Analisis SWOT tentang Review Business Mo
Analisis SWOT tentang Review Business Model dan Daya
Saing Industri Agribisnis
Muhammad Adnan Latief
1401154138
1. Latar Belakang
Menurut Hudori (2014), kontribusi sektor Abribisnis dalam perekonomian
Nasional hanya 13,70% dari Gross Domestic Product (GDP) di tahun 2011. Ini masih
sangat kecil bila dibandingkan dengan pekerja di bidang sektor agribisnis sebesar 42
Juta dari total populasi sebesar 215 juta. Sedangkan pada tahun 2012 menyumbang
14,4% atau naik 5,1%. Dengan demikian sangatlah wajar apabila pemerintah
menempatkan sektor pertanian menjadi salah satu primadona dalam memacu
pembangunan nasional. Peran serta dan konstribusi masyarakat pertanian baik di dalam
negeri maupun di luar negeri diberikan ruang dan kesempatan yang luas untuk
mendorong laju pembangunan nasional. Kondisi perkembangan dan partisipasi
masyarakat dalam pembangunan sektor pertanian melalui penanaman modal dalam
kurun waktu sejak pasca krisis ekonomi, hingga saat ini, telah menunjukan kinerja yang
cukup baik dan cenderung meningkat terutama untuk penanaman modal melalui
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA).
PT Astra Agro Lestari adalah perusahaan di bidang industri perkebunan yang
berada di Indonesia. Pada mulanya perusahaan tersebut hanya menangani perkebunan
ubi kayu, kemudian mengembangkan tanaman karet, dan sampai saat ini perusahaan
tersebut menangani budidaya kelapa sawit yang dberada di Provinsi Riau. Dan sampai
saat ini sudah tersebar di Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
Permasalahan yang dialami oleh PT Astra Agro Lestari ini adalah menurunnya
jumlah keuntungan mereka dibanding tahun sebelumnya (laporan keuangan tahun
2012). Dengan ini akan dianalisis SWOT dari business model canvas perusahaan
tersebut agar dapat diberikan alternatif solusidari masalah tersebut dan bagaimana
prospek perusahaan di masa mendatang.
2. Tinjauan Pustaka
2.1. Daya Saing
Menurut Anggadwita, dkk (2016), strategi kompetitif adalah aktivitas untuk
memunculkan daya saing di setiap persaingan unit bisnis perusahaan. Kelangsungan
hidup perusahaan dipengaruhi oleh implementasi dari tujuan dan kebijakan strategi.
Kelangsungan hidup perusahaan dapat dilihat dari bagaimana mereka mampu untuk
menghadapi persaingan dengan para kompetitornya. Perusahaan dituntut untuk bisa
berinovasi dalam menjaga kelangsungan hidup dari sebuah perusahaan. Persaingan
sebenarnya baik bagi perusahaan, karena dengan adanya persaingan yang sehat setiap
perusahaan akan berinovasi. Dengan demikan kualitas produk dari perusahaan dan
para pesaingnya akan terlahir dengan baik. dengan begitu, perusahaan dengan para
pesaingnya akan mencoba untuk selalu melakukan yang terbaik dan memberikan yang
terbaik.
2.2. Business Model Canvas
Menurut Osterwalder dan Pigneur (2010). Definition of business model is a
business model describes the rationale of how an organization creates, delivers, and
captures value. Bisnis model kanvas sendiri memiliki 9 blok yang menjadi komponen
utamanya. Yaitu, costumer segment, value proportions, customer relationship,
channels, revenue stream, key resource, key activities, key partners, dan cost structure.
Costumer segment, menggambarkan sekumpulan orang atau organisasi yang
menjadi target utama yang akan dilayani oleh perusahaan.
Value Proportions, nilai apa yang akan diberikan atau ditawarkan oleh perusahaan
kepada costumer segment.
Costumer Relationship, hubungan yang dibangun oleh perusahaan bersama
dengan costumer segment.
Channels, bagaimana sebuah perusahaan berkomunikasi dengan costumer
segment nya. Ini juga bisa menjadi titik sentuh costumer segment kepada
perusahaan.
Revenue Stream, bagaimana perusahaan mendapatkan pendapatn. Pendapatan
disini tidak hanya dari penjualan produk tetapi juga dari beberapa faktor lain.
Key Resource, menjelaskan tentng suber daya utama yang dibutuhkan oleh
perusahaan agar bisnisnya dapat berjalan.
Key Activities, menjelaskan tentang aktivitas apa saja yang dilakukan perusahaan
untuk menjalankan bisnisnya.
Key partners, siapa saja yang menjadi mitra usaha dari sebuah perusahaan.
Suppliers juga termasuk dalam key partners.
Cost Structure, menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
mengoperasikan dan menjalankan model bisnisnya.
2.3. SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
Menurut Sora N, dari sebuah website (diakses tanggal 30 Oktober 2017) .
Definisi analisis SWOT yang lainnya yaitu sebuah bentuk analisa situasi dan juga
kondisi yang bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran). Analisa ini menempatkan
situasi dan juga kondisi sebagai sebagai faktor masukan, lalu kemudian dikelompokkan
menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang perlu diingat baik-baik oleh para
pengguna analisa ini, bahwa analisa SWOT ini semata-mata sebagai suatu sebuah
analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi, dan bukan
sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang bagi permasalahan
yang sedang dihadapi.
Strength
Analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu
organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini
adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan-kekuatan dan
kelemahan di bandingkan dengan para pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan
tersebut unggul di dalam teknologinya, maka keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk
mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan juga kualitas yang
lebih maju.
Weakness
Analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari
suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Merupakan cara menganalisis
kelemahan di dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi yang menjadi kendala yang
serius dalam kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.
Opportunities
Analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatu
organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi
dimasa depan. Cara ini adalah untuk mencari peluang ataupun terobosan yang
memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang di masa yang
akan depan atau masa yang akan datang.
Threats
Analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus
dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam
faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi
yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman tersebut akan
menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa sekarang maupun
masa yang akan datang.
3. Pembahasan
3.1. Analisis BMC
Berikut ini adalah pemetaan Busines Model Canvas dari perusahaan PT Astra
Agro Lestasi
Gambar 1. Gambar Business Model Canvas dari PT. Astra Agro Lestari Tbk
Key Partner
1.
2.
3.
4.
Luas
Areal
Tanam 212.622
Ha dan Inti
60.372
Ha
plasma
Memiliki 26 unit
PKS
dengan
kapasitas olah
1.236
ton
TBS/Jam serta 8
unit
KCP
dengan
kapasitas olah
920 ton PK/hari.
Dukungan
Teknologi
Informasi dalam
pengelolaan
perkebunan,
SDM
serta
sumber
daya
perusahaan
lainnya.
Dukungan
keuangan yang
kuat.
Key Activities
1.
2.
3.
4.
Greenpeace
RSPO
ISPO
GAPPKI
Key Resource
1.
2.
3.
4.
Pelestarian
lingkungan
dengan
AGC,
GPP, BCP, dan
EPEP
Melalui komite
audit, melakukan
audit GCG
Komisaris
dan
direksi
melakukan
komunikasi
sesuai
dengan
GCG
Pengembangan
SDM
melalui
pelatihan
dan
pemberian
penghargaan
ALEXA
Value Proportion
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Inovasi
untuk
meningkatkan
produktivitas
Intensivikasi
melalui pemuliaan
benih.
Reduksi
biaya
melalui optimisasi
sumberdaya
organik
GCG
Produk CPO dan
PK
yang
berkualitas
Posisi
finansial
yang kuat
Market share dan
market
growth
yang pesat
Penanaman karet
sebagai
bagian
strategi
pertumbuhan
Customers Relationship
1.
2.
3.
4.
Pemerintah RI
Pemda
LSM
DII
Channels
1.
2.
3.
4.
Pasar
modal/saham,
bursa komoditi
Media elektronik
Media cetak
e-Commerce
Costumers Segment
1.
2.
3.
4.
Industri
lokal/global
berbasis produk
kelapa sawit
Investor modal
Hotel dan restoran
Industri
rumah
tangga.
5.
Pemberdayaan
masyarakat
sekitar
Cost Structure
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Revenue Stream
Biaya langsung
Biaya administratif dan umum
Biaya penjualan
Biaya pendanaan
Biaya pengembangan plasma
Biaya rugi usaha
Biaya pajak penghasilan
Biaya pajak pertambahan nilai
Biaya pajak bumi dan bangunan
Biaya pajak pungutan ekspor
1.
2.
3.
4.
Penjualan produk CPO dan PK
Penjualan produk turunan CPO dan PK (Stearin, Olein, Fatty
Acid, Oleochemicals)
Laba penjualan saham
Penjualan CPO melalui bursa komoditif pasar global
Sumber : Hudori (2014)
3.2. Analisis SWOT
Berikut ini adalah pemetaan analisis SWOT perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk
yang diambil dari Business Model Canvas perusahaan tersebut.
Tabel 1. Pengelompokan SWOT dari analisis BMC.
Strength
Opportunity
Produk CPO dan PK yang
Pengelolaan insudtri hilir
berkualitas
Penjualan CPO dalam komoditi
Finansial yang kuat
Luas areal tanam 212.622 Ha
pasar global
plasma
Penjualan produk turunan CPO
dan PK (Stearin, Olein, Fatty
Teknologi
Informasi
Acid, Oleochemicals)
dalam
pengelolaaan perkebunan
Weakness
Threat
Biaya operasional dan beban lain
Permintaan yang fluktuatif
yang cukup banyak
Pajak yang besar
Kebijakan Pemerintah
Biaya
pemeliharaan
dan
peremajaan
Sumber : Hudori (2014)
Strengths
Kekuatan dari perusahaan ini yaitu mereka memiliki lahan yang luas,
finansial yang bagus, produk Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK)
yang bagus. Kepemilikan lahan yang luas dalam sektor agribisnis merupakan
modal yang sangat bagus. Dan semua itu didukung dengan adanya teknologi
informasi dalam pengelolaan perkebunan, SDM dan sumber daya lainnya yang
membuat perusahaan tersebut semakin efektif dalam melakukan kegiatan
produksi.
Weaknesses
Biaya perawatan yang mahal atau banyak. Ditunjukkan dengan adanya
beberapa macam biaya yang harus dikeluarkan. Terutama biaya langsung atau
biaya operasional yang ditujukan agar mendapatkan profit yang tinggi. Hal ini
disebabkan karena kebutuhan investasi yang tinggi, diantaranya, peremajaan
tanaman, peremajaan mesin dan alat dan unit unit yang masih belum beroprasi
secara ekonomis. Dengan beberapa biaya tersebut mungkin perusahaan dapat
menggunakan alternatif metode kebutuhan investasi yang berbeda, agar dapat
menekan biaya yang dialokasikan untuk biaya tersebut.
Oportunity
Pengembangan industri hilir yang sebenarnya bisa membantu
menambah pemasukan perusahaan jika diorganisir dengan baik dan efektif.
Perusahaan seharusnya bisa memanfaatkan limbah produksi kelapa sawit untuk
bisa di daur ulang dan bisa menjadi nilai tambahan. Limbah kelapa sawit dapat
dimanfaatkan untuk biogas atau pakan ternak. Juga kerja sama secara global
yang membuat permintaan akan semakin luas dan membuka jaringan baru. Hal
ini dibuktikan dari pendapatan CPO di bursa komoditi pasar global yang masih
sedikit.
Threats
Permintaan domesti yang fluktuatif. Karena permintaan para pelanggan
masih dipengaruhi oleh harga yang ada di pasaran. Dengan begini permintaan
akan tidak seimbang dengan penawarannya. Perusahaan harus tetap produksi,
dikarenakan tandan buah segar (TBS) yaitu zat organik yang harus diolah.
Sehingga hasil produksi akan terus bertambah tanpa bisa dipengaruhi oleh
permintaan pasar. Ditambah lagi dengan adanya biaya pajak bumi, dimana
perusahaan yang bergerak dibidang agribisnis tentu sangat erat kaitannya
dengan areal lahan perkebunan. Mungkin perusahaan bisa mencoba pasar
global, atau memasarkan produk mereka ke seluruh dunia. Karena jika
permintaan pasar di Indonesia sedang tidak menentu, perusahaan tidak perlu
khawatir jika produk mereka sudah dapat bersaing di pasar global yang
jaringannya lebih besar dan luas. Sehingga mereka tidak terlalu bergantung
pada pasar nasional.
4. Kesimpulan
PT Astra Agro Lestari sebaiknya secara perlahan mencoba untuk bermain di
bursa komoditi pasar global. Dengan demikian mereka akan mempunyai pasar yang
lebih luas lagi dan hal tersebut akan memperlancar arus produksi barang. Agar hasil
produksi tidak terlalu lama berada di gudang yang berakibat pada bertambahnya biaya
operasional dll. Dengan modal bibit yang bagus dan area produksi yang luas, yang
memungkinkan untuk dapat memperoleh produk yang banyak dengan kualitas baik, PT
Astra Agro Lestari seharusnya mampu untuk bersaing di pasar global.
5. Refrensi
Hudori, M. (2015). Review Business Model dan Daya Saing Industri Agribisnis.
Malikussaleh Industrial Engineering Journal. Vol. 4, No.1:56-61
Sora, N. (2015). http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-analisisswot-dan-manfaatnya.htm, aktif dari 2014, diakses tanggal 30 Oktober 2017
Anggadwita. G, Amani, H. U. S. N. I, Saragih R, & Alamanda. D. T,
Competitive Strategy of Creative Application Content in the ASEAN Economic
Community: Software Development using SWOT Analysis in Indonesia.
Osterwalder A, & Pigneur. (2010). Business Model Generation : A Handbook
for Visionaries, Game Changers, and Challangers.
Saing Industri Agribisnis
Muhammad Adnan Latief
1401154138
1. Latar Belakang
Menurut Hudori (2014), kontribusi sektor Abribisnis dalam perekonomian
Nasional hanya 13,70% dari Gross Domestic Product (GDP) di tahun 2011. Ini masih
sangat kecil bila dibandingkan dengan pekerja di bidang sektor agribisnis sebesar 42
Juta dari total populasi sebesar 215 juta. Sedangkan pada tahun 2012 menyumbang
14,4% atau naik 5,1%. Dengan demikian sangatlah wajar apabila pemerintah
menempatkan sektor pertanian menjadi salah satu primadona dalam memacu
pembangunan nasional. Peran serta dan konstribusi masyarakat pertanian baik di dalam
negeri maupun di luar negeri diberikan ruang dan kesempatan yang luas untuk
mendorong laju pembangunan nasional. Kondisi perkembangan dan partisipasi
masyarakat dalam pembangunan sektor pertanian melalui penanaman modal dalam
kurun waktu sejak pasca krisis ekonomi, hingga saat ini, telah menunjukan kinerja yang
cukup baik dan cenderung meningkat terutama untuk penanaman modal melalui
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA).
PT Astra Agro Lestari adalah perusahaan di bidang industri perkebunan yang
berada di Indonesia. Pada mulanya perusahaan tersebut hanya menangani perkebunan
ubi kayu, kemudian mengembangkan tanaman karet, dan sampai saat ini perusahaan
tersebut menangani budidaya kelapa sawit yang dberada di Provinsi Riau. Dan sampai
saat ini sudah tersebar di Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
Permasalahan yang dialami oleh PT Astra Agro Lestari ini adalah menurunnya
jumlah keuntungan mereka dibanding tahun sebelumnya (laporan keuangan tahun
2012). Dengan ini akan dianalisis SWOT dari business model canvas perusahaan
tersebut agar dapat diberikan alternatif solusidari masalah tersebut dan bagaimana
prospek perusahaan di masa mendatang.
2. Tinjauan Pustaka
2.1. Daya Saing
Menurut Anggadwita, dkk (2016), strategi kompetitif adalah aktivitas untuk
memunculkan daya saing di setiap persaingan unit bisnis perusahaan. Kelangsungan
hidup perusahaan dipengaruhi oleh implementasi dari tujuan dan kebijakan strategi.
Kelangsungan hidup perusahaan dapat dilihat dari bagaimana mereka mampu untuk
menghadapi persaingan dengan para kompetitornya. Perusahaan dituntut untuk bisa
berinovasi dalam menjaga kelangsungan hidup dari sebuah perusahaan. Persaingan
sebenarnya baik bagi perusahaan, karena dengan adanya persaingan yang sehat setiap
perusahaan akan berinovasi. Dengan demikan kualitas produk dari perusahaan dan
para pesaingnya akan terlahir dengan baik. dengan begitu, perusahaan dengan para
pesaingnya akan mencoba untuk selalu melakukan yang terbaik dan memberikan yang
terbaik.
2.2. Business Model Canvas
Menurut Osterwalder dan Pigneur (2010). Definition of business model is a
business model describes the rationale of how an organization creates, delivers, and
captures value. Bisnis model kanvas sendiri memiliki 9 blok yang menjadi komponen
utamanya. Yaitu, costumer segment, value proportions, customer relationship,
channels, revenue stream, key resource, key activities, key partners, dan cost structure.
Costumer segment, menggambarkan sekumpulan orang atau organisasi yang
menjadi target utama yang akan dilayani oleh perusahaan.
Value Proportions, nilai apa yang akan diberikan atau ditawarkan oleh perusahaan
kepada costumer segment.
Costumer Relationship, hubungan yang dibangun oleh perusahaan bersama
dengan costumer segment.
Channels, bagaimana sebuah perusahaan berkomunikasi dengan costumer
segment nya. Ini juga bisa menjadi titik sentuh costumer segment kepada
perusahaan.
Revenue Stream, bagaimana perusahaan mendapatkan pendapatn. Pendapatan
disini tidak hanya dari penjualan produk tetapi juga dari beberapa faktor lain.
Key Resource, menjelaskan tentng suber daya utama yang dibutuhkan oleh
perusahaan agar bisnisnya dapat berjalan.
Key Activities, menjelaskan tentang aktivitas apa saja yang dilakukan perusahaan
untuk menjalankan bisnisnya.
Key partners, siapa saja yang menjadi mitra usaha dari sebuah perusahaan.
Suppliers juga termasuk dalam key partners.
Cost Structure, menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
mengoperasikan dan menjalankan model bisnisnya.
2.3. SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
Menurut Sora N, dari sebuah website (diakses tanggal 30 Oktober 2017) .
Definisi analisis SWOT yang lainnya yaitu sebuah bentuk analisa situasi dan juga
kondisi yang bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran). Analisa ini menempatkan
situasi dan juga kondisi sebagai sebagai faktor masukan, lalu kemudian dikelompokkan
menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang perlu diingat baik-baik oleh para
pengguna analisa ini, bahwa analisa SWOT ini semata-mata sebagai suatu sebuah
analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi, dan bukan
sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang bagi permasalahan
yang sedang dihadapi.
Strength
Analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu
organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini
adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan-kekuatan dan
kelemahan di bandingkan dengan para pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan
tersebut unggul di dalam teknologinya, maka keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk
mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan juga kualitas yang
lebih maju.
Weakness
Analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari
suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Merupakan cara menganalisis
kelemahan di dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi yang menjadi kendala yang
serius dalam kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.
Opportunities
Analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatu
organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi
dimasa depan. Cara ini adalah untuk mencari peluang ataupun terobosan yang
memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang di masa yang
akan depan atau masa yang akan datang.
Threats
Analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus
dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam
faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi
yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman tersebut akan
menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa sekarang maupun
masa yang akan datang.
3. Pembahasan
3.1. Analisis BMC
Berikut ini adalah pemetaan Busines Model Canvas dari perusahaan PT Astra
Agro Lestasi
Gambar 1. Gambar Business Model Canvas dari PT. Astra Agro Lestari Tbk
Key Partner
1.
2.
3.
4.
Luas
Areal
Tanam 212.622
Ha dan Inti
60.372
Ha
plasma
Memiliki 26 unit
PKS
dengan
kapasitas olah
1.236
ton
TBS/Jam serta 8
unit
KCP
dengan
kapasitas olah
920 ton PK/hari.
Dukungan
Teknologi
Informasi dalam
pengelolaan
perkebunan,
SDM
serta
sumber
daya
perusahaan
lainnya.
Dukungan
keuangan yang
kuat.
Key Activities
1.
2.
3.
4.
Greenpeace
RSPO
ISPO
GAPPKI
Key Resource
1.
2.
3.
4.
Pelestarian
lingkungan
dengan
AGC,
GPP, BCP, dan
EPEP
Melalui komite
audit, melakukan
audit GCG
Komisaris
dan
direksi
melakukan
komunikasi
sesuai
dengan
GCG
Pengembangan
SDM
melalui
pelatihan
dan
pemberian
penghargaan
ALEXA
Value Proportion
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Inovasi
untuk
meningkatkan
produktivitas
Intensivikasi
melalui pemuliaan
benih.
Reduksi
biaya
melalui optimisasi
sumberdaya
organik
GCG
Produk CPO dan
PK
yang
berkualitas
Posisi
finansial
yang kuat
Market share dan
market
growth
yang pesat
Penanaman karet
sebagai
bagian
strategi
pertumbuhan
Customers Relationship
1.
2.
3.
4.
Pemerintah RI
Pemda
LSM
DII
Channels
1.
2.
3.
4.
Pasar
modal/saham,
bursa komoditi
Media elektronik
Media cetak
e-Commerce
Costumers Segment
1.
2.
3.
4.
Industri
lokal/global
berbasis produk
kelapa sawit
Investor modal
Hotel dan restoran
Industri
rumah
tangga.
5.
Pemberdayaan
masyarakat
sekitar
Cost Structure
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Revenue Stream
Biaya langsung
Biaya administratif dan umum
Biaya penjualan
Biaya pendanaan
Biaya pengembangan plasma
Biaya rugi usaha
Biaya pajak penghasilan
Biaya pajak pertambahan nilai
Biaya pajak bumi dan bangunan
Biaya pajak pungutan ekspor
1.
2.
3.
4.
Penjualan produk CPO dan PK
Penjualan produk turunan CPO dan PK (Stearin, Olein, Fatty
Acid, Oleochemicals)
Laba penjualan saham
Penjualan CPO melalui bursa komoditif pasar global
Sumber : Hudori (2014)
3.2. Analisis SWOT
Berikut ini adalah pemetaan analisis SWOT perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk
yang diambil dari Business Model Canvas perusahaan tersebut.
Tabel 1. Pengelompokan SWOT dari analisis BMC.
Strength
Opportunity
Produk CPO dan PK yang
Pengelolaan insudtri hilir
berkualitas
Penjualan CPO dalam komoditi
Finansial yang kuat
Luas areal tanam 212.622 Ha
pasar global
plasma
Penjualan produk turunan CPO
dan PK (Stearin, Olein, Fatty
Teknologi
Informasi
Acid, Oleochemicals)
dalam
pengelolaaan perkebunan
Weakness
Threat
Biaya operasional dan beban lain
Permintaan yang fluktuatif
yang cukup banyak
Pajak yang besar
Kebijakan Pemerintah
Biaya
pemeliharaan
dan
peremajaan
Sumber : Hudori (2014)
Strengths
Kekuatan dari perusahaan ini yaitu mereka memiliki lahan yang luas,
finansial yang bagus, produk Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK)
yang bagus. Kepemilikan lahan yang luas dalam sektor agribisnis merupakan
modal yang sangat bagus. Dan semua itu didukung dengan adanya teknologi
informasi dalam pengelolaan perkebunan, SDM dan sumber daya lainnya yang
membuat perusahaan tersebut semakin efektif dalam melakukan kegiatan
produksi.
Weaknesses
Biaya perawatan yang mahal atau banyak. Ditunjukkan dengan adanya
beberapa macam biaya yang harus dikeluarkan. Terutama biaya langsung atau
biaya operasional yang ditujukan agar mendapatkan profit yang tinggi. Hal ini
disebabkan karena kebutuhan investasi yang tinggi, diantaranya, peremajaan
tanaman, peremajaan mesin dan alat dan unit unit yang masih belum beroprasi
secara ekonomis. Dengan beberapa biaya tersebut mungkin perusahaan dapat
menggunakan alternatif metode kebutuhan investasi yang berbeda, agar dapat
menekan biaya yang dialokasikan untuk biaya tersebut.
Oportunity
Pengembangan industri hilir yang sebenarnya bisa membantu
menambah pemasukan perusahaan jika diorganisir dengan baik dan efektif.
Perusahaan seharusnya bisa memanfaatkan limbah produksi kelapa sawit untuk
bisa di daur ulang dan bisa menjadi nilai tambahan. Limbah kelapa sawit dapat
dimanfaatkan untuk biogas atau pakan ternak. Juga kerja sama secara global
yang membuat permintaan akan semakin luas dan membuka jaringan baru. Hal
ini dibuktikan dari pendapatan CPO di bursa komoditi pasar global yang masih
sedikit.
Threats
Permintaan domesti yang fluktuatif. Karena permintaan para pelanggan
masih dipengaruhi oleh harga yang ada di pasaran. Dengan begini permintaan
akan tidak seimbang dengan penawarannya. Perusahaan harus tetap produksi,
dikarenakan tandan buah segar (TBS) yaitu zat organik yang harus diolah.
Sehingga hasil produksi akan terus bertambah tanpa bisa dipengaruhi oleh
permintaan pasar. Ditambah lagi dengan adanya biaya pajak bumi, dimana
perusahaan yang bergerak dibidang agribisnis tentu sangat erat kaitannya
dengan areal lahan perkebunan. Mungkin perusahaan bisa mencoba pasar
global, atau memasarkan produk mereka ke seluruh dunia. Karena jika
permintaan pasar di Indonesia sedang tidak menentu, perusahaan tidak perlu
khawatir jika produk mereka sudah dapat bersaing di pasar global yang
jaringannya lebih besar dan luas. Sehingga mereka tidak terlalu bergantung
pada pasar nasional.
4. Kesimpulan
PT Astra Agro Lestari sebaiknya secara perlahan mencoba untuk bermain di
bursa komoditi pasar global. Dengan demikian mereka akan mempunyai pasar yang
lebih luas lagi dan hal tersebut akan memperlancar arus produksi barang. Agar hasil
produksi tidak terlalu lama berada di gudang yang berakibat pada bertambahnya biaya
operasional dll. Dengan modal bibit yang bagus dan area produksi yang luas, yang
memungkinkan untuk dapat memperoleh produk yang banyak dengan kualitas baik, PT
Astra Agro Lestari seharusnya mampu untuk bersaing di pasar global.
5. Refrensi
Hudori, M. (2015). Review Business Model dan Daya Saing Industri Agribisnis.
Malikussaleh Industrial Engineering Journal. Vol. 4, No.1:56-61
Sora, N. (2015). http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-analisisswot-dan-manfaatnya.htm, aktif dari 2014, diakses tanggal 30 Oktober 2017
Anggadwita. G, Amani, H. U. S. N. I, Saragih R, & Alamanda. D. T,
Competitive Strategy of Creative Application Content in the ASEAN Economic
Community: Software Development using SWOT Analysis in Indonesia.
Osterwalder A, & Pigneur. (2010). Business Model Generation : A Handbook
for Visionaries, Game Changers, and Challangers.