MAKALAH Tentang Pembelajaran Bahasa Ingg

MAKALAH
Tentang Pembelajaran Bahasa Inggris Melalui
Metode Membaca

Di susun oleh:

M. AFIF IMADUL HAQ

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SUNAN
AMPEL SURABAYA
2014

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur hanya kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang
hanya kepada-NYA-lah, kita harus menghambakan diri. Shalawat serta salam semoga
tercurahkan kepada Nabi kita, Muhammad SAW., keluarga serta sahabatnya dan akhirnya

kepada kita sebagai umat yang tunduk terhadap ajaran yang di bawanya.
Saya merasa lega dan bahagia karena dapat menyelesaikan tugas yang telah di berikan
oleh pembimbing mata kuliah fisafat pendidikan, Arbaiyah Ys. dengan tema “Cabang-Cabang
Ilmu Filsafat” sesuai dengan waktu yang telah di rencanakan, dan semoga makalah ini ilmunya
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Saya mengucapkan banyak terimakasih telah membaca makalah saya, dan mohon maaf
bila ada kesalahan kata-kata saya dalam membuat makalah ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surabaya, 25 September 2014

M. Afif Imadul Haq
D95214110

DAFTAR ISI
1. Kata
Pengantar
................................................................................................................................................
i
2. Daftar

Isi
................................................................................................................................................
ii
3. BAB I : Pendahuluan
A. Latar
Belakang
..........................................................................................................................................
1
B. Rumusan
Masalah
..........................................................................................................................................
1
4. BAB II : Pembahasan
A. Pengertian
Filsafat
..........................................................................................................................................
2
B. Pengertian
filsafat
menurut

para
ahli
..........................................................................................................................................
3
C. Pengertian
filsafat
menurut
individu
..........................................................................................................................................
5
D. Pengertian pendidikan ……………………………………………………………….
..........................................................................................................................................
5
E. Pengertian
pendidikan
menurut
para
ahli
..........................................................................................................................................
6

F. Pengertian
pendidikan
menurut
individu
..........................................................................................................................................
7
5. BAB III : Penutup

A. Kesimpulan
..........................................................................................................................................
8
6. Daftar
Pustaka
................................................................................................................................................
9

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, salah satu tujuan pembelajaran Bahasa
Inggris di sekolah adalah mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris

dalam bentuk lisan maupun tertulis. Kemampuan berkomunikasi ini meliputi mendengarkan
(listening), berbicara (speaking), membaca (reading) dan menulis (writing). Kemampuan
membaca

merupakan

salah

satu

standar

kemampuan

dalam Bahasa Inggris yang harus dicapai pada semua jenjang pendidikan, termasuk di jenjang
Sekolah Dasar. Melalui kemampuan membaca diharapkan siswa mampu membaca dan
memahami teks bacaan dengan kecepatan yang memadai.

Pada pembelajaran bahasa inggris, membaca bagi pemula dirasa sulit. Kesulitan tersebut antara
lain disebabkan penguasaan kosa kata dan tata bahasa, serta panjangnya teks yang membuat

minat membaca menjadi menurun, selain itu kurangnya waktu yang diberikan dalam membaca
teks bahasa inggris saat pembelajaran di kelas juga mempengaruhi proses pemahaman teks.
Kemampuan membaca siswa sekolah di tingkat Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah
(SD/MI) saat ini memiliki kecenderungan rendah. Lemahnya kemampuan membaca siswa
SD/MI ditengarai karena lemahnya pembelajaran Bahasa Inggris, khususnya pembelajaran
membaca.
Mengingat pentingnya peranan Bahasa Inggris itu, maka pelajaran Bahasa Inggris di
sekolah-sekolah sudah selayaknya mejadi perhatian yang sangat besar oleh pihak sekolah.

Selama ini sebagian besar pendapat yang dikemukakan oleh para murid, bahwa mata pelajaran
Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran yang sulit bahkan menakutkan bagi mereka, tidak
jarang siswa yang bolos tidak masuk pada pelajaran ini. Disisi lain terkadang murid hanya
bersikap pasif saat belajar bahasa inggris, dalam arti duduk, diam dan tanpa tahu apa yang
sedang dipelajari. Oleh karena itu perlu ditelusuri penyebab siswa memiliki hambatan dalam
mempelajari mata pelajaran Bahasa Inggris.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas , maka fokus masalah yang akan di bahas dalam
makalah ini ialah
1. Apakah metode fonik ?
2. Metode apa yang di pakai dalam mengajar bahasa inggris ?

3. Bagaimana cara meningkatkan ketrampilan membaca dalam bahasa inggris ?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Mengenal Metode Fonik
1.

Metode Fonik
Membaca dan menulis tidak dapat diperoleh tanpa seorang guru untuk mengajarinya. Guru
itu bisa ayah, ibu, kakak, gurunya atau siapa saja. Jika tidak ada orang yang mengajarkan bahwa
ini huruf “ a “ atau baca bukunya, maka kita tidak akan pernah bisa membaca. Belajar membaca
tidak serumit dan seberat yang kita perkirakan. Belajar bisa juga dengan bermain agar menjadi
aktivitas yang dirindukan oleh anak. Ketika membaca yang kita baca adalah simbol bunyi atau
lambang bunyi yang disebut dengan huruf. Kemampuan mengenali simbol sudah dilakukan anak
sejak usia dini. Sekitar umur 1,5 tahun anak sudah dapat menunjuk jenis mobil yang sama yang
seperti dipakai oleh ayahnya atau mengenali simbol restoran cepat saji yang sering ia kunjungi.
Ini terjadi karena simbol atau lambang tadi menarik hati dan mengesankan anak, sehingga mudah
diingat oleh anak.

2. Pengertian Metode Fonik

Metode fonik merupakan salah satu metode mengajar membaca yang berkaitan dengan
bunyi. Prinsip-prinsip metode fonik antara lain:
 Setiap huruf mempunyai nama dan bunyi
 Nama huruf tidak selalu sama dengan huruf
 Satu huruf dapat mewakili banyak bunyi
Metode fonik mengajarkan anak membaca sebagai berikut:

 Dari unsur terkecil di mulai dari huruf yanf di susun menjadi suku kata, kata dan kalimat sehingga
meningkatkan ketepatan dalam mengeja dan menulis. Hal ini akan mempengaruhi penulisan dan
cara membacanya.
 Melatih pengucapan bunyi-bunyi dalam bahasa inggris yang tidak ada dalam bahasa indonesia
sehingga tidak teradi kesalahan pengucapan.
Bunyi Dalam Bahasa Inggris
Fonem / ae /

Disesuaikan Penutur Bahasa Indonesia
Fonem / e /

Bag, pan, mat, sat, bat
Fonem / v /


Beg,pen,met,set,bet
Fonem / f /

van
Fonem / g /, / d /, / b / di akhir kata

fan
Fonem / k /, / t /, / p / di akhir kata

Bag, bad, cab
Dua konsonan di akhir kata

Back, bat, cap
Satu konsonan di akhir kata / n /

/ nk /, / nd /, / nt /

Sing, hen, pen


Sink, hand, pant
 Huruf dalam bahasa inggris bisa mempresentasikan lebih dari satu bunyi sehingga akan
membingungkan anak. Contoh:
Membaca “ cat “ = “ si – ei – ti .......kaet “
Membaca “ bug “ = “ bi – yu – ji .....bag “
 Fonik memberikan dasar untuk aktivitas berbahasa lanjutan, seperti pada kegiatan membaca
pemahaman. Anak tidak akan kebingungan jika ada fonem yang berubah dalam perkataan yang
hampir mirip, karena sudah mendapat dasar yang kuat. Misalnya :
Snow dengan show
Policeman dengan policemen
Reader dengan rider

 Tidak membuat anak bingung karena bunyi yang diajarkan sama dengan yang di baca
3. Metode Fonik Easy Reader
Dalam bahasa inggris sebuah huruf dapat melambangkan beberapa bunyi.Hal ini menjadikan
pelajaran membaca bahasa inggris tidak mudah. Contoh:
Huruf

Bunyi yang di tampilkan pada


Contoh kata

kata-kata pendek

A

/ ae /

Apple, ant, rag, sad, pad

/ ei / jika bertemu vokal i atau y

Rage, said, made, paid,
pay

C

/ ol / jika bertemu duo l

Ball, call, hall, tall, fall

/ a / jika bertemu huruf R
/ k / jika bertemu huruf a, o, u

Car, star, far, sharp, dark
Car, cap, cat, cut, cup

/ s / jika bertemu i, e

City, circus, cent, cement

/ tj / jika bertemu h di awal kata

Chair, chalk, chick

/ k / jika bertemu h di tengah Orchid, archive

I

kata
/i/

Ink, hill, pin

/ ai / jika bertemu konsonan + e

Site, tile

/ e / jika bertemu r

Shirt, skirt

B. Metode dalam mengajar bahasa Inggris
1. Metode Alami (Natural Method)
Metode alami (Natural Method) disebut demikian karena dalam proses belajar, siswa
dibawa ke alam seperti halnya pelajaran bahasa ibu sendiri. Dalam pelaksanaannya metode ini

tidak jauh berbeda dengan metode langsung (direct) dimana guru menyajikan materi pelajaran
langsung dalam bahasa asing tanpa diterjemahkan sedikitpun.Ciri Metode Natural ini antara lain
urutan pelajaran mula-mula diberikan melalui menyimak/mendengarkan (listening) baru
kemudian percakapan (speaking), membaca (reading) menulis atau (writing). Pelajaran disajikan
mula-mula memperkenalkan kata-kata yang sederhana yang telah diketahui oleh anak didik,
kemudian memperkenalkan benda-benda mulai dari benda-benda yang ada di dalam kelas,
dirumah dan luar kelas. Alat peraga dan kamus yang dapat digunakan sewaktu-waktu sangat
diperlukan, misalnya untuk menjelaskan dan mengartikan kata-kata sulit dalam bahasa asing dan
memperbanyak perbendaharaan kata-kata atau memperkaya Vocabulary sebagai syarat utama
menguasai bahasa asing. Oleh karena kemampuan dan kelancaran membaca dan bercakap-cakap
sangat diutamakan dalam metode ini .
Kebaikan metode ini antara lain pada tingkat lanjutan metode ini sangat efektif, karena
setiap individu siswa dibawa ke dalam suasana lingkungan sesungguhnya untuk aktif
mendegarkan dan menggunakan percakapan dalam bahasa asing. Pengajaran membaca dan
bercakap-cakap dalam bahasa asing sangat diutamakan. Pengajaran menjadi bermakna dan
mudah diserap oleh siswa, karena setiap kata dan kalimat yang diajarkan memiliki konteks
(hubungan) dengan dunia (kehidupan sehari-hari) siswa/anak didik.
Segi kekurangan metode ini antara lain siswa merasa kesulitan belajar apabila belum
memiliki bekal dasar bahasa asing terutama pada pada tingkat-tingkat pemula, sehingga
penggunaan pemakaian bahasa asli siswa tidak dapat dihindari. Dengan demikian tujuan semua
dari metode ini untuk membaca dan bercakap-cakap selalu dalam bahasa asing sulit diterapkan
secara murni, tapi harus diterapkan secara konsekuen. Guru haruslah seorang yang aktif

berbicara di dalam bahasa asing tersebut, barulah murid-muridnya akan mampu pula aktif di
dalam belajar (praktek) bahasa.
2. Metode Practice – Theory
Belajar bahasa asing lebih mengutamakan praktek, lalu diiringi dengan teori (tata bahasa).
Jadi disini yang dipentingkan adalah bagaimana siswa atau anak didik dapat mampu berbahasa
asing itu secara praktis bukan teoritis. Oleh sebab itu pengajaran harus diarahkan pada
kemampuan komunikatif atau percakapan, sedangkan gramatika dapat diajarkan sambil lalu saja.
Pada tingkat-tingkat awal materi pelajaran dapat dipilih dan diterapkan pada hal-hal yang
sederhana, apakah itu lewat percakapan sehari-hari yang ada hubungannya dengan dunia sekolah
anak didik atau lingkungan rumah tangga dan masyarakat lebih luas atau dapat pula
menyebutkan rincian nama-nama benda sebagai dasar pembentukan bahasa percakapan.
Kelebihan-kelebihan Metode Practice-Theory siswa memperoleh ketrampilan langsung
dalam berbahasa asing dan siswa merasa tidak dipusingkan oleh aturan-aturan atau kaidahkaidah gramatikal karena pelajaran gramatikal hanya diajarkan sambil lalu.
Kekurangan-kekurangan Metode Practice Theory yaitu memerlukan guru yang betul-betul
mahir dan aktif berbahasa asing. Pada tingkat-tingkat dasar (awal) metode ini masih sulit
diterapkan karena perbendaharaan kata dan bahasa anak didik masih terbatas, bahkan terasa
kaku. Guru harus memperbanyak menghafalkan pola-pola kalimat yang baik kepada muridmurid.
3. Metode Membaca (Reading Method)
Metode membaca (reading method) yaitu metode yang menyajikan materi pelajaran
dengan cara lebih dulu mengutamakan membaca, yakni guru mula-mula membacakan topiktopik bacaan, kemudian diikuti oleh siswa. Tapi kadang-kadang guru dapat menunjuk langsung

anak didik untuk membacakan pelajaran tertentu lebih dulu, dan tentu siswa lain memperhatikan
dan mengikutinya.
Teknik metode membaca (reading method) ini dapat dilakukan dengan cara guru langsung
membacakan materi pelajaran dan siswa disuruh memperhatikan/mendengarkan bacaan-bacaan
gurunya dengan baik, setelah itu guru menunjuk salah satu diantara siswa untuk
membacakannya, dengan jalan berganti-gantian (bergiliran).
Setelah masing-masing siswa mendapat giliran membaca, maka guru mengulangi bacaan
itu sekali lagi dengan diikuti oleh semua siswa, hal ini terutama pada tingkat-tingkat pertama,
lalu kemudian guru mencatatkan kata-kata sulit atau baru yang belum diketahui siswa di papan
tulis untuk dicatat di buku catatan untuk memperkaya perbendaharaan kata-kata dan begitulah
selanjutnya, hingga selesai topik-topik yang telah ditetapkan/ditentukan. Kebaikan Metode
Membaca (Reading Method) jika dibandingkan dengan metode-metode lain, maka metode ini
memiliki segi kelebihan, antara lain:


Siswa dapat dengan lancar membaca dan memahami bacaan-bacaan berbahasa asing dengan
fasih dan benar.



Siswa dapat menggunakan intonasi bacaan bahasa asing sesuai dengan kaidah membaca yang
benar.



Tentu saja dengan pelajaran membaca tersebut siswa diharapkan mampu pula menerjemahkan
kata-kata atau memahami kalimat-kalimat bahasa asing yang diajarakan, dengan demikian
pengetahuan dan penguasaan bahasa anak menjadi utuh.
Kekurangan metode membaca (Reading Method) yakni pada metode membaca ini, untuk
tingkat-tingkat pemula terasa agak sukar diterapkan, karena siswa masih sangat asing untuk
membiasakan lidahnya, sehingga kadang-kadang harus terpaksa untuk berkali-kali menuntun dan

mengulang-ulang kata dan kalimat yang sulit ditiru oleh lidah siswa yang bukan dari bahasa
asing yang sedang diajarkan. Dan dengan demikian metode ini relatif banyak menyita waktu.
Dilihat dari segi penguasaan bahasa, metode reading lebih menitikberatkan pada
kemampuan siswa untuk mengucapkan atau melafalkan kata-kata dalam kalimat-kalimat bahasa
asing yang benar dan lancar. Adapun arti dan makna kata dan kalimat kadang-kadang kurang
diutamakan. Pengajaran sering terasa membosankan, terutama apabila guru yang mengajarkan
tidak simpatik/metode diterapkan secara tidak menarik bagi siswa. Dari segi tensi suarapun
kadang cukup menjenuhkan karena masing-masing guru dan siswa terus-menerus membaca
topik-topik pelajaran.
C. Meningkatkan Ketrampilan Membaca Dalam Bahasa Inggris
Ketrampilan membaca dalam bahasa inggris memang merupakan ketrampilan yang bersifat
pasif tetapi tidak kalah penting dengan ketrampilan lain dalam upaya penguasaan ketrampilan
berbahasa, sehingga guru dituntut untuk dapat membimbing siswa-siswanya agar dapat
memahami wacana dengan baik. Keterampilan membaca Bahasa Inggris diklasifikasikan ke
dalam beberapa kategori, dan kali ini akan diulas empat kategori spesifik, di antaranya
skimming dan scanning, serta inferences dan conclusion. Kedua keterampilan awal dapat
digunakan untuk membaca suatu teks atau artikel secara cepat. Keterampilan ini sangat
bermanfaat saat kita menjalankan tes yang memiliki banyak bacaan dengan waktu ujian yang
terbatas. Dua keterampilan berikutnya berguna untuk memahami kalimat secara mendalam, dan
berhubungan dengan perkiraan dan arti yang tersembunyi. Keterampilan ini membutuhkan
kemampuan Bahasa Inggris yang lebih mendalam. Ketrampilan membaca dalam bahasa inggris
antara lain:

 Skimming
Keahlian untuk memahami konteks akan suatu paragraf secara keseluruhan membutuhkan
keterampilan khusus yang disebut dengan skimming. Umumnya keterampilan ini dimulai dengan
membaca suatu teks secara sepotong, yang di mana potongan tersebut merupakan awal dan akhir
kalimat pada setiap paragraf. Mengapa awal dan akhir kalimat paragraf ? Karena biasanya
konten utama dari suatu paragraf terletak pada awal dan akhir paragraf. Begitu juga sebuah
artikel, untuk memahami isi general artikel tersebut, dapat diperkirakan melalui paragraf awal
dan akhir. Contoh lain ketika kita membaca sebuah opini atau essay. Kita sebaiknya memakai
skimming untuk menyimpulkan isi dari teks.
 Scanning
Mencari rincian seperti tanggal, atau nama tokoh tanpa perlu memahami isi teks secara
keseluruhan disebut dengan scanning. Lebih sederhana dibanding keterampilan sebelumnya,
pembaca tidak perlu memahami isi teks, hanya perlu mencari rincian informasi yang dibutuhkan
secara spesifik. Tidak berdasarkan letak kalimat dalam paragraf, melainkan berdasarkan kata
kunci. Jika kata kunci adalah ‘tanggal’ maka pembaca akan mencari bentuk angka dan bulan
dalam seluruh teks tanpa perlu membaca kata selebihnya. Contoh paling sederhana dari teknik
ini adalah saat kita mencari nomor telepon di buku telepon. Kita akan menggerakkan mata
menuju nama yang diinginkan beserta nomor teleponnya. Atau saat kita membaca teks lowongan
kerja, tentu yang akan kita cari hanya nama perusahaan, alamat, dan syarat-syarat pelamar.
 Inferences
Inferensi merupakan perkiraan-perkiraan yang tak ternyatakan pada suatu kalimat atau paragraf.
Jika kita melihat langit berawan gelap, maka inferensi kita akan jatuh seputar ‘akan hujan

sebentar lagi’, ‘harus mempersiapkan payung’, ‘sudah sore’, ‘ada gerhana matahari’ dan lain
sebagainya.
 Conclusion
Konklusi merupakan hasil inferensi yang paling tepat dan jelas, dan terkadang konklusi
dapat diambil dari pernyataan yang sudah ada, hanya dirangkai dengan kalimat yang berbeda,
contohnya, ‘terdapat ragam budaya di Indonesia’, maka konklusinya ‘dapat ditemukan berbagai
macam adat istiadat di Indonesia.’

BAB III KESIMPULAN
 Ketika membaca yang kita baca adalah simbol bunyi atau lambang bunyi yang disebut dengan
huruf. Metode fonik merupakan salah satu metode mengajar membaca yang berkaitan dengan
bunyi.

 Metode mengajar dalam bahasa inggris yaitu metode alami ( natural method ), metode practicetheory dan metode reading ( reading method ).

 Cara meningkatkan ketrampilan membaca dalam bahasa inggris anatara lain :
 Skimming
 Scanning
 Inference
 Conclusion

DAFTAR PUSTAKA
Simon greenall, Diana pye, Pembelajaran English, 2005, Kanisius: Jakarta
Tarigan,henry Guntur, Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa, 1985, Angkasa: Bandung
Rahim, Farida, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, 2011, Bumi Aksara: Jakarta
Flood, J. & Lapp, D. 1989. Reading Comprehension Instruction: Research on Teaching Specific Aspects
of the English Language Arts Curriculum
Nunan, D. 1991. Language Teaching Methodology: A Textbook for Teachers. New York: Prentice
Hall.
Herlina, Easy Reader Metode Cepat dan Mudah Belajar Membaca Bahasa Inggris, 2009, Kawah
Media, Jakarta