BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 - Faktor – faktor yang mempengaruhi internet financial reporting (ifr) pada sektor perbankan Di bursa efek indonesia (bei) - Perbanas Institutional Repository

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

  Penelitian ini tidak lepas dari penelitian-penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh peneliti lain sehingga penelitian yang akan dilakukan memiliki keterkaitan yang sama beserta persamaan maupun perbedaan dalam objek yang akan diteliti.

1. Riyan Andriyani dan Rina Mudjiyanti (2017)

  Penelitian bertujuan untuk pengaruh bukti profitabilitas, leverage, jumlah dewan komisaris, dan kepemilikan konstitusional terhadap Internet

  

Financial Reporting (IFR). Variabel pada penelitian menggunakan profitabilitas,

leverage , jumlah dewan komisaris, dan kepemilikan konstitusional sebagai variabel

  independen serta Internet Financial Reporting (IFR) sebagai variabel dependen.

  Sampel penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji analisis regresi berganda dan uji hipotesis. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Riyan dan Rina (2017) menunjukkan bahwa profitabilitas, leverage, dan dewan komisaris berpengaruh positif terhadap Internet Financial Reporting (IFR).

  Terdapat persamaan antara peneliti sekarang dan peneliti terdahulu yang terletak pada: a.

  Kesamaan variabel yang digunakan oleh peneliti terdahulu dan peneliti yang sekarang yaitu sama-sama menggunakan variabel leverage, profitabilitas sebagai variabel independen serta Internet Financial Reporting sebagai variabel dependen.

  b.

  Kesamaan data sampel juga dapat dilihat antara peneliti terdahulu dengan peneliti sekarang yaitu sama-sama menggunakan data sampel yang diambil di Bursa Efek Indonesia.

  c.

  Kesamaan juga dapat di lihat pada pengujian yang sama-sama menggunakan pengujian hipotesis untuk menguji beberapa variabel independen terhadap variabel dependen.

  d.

  Kesamaan teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti terdahulu dan peneliti yang sekarang adalah sama-sama menggunakan analisis regresi linier berganda.

  Perbedaan antara peneliti sekarang dan peneliti terdahulu terletak pada: a. Sampel penelitian yang digunakan oleh peneliti terdahulu adalah perusahaan industri dasar dan kimia, sedangkan penelitian sekarang menggunakan perusahaan sektor perbankan.

  b.

  Periode sampel penelitian yang digunakan oleh peneliti terdahulu tahun 2013 - 2015, penelitian yang sekarang menggunakan periode sampel tahun 2016.

2. Reskino dan Nova Ninda Jufrida Sinaga (2016)

  Penelitian bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi pelaporan keuangan perusahaan. Variabel pada penelitian ini menggunakan ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas, serta likuiditas sebagai variabel independen dan Internet Financial Reporting (IFR) sebagai variabel dependen.

  Sampel penelitian ini menggunakan 53 perusahaan konstruksi bangunan yang terdaftar dalam BEI. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan memakai statistik deskriptif dan juga hipotesis dengan analisis multivariat memakai regresi logistik serta variabel dummy. Hasil penelitian yang dilakukan Reskino dan Nova (2016) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dapat diterima. Kedua,

  

leverage tidak berpengaruh terhadap IFR, maka hipotesis leverage tidak dapat

  diterima. Ketiga, profitabilitas tidak berpengaruh terhadap IFR, maka hipotesis mengenai profitabilitas tidak dapat diterima. Keempat, likuiditas juga tidak berpengaruh terhadap IFR, maka hipotesis likuiditas juga tidak diterima.

  Terdapat persamaan antara peneliti sekarang dengan peneliti terdahulu yang terletak pada: a.

  Kesamaan variabel yang digunakan oleh peneliti terdahulu dan peneliti yang sekarang yaitu sama-sama menggunakan variabel ukuran perusahaan,

  leverage , profitabilitas, dan likuiditas sebagai variabel independenserta sebagai variabel dependen. Internet Financial Reporting b.

  Kesamaan data sampel juga dapat dilihat antara peneliti terdahulu dengan peneliti sekarang yaitu sama-sama menggunakan data sampel yang diambil di c.

  Kesamaan juga dapat di lihat pada pengujian yang sama-sama menggunakan pengujian hipotesis untuk menguji beberapa variabel independen terhadap variabel dependen.

  d.

  Kesamaan teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti terdahulu dan peneliti yang sekarang adalah sama-sama menggunakan analisis regresi linier berganda.

  Perbedaan antara peneliti sekarang dan peneliti terdahulu terletak pada: a. Sampel penelitian yang digunakan oleh peneliti terdahulu adalah perusahaan real estate dan konstruksi, sedangkan penelitian sekarang menggunakan perusahaan sektor perbankan.

  b.

  Periode sampel penelitian yang digunakan oleh peneliti terdahulu tahun 2012- 2013, sedangkan penelitian yang sekarang menggunakan periode sampel Tahun 2016.

3. Sri Ruwanti, Prima Apriliyani Ambe, dan Alfina Troktami (2016)

  Penelitian yang bertujuan untuk menguji apakah faktor faktor yang ditentukan berpengaruh terhadap pelaporan keuangan melalui internet oleh perusahaan manufaktur. Variabel pada penelitian ini menggunakan ukuran perusahaan, umur listing, current ratio, reputasi auditor, dan ownership sebagai variabel independen serta Internet Financial Reporting sebagai variabel dependen. Sample penelitian terdiri dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015.

  Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear variabel independen yang memiliki hubungan signifikan kecuali reputasi auditor yang memiliki hubungan signifikan dengan Internet Financial Reporting (IFR).

  Terdapat persamaan peneliti sekarang dan peneliti terdahulu yang terletak pada: a.

  Kesamaan variabel yang digunakan oleh peneliti terdahulu dan peneliti yang sekarang yaitu sama-sama menggunakan variabel ukuran perusahaan, umur

  listing , dan likuiditas sebagai variabel independen serta Internet Financial Reporting sebagai variabel dependen.

  b.

  Kesamaan data sampel juga dapat dilihat antara peneliti terdahulu dengan peneliti sekarang yaitu sama-sama menggunakan data sampel yang diambil di Bursa Efek Indonesia.

  c.

  Kesamaan juga dapat di lihat pada pengujian yang sama-sama menggunakan pengujian hipotesis untuk menguji beberapa variabel independen terhadap variabel dependen.

  d.

  Kesamaan teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti terdahulu dan peneliti yang sekarang adalah sama-sama menggunakan analisis regresi linier berganda.

  Perbedaan antara peneliti sekarang dan peneliti terdahulu terletak pada: a. Sampel penelitian yang digunakan oleh peneliti terdahulu adalah perusahaan manufaktur sedangkan penelitian sekarang menggunakan perusahaan sektor perbankan.

  b.

  Periode sampel penelitian yang digunakan oleh peneliti terdahulu tahun 2015,

4. Ehab K.A Mohammed dan Mohammed A.K Basuony (2015)

  Penelitian yang bertujuan untuk menguji faktor penentu yang mempengaruhi pengungkapan laporan keuangan perusahaan secara oleh perusahaan yang terdaftar di bursa efek Bahrain dan Qatar. Variabel pada penelitian ini menggunakan ukuran perusahaan, leverage, profitablilitas, tipe industri, dan tipe auditor sebagai variabel independen, serta Internet Financial Reporting sebagai variabel dependen. Sampel penelitian terdiri dari 89 perusahaan dimana 18 perusahaan dari manufaktur, keuangan 32 perusahaan, serta 39 perusahaan non finansial dari bursa efek Qatar dan Bahrain.

  Teknik analisis data yang digunakan analisis regresi dan uji whitney. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mohammed, Ehab dan Basuony, Mohammed (2016) adalah adanya hubungan positif antara ukuran perusahaan dan tipe perusahaan berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting. Namun leverage, tipe industri, dan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting .

  Terdapat persamaan antara peneliti sekarang dengan peneliti terdahulu yang terletak pada: a.

  Kesamaan variabel yang digunakan oleh peneliti terdahulu dan peneliti yang sekarang yaitu sama-sama menggunakan variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, umur listing sebagai variabel independen serta Internet Financial Reporting sebagai variabel dependen. b.

  Kesamaan data sampel juga dapat dilihat antara peneliti terdahulu dengan peneliti sekarang yaitu sama-sama menggunakan data sampel yang diambil di Bursa Efek Indonesia.

  c.

  Kesamaan juga dapat di lihat pada pengujian yang sama-sama menggunakan pengujian hipotesis untuk menguji beberapa variabel independen terhadap variabel dependen.

  d.

  Kesamaan teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti terdahulu dan peneliti yang sekarang adalah sama-sama menggunakan analisis regresi linier berganda.

  Perbedaan antara peneliti sekarang dan peneliti terdahulu terletak pada: a. Sampel penelitian yang digunakan oleh peneliti terdahulu adalah perusahaan

  financial dan non-financial sedangkan penelitian sekarang menggunakan perusahaan sektor perbankan.

  b.

  Periode sampel penelitian yang digunakan oleh peneliti terdahulu tahun 2011, sedangkan penelitian yang sekarang menggunakan periode sampel tahun 2016.

  

5. Tatjana Dolinsek, Polona Tominic, dan Andreja Lutar Skerbinjek

(2014)

  Penelitian yang bertujuan untuk meneliti apakah ada hubungan antara variabel independen dengan aksesibilitas IFR di Slovenia. Pada penelitian ini variabel yang digunakan adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, bentuk hukum perusahaan, konsentrasi kepemilikan, umur listing dan sektor sebagai varibel independen, akses Internet Financial Reporting sebagai variabel dependen. Sampel penelitian ini terdiri dari 25 bank dan perusahaan asuransi serta 209 perusahaan.

  Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji dengan memakai regresi. Hasil penelitian yang dilakukan Dolinsek dkk (2014) adalah semua variabel indepen berhubungan positif dengan aksebilitas ifr di negara Slovenia.

  Terdapat persamaan antara peneliti sekarang dengan peneliti terdahulu yang terletak pada: a.

  Kesamaan variabel yang digunakan oleh peneliti terdahulu dan peneliti yang sekarang yaitu sama-sama menggunakan umur listing, dan profitabilitas sebagai variabel independen dan Internet Financial Reporting sebagai variabel dependen.

  b.

  Kesamaan metode penentuan sampel yang digunakan oleh peneliti terdahulu dan peneliti sekarang yaitu sama-sama menggunakan metode purposive

  sampling .

  e.

  Kesamaan juga dapat di lihat pada pengujian yang sama-sama menggunakan pengujian hipotesis untuk menguji beberapa variabel independen terhadap variabel dependen.

  c.

  Kesamaan teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti terdahulu dan peneliti yang sekarang adalah sama-sama menggunakan analisis regresi.

  Perbedaan antara peneliti sekarang dan peneliti terdahulu terletak pada: a. Sampel penelitian yang digunakan oleh peneliti terdahulu adalah 25 bank, perusahaan asuransi dan 209 perusahaan. Sedangkan penelitian yang sekarang menggunakan sektor perbankan.

  b.

  Periode sampel penelitian yang digunakan oleh peneliti terdahulu tahun 2012, sedangkan penelitian yang sekarang menggunakan periode sampel tahun 2016.

6. Yosafat Pujo Lukito dan Yulius Kurnia Susanto (2013)

  Penelitian yang bertujuan untuk menguji apakah faktor faktor independen dapat mempengaruhi Internet Financial Reporting. Variabel pada penelitian ini menggunakan profitabilitas, ukuran perusahaan, profitabilitas,

  

leverage , likuiditas, status perusahaan sebagai variabel independen, sertaInternet

Financial Reporting sebagai variabel dependen.

  Sampel penelitian ini terdiri dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2008-2010. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian yang dilakukan Yosafat dan Yulius (2013) adalah ukuran perusahaan dan leverage memiliki penngaruh yang signifikan terhadap pengungkapan Internet Financial Reporting, sedangkan variabel independen lainnya tidak memiliki hubungan signifikan terhadap Internet

  Financial Reporting .

  Terdapat persamaan antara peneliti sekarang dengan peneliti terdahulu antara lain: a.

  Kesamaan variabel yang digunakan oleh peneliti terdahulu dan peneliti yang profitabilitas, dan likuiditas sebagai variabel independen serta Internet Financial Reporting sebagai variabel dependen.

  b.

  Kesamaan data sampel juga dapat dilihat antara peneliti terdahulu dengan peneliti sekarang yaitu sama-sama menggunakan data sampel yang diambil di Bursa Efek Indonesia.

  c.

  Kesamaan juga dapat di lihat pada pengujian yang sama-sama menggunakan pengujian hipotesis untuk menguji beberapa variabel independen terhadap variabel dependen.

  Perbedaan antara peneliti sekarang dan peneliti terdahulu terletak pada: a. Sampel penelitian yang digunakan oleh peneliti terdahulu adalah 92 perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia 2008-2010, sedangkan penelitian yang sekarang memakai sektor perbankan.

  b.

  Periode sampel penelitian yang digunakan oleh peneliti terdahulu tahun 2008- 2010, sedangkan penelitian yang sekarang menggunakan periode sampel tahun 2016.

7. Fransiskus E. Damores, Mareselinus Asri, Anthony Holly (2012)

  Penelitian yang bertujuan untuk menguji faktor yang berpengaruh terhadap indeks pelaporan keuangan. Variabel pada penelitian ini menggunakan ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas, leverage, tipe auditor sebagai variabel independen, serta Internet Financial Reporting (IFR) sebagai variabel dependen.

  Sampel dalam penelitian ini memakai data LQ45 dari Bursa Efek Indonesia. Teknik analisis yang dipakai adalah regresi linear berganda. Hasil yang diperoleh adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, dan likuiditas berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting (IFR).

  Terdapat persamaan antara peneliti sekarang dan peneliti terdahulu, diantaranya: a.

  Kesamaan variabel yang digunakan oleh peneliti terdahulu dan peneliti yang sekarang yaitu sama-sama menggunakan ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas, dan likuiditas sebagai variabel independen serta Internet Financial Reporting sebagai variabel dependen.

  b.

  Kesamaan data sampel juga dapat dilihat antara peneliti terdahulu dengan peneliti sekarang yaitu sama-sama menggunakan data sampel yang diambil di Bursa Efek Indonesia.

  c.

  Kesamaan juga dapat di lihat pada pengujian yang sama-sama menggunakan pengujian hipotesis untuk menguji beberapa variabel independen terhadap variabel dependen.

  Perbedaan antara peneliti sekarang dan peneliti terdahulu terletak pada: a. Sampel penelitian yang digunakan oleh peneliti terdahulu adalah LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sedangkan penelitian yang sekarang memakai data perusahaan perbankan.

  b.

  Periode sampel penelitian yang digunakan oleh peneliti terdahulu tahun 2011, penelitian sekarang menggunakan periode sampel tahun 2016.

8. Mellisa Prasetya dan Soni Agus Irwandi (2012)

  Penelitian yang bertujuan untuk menguji faktor yang berpengaruh pelaporan pada perusahaan manufaktur pada Bursa Efek Indonesia. Variabel pada penelitian ini menggunakan ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, likuiditas, dan umur listing sebagai variabel independen, Internet Financial Reporting sebagai variabel dependen.

  Sampel penelitian ini terdiri dari memakai laporan keuangan perusahaan manufaktur tahun 2010. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi linear dan uji normalitras. Hasil penelitian yang dilakukan Mellisa dan Soni (2012) menunjukan hanya ukuran perusahaan yang memiliki hubungan yang signifikan terhadap Internet Financial Reporting (IFR).

  Terdapat persamaan antara peneliti sekarang dengan peneliti terdahulu yang terletak pada: a.

  Kesamaan variabel yang digunakan oleh peneliti terdahulu dan peneliti yang sekarang yaitu sama-sama menggunakan ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas, dan leverage sebagai variabel independen serta Internet Financial Reporting sebagai variabel dependen.

  b.

  Kesamaan data sampel juga dapat dilihat antara peneliti terdahulu dengan peneliti sekarang yaitu sama-sama menggunakan data sampel yang diambil di Bursa Efek Indonesia.

  c.

  Kesamaan juga dapat di lihat pada pengujian yang sama-sama menggunakan pengujian hipotesis untuk menguji beberapa variabel independen terhadap d.

  Kesamaan teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti terdahulu dan peneliti yang sekarang adalah sama-sama menggunakan analisis regresi berganda.

  Perbedaan antara peneliti sekarang dan peneliti terdahulu terletak pada: a. Perbedaan pada sampel dimana peneliti terdahulu memakai data perusahaan manufaktur yang terletak di bursa efek Indonesia, sedangkan peneliti sekarang memakai perusahaan perbankan.

  b.

  Perbedaan terdapat pada periode sampel dimana peneliti terdahulu memakai tahun 2011 sedangkan peneliti sekarang memakai periode 2016.

9. Ayodeji Akinlolu Agboola dan Mary Kehinde Salawu (2012)

  Penelitian yang bertujuan untuk menguji faktor utama yang mempengaruhi pelaporan keuangan berbasis internet di Nigeria. Pada penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel independen meliputi ukuran perusahaan dan auditor, sedangkan variabel dependen Internet Financial Reporting. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah laporan keuangan dari perusahaan yang melakukan publikasi tahunan di bursa efek Nigeria. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji normalitas. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Agboola dan Salawu (2012) membuktikan semua variabel independen yang dimunculkan tidak terbukti berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting.

  Terdapat persamaan antara peneliti sekarang dengan peneliti terdahulu yang terletak pada: a.

  Kesamaan variabel yang digunakan oleh peneliti terdahulu dan peneliti yang sekarang yaitu sama-sama menggunakan ukuran perusahaan variabel independen serta Internet Financial Reporting sebagai variabel dependen.

  b.

  Kesamanaan teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti terdahulu dan peneliti yang sekarang yaitu sama-sama menggunakan teknik anaisis regresi uji normalitas.

  Perbedaan antara peneliti sekarang dan peneliti terdahulu terletak pada: a. Sampel penelitian yang digunakan oleh peneliti terdahulu adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek nigeria, sedangkan penelitian yang sekarang menggunakan perusahaan sektor manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

  b.

  Periode sampel penelitian yang digunakan oleh peneliti terdahulu tahun 2010, sedangkan penelitian yang sekarang menggunakan periode sampel tahun 2016.

10. Hanny Sri Lestari dan Anis Chariri (2012)

  Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui variabel keuangan apa saja yang mempengaruhi internet financial dan sustainable reporting perusahaan di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini menggunakan variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, likuiditas, ukuran auditor, umur listing sebagai variabel independen. Sampel yang digunakan adalah perusahaan terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Hanny dan Anis (2012) adalah ukuran perusahaan, likuiditas, leverage, ukuran auditor, dan umur listing adalah signifikan, sedangkan profitabilitas dan tipe industri tidak signifikan.

  Terdapat persamaan antara peneliti sekarang dengan peneliti terdahulu yang terletak pada: a.

  Kesamaan variabel yang digunakan oleh peneliti terdahulu dan peneliti yang sekarang yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas, umur listing, dan

  leverage sebagai variabel independen. Sedangkan Internet Financial Reporting

  sebagai variabel dependen b. Sama-sama menggunakan Teknik regresi linear berganda pada penelitian c. Kesamaan juga dapat di lihat pada pengujian yang sama-sama menggunakan pengujian hipotesis untuk menguji beberapa variabel independen terhadap variabel dependen.

  Perbedaan antara peneliti sekarang dan peneliti terdahulu terletak pada: a. Sampel penelitian yang digunakan oleh peneliti terdahulu adalah perusahaan yang ada Bursa Efek Jakarta 2005, sedangkan penelitian yang sekarang menggunakan perusahaan perbankan yang ada di Indonesia.

  b.

  Periode sampel penelitian yang digunakan oleh peneliti terdahulu adalah tahun 2005, sedangkan penelitian yang sekarang menggunakan periode sampel tahun 2016.

  TABEL2.1 MATRIKS PENELITIAN TERDAHULU

  N U LE U RO PENELITI

  LIK o K

  V M E 1.

  • Riyan Andriyani dan Rina Mudjiyati (2017) B B -

  2. Rekino dan Nova Ninda Jufrida Sinaga (2016) B TB TB TB

  3. Sri Ruwanti, Prima Apriliani Ambe, dan Alfina

  • TB B B troktami (2016)

  4. Ehab K.A Mohammed dan Mohammed A.K B TB B TB -

  Basuony (2015)

  5. Tatjana Dolinsek, Polona Tomininc, dan Andreja

  • B B TB B Lutar Skrebinjek (2014)

  6. Yosafat Pujo Lukito dan Yulius Kurnia Susanto

  • B B TB TB (2013)

  7. Fransiskus E. Damores, Marselinus Asri, dan

  • B B B B Anthony Holly (2012) 8.
  • Mellisa Prasetya dan Soni Agus Irwandi (2012) B TB TB TB

  9. Ayoodeji Akinlolu Agboola dan Mary Kehinde B B TB B -

  Salawu (2012)

  10 Hanny Sri Lestari dan Anis Chariri (2012) B B B TB B .

2.2 Landasan Teori

  Teori yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti dan digunakan sebagai landasan penyusunan hipotesis beserta analisisnya akan dijelaskan pada landasan teori berikut ini:

2.2.1 Teori Sinyal (Signalling Theory)

  Teori sinyal (Signalling Theory) menurut Brigham dan Houston (2013:503) merupakan tindakan yang dilakukan oleh manajer perusahaan untuk memberikan depan. Propsek yang baik merupakan goodnews bagi perusahaan untuk mampu menarik lebih banyak calon investor agar menanamkan modalnya dalam perusahaan. Teori sinyal dapat berupa informasi keuangan dan non-keuangan mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen dalam merealisasikan keinginan pemegang saham.

  Perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengurangi asimetri informasi. Salah satu cara untuk mengurangi asimetri informasi adalah dengan cara memberikan sinyal positif. Sinyal dapat berupa promosi ataupun pengumuman terbitnya laporan informasi keuangan dan non-keuangan, sinyal berupa informasi keuangan yang positif dan dapat dipercaya dapat memberikan gambaran mengenai prospek perusahaan yang sesungguhnya. Sinyal positif membuat manajemen mampu untuk menjelaskan kondisi mengenai gambaran perusahaan kepada pemegang saham serta prospek perusahaan kepada calon investor dengan lebih baik (Brigham dan Houston, 2013:505).

  Teori sinyal dengan melakukan pengungkapan informasi perusahaan memakai media internet dapat meningkatkan kualiatas pengungkapan sebuah perusahaan. Internet Financial Reporting dapat membantu perusahaan dalam menyebarluaskan informasi mengenai keunggulan perusahaan dalam menyebarluaskan sinyal positif perusahaan untuk menarik investor, sehingga merupakan sarana komunikatif yang positif kepada

  Internet Financial Reporting publik (Luciana, 2008).

2.2.2 Teori Keagenan (Theory Agency)

  Teori keagenan (Agency theory) awalnya diperkenalkan oleh Michael C. Jensen dan William H. Meckling pada tahun 1976. Jensen dan Meckling (1976) menyebutkan bahwa teori keganenan adalah sebuah hubungan agensi dengan principal, dimana terdapat perjanjian antara principal (satu orang atau lebih) dan agen untuk memberikan jasa demi kepentingan pihak-pihak yang mendelegasikan tugas

  

(principal) untuk mengambil keputusan. Teori keagenan dapat dikatakan sebagai

  salah satu teori yang berkaitan erat dengan Internet Financial Reporting, karena manajer perusahaan akan membutuhkan informasi laporan keuangan maupun non- keuangan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

  Dalam kerangka teori keagenan, terdapat tiga macam hubungan keagenan, yaitu hubungan keagenan antara manajer dengan pemilik perusahaan, hubungan keagenan antara manajer dengan kreditur, dan hubungan keagenan antara manajer dengan pemerintah. Dalam konteks perusahaan, principal berharap manajer perusahaan mampu untuk mengambil keputusan terbaik agar dapat memecahkan masalah yang timbul dalam hubungan keagenan (Mellisa dan Soni, 2012).

  Internet Financial reporting merupakan media yang baik bagi principal

  untuk melakukan fungsi pengawasan terhadap manajer perusahaan. dengan memakai Internet Financial Reporting maka manajer dapat meminimalisir asimetri informasi karena dengan adanya pengungkapan informasi melalui internet, manajer dapat memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan dengan lebih baik.

2.2.3 Internet Financial Reporting (IFR)

  

Internet Financial Reporting Adalah pengungkapan informasi laporan keuangan

perusahaan baik keuangan maupun non-keuangan melalui website perusahaan.

  Format yang biasa dipakai antara lain HTML, PDF, XBRL, audio maupun video untuk mempublikasikan informasi keuangan di website perusahaan. Penggunaan internet untuk mengungkapkan laporan keuangan perusahaan saat ini memiliki banyak keunggulan. Keunggulan yang akan didapat antara lain, real time, hemat biaya dan tak terbatas secara geografis.

  Menurut Luciana (2008), Internet Financial Reporting dapat diukur melalui indeks ifr yang terdiri dari laporan keuangan, penggunaan teknologi, ketepatan waktu, dan dukungan pengguna. Indeks IFR dapat diukur dengan skala dummy. Berikut adalah rincian informasi yang termasuk dalam indeks IFR:

  1. Isi laporan keuangan (content) Penilaian kriteria konten sebesar 40 persen. Komponen dari konten terdiri atas data historis laporan keuangan, informasi keuangan, informasi keuangan lainnya, dan bahasa. Informasi keuangan dan informasi keuangan lainnya mencakup laporan posisi keuangan, laporan kinerja keuangan, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, catatan atas laporan keuangan, financial highlight, laporan pimpinan, laporan auditor, informasi pemegang saham, informasi perusahaan, dewan direktur dan dewan komisaris, kontak dan hubungan langsung dengan investor, dan tanggung jawab sosial perusahaan.

  2. Ketepatan waktu

  Kriteria penilaian ketepatan waktu sebesar 20 persen. Komponen ketepatan waktu tediri atas siaran pers, hasil triwulan terbaru dan belum di audit, harga saham, pernyataan visi perusahaan.

  3. Penggunaan teknologi Penilaian kriteria ini sebesar 20 persen. Komponen yang diperlukan adalah

  download plug-in , online feedback and support, slide presentasi, teknologi multimedia, alat analisis, dan fitur canggih (XBRL).

  4. Dukungan pengguna (user support) Kriteria penilaian pada dukungan pengguna sebesar 20 persen. Komponen yang dukungan pengguna terdiri atas help dan frequently asked question, link ke halaman utama, link ke atas, peta situs, situs pecari, konsistensi desain halaman website , banyaknya “klik” untuk mendapatkan informasi keuangan.

2.2.4 Ukuran Perusahaan

  Ukuran perusahaan adalah suatu nilai yang menunjukan besar kecilnya perusahaan yang dapat dinyatakan dalam total aset, penjualan, dan keuntungan yang mampu diperoleh perusahaan (Mellisa dan Soni, 2012). Semakin besar nilai dari total aset, penjualan dan keuntungan yang diperoleh perusahaan maka semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut. Perusahaan besar cenderung memiliki sistem informasi manajemen yang lebih banyak sehingga memiliki pengungkapan informasi yang lebih baik dibanding perusahaan kecil (Luciana, 2008). Perusahaan besar memiliki sumber daya yang lebih banyak untuk memanfaatkan Internet Financial Reporting seperti fasilitas internet dan juga kualitas sumber daya manusia yang baik untuk melakukan pengungkapan informasi laporan keuangan ke dalam website perusahaan .

  Perusahaan besar biasanya menyebarluaskan goodnews melalui Internet

  

Financial Reporting kepada publik karena Internet Financial Reproting memiliki

  keunggulan minim biaya, realtime, dan bisa diakses secara global. Perusahaan besar umumnya lebih dipantau kegiatan bisnisnya di pasar modal, sehingga memberi tekanan pada perusahaan untuk melakukan Internet Financial Reporting (Mellisa dan Soni, 2012).

  Menurut Kosmidou dkk (2008), perusahaan sektor perbankan yang lebih besar ukuran asetnya lebih menguntungkan daripada bank yang ukuran asetnya lebih kecil, karena aset bank yang lebih besar mempunyai tingkat efisiensi yang lebih tinggi. Ukuran perusahaan dalam penelitian ini dapat diukur memakai rasio total aset. Total aset merupakan jumlah aset yang dimilki oleh perusahaan sektor perbankan dalam satu periode.

  Ukuran Perusahaan = Ln Total Aset

  Leverage

2.2.5 Leverage menurut Kasmir (2013:150) merupakan alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan tergantung pada kreditur dalam membiayai aset perusahaan.

  

Leverage diartikan sebagai penggunaan sumber dana keuangan seperti utang dan

dana pinjaman oleh perusahaan guna meningkatkan keuntungan pemegang saham.

  Untuk menjalankan operasinya setiap perusahaan memiliki berbagai kebutuhan, mestinya, dana selalu dibutuhkan untuk menutupi seluruh atau sebagian dari biaya yang diperlukan, baik dana jangka pendek maupun jangka panjang yang diperlukan untuk ekspansi atau perluasan bisnis. Dalam hal ini manajer bertugas untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut, berbagai cara dapat dilakukan baik seperti penerbitan saham, obligasi, maupun melakukan hutang kepada kreditur (Kasmir, 2013:151)

  Menurut Hanny dan Anis (2012) seiring dengan meningkatnya

  

leverage , manajer dapat menggunakan Internet Financial Reporting untuk

  membantu menyebarluaskan informasi-informasi positif perusahaan agar investor tidak terlalu fokus pada leverage yang tinggi pada perusahaan. Leverage berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting, karena perusahaan dengan nilai leverage rendah akan dengan senang hati untuk melakukan Internet Financial

  

Reporting sebagai bentuk sinyal positif yang diberikan kepada pemegang saham

  dan juga calon investor yang memandakan perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik. Melalui pengungkapan Internet Financial Reporting berbasis internet, manajer dapat memuat informasi perusahaan yang lebih banyak dibanding ketika masih memakai paper-based reporting. Leverage dalam penelitian ini dapat diukur memakai rasio Debt Equity Ratio (DER).

  Total Hutang DER =

  Total Ekuitas

2.2.6 Umur listing

  Umur listing adalah seberapa lama perusahaan telah masuk dalam Bursa Efek tersebut tetap bisa bertahan dalam persaingan yang kompetitif dan kreatif dalam menghadapi berbagai persaingan bisnis (Reskino dan Nova, 2016). Perusahaan yang telah lama listing cenderung memiliki publisitas pengungkapan informasi yang lebih banyak dibanding perusahaan yang baru listing. Perusahaan yang ingin mendaftar dalam BEI melakukan penawaran saham untuk pertama kalinya yang disebut Initial Public Offering (IPO). Setelah perusahaan go public, perusahaan diwajibkan untuk mempublikasikan laporan hasil operasi perusahaan pada setiap periode. Laporan tersebut berisikan informasi yang berguna untuk menghindari asimetri informasi.

  UU Pasar Modal No. 8 tahun 1995 menjelaskan bahwa perusahaan yang akan listing maupun yang telah listing memiliki kewajiban untuk melakukan pengungkapan informasi laporan keuangan maupun non-keuangan. Perusahaan yang lebih lama listing menyediakan publisitas informasi yang lebih banyak dibanding perusahaan yang baru saja listing karena memiliki pengalaman sebagai bagian dari akuntabilitas yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Sedangkan perusahaan yang baru listing biasanya melakukan pengungkan dengan standar IFRS. Umur listing dalam penelitian ini dapat diukur memakai rasio umur listing.

  Umur Listing = Tahun Pengamatan - Tahun First Issue

2.2.7 Profitabilitas

  Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan pendapatan yang mampu dihasilkan dalam satu periode berjalan. Profitabilitas adalah variabel yang menunjukkan gabungan dari likuiditas, manajemen aset pada hasil-hasil operasi periode berjalan kemampuan perusahaaan dalam mencari dan melihat keuntungan (Kasmir, 2013:196).

  Profitabilitas mengukur bagaimana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari kegiatan bisnis yang dilakukan. Hal ini juga merupakan hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan perusahaan. Tujuan dari Profitabilitas menurut (Kasmir, 2013:197) bagi perusahaan adalah sebagai berikut: a.

  Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu.

  b.

  Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.

  c.

  Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

  d.

  Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Profitabilitas dalam penelitian ini dapat diukur memakai rasio Return On Equity (ROE).

  Laba Bersih setelah Pajak ROE =

  Modal

2.2.8 Likuiditas

  Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo, karena likuiditas merupakan variabel yang umum dipakai dalam mengukur tingkat kesehatan keuangan perusahaan. setiap perusahaan diwajibkan untuk mempertahankan likuiditasnya serta menjamin operasi dalam memenuhi kewajibannya. Perusahaan dengan kondisi likuiditas yang

  Perusahaan sektor perbankan yang memiliki total aset lebih besar memiliki keuntungan untuk menyalurkan kredit kepada pihak-pihak peminjam dalam jumlah yang lebih besar sehingga dapat memperoleh keuntungan yang tinggi (Alper dkk, 2011).

  Nilai likuiditas yang tinggi menyebabkan manajer perusahaan melakukan Internet Financial Reporting sebagai bentuk tanggungjawab kepada pemegang saham untuk menghindari asimetri informasi, serta sebagai sinyal baik bagi calon investor berupa prospek perusahaan di masa depan dengan kondisi keuangan yang sehat. Pengungkapan likuiditas melalui Internet Financial

  

Reporting merupakan sarana yang baik untuk memperkenalkan perusahaan kepada

publik karena website perusahaan bersifat global bisa diakses dimana saja.

  Penelitian ini dapat diukur memakai rasio Loan to Deposit Ratio (LDR).

  Kredit Loan to Deposit Ratio =

  Dana Pihak ketiga

2.2.9 Pengaruh ukuran perusahaan terhadap ukuran perusahaan

  Ukuran perusahaan adalah suatu nilai yang menunjukan besar kecilnya perusahaan yang dapat dinyatakan dalam total aset, penjualan, dan keuntungan yang mampu diperoleh perusahaan. Semakin besar nilai dari total aset, penjualan dan keuntungan yang diperoleh perusahaan maka semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut.

  Perusahaan besar cenderung memiliki sistem informasi manajemen yang lebih banyak sehingga memiliki pengungkapan informasi yang lebih baik dibanding perusahaan kecil (Luciana, 2008). Perusahaan besar memiliki sumber daya yang baik untuk melakukan Internet Financial Reporting pengungkapan informasi laporan keuangan ke dalam website.

  Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan Internet

  

Financial Reporting , karena perusahaan besar umumnya lebih mudah diawasi

  kegiatan bisnisnya di pasar modal, sehingga memberi tekanan pada perusahaan untuk melakukan Internet Financial Reporting (Mellisa dan Soni, 2012).

  Perusahaan besar biasanya menyebarluaskan sinyal goodnews melalui Internet

  

Financial Reporting kepada publik karena memiliki keunggulan minim biaya,

realtime, dan bisa diakses secara global (Riyan dan Rina, 2017). Dengan

  menerapkan Internet Financial Reporting menandakan bahwa perusahaan telah menerapkan transparansi dan akuntabilitas sehingga bisa menarik lebih banyak calon investor (Hany dan Anis, 2012).

  Penelitian Riyan dan Rina (2017), Reskino dan Nova (2016), Dolinsek dkk (2014), Yosafat dan yulius (2013), Hany dan Anis (2012), serta Mellisa dan Soni (2012) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting.

2.2.10 Pengaruh leverage terhadap Internet Financial Reporting

  

Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan tergantung

  pada kreditur dalam membiayai aset perusahaan (Mellisa dan Soni, 2012). Menurut Hanny dan Anis (2012) seiring dengan meningkatnya leverage, manajer dapat menggunakan Internet Financial Reporting untuk membantu menyebarluaskan informasi-informasi positif perusahaan agar investor tidak terlalu fokus pada

  

Reporting berbasis internet, manajer dapat memuat informasi perusahaan yang

lebih banyak dibanding ketika masih memakai paper-based reporting.

  Leverage layak dijadikan variabel independen karena dapat mempengaruhi Internet Financial Reporting. Semakin tinggi nilai leverage sebuah perusahaan, berarti semakin tinggi hutang perusahaan tersebut. Perusahaan yang memiliki proporsi hutang dalam struktur modalnya, maka kebutuhan informasi mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya oleh kreditur akan lebih tinggi (Fransiskus dkk, 2012). Penggunaan utang tersebut memiliki konsekuensi pembayaran bunga maupun pengembalian pokok utangnya. Pihak kreditur akan selalu memantau keadaan finansial perusahaan untuk meyakinkan bahwa perusahaan dapat memenuhi kewajibannya saat jatuh tempo. Tuntutan kreditur akan informasi tersebut menyebabkan perusahaan dengan leverage tinggi akan melakukan pengungkapan yang lebih luas (Yosafat dan Yulius, 2013).

  Salah satu cara untuk menyediakan informasi tersebut yaitu dengan melakukan pengungkapan laporan keuangan maupun non-keuangan melalui

  

website perusahaan. Penelitian Fransiskus dkk (2012) mengatakan bahwa seiring

  meningkatnya leverage, manajer dapat melakukan Internet Financial Reporting untuk membantu menyebarluaskan informasi

  • – informasi positif perusahaan yang lebih lengkap.

  Berdasarkan penelitian Riyan dan Rina (2008), Dolinsek dkk (2014), Yosafat dan Yulius (2017), Fransiskus dkk (2012), Agboola dan Salawu, serta Hany dan Anis (2012) menyatakan bahwa terdapat pengaruh leverage terhadap Internet

2.2.11 Pengaruh umur listing terhadap Internet Financial Reporting

  Umur listing adalah seberapa lama perusahaan telah masuk dalam Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan yang telah lama listing menandakan perusahaan tersebut tetap bisa bertahan dalam persaingan yang kompetitif dan kreatif dalam menghadapi berbagai persaingan bisnis (Reskino dan Nova, 2016). Perusahaan yang telah lama listing cenderung memiliki publisitas pengungkapan informasi yang lebih banyak dibanding perusahaan yang baru listing. Perusahaan yang ingin mendaftar dalam BEI melakukann penawaran saham untuk pertama kalinya yang disebut Initial Public Offering (IPO). Setelah perusahaan go public, perusahaan diwajibkan untuk mempublikasikan laporan hasil operasi perusahaan pada setiap periode. Laporan tersebut berisikan informasi yang berguna untuk menghindari asimetri informasi.

  Umur listing dapat dimasukkan dalam variabel independent karena berdasar UU Pasar Modal No. 8 tahun 1995 yang menjelaskan bahwa perusahaan yang akan listing maupun yang telah listing memiliki kewajiban untuk melakukan pengungkapan informasi laporan keuangan maupun non-keuangan. Manajer perusahaan yang telah lama listing akan menyediakan publisitas informasi yang lebih banyak dan lebih lengkap dibanding perusahaan yang baru saja listing sebagai bagian dari akuntabilitas yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan. Perusahaan yang mempunyai pengalaman lebih lama dalam menjalin hubungan dengan investor akan tertarik untuk melakukan pelaporan keuangan sesuai dengan perkembangan zaman dengan memanfaatkan teknologi internet sebagai sarana baru untuk

  Penelitian Hanny dan Anis (2012), Sri dkk (2016), Mohammed Ehab dan Basuony (2015) mendapatkan hasil bahwa umur listing berpengaruh terhadap pengungkapan IFR.

2.2.12 Pengaruh profitabilitas terhadap Internet Financial Reporting

  Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan pendapatan yang mampu dihasilkan dalam satu periode berjalan. Profitabilitas adalah variabel yang menunjukkan gabungan efek dari likuiditas, manajemen aset pada hasil-hasil operasi periode berjalan (Brigham dan Houston, 2013:527). Profitabilitas merupakan variabel untuk menilai kemampuan perusahaaan dalam mencari dan melihat keuntungan perusahaan (Kasmir, 2013:196). Profitabilitas juga mengukur bagaimana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari kegiatan bisnis yang dilakukan. Hal ini juga merupakan hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan perusahaan.

  Semakin besar nilai profitabilitas maka semakin baik bagi perusahaan khususnya manajer dalam melakukan pengungkapan Internet Financial Reporting, karena nilai laba menjadi perhatian khusus bagi pemegang saham maupun calon investor. Perusahaan yang menunjukkan kinerja bagus, para manajer akan memiliki dorongan kuat untuk menyebarluaskan informasi perusahaan terutama informasi keuangan dalam rangka memebrikan sinyal positif untuk meningkatkan kepercayaan para investor serta menarik minat calon investor. Profitabilitas yang tinggi menandakan pengelolaan perusahaan secara efektif yang dilakukan manajemen selama periode tahun berjalan. Manajer berdasarkan penelitian Riyan semakin memungkinkan perusahaan tersebut untuk melakukan Internet Financial Reporting untuk menyebarluaskan goodnews.

  Penelitian Luciana (2008) Hanny dan Anis (2012), serta Anthony dkk (2012), menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap Internet Financial

  

Reporting (IFR). Namun penelitian Reskino dan Nova (2016) menunjukkan bahwa

tidak ada pengaruh profitabilitas dengan Internet Financial Reporting.

2.2.13 Pengaruh likuiditas terhadap Internet Financial Reporting

  Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo, karena likuiditas merupakan variabel yang umum dipakai dalam mengukur tingkat kesehatan keuangan perusahaan. setiap perusahaan diwajibkan untuk mempertahankan likuiditasnya serta menjamin operasi dalam memenuhi kewajibannya. Perusahaan dengan kondisi likuiditas yang baik menandakan bahwa perusahaan tersebut memiliki kondisi keuangan yang baik (Kasmir, 2013:131).

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - Faktor - faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di bursa efek indonesia - Perbanas Institutional Repository

0 0 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 - Faktor - faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di bursa efek indonesia - Perbanas Institutional Repository

0 0 33

Faktor – faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan manufaktur di bursa efek indonesia tahun (2011 - 2015) - Perbanas Institutional Repository

0 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu - Faktor faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit Pada bank yang terdaftar di Bursa efek indonesia - Perbanas Institutional Repository

0 0 29

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu - Faktor faktor yang mempengaruhi pengungkapan sukarela pada sektor industri barang Konsumsi - Perbanas Institutional Repository

0 0 34

Faktor – faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan pada perusahaan sektor industri barang dan konsumsi yang terdaftar di bursa efek indonesia Tahun 2013 - 2017 - Perbanas Institutional Repository

1 1 23

Faktor – faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan pada perusahaan sektor industri barang dan konsumsi yang terdaftar di bursa efek indonesia Tahun 2013 - 2017 - Perbanas Institutional Repository

0 1 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis faktor – faktor yang mempengaruhi auditor switching secara voluntary pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia - Perbanas Institutional Repository

0 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu - Analisis faktor – faktor yang mempengaruhi auditor switching secara voluntary pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia - Perbanas Institutional Repository

0 0 32

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - Faktor – faktor yang mempengaruhi internet financial reporting (ifr) pada sektor perbankan Di bursa efek indonesia (bei) - Perbanas Institutional Repository

0 0 13