Sejarah dinasti mongol hingga pakistan

UAS REVISI MAKALAH
SEJARAH DINASTI MONGOL
HINGGA TERBENTUKNYA PAKISTAN

M. ANUGRAH ARIFIN
154141009
DI AJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS UAS
MATA KULIAH
SEJARAH PERADABAN ISLAM

DOSEN PENGAMPU
DR. H. JAMALUDDIN, MA

PASCASARJANA
Jurusan Magister Pendidikan Agama Islam

Institut Agama Islam Negeri Mataram
SEJARAH DINASTI MONGGOL

2


HINGGA TERBENTUKNYA PAKISTAN

A. PENDAHULUAN
Bangsa Mongol memiliki kekayaan sejarah dan kebudayaan yang tak ternilai
sumbangannya terhadap peradaban dunia pada umumnya dan Islam pada khususnya. Dalam
khazanah pengetahuan sejarah, bangsa Mongol mulai muncul pada akhir abad XII dan awal
abad XIII. Hal itu terungkap dalam buku Genghis Khan; the Conqueror Emperor of All Men,
serta beberapa sumber Persia dan China. 1 Bangsa Mongol pada mulanya merupakan entitas
masyarakat yang mendiami hutan Siberia dan Mongolia Luar. Mereka adalah salah satu anak
rumpun dari bangsa Tartar yang menempati wilayah di antara Gurun Pasir Gobi dan Danau
Baikal.2 Bangsa Mongol sebagaimana bangsa nomad yang lain, hidup sebagai pengembara
dan tinggal di perkemahan. Mereka hidup sederhana dengan cara berburu binatang dan
mengembala domba. Orang-orang Mongol hidup dengan tidak bersih. Sebagian besar di
antara mereka menyembah matahari saat terbit. Mereka makan daging semua binatang.
Bangsa tersebut tidak beradab, namun pemberani, sabar, tahan sakit, dan tekanan dari musuh
dengan fisik yang kuat, yang paling menonjol diri mereka sangat patuh kepada kepala suku
atau pimpinan. Apapun yang di Instruksikan oleh ketua suku yang baik maupun yang buruk
mereka lakukan tanpa sikap skeptic sedikitpun termasuk perintah dalam peperangan dan
invasi ke wilayah-wilayah Islam.
Invansi pasukan mongol terhadap wilayah-wilayah Islam adalah tragedy besar yang

tidak ada tandingannya. Kaum muslimin mengalami kerugian yang tidak terhitung akibat
kolonialisme modern, namun penghancuran oleh para penjajah di seluruh negeri tidak
sebanding dengan penghancuran oleh pasukan Mongol terhadap satu kota saja Bagdad
misalnya. Invasi pasukan mongol berimbas pada perubahan social, moralitas dan politik
terhadap negeri-negeri Islam. Namun disamping efek negative dari masuknya bangsa
Mughal/mongol dalam dunia Islam, mereka juga membawa pengaruh positif dan angin baru
bagi perkembangan dunia Islam teruma ketika keturunan-keturunan Jengis Khan mulai
1

Harold Lamb, Genghis Khan; the Conqueror Emperor of All Men (London: Bantam Pathfinder Edition,
1964), hlm.30.
2
Ibid. Bernard Lewis, Islam From the Prophet Muhammad to The Capture of Constantinople (London:
The Macmillan Press LTD., 1976), hlm. 81, dan K. Ali, Muslim Wa Adhunik Bishsher Itihash (Dhaka: Ali
Publication 1979), hlm. 1-3, dan Lamb, Genghis, hlm 30.

3

memeluk agama Islam. Makalah ini akan mencoba membahas tentang dinasti Mongol hingga
terbentuknya Negara Pakistan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah proses masuknya bangsa mongol dalam dunia Islam.?
2. Bagaimanakah pengaruh bangsa mongol dalam perkembangan dunia Islam.?
3. Bagaimanakah sejarah pembentukan Negara Pakistan.?
C. DINASTI MONGGOL SEBELUM ISLAM
Asal mula bangsa Mongol adalah dari masyarakat hutan yang mendiami Siberia
dan Mongol Luar di sekitar danau Baikal dan pegunungan Altani tepatnya di bagian
barat laut Cina.3 Pemimpin atau Khan bangsa Mongol yang pertama diketahui dalam
sejarah adalah Yesugei (w. 1175). Ia adalah ayah Chinggis (Chingis atau Jengis).
Chinggis aslinya bernama Temijin, seorang pandai besi yang mencuat namanya karena
perselisihan yang dimenangkannya melawan Ong Khan atau Togril, seorang kepala suku
Kereyt. Chinggis sebenarnya adalah gelar bagi Temujin yang diberikan kepadanya oleh
sidang kepala-kepala suku Mongol yang mengangkatnya sebagai pemimpin tertinggi
bangsa itu pada tahun 1206, atau juga disebut Chingis Khan/Raya yang Agung, 4 ketika ia
berumur 44 tahun. Perlu diketahui juga, bahwasannya bangsa Mongol adalah bangsa
yang pemberani dan tegar dalam berperang.5
Bangsa Mongol tidak memeluk salah satu agama samawi dari ketiga agama
samawi. Padahal mereka hidup dan berinteraksi dengan pengikut agama Yahudi, Kristen
dan Islam.6 Jengis Khan juga menyempurnakan moral masyarakatnya dengan undang-


3

Arthur N. Waldron, The Mongol Period History of The Muslim Word (USA : Markus Wiener,) 1994.1.
Joesoef Sou’yb, Sejarah Daulat Abbasiyah III, (Jakarta : Bulan Bintang, Cetakan ke IV,) 198. 260.
5
Badri Yatim, Dr., MA., Sejarah Peradapan Islam, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,) 2000.111.
4

6

Kepercayaan keagamaan orang-orang Mongol dan praktek ritual ibadahnya adalah mengikuti faham Shamanism,
yaitu menyembah matahari dan bersujud kepadanya ketika terbit, dan diantara syariatnya adalah tidak
mengharamkan apapun kepada pengikutnya untuk makan hewan apa saja yang mereka temui meskipun sudah
menjadi bangkai. Adapun agama-agama samawi yang sampai di tengah-tengah mereka karena factor invansi bangsa
Mongol itu sendiri, Misalnya agama Islam pengaruh dari Persia dan daeah-daerah Golden Holde, agama Budha
pengaruh dari Tibet dan Persia dan agama Kristen datang dari Eropa. Lihat : David Morgan, The Mongols
(Cambridge : Black Well, 1986), 40-41.

4


undang yang dibuatnya, yaitu Ilyasa atau Yasaq.7 Disamping itu juga, Jengis Khan juga
mengatur kehidupan beragama dengan doktrin

tidak boleh merugikan antara satu

pemeluk agama dengan yang lainnya. Sebagai konsekwensinya, rakyat Mongol harus
menghormati rajanya8 tentara yang mau perperang harus diinspeksi terlebih dahulu dan
perempuan harus siap membayar pajak jika lelakinya pergi berperang, ia juga mendirikan
pos untuk mengetahui berita tentang kerajaanya, ia melarang penyerbuan terhadap
agama, sekte agama dan mencegah terjadinya perbedaan dalam agama. 9 Dengan strategi
ini Jengis Khan berupaya untuk merebut hati penduduk local dalam misi ekspansi
wilayahnya baik di Cina maupun di wilayah-wilayah islam. Strategi ini juga ia gunakan
untuk

mengambil hati kaum muslimin dengan tidak mengusik kelompokya, dan

menghormati Nabi SAW dimana Islam saat itu sudah meluas hingga ke wilayahnya.
Wilayah kekuasaan Jengis Khan yang luas dibagi untuk empat orang putranya
sebelum ia meninggal dunia tahun 624/1227. 10 Pertama ialah Jochi, anaknya yang sulung
mendapat wilayah Siberia bagaian Barat dan Stepa Qipchaq yang membentang hingga Rusia

selatan, di dalamnya terdapat Khawarazm. Namun ia meninggal dunia sebelum wafat
ayahnya Jengis, dan wilayah warisannya itu diberikan kepada anak Jochi yang bernama Batu
atau Orda. Batu mendirikan Horde (kelompok) Biru di Rusia Selatan sebagai pilar dasar
berkembangnya Horde putih di Siberia Barat. Kedua kelompok itu bergabung dalam abad ke
14 yang kemudian muncul sebagai ke khanan yang bermacam ragamnya di Rusia, Siberia
dan Turkistan, termasuk di Crimea, Astrakhan, Qazan, Qasimov, Tiumen, Bukhara, dan

7

Diantara ajaran yang terdapat dalam kitab Ilyasa adalah 1. Barangsiapa yang melakukan hubungan diluar nikah,
maka harus dibunuh, baik yang sudah pernah nikah atau belum. 2. Barngsiapa yang melakukan hubungan seksual
akan dibunuh. 3. Barangsiapa yang berdusta dengan sengaja, maka dibunuh. 4. Barangsiapa yang menyihir, maka
akan dibunuh. 5. Barangsiapa yang buang air kecil di air yang tidak bergerak, maka akan dibunuh. 6. Dan lain-lain.
Lihat : Ibnu Atsir, Al-Kamil Fi at-Tarikh (Beirut : Dar al-Fikr, 1986), Jilid XII. 360.
8
Diantara contoh penghormatan bangsa Mongol terhadap rajanya adalah : a. Taat buta sesuai dengan
kemampuannya. b. Rakyat Mongol harus menyerahkan anak gadisnya yang berparas cantik kepada rajanya untuk
diperistri dan para pembantunya diberi kebebasan untuk memilih sisanya. c. Mereka memanggil rajanya dengan
nama aslinya. d. Barangsiapa berjalan melewati orang yang sedang makan, ia boleh ikut nimbrung makan
bersamanya tanpa minta izin terlebih dahulu. e. Para ilmuwan mereka tidak bisa dikenakan tindakan hukum. f.

Tamu tidak boleh berdiri di depan pintu dan tidak boleh mencuci bajunya kecuali jika sudah kelihatan kotor. Lihat
: Ibnu Katsir, Al-Bidayah Wa an-Nihayah (Beirut : Dar al-Fikr, 1983), Jilid XIII. 119.
9
Ali Mufrodi, Dr., Islam di Kawasan Kebudayaan Arab, (Ciputat : Logos Wacana Ilmu, 1997). 128.
10
Tujuan pembagian wilayah imperium tersebut sebenarnya adalah untuk menciptakan administrasi yang kokoh,
akan tetapi yang terjadi sebaliknya, yaitu merangsang sejumlah pertempuran untuk merebutkan kekuasaan di
kalangan keturunan Jengis Khan, yaitu merebutkan warisan ayahnya. Hal ini disebabkan oleh sifat ambiguitas yang
melekat di dalam konsep kenegaraan Mongol. Lihat : Ira M. Lapidus, A History of Islamic Societies
(USA :Cambridge University Press, 1988), 428.

5

Khiva. Syaibaniyah atau Ozbeg, salah satu cabang keturunan Jochi berkuasa di Khawarazm
dan Transoxania dalam abad ke15 dan 16.
Kedua adalah Chaghatay, mendapat wilayah berbentang ke Timur, sejak dari
Transocania hingga Turkistan Timur atau Turkistan Cina. Cabang barat dari keturunan
Chaghatai yang bermukim di Tranxosania segera masuk ke dalam lingkungan pengaruh
Islam, namun akhirnya dikalahkan oleh kekuasaan Timur Lenk. Sedangkan cabang timur dari
keturunan Chaghatay berkembang di Semirechye, Ili, T’ien Syan di Tamrin. Mereka lebih

tahan terhadap pengaruh Islam, tetapi akhirnya mereka ikut membantu menyebarkan Islam di
wilayah Turkistan Cina dan bertahan disana hingga abad ke XVII.
Ketiga bernama Ogedey, adalah putra Jengis Khan yang terpilih oleh dewan
Pimpinan Mongol untuk menggantikan ayahnya sebagai Khan Agung yang mempunyai
wilayah di Pamirs dan Tien Syan. Tetapi dua generasi Khan tertinggi jatuh ke tangan
keturunan Toluy. Walaupun demikian, cucu Ogedey yang bernama Qaydu dapat
mempertahankan wilayahnya di Pamirs dan Tien Syan, mereka berperang melawan anak
turun Chaghatay dan Qubulay Khan, hingga ia meninggal dunia tahun 1301.
Keempat adalah Tuli, si bungsu mendapat bagian wilayah Mongolia sendiri. Anakanaknya, yakni Mongke dan Qubulay menggantikan Ogedey sebagai Khan Agung. Mongke
bertahan di Mongolia yang ber ibu kota di Qaraqarum. Sedangkan Qubulay Khan
menaklukan Cina dan berkuasa disana yang dikenal sebagai dinasti Yuan yang memerintah
hingga abad ke-XIV, yang kemudian digantikan dinasti Ming. Mereka memeluk agama
Budha yang berpusat di Beijing, dan mereka akhirnya bertikai melawan saudara-saudaranya
dari Khan-Khan Mongol yang beragama Islam di Asia Barat dan Rusia. Adalah Hulako
Khan,11 saudara Mongke Khan dan Qubulay Khan, yang menyerang wilayah-wilayah Islam
sampai ke Bagdad. Berikut ini adalah tahun kenaikan tahta para Khan Agung (Kha Khan)

Mongol atau Dinasti Yuan di Tiongkok, 1206-1634 M, berdasarkan penelitian dari C.E.
Bosworth:
 1206 Jenghis Khan, pendiri Kekaisaran Mongolia

11

Hulako Khan dilahirkan semasa hidup Jengis Khan tepatnya sepuluh tahun sebelum meninggalnya Jengis Khan
tahun 614 H / 1217 M. Nasab keturunannya sebagaimana dikatakan oleh sejarawan adalah Hulako Khan bin Tuli
Khan bin Jengis Khan. Ibnu Katsir mengatakan : Hulako Khan adalah Raja Mongol bin raja Mongol. Ia adalah anak
dari raja-raja mereka, orang awam menyebutnya Hulawun, Ibnu Katsir menambahkan bahwa Hulako adalah seorang
raja yang dictator, sadis dan tidak bermoral. Ia bantai kaum muslimin di Timur dan di Barat dalam jumlah yang
besar dan hanya Allah yang tahu berapa jumlahnya, dan dia tidak menganut agama apapun. Lihat : Al-Bidayah wa
an-Nihayah, Jilid XIII, 248

6

 1227 Ogadai Khan (Ogedei Khan), anak Jenghis Khan
 1241 Toregene, istri Ogadai Khan (bukan marga Borjigid) dan wali atas Guyuk Khan
 1246 Guyuk Khan; anak Ogadai Khan dan Toregene
 1251 Möngke Khan, anak Tolui (saudara Ogadai Khan)
 1260 Kubilai Khan, saudara Mongke Khan
 1294 Temur Oljeytu (Uljaytu), cucu Khubilai Khan
 1307 Qayshan Guluk, keponakan Temur Oljeytu
 1311 Ayurparibhadra Buyantu, adik Qayshan Guluk

 1320 Suddhipala Gege'en (Gegen), anak Ayurparibhadra Buyantu
 1323 Yesun Temur, sepupu Qayshan Guluk dan Ayurparibhadra Buyantu
 1328 Arigaba, anak Yesun Temur
 1328 Jijaghatu Toq-Temur, anak Qayshan Guluk
 1329 Qushila Qutuqtu, anak Qayshan Guluk dan kakak Jijaghatu Toq-Temur
 1332 Rinchendpal (Irinjipal), anak Qushila Qutuqtu
 1332-1370 Toghan Temur; anak Qushila Qutuqtu (saudara tiri Rinchendpal) dan kaisar
Dinasti Yuan tera12
D. KERAJAAN ISLAM MUGHAL DI INDIA DAN TOKOH – TOKOH NYA
Wilayah kekuasaan dinasti monggol seluas 33 Km meliputi beberapa daerah sebagai
berikut: Seluruh Tiongkok (dinasti Xia Barat, Song, Jin, dan Liao) dan Nanchao (Kerajaan
Dali), Kerajaan Khawarezmi (bisa disebut juga wilayah Persia atau Iran-Irak-Azerbaijan
sekarang ini), India bagian utara, Beberapa negara di Asia Tenggara (Vietnam, Kamboja,
Thailand, Burma, dll), Timur Tengah atau Asia Barat Daya (Mesir, Yaman, sebagian Turki,
dll), Sebagian wilayah Rusia, Asia Tengah (Afganistan, negara2 pecahan Soviet: Ukraina,
Georgia, Belarusia, Moldavia, dll), Mongolia, Beberapa negara di Eropa Timur atau Eropa
Tengah (Bulgaria, Hungaria, dll), Asia Timur (Korea), Yerusalem (Israel, Palestina).13 Tidak
semua wilayah kekuasaan dinasti monggol menganut agama Islam. Dinasti Monggol di India
adalah salah satu kerajaan Mongol yang menganut agama Islam ditengah mayoritas
12

13

www.wikepedia.com Kekaisaran Mongolia - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm
www.wikepedia.com_______________

7

penduduk pribumi yang menganut agama Hindu dan Budha. Pemakalah akan memfokuskan
pada pembahasan mengenai kerajaan islam mughal di India sebagai batu loncatan awal untuk
membahas terbentuknya negara Islam Pakistan.
1. Berdirinya Kerajaan Mughal di India
Sebelum Islam masuk di India, sekitar 6000-5000 SM bangsa Dravida datang dari
Asia Barat ke India dengan kepercayaan terhadap adanya Tuhan secara abstrak.
Kemudian pada abad VI SM bangsa Aria dari Persia dating menguasai Punjab dan
Benaras (India Utara) dengan membawa kepercayaan adanya Tuhan secara nyata. Pada
tahun 599 SM lahir Mawahir yang mempelopori lahirnya agama Jaina (ajaran ini
kemudian melebur dalam agama Hindu). Pada tahun 557 SM lahir Gautama Budha di
Kapilabastu di kaki gunung Himalaya dan menjadi pelopor lahirnya agama Budha.
Sementara agama Hindu adalah agama yang paling penting dan banyak dianut oleh
rakyat India. Hampir semua raja yang sedang berkuasa menganut agama tersebut.
Tekanan yang besar dari kelompok kasta Brahmana terhadap penganut agama Budha
menyebabkan mereka mengharapkan datangnya kekuatan lain yang bisa memberi
perlindungan dan menghindari kekejaman penguasa Hindu. Di sisi lain, di antara
penganut agama Hindu terjadi perebutan kekuasaan. konflik Hindu dan Budha, secara
umum, tampak jelas dalam persaingan perdagangan. Kelompok Hindu cenderung lebih
senang untuk memonopoli, sedangkan Budha lebih giat dalam memperoleh keuntungan.
Menjelang masuknya Islam, agama Jaina tidak populer dan Agama Budha sedang
menurun. Pada saat itulah Islam mulai masuk di India. Karena kelompok Budha lebih
banyak terkalahkan dalam persaingan, akhirnya mereka lebih terbuka untuk menerima
Islam.14
Sejarah awal masuknya Islam di India dapat dibagi dalam empat periode yaitu :
Zaman Nabi Muhammad SAW, Dinasti Umayyah, Ghaznawi, dan Ghuri. Pada zaman
Nabi Muhammad SAW (mulai tahun 610 M), pedagang-pedagang Arab yang telah
menganut Islam sudah berhubungan erat dengan dunia Timur melalui pelabuhanpelabuhan India, sehingga mereka berdagang sambil berda’wah. Pada masa ini,

14

Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, 304.

8

Cheraman Perumal, raja Kadangalur dari pantai Malabar telah memeluk Islam dan
menemui nabi. Inilah sejarah awal masuknya Islam di Anak Benua India.15
Pada masa Umar Ibn Khattab, pada tahun 643-644 M panglima Mughira
menyerang Sind, tetapi gagal dikarenakan tentara Arab kurang ahli perang di laut di
bandingkan di darat. Pada tahun ini pula Abdullah Ibn Amar Rabbi sampai ke Mekran
untuk menyiarkan Islam dan memperluas daerah kekuasaan Islam. Pada masa Usman Ibn
Affan dan Ali Ibn Abi Thalib, dikirim utusan ke wilayah India untuk menyelidiki adat
istiadat dan jalan-jalan menuju India. Inilah awal mula Islam menyebar ke India melalui
jalan darat.
Pada masa Mu’awiyah I, terjadi perampokan terhadap orang-orang Islam di
India. Atas izin Khalifah Al-Walid, ia mengirim Muhammad Ibn Qasim (usianya 17
tahun), untuk memimpin pasukan. Dalam waktu 4 tahun lebih, Sind dan Punjab dapat
ditaklukkan dan dikuasai. Bin Qasim menjadi gubernur yang menjalankan pemerintahan
dengan rasa kemanusiaan yang tinggi. Riwayatnya berakhir tragis akibat pertikaian
politik, setelah itu ada 9 orang gubernur tetap berkuasa di wilayah itu sampai datangnya
dinasti Ghazni.
Pada akhir abad ke-10, Alptgin menaklukkan Ghazni dan memperkuat kota
dengan parit dan benteng. Pada tahun 976-977 M, naiklah menantu dan bekas budaknya,
Sabktegin, ia dapat menaklukkan Kabul dan Kandahar, menyerang Lahore, Delhi, Ajmir,
Qanauj, Kalinjar. Pada tahun 997 M Sabktegin digantikan oleh putranya Mahmud, yang
kemudian terkenal dengan gelar Mahmud Ghaznawi. Ia melakukan penyerangan dan
penaklukan sebanyak 17 kali ke daerah Lahore, Delhi, Ajmir, Qanauj, Gawaliur,
Kalinjar, Ujjain, Nagarakot, dan Doab yang semuanya dimenangkan.
Pada tahun 1024-1025 M menyerang dan menaklukkan Gujarat dan
menghancurkan berhala Samonath yang terkenal besar dan megah di India. Mahmud
digantikan oleh putranya Muhammad, tetapi Muhammad tidak lama memerintah, lalu
digantikan oleh saudaranya, Mas’ud Ibn Mahmud. Mas’ud memperluas kekuasaannya
dengan menaklukkan negeri Oudh (Ayyuda) dan Benaras. Sepinggal Mas’ud tidak ada
lagi pengganti yang kuat.

15

M. Abdul Karim, “Peradaban Islam Di Anak Benua India” dalam Siti Maryam (ed.), Sejarah Peradaban Islam
Dari Masa Klasik Hingga Modern (Yogyakarta : LESFI, 2004),165-166.

9

Pada tahun 1186 M, Alauddin Husain Ibn Husain merebut negeri Ghaznah yang
sudah lemah, setelah itu ia digantikan oleh Ghias al-Din Abul Muzaffar Muhammad Ibn
Sam. Kemudian ia digantikan oleh saudaranya Syihab al-Din. Kemudian naiklah
Alauddin Muhammad Ibn Sam. Tokoh yang terkenal dalam sejarah adalah Sultan
Muhammad Abdul Muzaffar Ibn al-Husain al-Ghori (Muhammad Ghuri). Ia menguasai
seluruh wilayah yang dahulunya dikuasai Dinasti Ghazni. Pada tahun 1192 M ia
memenangkan peperangan Tarain II melawan persekutuan raja-raja India yang dipimpin
oleh Pritthiraj dan menguasai Delhi, Merat dan Agra. Pada tahun 1193 M ia menaklukkan
Qanauj, dan menunjuk panglima perang dan hamba sahayanya, Aibek sebagai wakil tetap
di India yang berpusat di Delhi. Aibek dapat menaklukkan Oudh dan Benaras.
Penaklukkan berlanjut pada tahun 1195 M ke Guwaliur, 1196 M ke Gujarat, 1201 M ke
Kalinjar. Di samping itu ada pula hamba sahayanya yang bernama, Bakhtiar Khilji, yang
merampas negeri Bihar dan Bengala (sekarang Bangladesh) dari kerajaan Magadh
(Budha) pada tahun 1194 M. Sepeninggal Muhammad Ghuri, naiklah Quthubuddin
Aibek yang merupakan bekas budak dan panglima perang Ghuri, yang memberi letter of
manumission (merdeka dari perbudakan). Aibek mendapat gelar sultan pada tahun
1206M.16
Sejak saat itu berdirilah kesultanan Delhi yang meliputi : Dinasti Mamluk (12061290 M), Khalji (1290-1320 M), Tughlug (1320-1414 M), Sayyed (1414-1451 M), dan
Lodi (1451-1526 M). Dinasti Mamluk didirikan oleh seorang budak yang bernama
Altamasy yang di merdekakan oleh Aibek dan di angkat menjadi pembesar istana karena
pada saat itu menganti Aibek, anaknya Aram Shah tidak bisa memimpin dengan baik.
Altamasy berhasil memperluas kekuasaan Islam ke sebelah utara (Malawa) dan
menyelamatkan negerinya dari serangan Mongol. Setelah itu ia menunjuk anak
perempuannya, Raziya, sebagai pengganti dengan alasan semua anak lakilakinya tidak
ada yang mampu. Dalam sejarah Islam Sultan Raziya adalah perempuan pertama yang
berkuasa. Pada tahun 1240 M terjadi pemberontakan untuk menolak sultan perempuan
yang menjatuhkan Raziya oleh Bahram Shah, putra dari Iltutmish, namun Bahram Shah
tidak mampu memimpin , akhirnya pada tahun 1246 M pamannya, Nasiruddin Mahmud
naik tahta, kemudian ia di gantikan oleh Balban.
16

Ibid., 168-169.

10

Setelah Balban wafat, penggantinya, Kaikobad, tidak cakap sebagai pemimpin.
Dengan dukungan para pembesar istana, Jalaluddin Khalji (75 tahun) naik tahta pada
tahun 1290M. Setelah itu Alauddin Khalji yang merupakan keponakan sekaligus menantu
Jalaluddin Kahlji naik tahta berkat dukungan para bangsawan.17Alauddin Khalji
memperluas kekuasaannya sampai ke Gujarat, Rajasthan, Deccan, dan sebagian wilayah
India Selatan.18 Pengganti Alauddin Khalji adalah Quthubuddin Mubarak Khalji, namun
ia dan keluarganya dibunuh oleh Khusru, gubernur Deccan yang ingin merebut tahta.
Lima bulan kemudian. Ghazi Malik Tughlaq, gubernur Depalpur, dapat menguasai Delhi
dengan membunuh Khusru.
Ghazi Malik menduduki tahta dengan gelar Ghiyasuddin Tughlug. Beberapa
wilayah dikuasainya antara lain Bidar, Warrangal dan Bangla. Namun dalam perjalanan
kembali dari Bengla, Ghiyasuddin Tughlug meninggal dunia pada tahun 1325 M. Juna
Khan terpilih sebagai pengganti Sultan ia naik tahta dengan gelar Muhammad Ibn
Tughlug. Ia merupakan sultan pertama yang mengangkat warga non-Muslim dalam tugas
kemiliteran dan tugas-tugas administratif pemerintahan, terlibat di dalam perayaan lokal,
dan mengizinkan pembangunan kuil-kuil Hindu. Ia wafat pada tahun 1351 M ketika
Negara dilanda pemberontakan.
Fihruz Shah, sepupunya, naik tahta setelah meredam pemberontakan di Sind dan
penyerangan Mongol. Setelah kematian Fihruz pada tahun Shah pada tahun 1388 M
penggantinya tidak ada yang mampu. Nashiruddin Muhammad Tughluq adalah orang
terakhir dalam Dinasti Tughlug. Pada tahun 1414 M, Khizir Khan, utusan Timur di
Debalpur dan Multan dapat menguasai politik di Delhi.
Khizr Khan merupakan pendiri dari Dinasti Sayyid yang alim, pemberani dan
sangat mampu memimpin. Ia meninggal dunia pada tahun 1421 M. Kemudian Mubarak
Shah naik tahta, namun ia terbunuh pada tahun 1434 M oleh seorang bangsawan bernama
Sardarul Mulk. Keponakan Mubarak, Muhammad Shah, naik tahta. Ia membalas
kematian pamanya dengan menangkap dan membunuh Sardarul Mulk. Muhammad Shah
memimpin selama 12 tahun, ia di gantikan oleh anaknya, Alauddin Alam Shah, yang
merupakan raja terakhir dan terlemah dalam Dinasti Sayyid. Ia secara sukarela
menyerahkan tahtanya kepada Bahlul Lodi.
17
18

Ibid., 169-170
Lapidus, Sejarah Sosial, 674

11

Bahlul Lodi naik tahta pada tahun 1451 M. Sultan Lodi adalah satusatunya sultan
Delhi yang berasal dari suku bangsa Pathan. Sultan-sultan Delhi yang lain adalah bangsa
Turki. Aksi Bahlul Lodi yang menonjol adalah penaklukan Jaunpur. Ia bertahta selama
38 tahun dan meninggal pada 1389 M. Nizam Khan, putra kedua Bahlul Lodi naik tahta
dengan gelar Sikander Lodi. Ia meninggal dunia pada tahun 1517 M setelah berhasil
memimpin selama 28 tahun. Akhirnya, Ibrahim Lodi, naik tahta. Tetapi terjadi
pemberontakan di Jalal Khan. Ia banyak memenjarakan bangsawan yang menentang. Hal
ini memicu lebih banyak pemberontakan. Pada 21 April 1526 M terjadi pertempuran
yang dahsyat di panipat antara Babur dan Ibrahim Lodi. Pasukan Lodi berjumlah 100.000
kekuatan tentara dengan 1000 pasukan gajah, sedangkan tentara Babur hanya berjumlah
25.000.19 Ibrahim Lodi beserta ribuan tentaranya terbunuh dalam pertempuran itu.
Walaupun pasukannya lebih kecil jumlahnya, barangkali karena keperkasaan yang
diwarisi leluhurnya serta prajuritnya yang terlatih dan loyal, Babur berhasil tampil
sebagai panglima yang memenangkan pertempuran.20

Setelah Babur memperoleh

kemenangan ia beserta pasukannya memasuki kota Delhi untuk menegakkan
pemerintahan. Dengan ditegakkannya pemerintahan Babur di kota Delhi, maka berdirilah
kerajaan Mughal di India pada tahun 1526 M.21
E. SEJARAH PEMBENTUKAN PAKISTAN DAN TOKOH-TOKOHNYA
Islam diperkenalkan ke India untuk pertama kali ketika Muhammad Ibn al-Qasim,
Jenderal Arab zaman Muawiyah membuka Sind dengan tentara Muslim. Sejak itu untuk
lebih dari seribu tahun hampir seluruh India diperintah oleh Muslim yang terorganisasi
dalam negara-negara Muslim dalam berbagai ukuran dan daerah tergantung pada abad
yang bersangkutan. Negara terakhir adalah imperium Mughal yang pada satu tahapannya
mengusai hampir seluruh anak benua itu.22
Ketika Inggris memulai usaha penjajahannya, ia berhadapan dengan orang
Muslim sebagai penentangnya. Oleh karena itu, sejak awal penjajahan Inggris atas India
bagi Muslim berarti kehilangan pengaruh politik, ekonomi, budaya, dan agama Islamnya.
19

Ensiklopedi Islam Jilid 5 (Jakarta : PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, 2005), 57.
Fuad, Sejarah Peradaban Islam , 199.
21
K. Ali, Sejarah Islam (Tarikh Modern) (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1997), 352.
22
M. Ali Kettani, Minoritas Muslim di Dunia Dewasa Ini (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005). 155.
20

12

Keadaan ini menimbulkan perasaan kecewa dan kebencian terhadap Inggris, dalam
segala lapangan kehidupan semua diatur oleh Inggris. Penerapan imperialisme Inggris di
India mengundang perlawanan rakyat India, baik Hindu maupun Muslim menyusun
pergerakan melawan imperialisme Inggris. Para cendikiawan mengambil konsep
nasionalisme sebagai alternatif pemecehan masalah. Nasionalisme ini menjelama dalam
sebuah gerakan yang dipandu oleh organisasi Kongres dan Liga Muslim. Namun, untuk
mempersatukan dua hal yang sangat berbeda adalah suatu pekerjaan yang sia-sia,
menghabiskan energi tanpa hasil yang pada akhirnya adalah kegagalan. Hal itulah yang
dialami oleh Muhammad Ali Jinnah dalam usahanya mempersatukan Hindu dan Islam.
Islam yang dibangun atas dasar karakternya yang wajar dan keadilan yang utuh,
tidak mungkin para pengikutnya menjadi sebab terkoyaknya persatuan yang telah terjalin,
bahkan sebaliknya persatuan itu akan menghasilkan corak kesucian agama setelah
kekuatannya hanya berlandaskan pada teks-teks kesepakatan saja. Islam memberikan
batasan detail mengenai orang yang dapat kita lawan, kita putus, dan tidak kita ikat
pertalian hubungan dengan mereka.23
Pakistan sebagai Negara merdeka pada tanggal 15 Agustus 1947, dibentuk atas
dasar persamaan agama yaitu Islam, sehingga menemakan dirinya Negara Islam Pakistan.
Secara etimologis, kata ”Pakistan” berasal dari bahasa Urdu yaitu “Pak” yang berarti
tanah yang suci dan bersih. Penamaan ini pertama kali diungkapkan oleh Rahmat Ali
seorang mahasiswa Cambridge Inggris pada tahun 1993. Rahmat Ali mengumpulkan
huruf-huruf pertama dari lima wilayah di sebelah utara India, yaitu “P” (Punjab), “A”
(Afgan), “K” (Kashmir), “S” (Sindh), dan “Tan” (untuk Baluchisthan).24 Setiap politikus
muslim yang mendambakan kembali kehidupan sejahtera dalam sebuah Negara yang
Islami pasti berfikir tentang menghidupkan kembali kekhalifahan, meskipun cara yang
ditempuh tidaklah sama.25 Pada awalnya, umat Islam dan Hindu mempunyai visi yang
sama terhadap Inggris. Mereka berusaha untuk lepas dari kekuasaan Inggris. Tetapi
setelah muncul ide nasionalisme Hindu dalam Partai Kongres, muncullah reaksi orang
Islam terhadap ide itu dan membentuk ide Nasionalisme Islam di India. Pada tahun 1906
23

Hasan al-Banna, Majmu’at al- Rasail al-Imam al-Syahid Hasan al-Banna, diterjemahkan oleh Abdullah Salim
dan Asyhari Marzuqi. Risalah-risalah Hasan al-Banna Menuju Sinar Terang (Cet.I: Yogyakarta: Nurma Media
Idea, 2004). 144.
24
H. A. Mukti Ali, Alam Pemikiran Islam Modern di India dan Pakistan (Bandung: Mizan, 1998).183.
25
Muhammad Elvandi, Inilah Politikku (Cet. I ; Solo: PT. Era Adicitra Intermedia, 2011). 236

13

M. Segolongan intelektual Islam India mendirikan Liga Muslim, sesuai dengan ajaran Sir
Sayyid Ahmad Khan yang bersikap loyal terhadap pemerintah Inggris di India. Akan
tetapi di tahun 1912 M, liga mengubah anggaran dasarnya yaitu berusaha untuk
memperoleh suatu bentuk pemerintahan sendiri bagi India.26
Tujuan didirikan Liga Muslim se-India (All-India Muslim League) di Dhaka yakni
untuk memperjuangkan kepentingan agama, budaya, politik, dan ekonomi kaum
muslimin, serta untuk mencegah upaya organisasi nasionalis Hindu yang sedang tumbuh,
khawatir akan merenggut hak kaum Muslimin di India pada masa depan. Namun, hal
yang paling memicu bagi strategi politik baru tersebut adalah kebencian umat Hindu
terhadap golongan Bengal sehingga meyakinkan Muslim India, bahwa kepentingan
agama-budaya dan politik mereka secara organisasi kewilayahan harus terpisah. Hal ini
menarik bagi Liga Muslim dengan platform-nya untuk segera membentuk perwakilan
muslim yang secara terpisah secara kelembagaan dan wilayah politik.
Di bawah pimpinan Muhammad Ali Jinnah (1876-1948), Liga Muslim menjadi
gerakan populer umat Islam India. Pada saat itu, Islam dan Hindu diusahakan agar dapat
dipersatukan. Hal ini ditandai dengan lahirnya Pakta Lucknow (1915). Namun,
Muhammad Ali Jinnah menyadari bahwa kepentingan agama, budaya, dan politik
komunitas Muslim India tidak memperoleh jaminan yang aman dalam wilayah India
bersatu di mana pasca kemerdekaan dari Inggris, telah didominasi oleh mayoritas Hindu.
Oleh karena itu, Liga Muslim kemudian bertujuan menciptakan negara terpisah dari
daerah India barat laut dan barat daya yang berpenduduk mayoritas muslim, yang
kemudian bernama Pakistan.27 Penyair sekaligus filosof, Muhammad Iqbal, juga
menguatkan untuk menyentralisasi “kehidupan Islam sebagai kekuatan budaya” di
wilayah tertentu melalui pembentukan “Negara muslim terkonsolidasi” di bagian barat
daya India. Menurutnya, negara otonomi seperti ini akan sangat berarti bagi Islam
terutama untuk memberi “ kesempatan unruk menyingkirkan cap Imperialisme Arab yang
diberikan kepada Islam secara terpaksa. Bahkan memobilisasi hukumya, pendidikannya,

26

Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jilid II (Jakarta: UI Press, 1985).108
E. I. J. Rosental, Islam in the Modern National State, dalam Abd. Rahman., Sosok Muhammad Ali Jinnah Sebagai
Seorang Negarawan, Jurnal Adabiyah 7, no. 2 (2004).12.
27

14

kebudayaannya, dan untuk membawa mereka bersentuhan lebih dekat dengan semangat
Islam sendiri serta semangat dengan masa modern”.28
Muhammad Ali Jinnah sebagai Ambassador persatuan Islam-Hindu senantiasa
berusaha untuk mempertahankan Pakta Lucknow itu. Akan tetapi, akhirnya perjanjian
tersebut tidak langgeng. Hal itu disebabkan oleh pelanggaran orang Hindu terhadap
perjanjian tersebut. Pelanggaran itu berimplikasi terhadap perubahan visi orang Islam
yaitu mendirikan suatu pemerintahan tersendiri bagi umat Islam. Dalam perkembangan
selanjutnya, setelah bulan Maret 1940 jalan ke arah Pakistan semakin jelas. Sebagai
pemimpin Liga Muslim, Muhammad Ali Jinnah melalui pidatonya, perundingannya, serta
gerakan strategisnya, telah diwujudkan melalui cita-cita menegakkan Negara Islam
Pakistan pada tanggal 15 Agustus 1947.

F. KESIMPULAN
1.

Masuknya bangsa mongol dalam dunia Islam melalui alkurturasi budaya dan agama
selama mereka melakukan ekspansi-ekspansi ke wilayah-wilayah muslim selain
usaha penyebaran Islam ke wilayah cina dan india yang telah dirintis sejak zaman
Nabi SAW.

2.

Kehadiran bangsa mongol membawa pengaruh negative dan positif

terhadap

perkembangan dunia Islam. Pengaruh negative tampak jelas dalam kebengisan dan
sikap barbarism bangsa mongol dalam ekspansi-ekspansi wilayah Islam dimana
mereka membunuh penduduk muslim dan memberangus habis kebudayaan serta
keilmuan Islam seperti yang terjadi di Baghdad. Sedangkan Sisi Positif kehadiran
bangsa mongol dapat dirasakan ketika para Khan-Khan Mongol memeluk agama
Islam meskipun belum sepenuhnya lepas dari sikap barbarism mereka dalam
melakukan ekspansi wilayah.
3. Ide Pembentukan Negara Pakistan diawali dari kesenjangan yang terjadi antara umat
hindu dan umat Islam dalam upaya untuk memerdekakan India dari jajahan Inggris
dimana pada awalnya masyarakat Islam dan Hindu bersatu dan membentuk liga
Kongres namun ketika umat Islam merasakan adanya monopoli umat Hindu saat
28

Lihat, Wilfred C. Smith, Islam in Modern, terj. Bhratara, Dunia Islam Modern Jakarta, 1979, Harun Nasution, dan
Azyumardi Azra, Pembaharuan Islam,dalam Ajid Thohir, op. cit., h. 215.

15

kemerdekaan India serta adanya keterancaman agama dan budaya Islam dalam
wilayah territorial India, munullah Partai Liga Muslim India yang diprakarsai oleh
Muhammad Ali Jinnah dan pada akhirnya berhasil mendirikan Republik Islam
Pakistan pada tanggal 15 Agustus 1947.

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Salim dan Asyhari Marzuqi. Risalah-risalah Hasan al-Banna Menuju Sinar Terang
(Cet.I: Yogyakarta: Nurma Media Idea, 2004).
Ali, Sejarah Islam (Tarikh Modern) (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1997),

16

Ali Mufrodi, Dr., Islam di Kawasan Kebudayaan Arab, (Ciputat : Logos Wacana Ilmu, 1997).
Arthur N. Waldron, The Mongol Period History of The Muslim Word
(USA : Markus Wiener,) 1994.
Badri Yatim, Dr., MA., Sejarah Peradapan Islam, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,) 2000.
E. I. J. Rosental, Islam in the Modern National State, dalam Abd. Rahman., Sosok Muhammad
Ali Jinnah Sebagai Seorang Negarawan, Jurnal Adabiyah 7, no. 2 (2004).
Harold Lamb, Genghis Khan; the Conqueror Emperor of All Men (London: Bantam Pathfinder
Edition,1964)
H. A. Mukti Ali, Alam Pemikiran Islam Modern di India dan Pakistan (Bandung: Mizan, 1998).
Hasan al-Banna, Majmu’at al- Rasail al-Imam al-Syahid Hasan al-Banna, diterjemahkan oleh
Muhammad Elvandi, Inilah Politikku (Cet. I ; Solo: PT. Era Adicitra Intermedia, 2011).
Ibnu Atsir, Al-Kamil Fi at-Tarikh (Beirut : Dar al-Fikr, 1986), Jilid XII. 360.
Ibnu Katsir, Al-Bidayah Wa an-Nihayah (Beirut : Dar al-Fikr, 1983), Jilid XIII. 119.
Ira M. Lapidus, A History of Islamic Societies (USA :Cambridge University Press, 1988),
Al-Bidayah wa an-Nihayah, Jilid XIII,
Joesoef Sou’yb, Sejarah Daulat Abbasiyah III, (Jakarta : Bulan Bintang, Cetakan ke IV,)
M. Abdul Karim, “Peradaban Islam Di Anak Benua India” dalam Siti Maryam (ed.), Sejarah
Peradaban Islam Dari Masa Klasik Hingga Modern (Yogyakarta : LESFI, 2004),
Ensiklopedi Islam Jilid 5 (Jakarta : PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, 2005),
M. Ali Kettani, Minoritas Muslim di Dunia Dewasa Ini (Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 2005).
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jilid II (Jakarta: UI Press, 1985).
The Macmillan Press LTD., 1976), hlm. 81, dan K. Ali, Muslim Wa Adhunik Bishsher Itihash
(Dhaka: AliPublication 1979),
Wilfred C. Smith, Islam in Modern, terj. Bhratara, Dunia Islam Modern Jakarta, 1979,
www.wikepedia.com Kekaisaran Mongolia - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
bebas.htm