BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Dengan Leverage dan Perputaran Persediaan Sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Konsumsi yang Terdaftar Di BEI Tahun 2011-2013
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas dengan leverage dan perputaran persediaan sebagai moderasi. Oleh karena itu, jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Variabel yang diteliti meliputi firm size sebagai variabel independen, Return On Asset (ROA) sebagai variabel dependen, serta Debt to Asset Ratio (DAR) dan Inventory Turnover (ITO) sebagai variabel moderasi.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011-2013 melalui website
Waktu penelitian direncanakan akan dilakukan selama tiga bulan mulai dari bulan Februari 2015 sampai April 2015.
3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau mengubah nilai (Erlina, 2011 : 36). Variabel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini meliputi variabel dependen, variabel independen dan variabel moderasi.
3.3.1 Variabel Dependen
Menurut Sugiyono (2011 : 4) variabel dependen/terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Variabel dependen sering juga disebut dengan variabel terikat atau tidak bebas, variabel output, kriteria atau konsekuen, dan menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan (Erlina, 2011 : 36). Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah profitabilitas yang diukur menggunakan rasio return on asset (ROA). Rasio ROA berguna untuk mengetahui perbandingan tingkat laba yang diperoleh perusahaan dibanding dengan total aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Semakin tinggi nilai ROA maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan perusahaan mengelola aktiva yang dimilikinya untuk menghasilkan laba semakin baik. Rasio ROA dipilih peneliti sebagai ukuran profitabilitas dengan mempertimbangkan hubungannya dengan ukuran perusahaan yang diukur menggunakan logaritma narutal dari total aset. Rumus untuk mengukur ROA :
Laba bersih
Return on assets (ROA) =
Total Aktiva
3.3.2 Variabel Independen
Variabel independen/bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono,
2011 : 4). Variabel independen sering juga disebut variabel bebas, variabel stimulus, dan prediktor (Erlina, 2011 : 37). Variabel independen pada penelitian ini adalah ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan besarnya sebuah perusahaan yang dapat dilihat dari total asset. Pada penelitian ini, ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan logaritma natural dari total aset karena total aset menggambarkan perusahaan secara keseluruhan.
Ukuran Perusahaan (Size) = Ln Total Aset
3.3.3 Variabel Moderasi
Variabel moderasi/moderator adalah variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen (Sugiyono, 2011 : 4).
Variabel ini memperkuat atau memperlemah pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel moderasi yaitu :
1. Leverage
Leverage digunakan untuk melihat seberapa besar penggunaan hutang
untuk aktivitas perusahaan. Dalam penelitian ini leverage di ukur dengan menggunakan rasio hutang terhadap aset. Peneliti memilih rasio hutang terhadap aset untuk menyesuaikan dengan penggunaan logaritma natural dari total asset sebagai ukuran perusahaan sehingga hasil yang diperoleh lebih akurat. Debt to
asset ratio (DAR) berguna untuk mengetahui seberapa besar nilai dari aktiva perusahaan yang dibiayai dengan menggunakan hutang. Dengan mengetahui hal ini maka diharapkan manajemen perusahaan dapat mengelola kebijakan hutang dengan baik dan juga mengelola aktiva yang diperoleh dengan efektif agar dapat memberikan manfaat yang maksimal. Debt to asset ratio (DAR) diukur dengan rumus :
Total hutang
Debt to Asset Ratio (DAR) =
Total aktiva
2. Perputaran persediaan
Perputaran persediaan berguna untuk melihat seberapa cepat perputaran persediaan yang dimiliki perusahaan. Pada penelitian ini perputaran persediaan diukur dengan menggunakan inventory turnover ratio (ITO). Inventory turnover ratio membandingkan nilai penjualan dengan rata
- – rata persediaan. Jika nilai perputaran persediaan rendah maka dapat disimpulkan bahwa terjadi penumpukan persediaan oleh perusahaan ataupun terdapat persediaan yang tidak terpakai dan masih tersimpan dalam gudang penyimpanan perusahaan. Rumus untuk inventory turnover ratio adalah sebagai berikut :
Penjualan
Inventory turnover ratio (ITO)=
Rata-rata persediaan
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel Definisi Indikator SkalaProfitabilitas Laba bersih (Y) yang
Rasio Laba bersih
=
dihasilkan oleh ROA perusahaan Total Aktiva
Ukuran Besar atau Perusahaan kecilnya
Size = Ln Total Aset Rasio (X1) ukuran sebuah perusahaan
Leverage Besarnya
(X2) penggunaan hutang sebagai Total hutang
DAR = pendanaan Rasio
Total aktiva perusahaan
Inventory Perputaran turnover (X3) persediaan
ITO = Penjualan perusahaan Rasio
Rata-rata persediaan dibanding dengan penjualan
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011 : 61). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2011-2013. Menurut Erlina (2011 : 82) sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi. Sampel pada penelitian ini diambil dengan teknik sampling yaitu purposive sampling. Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011 : 68).
Pertimbangan/kriteria yang ditetapkan peneliti dalam mengambil sampel untuk penelitian ini, antara lain :
1. Perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang terdaftar di BEI selama periode 2011, 2012, 2013 dan menerbitkan laporan keuangan untuk periode 2011, 2012, dan 2013.
2. Perusahaan tidak delisting selama periode pengamatan.
3. Perusahaan tidak mengalami kerugian selama periode pengamatan.
Tabel 3.2 Pemilihan Sampel Keterangan JumlahJumlah populasi perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2011-2013
37 Jumlah populasi yang tidak memenuhi kriteria sampel 1 (6) Jumlah pupolasi yang tidak memenuhi kriteria sampel 2 - Jumlah populasi yang tidak memenuhi kriteria sampel 3 (6)
Jumlah sampel
25 Sumber: data sekunder yang diolah, 2015 (lihat lampiran 1)
3.5 Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka (Lubis et.al, 2007). Data penelitian ini merupakan data sekunder. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor konsumsi yang diperoleh dari website resmi BEI yaitu
3.6 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Peneliti mengumpulkan data laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor konsumsi dengan cara mengunduh dari website BEI.
3.7 Teknik Analisis Data
Data penelitian ini dianalisis dan diuji dengan menggunakan uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji regresi untuk pengujian hipotesis.
3.7.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi, sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan (Erlina, 2011 : 94). Dalam penelitian ini, ukuran untuk statistik yang akan dipakai meliputi mean, maximum, minimum , dan standar deviasi.
3.7.2 Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk menguji kelayakan model regresi dalam penelitian ini. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji heterokedastisitas dan uji autokorelasi.
3.7.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalanm penelitian dan data yang digunakan dalam penelitian adalah data yang terdistribusi normal (Lubis et.al, 2007 : 26). Data yang baik untuk digunakan dalam penelitian adalah data yang berdistribusi normal.
Terdapat beberapa cara untuk menguji normalitas data yaitu dengan histogram,
normal probability plot, dan uji Kolmogorov-Smirnov. Pengujian normalitas data
pada penelitian ini menggunakan normal probability plot. Data dikatakan normal jika titik
- –titik data mengikuti disekitar garis diagonal.
3.7.2.3 Uji Heterokedastisitas
Pengujian gejala heterokedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Erlina, 2011 : 106). Model regresi yang baik adalah model yang terbebas dari gejala heterokedastisitas. Terdapat beberapa cara untuk mendeteksi gejala heterokedastisitas seperti uji Park, Glejser test dan
scatter plot . Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan scatter plot untuk
menguji apakah terdapat gejala heterokedastisitas atau tidak. Model regresi dikatakan terbebas dari gejala heterokedastisitas jika titik
- – titik data pada scatter
3.7.2.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (Erlina, 2011 : 106). Untuk menguji apakah terdapat autokorelasi pada model regresi dalam penelitian ini, maka dapat digunakan uji Durbin Watson. Model regresi dikatakan bebas dari autokorelasi jika nilai hitung berada diantara nilai -2 dan +2.
3.7.3 Analisis Regresi
Analisis regresi digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen dimanipulasi (Sugiyono, 2011 : 260). Pada penelitian ini analisis regresi yang digunakan adalah
simple linier regression dan moderated linier regression (MRA). Simple linier
regression didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel(Sugiyono, 2011 : 261). Moderated linier regression menguji pengaruh variabel moderasi terhadap hubungan variabel independen dan dependen. Penelitian ini menggunakan ROA sebagai variabel dependen, Size sebagai variabel independen serta DAR dan ITO sebagai variabel moderasi. Persamaan regresi yang dapat disusun :
1. ROA = α + β₁Size + e
2. ROA =
2 DAR +
3 Size .DAR + e
α + β₁Size + β β
3. ROA =
3 Size .ITO + e
α + β₁Size + β β
2 ITO +
3.7.4 Pengujian Hipotesis
2
3.7.4.1 Koefisien Determinasi (R )
2 Koefisien determinasi (R ) bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen (Lubis
2
et.al, 2007 : 48). Nilai koefisien determinasi (R ) berkisar antara 0-1. Nilai
2
koefisien determinasi (R ) dapat dikatakan baik jika melebihi 0,5 yang artinya kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen diatas 50%.
3.7.4.2 Uji Parsial (Uji-t)
Uji statistik t bertujuan untuk mengetahui besar kecilnya hubungan atau pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Ketentuan dalam uji statistik t antara lain :
1. Jika t hitung > t tabel dengan tingkat signifikansi (Sig.) < 0.05, maka variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen.
2. Jika t hitung < t tabel dengan tingkat signifikansi (Sig.) > 0.05, maka variabel independen tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
10 SKLT Sekar Laut Tbk
19 PYFA Pyridam Farma Tbk
18 MERK Merck Tbk
17 KLBF Kalbe Farma Tbk
16 KAEF Kimia Farma Tbk
15 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk
14 HMSP Hanjaya Mandala Sempoerna Tbk
13 GGRM Gudang Garam Tbk
12 ULTJ Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk
11 STTP Siantar Top Tbk
4.1 Gambaran Umum
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011-2013. Perusahan yang menjadi sampel sebanyak 25 perusahaan yang dipilih dengan metode purposive sampling. Berikut daftar perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini :
8 MYOR Mayora Indah Tbk
7 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk
6 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
5 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
4 DLTA Delta Djakarta Tbk
3 CEKA Cahaya Kalbar Tbk
2 AISA Tiga Pilar Sejahtera food Tbk
1 ADES Akasha Wira International Tbk
No Kode Saham Nama perusahaan
Tabel 4.1 Perusahaan Yang Menjadi Sampel Penelitian9 ROTI Nippon Indosari Corporindo Tbk
No Kode Saham Nama perusahaan
20 TPSC Tempo Scan Pasifik Tbk
21 MBTO Martina Berto Tbk
22 TCID Mandom IndonesiaTbk
23 UNVR Unilever Tbk
24 KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk
25 KICI Kedaung Indah Can Tbk
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Statistik Deskriptif
Inventory turnover (ITO) sebagai perputaran perusahaan dan Debt to Asset Ratio
Dari tabel statistik deskriptif di atas dapat dilihat bahwa jumlah data berjumlah 75. Penelitian ini menggunakan Return on Asset (ROA) untuk mengukur profitabilitas, Firm size (Ln_Aset) sebagai ukuran perusahaan,
Asset adalah sebesar 0,04 (4%) dan nilai maksimumnya sebesar 0,66 (66%). Rata- N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ROA
75 .004 .66 .1478 .12737 LN_ASET
75
25.19 31.99 28.3366 1.72027
ITO 75 .01 62.79 9.7335 10.84598 DAR
75 .10 1.02 .4016 .16715 Valid N (listwise)
75
Statistik deskriptif dalam penelitian ini ditunjukkan dalam tabel berikut :
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif(DAR) untuk mengukur leverage keuangan. Firm size dalam penelitian ini menggunakan logaritma natural dari total aset. Nilai minimun untuk Return on rata yang didapatkan sebesar 0,1478 (14,78%) dan standar deviasi sebesar 0,12737. Data dalam variabel ini cukup baik karena nilai rata-rata masih berada di atas standar deviasi.
Variabel Firm size (Ln_aset) dari tabel diatas menunjukkan nilai minimum sebesar 25,19 dan nilai maksimum sebesar 31,99. Rata-rata yang didapatkan adalah sebesar 28,3366 dengan standar deviasi yang jauh lebih kecil yaitu sebesar 1,72027. Data untuk variabel Firm size dapat dikatakan sangat baik karena penyimpangan datanya sangat kecil.
Variabel Inventory turnover (ITO) dari tabel diatas menunjukkan nilai minimum sebesar 0,01 dan nilai maksimum 62,79. Nilai rata-rata yang didapatkan sebesar 9,7335 dan standar deviasi sebesar 10,84598.
Variabel Debt to Asset Ratio dari tabel diatas menunjukkan nilai minimum sebesar 0,1 dan nilai maksimum sebesar 1,02. Nilai rata-rata sebesar 0,4016 dan standar deviasi sebesar 0,16715. Dengan nilai standar deviasi yang berada dibawah nilai rata-rata maka disimpulkan bahwa variabel Debt to Asset
Ratio cukup baik.
4.2.2 Uji Asumsi Klasik
4.2.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan normal
probability-plot . Hasil dari uji normalitas dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 4.1
Normal P-Plot
Gambar diatas merupakan hasil uji normalitas dengan menggunakan normal probability plot. Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa titik
- – titik menyebar mendekati dan mengikuti garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal dan model regresi layak untuk dipakai dalam penelitian ini.
4.2.2.2 Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas ddalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan scatter plot. Hasil dari uji heterokedastisitas dengan menggunakan scatter plot dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 4.2
Scatter Plot
Dari gambar scatter plot di atas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak mengumpul atau membentuk pola tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat gejala heterokedastisitas.
4.2.2.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi pada penelitian ini menggunakan Uji Durbin Watson. Model regresi bebas dari autokorelasi jika nilai Durbin-Watson berada diantara -2 dan +2. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.3 Uji Durbin-Watsonb Model Summary
Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson a 1 .385 .148 .137 .79058 1.218 a. Predictors: (Constant), LN_ASET
b. Dependent Variable: LN_ROA
Dari tabel di atas dapat kita lihat nilai Durbin-Watson adalah 1.218. Angka tersebut berada diantara -2 dan +2, jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi pada model regresi.
4.2.3 Analisis Regresi
Analisis regresi digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen dimanipulasi (Sugiyono, 2011 : 260). Dalam penelitian ini terdapat tiga model regresi yang akan di uji dengan dua metode regresi yaitu regresi linier sederhana dan analisis regresi moderasi. Variabel yang dipakai adalah profitabilitas sebagai variabel dependen dan firm size sebagai variabel independen serta inventory turnover dan
leverage sebagai variabel moderasi. Hasil dari analisis regresi untuk ketiga model
regresi dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.4 Uji Regresi Sederhanaa
Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -7.633 1.517 -5.033 .000
LN_ASET .190 .053 .385 3.564 .001a. Dependent Variable: LN_ROA
Pada tabel di atas dapat dilihat nilai konstanta sebesar -7,633. Nilai koefisien variabel Ln_aset adalah 0,190. Berdasarkan hasil uji regresi linier sederhana di atas diperoleh persamaan regresi : Y = -7,633 + 0,190X
1 + e
Tabel 4.5 Uji Regresi Moderasi (ITO)a Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -7.281 2.692 -2.704 .009
LN_ASET .172 .096 .348 1.788 .078ITO -.079 .337 -1.002 -.233 .816 Asset.ITO .003 .012 1.191 .277 .782
a. Dependent Variable: LN_ROA
Pada tabel di atas dapat dilihat nilai konstanta sebesar
- – 7,281. Nilai koefisien untuk variabel Ln_aset adalah sebesar 0,172. Nilai koefisien variabel
inventory turnover sebesar - 0,079. Nilai koefisien untuk variabel moderasi adalah
sebesar 0,003. Berdasarkan hasil uji regesi moderasi maka diperoleh persamaan regresi : Y = -7,281 + 0,172X
1 - 0,079X
2 + 0,003X 1.X 2 + e
Tabel 4.6 Uji Regresi Moderasi (DAR)a Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -6.544 5.102 -1.283 .204
LN_ASET .155 .183 .313 .847 .400DAR -2.853 11.779 -.561 -.242 .809 Asset.DAR .093 .421 .528 .221 .826
a. Dependent Variable: LN_ROA
Pada tabel di atas dapat dilihat nilai konstanta sebesar -6,544. Nilai koefisien variabel Ln_aset adalah sebesar 0,155. Nilai koefisien variabel DAR sebesar -2,853 dan variabel moderasi sebesar 0,093. Berdasarkan hasil tersebut maka persamaan regresi yang dapat disusun :
Y = -6,544 + 0,155X
1
3 + 0,093X
1.X 3 + e – 2,853X
4.2.4 Pengujian Hipotesis
2
4.2.4.1 Koefisien Determinasi (R )
2
Koefisien determinasi (R ) bertujuan untuk mengetahui seberapabesar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen (Lubis et.al, 2007 : 48). Nilai koefisien determinasi berkisar antara 0
- – 1. Semakin tinggi nilai koefisien determinasi semakin baik karena hal itu menunjukkan tingginya
Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate a 1 .385 .148 .137 .79058 a. Predictors: (Constant), LN_ASET
b. Dependent Variable: LN_ROA R Square pada tabel koefisien determinasi di atas menunjukkan koefisien determinasi. Pada tabel pertama nilai R adalah sebesar 0,385 atau 38,5%.
Hal ini menunjukkan bahwa kuatnya hubungan ukuran perusahaan dengan profitabilitas adalah sebesar 38,5%. Nilai R Square adalah sebesar 0,148 atau 14,8% yang menunjukkan kemampuan variabel ukuran perusahaan dalam menjelaskan profitabilitas adalah sebesar 14,8% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain.
Tabel 4.8 Koefisien Determinasi (Moderasi ITO)Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate a 1 .430 .185 .151 .78413 a. Predictors: (Constant), Asset.ITO, LN_ASET, ITO
b. Dependent Variable: LN_ROA
Tabel koefisien determinasi dengan moderasi inventory turnover menunjukkan nilai R sebesar 0,430 atau 43%. Nilai ini meningkat dari tabel koefisien determinasi sebelumnya karena adanya penambahan variabel moderasi. Hal ini menunjukkan bahwa dengan penambahan variabel moderasi, hubungan antar variabel semakin kuat. Nilai R square adalah sebesar 0,185 sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen adalah sebesar 18,5%.
Tabel 4.9 Koefisien Determinasi (Moderasi DAR)Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate a 1 .389 .151 .115 .80024 a. Predictors: (Constant), Asset.DAR, LN_ASET, DAR
b. Dependent Variable: LN_ROA
Tabel koefisien determinasi dengan moderasi debt to asset ratio menunjukkan nilai R sebesar 0,389 atau 38,9%. Sedangkan untuk nilai R square adalah sebesar 0,151 atau 15,1%. Nilai ini menunjukkan bahwa kuatnya hubungan antara variabel independen dengan dependen adalah sebesar 38,9% dan kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen adalah sebesar 15,1%.
4.2.4.2 Uji Parsial (Uji-t)
Uji-t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai t-hitung dan t-tabel serta melihat tingkat signifikansi. Tingkat signifikansi pada penelitian ini adalah 5%. Variabel independen dikatakan berpengaruh secara signifikan jika nilai t-hitung > t-tabel dan nilai signifikansi berada di bawah 0,05 atau 5%. Nilai t-tabel dalam penelitian ini adalah sebesar 1,66571. Berikut disajikan tabel hasil uji-t untuk ketiga model regresi :
Tabel 4.10 Hasil Uji-t Regresi Sederhanaa Coefficients
Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -7.633 1.517 -5.033 .000
LN_ASET .190 .053 .385 3.564 .001a. Dependent Variable: LN_ROA
Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa variabel SIZE (ukuran perusahaan) berpengaruh positif terhadap ROA (profitabilitas) selama periode 2011-2013. Hal ini dilihat dari nilai t-hitung > t-tabel (3,564 > 1,66571) dengan tingkat signifikansi 0,001 (Sig.<0.05).
Berdasarkan hasil tersebut maka H diterima.
1
Tabel 4.11 Hasil uji-t Moderasi ITOCoefficients a Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -7.281 2.692 -2.704 .009
LN_ASET .172 .096 .348 1.788 .078
ITO -.079 .337 -1.002 -.233 .816 Asset.ITO .003 .012 1.191 .277 .782 a. Dependent Variable: LN_ROA
Tabel di atas menunjukkan hasil regresi dengan variabel moderasi inventory turnover. Variabel ukuran perusahaan dan perputaran persediaan tidak berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas. Variabel moderasi juga tidak dapat memoderasi pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi berada diatas 0.05 untuk setiap variabel yang ada. Berdasarkan hasil yang diterima maka H
2 ditolak.
Tabel 4.12 Hasil uji-t Moderasi DARCoefficients a Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -6.544 5.102 -1.283 .204
LN_ASET .155 .183 .313 .847 .400 DAR -2.853 11.779 -.561 -.242 .809 Asset.DAR .093 .421 .528 .221 .826
a. Dependent Variable: LN_ROA
Tabel diatas menunjukkan hasil regresi dengan variabel moderasi
debt to asset ratio . Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat disimpulkan
bahwa variabel moderasi tidak dapat memoderasi pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yang berada diatas 0,05. Dengan demikian maka H
3 ditolak.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas
Ukuran perusahaan dalam penelitian ini menggunakan logaritma natural dari total asset, sedangkan profitabiltas menggunakan rasio return on asset (ROA).
Hasil yang didapatkan adalah bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Hasil ini membuktikan bahwa dalam industri barang konsumsi, ukuran sebuah perusahaan mempengaruhi kemampuan perusahaan tersebut dalam meningkatkan profitabilitas. Semakin besar ukuran sebuah perusahaan maka semakin tinggi pula tingkat profitabilitas yang dapat dicapai. Cara meningkatkan profitabilitas tentunya berbeda
- – beda untuk setiap perusahaan, tergantung strategi dan usaha yang dilakukan perusahaan tersebut. Namun demikian, ukuran sebuah perusahaan menjadi dasar kekuatan bagi perusahaan yang bergerak dalam industri barang konsumsi ini untuk mengembangkan usahanya dan meningkatkan profitabilitas yang dihasilkan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Hastuti (2010) serta Akinlo dan Asaolo (2012).
4.3.1 Pengaruh perputaran persediaan sebagai variabel moderasi
Variabel perputaran persediaan dipilih sebagai variabel moderasi dalam penelitian ini dengan mempertimbangkan hubungannya dengan profitabilitas.
Perusahaan dalam industri barang konsumsi pada umumnya sangat bergantung pada persediaan yang dimiliki untuk menjalankan usahanya. Besar kecilnya persediaan dapat mempengaruhi kapasitas produksi. Hal tersebut dapat mempengaruhi tingkat penjualan yang pada akhirnya dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan. Berdasarkan hasil yang didapat dalam penelitian ini, variabel perputaran persediaan belum dapat memoderasi pengaruh ukuran
- – perusahaan terhadap profitabilitas. Hal ini mungkin dikarenakan adanya faktor faktor lain yang lebih dominan dalam mempengaruhi profitabilitas seperti efisiensi perusahaan dan harga jual produk yang bersaing dengan kompetitor sehingga variabel perputaran persediaan tidak mampu memperkuat atau memperlemah pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas secara signifikan.
4.3.2 Pengaruh leverage sebagai variabel moderasi
Variabel leverage dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan debt
to asset ratio (DAR). Debt to asset ratio digunakan untuk melihat penggunaan
hutang oleh perusahaan dengan membandingkannya terhadap aset. Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, variabel leverage tidak mampu memoderasi pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas. Hal ini disebabkan oleh perbedaaan kemampuan pihak manajemen setiap perusahaan dalam mengelola hutang yang dimilikinya. Semakin besar penggunaan hutang oleh sebuah perusahaan maka beban bunga yang harus dibayarkan oleh perusahaan pun bertambah. Hal itu akan meningkatkan beban perusahaan dan akhirnya menurunkan profitabilitas perusahaan. Namun, terdapat kemungkinan bahwa penggunaan hutang dapat meningkatkan profitabilitas untuk perusahaan tertentu. Hutang yang dimiliki perusahaan akan menambah kapasitas modal kerja perusahaan dalam menjalankan usahanya. Jika pihak manajemen perusahaan mampu mengelola modal kerja tersebut sehingga untuk menghasilkan keuntungan yang jauh melebihi beban bunga yang harus ditanggung perusahaan maka profitabilitas perusahaan juga dapat meningkat meskipun dengan menggunakan hutang. Hal ini mengakibatkan inkonsistensi sehingga variabel leverage tidak mampu memperkuat ataupun memperlemah hubungan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas dalam penelitian ini.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan maka kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas secara signifikan.
2. Variabel perputaran persediaan dan leverage tidak dapat memoderasi pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat dijadikan pertimbangan untuk peneliti selanjutnya :
1. Penelitian ini hanya menggunakan ukuran perusahaan sebagai variabel independen.
2. Populasi dalam penelitian ini terbatas pada perusahaan manufaktur sektor konsumsi.
3. Penelitian ini hanya menggunakan salah satu metode regresi untuk variabel moderasi.
5.3 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk peneliti selanjutnya, yaitu:
1. Mengganti atau menambah variabel independen maupun variabel moderasi untuk mengembangkan penelitian ini.
2. Memilih perusahan yang berbeda jenis atau menambah jumlah populasi dengan perusahaan manufaktur lainnya untuk penelitian
3. Mencoba menggunakan metode regresi moderasi yang lain seperti selisih mutlak atau residual sehingga dapat terlihat perbandingannya dengan metode MRA yang dipakai dalam pada penelitian ini.