Miftahul Ulum Guru SMK Negeri 1 Sayung e-mail: ulum036u2gmail.com Bambang Ismanto Dosen Universitas Kristen Satya Wacana e-mail: bambang.ismantostaff.uksw.edu ABSTRACT - STRATEGI PENINGKATAN MUTU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PASCA PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN

  

STRATEGI PENI NGKATAN MUTU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PASCA PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008

  Miftahul Ulum Gur u SMK Neger i 1 Sayung e-mail:

  Bambang Ismanto Dosen Univer sit as Kr isten Satya Wacana e-mail :

  

ABSTRACT

he research aimed to analyze factors that affecting service quality and to determine proper strategic planning to improve service quality in State Vocational School Sekayung. The research design was Research and

  T

Development (R and D). The collecting data methods were interview and focus

group discussion (FGD). Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) was

used to determine the strategies. The research showed that the proper strategic

was integrated vertical strategy. That strategy required school to control more

intensively toward school performance on improvement school quality services.

Strategic planning that school have to do namely: 1) Optimizing curriculum

2013 implementation, 2) curriculum diversification, 3) strengthen all school

members commitment, 4) learning quality improvement, 5) expand local content

curriculum, 6) expand bench marking, 7) quality and quantity learning facilities

improvement, 8) graduate quality improvement, 9) Optimizing extracurricular

activities, 10) improve learning atmosphere, 11) optimize school committee, 12)

society involvement in education funding Keywords: Planning Strategies, Service Quality, ISO 9001:2008

  PENDAHULUAN masyar akat dan pemakai lulusan).

  Pendidikan yang ber mutu tidak Pelanggan utama dal am sekolah adalah dapat hanya dili hat dar i kualitas siswa yang secar a langsung mener i ma lulusannya, tetapi juga mencakup jasa pendi dikan. Sebagai pelanggan bagaimana lembaga pendi dikan utama si sw a memiliki pandangan atau mampu memenuhi kebutuhan per sepsi yang berbeda-beda ter hadap pelanggan sesuai dengan standar mutu pelayanan yang diber ikan ol eh pi hak yang ber laku. Pelanggan dalam hal ini sekolah. Pada per usahaan yang adalah pelanggan inter nal (tenaga ber ger ak di bidang jasa, keunggulan kependidikan) ser ta pelanggan ber saing seri ng diupayakan dalam ekster nal (peser ta didi k, or angtua, bentuk pelayanan yang unggul .

  

J urna l Pe ndidik a n I lmu Sosia l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISSN:1412-3835

  

J urna l Pe ndidik a n I lmu Sosia l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISSN:1412-3835

  Str ategi yang t epat dan akur at dalam kualitas layanan mer upakan faktor penting yang mempengar uhi keunggulan ber saing bila dir encanakan dan di implementasikan dengan tepat.

  Indi kator keber hasilan lulusan Sekolah Menengah Kej ur uan (SMK) meliputi (1)masa tunggu memasuki lapangan ker ja kur ang dar i 2 tahun, (2)ter ser ap pada lapangan/ unit ker ja sesuai pr ogr am keahli annnya, (3)berpotensi untuk mengembangkan dir i hingga tahapan komopetensi keahl ian pada unit ker ja. Kompeti si lulusan SMK akan semakin kompleks dalam er a globalisasi baik Asean dan Asia Pasifi k.

  Globali sasi ekonomi ter utama berlakunya kaw asan persaingan ASEAN mulai tahun 2015 menjadi dinamika kehidupan masyar akat di Indonesia. Masyar akat Ekonomi ASEAN (MEA) akan membentuk ASEAN sebagai pasar dan basis pr oduksi tunggal membuat ASEAN lebih dinamis dan kompetitif. Inisi atif ekonomi ini memper cepat integr asi regional bisnis, tenaga ker ja ter ampil dan bakat dan memper kuat kelembagaan ASEAN (Ismanto : 2015). Er a MEA yang akan ber langsung tahun 2015 memi liki 4 kar akter isti k utama yaitu sebagai (1) pasar tunggal dan kesatuan basis pr oduksi, (2) kaw asan ekonomi yang berdaya saing, (3) per tumbuhan ekonomi yang mer ata, dan (4) meningkatkan kemampuan untuk ber integr asi dengan per ekonomi an gl obal. MEA menjadi tantangan ter sendir i dalam memper siapkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas, oleh kar ena SDM Indonesia harus ber saing ketat dengan SDM dari negar a lain. Hal ini membawa impl ikasi Sekolah Menengah Kejur uan untuk meningkatkan mutu pelayanan dalam peni ngkatan mutu lulusan dengan standar kompetensi inter nasi onal.

  Manajemen pel ayanan pendidi kan ber basi s mutu di Sekolah Menengah Kejur uan dikembangkan melalui ser tifi kat sistem manajemen mutu SNI

  ISO 9001:2008. Sebagai standar mutu inter nasional, implementasi Sist em Manajemen Mutu ISO 9001:2008 secara konsisten akan meningkatkan mutu sekolah ser ta efisi ensi dalam pengel olaan sumber daya sekolah.

  Anali sis peningkatan mutu pelayanan pasca implementasi Sist em Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di lakukan untuk menganalisis sumber

  

J urna l Pe ndidik a n I lmu Sosia l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISSN:1412-3835

  daya dan menetapkan rencana str at egi s di SMK Neger i 1 Sayung Demak. Berdasarkan latar bel akang di atas, maka ditetapkan masal ah penel itian ini:(1)Bagai manakah situasi dan kondisi lingkungan inter nal yang menjadi kekuatan dan kelemahan, ser ta lingkungan ekter nal yang menjadi peluang dan tantangan dalam peningkatan mutu SMK Neger i 1 Sayung; (2) Bagai manakah r encana str at egi dalam peningkatan mutu SMK Neger i 1 Sayung. Adapun tujuan penel itian i ni adalah (1).Menganalisis kekuatan dan kelemahan, ser ta peluang dan tantangan dalam peningkatan mutu SMK Neger i 1 Sayung; (2). Menetapkan r encana str at egi dalam peningkatan mutu SMK Neger i 1 Sayung.

  Kualitas pelayanan mer upakan totalitas bentuk dar i kar akter istik barang at au jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan– kebutuhan pelanggan, baik yang nampak jelas maupun yang ter sembunyi (Kotler , 2000:169). Sejal an dengan hal ter sebut Tjiptono (2005:110) menyatakan bahw a kualitas adalah kondisi dinamis yang berhubungan dengan pr oduk, pelayanan, sumber daya manusi a, pr oses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi har apan. Contoh, lokasi , bi aya, status akr editasi, jumlah dan kual ifikasi staf dan guru. Lebih lanjut Tj iptono, dkk (2008 : 67) menyatakan bahw a dalam r angka menciptakan kepuasan pelanggan, produk yang di taw ar kan or ganisasi har us ber kualitas. Kar ena kualitas memiliki sej uml ah level univer sal (sama di manapun), kul tur al (ter gantung sistem nilai budaya), sosial (dibentuk oleh kelas sosial ekonomi, kelompok etnis, keluar ga, teman seper gaulan), dan per sonal (ter gantung pr efer ensi atau seler a setiap i ndividu). Kualitas layanan ber kontr ibusi signifi kan bagi pengembangan diferensi asi , positioning, dan strategi ber saing seti ap or ganisasi pemasar an, baik per usahaan manufaktur maupun penyedia jasa.Lebih lanjut Tjiptono dkk (2008 : 70) menyatakan bahwa kual itas layanan mencer minkan per bandi ngan antar a tingkat layanan yang disampaikan per usahaan di bandingkan ekspektasi pelanggan. Kualitas layanan diw ujudkan melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan ser ta ketepatan penyampaiannya dalam mengi mbangi atau melampaui har apan pelanggan.

  

J urna l Pe ndidik a n I lmu Sosia l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISSN:1412-3835

  Har apan pelanggan bi sa ber upa tiga standar , yaitu: (1) Will expect at ion, yaitu tingkat kiner ja yang diantisipasi atau diperkir akan konsumen akan diteri manya, berdasar kan semua informasi yang diketahuinya. (2)

  Should expect at ion , yaitu t i ngkat

  kiner ja yang di anggap sudah sepantasnya di ter ima konsumen. Biasanya tuntutan dar i apa yang sehar usnya diteri ma jauh lebih besar daripada apa yang diperkir akan bakal diteri ma. (3) Ideal expect at ion, yaitu

  t ingkat

  kinerj a opti mum atau ter baik yang dihar apkan dapat diter ima konsumen. Dar i keti ga st andar di atas dapat dikatakan bahw a faktor utama yang mempengar uhi kuali tas l ayanan adalah expect ed per ceived dan

  per ceived service.

  Menurut Vi ncent Gasper z (2003) Ter dapat beberapa kar at eri stik umum dari si st em manajemen mutu: a) Sistem manajemen mutu mencakup suatu lingkup yang luas dar i akti vitas- aktivitas dalam or gani sasi moder n. Kualitas atau mutu dapat di definisikan melal ui li ma pendekatan utama: (1) transcendent quality adalah suatu kondisi ideal menuju keunggulan, (2) pr oduct-based quality adalah suatu atr ibut pr oduk yang memenuhi kual itas, (3) user -based quality adalah kesesuaian atau ketetapan dalam penggunaan pr oduk (bar ang dan/ at au jasa), (4) manufactur ing- based quality adalah kesesuaian ter hadap per syaratan-persyar atan standar , dan (5) val ue- based qual ity adalah der ajat keunggulan pada tingkat har ga yang kompetiti f. b) Si stem manaj emen mutu ber fokus pada konsistensi dari pr oses ker ja. Hal ini ser ing mencakup beber apa tingkat dokumentasi terhadap standar -standar ker ja. c) Sistem manajemen mutu ber landaskan pada pencegahan kesalahan sehingga ber sifat pr oaktif, bukan deteksi pada kesal ahan yang ber sifat r eakti f. d) Sistem manajemen mutu mencakup elemen-el emen: tujuan (obj ectives), pelanggan (costumer ), hasil-hasil (out- put), pr oses-proses (processes), masukan- masukan (i nputs), pemasok (suppliers) dan pengukur an umpan balik dan umpan maj u (measurements for feedback and feedfor w ar d). Dalam akr onomi bahasa Inggr is dapat di si ngkat menjadi: SIPOCOM- Suppliers, Inputs, Pr ocesses, Outputs, Customer s, Objectives, and Meassurements.

  Standar Si stem Manajemen Mutu

  ISO 9001:2008 ber isi per syarat an yang

  

J urna l Pe ndidik a n I lmu Sosia l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISSN:1412-3835

  lebih menekankan pada pendekatan pr oses, hal ini ber tujuan untuk menjamin bahw a or gani sasi akan member ikan pr oduk (bar ang dan/ at au jasa) yang memenuhi per syar atan yang ditetapkan. Per syar atan- persyar atan yang ditetapkan ini dalam rangka menjaw ab kebutuhan spesifik dari pelanggan, dimana or gani sasi yang mener apkan Sistem Manaj emen Mutu ISO 9001:2008 har us dapat menjamin kuali tas dar i pr oduk tetentu atau mer upakan kebutuhan dari pasar ter tentu sebagai mana yang ditentukan oleh organisasi. Di dalam Sist em Manajemen Mutu ISO 9001:2008 itu sendir i har us mampu menyedi akan bukti objektif bahw a sist em manajemen mutu telah ditetapkan secar a efektif dan anal isis dar i pr oses menjadi sumber dalam menetapkan dokumen yang diper lukan untuk memenuhi persyar atan Sist em Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Pemenuhan per syar atan yang dimaksud adalah pemenuhan te rhadap pr insip-pr insip manaj emen ISO 9001 untuk memenuhi kepuasaan pelanggan (Qolbi :2014).

  Mutu mer upakan sentr al dari SNI ISO 9000:2008 sebagai sist em manajemen mutu. SNI ISO 9000:2008 menet apkan pengerti an mengenai mutu dengan dua makna. Yang per tama, mutu adal ah spesi ikasi dar i pr oduk yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Yang kedua, mutu juga ber ar ti ter bebas dar i kegagalan (Komala : 2014:3). Mutu pendidikan/ sekolah akan member ikan kepuasan kepada l ulusa, or ang, masyar akat, dunia usaha dan Pemer int ah. Par a pihak akan memperoleh jaw aban positif atas har apannya di sekolah/ lembaga pendidikan yang ber sangkutan. Mutu yang dihasilkan lebih tinggi maka meningkatkan daya saing dalam kompetisi melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi atau menemukan peker ja / kar ier yang di citakan.

  Sekolah Menengah Kejur uan Ber standar ISO 9001:2008 adalah sekolah yang dalam pengel olaannya telah mempunyai komitmen ter hadap mutu, sehingga sekolah yang mener apkan ISO 9001:2008 memiliki fungsi dalam organisasi yang ber dampak ter hadap kualitas dan kepuasan konsumen dikendalikan dengan sistematika pengendalian yang di rancang dan distandar kan sedemiki an r upa, dan bi la diter apkan dengan benar , maka kepastian kuali tas

  

J urna l Pe ndidik a n I lmu Sosia l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISSN:1412-3835

  dan konsistensi kualitas untuk member ikan kepuasan kepada pelanggan dapat t er capai (Pr atiw i : 2013:217). Sertifikat ISO ditetapkan oleh lembaga akr editasi tentang ISO 9001:2008 setelah menmenuhi persyar atan dan assessment.

  Untuk meningkatkan pemenuhan harapan pelanggan maka diper lukan perencanaan str ategis. Menur ut Rangkuti (2013:23) tahapan perencanaan st r at egi s yaitu: tahap pengumpulan data, tahap anal isis dan tahap pengambi lan keputusan. Sedangkan Langkah-langkah peneliti an dan pengembangan menur ut Sugiyono (2013:408) terdir i dari (1)Potensi dan Masalah, (2) Mengumpulkan infor masi, (3) Desain Produk, (4) Val idasi Desain, (5) Per baikan Desain, (6) Ujicoba pr oduk, (7) Revisi Produk, (8) uji coba pemakaian, (9) Revisi Pr oduk, (10) pr oduksi massal

  Langkah-langkah yang digunakan untk menyusun per encanaan st r ategis sebagai ber ikut (Rangkuti , 2013:25) :

  1. Mengi dentifikasi faktor -faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, pel uang dan ancaman pada pel aksanaan pelayanan di sekol ah ber dasar kan delapan st andar nasional pendi dikan. Kegiatan ini dil akukan dengan melakukan obser vasi dan w aw ancara kepada selur uh komponen sekolah.

  2. Menentukan faktor -faktor dominan dar i pelaksanaan pelayanan ber dasar kan delapan standar nasional pendidikan yang menjadi kekuatan, kel emahan, peluang, dan ancaman dalam meningkatkan kuali tas pelayanan di SMK Negeri 1 Sayung. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan reduksi data yang ter kumpul pada saat dil akukannya obser vasi dan w aw ancar a.

  3. Menentukan faktor -faktor dominan yang menj adi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam meni ngkatkan kualitas pelayanan di SMK Negeri 1 Sayung. Kegi atan ini dilakukan melalui FGD dimana hasil r eduksi data obser vasi dan w aw ancar a di lakukan penajaman dan penekanan untuk diperoleh data factor yang paling domi nan.

  4. Menentukan bobot masing-masing faktor dengan skala mulai dar i 1,0 (paling ber pengar uh) sampai 0,0 (tidak berpengar uh) ter hadap upaya per baikan kualitas pelayanan di SMK Neger i 1 Sayung.

  

J urna l Pe ndidik a n I lmu Sosia l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISSN:1412-3835

  Pembobotan dilakukan dengan memper hatikan ti ngkat kepentingan dan pengar uh faktor dominan ter sebut ter hadap kualitas pel ayanan di SMK Neger i 1 Sayung. Adapun pembobotannya menggunakan r umus sebagai ber ikut: Keter angan : 1 : adalah ni lai ideal

  ∑ FD

  : Jumlah faktor domi nan % Pengar uh FD : Pr osentase pengar uh FD terhadap Pelayanan Sekol ah (%Tingkat pengar uh)

  5. Menentukan skor (1 sampai dengan 4) dar i masing-masing faktor ber dasar kan penting tidaknya faktor tersebut ter hadap upaya peningkatan kual itas pelayanan sekolah di SMK Neger i 1 Sayung. Dengan ketentuan sebagai ber ikut : Skor 1(ti dak memili ki daya tar ik), Skor 2 (daya tar ik r endah), Skor 3 (daya tar ik Sedang), Skor 4 (daya tar ik tinggi)

  6. Menghitung total skor dengan mengalikan bobot dan skor untuk masing-masing faktor kekuatan, kel emahan, peluang, dan ancaman.

  7. Menghitung total skor akhi r faktor i nter nal (kekuatan-kelemahan) dan factor eksternal (peluang- ancaman).

  8. Mer umuskan st r ategi ber dasar kan total skor IFAS dan EFAS.

  Dalam mengecek kebenar an data dar i FGD, peneliti menguj i validitas dan r eliabilitas ter hadap selur uh data yang di per oleh dalam penelitian ini yang dilakukan ber dasar kan kredibilitas. Peneliti melakukan penguji an kr edibil itas dengan tiga cara yaitu pengamat an, tr iangul asi, dan pemer iksaan teman sej aw at.

METODE PENELITIAN

  Penelitian ini menggunakan r ancangan atau desain penelitian Research and Development, Tujuan utama peneli tian dan pengembangan sebagai mana dikemukakan oleh Gay 1990:10 dalam Sugiyono (2009:102) bukan untuk menguj i hipotesis melainkan menghasilkan produk- pr oduk kependidikan yang secara efektif dapat di manfaatkan oleh sekolah. Hal ini didasar kan kar ena penelitian ini di ar ahkan pada penguji an model melalui pengembangan suatu produk pendidikan dan ber upaya menemukan str at egi peni ngkatan kuali tas pelayanan di SMK Negeri 1 Sayung

  Pr oses penyusunan per encanaan str at egi s ini melalui tiga tahap analisis, tahap anal isi s yang per t ama adalah tahap pengumpulan data, tahap ini di lakukan dengan 2 mat r ik yai tu mat r ik IFAS (Inter nal Fact ors Anali sys

HASIL PENELITIAN

  Tahapan per encanaan st r at egi s ini dapat diur ai kan sebagai ber ikut ; Mat r ik IFAS (Int er nal Fact ors Anali sys

  Gr and St r ategy dan tahap ket iga, tahap pengambil an keputusan dengan matri k Per encanaan St r ategis Kuantitatif (Quantitative Str ategic Planning Mat r ix-QSPM).

  Ekst er nal ), matr ik SPACE (St r at egic Posit ion and Act ion Evaluation ), matrik

  IE (Inter nal

  Thr eat s ), matr ik

  tahap kedua dengan tahap analisis menggunakan mat r ik SWOT (St r engt hs, Weaknesses, Oppor t unities,

  Summary ) dan mat ri k EFAS (Ext er nal Fact or s Analisys Summary ). Kemudian

  

J urna l Pe ndidik a n I lmu Sosia l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISSN:1412-3835

  dengan menggunakan per encanaan pr ogr am str ategis yang ber kesinam- bungan. Menurut Sugiyono (2011), ter dapat sepuluh langkah yang dilakukan untuk memper oleh suatu pr oduk, tetapi dalam penelitian ini tidak sampai pada tahap eksper imen. langkah ter sebut dibatasi sampai pada tahap kelima yaitu per baikan desain setel ah dilakukan val idasi desain oleh ahli. Penelitian dilakukan di SMK Neger i 1 Sayung, Dalam peneliti an i ni, pengumpulan data di lakukan dengan menggunakan teknik obser vasi, waw ancar a, dan Focus Gr oup

  Untuk menentukan pil ihan strat egi, digunakan Matr ik Per encanaan Str ategis Kuantitatif (QSPM).

  (Int ernal Ekst er nal)., matr ik SPACE (St r at egic Posit ion and Act i on Evaluat ion ), matr ik Gr and St r ategy.

  Oppor t unit ies, Thr eat s ), matr ik IE

  (ekst er nal Fact or s Analysi s Summar y), analis SWOT (St r engt hs, Weaknesses,

  Summar y ), anal isis mat ri k EFAS

  IFAS (Int er nal Fact or s Analysi s

  yang digunakan adalah analisis matr ik

  Discussion (FGD). Tekni k anali sis data

  Pelaksanaan per encanaan pr ogr am di SMK Neger i 1 Sayung belum memenuhi har apan ber bagai pi hak mulai dar i pembuatan pr ogr am yang hanya mener uskan pr ogr am terdahulu dan cenderung sama dengan pr ogr am sebelumnya, keter libatan w ar ga sekolah tidak terw uj ud dalam per encanaan sampai pada perbedaan per sepsi mengenai per encanaan bahkan tidak dilakukan evaluasi pr ogr am.

  

J urna l Pe ndidik a n I lmu Sosia l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISSN:1412-3835

Summar y

  10 Komite Sekolah sangat pedul i dengan peningkatan mutu sekolah.

  9 Sebagian besar guru pr ogr am pr odukti f belum mengikuti 0,08 2 0,16

  8 Disipl in waktu masih per lu ditingkatkan. 0,10 3 0,30

  7 Bel um semua gur u memahami kur ikulum yang kur ikum 2013 0,08 3 0,24

  0,04 3 0,12

  6 Komite sekolah belum ber fungsi secar a pr opor sional sebagai mana empat Per an Komite Sekolah dalam membangun MBS.

  5 Pel aksanaan MBS bel um optimal. 0,04 3 0,12

  4 0,32

  4 Ter batasnya dana oper asional dar i pemer intah dan belum ter gal inya sumber -sumber dana secar a opti mal yang ber asal dar i masyar akat/ dunia usaha bagi kegi atan pendidikan 0,08

  3 Rel evansi kompetensi input dengan output pendidikan yang masih belum optimal 0,08 3 0,24

  0,12 3 0,36

  1 Kur angnya r uang bel ajar kar ena hanya memi liki 10 r uang bel ajar , sedangkan r obongan belajar mencapai 15 kelas 0,15 4 0,60

  0,09 4 0,36 Total Kekuatan 1 3,32 Kelemahan

  11 Ker jasama telah t er jalin bai k dengan beber apa Institusi/ DU- DI.

  0,05 3 0,15

  0,07 3 0,21

  ). Hasi l dar i analisis faktor- faktor dominan kekuatan dan kelemahan dalam pelayanan pendidikan sesuai dengan pembobotan dan penskor an yang diperoleh pada tabel 4.1. Tabel 4.1

  4 Ker jasama antar personil cukup bai k 0,11 4 0,44

  Matr ik Evaluasi faktor Inter nal (IFAS)

  No Faktor -faktor Inter nal Dominan Bobo t Sko r Bobot x Skor Kekuatan

  1 Manajemen ter buka dan par tisi patif 0,09 3 0,27

  2 Adanya dukungan dar i pemer intah kabupaten Demak, Di nas Pendi dikan, stakeholder , dan masyar akat unt uk meningkatkan kualitas pendidikan 0,14

  2 0,28

  3 Adanya str uktur or ganisasi dan tata kelol a yang baik guna mendukung system ker ja yang pr ofessi onal 0,09 3 0,27

  5 Ter sedianya SDM yang kreatif dan inovatif dalam mengembangkan pembelajar an.

  9 Lokasi str ategi s, di jalan l intas pantur a bisa terjangkau untuk sisw a dar i k ecamatan di w ilayah Demak bar at dan Kota Semar ang bagian utar a.

  0,09 4 0,36

  6 Sar ana pr aktik yang mencukupi untuk setiap Kompetensi Keahl ian 0,14 3 0,42

  7 Sebagian besar gur u telah mengikuti diklat sesuai kompetensi nya.

  0,09 4 0,36

  8 Jar ingan inter net tel ah ber fungsi sehi ngga mudah mengakses berbagai i nfor masi.

  0,05 4 0,20

2 Tingkat kiner ja kelembagaan yang masih lemah, ter ut ama dal am keadministr asian.

12 Unit pr oduksi yang belum ber jalan dengan baik dan di kelola secar a pr ofesional.

  2 Adanya beasisw a bagi gur u untuk studi l anjut ke jenjang yang lebih tinggi.

  8 Adanya per kembangan teknol ogi infor masi yang 0,06 4 0,24

  7 Kondisi sosial, poli tik dan keamanan r elatif stabil 0,13 4 0,52

  0,19 4 0,76

  6 Nilai keper cayaan masyar akat umum dan DU/ DI (user ) ter hadap SMK r elatif meningkat.

  0,16 4 0,64

  5 Hubungan dan dukungan instansi ver tikal di tingkat kabupaten cukup baik.

  0,13 4 0,52

  4 Adanya peluang untuk mengajukan bantuan kegi atan dengan al okasi dana yang cukup memadai.

  0,13 3 0,39

  3 Adanya kebijakan Pemer intah dalam peningkatan alokasi dana sektor pendidikan yang lebih tinggi melalui block gr ant.

  0,09 2 0,18

  

J urna l Pe ndidik a n I lmu Sosia l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISSN:1412-3835

magang di DU/ DI.

  10 Jumlah t enaga TU belum sesuai beban ker ja 0,06 2 0,12

  No Faktor -faktor Ekst er nal Dominan Bobot Skor Bobot x Skor Peluang

  Tabel 4.2 Mat ri k Evaluasi faktor Ekster nal (EFAS)

  domi nan dar i peluang sebesar 3,77, sedangkan ancaman yang ada sebesar 3,38 dan selisih keduanya 0,39. Dar i hasil i ni diketahui bahwa SMK Neger i 1 Sayung mempunyai pel uang yang bisa di manfaatkan guna mengatasi ancaman yang ada.

tabel 4.2. Dar i hasil ter sebut diperoleh jumlah dari faktor-faktor yang

  ). Hasil analisis faktor ekster nal dapat dilihat pada

  Anali sys Summar y

  Mat r ik EFAS (Ext er nal Fact or s

  Sumber : Hasil FGD 2015 Hasil per hitungan analisis ter hadap lingkungan internal diper oleh jumlah kekuatan 3,32 dan kelemahan sebesar 3,18 dan hasil skor akhir (kekuatan-kelemahan) sebesar 0,14. Angka ini menunjukkan bahw a faktor -faktor kekuatan lebih dominan dibandingkan dengan faktor -faktor kelemahan sehingga sekolah dapat memanfaatkan faktor kekuatan untuk meminimalkan kelemahan yang dihadapi sekol ah dalam r angka meningkatkan kuali tas pelayanan sekolah.

  0,14

  13 Pel aksanaan evaluasi pr ogr am belum maksimal 0,04 3 0,12 Total Kel emahan 1 3,18 Total IFAS

  0,04 3 0,12

  11 Jumlah alat dan ruang pr aktik belum sesuai standar 0,12 3 0,36

  1 Pemer intah mengangkat tenaga gur u dan TU PNS. 0,13 4 0,52 dapat diakses dengan mudah dan r el ati f mur ah.

  Total Peluang 1,00 3,77 Hambatan

  1 Per ubahan kur ikulum khususnya di lingkungan 0,19 4 0,76 pendidikan SMK r elatif ter lalu cepat kur ang dibar engi dengan sosialisasi yang kompr ehensif

  2 Alokasi anggar an untuk oper asi onal sek ol ah dar i 0,19 3 0,57 pemer intah daerah ada kecender ungan semaki n menur un (lebih r endah dar i pada sebelum otonomi daer ah).

  3 Egosektor al pemegang kebi jakan/ k ew enangan pada 0,13 3 0,39 lini ver tikal ser ing tidak menguntungkan pada per kembangan dunia pendidikan (khususnya kurang memihak pada sekol ah kejur uan)

  4 Daya ser ap pasar t enaga ker ja untuk mener ima 0,13 4 0,52 lulusan relatif masi h rendah (Keter bukaan DU/ DI rendah/ kur ang).

  5 Adanya kompetitor bur sa ker ja dar i per usahaan- 0,06 3 0,18 per usahaan sw asta.

  6 Belum ada asosi asi profesi dan lembaga ser tifikasi 0,06 3 0,18 pr ofesi di tingkat kabupaten/ kota

  7 Terbatasnya jumlah DU/ DI yang r elevan dan 0,13 3 0,39 pembimbing yang memenuhi kual ifikasi.

  8 Per kembangan IPTEK yang ber pengar uh ter hadap 0,13 3 0,39 tuntutan kemampuan dan ketr ampilan (tenaga yang pr ofesional) Total Hambatan 1,00 3,38

  Total EFAS 0,39

  Sumber : hasil FGD 2015 Ber dasar kan atas hasil analisis 4.1 dimana menunjukkan bahwa lingkungan internal (IFAS) dan hasil str at egi ber ada pada no 1 yai tu analisis li ngkungan ekster nal (EFAS) mendukung str ategi aggr essi ve (SO) SMK Neger i 1 Sayung di peroleh hasil menggunakan kekuatan-kekuatan skor akhir IFAS (Kekuatan dan inter nal guna menangkap peluang- Kelemahan) adalah 3,32 – 3,18 = 0,14 peluang ekster nal dal am r angka dan EFAS (Peluang dan Ancaman) meningkatlkan kualitas pelayanan. adalah 3,77-3,38=0,39. Hasil anal isis Hasi l analisis ini dapat dilihat dalam SWOT ini dapat dili hat pada gambar gambar 4.1.

  

J urna l Pe ndidik a n I lmu Sosia l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISS:1412-3835

  • 2
  • >

    -1

  • 1
  •   

    J urna l Pe ndidik a n I lmu Sosia l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISS:1412-3835

      Gambar 4.1 Diagr am analisa st r at egi SWOT

      Mat r ik i nter nal eksternal menggunakan par ameter kekuatan internal dan pengaruh ekster nal yang dihadapi, yang tujuannya untuk memper oleh str ategi bisnis diti ngkat kor por at yang lebih detai l, pada matri k ini terdir i dar i 9 sel. Adapun hasi l yang di peroleh jumlah IFAS dan EFAS ber ikut :

      Tabel 4.3 Skor Akhir IFAS dan EFAS

      IFAS EFAS Kategor i Total Skor Kategor i Total Skor

      Kekuatan (S) 3,32 Peluang (O) 3,77 Kel emahan (W) 3,18 Ancaman (T) 3,38 Total (S+W) 6,50 Total (O+T) 7,15 (S+W) : 2 3,25 (O+T) : 2 3,57

      Peluang (O) Kelemahan(W) Kekuatan(S) Ancaman(T)

      M endukung st rat egy agressive M endukung st rat egy Turn Around

      M endukung st rat egy Diversif ikasi M endukung st rat egy Def ensive

      1

      2

      

    2 0,14

    0,39 (0,14 , 0,39) Tabel 4.4 Mat ri ks Inter nal Ekster nal (IE)

      4,0 Lemah Kuat 3,0 Rat a-rat a 2,0

      1,0 F

      I Pert umbuhan

      II Pert umbuhan

      III Pert um buhan A K T T O O

      3,0 R T (E

      A E

      VI Penciut an F L

      I V St abilit as

      V Pert umbuhan K A S S S

      St abilit as K T

      ) O E

      2,0 R R N

      VIII Pert umbuhan

      VII Pert umbuhan

      IX Likuidit as A L

      1,0

    TOTAL SKOR FAKTOR INTERNAL (IFAS)

      Hasil anali si s mat r ik IE ini Untuk memper tajam dar i posisi diper oleh posisi SMK Neger i 1 Sayung dalam matri k Inter nal Ekster nal pada sel 1 St r at egi per tumbuhan tersebut maka peneliti menggunakan (Grow th str ategy) pada sel 1 ini mat r ik SPACE pada t abel 4.5 agar pertumbuhan dengan konsentr asi dapat melihat posisi sekolah dan ar ah melal ui integr asi ver tical yaitu dengan per kembangan sekolah ter sebut.

      backwar d int egr at ion dan for ward . int egr at ion

      Tabel 4.5 Mat r ik Str ategi dan Evaluasi Ti ndakan (SPACE)

      Posisi Str ategi s internal Skor Posisi str ategi s eksternal Skor Financial Str enght (FS) Envir onmental Stabilit y (ES)

      1. Dana oper asional dar i

      4

      1. Tingkat per saingan sekolah -2 pemer intah semakin tinggi

      2. Unit pr oduksi

      2

      2. Per kembangan teknologi -2

      3. Keadaan ekonomi or angtua

      2

      3. Motivasi belajar si sw a -2

      4. Adanya block gr ant

      4

      4. Kebijakan pemer i ntah -1 daer ah Total FS

      12 Total ES -7 Competi tive Advantage (CA) Industr y Str enght (IS)

      1. Kompetensi lulusan -3

      1. Standar sar ana pr asar ana

      3

      2. Fasili tas Sekolah -2

      2. Standar pedidik dan Tendik

      4

      3.Pr ogr am–pr ogr am sekolah -1

      3. Standar pembiayaan

      4

      4. Standar pengelol aan

      2 Total CA -6 TOtal IS

      13 Sumber :hasil FGD 2015

    J urna l Pe ndidik a n I lmu Sosia l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISS:1412-3835 IS Gambar 4.2 Diagr am SPACE

      FS

      2 (1,66. 1,33) Conservat ive 1,33 agressive

      IS CA

    • 1
    • 2 1,66

      1

      2 Def ensive Compet it ive

    • 2

      ES

      Ber dasar kan gambar 4.2 di atas Per hitungan matr ik str ategi besar ter lihat gar is vector ber sifat positif terdir i dar i dua dimensi, yaitu di mensi yang ber ar ti tindakan yang di lakukan posisi per saingan dan dimensi harus lebih agr esif memaksimalkan per tumbuhan pasar . kekuatan finasi al untuk memper daya- kan kekuatan sekolah.

      Tabel 4.6 Competitive Position Gr and Strat egy Matr ix

      No Atr ibut Bobot Skor Bobot x Skor

      1 Kompetensi lul usan 0,33 3 1,00

      2 Fasi litas Sek ol ah 0,25 2 0,50

      3 Pr ogr am–pr ogr am sek ol ah 0,42 2 0,83 Total 1 2,33

      Sumber : FGD 2015

      

    J urna l Pe ndidik a n I lmu Sosia l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISS:1412-3835

      

    J urna l Pe ndidik a n I lmu Sosia l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISS:1412-3835

      dari tabel ter sebut ter li hat bahw a posisi Gr and st r at egy Mat r ix SMK Neger i 1 Sayung ber ada pada Kuadr an

      Kuadran II Kuadran IV Kuadran III

      Persaingan Kuat Pert um buhan lambat Kuadran I

      Pert um buhan cepat Persaingan lemah

      Keputusan str at egi yang diperoleh dar i mat r ik SWOT adalah str ategi SO, mat r ik SPACE diper oleh str ategi Agr esif, dan dar i matr ik Gr and Str at egi

      Kuantitatif (QSPM) mer upakan tahap ketiga dimana tahapan ini mer upakan tahapan pengambilan keputusan.

      Diagram Gr and Str ategy Mat r ix Mat r ik per encanaan Str ategis

      I yaitu posisi strategi sempur na. Pada kuadr an i ni sekolah ber peluang untuk menjadi sekolah maj u dengan memanfaatkan ber bagai peluang yang ada. Gambar 4.3

      str at egy mat r ix seper ti gambar 4.3.

      Tabel 4.7 Market Gr ow th Gr and St r at egy Matri x

      Sumber : FGD 2015 Hasil dua dimensi ter sebut ditampilkan dalam diagr am gr and

      5 Standar pr oses 0,20 3 0,60 Total 2,70

      4 Kur ikulum 0,20 3 0,60

      3 Pengel olaan sekolah 0,30 2 0,60

      2 Pendi dik dan tenaga kependidikan 0,15 3 0,45

      1 Dana operasional 0,15 3 0,45

      No Atribut Bobot Skor Bobot x Skor

      1 2,33 2,70 (2,33. 2,70)

      

    J urna l Pe ndidik a n I lmu Sosia l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISS:1412-3835

      

    84

      diper oleh strategi integr asi yaitu

      backwar d, for ward, dan hor izont al int egr at ion . Selanj utnya ber bagai

      str at egi ter sebut akan di analisis untuk menentukan st rategi ter baik berdasar kan pada analisa keputusan mat ri k per encanaan st r at egi kuantitatif.

      Dar i hasil str ategi alternative mat ri k QSPM, di hasil kan nilai TAS ter tinggi yaitu 14,24 adalah pada str at egi i ntegr asi, sehingga st r at egi yang sesuai dengan kondisi SMK Neger i 1 Sayung adalah str at egi integr asi atau st r ategi integr asi verti kal yang ter dir i dari tiga st r at egi utama yaitu st r at egi integrasi kedepan, str r ategi integr asi kebelakang, dan str at egi integr asi hor izontal.

      Sekolah khususnya SMK yang memil iki strategi integr asi kedepan adalah sekol ah potensial ber usaha untuk memenuhi delapan st andar nasional pendidikan, dengan berbagai kekuatan inter nal yang dimil iki sebagai jaminan dalam pengelolaan sekolah. Strat egi integrasi kebel akang, dengan str ategi ini bagai mana sekolahan mengatasi kel emahan- kelemahan yang dimil iki dengan menggunakan potensi yang ada untuk menangkap peluang – peluang yang ada. St r ategi hor i zontal merupakan str at egi pertumbuhan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan mengembangkan str at egi mer aih 8 standar nasional pendidi kan dengan mel akukan pengaw asan terhadap kiner ja sekolah.

      Isu-isu str ategis di gunakan sebagai peri mbangan atas analisis di agnosis kondisi inter nal dan ekster nal, adapun isu-isu strategis di lingkungan SMK Neger i 1 Sayung sebagai ber ikut: (1) Pember lakuan kur ikulum 2013 secar a mandir i; Keter sediaan kuri kulum, r encana pembel ajar an, dan pelaksanaan PBM yang ber basi s kompetensi dan mengacu pada pelaksanaan 4 pil ar Pembel ajar an (lear ning

      t o know, lear ning t o do, l earning t o be, dan lear ning t o live t oget her ), kr eativi tas

      dan inovasi dan sistem penil aian yang akuntabel. (2) Restr ukstur isasi organi sasi dan manaj emen. Keter sediaan st r uktur or gani sasi dan manajemen yang efektif dan efisien dan bir okrasi yang pr aktis, serta di dukung ol eh sistem infor masi manajemen yang mengacu pada per kembangan teknologi i nfor masi. (3)

      

    J urna l Pe ndidik a n I lmu Sosia l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISS:1412-3835

      Keter sediaan sar ana dan pr asar ana (fasilitas) yang sesuai dengan kebutuhan Sekolah dan oper asional manajemen dan pengembangan unit pr oduksi. (4) Ketenagaan. Keter- sediaan sumber daya manusia (tenaga administr atif maupun gur u) yang pr ofesional dengan komi tmen yang tinggi ter hadap tugas (dedikasi, loyali tas, etos ker ja). (5) Pembi ayaan. Keter sedianya dukungan dana yang sesuai dengan keper luan pr ogr am sekolah. (6) Peser ta Didik/ Sisw a. Menghasil kan peser t a didi k atau si sw a yang memi liki pengetahuan, keter ampil an, sikap dan per ilaku yang sesuai dengan kebutuhan DU/ DI. (7) Per an serta Masyar akat. Adanya masyar akat (ter utama DU/ DI) yang selalu berper an serta dalam pengembangan dan peningkatan kualitas tamat an SMK. (8) Lingkungan/ Budaya Sekol ah. Adanya lingkungan sekolah yang asr i yang memper hatikan keharmonisan komponen lingkungan (Abiotik, Biotik dan Kultur al), yang didukung dengan realisasi implementasi 7K yang sangat menunjang pelaksanaan pr ogr am sekolah.

      Strategi Pengembangan Sekolah

      Secar a Umum St r at egi diar ahkan untuk menyikapi selur uh Pr ogr am dan kegiatan yang dir umuskan, str at egi pengembangan sekolah ini diar ahkan untuk mencapai standar kuali tas pelayanan yang sesuai dengan standar nasional pendidi kan, adapun sr ategi pengembangan sekolah sebagai ber ikut: (1) Mengoptimalkan implementasi Kur ikulum 2013 melalui Pemer ataan infor masi dan pemahaman dalam pener apan pembel ajar an Kur ikulum 2013 yang ber basi s Di scover y l ear ning, Probl em

      based lear ni ng dan pr oject based lear ning . Mengembangkan per angkat

      pembel ajar an secar a optimal . Mengembangkan penilaian dengan str at egi ; Melaksanakan str at egi peni liai an yang var i atif, Mel aksanakan peni laian yang tr anspar an, akuntabel, dan demokr atis; (2) Mel aksanakan di versifi kasi kur ikulum; (3) Meningkatkan komitmen selur uh w ar ga sekolah; (4) Meningkatkan kual itas pembel ajar an dengan st r ategi: Mengadakan Need Assesmen Test bagi par a gur u dan Peningkatan kemampuan pr ofesionalisme gur u, melalui pelatihan, penatar an, wor kshop

    85 Peningkatan Sar ana dan Pr asar ana.

      

    J urna l Pe ndidik a n I lmu Sosia l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISS:1412-3835

      

    86

      dan efektifitas wadah MGMP; (5) Mengembangkan kur ikulum muatan lokal dalam r angka mew uj udkan hasil pendidikan yang r eligius dan ber budi peker ti luhur ; (6) Pengembangan bench mar king, dengan st r at egi Pengembangan dan Penguasaan Keter ampilan Bahasa Inggr is, ketrampilan di bi dang kej ur uan, Pengembangan Ekstr a-kur ikuler , Pengembangan Budi Pekerti yang Akhl akul Kar imah; (7) Mengembangkan kuali tas dan kuantitas fasilitas pembel ajar an dengan str ategi: Mer enovasi dan menambah r uang bel ajar ; Pengadaan sar ana pembelajaran seper ti sar ana perpustakaan dan labotari um IPA, labor ator ium bahasa, Menata lingkungan agar lebih ter tata, rapai, nyaman, menyenangkan; (8) Meningkatkan kualitas lulusan dengan str at egi ; Melaksanakan matr ikulasi kelas X dal am mata pel ajar an ter t entu, Melaksanakan r emedial t eaching, Pengayaan dan Pendalaman Materi (PM) kel as XII, Efektifi tas jadw al pelajar an dan j am bel ajar dan (9) Meningkatkan pelaksanaan pr ogr am Ekstr akur ikuler dan pr ogr am pembi naan kesisw aan melalui penyal ur an bakat dan prestasi dalam bi dang sains, olah raga, dan seni; (10) Meningkatkan suasana ketentr aman dan ketenangan belajar dalam mew ujudkan ketahanan sekol ah, dengan str ategi; Meningkatkan mutu pengel olaan sekolah melalui pengembangan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), Menciptakan kesamaan per sepsi tentang pengembangan sekolah, Meningkatkan ker jasama dengan DU/ DI, Lembaga Motivator dan or ganisasi masyar akat ser ta pondok pesantren dalam meningkatkan kesadar an tanggungjaw ab dan keimanan sisw a; (11) Mengefektifkan per an dan fungsi Komite Sekolah, or ang tua si sw a, dan masyar akat sebagai mitr a ker ja sekolah; (12) Meningkatkan par tisipasi masyar akat dalam pembi ayaan pendidikan dengan str ategi; Mengembangkan per an dan fungsi Alumni, Meningkatkan per an serta masyar akat dalam membantu biaya pendidikan, Membentuk dan mengembangkan 4 per an Komite Sekolah, Meni ngkatkan per an serta Kepeduli an sosial (CSR) dunia usaha, Menjal iner atkan per an dan fungsi hi mpunan penyel enggar a pendidi kan

      

    J urna l Pe ndidik a n I lmu Sosia l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISS:1412-3835

      

    87

      luar sekolah yang diselenggar akan oleh masyar akat dalam mengembang- kan pendidikan l uar sekolah (Les, Bimbingan Belaj ar , dan kur sus).

      KESIMPULAN

      Ber dasar kan pembahasan peneli ti an di atas dapat disi mpul kan :

      1. Faktor kekuatan yang dominan meningkatkan kualitas pelayanan di SMK Neger i 1 Sayung ant ar a lain Adanya dukungan dar i Pemer intah Kabupaten Demak, Dinas Pendidikan, par a stake holder, dan masyar akat untuk meningkatkan kualitas pendidi kan; Adanya str uktur organi sasi dan t ata kelola yang baik guna mendukung sistem ker ja yang professional ; Ter sedianya SDM yang kreatif dan inovatif dalam mengembangkan pembelajar an; Manajemen ter buka dan par tisipatif; Ker jasama antar w arga sekol ah ter jal in baik; Sar ana pr aktik yang mencukupi untuk setiap Kompetensi Keahlian; Sebagian besar gur u sudah mengikuti pendidikan dan l atihan sesuai kompetensi; Jar ingan inter net telah ber fungsi sehi ngga mudah mengakses ber bagai infor masi; Lokasi strategis, di jal an lintas pantur a bisa ter jangkau untuk siswa dari kecamat an di w ilayah Demak barat dan Kota Semar ang bagian utara; Komite Sekol ah sangat peduli dengan peningkatan mutu sekolah; Ker jasama telah terjalin baik dengan beberapa Institusi / DU-DI.

      2. Kel emahan-kel emahan yang membutuhkan per hatian dan penangganan untuk meningkatkan kualitas pelayanan di sekolah antara lain : Kurangnya r uang belaj ar kar ena hanya memil iki 10 r uang belaj ar , sedangkan r ombongan belaj ar mencapai 15 kelas; Tingkat kiner ja kelembagaan yang masih lemah, ter utama dalam keadministr asian; Relevansi kompetensi input dengan output pendidikan yang masi h belum opti mal; Ter batasnya dana oper asional dar i pemer intah dan belum ter galinya sumber -sumber dana secar a optimal yang ber asal dari masyar akat/ dunia usaha bagi kegiatan pendidikan; Pelaksanaan MBS belum optimal; Komite sekolah belum berfungsi secar a pr opor si onal sebagaimana empat Peran Komite Sekolah dalam membangun MBS; Bel um semua gur u memahami

      

    J urna l Pe ndidik a n I lmu Sosia l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISS:1412-3835

      

    88

      kur ikulum yang ber basis kompetensi/ kur ikulum 2013; Disiplin w aktu masih per lu ditingkatkan; Sebagian besar gur u progr am pr odukti f belum mengi kuti magang di DU/ DI; Jumlah tenaga TU belum sesuai dengan beban ker ja; Jumlah alat dan r uang pr aktik belum sesuai standar ; Unit pr oduksi yang belum ber jalan dengan baik dan dikelola secar a pr ofesional; Pelaksanaan evaluasi pr ogr am bel um maksimal.

      3. Peluang yang dominan yang mempengar uhi peningkatan kualitas pelayanan di SMK Neger i 1 Sayung antar a lai n Pemer int ah mengangkat tenaga gur u dan TU PNS; Adanya beasi sw a bagi gur u untuk studi lanjut ke jenjang yang l ebih tinggi; Adanya kebijakan Pemer intah dalam peni ngkatan alokasi dana sektor pendidikan yang lebih tinggi melalui block gr ant; Adanya peluang untuk mengajukan bantuan kegiatan dengan alokasi dana yang cukup memadai; Hubungan dan dukungan instansi verti kal di tingkat kabupaten cukup baik; Ni lai kepercayaan masyar akat umum dan DU/ DI (user ) ter hadap SMK r elati f meni ngkat;

      Kondisi sosial, politik dan keamanan r elatif stabil; Adanya per kembangan teknologi i nfor masi yang dapat diakses dengan mudah dan r elatif murah.

      4. Ancaman juga harus di hadapi dalam meningkatkan kual itas pelayanan di SMK Negeri 1 Sayung ant ar a lain Perubahan kur ikulum khususnya dili ngkungan pendidikan SMK r elatif ter lalu cepat kur ang dibarengi dengan sosial isasi yang kompr ehensif; Al okasi anggar an untuk oper asional sekol ah dar i pemer intah daerah ada kecender ungan semakin menurun (lebih r endah dar i pada sebelum otonomi daer ah); Egosektor al pemegang kebi jakan/ kew enangan pada li ni ver tikal ser ing tidak menguntungkan pada perkembangan dunia pendidi kan (khususnya kur ang memihak pada sekolah kejur uan); Daya ser ap pasar tenaga ker ja untuk mener i ma lulusan r elatif masih r endah (Keter bukaan DU/ DI dalam r ekruitmen tenaga kerj a r elatif r endah/ kur ang); Adanya kompetitor bur sa ker ja dar i per usahaan- perusahaan sw asta; Belum ada

      

    J urna l Pe ndidik a n I lmu Sosia l, Vol 27, No.1, Juni 2017, ISS:1412-3835

      

    89

      asosiasi pr ofesi dan lembaga sertifikasi pr ofesi di tingkat kabupaten/ kota; Ter batasnya jumlah DU/ DI yang r elevan dan pembi mbi ng yang memenuhi kualifikasi; Per kembangan

      IPTEK yang ber pengar uh ter hadap tuntutan kemampuan dan ketr ampil an (tenaga yang pr ofesional ).

      5. Anali si s r encana st r at egi s, ber dasar kan mat ri k Quantitative Str ategic planning (QSPM) yang digunakan sebagai analisi s st r ategi tahap akhir pengambilan keputusan diperoleh str ategi integr asi ver tikal dengan st r at egi utama/ induk str at egi integr asi kedepan (for war d

      int egr at ion st r at egy ), str ategi

      integr asi kebelakang (backwar d

      int egr at ion st rat egy

      ), dan str ategi integr asi hor izontal (hor izont al

      int egr at ion st r at egy ). Str ategi ini

      menghendaki agar sekol ah mel akukan pengawasan yang lebih ter hadap kiner ja sekol ah dalam meningkatkan kual itas pelayanan.

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENCIPTA SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XII SMA N I SLOGOHIMO 2014

0 2 7

PERAN SELF AWARENESS DALAM MEMEDIASI PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DAN KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI GURU

1 0 9

PENERAPAN METODE EDUTAINMENT HUMANIZING THE CLASSROOM DALAM BENTUK MOVING CLASS TERHADAP HASIL

0 0 9

PROFIL MODEL PEMBELAJARAN SOFT-SKILL PADA SMK BIDANG EKONOMI DI SURAKARTA ( kajian aspek Apa; Mengapa; dan Bagaimana ) Budi Sutrisno Staf Pengajar pada Prodi Pendidikan Akuntansi – FKIP – UMS bs197ums.ac.id ABSTRACT - PROFIL MODEL PEMBELAJARAN SOFT-SKILL

0 1 21

Keywords: business center, production unit, PSG and reform PENDAHULUAN - Pendayagunaan Kewirausahaan Siswa Kompetensi Keahlian Pemasaran (Studi Kasus di SMK Sudirman 1 Wonogiri).

0 0 11

75 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATERI KELISTRIKAN OTOMOTIF BAGI SISWA KELAS XI SMK YP DELANGGU KLATEN

0 0 20

PENERAPAN TATA KELOLA KEUANGAN DI UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA UNTUK MEWUJUDKAN GOOD UNIVERSITY GOVERNANCE

0 0 17

Keywords: Jigsaw, demographic, academic achievement PENDAHULUAN - PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI KEPENDUDUKAN MELALUI PEMBELAJARAN JIGSAW

0 0 14

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERWAWASAN SETS DALAM MENINGKATKAN PERAN SERTA DAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X2 SMA NEGERI KARANGPANDAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

0 0 13

Keywords: Learning Outcome, Activity, Jigsaw PENDAHULUAN - PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII B SEMESTER II S M P NEGERI 9 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016

0 0 11