MAKALAH ANTROPOLOGI BUDAYA MATA PENCAHAR

MAKALAH
ANTROPOLOGI BUDAYA
MATA PENCAHARIAN

Oleh :
1.
2.

I GEDE SAYOGARAMASATYA.
I MD AGUS ANGGA KUSUMA P.

NPM : 1710121229
NPM : 1710121247

UNIVERSITAS WARMADEWA
FAKULTAS HUKUM
TAHUN 2017

KATA PENGHANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini

dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 12 Oktober 2017

Daftar isi…..………………………………………………………………………………………………………………………
BAB I : PENDAHULAN
1.1
1.2
1.3

Latar Belakang adanya Mata Pencaharian…………………………………………………………………
Rumusan Masalah…………………………………………..........................................................

Tujuan dan Manfaat Mata Pencaharian…………………………………………………………………….

BAB II : PEMBAHASAN
2.1

Menjelaskan uraian rumusan masalah pertama…………………………………………………………

2.2

Menjelaskan uraian rumusan masalah kedua…………………………………………………………….

2.3

Dan seterusnya menyesuaikan dengan rumusan masalah………………………………………….

BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN
3.1

SIMPULAN…………………………………………………………………………………………………………….


3.2

SARAN………………………………………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………………

BAB I : PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Peneliti etnografi selalu tertarik dengan mata pencaharian suatu suku bangsa,
karena suatu mata pencaharian berhubungan erat dengan usaha manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Mata pencaharian suku bangsa yang masih tradisional umumnya berupa
berburu dan meramu, berladang , berternak , menangkap ikan , bertani menetap (pertanian
tadah hujan maupun yang sudah menggunakan irigasi). Selain memperhatikan sitem produksi,
antropologi juga memperhatikan distribusi modal, tenaga kerja dan distribusi produksi.
Penelitian antropologi pada sector industry dan perdagangan terbatas kepada aspek kehidupan
masyarakatnya, bukan pada aktivitas eknominya. Agar kehidupan masyarakat tetap aman dan

tertib, maka perlu diorganisir dan diatur sedemikian rupa sehingga kesatuan dan peratuan tetap
terpelihara. Aturan tersebuh dapat berupa aturan dalam keluarga , aturan tentang kekerabatan,
pemerintahan dan adat istiadat lainnya yang mengatur hubungan antar sesame anggota
masyarakat. Dalam menguraikan suku bangsa, para antropolog tertarik pada organisasi dan
susunan masyarakat, pembagian kerja , berbagai bentuk kerjasama (gotong royong), hubungan
dan sikap antaranggota masyarakat terutama yang muda ke yang lebih tua, antara rakyat
dengan pemimpinnya, atau sebaliknya , sanksi social ,system kekuasaan , lapisan-lapisan dan
sebagainya.

1.2

Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.

1.4


Apa yang di maksud mata pencaharian?
Apakah Jenis-jenis mata pencaharian ?
Apa sajakah masalah dalam mencari mata pencaharian?
Apa itu motivasi kerja ?
Apa saja unsur-unsur motivasi kerja?
Bagaimana cara mengatasi masalah dalam mencari mata pencaharian ?

Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas , dapat diuraika tujuan pembuatan makalah ini
yaitu : 1. Untuk mengetahui lebih jelas tentang mata pencaharian
2. Untuk mengetahui masalah apasaja dalam mencari mata pencaharian
3. Untuk mengetahuin jenis-jenis mata pencaharian dan motivasi kerja

BAB II : PEMBAHASAN

2.1

Mata Pencaharian


Adalah Keseluruhan kegiatan untuk mengeksploitasi dan memanfaatkan sumbersumber daya yang ada pada ligkungan fisik , social dan budaya yang terwujud sebagai kegiatan
produksi , distribusi dan konsumsi. Atau, Pekerjaan yang menjadi pokok penghidup (sumbu
atau pokok), pekerjaan/pencaharian utama yang di kerjakan untuk biaya sehari-hari, misalnya
pencaharian penduduk desa itu bertani.
Untuk menunjang hidupnya setiap masyarakat pasti memiliki mata pencaharian
utama, sehingga terdapat kelompok suku bangsa memiliki mata pencaharian yang khas di
bandingkan dengan suku bangsa lainnya, seperti suku bangsa minangkabau yang tersebar id
berbagai pelosok tanah air banyak berusaha di dalam bidang perdagangan. Suku bangsa bugis
dan Madura banyak yang ahli dalam hal pelayaran nasional. Begitu pula suku-suku bangsa
lainnya yang khas dalam bidang pertanian atau bergerak dalam bidang industry

2.2

A.

Jenis-Jenis Mata Pencaharian

Mata Pencaharian Penduduk di Bidang Pertanian


(1) Berburu dan meramu
Perburuan atau berburu adalah praktek mengejar, menangkap, atau membunuh hewan
liar untuk dimakan, rekreasi, perdagangan, atau memanfaatkan hasil produknya (seperti kulit,
susu, gading dan lain-lain). Berburu dan meramu merupakan suatu mata pencaharian manusia
yang paling tua, tetapi masa sekarang sebagian besar manusia beralih ke mata pencaharian
lain. Suku-suku bangsa yang berburu dan meramu hanya tinggal sedikit, namun para ahli
antropologi masih tetap perhatian terhadap suatu bentuk mata pencaharian tersebut, untuk
dapat menganalisa azas masyarakat dan kebudayaan manusia secara historikal. Dalam hal ini
para ahli antropologi biasanya menaruh perhatian terhadap soal-soal seperti hak rakyat dan
milik atas wilayah berburu, sumber-sumber air, perangkap-perangkap, alat transportasi, dll.

(2) Beternak
Peternakan adalah praktek untuk membudidayakan binatang ternak. Suatu hal penting
mempunyai ketrampilan untuk peternak ,di beberapa negara-negara berternak merupakan
suatu seni tersendiri. Di negara-negara tertentu mempunyai hukum yang tegas mengenai
perlakuan terhadap binatang ternak.
Sistem peternakan diperkirakan telah ada sejak 9.000 SM yang dimulai dengan domestikasi
anjing, kambing, dan domba. Peternakan semakin berkembang pada masa Neolitikum, yaitu
masa ketika manusia mulai tinggal menetap dalam sebuah perkampungan. Pada masa ini pula,
domba dan kambing yang semula hanya diambil dagingnya mulai dimanfaatkan susu dan wool nya. Setelah itu manusia ajuga memelihara sapi dan kerbau untuk diambil kulit dan susunya


serta memanfaatkan tenaganya untuk membajak tanah. Manusia juga mengembangkan
peternakan kuda, babi, unta, dan lain-lain.
Beternak secara tradisional sebagai suatu mata pencaharian pokok yang dikerjakan dengan
cara besar-besaran. Sepanjang sejarah, suku-suku bangsa peternak menunjukan sifat-sifat
agresif. Hal ini karena mereka secara terus menerus harus menjaga keamanan binatang ternak
mereka terhadap serangan atau pencurian. Bangsa-bangsa peternak biasanya hidup
mengembara sepanjang musim semi dan musim panas. Dalam hal mempelajari masyarakat
peternak, ilmu antropologi juga menaruh perhatian terhadap masalah-masalah seperti tanah
peternakan dan modal, tenaga kerja, produksi dan teknologi produksi, dll.

(3) Bercocok tanam diladang
Bercocok tanam disini dimaksudkan bercocok tanam diladang, merupakan suatu bentuk
mata pencaharian manusia yang lambat laun akan hilang karena diganti dengan bercocok
tanam menetap.

Para ahli antropologi biasanya menaruh perhatian terhadap soal tanah dan modal,
susunan kelompok manusia serta hubungan antara mereka dalam berladang, teknologi dan
cara-cara produksi, masalah pembagian, distribusi dan penjualan hasil-hasil ladang.
Bercocok tanam masuk kedalam unsur sistem mata pencaharian hidup karena bercocok tanam

dilakukan untuk mencari atau memenuhi kebutuhan pangan dan dalam perkembangannya tidak
hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka sendiri saja tapi untuk memenuhi
kebutuhan hidup mereka guna melangsungkan hidup. Selain itu bercocok tanam juga
merupakan suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan
sejenisnya sehingga merupakan wujud ideal kebudayaan dan sebagai suatu kompleks aktivitas
serta kelakuan tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.


Kepandaian dalam bercocok tanam merupakan suatu peristiwa yang hebat dalam proses
perkembangan kebudayaan manusia sehingga peristiwa itu disebutnya suatu revolusi
kebudayaan. Bercocok tanam tidak terjadi begitu saja tapi muncul dengan cara berangsurangsur diberbagai tempat didunia. Hidup bercocok tanam dalam perkembangan kebudayaan
manusia timbul sesudah masa berburu, usaha bercocok tanam yang pertama mungkin dimulai
dengan aktivitas mempertahankan tumbuhan-tumbuhan ditempat-tempat tertentu dari
serangan binatang serangga atau burung dan juga membersihkan tumbuh-tumbuhan untuk
makanan atau terhadap rumput-rumputan yang merusak.
(4) Menangkap ikan
Manusia zaman purba yang kebetulan hidup didekat sungai, danau, atau laut, telah
memanfaatkan sumber daya alam yang penting itu untuk keperluan hidupnya. Dalam
mempelajari suatu masyarakat yang berdasarkan mata pencaharian mencari ikan. Para ahli
antropologi menaruh perhatian terhadap soal-soal seperti, sumber alam, dan modal, tenaga

kerja, teknologi produksi dan konsumsi distribusi dan pemasaran.
Sumber alam dan modal, menyangkut hal-hal seperti hak terhadap daerah-daerah tertentu
dalam sungai, danau atau pantai dan juga soal yang menyangkut misalnya hak atas tempat

berlabuh perahu dll. Hal yang terpenting dalam soal modal adalah hak milik atas alat-alat
menangkap ikan, jerat, jala, dsb, dan sudah tentu hak milik perahu dan alat-alat berlayar.

(5) Bercocok tanam menetap dengan irigasi
Bercocok tanam menetap dengan irigasi pertama-tama timbul dibeberapa daerah didunia yang
terletak didaerah perairan sungai-sungai besar karena sangat subur tanahnya. Banyak suku
bangsa yang melakukan bercocok tanam di ladang. Sekarang juga mulai berubah menjadi
petani menetap. Perubahan ini karena penduduk mencapai kepadatan yang tinggi. Hal ini dapat
dimengerti karena bercocok tanam diladang sangat banyak memerlukan tanah bagi tiap-tiap
keluarga.

B.

Mata Pencaharian Penduduk di Bidang Non Pertanian
Adapun bidang non pertanian meliputi perdagangan , pertambangan, perindustrian,
pariwisata, dan jasa.

1.
Perdagangan
perdagangan adalah hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan menjual dan membeli barang
untuk memperoleh keuntungan. Perdagangan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu : perdagangan
besar, perdagangan sedang/ menengah, dan perdagangan kecil.
2.
Pertambangan
Pertambangan adalah usaha mengambil mineral mineral yang bermanfaat yang ada di dalam
bumi untuk kesejahteraan manusia. Eksplorasi adalah kegiatan penyelidikan yang dilakukan
untuk mengetahui letak mineral dalam lapisan bumi, mengetahui jumlah dan mutu suatu
minerak, serta memperkirakan persyaratan dalam mengambilnya. Eksploitasi adalah kegiatan
penambangan bahan galian dari tempatnya dan usaha pengolahannya.
Barang barang tambang dikelompokan menjadi lima, yaitu :
a.

Bahan tambang energi migas, yaitu minyak dan gas bumi

b.

Bahan tambang energi non migas, seperti batu bara dan gambut

c.

Bahan tambang mineral logam, seperti timah putih,bauksit, nikel, tembaga, besi, dll.

d.
Batuan , seperti intan, batu gamping, kaolin, pasir kuansa, marmer, lempung, dan
sebagainya.
3.

Perindustrian

Industri adalah usaha pengelolaan bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang
jadi menggunakan sarana dan peralatan. Berdasarkan besar modal, peralatan yang digunakan,
dan jumlah tenaganya, indusri dapat digolongkan kedalam 4 macam, yaitu : indusri rumah
tangga, industri kecil, industri sedang, dan industri besar.
4.
Pariwisata
Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan
objek dam daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait dibidang tersebut. Manfaat
pariwisata bagi pemerintah, rakyat, dan kepentingan pelestarian lingkungan :
a.

Pariwisata menambah pemasukan devisa negara dan kesejahteraan rakyat.

b.

Semakin terbuka lapangan kerja, khususnya bidang pelayanan.

c.

Semakin dikenal kebudayaan Indonesia

d.

Ikut melestarikan keseimbangan lingkungan hidup

e.

Terpeliharanya kelestarian lingkungan budaya.

5.
Jasa
Jasa adalah suatau perbuatan, keinginan, atau usaha yang dilakukan dengan baik sehingga
berguna bagi orang lain. Contoh : bidang transportasi, pendidikan, kesehatan,
keamanan,pengiriman barang, perawatan kecantikan, penitipan barang umum.
Transportasi adalah proses penganglutan orang atau barang dari satu tempat ke tempat lain.
Komunikasi adalah proses menghubungkan atau menyampaikan berita. Jenis jenis kegiatan
sektor transportasi dan komunikasi yang ada di Indonesia adalah : perhubungan darat,
perhubungan air, perhubungan udara, telekomunikasi
2.3

Masalah Dalam Mata Pencaharian

Dalam mencari mata pencaharian berbagai jenis masalah yang perlu di hadapi dalam
hal ini , masalah dapat di bagi dalam dua kategori , yaitu : masalah individu dan masalah
kelompok. Dalam masalah individu mencari mata pencaharian, karena factor individu tersebut
yang kurang memahami perubahan zaman atau kurangnya ilmu pengetahuan tentang tehnologi
, dan kurang siap dalam perubahan zaman , factor individu yang kurang terampil sehingga
individu tersebut kurang bisa di terima dalam lapangan pekerjaan. Dan masalah kelompok
dalam mencari mata pencaharian, seperti suatu kelompok tidak menerima kelompok ras kulit
hitam untuk masuk dalam perusahaannya dan mengucilkan kelompok tersebut sehingga terjadi
diistergrasi social. Faktor ekonomi juga membuat masyarakat kurang memiliki ketrampilan
karena masyarakat yang memiliki ekonomi rendah akan tidak mementingkan pendidikan oleh
karena itu banyak masyarakat yang bodoh karena tidak tersentuh pendidikan

2.4

Motivasi Kerja

Motivasi merupakan suatu kehendak atau keinginan yang muncul dalam diri
karyawan yang menimbulkan semangat atau dorongan untuk bekerja secara optimal guna
mencapai tujuan. Motivasi berasal dari kata dasar motif, yang mempunyai arti suatu
perangsang,
keinginan
dan
daya
penggerak
kemauan
bekerja
seseorang.
Motivasi berkembang dengan taraf kesadaran seseorang akan tujuan yang hendak
dicapainya. Berdasarkan dari penjelasan ayat tersebut bahwa motivasi berprestasi tidak
selalu timbul dengan sendirinya. Motivasi dapat ditimbulkan, dikembangkan dan diperkuat
oleh faktor-faktor lain. Makin kuat motivasi seseorang, makin kuat pula usahanya untuk
mencapai tujuan. Pengertian ini berarti pula bahwa motivasi dapat berubah.
Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang
agar pegawai mau bekerjasama dengan efektif dan terintegrasi dengan segala daya
upayanya untuk mencapai kepuasan. Motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan
tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan
upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual. Kebutuhan terjadi apabila tidak
ada keseimbangan antara apa yang dimiliki dan apa yang diharapkan. Dorongan
merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan dan pencapaian
tujuan. Dan tujuan adalah sasaran atau hal yang ingin dicapai oleh seseorang individu.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud motivasi kerja adalah
sesuatu yang dapat menimbulkan semangat atau dorongan bekerja individu atau kelompok
terhadap pekerjaan guna mencapai tujuan. Motivasi kerja pegawai adalah kondisi yang
membuat pegawai mempunyai kemauan atau kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu
melalui pelaksanaan suatu tugas. Motivasi kerja pegawai akan mensuplai energi untuk
bekerja atau mengarahkan aktivitas selama bekerja, dan menyebabkan seorang pegawai
mengetahui adanya tujuan yang relevan antara tujuan organisasi dengan tujuan pribadinya
Beberapa ahli untuk ikut berpendapat mengenai motivasi kerja meliputi:
1.

Menurut Pandji Anoraga Motivasi kerja adalah kemauan kerja karyawan yang timbulnya
karena adanya dorongan dari dalam pribadi karyawan yang bersangkutan sebagai hasil
integrasi keseluruhan daripada kebutuhan pribadi, pengaruh lingkungan fisik dan pengaruh
lingkungan sosial dimana kekuatannya tergantung daripada proses pengintegrasian
tersebut.
2.
Ernest J. McCormick Motivasi kerja adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan,
mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja
3.
Berelson dan Steiner dalam Siswanto Sastrohadiwiryo motivasi kerja adalah Keadaan
kejiwaan dan sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan atau
menggerakkan dan mengarah atau menyalurkan perilaku ke arah mencapai kebutuhan
yang memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan

2.1

Unsur-Unsur Motivasi Kerja

Menurut Sagir dalam Siswanto Sastrohadiwiryo (2003: 269 – 270) unsur-unsur motivasi kerja
tersebut adalah sebagai berikut:








Kinerja
Penghargaan
Tantangan
Tanggungjawab
Pengembangan
Ketertiban
Kesempatan

Motivasi seorang karyawan untuk bekerja biasanya merupakan hal yang rumit, karena motivasi
melibatkan faktor-faktor individual dan faktor-faktor organisasional.
Yang tergolong pada faktor individual yang memberikan pengaruh terhadap motivasi kerja
adalah tujuan, sikap dan kemampuan.
Sedangkan yang tergolong pada faktor yang berasal dari organisasi yang memberikan pengaruh
terhadap motivasi kerja adalah gaji, keamanan pekerjaan dan hubungan sesama pekerja.
Faktor yang mempengaruhi motivasi kerja meliputi:
Pencapaian pnyelesaian tugas yang berhasil berdasarkan pada tujuan dan sasaran
Penghargaan terhadap pencapaian tugas dan sasaran yang telah ditetapkan
Sifat dan ruang lingkup pekerjaan itu sendiri
Adanya peningkatan
Adanya tanggung jawab
Adanya administrasi dan manajemen serta kebijaksanaan pemerintah
Supervisi
Hubungan antar perseorangan
Kondisi kerja
Gaji
Status
Keamanan kerja. (Muchdarsyah Sinungan, 2003: 140).
Faktor diatas akan menentukan tinggi rendahnya motivasi kerja. Apabila kondisi dan syarat
kerja seperti upah, lingkungan kerja, keselamatan dan kesehatan kerja serta jaminan hari tua
yang diperlukan oleh karyawan dapat disediakan oleh perusahaan, maka motivasi kerja para
karyawan akan meningkat.













Untuk mendapatkan motivasi kerja dibutuhkan suatu motivator. Hal ini merupakan hasil
pemikiran dan kebijaksanaan yang tertuang dalam perencanaan dan program terpadu yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi perusahaan. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan di
atas, maka seluruh pelaku produksi, seperti pemerintah, pimpinan perusahaan dan karyawan
harus saling bekerjasama.

2.1

Cara mengatasi masalah mata pencaharian

Bagi masyarakat modern pendidikan merupakan suatu kebutuhan. Untuk mengukur tingkat
pendidikan, ada beberapa indikator yang dapat digunakan, yaitu persentase penduduk yang
dapat membaca dan menulis serta melalui tingkat pendidikan yang ditamatkan.
Tingkat pendidikan di setiap negara tidaklah sama. Hal ini berkaitan dengan tingkat kecerdasan
suatu bangsanyang berpengaruh pada kemajuan suatu negara.
Tingkat pendidikan di Indonesia umumnya masih rendah dibandingkan dengan negara-negara
lain di dunia.
Oleh karna itu, pemerintah membentuk beberapa usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan,
di antaranya:
a.

Menyempurnakan kurikulum sesuai dengan perkembangan jiwa dan kemajuan zaman.

b.

Memperbarui media pengajaran.

c.

Bahan pelajaran ditujukan untuk mempertinggi keterampilan yang bersifat praktis.

d.
Membangun sekolah-sekolah baru terutama didaerah-daerah yang kurang jumlah
sekolahnya.
e.
Mengadakan perbaikan dan penambahan alat-alat praktik, laboratorium, perpustakaan,
dan buku-buku pelajaran.
f.

Meningkatkan kualitas guru.

g.

Mecanangkan program orang tua asuh.

h.

Memberikan beasiswa kepada murid-murid berprestasi atau yang memerlukan bantuan.

i.

Memcanangkan program wajib belajar dengan pendidikan dasar sembilan tahun.

Dan meningkatkan lapangan pekerjaan

BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN

3.1

Kesimpulan

Di dalam kehidupan sehari-hari, suatu masyarakat terdapat berbagai macam
kebudayaan termasuk mata pencaharian mereka dan berbagai jenis cara memotivasi kerja ,
sehingga harus disesuaikan dengan keadaan dan kondisi masyarakat itu sendiri , agar mereka
bias bertahan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka secara perlahan sehingga mereka bisa
menjadikan suatu kebiasaan atau pola dalam menjalani hidup mereka . Dengan demikian suatu
mata pencaharian dan motivasi kerja ada dalam masyarakat akibat dari keaadan social dan
geografi masyarakat secara umum.

3.2

Saran

Sebaiknya di dalam zaman yang penuh dengan tehnologi ini , sebagai masyarakat kita
harus cerdas dalam melakukan kegiatan apapun , di dalam mencari mata pencaharian juga
carilah mata pencaharian yang baik dan benar yang tidak melanggar hukum.

DAFTAR PUSTAKA






https://www.slideshare.net/312174/sistem-mata-pencarian
Buku Strategi dan Perubahan Sosial
https://idtesis.com/pengertian-motivasi-kerja-menurut-para-ahli/
Wikipedia
https://arifakbarmuhamad.wordpress.com/2011/08/01/unsur-unsur-dantipe-motivasi/