laporan Prakti kum Phanero gamae
LAPORAN PRAKTIKUM TAKSONOMI PHANEROGAMAE
ZINGIBERIIDAE DAN LILIIDAE
ASEP MULYANI, M. Pd
Nama
: Siti Jumrotun Khasanah
NIM
: 1410160028
Kelas
: Biologi A/ 4
Kelompok
: V (Lima)
Asprak
: 1. Eva Purnama Sari
2. Zaenal Mustopa
LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2012
ZINGIBERIIDAE DAN LILIIDAE
A. TUJUAN
1. Mengenal, mengamati ciri-ciri tumbuhan dari berbagai famili sub kelas
Zingiberiidae Dan Liliidae.
2. Mengklasifikasikan berdasarkan karakteristik masing-masing Spesies.
B. DASAR TEORI
Tumbuhan Monokotil (tumbuhan berkeping biji tunggal) merupakan
salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak
membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga. Kelompok ini diakui
sebagai takson dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat
berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae.
Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan yang sering
dimanfaatkan dalam kehidupan manusia. Sebagai sumber pangan, sumber
energi nabati, sumber bahan baku industri, perumahan, dekorasi, pakaian,
media penulisan, zat pewarna, dan sebagainya. (Campbell. 2002).
Contoh tumbuhan monokotil :
1. suku anggrek-anggrekan
2. suku padi-padian (Graminae)
3. suku pinang-pinangan (Palmae)
4. suku bawang-bawangan (alliaceae)
5. suku pisang-pisangan (Musaceae)
Ciri pada tumbuhan monokotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang
dimiliki diantaranya memiliki sistem akar serabut, bentuk sumsum atau pola
tulang daun melengkung atau sejajar, ada tudung akar atau kaliptra, satu
buah keping biji, kandungan akar dan batang tidak terdapat kambium,
Jumlah kelopak bunga kelipatan tiga, Pelindung akar dan batang lembaga
ditemukan batang lembaga (koleoptil) dan akar lembaga (keleorhiza) dan
pertumbuhan akar dan batang tidak dapat tumbuh berkembang atau
membesar. (Campbell. 2002).
Sub Kelas Zingeberiidae terdiri atas 2 ordo, 9 famili dan kurang lebih
3800 spesies. Kedua ordo anggota Zingeberiidae yaitu Ordo Bromeliales
dan Ordo Zingiberales. Kedua ordo mempunyai jumlah spesies yang sama
tetapi ordo Bromeliales hanya terdiri atas satu famili yaitu Bromeliaceae.
Sedangkan ordo Zingiberales mempunyai 8 famili yaitu Strelitziacea,
Heliconiaceae, Musaceae, lawiaceae, Zingeberacea, Costaceae, Cannaceae
dan marantaceae (Rustaman: 2007).
Ciri Sub Kelas Zingiberiidae yaitu:
1. Berhabitus Herba
2. Daun pada umumnya roset batang
3. Bunga dalam karanagn sering kali terdapat braktea yang berwarna
4. Bunga ada yang biseksual dan uniseksual
5. Terdapat Hypogin tetapi sebagian besar epigyn
6. Stamen berjumlah 6 dalam 2 lingkaran (Rustaman, 2007).
Karakteristik subclassis Lilidae subclasssis Lilidae diantaranya
mempunyai ginaesium yang sinkarpus dengan sepal dan petal yang petaloid.
Bunga teradaptasi dengan baik untuk penyerbukan oleh serangga.
Kebanyakan adalah herba yang terrestrial atau epifit. Daun linearis dengan
urat daun sejajar sampai daun lebar dengan urat daun menjala. Ovarium
sering inverus. Sel tetangga pada stomata biasanya tidak ada, tetapi
terkadang terdapat dua atau lebih sel tetangga. (Gembong, 2000).
Fosil dari pollen ordo Liliales menunjukkan bahwa mereka mulai
muncul pada periode Kertaseus atas, yaitu sekitar 70 juta tahun yang lalu.
Sub classis Lilidae terdiri dari dua ordo, 19 familia, dan sekitar 25.000
species (Steenis, C.G.G.J.Van, Dr. 2003).
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat Tulis
2. Pisang Ambon (Musa paradisiaca)
3. Kunyit (Curcuma longa)
4. Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis)
5. Pisang Hias (Heliconia colinsiana)
6. Gladiol (Gladiolus hybridus)
7. Bunga Tasbih (Canna indica)
D. LANGKAH KERJA
1. Alat dan bahan dipersiapkan sambil didengarkan dengan baik instruksi
dan arahan dari asisten / dosen pendamping.
2. Masing-masing tumbuhan diamati morfologinya meliputi tumbuhan
Pisang Ambon (Musa paradisiaca), Kunyit (Curcuma longa), Anggrek
Bulan (Phalaenopsis amabilis), Pisang Hias (Heliconia colinsiana),
Gladiol (Gladiolus hybridus), Bunga Tasbih (Canna indica).
3. Setiap batang, tipe habitus pola percabangan tumbuhan tersebut diamati.
4. Diamati bagian daun yang mencakup jenis daun, pertulangan daun, dan
duduk daun.
5. Diamati secara rinci alat perkembangbiakkannya. Meliputi tipe
perbungaan, jenis kelamin tumbuhan, jumlah dan keadaan perhiasan
bunga, jumlah dan keadaan stamen, jumlah dan keadaan pistilum,
kelamin bunga.
6. Hasil pengamatan dicatat dalam lembar pengamatan dan digambar
spesimen, serta diberi keterangannya.
E.
Hasil pengamatan
E. HASIL PENGAMATAN
F. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, mengamati ciri-ciri tumbuhan dari divisi
magnoliophyta,
kelas
liliopsida
(zingiberiidae
dan
liliidae)
dan
mengklasifikasikan tumbuhan tersebut berdasarkan karakteristiknya. Berikut
adalah penjelasan lebih lanjut tentang pengamatan kali ini.
Berdasarkan pengamatan yang diamati pertama adalah tanaman kunyit.
Klasifikasi Ilmiah Tanaman Kunyit:
Regnum : Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Subclassis
: Zingiberiidae
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Zingiberaceae
Genus
: Curcuma
Spesies : Curcuma longa
Berdasarkan pengamatan, tanaman kunyit termasuk ke dalam subklas
dari zingiberiidae yang memiliki habitus atau perawakan yaitu herba yakni
tumbuhan atau tanaman yang memiliki batang yang lunak atau hanya sedikit
sekali mengandung jaringan berkayu. Kunyit yang diamati merupakan tanaman
yang memiliki bau yang khas, yang tumbuh di daerah tropis. Tanaman ini
memiliki percabangan batang monopodial yang artinya jika batang pokok
selalu tampak jelas, ini di karenakan lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat
pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya dan tanaman ini memiliki
penampang batang yang berbentuk bulat. (Tjitrosoepomo, gembong. 2003).
Macam daun dari tanaman kunyit
yakni hanya terdapat satu helaian daun saja
(Tunggal), letak daunnya disebut equitan
yakni daunnya yang satu meliputi dasar dari
daun
berikutnya,
masing-masing
nodus
biasanya tersusun dalam satu spiral. Dari
pangkal daunnya berbentuk tumpul (obtusus), tepi daunnya rata dan
pertulangan daunnya sejajar atau bertulang lurus (rectinervis), biasanya
terdapat pada daun-daun yang memiliki garis atau bangun pita seperti tanaman
kunyit ini, yang mempunyai satu tulang di tengah yang besar membujur daun
sedangkan tulang-tulang lainnya jelas lebih kecil dan nampaknya semua
mempunyai arah yang sejajar dengan ibu tulangnya tadi, oleh sebab itu pula
disebut bertulang sejajar. Sesungguhnya tulang-tulang yang kecil tadi seperti
pada pada daun yang bertulang melengkung, semuanya berasal dari pangkal
ibu tulang dan kemudian bertemu kembali pada ujung daun. Namun, daun yang
sempit dan panjang, tulang-tulang tadi tidak kelihatan melengkung, tetapi lurus
dan sejajar satu sama lain.
Memiliki bunga yang majemuk, sumbu
yang mendukung bunga-bunga yang telah
berkelompok itu tidak lagi berdaun, atau jika
ada
daunnya,
daunnya
telah
mengalami
metamorfosis dan tidak lagi berguna sebagai
alat untuk berasimilasi. Memiliki distribusi seks yang berupa berumah satu
yaitu tumbuhan yang mempunyai bunga jantan dan bunga betina pada satu
individu (satu batang tumbuhan). (Dasuki, undang ahmad. 1994).
Kunyit atau juga biasa disebut sebagai
kunir ini sebenarnya memiliki banyak manfaat,
mulai dari rempah bumbu masakan, pewarna
makanan alami, hingga dipakai sebagai bahan
campuran kosmetik alami yang tidak memiliki
efeksamping
sehingga
sangat
baik
untuk
kesehatan kulit. Kunyit memiliki kemampuan
menahan perkembangan dari sel kanker, hingga zat yang terkandung dari
tumbuhan ini benar-benar bisa mengurangi efek dari kanker, selain itu bisa
juga meredakan sakit maag di lambung, karena salah satu zat yang terdapat
didalamnya dapat melarutkan HCL di lambung.
Manfaat kunyit lainnya adalah sebagai tumbuhan yang menyediakan
banyak zat antioksidan. Zat ini sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Dan ternyata yang suka sakit saat datang haid juga bisa mencoba dengan
meminum saripati dari kunyit ini.
Untuk pengamatan kedua, mengamati anggrek bulan.
Klasifikasi Ilmiah Anggrek bulan:
Regnum
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Subclassis
: Liliidae
Ordo
: Orchidales
Famili
: Orchidaceae
Genus
: Phalaenopsis
Spesies: Phalaenopsis amabilis
Berdasarkan pengamatan, tanaman anggrek bulan termasuk ke dalam
subklas dari liliidae yang memiliki habitus atau perawakan yaitu herba yakni
tumbuhan atau tanaman yang memiliki batang yang lunak atau hanya sedikit
sekali mengandung jaringan berkayu. Tanaman ini memiliki percabangan
batang monopodial yang artinya jika batang pokok selalu tampak jelas, ini di
karenakan lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya)
daripada cabang-cabangnya, yang menyukai sedikit cahaya matahari sebagai
penunjang hidupnya dan tanaman ini memiliki penampang batang yang
berbentuk bulat silindris. (Tjitrosoepomo, gembong. 2003).
Memiliki ciri-ciri daun yang sama dengan tanaman kunyit yakni, macam
daun dari tanaman anggrek bulan yaitu hanya terdapat satu helaian daun saja
(Tunggal), pertulangan daunnya sejajar atau bertulang lurus (rectinervis),
biasanya terdapat pada daun-daun yang memiliki garis atau bangun pita seperti
tanaman pandan ini, yang mempunyai satu tulang di tengah yang besar
membujur daun sedangkan tulang-tulang lainnya jelas lebih kecil dan
nampaknya semua mempunyai arah yang sejajar dengan ibu tulangnya tadi,
oleh sebab itu pula disebut bertulang sejajar. Sesungguhnya tulang-tulang yang
kecil tadi seperti pada pada daun yang bertulang melengkung, semuanya
berasal dari pangkal ibu tulang dan kemudian bertemu kembali pada ujung
daun. Namun, daun yang sempit dan panjang, tulang-tulang tadi tidak kelihatan
melengkung, tetapi lurus dan sejajar satu sama lain. Letak daunnya disebut
equitan yakni daunnya yang satu meliputi dasar dari daun berikutnya, masingmasing nodus biasanya tersusun dalam satu spiral. Dari pangkal daunnya
berbentuk tumpul (obtusus), sedangkan tepi daunnya rata.
Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) adalah salah satu bunga
nasional Indonesia. Pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani Belanda,
Dr. C.L. Blume. Cara hidupnya secara epifit dengan menempel pada batang
atau cabang pohon di hutan-hutan dan tumbuh subur hingga 600 meter di atas
permukaan laut. Daunnya berwarna hijau dengan bentuk memanjang. Akarakarnya berwarna putih dan berbentuk bulat memanjang serta terasa berdaging.
Bunganya memiliki sedikit keharuman dan waktu mekar yang lama serta dapat
tumbuh hingga diameter 10 cm lebih.
Bunganya tunggal (planta uniflora) atau tumbuhan yang hanya
menghasilkan satu bunga, bunganya terdapat pada ujung batang, jika bunganya
banyak dapat sebagian bunga- bunga tadi terdapat dalam ketiak-ketiak daun
dan sebagian pada ujung batang atau cabang-cabang. Memiliki karangan bunga
yang disebut rasemosa atau tidak terbatas, ujung sumbu utama atau lateral
dapat tumbuh terus (menghasilkan bunga-bunga) sampai berhenti karena telah
tercapai stadium bunga. Memiliki simetri zigomorf (dapat di bagi 2 bagian).
Perhiasan bunganya hanya terlihat mahkotanya saja, yakni berjumlah 3. Untuk
benang sarinya ada 7-12 buah, sedangkan putik (pistilum)nya hanya 5 buah.
Memiliki distribusi seks yang berupa berumah satu yaitu antara bunga jantan
dan bunga betina terdapat pada satu individu. (Dasuki, undang ahmad. 1994)
Sebagai salah satu sumber pengobatan tertua di dunia terutama
pengobatan herbal, manfaat tanaman anggrek telah banyak digunakan
manfaatkan oleh bangsa China sejak dahulu kala. Seperti yang dituliskan oleh
Prof. J Bulpitt dalam artikelnya: The use of orchids in Chinese medicine,
beberapa spesies anggrek seperti spesies anggrek Dendrobium (Dendrobium
Moniliforme), Phalaenopsis amabilis, Gastrodia Elata, Bletilla Striata,
Anoectochilus formosanus, Cremastra Appendiculata, telah dimanfaatkan
dalam pengobatan tradisional China. Dianggap efektif dalam menangkal
beberapa penyakit atau sindrom yang berhubungan dengan paru-paru, ginjal
dan perut seperti kehausan, demam, lidah merah, faucitis, gastritis atrofi dan
diabetes, dalam mengobati beberapa gejala atau penyakit yang bersumber dari
gangguan akan angin seperti: rasa pusing, kejang, hipertensi dan stroke,
digunakan untuk pengobatan yang berhubungan denga hemoptisis dan
perdarahan dari ulkus lambung dan trauma.
Untuk pengamatan ketiga, mengamati pisang hias.
Klasifikasi Ilmiah Tanaman Pisang hias:
Regnum : Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Subclassis : Zingiberiidae
Ordo
: Zingiberiales
Famili
: Heliconiaceae
Genus
: Heliconia
Spesies
: Heliconia colinsiana
Berdasarkan pengamatan, tanaman pisang hias termasuk ke dalam
subklas dari zingiberiidae yang memiliki habitus atau perawakan yaitu herba
yakni tumbuhan atau tanaman yang memiliki batang yang lunak atau hanya
sedikit sekali mengandung jaringan berkayu. Tanaman ini memiliki
percabangan batang monopodial yang artinya jika batang pokok selalu tampak
jelas, ini di karenakan lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat
pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya, yang menyukai sedikit cahaya
matahari sebagai penunjang hidupnya dan tanaman ini memiliki penampang
batang yang berbentuk bulat. (Tjitrosoepomo, gembong. 2003).
Memiliki ciri-ciri daun sebagai berikut, macam daun dari tanaman pisang
hias yaitu hanya terdapat satu helaian daun saja (Tunggal), pertulangan
daunnya, letak daunnya disebut equitan yakni daunnya yang satu meliputi
dasar dari daun berikutnya, masing-masing nodus biasanya tersusun dalam satu
spiral. Dari pangkal daunnya berbentuk tumpul (obtusus), sedangkan tepi
daunnya rata. Memiliki pertulangan daun menyirip (penninervis), dimana daun
ini mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung, dan
merupakan terusan dari tangkai daunnya. Dari ibu tulang ini ke samping keluar
tulang-tulangnya bercabang sehingga susunannya dinamakan bertulang
menyirip. (Tjitrosoepomo, gembong. 2003).
Perbungaanya memiliki macam
bunga yang majemuk, sumbu yang
mendukung bunga-bunga yang telah
berkelompok itu tidak lagi berdaun,
atau jika ada daunnya, daunnya telah
mengalami metamorfosis dan tidak
lagi berguna sebagai alat untuk
berasimilasi.
Memiliki
karangan
bunga yang disebut rasemosa atau
tidak terbatas, ujung sumbu utama atau lateral dapat tumbuh terus
(menghasilkan bunga-bunga) sampai berhenti karena telah tercapai stadium
bunga. Pada bunganya, bunganya besar, berwarna orange dan tidak berbau.
Bunga terdiri dari 5 (lima) helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak
tambahan (epicalyx) sehingga terlihat seperti dua lapis kelopak bunga.
Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika merupakan hibrida.
Sedangkan tendanya berjumlah delapan. Tangkai putik berbentuk silinder
panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari.
Putik (pistillum) berjumlah lima tangkai dan menjulur ke luar dari dasar bunga.
Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping.
Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah. Memiliki
simetri bunga yang disebut asimetri (tidak dapat di bagi dengan jalan segi
apapun).
Khasiat Tanaman Pisang Hias :
1. Tangkai daun Heliconia colinsiana berkhasiat sebagai obat sakit
mencret.
2. Untuk obat mencret dipakai ± 15 gram tangkai daun Heliconia
colinsiana, dicuci, dipotong-potong lalu direbus dengan 3 gelas air
sampai mendidih selama 15 menit, dan disaring. Basil saringan
diminum dua kali sama banyak pagi dan sore.
Pisang hias juga memiliki kandungan kimia di dalamnya. Bunga dan
daun Heliconia colinsiana mengandung saponin dan flavonoida, di samping itu
daunnya juga mengandung tanin serta bunganya mengandung polifenol.
Untuk pengamatan keempat, mengamati tanaman gladiol.
Klasifikasi Ilmiah Tanaman Gladiol:
Regnum
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Subclassis
: Liliidae
Ordo
: Liliales
Famili
: Iridaceae
Genus
: Gladiolus
Spesies
: Gladiolus gandavensis
Gladiol merupakan tanaman bunga hias berupa tanaman semusim
berbentuk herba termasuk dalam famili Iridaceae. Gladiol berasal dari bahasa
latin “Gladius” yang berarti pedang kecil, seperti bentuk daunnya. Berasal dari
Afrika Selatan dan menyebar di Asia sejak 2000 tahun. Tahun 1730 mulai
memasuki daratan Eropa dan berkembang di Belanda. Tanaman gladiol yang
termasuk subklas liliidae, berakar serabut, dan tanaman ini membentuk pula
akar kontraktil yang tumbuh pada saat pembentukan subang baru. Kelebihan
dari bunga potong gladiol adalah kesegarannya dapat bertahan lama sekitar 5 10 hari dan dapat berbunga sepanjang waktu.
Berdasarkan pengamatan, tanaman gladiol memiliki habitus atau
perawakan yaitu herba yakni tumbuhan atau tanaman yang memiliki batang
yang lunak atau hanya sedikit sekali mengandung jaringan berkayu. Tanaman
ini memiliki percabangan batang monopodial yang artinya jika batang pokok
selalu tampak jelas, ini di karenakan lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat
pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya, yang menyukai sedikit cahaya
matahari sebagai penunjang hidupnya dan tanaman ini memiliki penampang
batang yang berbentuk bulat silindris. (Tjitrosoepomo, gembong. 2003).
Perbungaanya memiliki macam bunga yang majemuk, sumbu yang
mendukung bunga-bunga yang telah berkelompok itu tidak lagi berdaun, atau
jika ada daunnya, daunnya telah mengalami metamorfosis dan tidak lagi
berguna sebagai alat untuk berasimilasi. Pada bunganya, bunganya besar,
berwarna ungu dan tidak berbau. Bunga terdiri dari 5 (lima) helai daun kelopak
yang dilindungi oleh kelopak tambahan (epicalyx) sehingga terlihat seperti dua
lapis kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 3 lembar. Sedangkan tendanya
berjumlah dua. Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai
sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Putik (pistillum) berjumlah
lima tangkai dan menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar
menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya,
tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah. Memiliki simetri bunga
yang disebut zigomorf (hanya dapat di bagi satu bidang simetri). Distribusi
seksnya berumah satu (monoesius) dimana bunga jantan dan bunga betinanya
terdapat pada satu individu pada perbungaan yang sama atau tidak. (Dasuki,
undang ahmad. 1994)
Gladiol di produksi sebagai bunga potong yang mempunyai nilai ekonomi.
Dan memiliki nilai estetika. Bunga potong juga merupakan sarana peralatan
tradisional, agama, upacara kenegaraan dan keperluan ritual lainnya.
(Wijayakusuma, hembing)
Untuk pengamatan kelima, mengamati tanaman pisang ambon.
Klasifikasi Ilmiah Tanaman Pisang ambon:
Regnum
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Subclassis
: Zingiberiidae
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Musaceae
Genus
: Musa
Spesies
: Musa paradisiaca
Berdasarkan pengamatan, tanaman pisang ambon termasuk ke dalam
subklas dari zingiberiidae yang memiliki habitus atau perawakan yaitu herba
yakni tumbuhan atau tanaman yang memiliki batang yang lunak atau hanya
sedikit sekali mengandung jaringan berkayu. Tanaman ini memiliki
percabangan batang monopodial yang artinya jika batang pokok selalu tampak
jelas, ini di karenakan lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat
pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya, yang menyukai sedikit cahaya
matahari sebagai penunjang hidupnya dan tanaman ini memiliki penampang
batang yang berbentuk bulat silindris.
(Tjitrosoepomo, gembong. 2003).
Memiliki
ciri-ciri
daun
sebagai
berikut, macam daun dari tanaman pisang
ambon yaitu hanya terdapat satu helaian
daun
saja
(Tunggal),
pertulangan
daunnya, letak daunnya disebut equitan
yakni daunnya yang satu meliputi dasar
dari daun berikutnya, masing-masing
nodus biasanya tersusun dalam satu spiral. Dari pangkal daunnya berbentuk
tumpul (obtusus), sedangkan tepi daunnya rata. Memiliki pertulangan daun
menyirip (penninervis), dimana daun ini mempunyai satu ibu tulang yang
berjalan dari pangkal ke ujung, dan merupakan terusan dari tangkai daunnya.
Dari ibu tulang ini ke samping keluar tulang-tulangnya bercabang sehingga
susunannya dinamakan bertulang menyirip.
Memiliki bunga yang majemuk,
sumbu yang mendukung bunga-bunga
yang telah berkelompok itu tidak lagi
berdaun,
daunnya
atau
jika
telah
ada
daunnya,
mengalami
metamorfosis dan tidak lagi berguna
sebagai alat untuk berasimilasi, dan
memiliki karangan bunga yang disebut kapitulum atau bongkol yang berwarna
putih, yakni rakis melebar membentuk cawan, bulatan atau segitiga dengan
bunga-bunga yang sesil ataupun subsesil, biasanya dikelilingi oleh involukrum,
bisa juga dikatakan simosa atau rasemosa, berdiameter 4-7,5 cm. dinding buah
berambut yang berwarna jingga. (Tjitrosoepomo, gembong. 2003). Memiliki
distribusi seks yang berupa berumah satu yaitu tumbuhan yang mempunyai
bunga jantan dan bunga betina pada satu individu (satu batang tumbuhan).
Pisang ambon mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain
menyediakan energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lain.
Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium.
Pisang ambon juga mengandung vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan
serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak.
Bila dirangkum, berikut adalah sederet khasiat atau manfaat buah pisang
(kaskus.us, health.kompas.com, ramadan.okezone.com) :
1. Wanita yang tengah hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi pisang,
karena mengandung asam folat tinggi yang penting bagi kesempurnaan
janin, pembentukan sel-sel baru dan mencegah terjadi cacat bawaan.
2. Untuk para pekerja keras dan yang senang berolahraga, pisang sangat
bermanfaat untuk mengembalikan stamina, tenaga untuk kerja otot, dan
menghilangkan rasa lelah.
3. Pisang juga cepat menetralkan keasaman lambung. Pisang yang
dicampur susu sangat baik dihidangkan sebagai obat. Pisang bisa
menjadi obat untuk penyakit usus, sakit perut, dan asam lambung.
4. Penderita diabetes dapat menyuguhkan pisang sebagai menu utama
pengganti nasi.
5. Penderita anemia juga dianjurkan bersahabat dengan pisang, karena di
dalamnya terdapat kandungan fe (zat besi) yang baik untuk darah.
6. Sekelompok mahasiswa Jurusan Pendidikan Dokter Gigi, Fakultas
Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, membuktikan
bahwa getah pisang bisa mempercepat proses penyembuhan luka.
7. Bagi penderita lever, dua buah pisang sehari dengan tambahan satu
sendok madu, akan baik untuk menambah nafsu makan dan
meningkatkan kuat.
8. Pisang mengandung potasium, yaitu mineral vital yang membantu
menormalkan detak jantung, mengirim oksigen ke otak dan mengatur
keseimbangan kadar air dalam tubuh. Ketika mengalami stress,
metabolisme tubuh akan meningkat drastis sehingga mengurangi kadar
potasium tubuh. Dengan pisang, potasium dalam tubuh kadarnya akan
seimbang.
9. Di beberapa negara, pisang dipandang sebagai makanan pendingin yang
dapat menurunkan temperatur fisik dan emosional ibu hamil. Di
Thailand
contohnya,
ibu
hamil
mengkonsumsi
pisang
untuk
memastikan bayi lahir dengan temperatur sejuk. (Tjitrosomo, siti
sutarmi. 1984)
Untuk pengamatan yang terakhir, mengamati tanaman bunga tasbih.
Klasifikasi Ilmiah Tanaman Bunga Tasbih:
Regnum
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Subclassis
: Zingiberiidae
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Cannaceae
Genus
: Canna
Spesies
: Canna indica
Berdasarkan pengamatan, tanaman bunga tasbih termasuk ke dalam
subklas dari zingiberiidae yang memiliki habitus atau perawakan yaitu herba
yakni tumbuhan atau tanaman yang memiliki batang yang lunak atau hanya
sedikit sekali mengandung jaringan berkayu. Bunga tasbih yang diamati
merupakan tanaman yang memiliki bau yang khas, yang tumbuh di daerah
tropis. Bunga Tasbih memiliki nama ilmiah Canna indica, tumbuhan ini
merupakan tumbuhan yang memiliki rimpang tebal dan memiliki cabang
horizontal dengan panjang yang dapat mencapai 60 cm. Bunga tasbih dapat
tumbuh hingga 2 meter. (http://id.wikipedia.org/wiki/Bunga)
Tanaman ini memiliki percabangan batang monopodial yang artinya jika
batang pokok selalu tampak jelas, ini di karenakan lebih besar dan lebih
panjang (lebih cepat pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya dan
tanaman
ini
memiliki
penampang
batang
yang
berbentuk
bulat.
(Tjitrosoepomo, gembong. 2003). Batang bunga tasbih cukup tebal karena
memiliki daging.
Memiliki
ciri-ciri
daun
sebagai
berikut, macam daun dari tanaman bunga
tasbih yaitu hanya terdapat satu helaian
daun saja (Tunggal), pertulangan daunnya,
letak daunnya disebut equitan yakni
daunnya yang satu meliputi dasar dari
daun berikutnya, masing-masing nodus
biasanya tersusun dalam satu spiral. Dari
pangkal
daunnya
berbentuk
tumpul
(obtusus), sedangkan tepi daunnya rata.
Memiliki pertulangan daun menyirip (penninervis), dimana daun ini
mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung, dan
merupakan terusan dari tangkai daunnya. Dari ibu tulang ini ke samping keluar
tulang-tulangnya bercabang sehingga susunannya dinamakan bertulang
menyirip.
Rimpang bunga tasbih tertutup dengan sisik daun serta serabut akar. Dalam
tanah mempunyai rimpang yang tebal seperti ubi. Bunganya besar memiliki warna
cerah seperti merah dan kuning. Susunannya membentuk tandan. Kelopak bunga
berbentuk bulat telur. Bunga tasbih memiliki biji yang banyak, dan terdapat duriduri di bagian luar buah. Warna duri kehitaman dengan tekstur halus namun keras.
Bunga tasbih merupakan karangan bunga yang kerap kali bercabang,
bunga dalam bulir atau tandan. Tangkai pendek, kelopak daun tidak sama.
Kerap kali berwarna serupa mahkota, panjang antara 1 –15 cm. Bunga disebut
bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik)
secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga
banci atau hermafrodit seperti halnya bunga tasbih ini.(http://id.wikipedia.org/
wiki/Bunga), bunganya tidak simetris, mempunyai daun kelopak yang terpisah,
daun mahkota ada tiga yang juga terpisah. Benang sari ada tiga dengan bakal
buah
yang
tenggelam.(http://mjumani.blogspot.com/2009/07/morfologi-
tumbuhan.html). Distribusi seks yang berupa berumah satu yaitu tumbuhan
yang mempunyai bunga jantan dan bunga betina pada satu individu (satu
batang tumbuhan). (Dasuki, undang ahmad. 1994)
Kegunaan tanaman bunga tasbih :
a) Penurun panas (antipyretic), tekanan darah tinggi, chronic dysentery,
metrorrhagia (haid banyak), keputihan (leucorrhoe), sakit kuning
(acute icteric hepatitis), batuk darah (hemoptysis).
b) Pemakaian luar: luka berdarah, radang kulit bernanah, jerawat (acne
vulgaris).
G. KESIMPULAN
1. Curcuma longa, Heliconia colinsiana, dan Musa paradisiaca merupakan
tanaman yang termasuk kedalam subklas dari zingiberiidae yang
sebagian besar berupa herba dan umumnya daunnya roset batang.
2. Phalaenopsis amabilis dan Gladiolus gandavensis termasuk ke dalam
subklas dari liliidae yang dicirikan oleh adanya bagian bunga berjumlah
tiga atau kelipatannya.
3. Keenam spesies yang diamati memiliki kesamaan pada macam daun
yang tunggal dan memiliki letak daun yang yang disebut ekuitans.
4. Curcuma longa memiliki organ (alat) tambahan yang berupa kunir
berwarna orange yang merupakan modifikasi dari akarnya.
5. Musa paradisiaca memiliki alat tambahan yang berupa buah pisang yang
mengandung vitamin C dan bagian lainnya yang berbentuk seperti
jantung dan biasa disebut dengan jantung pisang.
6. Canna indica memiliki alat tambahan yang berupa pelepah yang besar
namun berbeda dengan pelepah dari tanaman pisang.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell. dkk. 2002. Biologi jilid 2. Jakarta: Erlangga
Dalimartha, Setiawan. 2005. Tanaman Obat di Lingkungan Sekitar. Jakarta:
Puspa swara
Dasuki, undang ahmad. 1994. Sistematik Tumbuhan Tinggi. Pusat Antar
Universitas Bidang Ilmu Hayati. ITB.
Heyne, K.1987. Tumbuhan berguna Indonesia Jilid II. Jakarta: Badan
Litbang Kehutanan..
Tjitrosoepomo, gembong. 2003. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta
Tjitrosomo, siti sutarmi. 1984. Botani Umum 3. Bandung: Penerbit
Angkasa.
Rustaman. 2007. Botani Phanerogamae. Jakarta : Universitas Pendidikan
Indonesia.
Steenis, C.G.G.J.Van, Dr. 2003 flora. Jakarta: Pradnya Paramita.
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. UM Press: Malang
Wijayakusuma, hembing. Ensiklopedia Tumbuhan Berkhasiat Obat I:
Jakarta
http://mjumani.blogspot.com/2009/07/morfologi-tumbuhan.html.
Tanggal
08/05/2012. Pukul 19:20wib
http://id.wikipedia.org/wiki/Bunga. Tanggal 08/05/2012. Pukul 19:25wib
LAMPIRAN
Akar Kunyit
Daun Kunyit
Akar Pisang ambon
Daun Pisang hias
Daun Pisang ambon
Bunga Pisang hias
Tanaman Anggrek bulan
Tanaman Gladiol
Tanaman Bunga Tasbih
ZINGIBERIIDAE DAN LILIIDAE
ASEP MULYANI, M. Pd
Nama
: Siti Jumrotun Khasanah
NIM
: 1410160028
Kelas
: Biologi A/ 4
Kelompok
: V (Lima)
Asprak
: 1. Eva Purnama Sari
2. Zaenal Mustopa
LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2012
ZINGIBERIIDAE DAN LILIIDAE
A. TUJUAN
1. Mengenal, mengamati ciri-ciri tumbuhan dari berbagai famili sub kelas
Zingiberiidae Dan Liliidae.
2. Mengklasifikasikan berdasarkan karakteristik masing-masing Spesies.
B. DASAR TEORI
Tumbuhan Monokotil (tumbuhan berkeping biji tunggal) merupakan
salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak
membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga. Kelompok ini diakui
sebagai takson dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat
berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae.
Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan yang sering
dimanfaatkan dalam kehidupan manusia. Sebagai sumber pangan, sumber
energi nabati, sumber bahan baku industri, perumahan, dekorasi, pakaian,
media penulisan, zat pewarna, dan sebagainya. (Campbell. 2002).
Contoh tumbuhan monokotil :
1. suku anggrek-anggrekan
2. suku padi-padian (Graminae)
3. suku pinang-pinangan (Palmae)
4. suku bawang-bawangan (alliaceae)
5. suku pisang-pisangan (Musaceae)
Ciri pada tumbuhan monokotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang
dimiliki diantaranya memiliki sistem akar serabut, bentuk sumsum atau pola
tulang daun melengkung atau sejajar, ada tudung akar atau kaliptra, satu
buah keping biji, kandungan akar dan batang tidak terdapat kambium,
Jumlah kelopak bunga kelipatan tiga, Pelindung akar dan batang lembaga
ditemukan batang lembaga (koleoptil) dan akar lembaga (keleorhiza) dan
pertumbuhan akar dan batang tidak dapat tumbuh berkembang atau
membesar. (Campbell. 2002).
Sub Kelas Zingeberiidae terdiri atas 2 ordo, 9 famili dan kurang lebih
3800 spesies. Kedua ordo anggota Zingeberiidae yaitu Ordo Bromeliales
dan Ordo Zingiberales. Kedua ordo mempunyai jumlah spesies yang sama
tetapi ordo Bromeliales hanya terdiri atas satu famili yaitu Bromeliaceae.
Sedangkan ordo Zingiberales mempunyai 8 famili yaitu Strelitziacea,
Heliconiaceae, Musaceae, lawiaceae, Zingeberacea, Costaceae, Cannaceae
dan marantaceae (Rustaman: 2007).
Ciri Sub Kelas Zingiberiidae yaitu:
1. Berhabitus Herba
2. Daun pada umumnya roset batang
3. Bunga dalam karanagn sering kali terdapat braktea yang berwarna
4. Bunga ada yang biseksual dan uniseksual
5. Terdapat Hypogin tetapi sebagian besar epigyn
6. Stamen berjumlah 6 dalam 2 lingkaran (Rustaman, 2007).
Karakteristik subclassis Lilidae subclasssis Lilidae diantaranya
mempunyai ginaesium yang sinkarpus dengan sepal dan petal yang petaloid.
Bunga teradaptasi dengan baik untuk penyerbukan oleh serangga.
Kebanyakan adalah herba yang terrestrial atau epifit. Daun linearis dengan
urat daun sejajar sampai daun lebar dengan urat daun menjala. Ovarium
sering inverus. Sel tetangga pada stomata biasanya tidak ada, tetapi
terkadang terdapat dua atau lebih sel tetangga. (Gembong, 2000).
Fosil dari pollen ordo Liliales menunjukkan bahwa mereka mulai
muncul pada periode Kertaseus atas, yaitu sekitar 70 juta tahun yang lalu.
Sub classis Lilidae terdiri dari dua ordo, 19 familia, dan sekitar 25.000
species (Steenis, C.G.G.J.Van, Dr. 2003).
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat Tulis
2. Pisang Ambon (Musa paradisiaca)
3. Kunyit (Curcuma longa)
4. Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis)
5. Pisang Hias (Heliconia colinsiana)
6. Gladiol (Gladiolus hybridus)
7. Bunga Tasbih (Canna indica)
D. LANGKAH KERJA
1. Alat dan bahan dipersiapkan sambil didengarkan dengan baik instruksi
dan arahan dari asisten / dosen pendamping.
2. Masing-masing tumbuhan diamati morfologinya meliputi tumbuhan
Pisang Ambon (Musa paradisiaca), Kunyit (Curcuma longa), Anggrek
Bulan (Phalaenopsis amabilis), Pisang Hias (Heliconia colinsiana),
Gladiol (Gladiolus hybridus), Bunga Tasbih (Canna indica).
3. Setiap batang, tipe habitus pola percabangan tumbuhan tersebut diamati.
4. Diamati bagian daun yang mencakup jenis daun, pertulangan daun, dan
duduk daun.
5. Diamati secara rinci alat perkembangbiakkannya. Meliputi tipe
perbungaan, jenis kelamin tumbuhan, jumlah dan keadaan perhiasan
bunga, jumlah dan keadaan stamen, jumlah dan keadaan pistilum,
kelamin bunga.
6. Hasil pengamatan dicatat dalam lembar pengamatan dan digambar
spesimen, serta diberi keterangannya.
E.
Hasil pengamatan
E. HASIL PENGAMATAN
F. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, mengamati ciri-ciri tumbuhan dari divisi
magnoliophyta,
kelas
liliopsida
(zingiberiidae
dan
liliidae)
dan
mengklasifikasikan tumbuhan tersebut berdasarkan karakteristiknya. Berikut
adalah penjelasan lebih lanjut tentang pengamatan kali ini.
Berdasarkan pengamatan yang diamati pertama adalah tanaman kunyit.
Klasifikasi Ilmiah Tanaman Kunyit:
Regnum : Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Subclassis
: Zingiberiidae
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Zingiberaceae
Genus
: Curcuma
Spesies : Curcuma longa
Berdasarkan pengamatan, tanaman kunyit termasuk ke dalam subklas
dari zingiberiidae yang memiliki habitus atau perawakan yaitu herba yakni
tumbuhan atau tanaman yang memiliki batang yang lunak atau hanya sedikit
sekali mengandung jaringan berkayu. Kunyit yang diamati merupakan tanaman
yang memiliki bau yang khas, yang tumbuh di daerah tropis. Tanaman ini
memiliki percabangan batang monopodial yang artinya jika batang pokok
selalu tampak jelas, ini di karenakan lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat
pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya dan tanaman ini memiliki
penampang batang yang berbentuk bulat. (Tjitrosoepomo, gembong. 2003).
Macam daun dari tanaman kunyit
yakni hanya terdapat satu helaian daun saja
(Tunggal), letak daunnya disebut equitan
yakni daunnya yang satu meliputi dasar dari
daun
berikutnya,
masing-masing
nodus
biasanya tersusun dalam satu spiral. Dari
pangkal daunnya berbentuk tumpul (obtusus), tepi daunnya rata dan
pertulangan daunnya sejajar atau bertulang lurus (rectinervis), biasanya
terdapat pada daun-daun yang memiliki garis atau bangun pita seperti tanaman
kunyit ini, yang mempunyai satu tulang di tengah yang besar membujur daun
sedangkan tulang-tulang lainnya jelas lebih kecil dan nampaknya semua
mempunyai arah yang sejajar dengan ibu tulangnya tadi, oleh sebab itu pula
disebut bertulang sejajar. Sesungguhnya tulang-tulang yang kecil tadi seperti
pada pada daun yang bertulang melengkung, semuanya berasal dari pangkal
ibu tulang dan kemudian bertemu kembali pada ujung daun. Namun, daun yang
sempit dan panjang, tulang-tulang tadi tidak kelihatan melengkung, tetapi lurus
dan sejajar satu sama lain.
Memiliki bunga yang majemuk, sumbu
yang mendukung bunga-bunga yang telah
berkelompok itu tidak lagi berdaun, atau jika
ada
daunnya,
daunnya
telah
mengalami
metamorfosis dan tidak lagi berguna sebagai
alat untuk berasimilasi. Memiliki distribusi seks yang berupa berumah satu
yaitu tumbuhan yang mempunyai bunga jantan dan bunga betina pada satu
individu (satu batang tumbuhan). (Dasuki, undang ahmad. 1994).
Kunyit atau juga biasa disebut sebagai
kunir ini sebenarnya memiliki banyak manfaat,
mulai dari rempah bumbu masakan, pewarna
makanan alami, hingga dipakai sebagai bahan
campuran kosmetik alami yang tidak memiliki
efeksamping
sehingga
sangat
baik
untuk
kesehatan kulit. Kunyit memiliki kemampuan
menahan perkembangan dari sel kanker, hingga zat yang terkandung dari
tumbuhan ini benar-benar bisa mengurangi efek dari kanker, selain itu bisa
juga meredakan sakit maag di lambung, karena salah satu zat yang terdapat
didalamnya dapat melarutkan HCL di lambung.
Manfaat kunyit lainnya adalah sebagai tumbuhan yang menyediakan
banyak zat antioksidan. Zat ini sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Dan ternyata yang suka sakit saat datang haid juga bisa mencoba dengan
meminum saripati dari kunyit ini.
Untuk pengamatan kedua, mengamati anggrek bulan.
Klasifikasi Ilmiah Anggrek bulan:
Regnum
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Subclassis
: Liliidae
Ordo
: Orchidales
Famili
: Orchidaceae
Genus
: Phalaenopsis
Spesies: Phalaenopsis amabilis
Berdasarkan pengamatan, tanaman anggrek bulan termasuk ke dalam
subklas dari liliidae yang memiliki habitus atau perawakan yaitu herba yakni
tumbuhan atau tanaman yang memiliki batang yang lunak atau hanya sedikit
sekali mengandung jaringan berkayu. Tanaman ini memiliki percabangan
batang monopodial yang artinya jika batang pokok selalu tampak jelas, ini di
karenakan lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya)
daripada cabang-cabangnya, yang menyukai sedikit cahaya matahari sebagai
penunjang hidupnya dan tanaman ini memiliki penampang batang yang
berbentuk bulat silindris. (Tjitrosoepomo, gembong. 2003).
Memiliki ciri-ciri daun yang sama dengan tanaman kunyit yakni, macam
daun dari tanaman anggrek bulan yaitu hanya terdapat satu helaian daun saja
(Tunggal), pertulangan daunnya sejajar atau bertulang lurus (rectinervis),
biasanya terdapat pada daun-daun yang memiliki garis atau bangun pita seperti
tanaman pandan ini, yang mempunyai satu tulang di tengah yang besar
membujur daun sedangkan tulang-tulang lainnya jelas lebih kecil dan
nampaknya semua mempunyai arah yang sejajar dengan ibu tulangnya tadi,
oleh sebab itu pula disebut bertulang sejajar. Sesungguhnya tulang-tulang yang
kecil tadi seperti pada pada daun yang bertulang melengkung, semuanya
berasal dari pangkal ibu tulang dan kemudian bertemu kembali pada ujung
daun. Namun, daun yang sempit dan panjang, tulang-tulang tadi tidak kelihatan
melengkung, tetapi lurus dan sejajar satu sama lain. Letak daunnya disebut
equitan yakni daunnya yang satu meliputi dasar dari daun berikutnya, masingmasing nodus biasanya tersusun dalam satu spiral. Dari pangkal daunnya
berbentuk tumpul (obtusus), sedangkan tepi daunnya rata.
Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) adalah salah satu bunga
nasional Indonesia. Pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani Belanda,
Dr. C.L. Blume. Cara hidupnya secara epifit dengan menempel pada batang
atau cabang pohon di hutan-hutan dan tumbuh subur hingga 600 meter di atas
permukaan laut. Daunnya berwarna hijau dengan bentuk memanjang. Akarakarnya berwarna putih dan berbentuk bulat memanjang serta terasa berdaging.
Bunganya memiliki sedikit keharuman dan waktu mekar yang lama serta dapat
tumbuh hingga diameter 10 cm lebih.
Bunganya tunggal (planta uniflora) atau tumbuhan yang hanya
menghasilkan satu bunga, bunganya terdapat pada ujung batang, jika bunganya
banyak dapat sebagian bunga- bunga tadi terdapat dalam ketiak-ketiak daun
dan sebagian pada ujung batang atau cabang-cabang. Memiliki karangan bunga
yang disebut rasemosa atau tidak terbatas, ujung sumbu utama atau lateral
dapat tumbuh terus (menghasilkan bunga-bunga) sampai berhenti karena telah
tercapai stadium bunga. Memiliki simetri zigomorf (dapat di bagi 2 bagian).
Perhiasan bunganya hanya terlihat mahkotanya saja, yakni berjumlah 3. Untuk
benang sarinya ada 7-12 buah, sedangkan putik (pistilum)nya hanya 5 buah.
Memiliki distribusi seks yang berupa berumah satu yaitu antara bunga jantan
dan bunga betina terdapat pada satu individu. (Dasuki, undang ahmad. 1994)
Sebagai salah satu sumber pengobatan tertua di dunia terutama
pengobatan herbal, manfaat tanaman anggrek telah banyak digunakan
manfaatkan oleh bangsa China sejak dahulu kala. Seperti yang dituliskan oleh
Prof. J Bulpitt dalam artikelnya: The use of orchids in Chinese medicine,
beberapa spesies anggrek seperti spesies anggrek Dendrobium (Dendrobium
Moniliforme), Phalaenopsis amabilis, Gastrodia Elata, Bletilla Striata,
Anoectochilus formosanus, Cremastra Appendiculata, telah dimanfaatkan
dalam pengobatan tradisional China. Dianggap efektif dalam menangkal
beberapa penyakit atau sindrom yang berhubungan dengan paru-paru, ginjal
dan perut seperti kehausan, demam, lidah merah, faucitis, gastritis atrofi dan
diabetes, dalam mengobati beberapa gejala atau penyakit yang bersumber dari
gangguan akan angin seperti: rasa pusing, kejang, hipertensi dan stroke,
digunakan untuk pengobatan yang berhubungan denga hemoptisis dan
perdarahan dari ulkus lambung dan trauma.
Untuk pengamatan ketiga, mengamati pisang hias.
Klasifikasi Ilmiah Tanaman Pisang hias:
Regnum : Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Subclassis : Zingiberiidae
Ordo
: Zingiberiales
Famili
: Heliconiaceae
Genus
: Heliconia
Spesies
: Heliconia colinsiana
Berdasarkan pengamatan, tanaman pisang hias termasuk ke dalam
subklas dari zingiberiidae yang memiliki habitus atau perawakan yaitu herba
yakni tumbuhan atau tanaman yang memiliki batang yang lunak atau hanya
sedikit sekali mengandung jaringan berkayu. Tanaman ini memiliki
percabangan batang monopodial yang artinya jika batang pokok selalu tampak
jelas, ini di karenakan lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat
pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya, yang menyukai sedikit cahaya
matahari sebagai penunjang hidupnya dan tanaman ini memiliki penampang
batang yang berbentuk bulat. (Tjitrosoepomo, gembong. 2003).
Memiliki ciri-ciri daun sebagai berikut, macam daun dari tanaman pisang
hias yaitu hanya terdapat satu helaian daun saja (Tunggal), pertulangan
daunnya, letak daunnya disebut equitan yakni daunnya yang satu meliputi
dasar dari daun berikutnya, masing-masing nodus biasanya tersusun dalam satu
spiral. Dari pangkal daunnya berbentuk tumpul (obtusus), sedangkan tepi
daunnya rata. Memiliki pertulangan daun menyirip (penninervis), dimana daun
ini mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung, dan
merupakan terusan dari tangkai daunnya. Dari ibu tulang ini ke samping keluar
tulang-tulangnya bercabang sehingga susunannya dinamakan bertulang
menyirip. (Tjitrosoepomo, gembong. 2003).
Perbungaanya memiliki macam
bunga yang majemuk, sumbu yang
mendukung bunga-bunga yang telah
berkelompok itu tidak lagi berdaun,
atau jika ada daunnya, daunnya telah
mengalami metamorfosis dan tidak
lagi berguna sebagai alat untuk
berasimilasi.
Memiliki
karangan
bunga yang disebut rasemosa atau
tidak terbatas, ujung sumbu utama atau lateral dapat tumbuh terus
(menghasilkan bunga-bunga) sampai berhenti karena telah tercapai stadium
bunga. Pada bunganya, bunganya besar, berwarna orange dan tidak berbau.
Bunga terdiri dari 5 (lima) helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak
tambahan (epicalyx) sehingga terlihat seperti dua lapis kelopak bunga.
Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika merupakan hibrida.
Sedangkan tendanya berjumlah delapan. Tangkai putik berbentuk silinder
panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari.
Putik (pistillum) berjumlah lima tangkai dan menjulur ke luar dari dasar bunga.
Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping.
Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah. Memiliki
simetri bunga yang disebut asimetri (tidak dapat di bagi dengan jalan segi
apapun).
Khasiat Tanaman Pisang Hias :
1. Tangkai daun Heliconia colinsiana berkhasiat sebagai obat sakit
mencret.
2. Untuk obat mencret dipakai ± 15 gram tangkai daun Heliconia
colinsiana, dicuci, dipotong-potong lalu direbus dengan 3 gelas air
sampai mendidih selama 15 menit, dan disaring. Basil saringan
diminum dua kali sama banyak pagi dan sore.
Pisang hias juga memiliki kandungan kimia di dalamnya. Bunga dan
daun Heliconia colinsiana mengandung saponin dan flavonoida, di samping itu
daunnya juga mengandung tanin serta bunganya mengandung polifenol.
Untuk pengamatan keempat, mengamati tanaman gladiol.
Klasifikasi Ilmiah Tanaman Gladiol:
Regnum
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Subclassis
: Liliidae
Ordo
: Liliales
Famili
: Iridaceae
Genus
: Gladiolus
Spesies
: Gladiolus gandavensis
Gladiol merupakan tanaman bunga hias berupa tanaman semusim
berbentuk herba termasuk dalam famili Iridaceae. Gladiol berasal dari bahasa
latin “Gladius” yang berarti pedang kecil, seperti bentuk daunnya. Berasal dari
Afrika Selatan dan menyebar di Asia sejak 2000 tahun. Tahun 1730 mulai
memasuki daratan Eropa dan berkembang di Belanda. Tanaman gladiol yang
termasuk subklas liliidae, berakar serabut, dan tanaman ini membentuk pula
akar kontraktil yang tumbuh pada saat pembentukan subang baru. Kelebihan
dari bunga potong gladiol adalah kesegarannya dapat bertahan lama sekitar 5 10 hari dan dapat berbunga sepanjang waktu.
Berdasarkan pengamatan, tanaman gladiol memiliki habitus atau
perawakan yaitu herba yakni tumbuhan atau tanaman yang memiliki batang
yang lunak atau hanya sedikit sekali mengandung jaringan berkayu. Tanaman
ini memiliki percabangan batang monopodial yang artinya jika batang pokok
selalu tampak jelas, ini di karenakan lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat
pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya, yang menyukai sedikit cahaya
matahari sebagai penunjang hidupnya dan tanaman ini memiliki penampang
batang yang berbentuk bulat silindris. (Tjitrosoepomo, gembong. 2003).
Perbungaanya memiliki macam bunga yang majemuk, sumbu yang
mendukung bunga-bunga yang telah berkelompok itu tidak lagi berdaun, atau
jika ada daunnya, daunnya telah mengalami metamorfosis dan tidak lagi
berguna sebagai alat untuk berasimilasi. Pada bunganya, bunganya besar,
berwarna ungu dan tidak berbau. Bunga terdiri dari 5 (lima) helai daun kelopak
yang dilindungi oleh kelopak tambahan (epicalyx) sehingga terlihat seperti dua
lapis kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 3 lembar. Sedangkan tendanya
berjumlah dua. Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai
sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Putik (pistillum) berjumlah
lima tangkai dan menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar
menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya,
tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah. Memiliki simetri bunga
yang disebut zigomorf (hanya dapat di bagi satu bidang simetri). Distribusi
seksnya berumah satu (monoesius) dimana bunga jantan dan bunga betinanya
terdapat pada satu individu pada perbungaan yang sama atau tidak. (Dasuki,
undang ahmad. 1994)
Gladiol di produksi sebagai bunga potong yang mempunyai nilai ekonomi.
Dan memiliki nilai estetika. Bunga potong juga merupakan sarana peralatan
tradisional, agama, upacara kenegaraan dan keperluan ritual lainnya.
(Wijayakusuma, hembing)
Untuk pengamatan kelima, mengamati tanaman pisang ambon.
Klasifikasi Ilmiah Tanaman Pisang ambon:
Regnum
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Subclassis
: Zingiberiidae
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Musaceae
Genus
: Musa
Spesies
: Musa paradisiaca
Berdasarkan pengamatan, tanaman pisang ambon termasuk ke dalam
subklas dari zingiberiidae yang memiliki habitus atau perawakan yaitu herba
yakni tumbuhan atau tanaman yang memiliki batang yang lunak atau hanya
sedikit sekali mengandung jaringan berkayu. Tanaman ini memiliki
percabangan batang monopodial yang artinya jika batang pokok selalu tampak
jelas, ini di karenakan lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat
pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya, yang menyukai sedikit cahaya
matahari sebagai penunjang hidupnya dan tanaman ini memiliki penampang
batang yang berbentuk bulat silindris.
(Tjitrosoepomo, gembong. 2003).
Memiliki
ciri-ciri
daun
sebagai
berikut, macam daun dari tanaman pisang
ambon yaitu hanya terdapat satu helaian
daun
saja
(Tunggal),
pertulangan
daunnya, letak daunnya disebut equitan
yakni daunnya yang satu meliputi dasar
dari daun berikutnya, masing-masing
nodus biasanya tersusun dalam satu spiral. Dari pangkal daunnya berbentuk
tumpul (obtusus), sedangkan tepi daunnya rata. Memiliki pertulangan daun
menyirip (penninervis), dimana daun ini mempunyai satu ibu tulang yang
berjalan dari pangkal ke ujung, dan merupakan terusan dari tangkai daunnya.
Dari ibu tulang ini ke samping keluar tulang-tulangnya bercabang sehingga
susunannya dinamakan bertulang menyirip.
Memiliki bunga yang majemuk,
sumbu yang mendukung bunga-bunga
yang telah berkelompok itu tidak lagi
berdaun,
daunnya
atau
jika
telah
ada
daunnya,
mengalami
metamorfosis dan tidak lagi berguna
sebagai alat untuk berasimilasi, dan
memiliki karangan bunga yang disebut kapitulum atau bongkol yang berwarna
putih, yakni rakis melebar membentuk cawan, bulatan atau segitiga dengan
bunga-bunga yang sesil ataupun subsesil, biasanya dikelilingi oleh involukrum,
bisa juga dikatakan simosa atau rasemosa, berdiameter 4-7,5 cm. dinding buah
berambut yang berwarna jingga. (Tjitrosoepomo, gembong. 2003). Memiliki
distribusi seks yang berupa berumah satu yaitu tumbuhan yang mempunyai
bunga jantan dan bunga betina pada satu individu (satu batang tumbuhan).
Pisang ambon mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain
menyediakan energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lain.
Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium.
Pisang ambon juga mengandung vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan
serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak.
Bila dirangkum, berikut adalah sederet khasiat atau manfaat buah pisang
(kaskus.us, health.kompas.com, ramadan.okezone.com) :
1. Wanita yang tengah hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi pisang,
karena mengandung asam folat tinggi yang penting bagi kesempurnaan
janin, pembentukan sel-sel baru dan mencegah terjadi cacat bawaan.
2. Untuk para pekerja keras dan yang senang berolahraga, pisang sangat
bermanfaat untuk mengembalikan stamina, tenaga untuk kerja otot, dan
menghilangkan rasa lelah.
3. Pisang juga cepat menetralkan keasaman lambung. Pisang yang
dicampur susu sangat baik dihidangkan sebagai obat. Pisang bisa
menjadi obat untuk penyakit usus, sakit perut, dan asam lambung.
4. Penderita diabetes dapat menyuguhkan pisang sebagai menu utama
pengganti nasi.
5. Penderita anemia juga dianjurkan bersahabat dengan pisang, karena di
dalamnya terdapat kandungan fe (zat besi) yang baik untuk darah.
6. Sekelompok mahasiswa Jurusan Pendidikan Dokter Gigi, Fakultas
Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, membuktikan
bahwa getah pisang bisa mempercepat proses penyembuhan luka.
7. Bagi penderita lever, dua buah pisang sehari dengan tambahan satu
sendok madu, akan baik untuk menambah nafsu makan dan
meningkatkan kuat.
8. Pisang mengandung potasium, yaitu mineral vital yang membantu
menormalkan detak jantung, mengirim oksigen ke otak dan mengatur
keseimbangan kadar air dalam tubuh. Ketika mengalami stress,
metabolisme tubuh akan meningkat drastis sehingga mengurangi kadar
potasium tubuh. Dengan pisang, potasium dalam tubuh kadarnya akan
seimbang.
9. Di beberapa negara, pisang dipandang sebagai makanan pendingin yang
dapat menurunkan temperatur fisik dan emosional ibu hamil. Di
Thailand
contohnya,
ibu
hamil
mengkonsumsi
pisang
untuk
memastikan bayi lahir dengan temperatur sejuk. (Tjitrosomo, siti
sutarmi. 1984)
Untuk pengamatan yang terakhir, mengamati tanaman bunga tasbih.
Klasifikasi Ilmiah Tanaman Bunga Tasbih:
Regnum
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Subclassis
: Zingiberiidae
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Cannaceae
Genus
: Canna
Spesies
: Canna indica
Berdasarkan pengamatan, tanaman bunga tasbih termasuk ke dalam
subklas dari zingiberiidae yang memiliki habitus atau perawakan yaitu herba
yakni tumbuhan atau tanaman yang memiliki batang yang lunak atau hanya
sedikit sekali mengandung jaringan berkayu. Bunga tasbih yang diamati
merupakan tanaman yang memiliki bau yang khas, yang tumbuh di daerah
tropis. Bunga Tasbih memiliki nama ilmiah Canna indica, tumbuhan ini
merupakan tumbuhan yang memiliki rimpang tebal dan memiliki cabang
horizontal dengan panjang yang dapat mencapai 60 cm. Bunga tasbih dapat
tumbuh hingga 2 meter. (http://id.wikipedia.org/wiki/Bunga)
Tanaman ini memiliki percabangan batang monopodial yang artinya jika
batang pokok selalu tampak jelas, ini di karenakan lebih besar dan lebih
panjang (lebih cepat pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya dan
tanaman
ini
memiliki
penampang
batang
yang
berbentuk
bulat.
(Tjitrosoepomo, gembong. 2003). Batang bunga tasbih cukup tebal karena
memiliki daging.
Memiliki
ciri-ciri
daun
sebagai
berikut, macam daun dari tanaman bunga
tasbih yaitu hanya terdapat satu helaian
daun saja (Tunggal), pertulangan daunnya,
letak daunnya disebut equitan yakni
daunnya yang satu meliputi dasar dari
daun berikutnya, masing-masing nodus
biasanya tersusun dalam satu spiral. Dari
pangkal
daunnya
berbentuk
tumpul
(obtusus), sedangkan tepi daunnya rata.
Memiliki pertulangan daun menyirip (penninervis), dimana daun ini
mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung, dan
merupakan terusan dari tangkai daunnya. Dari ibu tulang ini ke samping keluar
tulang-tulangnya bercabang sehingga susunannya dinamakan bertulang
menyirip.
Rimpang bunga tasbih tertutup dengan sisik daun serta serabut akar. Dalam
tanah mempunyai rimpang yang tebal seperti ubi. Bunganya besar memiliki warna
cerah seperti merah dan kuning. Susunannya membentuk tandan. Kelopak bunga
berbentuk bulat telur. Bunga tasbih memiliki biji yang banyak, dan terdapat duriduri di bagian luar buah. Warna duri kehitaman dengan tekstur halus namun keras.
Bunga tasbih merupakan karangan bunga yang kerap kali bercabang,
bunga dalam bulir atau tandan. Tangkai pendek, kelopak daun tidak sama.
Kerap kali berwarna serupa mahkota, panjang antara 1 –15 cm. Bunga disebut
bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik)
secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga
banci atau hermafrodit seperti halnya bunga tasbih ini.(http://id.wikipedia.org/
wiki/Bunga), bunganya tidak simetris, mempunyai daun kelopak yang terpisah,
daun mahkota ada tiga yang juga terpisah. Benang sari ada tiga dengan bakal
buah
yang
tenggelam.(http://mjumani.blogspot.com/2009/07/morfologi-
tumbuhan.html). Distribusi seks yang berupa berumah satu yaitu tumbuhan
yang mempunyai bunga jantan dan bunga betina pada satu individu (satu
batang tumbuhan). (Dasuki, undang ahmad. 1994)
Kegunaan tanaman bunga tasbih :
a) Penurun panas (antipyretic), tekanan darah tinggi, chronic dysentery,
metrorrhagia (haid banyak), keputihan (leucorrhoe), sakit kuning
(acute icteric hepatitis), batuk darah (hemoptysis).
b) Pemakaian luar: luka berdarah, radang kulit bernanah, jerawat (acne
vulgaris).
G. KESIMPULAN
1. Curcuma longa, Heliconia colinsiana, dan Musa paradisiaca merupakan
tanaman yang termasuk kedalam subklas dari zingiberiidae yang
sebagian besar berupa herba dan umumnya daunnya roset batang.
2. Phalaenopsis amabilis dan Gladiolus gandavensis termasuk ke dalam
subklas dari liliidae yang dicirikan oleh adanya bagian bunga berjumlah
tiga atau kelipatannya.
3. Keenam spesies yang diamati memiliki kesamaan pada macam daun
yang tunggal dan memiliki letak daun yang yang disebut ekuitans.
4. Curcuma longa memiliki organ (alat) tambahan yang berupa kunir
berwarna orange yang merupakan modifikasi dari akarnya.
5. Musa paradisiaca memiliki alat tambahan yang berupa buah pisang yang
mengandung vitamin C dan bagian lainnya yang berbentuk seperti
jantung dan biasa disebut dengan jantung pisang.
6. Canna indica memiliki alat tambahan yang berupa pelepah yang besar
namun berbeda dengan pelepah dari tanaman pisang.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell. dkk. 2002. Biologi jilid 2. Jakarta: Erlangga
Dalimartha, Setiawan. 2005. Tanaman Obat di Lingkungan Sekitar. Jakarta:
Puspa swara
Dasuki, undang ahmad. 1994. Sistematik Tumbuhan Tinggi. Pusat Antar
Universitas Bidang Ilmu Hayati. ITB.
Heyne, K.1987. Tumbuhan berguna Indonesia Jilid II. Jakarta: Badan
Litbang Kehutanan..
Tjitrosoepomo, gembong. 2003. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta
Tjitrosomo, siti sutarmi. 1984. Botani Umum 3. Bandung: Penerbit
Angkasa.
Rustaman. 2007. Botani Phanerogamae. Jakarta : Universitas Pendidikan
Indonesia.
Steenis, C.G.G.J.Van, Dr. 2003 flora. Jakarta: Pradnya Paramita.
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. UM Press: Malang
Wijayakusuma, hembing. Ensiklopedia Tumbuhan Berkhasiat Obat I:
Jakarta
http://mjumani.blogspot.com/2009/07/morfologi-tumbuhan.html.
Tanggal
08/05/2012. Pukul 19:20wib
http://id.wikipedia.org/wiki/Bunga. Tanggal 08/05/2012. Pukul 19:25wib
LAMPIRAN
Akar Kunyit
Daun Kunyit
Akar Pisang ambon
Daun Pisang hias
Daun Pisang ambon
Bunga Pisang hias
Tanaman Anggrek bulan
Tanaman Gladiol
Tanaman Bunga Tasbih