Analisis Dan Kualitatif Dan Karbohidrat

Analisis Kualitatif Karbohidrat
Anisah Alviah, Eulis Saftitri, Hamidah Nur, Irsan Luthfan, Nuri Purwanti, dan Siti Nurmilah
Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri
Universitas Pendidikan indonesia
1. ABSTRACT
The purpose of this research is to know and to see carbohydrates, sugar reductor, and sugar
catosa from some soluable liquid. Testing methods that implemented are Molisch Test, Barfoed
Test, Benedict Test, and Selliwanof Test. The soluable liquid that used in the test is a soluable
liquid of Glucose, Fructose, Starch, Lactose, Sucrose and Maltose 1%. At Molisch Test, soluable
liquid contained carbohydrates characterized with appearance of a purple ring between the two
soluable liquid. At Barfoed Test, soluable liquid contained carbohydrates characterized with
appearance of sludge colored of red orange. At Benedict Test, soluable liquid contained
carbohydrates characterized with appearance of sludge colored of red brick. And at Selliwanof
Test, soluable liquid contained carbohydrates characterized with appearance of red color. At
Molisch Test, the fastest reaction and most intense color are from Lactose soluable liquid. At
Barfoed Test, the result is Sucrose. At Benedict Test, the results are Glucose and Fructose. At the
Selliwanof Test, the outcome is Sucrose. All of the test results show that all of tested soluable
liquid are contain carbohydrates.
1. ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan melihat adanya karbohidrat, gula
pereduksi, serta gula ketosa dari beberapa larutan. Metode pengujian yang dilaksanakan adalah

Uji Molisch, Uji Barfoed, Uji Benedict, dan Uji Selliwanof. Larutan yang digunakan dalam
pengujian adalah larutan glukosa, fruktosa, amilum, laktosa, sukrosa, dan maltosa 1%. Pada uji
molisch larutan mengandung karbohidrat dengan ditandai oleh timbulya cincin berwarna ungu
diantara kedua larutan, uji barfoed ditandai dengan adanya endapan warna merah oranye, uji
benedict ditandai dengan endapan warna merah bata, dan uji selliwanof ditandai dengan
munculnya warna merah. Pada uji molisch larutan yang paling cepat reaksinya dan yang paling
pekat warnanya adalah larutan laktosa, pada uji barfoed yaitu sukrosa, pada uji benedict yakni
glukosa dan fruktosa, dan pada uji seliwanof adalah sukrosa. Hasil pengujian menunjukkan
bahwa semua larutan yang diujikan mengandung karbohidrat.

2. PENDAHULUAN
Kehidupan sehari-hari kita melakukan aktivitas, baik yang telah merupakan kebiasaan seperti
mandi, berjalan, makan dan sebagainya. Untuk melakukan aktivitas tersebut kita membutuhkan

energi, energi yang diperlukan ini kita peroleh dari bahan makanan. Bahan makanan itu pada
umumnya mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia yaitu karbohidrat, protein dan
lemak.
Kedudukan karbohidrat sangatlah penting pada manusia dan hewan tingkat tinggi lainnya karena
merupakan sumber energi utama. Ada beberapa karbohidrat yang dikenal dalam kehidupan
sehari-hari, baik yang berperan fungsional dalam proses metabolisme maupun sebagai

pembangun struktur. Amilum dan pati, selulosa, glikogen, gula atau sukrosa dan glukosa
merupakan beberapa senyawa karbohidrat yang penting dalam kehidupan manusia.
Untuk pengujian kandungan karbohidrat secara kualitatif dalam bahan pangan diantaranya
adalah uji Molisch, uji Benedict, uji Barfoed, dan uji Seliwanoff. Uji Molisch dilakukan dengan
mencampurkan larutan Molisch dengan larutan pekat. Dan apabila hasilnya postif maka akan
terbentuk cincin berwarna ungu pada batas antara kedua lapisan.
Uji Benedict dilakukan untuk membuktikan adanya gula pereduks, larutan uji dicampurkan
dengan pereaksi Benedict kemudian dipanaskan. Apabila hasil positif maka akan terbentuk
endapan berwarna biru kehijauan, merah, atau kuning tergantung kadar gula pereduksi yang ada.
Uji Barfoed dilakukan untuk memnedakan monosakarida dengan disakarida. Uji ini dilakukan
dengan mencampurkan larutan sampel dengan larutan Barfoed lalu dipanaskan. Apabila hasil
positif mengandung monosakarida maka larutan akan menghasilkan endapan berwarna merah
bata.
Uji Seliwanoff dilakukan untuk membuktikan adanya ketosa (fruktosa). Uji ini dilakukan dengan
mencampurkan larutan sampel dengan larutan Seliwanoff
3. METODA PERCOBAAN
ALAT DAN BAHAN
Peralatan yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi tabung reaksi, neraca analitik, pipet tetes,
pipet volumetric, gelas ukur, heater, panic, dan kompor.
Sampel yang digunakan dalam kegiatan ini terdiri dari larutan glukosa, fruktosa, amilum,

laktosa, sukrosa, dan maltose 1 %. Bahan untuk keperluan analisis terdiri larutan molisch, asam
sulfat pekat, larutan barfoed, larutan benedict, dan larutan selliwanof.

METODE
Uji Molisch

1. Sebanyak 2 ml karbohidrat ditambah 2 tetes larutan molisch. Campurkan larutan hingga
homogeny.
2. Melalui dinding tabung reaksi yang dimiringkan, kemudian teteskan 5 ml asam sulfat
pekat hingga timbul “ cincin “ diantara kedua larutan tersebut.
Uji Barfoed
1. 2 ml karbohidrat ditambah 3 ml larutan barfoed
2. Panaskan semua tabung dalam penangas air selama 15 menit
3. Amati hasilnya mana yang memberikan endapan
Uji Benedict
1. 1ml larutan karbohidrat ditambah 5 ml larutan benedict lalu diaduk.
2. Tempatkan semua tabung dalam air mendidih
3. Diamkan selama 5 menit, perhatikan tabung- tabung yang mana yang memberikaN
endapan merah bata
Uji Selliwanof

1. 1 ml karbohidrat ditambah 2 ml larutan selliwanof
2. Tempatkan dalam penangas air, sampai timbul warna merah
3. Amati hasilnya mana yang memberikan warna merah
SKEMA KERJA
Uji Molisch

Uji Barfoed

Uji Selliwanof

Uji Benedict

4. HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
No.

Uji

Bahan
Glukosa


Fruktosa

Laktosa

Maltosa

Sukrosa

Amilum

1.

+++

++

+++

+


+

+++

**
++

**
+

***
+

***

***
++

**


*

*
++

*

Uji Molisch

2.

Uji Barfoed

3.

Uji Selliwanof




+++

4.


**
+++


**
+++



++

+


***

++

Uji Benedict


***

***

**

*

**

Keterangan
***

: Sangat pekat


+++

: Sangat cepat

**

: Pekat

++

: Cepat

*

: Kurang pekat

+

: Kurang/ Lambat


PEMBAHASAN


Uji Molisch

Uji Molisch digunakan untuk menguji karbohidrat dalam sampel-sampel uji yang telah
disediakan namun tidak spesifik. Sampel tersebut dicampurkan dengan pereaksi Molisch dan
ditambah H2SO4. Prinsip uji Molisch ialah suatu pembentukan furfural atau turunan-turunan dari
karbohidrat yang didehidratasi oleh suatu asam pekat. Dalam percobaan kami dengan
menggunakan sampel laktosa dan amilum yang dilakukan penambahan H2SO4(p) yang berfungsi
untuk menghidrolisis ikatan pada kedua sakarida tersebut untuk menghasilkan furfural. Lalu
dibatas kedua cairan tersebut akan terbentuk warna ungu karena terjadi reaksi kondensasi. Reaksi
positif ditandai dengan munculnya cincin ungu di purmukaan antara lapisan asam dan lapisan
sampel, sedangkan warna hijau menunjukkan reaksi negatif. Berdasarkan percobaan, semua
senyawa uji hasilnya positif. Ini menunjukkan bahwa semua senyawa uji mengandung
karbohidrat.


Barfoed

Uji barfoed digunakan untuk membedakan monosakarida dari disakarida. Pereaksi barfoed
bersifat asam lemah dan hanya diredusi oleh monosakarida. Prinsip uji Barfoed ialah pereaksi
Barfoed juga mereduksi ion Cu2+ menjadi Cu+. Uji ini termasuk uji spesifik. Karbihidrat
direduksi pada suasana asam dengan menambahkan fosfomolibdat. Senyawa uji yang
membentuk endapan merah bata adalah monosakarida sedangkan yang tidak membentuk

endapan merah bata (larutan berwarna biru) adalah disakarida (Kusharto 1992). Berdasarkan
percobaan laktosa merupakan disakarida dan amilum merupakan pati yaitu polisakarida serta
hasil uji ini sesuai dengan literatur.


Uji Benedict

Uji benedict menggunakan prinsip bahwa larutan CuSO4 dalam suasana alkali akan bereaksi
dengang gula yang mempunyai gugus aldehida sehingga cupri oksida (CuO) tereduksi menjadi
Cu2O yang berwarna merah bata. Gugus aldehida merupakan gugus yang menyusun mono
sakariga glukosa, galaktosa, manosa, dan xilosa. Gugus aldehid terdapat pada sampel glukosa,
laktosa, maltosa, dan sukrosa. Hasil positif ditunjukan oleh semua sampel kecali amilum. Namun
pada pengujian fruktosa diperoleh hasil positif terkait dengan tidak terdapatnya gugus aldehid
pada monosakarida fruktosa, hal ini dapat disebabkan kesalahan teknis pada saat pengujian atau
sampel yang digunakan telah tercampur dengan bahan lain yang mengandung gugus aldehid.


Uji Selliwanof

Uji selliwanof menggunakan prinsip fruktosa dengan asam kuat akan mengalami dehidrasi
dengan membentuk 4 hydroksi metilfurfural. Bila ditabahkan recosinol akan berkondensasi
membentuk persenyawaan yang berwarna merah. Hasil pengujian menunjukkan hasil positif
pada sampel fruktosa dengan kecepatan reaksi cepat dan sukrosa dengan kecepatan reaksi sangat
cepat. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat monosakarida fruktosa pada sampel yang positif

5. KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Karbohidrat dengan zat tertentu akan menghasilkan warna tertentu jika direksikan dengan
beberapa larutan penguji yang bereaksi dengan zat tersebut. Pada uji molisch akan terbentuk
wana violet (cincin). Uji barfoed menguji monosakarida yang akan direduksi oleh reagen berfoed
yang bersifat asam yang menyebabkan kekuatan hidrolisis menurun dan tidak dapat mereduksi
disakarida. Uji benedict menguji gula yang mengandung gugus aldehida dengan membentuk
warna merah bata akibat reduksi CuO menjadi Cu2O. Uji selliwanof menguji kandungan fruktosa
dengan adanya proses dehidrasi dan penambahan recosinol yang kemudian berkondensasi
membentuk persenyawaan merah bata.
SARAN
Pada saat pengujian menggunakan molisch, penambahan asam pekat H2SO4seharusnya dilakukan
dalam ruang asam dengan sangat hati-hati karena larutan yang digunakan tergolong beracun dan
berbahaya. Penggunaan pipet yang berbeda saat mengambil sampel maupun reagen sangat
membantu ketepatan dan menghidari tercampurnya sampel lain atau reagen lain.

6. DAFTAR PUSTAKA
Wahyuni, Septi . 2014. Macam-macam Uji Karbohidrat. http://septiiwahyuni.blogspot.com.
Diakses tanggal 13 Oktober 2015
Kumalasari, Evi. 2012. Laporan Praktikum Uji Karbohidrat.
https://kumalasarievhy.wordpress.com. Diakses tanggal 13 Oktober 2015
Kusharto. 1992.Analisa Kualitatif Karbohidrat.www.library.USU.id. Diakses pada tanggal 13
Oktober 2015

Poedjiadi, Anna dan Supriyanti, F.M. Titin. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia (UI-Press).

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

Dominating Set Dan Total Dominating Set Dari Graf-Graf Khusus

5 80 24

Integrated Food Therapy Minuman Fungsional Nutrafosin Pada Penyandang Diabetes Mellitus (Dm) Tipe 2 Dan Dislipidemia

5 149 3