STUDI MORBIDITAS - DISABILITAS SKRT 2001

STUD1 MORBIDITAS - DISABILITAS SKRT 2001
~ . ~ r a d o n ~o 'h, . ~ . ~ r i s t a n~t .i '~, a ~ s a~r. i~' f, i f a hs.sihombing2,
',
Masri M. ', ~ . ~ j a n l a l ~
MORBIDITY AND DISABILITY STUDY NHHS 2001
Abstract. Morbidity and disability study is a component of the National Household Health
Survey( NHHS) 2001, which is a part of the National Health Suwey (NHS).This .study
caollectrc2' heulth bc~huviour,patern of communicable und non-communicable deseases,
disability, und risk,fuctors of the non-communicable deuseases. Sample ofthis study was also
done LIS part qf Mother und Child Health Survey and was subsample of modul Nutiorzal
Social-economic Survey or Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2001.Result of this
study shower1 that the highest prevalence were diseases of oral cavity, salivary glands and
jaws (K00-K14) 60 percent, however disorders of refraction and accommodution (H52),
~ ~ i s udisturbances
al
and blindness (H53), blindness and low vision were 30percent, and acute
upper respirutory infections were 24 percent. Compared to NHHS 1995, prevalence o f
infections diseases increases from 9 percerlt to I I percent; the prevalence of hypertention on
25 years old and over was increases from 8 percent to 28 percent.Disability study included
body functions and structures impairments, activity and participation limitations. The
prevulence of body,function impairments was 32 percent, limitation ofparticipation-activity

was 14 percent, and the prevalence of structures impairments was 13 percent.
Key word: nzorbidy and disability, NHHS 2001

PENDAHULI JAN

Studi morbiditas dan disabilitas merupakan bagian dari Survei Kesehatan Runiah Tangga (SKRT), yang telah dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Indonesia sehubungan
dengan Survei Kesehatan Nasional (SURKESNAS) 200 1 .
Studi morbiditas dan disabilitas 2001
mencakup semua aspek kesehatan dan beberapa aspek kesehatan yang berhubungan
dengan kesejahteraan, dimana diagnosa
pola penyakit dengan klasifikasi International Classijication o f Diseases 10 (ICDlo), dilengkapi dengan klasifikasi International Classification of Functioning Disability and Health (ICF), yang menilai

fungsi organ, struktur organ, aktivitas dan
partisipasi serta keferbatasan/disabilitas
yang ditimbulkan oleh kondisi kesehatan
akibat penyakit yang ditimbulkan. Kombinasi dari kedua klasfikasi ini telah dilakukan dalam World Health Survey daii
dapat memberikan gambaran yang lebih
bermanfaat mengenai kondisi kesehatan di
masyarakat.
Melalui serangkaian studi dalam

Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)
mulai tahun 1972, tampak masih tingginya
prevalensi penyakit menular, diikuti dengan mulai meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular. Hal ini berarti di
Indonesia transisi epidemiologi masih terus
berlangsung sebagai akibat transisi demo-

Puslitbang Ekologi Kesehatan, Badan Litbangkes
'Puslitbang Pemberantsan Penyakit, Badan Litbangkes
' 3~uslitbang
Farmasi dan Obat Tradisional, Badan Litbangkes
I

Bul. Penel. Kesehatan. Vo1.31. No.3. 2003: 132 - 142

grafi dan kesenjangan sosial ekonomi yang
besar. Disabilitas akibat penyakit kronis
atau penyakit tidak menular yang berkaitan
dengan gaya hidup akan mengalami peningkatan dengan meningkatnya umur harapan hidup, sementara penyakit menular
tertentu masih tetap tinggi.
Studi morbiditas dan disabilitas ditujukan untuk mengetahui permasalahan di

niasyarakat yang diukur secara nasional.
Tujuan studi untuk mendapatkan data mengenai morbiditas, disabilitas, dan faktor
risiko penyakit tidak menular, meliputi pola penyakit (menular dan tidak menular),
disabilitas, faktor risiko dan pemeriksaan
darah. Juga dikumpulkan data tentang sikap dan perilaku tentang hidup sehat, tetapi pada kesempatan ini akan dikemukakan prevaleiisi pola penyakit dan prevalensi disabilitas "terlebih dahulu. Hasil
dari survei ini akan merupakan data dasar
yang dapat digunakan untuk pengembangan kebijakan, perencanaan dan perbaikan program kesehatan sehingga dapat
dilakukan lebih efektif, efisien dan tepat
sasaran dalam mencapai Indonesia Sehat
2010.
BAHAN DAN METODA

Penelitian merupakan survei bersifat
potong lintang. Dilaksanakan terpadu dengan Studi Kesehatan Ibu dan Anak
(SKIA) dan Studi Tindak Lanjut Ibu Hamil. Studi morbiditas dan disabilitas mencakup wawancara mengenai riwayat penyakit sejak lahir sampai dengan saat
survei, dan keluhan penyakit satu bulan
terakhir. Pemeriksaan kesehatan terhadap
senlua anggota rumah tangga baik yang
dikeluhkan maupun yang tidak dikeluhkan,
pengambilan darah dengan tusuk jari yang

dilakukan pada setiap anggota keluarga.
Sampel studi morbiditas-disabilitas
terintegrasi dengan sarnpel studi SKIA
(survei kcsehatan ibu dan anak), yang

merupakan sub sampel modul Susenas
2001 (Sensus 2000), yang meliputi 6.272
rumah tangga. Jumlah rumah tangga yang
berhasil dikunjungi sebanyak 5.195 runiah
tangga. Pengumpulan data dilakukan oleh
dokter dan tenaga laboran yang dilaksanakan pada bulan September sampai bulan
Desember 200 1.
Diagnosa studi morbiditas-disabilitas
menggunakan klasifikasi penyakit menggunakan International ClussiJicatio~z qf'
Diseases 10 (ICD- 10) dan klasifikasi disabilitas menggunakan Interrzutiorlal ClassiJication of Functioning Disubility aild
Health (ICF).
Alat yang digunakan adalah alat pemeriksaan standar antara lain stetoskop,
tough spatel, palu reflek, senter, kaca mulut, sonde gigi, garpu tala, buku ishihara,
kartu snellen, sphygmomanometer air
raksa, pita ukur, uniscale, microtoise, Hemocue untuk pemeriksaan hemoglobin dan

accutrend GC untuk pemeriksaan total
kolesterol dan kadar gula darah puasa.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Latar belakang anggota rumah tangga
Distribusi penduduk di daerah perdesaan (60 per 100 penduduk) lebih banyak dibandingkan dengan daerah perkotaan (40 per 100 penduduk). Pola penduduk berdasarkan golongan umur dan jenis
kelamin hampir tidak berbeda antara daerah perkotaan dengan daerah perdesaan.
Tidak ada perbedaan yang berarti
antara penduduk berjenis kelamin laki-laki
dan perempuan, dilihat dari golongan
umur, daerah, kawasan, tingkat pendidikan, kecuali status perkawinan. Menurut
Kawasan, Jawa Bali niasih menduduki persentase terbesar dibanding Sumatera dan
Indonesia Timur. Menurut pcndidikan, terjadi kesenjangan yang cukup tinggi, yaitu
masih banyak penduduk yang berpen-

didikan SD atau tidak sekolah sama sekali
baik pada laki-laki maupun pada perempuan. Dilihat dari status perkawinan, ada
sedikit perbedaan, persentase yang belum
nienikah lebih tinggi pada laki-laki dari
pada perempuan, sedangkan persentase

yang berstatus cerai lebih tinggi pada
perempuan dibanding pada laki-laki.(Tabel
1 ).

Morbiditas
Persentase penduduk yang mengeluh
sakit dalam satu bulan terakhir sebesar 52

per 100 penduduk. Angka tersebut pada
laki-laki lebih rendah yaitu 49 per 100
penduduk dibanding pada perempuan yaitu 54 per 100 penduduk. Dibandingkan
dengan Susenas 2001 (25 per 100 penduduk) angka keluhan sakit dalam 1 bulan
terakhir cukup tinggi, ha1 ini kemungkinan
disebabkan karena wawancara dilakukan
oleh tenaga kesehatan, sedangkan pada
Susenas dilakukan oleh mantis. Namun
angka tersebut sangat subjektif dan tidak
dapat digunakan sebagai indikator.

Tabel 1. Distribusi Anggota Rumah Tangga Menurut Karakteristik Jenis Kelamin,

Umur, Daerah Tempat Tinggal, Wilayah, Pendidikan dan Status
Perkawinan, Indonesia 2001
Karakteristik
O h

La ki-la ki
N Weight

YO

Perempuan
N Weight

Goloilgan umur (tahun)