bagi konsumen tersebut.
Dalam mempelajari keputusan pembelian konsumen, seorang pemasar
harus melihat hal-hal yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian
dan membuat suatu ketetapan bagaimana konsumen membuat
keputusan pembeliannya. Menurut Kotler (2009:184) mengemukakan
bahwa proses keputusan pembeli terdiri dari lima tahapan. Tahapan
pembelian konsumen tersebut antara lain :
1.

Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu
masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan eksternal
atau interna. Dengan adanya masalah atau kebutuhan yang
dirasakan oleh konsumen. Konsumen mempersepsikan perbedaan
antara

keadaan

yang

diinginkan

antara

situasi

membangkitkan dan mengaktifkan proses keputusan.
2.

Pencarian informasi

guna

15

Setelah konsumen merasakan adanya kebutuhan suatu barang
atau jasa, selanjutnya konsumen mencari informasi yang baik
yang disimpan dalam ingatan (internal) maupun informasi yang
didapat dari lingkungan (eksternal). Sumber-sumber konsumen
terdiri dari :
a.

Sumber pribadi : keluarga, tetangga, teman, rekan.

b.

Sumber komersil : iklan, wiraniaga, kemasan, penyalur,
kemasan.

c.

Sumber publik : media massa dan organisasi konsumen.

d.

Sumber eksperimental : penangan, pemeriksaan, penggunaan
produk

3.

Evaluasi alternative
Setelah informasi diperoleh, konsumen mengevaluasi berbagai
alternative pilihan dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Beberapa
konsep dasar yang memahami proses evaluasi: pertama,
konsumen berusaha memuaskan sebuah kebutuhan. Kedua,
konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga,
konsumen melihat masing-masing produk sebagai sekelompok
atribut dengan berbagai kemampua untuk menghantarkan manfaat
yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan ini.

4.

Keputusan pembelian
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi antar
merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga memnugkinkan
membentuk maksud untuk membeli merek yang paling disukai.
Ada 3 (tiga) faktor yang menyebabkan timbulnya keputusan
untukmembeli, yaitu :

5.

Perilaku pasca pembelian
Keputusan atau ketidakpuasaan konsumen terhadap perilaku
pembelian selanjutnya. Jika konsumen puas kemungkinan besar
akan melakukan pembelian ulang dan begitu juga sebaliknya.
Ketidakpuasan konsumen akan terjadi jika konsumen mengalami
pengharapan yang tak terpenuhi.

16

Pola perilaku ketika akan melakukan pembelian online sebenarnya
tidak jauh berbeda dengan pola diatas. Akan tetapi terdapat beberapa
hal yang mengubah pola perilaku tersebut dalam dunia online. Hal ini
dikarenakan karakteristik dunia online yang serba cepat, mudah dalam
memperoleh informasi dan bersifat global. Menurut Sarwono &
Prihantono dalam Rifqi (2013), Perilaku yang berubah karena dampak
transaksi online diantaranya :
1.

Cara memperoleh informasi produk atau jasa

2.

Cara melakukan pembelian dari mana saja karena konsumen
hanya cukup dengan membuka website perusahaan

3.

Hilangnya tatap muka langsung dengan pihak penjual

4.

Cara menawar harga

5.

Kemudahan dalam memperoleh barang yang dibeli

6.

Kemungkinan

berkurangnya

loyalitas

terhadap

perusahaan

tertentu karena kemudahan dalam memilih barang melalui
internet.
2.4.2 Konten Informasi
Tampilan yang ada pada online shop hendaknya memuat semua
informasi yang dibutuhkan konsumen dalam proses pencarian
informasi. Informasi yang disampaikan kepada konsumen hendaknya
up to date dalam rangka membantu konsumen menentukan pemilihan
produk.
Informasi produk adalah informasi tentang karakteristik suatu produk
(www.wikipedia.com). Informasi produk pada online shopping
mencakup informasi atribut suatu produk, rekomendasi dari para
konsumen, laporan evaluasi, dan lain-lain. Informasi atribut produk
adalah informasi tentang spesifikasi produk, yaitu dimensi ukuran,
dimensi warna, dimensi bahan, dimensi teknologi, dan harga dasar
suatu produk, Gefen dan Karahanna dalam Habibi (2015). Lebih
lanjut, website online shopping sebaiknya menyediakan fasilitas
kepada konsumen atau pembeli online untuk dapat membuat

17

testimonial atau pernyataan terkait dengan produk atau jasa pada
online shopping. Hal ini berguna untuk pembeli online lainnya untuk
mengetahui pengalaman pembeli sebelumnya terhadap penjual online
dan produk yang dijual oleh penjual online tersebut. Kemudian,
website online shopping sebaiknya juga menyediakan laporan evaluasi
tentang jenis produk yang laris ataupun kurang peminatnya, penjual
yang “lapaknya” laris maupun yang tidak laku. Hal ini dapat
digunakan calon pembeli online sebagai bahan pertimbangan ketika
akan berbelanja online. Informasi kualitas jasa adalah informasi
tentang jasa-jasa yang ada pada online shopping. Informasi kualitas
jasa pada online shopping terdiri dari informasi produk, informasi
pemesanan, informasi pengiriman, dan promosi yang ditawarkan
(http://repository.petra.ac.id/7371/).
Informasi pemesanan mencakup informasi tentang bagaimana cara
pemesanan suatu produk, apakah menggunakan kartu kredit, paypal
ataupun

transfer

antar

rekening.

Selain

itu,

juga

harus

menginformasikan apakah setelah order produk barang langsung
dikirim, ataupun harus memenuhi kuota minimum pemesanan barang
baru barang dikirim. Informasi pengiriman sebaiknya menjelaskan
bagaimana cara pengiriman dan total biaya pengiriman yang
ditanggung oleh pembeli. Mungkin mudah untuk membandingkan
harga dasar produk yang dipasarkan secara online dengan yang dijual
di toko atau mall. Akan tetapi, yang perlu diperhatikan adalah total
biaya yang muncul yaitu biaya-biaya tambahan seperti misalnya
pengiriman produk. Informasi promosi mencakup promosi produk
baru, ataupun pemberian diskon untuk pembelian produk. Semakin
berkualitas informasi yang diberikan kepada pembeli online, maka
akan semakin tinggi minat pembeli online untuk membeli produk
tersebut. Park, C.H dan Kim, Y.G. dalam Habibi (2015).
2.4.3 Kualitas Website

18

Kualitas dari suatu Website dalam sebuah situs online shopping
merupakan faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pelanggan.
Mengidentifikasikan dan mengklasifikasikan faktor-faktor website
sangat perlu dilakukan termasuk pelaku- pelaku yang mungkin
memberikan hasil dalam interaksi secara virtual. Klasifikasi ini dapat
membantu para pemasar untuk mengenali dan lebih memahami
potensi dari alat-alat online shopping yang akan digunakan. Kualitas
website tidak hanya penting untuk memasarkan suatu produk dan jasa
saja namun juga untuk memberikan informasi – informasi lainnya
yang menarik bagi pelanggan, seperti (berita-berita terkini, produk
terbaru, dan lain sebagainya). Website harus berperan sebagai
perantara online dan secara umum untuk seluruh cara yang dilakukan
untuk bersaing merebut perhatian para masyarakat dalam lingkup
Internet.
Tampilan website yang buruk serta fungsi-fungsi website yang tidak
baik dapat mengancam website tidak hanya secara virtual namun
dapat mengancam aktivitas-aktivitas website. Bagi para pengguna
website yang pernah mengalami penolakan dalam mengorder produk
atau jasa secara online tampaknya akan mengubah pendapatnya
mengenai produk tersebut secara negative dalam kaitannya dengan
pengalamannya dalam bertransaksi secara online. Maksud utama dari
memberi tampilan pada website adalah memberikan gambaran dari
kualitas website itu sendiri.
Menurut O’Keefe and Mc. Eachern dalam Habibi (2015) Infrastruktur
perusahaan e-commerce secara fisik juga sangat penting Sebuah
Website harus dapat memberikan pelayanan kepada pelanggan dan
dapat dijadikan sebagai faktor persuasif dari pada hanya dibentuk
sebagai brosur online atau sebuah katalog mengenai suatu produk
yang ingin ditawarkan. Kualitas website meliputi dua hal, dapat dilihat
dari jaminan dari pihak ketiga (Third-party assurance seal) dan
bentuk atau design dari Website itu sendiri.

19

Dalam e-commerece, pelanggan jarang sekali bertemu dengan
salesman untuk bertransaksi, untuk itu kepercayaan harus ditempatkan
secara langsung dalam website online shopping. Dalam penjualan
secara tradisional, pelanggan dapat langsung menilai perusahaan dari
petunjuk-petunjuk fisik yang ada seperti besar kecilnya perusahaan,
kebersihan, seragam sales, dan lain sebagainya. Lebih lanjut, penilaian
dapat dilihat dari salesman itu sendiri, pengetahuannya tentang
produk, kemampuannya menjual dan bahkan karakter personalnya
seperti

kejujuran,

familiar

atau

tidaknya

dengan

pelanggan,

pengalamannya dalam menjual produk. Dalam internet petunjukpetunjuk ini dan hubungan dengan salesman tidak dapat terpenuhi
dengan baik Gefen dan Karahanna dalam Habibi (2015). Untuk online
shopping, website digunakan sebagai sarana komunikasi dengan
pelanggan, oleh sebab itu tampilan dan bentuk website sangatlah
penting.
2.4.4 Kemudahan Transaksi
Kemudahan transaksi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
kosumen dalam menentukan keputusan pembeliannya. Faktor ini
berhubungan dengan bagaimana cara transaksi pada toko online
lazada
Pada umumnya pembeli akan merasa kesulitan dalam melakukan
transaksi karena biasanya konsumen awam tidak mengetahui prosedur
pembelian yang pada akhirnya justru membatalkan pembelian. Salah
satu website yang baik adalah website yang menyediakan petunjuk
bagaimana melakukan transaksi pembayaran.
Menurut Davis dalam Habibi (2015) mendefinisikan kemudahan
digunakan (ease of use) sebagai suatu tingkatan dimana seseorang
percaya bahwa suatu teknologi dapat dengan mudah digunakan.
Sedangkan menurut Goodwin dan Silver dalam Habibi (2015)
intensitas penggunaan dan interaksi antara user dengan sistem juga
dapat menunjukkan kemudahan. Suatu system online yang lebih

20

sering digunakan menunjukkan bahwa sistem tersebut lebih dikenal,
lebih mudah dioperasikan dan lebih mudah digunakan oleh user.
Davis dalam Habibi (2015)

memberikan beberapa indikator

kemudahan antara lain meliputi:
1. Teknologi informasi (TI) sangat mudah dipelajari;
2. TI mengerjakan dengan mudah apa yang diinginkan oleh
pengguna;
3. Keterampilan pengguna akan bertambah dengan menggunakan TI;
4. TI sangat mudah untuk dioperasikan.
Selain itu, kemudahan digunakan juga merupakan faktor utama yang
berpengaruh terhadap penggunaan online shopping. Kemudahan akan
mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga) seseorang di dalam
mempelajari sistem online. Jika dikaitkan dengan system berbelanja
online, kemudahan dapat diindikasikan bahwa pembeli yang memiliki
pengetahuan tentang online shopping tidak mengalami kesulitan
ketika berbelanja online dibandingkan pembeli yang tidak memiliki
pengetahuan tersebut. Pembeli online percaya bahwa website online
shopping yang lebih fleksibel, mudah dipahami dan mudah
pengoperasiannya sebagai karakteristik kemudahan.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kemudahan
akan mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga) seseorang di dalam
mempelajari sistem online. Jika dianalogikan pada sistem berbelanja
online (online shopping), kemudahan dapat diindikasikan bahwa
pembeli yang memiliki pengetahuan tentang online shopping tidak
mengalami kesulitan ketika berbelanja online dibandingkan pembeli
yang tidak memiliki pengetahuan tersebut. Pembeli online percaya
bahwa website online shopping yang lebih fleksibel, mudah dipahami
dan mudah pengoperasiannya (compartible) sebagai karakteristik
kemudahan.
2.4.5 Kepercayaan

21

Menurut Ganesan dalam Maima (2012) menyatakan kepercayaan
sebagai kredibilitas yaitu sebagai sejauh mana pembeli percaya bahwa
pemasok memiliki keahlian untuk melakukan aktivitas secara efektif
dan andal. Kepercayaan berhubungan dengan niat perusahaan untuk
mengandalkan mitra pertukaran mereka. Selain itu kepercayaan
sebagai sebuah kebajikan, karena didasarkan pada sejauh mana
perusahaan percaya bahwa mitranya memiliki niat dan motif-motif
yang menguntungkan.
Dibandingkan dengan belanja konvensional, faktor risiko terhadap
penipuan dan ketidakjelasan dalam berbelanja online memang
menjadi salah satu kelemahan dalam melakukan pembelian secara
online. Pembeli tidak mengetahu kualitas barang yang dijual, serta
tidak dapat melakukan pengujian terhadap produk yang dibeli.
Grabner-Krauter

dalam

Habibi

(2015)

mengklasifikasikan

ketidakpastian didalam e-commerce: ketidakpastian sistem, dimana
disebabkan oleh masalah sekuritas dan teknis dalam sistem, dan
ketidakpastian transaksi yang mana dijelaskan oleh informasi yang
tidak berhubungan mengenai proses transaksi tersebut.
Ketika seorang berbelanja online, hal utama yang menjadi
pertimbangan seorang pembeli adalah apakah mereka percaya kepada
website yang menyediakan online shopping dan penjual online pada
website tersebut. Kepercayaan pembeli terhadap website online
shopping terletak pada popularitas website online shopping tersebut.
Semakin popular suatu website, maka pembeli lebih yakin dan percaya
terhadap reliabilitas website tersebut. Selanjutnya, kepercayaan
pembeli terhadap penjual online terkait dengan keandalan penjual
online dalam menjamin keamanan bertransaksi dan meyakinkan
transaksi akan diproses setelah pembayaran dilakukan oleh pembeli.
Keandalan ini terkait dengan keberadaan penjual online. Semakin
berkembangnya teknologi, semakin berkembang pula modus penipuan
berbasis teknologi pada online shopping. Pada situs-situs online

22

shopping, tidak sedikit penjual online fiktif yang memasarkan produk
fiktif juga.
2.5

Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang mempunyai hubungan dengan penelitian
yang akan dilakukan seperti dijabarkan pada table berikut :
Tabel 2.1
Penelitia Terdahulu

No
1

2.

3.

Judul Penelitian
Analisis Faktor –
Faktor Yang
Mempengaruhi
Keputusan
Pembelian Dengan
Sistem Pre Order
Secara Online
(Studi Kasus Pada
Online Shop
Chopper Jersey)

Analisa pengaruh
kualitas pelayanan
dan Kualitas
website terhadap
minat beli dan
Dampaknya
terhadap keputusan
pembelian
Konsumen
disdus.com

Faktor-faktor yang
Mempengaruhi
Keputusan
Pembelian Pada
Toko Fashion Di
Jejaring Sosial
Facebook

Nama
Peneliti
Rifqi Nugroho
Adi
(2013

Variabel Penelitian

Hasil

Variabel Independen
: pengaruh harga,
kemenarikan posting
messages,
kepercayaan,
reputasi dan minat
beli

bahwa harga berdampak
positif terhadap minat
beli. Kemenarikan
posting messages
berdampak positif pada
minat beli. Kepercayaan
berdampak positif
terhadap minat beli.
Reputasi berdampak
positif terhadap minat
beli dan minat beli
berdampak positif
terhadap keputusan
pembelian online.
bahwa Disdus.com
memiliki Kualitas
Pelayanan yang baik dan
situs Disdus.com
memiliki Kualitas
Website yang baik pula,
dan kedua variabel
tersebut memiliki
pengaruh secara partial
dan secara simultan
hanya Kualitas Website
yang berpengaruh
terhadap Minat Beli dan
Minat Beli berdampak
terhadap Keputusan
Pembelian.
Bahwa atmosfer,
promosi, kepercayaan,
dan karakteristik
konsumen secra parsial
berpengaruh secara
positif dan signifikan.
Sedangkan variabel

Variabel Dependen:
Keputusan
Pembelian

Reza
Prihandana
RM. Yoga
Pratama N.
(2013)

Variabel
Independen:
kualitas pelayanan
dan Kualitas
website
Variabel Dependen:
Keputusan
Pembelian

Eunike Verina
Edy Yulianto
Wasis A.
Latief

Variabel
Independen:
atmosfer, produk,
harga, promosi,
pelayanan,
kepercayaan, dan
karakteristik

23

No

Judul Penelitian

Nama
Peneliti

(Survei Pada
Konsumen Toko
Fashion Di Jejaring
Sosial Facebook
Yang Berlokasi di
Indonesia)

2.6

Variabel Penelitian
konsumen
Variabel Dependen:
Keputusan
Pembelian

Hasil
produk, harga, dan
pelayanan berpengaruh
positif tetapi tidak
signifikan

Rerangka Pemikiran
Berdasarkan tinjauan pustaka pada landasan teori dan penelitian terdahulu
maka variabel indipenden pada penelitian ini konten informasi, kualitas
website, kemudahan transaksi, dan kepercayaan. Sedangkan variabel
dependen dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian. Maka dapat di
susun kerangka pemikiran teoritis seperti yang di sajikan dalam gambar
berikut ini:
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran

Konten Informasi (X1)

Kualitas website (X2)
Kemudahan Transaksi (X3)

Keputusan
Pembelian (Y)

Kepercayaan (X4)

2.7

Hipotesis Penelitian
Hipotesis ini adalah berupa jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun
dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban
yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum
berdasarkan fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data,
Sugiyono (2008:93)

24

Hubungan antar variabel dalam penelitian ini memiliki hipotesis sebagai
berikut:
H1

: Konten Informasi berpengaruh secara positif terhadap keputusan

H2

pembelian mahasiswa pada toko online lazada
: Kualitas website berpengaruh secara positif terhadap keputusan

H3

pembelian mahasiswa pada toko online lazada
: Kemudahan transaksi berpengaruh secara

H4

keputusan pembelian mahasiswa pada toko online lazada
: Kepercayaan berpengaruh secara positif terhadap keputusan

H5

pembelian mahasiswa pada toko online lazada
: Konten Informasi, Kualitas website, Kemudahan transaksi dan
Kepercayaan

berpengaruh

keputusan pembelian.

secara

positif

bersama-sama

terhadap

terhadap

25

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1

Jenis Penelitian
Dalam penelitian ada beberapa jenis penelitian dalam meneliti suatu
fenomena, tapi pada penelitian ini jenis penelitian yang akan digunakan
adalah explanative research.
Menurut Asep Hermawan (2009:20), explanative research merupakan
penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel
melalui pengujian hipotesis. Metode explanative research dapat dikatakan
sebagai penelitian untuk menguji hipotesis antara variabel yang satu dengan
variabel yang lainnya.
Menurut Singarimbun dan Effendi dalam Habibi (2015) penelitian explanasi
merupakan penelitian untuk menjelaskan kedudukan dari variabel yang
diteliti serta hubungan antar satu variabel dengan variabel lainnya. Maka
penelitian yang akan dilakukan adalah untuk menguji hubungan variabel
independen yaitu konten informasi (X1), kualitas website (X2), kemudahan
transaksi (X3), kepercayaan (X4) dan variabel dependen keputusan
pembelian pada toko online lazada (Y ).

3.2

Sumber Data
3.2.1 Data Primer
Menurut Sugiyono (2008:402) data primer adalah sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data Primer yang
digunakan dalam penelitian ini adalah jawaban kuesioner yang
disebarkan kepada mahasiswa IIB Darmajaya berupa data mentah
dengan skala likert untuk mengetahui respon dari responden yang ada
mengenai pengaruh konten informasi, kualitas website, kemudahan
transaksi, dan kepercayaan terhadap keputusan pembelian pada toko
online lazada.

26

3.2.2 Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2008:402) data sekunder adalah sumber data yang
tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya
lewat orang lain atau lewat dokumen. Data sekunder yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari hasil penelitian
sebelumnya, dan literatur-literatur lainnya.
3.3

Metode Pengumpulan Data
Metode penelitian data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk
mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat
diperlihatkan penggunaannya. Menurut Sugiyono (2008:401) metode
pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mengumpulkan data.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari metode kuisioner.
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi kuesioner atau seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden.
Dalam kuesioner ini nantinya terdapat rancangan pertanyaan yang secara
logis berhubungan dengan masalah penelitian dan tiap pertanyaan
merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam menguji
hipotesa. Dibandingkan dengan interview guide daftar pertanyaan atau
kuesioner lebih terperinci dan lengkap.
Dalam penelitian ini kuesioner terhadap variabel terikat dan variabel bebas
dibuat berdasarkan skala likert untuk mengukur tingkat persetujuan atau
ketidaksetujuan responden terhadap serangkaian pernyataan. Pengukuran
untuk variabel independen dan dependen menggunakan teknik scoring
untuk memberikan nilai pada setiap alternatif jawaban sehingga data dapat
dihitung.
Menurut Sugiyono (2008:132) skala likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomenasosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan

27

secara spesifik oleh peneliti, yang selanjtnya disebut sebagai variabel
penelitian.
Tabel 3.1
Skala Likert
Pilihan Jawaban
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Cukup Setuju (CS)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)

Skor
5
4
3
2
1

Sumber : Sugiyono (2008:133)

3.4

Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2008:115) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek atau subjek yang memiliki kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa IIB Darmajaya yang
pernah melakukan pembelian secara online pada toko online lazada.
3.4.2

Sampel
Menurut Sugiyono (2008:116) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Karena jumlah
populasi ini tersebar dan sulit untuk diketahui secara pasti, maka
penentuan jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini
akan menggunakan rumus sebagaimana tertera di bawah ini (Rao
Purba dalam Nancy, 2005):

N=

Z2
4(moe)2

Keterangan:
1.

N

: Jumlah sampel

2.

Z

: Tingkat keyakinan yang dalam penentuan sampel 95% =
1,96

28

3.

Moe : Margin of error atau kesalahan maksimum yang di
toleransi, disini di tetapkan sebesar 10%.

Dengan dasar tersebut maka dapat di lihat ukuran sampel minimal
yang harus di capai dalam penelitian ini adalah sebesar:
N=

1,962
=96,04
4 ( 0,1 )2

Sampel yang dapat diambil dari populasi dengan menggunakan rumus
diatas sebesar 96 responden.
Dalam menentukan data yang akan diteliti, teknik pengambilan
sampling yang digunakan adalah dengan non probability sampling
yaitu teknik sampling yang tidak memberikan kesempatan sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk dijadikan sampel. Responden
yang dipilih adalah pengunjung website yang pernah melakukan
pembelian pada online shop lazada.
3.5

Variabel Penelitian
3.