Makalah Keterampilan Proes Menulis. pdf

MAKALAH
KETERAMPILAN MENULIS
(Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Bahasa Indonesia MI/SD)

Dosen Pengampu:
Lilis Sumaryanti, M.Pd.I

Disusun Oleh:
Muh. Shodiqul Azmi

NIM. 16150236

Riska Vianto

NIM. 16150242

Irfan Soyfan E

NIM. 16150243


Muh. Galang Kuriawan

NIM. 16150244

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2017/2018

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menulis ialah sebuah kegiatan yang berupa penyampaian pesan
(gagasan, perasaan, atau informasi) secara tertulis kepada pihak lainya.
Banyak diantara generasi muda yang tidak tertarik kepada aktifitas menulis.
Dengan alasan tidak berbakat untuk menulis serta tidak tahu apa tujuan
menulis. Sehinga mereka tidak ikut berkontribusi dalam kegiatan tulis

menulis. Hal tersebut sebenarnya dipicu oleh pengalaman belajar yang
kurang baik. Lemahnya guru dalam berinovasi serta kekeliruan dalam belajar
menulis. Sehinga tumbuhlah perspektif di kalangan siswa bahwa menulis
adalah hal yang sulit dan memberatkan. Padahal kegiatan menulis tidaklah
sesulit yang dibayangkan. Tetapi menulis butuh latihan yang sering sehinga
kita terlatih dan akhirnya menjadi kebiasaan yang positif. Dengan demikian
kami sebagai pemakalah ingin membahas sedikit uraian tentang menulis baik
definisi, tujuan dan manfaat menulis, tahapan-tahapan dalam menulis, serta
care menumbuhkan kreatifitas dalam menulis.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud keterampilan menulis?
2. Apa tujuan dan manfaat dalam menulis?
3. Apa saja tahap-tahap dalam menulis?
4. Bagaimana cara menumbuhkan kreatifitas dalam menulis?
C. Tujuan Pembahasan
Dari rumusan masalah diatas dapat kita ketahuai tujuan pembahasan
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui maksud dari keterampilan menulis

2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dalam menulis
3. Untuk mengetahui tahap-tahap dalam menulis
4. Untuk mengetahui cara menumbuhkan kreatifitas dalam menulis
1

2

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Pengertian Keterampilan Menulis
Menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa. Dalam
pembagian kemampuan berbahasa, menulis selalu diletakkan paling akhir
setelah kemampuan menyimak, berbicara, dan membaca. Meskipun selalu
ditulis paling akhir, bukan berarti menulis merupakan kemampuan yang
tidak penting.
Dalam menulis

semua unsur keterampilan


berbahasa harus

dikonsentrasikan secara penuh agar mendapat hasil yang benar-benar baik.
Henry Guntur Tarigan (1986: 15) menyatakan bahwa menulis dapat diartikan
sebagai kegiatan menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan bahasa tulis
sebagai media penyampai.
Menurut Djago Tarigan dalam Elina Syarif, Zulkarnaini, Sumarno
(2009: 5) menulis berarti mengekpresikan secara tertulis gagasan, ide,
pendapat, atau pikiran dan perasaan. Lado dalam Elina Syarif, Zulkarnaini,
Sumarno (2009: 5) juga mengungkapkan pendapatnya mengenai menulis
yaitu: meletakkan simbol grafis yang mewakili bahasa yang dimengerti
orang lain.
Menulis dapat dianggap sebagai suatu proses maupun suatu hasil.
Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk
menghasilkan sebuah tulisan. Menurut Heaton dalam St. Y. Slamet (2008:
141) menulis merupakan keterampilan yang sukar dan kompleks.
Menurut Gebhardt dan Dawn Rodrigues (1989: 1) writing is one of
the most important things you do in college. Menulis merupakan salah satu
hal paling penting yang kamu lakukan di sekolah. Kemampuan menulis yang

baik memegang peranan yang penting dalam kesuksesan, baik itu menulis
laporan, proposal atau tugas di sekolah.
Pengertian menulis diungkapkan juga oleh Barli Bram (2002: 7) in
principle, to write means to try to produce or reproduce writen message.

2

3

Barli Bram mengartikan menulis sebagai suatu usaha untuk membuat atau
mereka ulang tulisan yang sudah ada.
Menurut Eric Gould, Robert DiYanni, dan William Smith (1989: 18)
menyebutkan writing is a creative act, the act of writing is creative because
its requires to interpret or make sense of something: a experience, a text, an
event. Menulis adalah perilaku kreatif, perilaku menulis kreatif karena
membutuhkan pemahaman atau merasakan sesuatu: sebuah pengalaman,
tulisan, peristiwa.
M. Atar Semi (2007: 14) dalam bukunya mengungkapkan pengertian
menulis adalah suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam
lambang-lambang tulisan. Burhan Nurgiantoro (1988: 273) menyatakan

bahwa menulis adalah aktivitas aktif produktif, yaitu aktivitas menghasilkan
bahasa.
Menulis menurut McCrimmon dalam St. Y. Slamet (2008: 141)
merupakan kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek,
memilih hal-hal yang akan ditulis, menentukan cara menuliskannya sehingga
pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan jelas. St. Y. Slamet (2008:
72) sendiri mengemukakan pendapatnya tentang menulis yaitu kegiatan yang
memerlukan kemampuan yang bersifat kompleks.

B.

Tujuan dan Manfaat Menulis
1.

Tujuan Menulis
Dapat kita artikan menulis itu alat komunikasi dengan sesama
secara tidak langsung. Karena tulisan itu tidak akan pernah termakan
oleh zaman meskipun orang menulis telah maninggal tulisan itu kelak
akan ada yang membaca bahkan mempublikasikan. Menurut Hartig
dalam Tarigan (2008:25-26), menyebutkan menulisa mempunyai tujuan

yaitu penugasan, altruistic, persuasive, informasi, pernyataan diri,
kreatif, dan pemecahan masalah.
Sebegitu pentingnya menulis karena kita dapat mencurahkan
segala pikiran kita, menambah wawasan dan irformasi untuk terus

4

berkembang dan berfikir maju. Yang kemudian kita bisa memecahkan
beberapa masalah yang terjadi seputar yang dapat kita fahami.
Sedangkan menurut tarigan (2008:7) menyimpulkan ada empat tulisan
yang baik.
a.

Jelas

b. Kesatuan dan organisasi
c.

Ekonomis


d. Pemakaian bahasa dapat diterima
Dalam menulis sendiri banyak tujuan dan fungsi sesuai dengan
penulis itu sendiri, yang kemudian memunculkan perbedaan dalam
menulis antara satu dengan yang lain.
Menulis adalah aktivitas yang mempunyai tujuan. Tujuan menulis
dapat bermacam-macam, tergantung pada ragam tulisan. Secara umum,
tujuan menulis dapat dikategorikan sebagai berikut:
a.

Memberitahukan atau Menjelaskan
Tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau menjelaskan
sesuatu biasa disebut dengan karangan eksposisi.

b.

Meyakinkan atau Mendesak
Tujuan tulisan terkadang untuk meyakinkan pembaca bahwa apa
yang disampaikan penulis benar sehingga penulis berharap
pembaca mau mengikuti pendapat penulis.


c.

Menceritakan Sesuatu
Tulisan yang bertujuan untuk menceritakan suatu kejadian kepada
pembaca disebut karangan narasi.

d.

Mempengaruhi Pembaca
Tujuan sebuah tulisan terkadang untuk mempengaruhi atau
membujuk pembaca agar mengikuti kehendak penulis.

e.

Menggambarkan Sesuatu

5

Sebuah tulisan digunakan untuk membuat pembaca seolah-olah
melihat dan merasakan sesuatu yang diceritakan penulis dalam

tulisannya.1
Sedangkan menurut Suparno dan Mohamad Yunus, tujuan yang
ingin dicapai seorang penulis bermacam-macam sebagai berikut.
a.

Menjadikan pembaca ikut berpikir dan bernalar.

b.

Membuat pembaca tahu tentang hal yang diberitakan.

c.

Menjadikan pembaca beropini.

d.

Menjadikan pembaca mengerti.

e.


Membuat pembaca terpersuasi oleh isi karangan.

f.

Membuat pembaca senang dengan menghayati nilai-nilai yang
dikemukakan

seperti

nilai

kebenaran,

nilai

agama,

nilai

pendidikan, nilai sosial, nilai moral, nilai kemanusiaan dan nilai
estetika.2
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan
bahwa tujuan menulis adalah agar pembaca dapat mengetahui, mengerti
dan memahami nilai-nilai dalam sebuah tulisan sehingga pembaca ikut
berekspresi, berpikir, berpendapat atau melakukan sesuatu yang
berhubungan dengan isi tulisan. Yang kemudian dapat membawa kepada
perubahan yang baik dimasa yang akan datang.

2.

Manfaat menulis
Banyak para ilmuan mengungkapkan tentang banyaknya tujuan
dan manfaat menulis, dari sekian banyaknya para pendapat para ahli bisa
disimpulkan manfaat menulis, diantarnya:
a.

Dapat meningkatkan dan memperluas kosa kata yang belum
diketahui karena banyak membaca.

1

Tri wahyudi, 14 Juni 2014, pengertian, fungsi dan tujuan menulis,
http://weachyudhiepunya.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-fungsi-dan-tujuan-menulis.html
[online] diakses pada hari sabtu, 07 oktober 2017 Pkl 11.00
2
Soeparno dan Mohamad Yunus. Keterampilan Dasar Menulis. ( Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka, 2002) hlm. 37.

6

b.

Dapat memperlancar tulis-menulis baik kalimat, paragraph, maupun
wacana.

c.

Dapat mengembangkan gaya tulisan dan bahasa sendiri.

d.

Secara material dapat memperoleh honorium sebagai pekerja
sampingan.

C.

e.

Secara non material dapat memuaskan batin.

f.

Dapat popularitasnya dimana-mana karena tulisannya yang baik3.

Tahap-tahap Dalam Menulis
Untuk mengorganisasikan kata menjadi kalimt yang baik diperlukan
keterampilan menyusun kalimat. Untuk mengorganisasikan kalimat-kalimat
menjadi paragraf, diperlukan keterampilan menyusun paragraf. Sementara,
untuk mengorganisasikan paragraf-paragraf menjadi sebuah karangan
diperlukan keterampilan menulis. Dalam menyusun tulisan diperlukan
tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Tahap Pra Penulisan
a.

Tahap pra penulisan merupan tahap persiapan sebelum menulis.
Dalam tahap ini langkah yang ditempuh, sebagai berikut:

b.

Menentukan topik

c.

Membatasi topik

d.

Menentukan tujuan

e.

Membuat kerangka tulisan

f.

Menentukan bahan

2. Tahap Penulisan
Tahap penulisan merupakan bahasan setiap butir topik yang
terdapat dalam kerangka karangan. Dalam kerangka karangan masih
diperlukan penjelasan-penjelasan yang lebih terperinci sehingga
pembaca dapat memahami maksud tulisan yang disampaikan. Dalam
penulisan, karangan sangat diperlukan pilihan kata yang tepat, cermat,
3

Sutris, 13 Agustus 2013, Tujuan dan Manfaat Menulis,
https://bahasakublog.wordpress.com/2012/08/13/tujauan-dan-manfaat-menulis.html, [online]
diakses pada hari sabtu 7 Oktober 2017 Pkl 10.55

7

dan lugas. sehingga dalam tahan penulisan ini, penulis harus dapat
mencurahkan seluruh penguasaan kosakata yang dimilikinya. Tulisan
yang baik adalah tulisan yang tidak lepas dari kaidah-kaidah kebahasaan
yang berlaku. Oleh Karena itu, karangan harus ditulis dengan ejaan yang
tepat dan sesuai dengan kaidah penulisan yang berlaku.
3. Tahap Revisi
Menyelesaikan tulisan bukan berarti telah selesai melaksanakan
kegiatan penulisan. Penulis masih perlu membaca kembali tulisan yang
telah dibuat. Kegiatan membaca kembali ini untuk melihat secara teliti
bagian-bagian yang perlu mendapat perbaikan, terutama dalam
penggunaan ejaan, tanda baca, pilihan kata, paragraf, logika kalimat,
sistematika tulisan, pengetikan, dsb. Selain itu, penulis juga perlu
melihat kembali, apakah masih ada kekurangan dalam teori, analisis,
atau penggunaan kalimat dan paragraf.
D.

Cara Menumbuhkan Kreatifitas dalam Menulis
Menumbuhkan kretifitas adalah sesutau yang sanggatlah penting.
Karena kreatifitas adalah yang harus dimiliki serta dibutuhkan oleh manusia
supaya bisa meng upgrade kualitas hidupnya. Begitupun dengan kreatifitas
dalam menulis. Karena menulis ialah sebuah kegiatan yang mengharuskan
seorang penulis untuk mengeluarkan ide kreatif dan cemerlang yang ada
dalam dirinya. Kalau kita lihat lebih mendalam tentang orang-orang yang
bisa mengahasilkan karya cemerlanganya, mereka menuliskan segala yang
ada dikepalanya kepada lembaran kertas putih dengan leluasa tanpa dibatasi
oleh sesuatu apapun. Dan diantara cara menumbuhkan kreatifitas ialah.
1.

Selalu memiliki rasa ingin tahu.
Orang yang kreatif selalu memiliki rasa penasaran yang tinggi.
Mereka memiliki kegemaran mencari dan mengumpulkan informasi.
Tiada berlalu waktu kecuali bertambah dengan input-input yang baru
dan segar. Karena itu, kita harus selalu bertanya, sejauh mana kecintaan
kita terhadap informasi dan ilmu. Ada banyak cara yang bisa dilakukan
untuk mendapatkan input tersebut. Bisa lewat buku, sikap meneliti,

8

menyimak, melihat tayangan televisi yang bermanfaat, berdiskusi,
merenung, mendengar, menghadiri majelis ilmu, dan sebagainya.
2.

Terbuka pada hal-hal yang baru.
Setiap saat selalu terjadi perubahan. Sangat ruginya orang yang
tidak mau berubah dan tidak menyukai hal-hal baru. Orang kreatif
adalah orang yang tidak terbelenggu dengan pendapatnya sendiri.
Tentu, terbuka dengan hal-hal baru tidak harus menjadikan kita
mengikuti hal-hal baru tersebut. Kita bisa mengolahnya, menyaring
hal-hal yang baik, dan menyesuaikan dengan nilai-nilai yang kita anut.

3.

Berani memikul risiko.
Semua tindakan kreatif biasanya akan mengundang resiko.
Adalah mimpi melakukan sesuatu yang baru tanpa adanya resiko.
Rasulullah SAW adalah orang yang kreatif dengan membawa ajaran
baru (Islam) ke tengah-tengah umatnya. Konsekuensinya, beliau
dimusuhi dan diperangi. Demikian pula dengan Thomas Alfa Edison.
Ia adalah orang kreatif yang berani gagal beribu-ribu kali sebelum
menemukan bola lampu. Untuk menjadi kreatif, kita harus berani
menganggung resiko, keluar dari zona nyaman.

4.

Memiliki semangat yang membara untuk sukses dalam hidup.
Tanpa semangat, mustahil kita akan mendapat banyak hal dalam
hidup.

Semangat

biasanya

akan

melipatgandakan

kemampuan

seseorang untuk berprestasi. Orang yang kreatif, hari-harinya akan
selalu bersemangat untuk berproses dalam menggapai semua hal yang
diinginkannya.Nilai kreativitas akan makin lengkap dengan hati yang
jernih sebagai buah dari ibadah yang berkualitas. Biasanya, kejernihan
hati akan melahirkan firasat dan ide-ide cemerlang yang akan menjadi
nilai tambah dalam kehidupan seorang Muslim. Biasanya, karya-karya
monumental selalu berawal dari kejernihan hati dan ketajaman pikiran
yang direalisasikan dalam tindakan nyata. Adanya kejernihan hati dapat
meningkatkan kreativitas.

9

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpul
Menulis ialah suatu keterampilan dalam berbahasa yang dapat
dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langusung, tidak degan cara
face to face. Menulis tidak dibatasi ruang dan waktu maupun suasana. Tetapi
menulis adalah sebuh kegiatan yang penuh dengan kreatifitas serta tantangan
bagi penulisnya. Dengan sering latihan maka secara otomatis keahlian
menulispun akan tertanam dengan sendirinya didalam diri kita masingmasing.
Fungsi utama dari menulis ialah sebagai alat komunikasi tidak
langsung. Pendidikan sanag memerlukan tulisan. Kerena tulisan dapat
menunjang proses pembelajaran supaya lebih maksimal dan bisa dijadikan
bahan rujukan dalam pembelajaran. Serta menulis adalah salah satu upaya
menyebarkan pengetahuan dengan leluasa kepada siapapun dan kapanpun.

9

10

B.

Refrensi

Muchlisoh, dkk. 1993. Materi Pokok Bahasa Indonesia 3 Modul 1-9. Jakarta:
Universitas Terbuka
Kartimi, Tiem. 2006. Perencanaan Menulis Karangan. Bogor: Universitas Pakuan
Bastomi, Hepi Andi. 2012. Menghidupkan Tradisi Menulis: Buletin Al-Bunyan
Romli,

Asep

Syamsul

M.

2003.

Lincah

Menulis

Pandai

Berbicara.

Bandung.Nuansa Cendikia
Nursisto. 2000. Penuntun Mengarang. Jakarta: Adicita
Burns, P.C. Roe, B.D. & Ross, E.P. 1996. Teaching Reading in Todays
Elementary School, Boston: Houghton Mifflin.
Darmadi, Kaswan. 1996. Meningkatkan Kemampuan Menulis Panduan untuk
Mahasiswa dan Calon Guru. Yogyakarta: Andi.
Enre, Fachruddin Ambo. 1988. Dasar-dasar Kemampuan Menulis. Jakarta :
Depdikbud.
Marwoto, dkk. 1987. Komposisi Praktis. Yogyakarta: Hanindita.
Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.
Yogyakarta: BPFE.
Rusyana, Yus. 1988. Bahasa dan sastra dalam Gamitan Pendidikan, Bandung:
Diponegoro.
Soeparno dan Mohamad Yunus. 2002. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta:
Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Penerbit Angkasa.
Thohri,Muhamad,dkk. 2008. Bahasa Indonesia 1. Surabaya : LAPIS PGMI.