TIP MENGATUR TATA LETAK BARANG

Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan
Republik Indonesia
2014

Kontributor
Penyunting Materi : Sri Windiarti, S.Pd, M.Pd
Penelaah : Drs. Ratiman, M.M.

Penataan
Barang Dagangan
TIP MENGATUR TATA LETAK BARANG

PADA MINI MARKET

SMK/MAK KELAS XI
Semester 2
Paket Keahlian Pemasaran

1

BAGIAN 3

TIP MENGATUR TATA LETAK BARANG
PADA MINI MARKET

Berwirausaha pada bidang perdagangan, terutama membuka sebuah toko kecil
atau mini market memang dipandang sangat gampang karena tidak memerlukan
keterampilan khusus, termasuk juga pada toko pakaian. Si Pedagang hanya perlu
menunggu di tempat usaha, mengawasi barang dagangan dan melayani para pembeli yang
datang. Cukup simpel! Namun untuk sukses dalam bisnis ini, ternyata diperlukan usaha dan

Direktorat Pembinaan SMK |2014

2

Penataan Barang Dagangan

keterampilan khusus agar bisa menarik minat pelanggan sebanyak-banyaknya. Salah satu
diantaranya adalah kemampuan dalam mendesain tata letak ruang dan barang di dalam
toko

Gambar 2 - Pengaturan Tata Letak Barang Pada Mini Market

Tata letak yang bagus akan membuat para pembeli merasa nyaman berbelanja, dan
hal tesebut juga dapat menjadi alasan bagi mereka untuk selalu memilih toko anda dalam
mencari barang yang mereka perlukan. Maka oleh karena itu, kecermatan dalam mengatur
barang-barang yang diperdagangkan menjadi sebuah keharusan. Berikut disajikan tips
dalam mendesain dan mengatur tata letak barang pada toko atau mini market yang
biasanya menjual kebutuhan sehari-hari.
1.

Pencahayaan dan Warna Ruangan
Pengaturan cahaya lampu dalam ruangan yang tepat akan membuat
pelanggan merasa nyaman. Dalam mencari barang, mereka merasa tidak akan
terlalu silau atau pun terlalu remang. Untuk membantu pencahayaan yang bagus
(sejuk di mata) maka warna putih pada tembok, lantai, dan atap plafon adalah pilihan
yang tepat. Mengapa lebih cenderung menggunakan warna putih sebagai elemen
pokok pada ruang toko / mini market? Ada beberapa keuntungan yang bisa
diperoleh, antara lain dapat memberikan kesan bersih dan rapi terhadap kondisi
ruangan, dapat menghemat listrik karena hanya perlu sedikit menyalakan lampu
(warna putih bersifat memantulkan cahaya), dan barang/produk dagangan yang
anda pajang di dinding akan mudah terlihat dengan jelas oleh pelanggan.


Direktorat Pembinaan SMK | 2014

3

2.

Penempatan Rak

Gambar 2

- Layout Penempatan Rak

Penempatan rak (gondola) menjadi bagian penting dalam membuat ruang
toko yang nyaman. Secara umum, peletakan rak dengan posisi yang berjejer adalah
yang terbaik. Selain terlihat rapi, para pembeli juga mudah berlalu lintas, serta anda
sebagai pemilik toko akan mudah mengawasi tingkah laku mereka. Rak-rak yang
saling menyilang ataupun saling menutupi satu dengan lainnya hanya akan membuat
semuanya tidak baik. Jika anda juga mempunyai rak yang berbentuk bundar, maka
lebih baik ditempatkan sejajar dengan rak yang panjang tersebut dengan memberi
jarak sekitar 1-1,5 meter untuk keindahan dan keefektifan rak tersebut. Letakkan rak

bundar tersebut lebih awal dari pintu masuk agar lebih tampak elegan. Jika toko anda
juga terdapat rak-rak yang tinggi, maka sebaiknya posisinya menempel/berhimpitan
dengan dinding agar ruangan tetap terkesan lega.
3.

Klasifikasi Barang/Produk
Mengklasifikasikan barang atau produk yang dijual dalam mini market
merupakan hal yang sudah umum. Produk kecantikan, produk makanan, barang
mainan anak-anak, alat tulis kantor, sembako, dan sebagainya harus ditaruh sesuai
dengan klasifikasi dan jenisnya. Tujuannya tentu membuat pelanggan lebih mudah
mencari apa yang akan mereka beli. Barang-barang yang sering dibeli (seperti sabun
mandi, pasta gigi, buku tulis, dan sebagainya) diletakkan pada bagian rak yang
mudah dijangkau, sedangkan produk-produk yang jarang dibeli orang ditempatkan
pada bagian yang agak tinggi. Barang-barang yang memiliki kesan rendah (seperti
keset, lap pel, sikat WC, dan sebagainya) diletakkan pada bagian dasar rak. Jika
toko anda juga menyediakan bahan-bahan sembako (misalnya bawang, telur,

Direktorat Pembinaan SMK |2014

4


Penataan Barang Dagangan

kacang, dan sebagainya), maka jauhkan posisinya dengan produk kecantikan
(parfum, sabun, shampoo, dan lain-lain) agar tidak kontra.
4.

Jalur Lalu Lintas Pelanggan
Aturlah posisi lalu lintas para pelanggan anda. Tambahkan sekat atau berikan
ruang antar rak agar para pelanggan mudah mencapai tempat yang mereka tuju.
Perhatikan juga lalu lintas pelanggan yang masuk dan keluar di pintu toko. Jika sering
terjadi tabrakan saat keluar masuk, maka anda harus mendesain ulang lebar pintu
tersebut.

5.

Lokasi Meja Kasir
Lokasi tempat pembayaran (kasir), biasanya terletak tidak jauh dari pintu
keluar. Tujuannya untuk memberikan ruang lega di dalam ruang toko. Ada baiknya
anda menambahkan rak mini di dekat kasir untuk memajang produk-produk

assesoris, seperti gantungan kunci, hiasan kalung imitasi, jepet rambut, dan pernakpernik lainnya. Hal tersebut bertujuan agar menghilangkan rasa jemu ketika
pelanggan anda sedang mengantri di meja kasir. Jadi sambil menunggu giliran, mata
mereka akan dihibur oleh produk-produk mini tersebut, syukur-syukur mereka akan
tertarik untuk membelinya. Nah, jika ruang toko anda masih terkesan sempit, maka
anda bisa pajang cermin besar pada dinding-dinding di ruangan toko anda.

Demikian sedikit tips untuk anda yang sedang membangun usaha warung, toko, atau pun
mini market. Selamat berjualan, semoga “ laris manis tanjung kimpul, barang habis duit
ngumpul”.
Cara Mengatur Letak Barang pada Usaha Toko Elektronik
Unsur kerapian dan kemudahan akses menjadi poin penting yang harus diperhatikan
oleh para pemilik toko, galery display, maupun jenis usaha lainnya yang memiliki tempat
untuk memajang produk-produknya. Pemajangan barang yang teratur bertujuan agar
konsumen menjadi lebih nyaman dalam melakukan kegiatan memilih dan membeli produk
yang dicarinya. Hal ini secara tidak langsung akan berdampak pada peningkatan omset
penjualan.

Direktorat Pembinaan SMK | 2014

5


Gambar 4

- Penempatan produk elektronik

Selain itu, tata barang yang baik akan mampu meminimalkan potensi pencurian dari
tangan-tangan jahil. Bagi para pemilik toko elektronik, desain tata letak produk yang
dipajang dengan konsep tertentu dapat menjadi salah satu daya tarik bagi para calon
konsumen.
Nah, bagaimanakah cara penataan barang-barang di toko elektronik agar terlihat baik dan
terkesan rapi? Berikut disajikan beberapa kiat yang bisa anda terapkan:
1.

Atur Peletakan Produk Elektronik Berdasarkan Jenis dan Mereknya
Jika di toko elektronik anda menjual beraneka macam produk dari berbagai produsen
/vendor, maka barang-barang yang anda pajang di toko anda sebaiknya
dikelompokkan berdasarkan jenis produk serta mereknya, misal kelompok lemari es,
televisi, mesin cuci, sound system, dan sebagainya. Pengaturan ini akan membuat
pengunjung toko anda lebih mudah mengetahui inventaris produk elektronik yang anda
jual.


2.

Perhatikan Kombinasi Warna
Mungkin ini adalah hal yang cukup sederhana dan jarang kita perhatikan. Peletakan
barang-barang elektronik yang juga disusun berdasarkan komposisi warna fisiknya
juga akan mempengaruhi image desain toko anda di mata para konsumen. Misalnya
di dalam toko anda terdapat puluhan produk lemari es yang beraneka macam warna.
Jika anda meletakkannya tanpa memperhatikan kelompok warnanya (misal kelompok

Direktorat Pembinaan SMK |2014

6

Penataan Barang Dagangan

warna gelap dan terang), maka akan membuat kesan suasana berantakan atau kurang
rapi.
3.


Pengaturan Barang secara Vertikal
Untuk menyiasati ruang toko yang sempit, kita biasanya membutuhkan lemari-lemari
pajangan atau menyusun produk-produk elektronik secara vertikal. Dalam penyusunan
secara vertikal, letakkan barang yang berukuran besar paling bawah, diikuti kelompok
produk berukuran medium, dan yang paling atas adalah ukuran terkecil. Kelompok
produk elektronik di bawah akan menjadi penopang produk di atasnya. Selain itu,
pengaturan ini akan membuat kesan ruangan tetap terasa lega.

4.

Meja Kasir untuk Promosi dan Extra Sale
Meja kasir maupun meja tempat melayani konsumen harus dimaksimalkan untuk
membantu promosi bisnis anda, misalnya dengan menaruh brosur atau business card
anda. Selain itu, di sekitar area meja kasir tersebut sebaiknya anda pajang produkproduk mini maupun produk penunjang bagi barang elektronik utama anda. Misalnya
ketika seorang konsumen tengah melakukan pembayaran untuk pembelian produk
DVD Player, maka sembari menunggu proses transaksi selesai, ia biasanya akan
melihat-lihat di area kasir tersebut. Pada rentang waktu itulah bisa tercipta peluang
penjualan ekstra dengan cara memajang produk-produk penunjang lainnya, misal
pembersih disc, kaset dvd, sarung dvd, dan sejenisnya.


5.

Bagian Depan Jangan Dibiarkan Kosong
Pada bagian depan toko anda sebaiknya jangan terlalu banyak ruang kosong. Hal ini
akan memberi kesan bahwa isi toko anda kurang lengkap. Pajanglah produk-produk
yang sedang menjadi hit/populer. Meskipun para calon konsumen sedang tidak
membutuhkan produk populer tersebut, tetapi hal ini akan membangkitkan rasa
penasaran mereka, sehingga semakin memperbesar peluang terjadinya transaksi.

Direktorat Pembinaan SMK | 2014

7

Pahami 10 Keinginan Pelanggan

Memiliki jumlah pelanggan yang melimpah adalah tujuan setiap pebisnis. Melalui
pelanggan-pelanggan

tersebutlah,


usaha

yang

dijalankan

akan

dapat

berputar

menghasilkan profit yang diharapkan. Namun untuk membuat calon konsumen atau para
pelanggan jatuh hati dan setia dengan produk bisnis yang kita tawarkan merupakan
pekerjaan yang besar, apa lagi ditambah dengan strategi para kompetitor yang lebih agresif.
Oleh karena itu, mengetahui dan memenuhi apa yang konsumen inginkan adalah langkah
awal dalam menggapai kesuksesan tersebut.
Menurut riset yang dilakukan oleh The Rain Group dengan meneliti dan mempelajari
lebih dari 700 transaksi B2B (business to business), diperoleh simpulan bahwa ada
beberapa hal yang menyebabkan seorang konsumen memilih penjual A daripada penjual
B atau C dan seterusnya. Pemilihan tersebut karena konsumen meresa terpenuhi
keinginannya. Lalu, apa saja keinginan-keinginan konsumen tersebut? Berdasarkan
simpulan yang dikutip dari inc.com, inilah 10 hal yang umumnya diinginkan oleh seorang
konsumen kepada sang penjual:
1. Sungguh-sungguh Ingin Didengarkan
Konsumen akan merasa senang bila ia diperhatikan dan apa yang diucapkannya
sungguh-sungguh didengar dan dipahami oleh sang penjual. Ketika anda telah
menjalin komunikasi, maka segalanya adalah tentang si konsumen, bukan lagi tentang
diri anda (seller). Artinya, saat itu yang dipikirkan adalah bagaimana memberikan
konsumen informasi yang jelas dan memuaskan, bukan berpikir bagaimana untuk
membuatnya tertarik dengan produk bisnis anda, karena dengan hal tersebut para
konsumen akan beransumsi bahwa anda benar-benar menghargai dirinya, dan tidak
semata-mata berusaha menjerat dirinya untuk membeli produk yang ditawarkan.
Tindakan ini merupakan sebuah bentuk investasi non-real jangka panjang.

Direktorat Pembinaan SMK |2014

8

Penataan Barang Dagangan

2. Ingin Diberikan Ide, Inspirasi dan Perspektif Baru
Beberapa calon konsumen mendatangi usaha anda karena terjebak dalam masalah
dan kebutuhan tertentu yang perlu dibantu. Ketika anda mampu memberikan mereka
gagasan baru atau perspektif menarik yang terkait dengan produk bisnis yang anda
tawarkan, maka mereka pasti lebih memilih anda.
3. Keinginan Berkolaborasi
Secara sederhana, ketika konsumen berencana untuk membeli sesuatu, mereka
menginginkan si penjual bukan hanya semata-mata menjual produknya, tetapi
berharap juga si penjual terintegrasi dengan dirinya dalam mencapai kesuksesan dari
produk yang dibelinya.
4. Mengerti Apa yang Menjadi Kebutuhan Mereka
Pada poin ini, bukan hanya mengenai solusi antara kebutuhan konsumen dengan
produk yang cocok. Namun, konsumen lebih menginginkan apakah produk yang akan
dibeli tersebut punya pengaruh lain yang positif, misalnya terhadap kesehariannya,
orang-orang di sekitarnya, dan sebagainya. Jika anda mampu menjelaskan hal
tersebut, maka daya tarik produk bisnis anda lebih besar.
5. Yakin
Jika si penjual masih ragu dengan produk yang ditawarkannya, lalu bagaimana
mungkin para konsumen akan mau memilih produk tersebut. Jadi, para konsumen
tertarik dengan seller yang memiliki keyakinan diri bahwa produk yang dijualnya
tersebut benar-benar bagus.
6. Mampu Membantu Konsumen Menghindari Kesalahan
Dalam keputusan transaksi suatu bisnis, tentu terdapat berbagai kendala atau pun
masalah

yang

akan

mungkin

timbul

dikemudian

hari.

Para

konsumen

menginginkan seller bisa mengedukasi dan membantunya untuk menghindari hal
tersebut.

Direktorat Pembinaan SMK | 2014

9

7. Menyusun dan Memberi Solusi yang Menarik
Para pelanggan mengharapkan penjual memiliki keterampilan dasar dalam penjualan
yang mampu menghadirkan solusi terbaik untuk diterapkan, sehingga produk yang
dibelinya tidak sia-sia.
8. Berhubungan Secara Personal dengan Penjual
Para pelanggan juga menginginkan jalinan ikatan yang baik dengan sang penjual.
Kedua pihak harus terdapat rasa saling percaya dan menjaga kepercayaan tersebut.
9. Komunikasi yang Simple
Para pelanggan tidak menyukai penjual yang berputar-putar atau bertele-tele dalam
menjelaskan produk, harga, diskon, dan sebagainya, apa lagi diungkapkan dengan
tutur yang rumit. Pelanggan menginginkan hal yang praktis, termasuk dalam
komunikasi dua arah yang mudah dipahami.
10. Mendapatkan Nilai Produk yang Terbaik
Poin ke 10 ini terkait dengan prinsip ekonomi. Para pelanggan menginginkan apa yang
dibelinya tersebut adalah yang terbaik ketimbang di tempat-tempat lain. Artinya apa
yang telah dibelinya memang pantas dengan nilai uang yang harus ia keluarkan.

Hal yang Menyebabkan Produk Anda Kurang Laku
Keuntungan merupakan misi utama
dalam menjalankan sebuah bisnis.
Untuk

memperoleh

keuntungan

tersebut, maka volume penjualan
produk adalah syarat utamanya.
Sebagai seorang pengusaha, tentu
ada

perasaan

sumringah

jika

produk bisnisnya sangat laku di
pasaran. Namun, mengupayakan
hal tersebut bukanlah pekerjaan

Gambar 3. 4 - Grafik Produk yang Tidak Laku

yang mudah.

Direktorat Pembinaan SMK |2014

10

Penataan Barang Dagangan

Ada banyak faktor yang membuat produk yang ditawarkan tersebut menjadi laku atau
tidak di pasaran. Jika volume penjualan produk usaha anda cenderung menunjukkan
kinerja yang tidak memuaskan, mungkin salah satu penyebabnya ada di bawah ini:
1.

Terlalu Mahal
Harga menjadi salah satu poin utama yang dipertimbangkan oleh konsumen. Memang
dengan mematok harga tinggi, tentu margin keuntungan bisnis anda menjadi lebih
besar. Namun dampaknya adalah volume penjualan yang lebih sedikit karena jumlah
konsumen yang rendah. Jika produk anda masih kurang laku, maka penurunan harga
jual patut anda pertimbangkan.

2.

Kurang Promosi
Meskipun produk usaha anda sangat bagus, namun bila hanya sedikit orang yang
mengetahuinya, maka omzet penjualan anda takkan menunjukkan peningkatan. Oleh
karena itu, kegiatan pengenalan produk (advertising) menjadi bagian penting dalam
marketing bisnis anda. Anda bisa memilih berbagai media promosi (periklanan) yang
umum dilakukan oleh para pengusaha, seperti televisi, surat kabar, brosur, spanduk,
pamflet, atau lewat media online.

3. Kalah Bersaing
Hal lain yang menjadi penyebab kurang gregetnya penjualan produk usaha anda
adalah karena tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dari para kompetitor.
Mungkin kualitas produk anda sangat rendah, mungkin produk anda tidak memiliki
sesuatu yang istimewa, atau mungkin juga strategi penjualan anda tidak sehebat para
pesaing anda. Jadi coba cermati bagaimana cara para kompetitor mengungguli bisnis
anda.
4. Produk Kurang Jelas
Kurangnya informasi yang mendetail serta minimnya pemahaman konsumen terhadap
produk yang anda tawarkan bisa menjadi faktor penyebab rendahnya volume
penjualan. Mungkin para konsumen kurang tertarik dengan produk anda karena tidak
mempunyai gambaran yang jelas. Oleh karena itu, anda harus memberi informasi yang
jelas dan edukasi yang benar kepada para konsumen tentang produk usaha anda, baik

Direktorat Pembinaan SMK | 2014

11

yang menyangkut fungsi produk, cara pakai, manfaat yang didapat, harga jual dan
sebagainya. Informasi

tersebut

bisa

disampaikan

saat

melakukan

promosi,

advertising, atau dicantumkan pada kemasannya.
5. Proses Transaksi yang Rumit
Sesuatu yang rumit biasanya akan selalu ditinggalkan orang. Misalnya transaksi online
cenderung masih rendah karena prosesnya yang sulit terutama bagi kalangan
menengah ke bawah. Oleh karena itu, upayakan agar proses transaksi (jual-beli) yang
dilakukan konsumen lebih simpel.
6. Jalur Penjualan yang Minim
Bagaimana cara anda menjual produk bisnis anda? Lewat toko, jemput bola,
menggunakan bantuan agen, atau juga melalui media internet? Semakin banyak cara
yang anda tempuh, tentu akan membuat peluang penjualan produk menjadi lebih
besar. Jika hanya mengandalkan satu cara, bahkan caranya masih kurang efektif,
maka dipastikan produk tersebut kurang laku di pasaran.
7. Belum Memiliki Pangsa Pasar
Walaupun produk yang anda tawarkan sangat menarik dan istimewa, namun jika
pangsa pasarnya belum ada, maka dijamin tidak akan laku. Misalnya anda membuka
usaha laundry di suatu wilayah pedesaan, dan ternyata masyarakat di sana lebih
senang mencuci di sungai, maka produk jasa anda tidak akan laku. Oleh karena itu,
mencermati pangsa pasar dan segmennya pada suatu wilayah adalah hal yang wajib
dilakukan sebelum memutuskan memulai usaha.
8. Citra Usaha yang Buruk
Hal lain yang menyebabkan sebuah produk kurang laku di pasaran adalah image buruk
yang melekat pada produk ataupun perusahaan yang memproduksinya. Misalnya
penjualan mobil merek X atau kosmetik A sangat rendah karena faktor keamanannya
masih diragukan konsumen. Maka para pebisnis wajib membangun citra yang bagus,
baik yang menyangkut kualitas produknya atau pun kredibilatas perusahaannya.

Direktorat Pembinaan SMK |2014

12

Penataan Barang Dagangan

9. Services yang Tidak Memuaskan
Sebagai ujung tombak bagi bisnis anda, maka penempatan personalia pada bagian
pemasaran dan pelayanan konsumen (customer service) harus dilakukan dengan
cermat. Bila konsumen merasa kurang puas dengan service yang diberikan oleh
perusahaan anda, maka lambat laun produk usaha anda akan menghadapi masa
paceklik.
10. Salah Sasaran
Hal terakhir yang menyebabkan lesunya penjualan produk usaha anda adalah karena
salah sasaran, misalnya segmen yang diincar tidak sesuai dengan fungsi produk atau
target wilayah pemasaran tidak membutuhkan produk yang anda tawarkan. Jika anda
menjual pakaian seksi (misal rok mini), manakah sasaran yang lebih prospektif: remaja
gaul atau remaja pesantren? Tentu anda dapat menjawabnya. Oleh karena itu,
sebelum meluncurkan produk, maka hal penting yang harus dilakukan adalah
melakukan riset pasar dan menentukan target konsumen. Hal tersebut berguna dalam
memastikan bisnis anda tidak salah dalam melangkah.
Melakukan Administrasi Pergudangan
(mengelompokan berdasarkan departemennya)
1.

2.

Prosedur penyimpanan barang:


Mengelompokan golongan barang(food)



Mengelompokan sub golongan barang(minuman)



Mengelompokan jenis barang/bentuk(susu)



Mengelompokan merk/cap dagang(bendera)



Mengelompokan article(komposisi,cara penyajian)

Hal yang harus di perhatikan dalam rangka memelihara persediaan barang dagang:


Sifat barang



Memeberi penerangan yanag cukup di dalam gudang



Mengatur suhu



Menjaga kebersihan barang



Menyediakan alat pengawasan

Direktorat Pembinaan SMK | 2014

13



3.

Membuat laporan

Perlunya administrasi gudang: sebagai pengendali masuk keluarnya barang dan
keadaan barang,dapat mengetahui produk mana yang paling lakudengan melihat
catatan volume produk keluar masuk

4.

Dasar dalam melakukan administrasi pergudangan:
a.

Barang dari bagian receiving/ekspedisi

b.

Purchase order

c.

Faktur :barang yang di terima suplier di terima oleh petugas receiving kemudian di
cek silang berdasarkan po yang di keluarkan devisi buyer. Pengecekan di lakukan
dengan cara memeberikan tanda check list pada po di bagian :tanggal permintaan
barang,kuantitas barang dan keadaan fisik barang

5.

Sistem administrasi prosedur pengeluaran barang yang dapat di gunakan dalam
mencatata persediaan barang dagangan:
a.

Sistim pencatatn secara terus menerus
Perpetual system atau sistem baku, merupakan sistem pencatatan persediaan
barang yang di lakukan secara terus menerus

b.

Sistem pencatatan secara periodik
Dalam sistem pencatatan barkala,setiap terjadi transaksi penjualan pencatatanya
addalah sebesar penjualan tersebut sehingga ada penerimaan uang / piutang

6.

Persediaan barang dagangan dapat di lakukan dengan menggunakan beberapa
metode:


Metode FIFO (First In First Out)
Barang dagangan yang pertama masuk ke gudang adalah barang dagangan yang
pertama akan keluar dari gudang



Metode LIFO(Last In Last Out)
Barang dagangan yang terakhir masuk ke gudang berati yang pertama di
keluarkian dari gudang



Average cost(AC)

Direktorat Pembinaan SMK |2014

14

Penataan Barang Dagangan

Metode ratarata/WAC(Weight Average Cost) yang barati barang dagangan yang
akan di keluarkan dari gudang berdasarkan garga ratarata
7.

Administrasi Barang
Untuk mengontrol keluar masuk barang cara mengadministrasikan data barang
dagangan memasukan data kedalam elmen sbb:
a.

Nama barang

b.

Saldo awal

c.

Barang masuk

d.

Barang keluar

e.

Saldo akhir, baik secara fisik maupun yang tertera pada kartu

f.

Validitas nilai barang plus/minus

Direktorat Pembinaan SMK | 2014

Daftar Pustaka

15

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, “Manajemen Bisnis Ritel, Kedai dan Konsultan Ritel Anda”, Jakarta, 2000.
Atep Adya Barata, 2001, Paket Keahlian Penjualan, Penerbit : ARMICO, Bandung.
Buchari Alma, 2004, Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa, cetakan kelima, edisi revisi ,
Penerbit : Alfabeta, Bandung.
Basu Swastha, dan T. Hani Handoko, 2008, Manajemen Pemasaran, Analisa Perilaku konsumen,
edisi pertama, cetakan keempat, Penerbit : BPFE, Yogyakarta.
Bustiner Irving, , Irwin-Homewood, Illinois, “Basic Retailing” : 1986.
Devi Puspitasri Buku BSE Penjualan DEPDIKNAS 2008
Fandy,tjiptono.(1997), Total Quality service.Yogyakarta:penerbit Andi.
Golden, Lawrence, W. Zimmerman, Donald A., “Effective Retailing”, Second Edition, Houghton Miflin
Company, Boston, 1986.
Heizer Render, 2004, “Principles of Operations Management”, 5e, Prentice Hall, Inc., NJ.Kotler,
Philip 2008, Manajemen Pemasaran. Jilid 2, Penerbit : PT Macanan Cemerlang, Jakarta.
Reid , R & Sanders, N.R., 2002,” Operations Management an Integrated Approach” 4th Ed., John
Wiley & Sons, Inc., NJ.
Kotler, Philip, 2007. Manajemen Pemasaran Jilid 1 : Edisi 12 Bahasa Indonesia dari Printice-Hall.
Jakarta: Prenhallindo.
Kotler, Philip, 2007. Manajemen Pemasaran Jilid 2 : Edisi 12 Bahasa Indonesia dari Printice-Hall.
Jakarta: Prenhallindo.
Swastha BDH Basu, Drs. MBA. Manajemen Pemasaran Modern Edisi kedua, 1990, Liberty,
Jogjakarta
W.J. STANTON, yang dialihbahasakan oleh Alma dalam bukunya “manajemen Pemasaran dan
Pemasaran Jasa” (2005:139)

Direktorat Pembinaan SMK |2014

16

Penataan Barang Dagangan

Pustaka Web
alfanvkri.blogspot.com
www.google.com/search?q=contoh+barang+solutary+produc
http://www.slideshare.net/yyudhanto/teori-display-komunikasi-pemasaran
http://nurulita-15211414.blogspot.com
http://nadya-nandy.blogspot.com
https://www.google.com/#q=penataan+horizontal
http://riofernandeslpm4.wordpress.com/2013/02/27/istilah-istilah-dalam-menata-produk
http://suryaafrilian.blogspot.com/2010/11/memonitoring-penataan-atau-dispay.html
https://pemasaransmkn1udanawu.wordpress.com/2014/08/12/materi-kd-1-menata-barangdagangan-c3-pemasaran-smk-kurikulum-2013

klik saya di:

falahyu.wordpress.com
dapatkan jurnal penelitian Falah Yu, bahan ajar dan artikel

Direktorat Pembinaan SMK | 2014