Analisis Strategi Pemasaran Toko Top Mod

PROPOSAL PENELITIAN
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TOKO TOP MODE DALAM
MENINGKATKAN HASIL PENJUALAN
(DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM)

Untuk Memenuhi Mata Kuliah Seminar Proposal Skripsi
Dosen Pembimbing:
Rokhmat Subagyo, S.E., M.E.I.

Di Susun Oleh ES V1 N :
Siti Mufatiroh

(17402153002)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PRODI EKONOMI SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
TAHUN AKADEMIK
2018

A. Judul: Analisis Strategi Pemasaran Toko Top Mode dalam Meningkatkan

Hasil Penjualan (Ditinjau dari Perspektif Ekonomi Islam)

B. Latar Belakang
Dunia usaha, saat ini mengalami perkembangan yang pesat, seiring
dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih. Termasuk usaha
pakaian sudah menjadi suatu kebutuhan bagi sebagian besar masyarakat
Indonesia dan merupakan bisnis yang memiliki prospek yang cerah. Hal
ini didasarkan pada, semakin berkembangnya dan tingginya kebutuhan
masyarakat terutama remaja terhadap pelayanan yang berhubungan dengan
kebutuhan fashion, terutama kaum wanita yang sanggat perfect dalam
memilih busana.
Ditambah lagi dengan pengaruh fashion dari luar negeri seperti korea yang
menarik perhatian dikalangan remaja di indonesia sehingga menyebabkan
perdagangan pakaian di indonesia semakin berkembang dengan baik.
Dan ini merupakan salah satu keuntungan pada industri tekstil khususnya
pedagang

pakaian

jadi.


Kementrian

Perindustrian

(Kemenperin)

menyatakan nilai ekspor pakaian jadi dalam lima tahun terakhir mencapai
USS 6 miliar yaitu 57,65 % dari total ekspor tekstil dan produk tekstil
nasional dan industri tekstil dan industri produk tekstil juga merupakan
penyedia lapangan pekerjaan cukup besar di indonesia terutama industri
pakaian jadi, terbanyak pada tahun 2012 mencapai 1,53 juta pekerja dalam
sektor tekstil dan produk tekstil dan 520.000 pekerja pada sektor pakaian
jadi. Hal ini mencerminkan industri tekstil dan produk tekstil, khususnya
industri pakaian jadi merupakan salah satu sektor pengerak utama bagi
perekonomian Indonesia. Perkembangan tersebut tidak luput juga peran
dari usaha kecil di setiap daerah, salah satunya Kabupaten Tulungagung.
Dengan

meningkatnya


jumlah

pelaku

usaha menimbulkan

persaingan diantara pelaku usaha yang lebih ketat. Semua pelaku usaha
tentunya ingin mencapai tujuan utamanya yaitu mencari keuntungan dan
memgembangkan usahanya. Dalam dunia usaha persaingan tidak hanya
terjadi dalam hal bagaimana menjual produk, tetapi juga persaingan
dengan pengusaha lain untuk mendapatkan kepercayaan dari konsumen.

Penyebab dari kegagalan dalam usaha salah satunya dikarenakan kalah
bersaing dengan produk yang sama yang dihasilkan oleh pengusaha lain.
Maka dari itu untuk menjadi seorang pelaku usaha diperlukan strategi
pemasaran yang matang supaya produk dapat terjual dan terus meningkat.
Karena dari hasil penjualanan produk itulah sumber pendapatan suatu
usaha yang menjadikan usaha tetap berjalan dan berkembang.
Strategi pemasaran menurut Buchari Alma, yaitu memilih dan

menganalisa pasar sasaran yang merupakan suatu kelompok orang yang
ingin dicapai oleh perusahaan dalam menjual produknya dan menciptakan
suatu bauran pemasaran yang cocok dan yang dapat memuaskan pasar
sasaran tersebut. Sedangkan menurut Gultintan dan Gordon, startegi
pemasaran adalah peryataan pokok mengenai dampak yang diharapkan
akan dicapai dalam hal permintaan pada pasar target tertentu serta
melakukan pendekatan untuk menerapkannya melalui progam priklanan,
progam promosi penjualan, progam pengembangan produk, serta progam
penjualan dan distribusi.1 Dari beberapa definisi tersebut maka peneliti
menyimpulkan bahwa strategi pemasaran merupakan rancangan usaha
untuk menyampaikan pesan terkait produk yang dipasarkan kepada calon
konsumen sehingga tujuan dari pemasaran tercapai dan berhasil.
Setiap pelaku usaha tentunya akan berusaha keras untuk
meningkatkan penjualan mereka. Maka dari itu akan memicu pengusaha
kreatif yang akan selalu menciptakan kombinasi dari elemen-elemen
strategi pemasaran dalam memasarkan produknya. Menurut Corey, strategi
pemasaran terdiri atas lima elemen, yaitu: pemilihan pasar, produk, harga,
distribusi dan promosi.4 Setiap usaha tentu memiliki strategi pemasaran,
tidak terkecuali usaha kecil Toko Top Mode Tulungagung. Toko Top
Mode Tulungagung merupakan usaha dalam bidang perdagangan berupa

baju. Tidak semuanya usaha perdagangan memproduksi dan memasarkan
produknya sendiri, karena ada juga usaha perdagangan yang hanya
menjual barang saja. Usaha kecil Toko Top Mode Tulungagung yaitu usaha
kecil perdagangan dengan mengambil produk dari produsen.

1 Danang Suntoyo, Strategi Pemasaran, (Jakarta: PT Buku seru, 2015), hlm. 2

Setiap usaha tentunya memiliki ciri yang khas tersendiri untuk
menarik konsumen, termasuk Toko Top Mode Tulungagung dengan ciri
khasnya dalam menjual produk-produk yang update dan trandy. Ciri
tersebut yang membedakan usaha perdagangan Toko Top Mode
Tulungagung dengan usaha kecil lainya di Kabupaten Tulungagung.
Untuk itu dalam menjalankan usahanya selama ini Toko Top Mode
Tulungagung telah melaksanakan beberapa strategi pemasaran dalam
memasarkan produk-produknya, yaitu dengan cara strategi memilih pasar,
produk, menentukan harga, distribusi dan melakukan kegiatan promosi.
Dari sini pemilik dituntut untuk berusaha sebaik mungkin menjaga
kepercayaan konsumen dengan mempertahankan image yang baik dan
terpercaya melalui penerapan etika dalam bertransaksi dan berhubungan
dengan konsumen, sehingga bisnis yang dikelola tidak hanya mengejar

keuntungan semata, melainkan memberi keuntungan yang berkah bagi
usaha

yang

dilakukan,

serta

supaya

produk-produknya

dikenal

dimasyarakat luas sehingga dapat meningakatkan penjualan.
Selain itu Toko Top Mode Tulungagung juga berusaha melaksanakan
pemasaran sesuai tujuan dan kepuasan para konsumen dengan cara yang
baik. Kepuasan terhadap konsumen tersebut dapat ditunjukan dengan
kondisi saling rela tanpa ada paksaan dan merugikan antara pihak Toko

Top Mode Tulungagung dengan konsumen. Maka dari itu sebagai umat
muslim dituntut untuk melakukan suatu hal yang baik yang tidak
melanggar syari’ah Islam tidak terkecuali dalam hal pemasaran, supaya
tidak merugikan orang lain dan usahanya mampu berjalan dengan baik dan
tepatnya

untuk

kelangsungan

dan

perkembangan

lembaga

serta

mengaharap keridhoan dan rahmat Allah SWT.
Syari’ah adalah seperangkat do and don’ts, mengatur yang

diperbolehkan dan yang dilarang. Diperbolehkan sesuai dengan apa yang
dianjurkan dalam syari’at Islam dan dilarang untuk tidak melakukan apa
yang tidak diperbolehkan dalam syari’at Islam.
Didalam Al-Qur’an aturan halal dan haram dalam melakukan
usaha atau bisnis, sebagaimana firman Allah SWT sebagai berikut:

Artinya:“Hai manusia maknalah yang halal lagi baik dari apa-apa yang
terdapat dibumi dan janganlah mengikuti lamhkah-langkah setan, karena
setan musuh yang nyata bagi kamu”. (QS AlBaqarah -168)
Dalam ayat lain juga diterangkan dalam firman Allah surat
AlBaqarah ayat 60 berikut.8
Artinya:“Makan dan minumlah dari rezeki yang diberikan oleh Allah
SWT dan jangan berjalan dumuka bumi ini dengan membuat
kerusakan”.(QS Al-Baqarah – 60)
Kandungan ayat di atas menunjukkan sebagai umat muslim
dianjurkan untuk mencari rezeki yang baik (halal) supaya dari apa yang
dapatkan bermanfaat dengan baik pula, serta tidak melakukan sesuatu yang
dilarang oleh agama Islam dan agar selalu dapat perlindungan dari Allah
SWT.
Penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai strategi

pemasaran pada Toko Vanhelen Tulungagung dalam judul “Analisis
Strategi Pemasaran Toko Top Mode

dalam Meningkatkan Hasil

Penjualan (Ditinjau dari Perspektif Ekonomi Islam)”.

C. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka
peneliti menetapkan rumusan masalah yang terkait dengan penelitian ini
guna menjawab segala permasalahan yang ada. Adapun rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana

deskripsi

strategi

pemasaran


Toko

Top

dalam

meningkatkan penjualan?
2. Bagaimana strategi yang paling efektif dilakukan Toko Top dalam
meningkatkan hasil penjualan?
3. Bagaimana strategi pemasaran Toko Top Tulungagung dalam
meningkatkan hasil penjualan ditinjau dari perspektif Ekonomi Islam?

D. Tujuan Penelitian
Sesuai rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui deskripsi strategi pemasaran Toko Top Mode dalam
meningkatkan penjualan.
2. Untuk mengetahui strategi apa yang efektif digunakan Toko Top Mode
dalam meningkatkan hasil penjualan.
3. Untuk mengetahui strategi pemasaran Toko Top Mode dalam
meningkatkan hasil penjualan ditinjau dari perspektif Ekonomi Islam.


E. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai upaya mengungkapkan
perkembangan teori Ekonomi Islam khususnya pada bidang pemasaran
oleh suatu usaha. Penelitian dapat menambah informasi, wacana
terhadap para pembaca mengenai pemasaran ditinjau dari perspektif
Ekonomi Islam.
2. Kegunaan praktis
a. Bagi penyusun
Hasil penelitian Sebagai dasar pemahaman lebih lanjut
terhadap teori yang telah diperoleh, sehingga dapat lebih mengerti
dan memahami bagaimana pemasaran ditinjau dari perspektif
Ekonomi Islam.
b. Bagi pengusaha
Sebagai bahan masukan, evaluasi kinerja dalam menjalakan
usaha pada umumnya, dan diharapkan memberi motivasi terhadap
Toko Top Mode Tulungagung guna meningkatkan hasil penjualan

agar selalu berkembang dan tetap menjalakan kegiatannya dengan
cara yang baik.
c. Bagi pengusaha lain
Hasil ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan bacaan
tentang strategi pemasaran yang baik sesuai dengan ajaran Islam
dalam berbisnis di lingkungan masyarakat sekitar, sehingga mampu
menambah jumlah masyarakat dan pengusaha yang tertarik dengan
hasil penelitian untuk bahan informasi.

F. Penegasan Istilah
1. Penegasan konseptual
a. Strategi
Istilah strategi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu
renacana untuk memperbesar pengaruh terhadap pasar, baik jangka
pendek maupun jangka panjang, yang didasarkan pada riset pasar,
penilaian, perencanaan produk, promosi dan perencanaan penjualan
serta distribusi2.
b. Pemasaran
Istilah pemasaran menurut Kamus Istilah Ekonomi yaitu usaha
pemasaran guna meningkatkan kembali permintaan yang menurun
terhadap barang atau jasa yang ditawarkan3. William J. Stanton
menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang
dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada
maupun pembeli potensial4.
c. Usaha Kecil
2 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai
Pustaka, 2002), hlm. 1092
3 Wien’s Anoraga, Kamus Istilah Ekonomi, (Bandung : IKAPI, 1997), hlm. 410
4 Basu Swastha, Manajemen Pemasaran Modern,(Yogyakarta: Liberty, 2005) hal. 5

Usaha kecil yaitu kegiatan bisnis yang memiliki kekayaan
lebih dari Rp. 50.000.000,00 ( lima puluh juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp. 500.000.000,00 ( lima ratus juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan memiliki hasil
tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,00 ( tiga ratus juta rupiah)
samapai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar
lima ratus juta rupiah).5
d. Penjualan
Istilah penjualan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu

suatu

usaha

yang

terpadu

untuk

mengembangkan

rencanarencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan
kebutuhan yang diinginkan pembeli, guna mendapatkan penjualan
yang menghasilkan laba6.
e. Perspektif
Istilah Perspektif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
yaitu pandangan dari sudut satuan bahasa sebagaimana satuan itu
berhubungan dengan yang lain dalam suatu sistem atau jaringan7.
f. Ekonomi Islam
Istilah Ekonomi Islam yaitu sebuah konsep ekonomi yang
bersumber Al-Qur’an dan Sunnah8.
2. Penegasan operasional
Secara operasional yang dimaksud dari strategi pemasaran dalam
meningkatkan penjualan di Toko Top Mode Tulungagung, untuk
mengetahui bagaimana pemasaran pada Toko Top Mode dalam
meningkatkan hasil penjualan produknya, sehingga Toko Top Mode
5 Tulus Tambunan, Usaha Mikro Kecil dan Menenggah di Indonesia, (Jakarta: LP3ES
Anggota Ikapi, 2012), hlm. 18
6 Julius C, Rumpah dan Marcus Susanto, Kamus Besar bahsa Indonesia, (Jakarta : Balai
Pustaka, 2008), hlm. 726
7 Departemen Pendidikan Nasional.Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai
Pustaka, 2002), hlm. 864
8 Ahmad Ifham Sholihin, Buku Pintar Ekonomi Syariah, (Jakarta : PT Gramedia, 2010),
hlm. 259

Tulungagung terus eksis dan mengalami perkembangan dengan
memperhatikan bisnis yang benar, tidak menyimpang syari’at Islam.

G. Landasan Teori
A. Strategi Pemasaran
1. Pengertian Strategi
Setiap pelaku usaha tentunya mempunyai tujuan dan cara
tersendiri untuk kemajuan usahanya tersebut, baik itu dalam jangka
pendek maupun jangka panjang. Untuk mencapai tujuan tersebut
usaha atau bisnis perlu adanya rancangan dan tindakan untuk
mencapai tujuan tersebut. Strategi atau rancangan antara pelaku usaha
yang satu dengan yang lainya tentunya berbeda, selain itu setiap
pelaku usaha juga mempunyai kebijakan tersendiri yang digunakan
dalam menjalankan proses pemasaran. Sedangkan menurut beberapa
tokoh mengatakan konsep strategi sebagai berikut:
Menurut Chandler yang dikutip oleh Supriono dalam bukunya
yang berjudul Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis mengatakan
bahwa strategi adalah penentuan dasar goal jangka panjang dan tujuan
perusahaan serta pemakaian cara-cara dan alokasi sumber-sumber
yang diperlukan untuk mencapai tujuan.9
Menurut Fuad Amsyari dalam bukunya yang berjudul Strategi
Perjuangan Umat Islam Indonesia, Strategi dan taktik adalah metode
untuk memenangkan sesuatu persaingan. Persaingan ini berbentuk
suatu pencampuran fisik atau merebut suatu wilayah dengan memakai
senjata tajam dan tenaga manusia sedangkan dalam bidang militer dan
taktik adalah suatu cara atau teknik memenangkan suatu persaingan
antara kelompok-kelompok yang berbeda orientasi hidupnya.10
9 Supriono, Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis, (Yogyakarta: BPFE,1985), hlm. 8
10 Fuad Amsyari, Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia, (Bandung: Mizan, 1990),
hlm.4

Menurut Itami, strategi adalah menentukan kerangka kerja dari
aktifitas bisnis perusahaan dan memberikan pedoman untuk
mengkoordinasi aktifitas perusahaan, sehingga perusahaan dapat
menyesuaikan dan mempengaruhi aktifitas yang akan dilakukan oleh
perusahaan sehubungan dengan persaingan bisnis yang dijalankannya
pada beberapa jenis bisnis yang diperdagangkan.11
Menurut Buchari Alma dalam bukunya yang berjudul
Kewirausahaan, Strategi adalah pola penentuan keputusan dalam
perusahaan dengan menentukan sasaran, maksud atau tujuan yang
menghasilkan kebijaksanaan utama serta merencanakan untuk
mencapai tujuan secara terperinci dari jangkauan bisnis yang akan
dicapai perusahaan.12
Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa strategi adalah
suatu rencana yang akan dilakukan dalam usaha untuk mengahadapi
persaingan. Jadi strategi dalam konteks penelitian ini adalah
bagaimana Toko Top Mode Tulungagung akan melakukan tindakan
atau aktifitas memasarkan produknya, supaya produk dapat laku dan
diminati

oleh

masyarakat

atau

konsumen.

Sehingga

dapat

meningkatkan hasil penjualan produk pada Toko Top Mode
Tulungagung.
2. Pengertian Pemasaran
Dalam perkembangan ekonomi di zaman modern ini, pemasaran
merupakan salah satu kegiatan-kegiatan penting dalam usaha atau
bisnis yang pokok dilakukan dalam usahanya untuk mengembangkan
usaha atau bisnisnya, mempertahankan kelangsungan hidup usaha atau
bisnis dan untuk mendapatkan keuntungan. Ditambah lagi sekarang
berlakunya

perekonomian

bebas,

dimana

masyarakat

bebas

memproduksi dan menjual barang tanpa batas. Dengan demikian
persaingan antara pelaku usaha akan semakin ketat. Maka dari itu
11 Ernie Tisnawati Sule, Kurniawan Saifullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Prenada
Media, 2005), hlm. 133-134
12 Buchari Alma, Kewirausahaan, (Bandung: Alfabeta 2005), hlm. 176

kegiatan pemasaran yang dilakukan pelaku usaha harus dapat
memberikan kepuasan terhadap konsumen, hal tersebut dapat
dilakukan dengan menjual produk yang berkualitas serta menentukan
cara-cara agar menarik minat masyarakat atau calon konsumen untuk
menggunakan produk tersebut. Sebagaimana yang dikutip oleh
beberapa ahli mengenai devinisi pemasaran sebagai berikut: Menurut
William J. Stanton, Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan-kegiatan pada bisnis yang dilakukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, mendistribusikan
barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan konsumen, baik kepada
pembeli yang ada maupun pembeli potensial.13
Menurut J. Supranto, Pemasaran adalah kegiatan meneliti
kebutuhan dan keinginan konsumen, menghasilkan barang dan jasa
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, menentukan
tingkat harga, mempromosikanya agar produk dapat dikenal oleh
masyarakat dan mendistribusikanya ketempat konsumen.14
Menurut American Marketing Association (AMA), Pemasaran
yaitu proses perencanaan dan pelaksanaan rencana penetapan harga,
promosi dan distribusi dari ide-ide, barang-barang dan jasa-jasa untuk
menciptakan pertukaran yang memuasakan dari tujuan individual dan
organisasional.15
Menurut Philip Kotler, Pemasaran yaitu Suatu proses sosial
dan manajerial yang dilakukan oleh manusia atau organisasi untuk
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara
menciptakan serta mempertukarkan produk yang bernilai dengan
pihak
lain.16
13 Basu Swastha Dh dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty,
2003), hlm. 5
14 Suryana, Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses,
(Jakarta:
Salemba Empat, 2003), hlm. 100
15 Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakrta: Rineka Cipta, 2004), hlm. 214

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran
merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para
konsumenya terhadap produk atau jasa. Idealnya pemasaran
menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang tinggal
hanyalah bagaimana membuat produknya telah tersedia. Dalam
penelitian ini, pemasaran diartikan sebagai keseluruhan upaya Toko
Top Mode Tulungagung dalam menjual produk-produknya.
3. Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran sangatlah mutlak dan sangatlah penting
dalam pengembangan sebuah perusahaan, strategi pemasaran bukan
merupakan variabel bebas melainkan harus terkait dengan tujuan dan
sasaran perusahaan secara keseluruhan. Tujuan dan sasaran pemasaran
harus merupakan bagian integral dari keseluruhan kegiatan-kegiatan
perusahaan. Dengan kata lain, agar bidang pemasaran mampu
menjalankan perannya dengan tingkat efektifitas yang tinggi maka
dari itu perumusan dan penentuannya harus memperhatikan
keunggulan kompetitif perusahaan, saran dan prasarana yang dimiliki
dan ketepatan perusahaan dalam memanfaatkan peluang yangh timbul.
Menurut Buchari Alma dalam bukunya yang berjudul
Kewirausahaan, Strategi Pemasaran adalah memilih dan menganalisa
pasar sasaran yang merupakan suatu kelompok orang yang ingin
dicapai oleh perusahaan dalam menjual produknya dan menciptakan
suatu bauran pemasaran yang cocok dan yang dapat memuaskan pasar
sasaran tersebut.17
Menurut

Suryana

dalam

bukunya

yang

berjudul

Kewirausahaan, Strategi Pemasaran adalah perpaduan dari kinerja
wirausaha dengan hasil mengujian dan penelitian pasar sebelumnya
dalam mengembangkan perusahaan untuk menjual produknya. Untuk
16 Kasmir & Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2007), hlm. 46
17 Buchari Alma, Kewirausahaan, (Bandung : CV Alfabeta, 2002), hlm. 176

menarik

konsumen,

seorang

wirausaha

bisa

merekayasa

indikatorindikator yang terdapat dalam bauran pemasaran (marketing
mix), yaitu kombinasi yang terbaik dari elemen-elemen yang paling
banyak digunakan dalam starategi pemasaran.18
Menurut Kotler dan Amstrong, Stategi Pemasaran yaitu
pendekatan pokok yang akan dilakukan oleh pelaku bisnis dalam
mencapai sasaran yang telah ditetapkan terlebih dahulu, didalamnya
tercantum keputusan-keputusan pokok mengenai target pasar,
penenpatan produk dipasar, bauran pemasaran dan tingkat biaya
pemasaran yang diperlukan.19
Sedangkan menurut Gultintan dan Gordon, Strategi Pemasaran
yaitu peryataan pokok mengenai dampak yang diharapkan akan
dicapai dalam hal permintaan pada pasar target tertentu serta
melakukan pendekatan untuk menerapkannya melalui progam
priklanan, progam promosi penjualan, progam pengembangan produk,
serta progam penjualan dan distribusi.28
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi
pemasaran adalah rancangan kegiatan dalam bisnis agar tercapainya
tujuan dengan memperhatikan aspek-aspek dalam usaha baik itu aspek
internal maupun eksternal. Dalam penelitian ini, strategi pemasaran
diartikan sebagai rancangan kegiatan atau progam pemasaran yang
akan

dilakukan

oleh

Toko

Top

Mode

Tulungagung

dalam

meningkatkan hasil penjualan produk-produknya.
4. Konsep Strategi Pemasaran
Dalam strategi pemasaran sebuah perusahaan atau lembaga
untuk mencapai tujuanya maka perlu memperhatikan elemen-elemen
dalam strategi pemasaran. Elemen-elemen tersebut menurut Corey
diklasifikasikan sebagai berikut20:
18 Suryana, Kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses,
(Jakarta :
Penerbit Salemba Empat, 2003), hlm. 102
19 Danang Suntoyo, Strategi Pemasaran, (Jakarta: PT Buku seru, 2015), hlm. 2
28
Ibid., hlm. 2
20 Danang Suntoyo, Strategi Pemasaran, (Jakarta: PT Buku seru, 2015), hlm. 4

a. Pemilihan pasar
Menurut Kotler pemilihan pasar adalah suatu usaha untuk
meningkatkan ketetapan pemasaran perusahaan21, berikutnya menurut
Rismiati dan Suratno mendifisikan bahwa pemilihan pasar adalah
usaha pemisahan pasar pada kelompok-kelompok pembeli menurut
jenis-jenis produk tertentu dan yang memerlukan bauran pemasaram
sendiri (kegiatan membagi-membagi pasar).
Dalam pemilihan pasar yang perlu dipertimbangkan
berdasarkan faktor-faktor yaitu:
(1) Persepsi terhadap fungsi produk dan pengelompokkan
pembeli yang dapat diproteksi dan dapat didominasi.
(2) Keterbatasan sumber daya perusahaan yang mendorong
perlunya pemusatan yang lebih sempit.
(3) Pengalaman
pada

terkait pemasaran

kegagalan

didalam

yang

menanggapi

didasarkan
peluang

dan

tantangan.
(4) Kemampuan khusus yang berasal dari perusahaan terhadap
sumber daya yang terbatas.

b. Produk
Yaitu suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun
tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise
perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer
yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau
kebutuhanya.22 Dalam strategi pemasaran, yang perlu diperhatikan
pertama kali adalah strategi produk. 23 Hal ini penting karena tanpa
adanya produk, strategi pemasaran lainnya tidak dapat dilakukan.
21 Philip Kotler dan G. Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta; Erlangga, 2022)
hal. 292
22 Basu Swastha Dh dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty,
23 ), hlm. 165

Produk merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar
untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan.
Setiap produk yang diluncurkan ke pasar tidak semuanya
mendapat respon yang postif. Untuk mengatisipasi agar produk
berhasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka peluncuran
produk diperlukan strategi-strategi terrtentu. Dalam dunia bisnis
strategi produk yang dilakukan adalah mengembangkan suatu
produk antara lain adalah24:
(1) Kualitas barang baik
(2) Desain barang baik
(3) Barang baru dapat ditambah jika diperlukan
(4) Barang sekarang dapat dikurangi jika diperlukan
(5) Kegunaan-kegunaan baru selalu diusahakan
(6) Bungkusnya sesuai
(7) Barangnya diberi cap yang pantas.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa
produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan produsen atau
pelaku usaha kepada konsumen baik berupa barang fisik maupun
jasa. Selain itu produk yang dipasarkan juga harus mempunyai
nilai kegunanaan dan tampilan yang menarik sehingga konsumen
akan tertarik terhadap barang atau jasa tersebut.
c. Harga
Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam
kegiatan pemasaran. Harga menjadi sangat penting untuk
diperhatikan, mengingat harga juga mempengaruhi laku tidaknya
produk dan jasa perusahaan. 25 Harga berarti adalah sejumlah uang
24 Danang Suntoyo, Strategi Pemasaran, (Jakarta: PT Buku seru, 2015), hlm. 95
25 Basu Swastha Dh dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty,

yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari
produk dan pelayananya.26
Strategi

penentuan

harga

dapat

dilakukan

dengan

metodemetode sebagai berikut:27
(1) Metode biaya tambah
Metode ini menyatakan bahwa menentuan harga satu
unit produk dengan menjumlahkan biaya produksi ditambah
dengan margin laba yang diinginkan. Sehingga secara
matematika dirumuskan sebagai berikut:
Harga jual = biaya total unit/harga beli + margin
(2) Metode harga keseimbangan permintaan dan suplai
Metode penetapan harga harga ini biasanya digunakan
oleh pengusaha dengan tujuan memaksimalkan keuntungan
atau laba. Dalam proses penetapan harga berdasarkan
keseimbangan permintaan dan suplai ini perusahaan akan
terus menjual dan memproduksi jumlah unit yang lebih
banyak selama jumlah pendaptan yang diperoleh dari hasil
penjualan terakhir lebih besar dari biaya produksi. Metode
tersebut dapat dilakukan dengan mempertimbangkan keadaan
permintaan, keadaan pasar, dan keinginan konsumen yang
meliputi:
(a)

Nilai produk yang dipandangan konsumen terhadap
yang dihasilkan perusahaan

(b)

Penetapan harga jual poduk dengan dua macam harga
atau lebih yang didasarkan pada konsumen, versi
produk, tempat atau gudang dan waktu.

(3) Metode harga pesaing

26 ), hlm. 241
27 Danang Suntoyo, Strategi Pemasaran, (Jakarta: PT Buku seru, 2015), hlm. 141-144

Metode penetapan ini berorientasi pada kekuatan pasar,
dimana harga jual dapat sama dengan pesaing dan juga lebih
mahal atau lebih murah dari pesaing. Penetapan harga ini
digunakan jika terjadi persaingan yang ketat dan produk tidak
jauh beda dengan produk pesaing.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa
dalam penentuan harga ada tiga metode yaitu: metode biaya
tambah, metode harga keseimbangan permintaan dan suplai dan
metode harga pesaing. Harga menjadi patokan keberhasilan suatu
usaha dalam meningkatkan penjualan produk. Semakin besar
keuntungan yang diperoleh pengusaha akan mempengaruhi
perkembangan usaha tersebut.
d. Distribusi
Dalam menjual produk, produsen bisa saja menjual
langsung produknya kepada konsumen. Akan tetapi banyak juga
dari produsen yang menjual produknya melalui saluran distribusi.
Saluran distribusi yaitu suatu jalur yang dilalui oleh arus barang
dari produsen ke konsumen2829. Berikut macam-macam saluran
distribusi, yaitu:30
(1)

Produsen ke konsumen
Saluran ini merupakan saluran terpendek, dimana produsen
menjual produk secara langsung kepada konsumen maupun
lewat pos.

(2)

Produsen ke pengecer ke konsumen
Produsen mendistribusikan tidak langsung kekonsumen
melainkan melalui pengecer.

28 Basu Swastha Dh dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty,
29hlm. 285
30 Danang Suntoyo, Strategi Pemasaran, (Jakarta: PT Buku seru, 2015), hlm. 194

(3)

Produsen ke agen ke konsumen
Pada saluran ini produsen hanya melayani penjualan dalam
jumlah besar kepada pedagang besar saja, kemudian
pedagang besar menjual kepada konsumen.

(4)

Produsen ke agen ke pengecer ke konsumen
Disini produsen memilih agen untuk mencapai para pengecer
dipasar. Kemudian pengecer mnjual kepada konsumen.
Jadi pelaku usaha mempunyai mempunyai kuasa penuh

dalam menentukan saluran distribusi yang nantinya akan
digunakan untuk memasarkan produknya, karena ini akan sangat
berpengaruh terhadap kelangsungan berkembangnya suatu usaha.
e. Promosi
Promosi adalah kegiatan tertentu atau penawaran tertentu
untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang
produk kepada konsumen.31 Tanpa adanya promosi, konsumen
tidak akan mengetahui produk yang dimiliki perusahaan tersebut.
Oleh karenanya, promosi merupakan sarana paling ampuh
untuk menarik dan mempertahankan konsumennya. Salah satu
tujuan promosi perusahaan adalah menginformasikan segala jenis
produk dan jasa yang ditawarkan dan berusaha menarik calon
konsumen yang baru. Kemudian promosi juga ikut meningkatkan
konsumen

akan

permintaan

produk,

promosi

juga

ikut

mempengaruhi konsumen untuk membeli dan akhirnya promosi
juga

akan

meningkatkan

citra

perusahaan

dimata

para

konsumennya.

31 Sadono Sukirno, Pengantar Bisnis, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006),
hlm. 237

Secara garis besar, bentuk-bentuk promosi yang dapat
digunakan oleh pelaku usaha untuk mengenalkan produk dan jasa
kepada masyarakat adalah sebagai berikut:32

(1)

Periklanan
Periklanan adalah sarana promosi yang digunakan oleh
perusahaan

guna

menginformasikan,

menarik

dan

mempengaruhi calon konsumenya. Tujuan dari periklanan
sendiri yaitu:
-

Untuk membantu memperkanalkan produk baru kepada
pasar secara spesifik.

-

Untuk mengingatkan kembali kepada pelanggan tentang
keberadaan dan keunggulan produk.

-

Mendorong tindakan membeli segera.

-

Mempengaruhi pelanggan pesaing agar berpindah ke
perusahaan yang mengiklankan.
Contoh media iklan seperti: billboard, brosur, koran,

majalah, televisi, radio, spanduk dsb.33
(2)

Sales Promotion (promosi penjualan)
Promosi penjualan adalah kegiatan perusahaan untuk
menjajakan produk yang dipasarkan sedemikian rupa
sehingga konsumen akan mudah melihatnya dan bahkan
dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu maka
produk akn menarik perhatian konsumen.34
Tujuan promosi penjualan adalah untuk meningkatkan
jumlah konsumen. Promosi penjualan dilakukan untuk

32 Danang Suntoyo, Strategi Pemasaran, (Jakarta: PT Buku seru, 2015), hlm. 162-163
33 Ibid., hlm. 58
34 Danang Suntoyo, Strategi Pemasaran, (Jakarta: PT Buku seru, 2015), hlm. 162
42
Ibid., hlm. 162

menarik konsumen untuk segera membeli produk dan jasa
yang ditawarkan. Oleh karena itu promosi penjualan dapat
dilakukan melalui:42
-

Melalui televisi dalam acara demonstrasi memasak
dengan alat dan merek tertentu.

(3)

-

Memberikan sampel produk secara gratis.

-

Memberikan potongan harga.

Publikasi
Publikasi merupakan cara yang biasa digunakan oleh
pelaku usaha untuk memberitahu kepada konsumen.
Publikasi merupakan kegiatan yang bersifat tidak komersial,
sekedar memberitahukan suatu produk, namun apabila
konsumen tertarik pada produk tersebut maka konsumen
akan mencari sendiri sesuai yang diberitakan.

(4)

Personal Selling (penjualan pribadi)
Personal selling adalah kegiatan perusahaan untuk
melakukan kontak langsung dengan para calon konsumenya
dengan mengunakan surat, telrpon, dan alat kontak
nonpersonal untuk mendapat respon dari pelanggan atau
prospek tertentu.35 Supaya terjadi hubungan yang baik
antara pengusaha dengan calon konsumenya.
Personal selling lebih banyak dilakukan oleh pegawai
operasional pendistribusian pada perusahaan. Dalam hal ini
pegawai operasional pemasaran memegang peranan sebagai
pembinaan hubungan dengan masyarakat atau public
relation. Pegawai perusahaan dalam melayani konsumen

35 Pandji Anoraga. Manajemen Bisnis, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), hlm. 222

selalu berusaha menarik para calon konsumen menjadi
konsumen dengan berbagai cara.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulakan bahwa
promosi sangat penting dilakukan oleh pelaku usaha untuk
mengenalkan diri kepada masyarakat luas. Promosi dapat
dilakukan dengan memasang iklan diberbagai media umum, dan
promosi secara pribadi (personal selling).
B. Tujuan Pemasaran
Penetapan tujuan suatu perusahaan ditetapkan sesuai dengan
keinginan pihak menejemen perusahaan itu sendiri, karena tujuan setiap
perusahaan tentunya berbeda-beda. Secara khusus dalam aspek pasar dan
pemasaran bahwa tujuan perusahaan untuk memproduksi maupun
memasarkan produknya dapat dikategorikan sebagai berikut:36
1. Untuk meningkatkan penjualan dan laba
Artinya perusahaan ingin mendapatkan omset penjualan yang
besar dari waktu ke waktu, sehingga laba yang didapat terus
meningkat.
2. Untuk menguasai pasar
Untuk tujuan ini jelas bagaimana caranya perusahaan
menguasai pasar yang ada dengan cara memperbesar market sharenya
untuk wilayah-wilayah tertentu.
3. Untuk mengurangi saingan
Tujuan

perusahaan

ini

adalah

bagaimana

perusahaan

menciptakan atau memasarkan produk sejenis dengan mutu yang
sama tetapi harga lebih rendah dari produk utama, dengan tujuan
untuk mengurangi saingan dan antisipasi meningkatnya permintaan.

36 Kasmir & Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2007), hlm. 41-42

4. Untuk menaikan prestise produk tertentu dipasaran
Tujuan ini dilakukan dengan cara promosi atau dengan cara
dengan meningkatkan mutu, selera yang sesuai dengan keinginan
konsumen.
5. Untuk memenuhi pihak-pihak tertentu
Tujuan ini biasanya untuk memenuhi pihak-pihak tertentu
dengan jumlah yang biasanya terbatas, misalnya permintaan
pemerintah, atau lembaga tertentu.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan
pemasaran suatu usaha adalah relatife, namun secara umun tujuanya
adalah sama. Begitu juga tujuan pemasaran yang dilakukan oleh Toko Top
Mode Tulungagung yaitu untuk meningkatkan penjualan dan laba dan
menaikan prestise produk dipasaran.
C. Penjualan
1. Pengertian Penjualan
Menurut Mulyadi, Penjualan adalah rangkaian transaksi
penjualan barang atau jasa, baik secara tunai maupun kredit. 37
Penjualan merupakan proses berpindah suatu hak atas barang atau jasa
untuk mendapatkan sumber daya lainnya, seperti kas atau janji untuk
membayar atau piutang.
Pengertian lain tentang penjualan menurut Marwan yaitu suatu
usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategi
yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan
pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba38.
37 Henny Hendari, dkk., Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan,
dalam Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Jurnal, Vol.1, No.3, November 2009, hlm. 143
38 Rina Racmawati, Peranan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) terhadap
Peningkatan Penjualan (Sebuah Kajian terhadap Bisnis restoran), dalam jurnal
Kompetensi Teknik, Vol. 2, No.2, Mei 2011, hml 147

2. Faktor faktor yang mempengaruhi Penjualan
Menurut Swastha dan irawan, dalam prakteknya kegiatan
penjualan dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut39:
a. Kondisi dan kemampuan penjual
Transaksi jual-beli atau pemindahan hak milik secara
komersial atas barang dan jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua
pihak, yaitu penjual sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai
pihak kedua. Disini penjual harus dapat menyakinkan kepada
pembelinya agar dapat berhasil mencapai sasaran penjualan yang
diharapkan.untuk maksud tersebut penjual harus memahami
beberapa masalah penting yang sangat berkaitan, yakni:
1) Jenis dan karakteristik barang yang di tawarkan.
2) Harga produk.
3) Syarat penjualan seperti: pembayaran, pengantaran, pelayanan
sesudah penjualan, garansi dan sebagainya.
b. Kondisi pasar
Pasar, sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi
sasaran dalam penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan
penjualannya. Adapun faktor-faktor kondisi pasar yang perlu di
perhatikan adalah:
1) Jenis pasarnya.
2) Kelompok pembeli atau segmen pasarnya.
3) Daya belinya.
4) Frekuensi pembelian

39 Ibid., hlm. 148

5) Keinginan dan kebutuhan.
c. Modal
Akan lebih sulit bagi penjualan barangnya apabila barang
yang dijual tersebut belum dikenal oleh calon pembeli, atau apabila
lokasi pembeli jauh dari tempat penjual. Dalam keadaan seperti ini,
penjual

harus

ketempat

memperkenalkan

pembeli.

Untuk

dulu

membawa

melaksanakan

barangnya

maksud

tersebut

diperlukan adanya sarana serta usaha, seperti: alat transport, tempat
peragaan baik didalam perusahaan maupun di luar perusahaan,
usaha promosi, dan sebagainya. Semua ini hanya dapat dilakukan
apabila penjualan memiliki sejumlah modal yang diperlukan untuk
itu.

d. Kondisi organisasi perusahaan
Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ini
ditangani oleh bagian tersendiri (bagian penjualan) yang dipegang
orang-orang tertentu/ahli di bidang penjualan.
e. Faktor lain
Faktor-faktor lain, seperti: periklanan, peragaan, kampanye,
pemberian hadiah, sering mempengaruhi penjualan. Namun untuk
melaksanakannya, diperlukan sejumlah dana yang tidak sedikit.
Bagi perusahaan yang bermodal kuat, kegiatan ini secara rutin
dapat

dilakukan.

Sedangkan

bagi

perusahaan

kecil

yang

mempunyai
modal relatif kecil, kegiatan ini lebih jarang dilakukan.
Ada pengusaha yang berpegangan pada suatu prinsip bahwa
“paling penting membuat barang yang baik”. Bilamana prinsip
tersebut dilaksanakan, maka diharapkan pembeli akan kembali

membeli lagi barang yang sama. Namun, sebelum pembelian
dilakukan, sering pembeli harus dirangsang daya tariknya, misalnya
dengan memberikan bungkus yang menarik atau dengan cara
promosi lainnya.

D. Strategi Pemasaran Dalam Perspektif Ekonomi Islam
1. Pengertian strategi pemasaran dalam perspektif ekonomi islam
Menurut Bukhari Alma dan Donni Juni Priansa, pemasaran
islami adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses
penciptaan, penawaran, dan perubahan values dari satu inisiator
kepada stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai
dengan akad serta prinsip-prinsip al-Qur’an dan hadits.40 Menurut
Kertajaya sebagaimana dikutip Bukhari Alma dan Donni Juni Priansa,
bahwa secara umum pemasaran islami adalah strategi bisnis, yang
harus memayungi seluruh aktivitas dalam sebuah perusahaan, meliputi
seluruh proses, menciptakan, menawarkan, pertukaran nilai, dari
seorang produsen, atau satu perusahaan, atau perorangan, yang sesuai
dengan ajaran Islam.41
Dalam kata kunci pemasaran syariah Muhammad Syakir
mendefinisikan dimana orang yang berbisnis tertarik karena alasan
keagamaan bukan karena keuntungan finansial semata, tidak ada yang
bertentangan dengan prinsip-prinsip muamalah ia mengandung
nilainilai ibadah42. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-An’am
ayat 162:43

40 Bukhari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah: Menanamkan Nilai
dan Praktis Syariah dalam Bisnis Kontemporer, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 340
41 Ibid., hlm. 343
42 Muh Yunus, Islam dan Kewirausahaan inovatif, (Malang: UIN Malang Press, 2008),
hlm.16
43 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Tafsirnya, (Jakarta: Departemen Agama RI,
2010), hlm. 274

Artinya:“Katakanlah Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku,
hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (QS
Al-An’am -162)
Dalam Syari’ah marketing, bisnis yang disertai keikhlasan
semata-mata hanya untuk mencari ridha Allah, maka bentuk
transaksinya insya Allah menjadi nilai ibadah dihadapan Allah SWT44.
Ada beberapa sifat yang membuat Nabi Muhammad berhasil dalam
melakukan bisnis yaitu45:
a. Shiddiq (jujur atau benar) dalam berdagang Nabi Muhammad
selalu dikenal sebagai seorang pemasar yang jujur dan benar
dalam menginformasikan produknya.
b. Amanah (atau dapat dipercaya) saat menjadi pedagang Nabi
Muhammad selalu mengembalikan hak milik atasannya, baik itu
berupa hasil penjualan maupun atau sisa barang.
c. Fathanah (cerdas) dalam hal ini pemimpin yang mampu
memahami, menghayati, dan mengenal tugas dan tanggung jawab
bisnisnya dengan sangat baik.
d. Tabligh (komunikatif) jika seorang pemasar harus mampu
menyampaikan keunggulan-keunggulan produk dengan menarik
dan tetap sasaran tanpa meninggalkan kejujuran dan kebenaran.
2. Praktik Pemasaran Nabi Muhammad SAW
Bukhari Alma dan Donni Juni Priansa dalam bukunya
“Manajemen Bisnis Syariah: Menanamkan Nilai dan Praktis Syariah
dalam Bisnis Kontemporer”, menyatakan bahwa praktik pemasaran
Nabi Muhammad SAW antara lain sebagai berikut:46
a. Segmentasi, Targetting dan positioning.
44 Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir, Syari’ah Marketing, (Bandung: PT Mizan
Pustaka,2006), hlm. 8
45 Ibid., hlm. 120
46 Bukhari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah: Menanamkan Nilai
dan Praktis Syariah dalam Bisnis Kontemporer, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 358 – 361

Segmentasi dan targeting dipraktikkan Nabi Muhammad
SAW tatkala ia berdagang ke negara Syam, Yaman, Bahrain.
Muhammad mengenal betul barang apa yang disenangi oleh
penduduk dan diserap oleh pasar setempat. Setelah mengenal
target

pasarnya,

Nabi

Muhammad

SAW

menyiapkan

barangbarang dagangan yang dibawa ke daerah tersebut.
Nabi Muhammad SAW betul-betul profesional dan
memahami dengan baik segmentasi dan targeting sehingga sangat
menyenangkan hati Khadijah, yang saat itu berperan sebagai
bosnya. Barang-barang yang diperdagangkan Muhammad selalu
cepat terjual, karena memang sesuai dengan segmen dan target
pasarnya (targeting).
Sedangkan positioning yang dilakukan Nabi Muhammad
SAW sangat mengesankan dan tidak terlupakan oleh pelanggan
merupakan kunci kenapa Muhammad menjadi pebisnis yang
sukses. Beliau menjual barang-barang asli yang memang original
serta sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Tidak
pernah terjadi pertengkaran atau klaim dari pihak pelanggan
bahwa

pelayanan

dan

produk

yang

dijual

Muhammad

mengecewakan.
b. Konsep Produk
Konsep produk yang dilakukan oleh Nabi Muhammad
SAW selalu menjelaskan dengan baik kepada pembeli akan
kelebihan dan kekuarangan produk yang dijualnya, sebagai mana
sabda
beliau:
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Dua orang yang jual
beli, masing-masing mempunyai hak pilih (untuk meneruskan jual

beli atau tidak) selama keduanya masih belum berpisah. Jika
keduanya berlaku jujur dan berterus terang menjelaskan
(keadaan barang yang diperjualbelikan), maka keduanya
mendapat berkat dengan jual beli mereka tetapi jika mereka
berdusta dan menyembunyikan cacat, hilanglah berkat jual beli
mereka” (HR
Muslim, dari Hakim bin Hizam Ra.).47

Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-ahzab ayat 70-71
Artinya: “Hai orang-orng yang beriman, bertaqwalah kamu
kepada Allah dan Katakanlah Perkataan yang benar (70)
niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu
dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barang
siapa mentaati Allah dan Rosul-Nya, maka sesunggunya
ia telah mendapat kemenangan yang besar (71). (QS.AlAhzab: 70-71)48
Kejujuran adalah kunci utama dalam pernigaan Nabi
Muhammad SAW. Kejujuran merupakan cara yang baik walaupun
kadang sulit untuk dilakukan. Jika kita menjual produk dengan
mengungkapkan segala kelebihan dan kekurangannya secara jelas,
maka keyakinan produk itu akan terjual lebih besar, karena
mereka merasa tidak dibohongi dan juga akan dipercayai oleh
konsumen.
c. Konsep Harga
Penetapan harga ini tidak mementingkan keinginan
pedagang sendiri, tapi juga harus mempertimbangkan kemampuan
daya beli masyarakat. Pada umumnya banyak pelaku bisnis yang

2007,

47 Thorik Gunara dan Utus hardiono, Marketing Muhammad, Bandung: Madania Prima,
hlm.58

48 Yayasan Penyelengara Penerjemah/Pentafsir Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya
Departemen Agama RI, 2006, hlm. 604

mengambil keuntungan sebesar-besarnya. Akan tetapi dalam
ajaran

islam

tidak

dibenarkan

mengambil

keuntungan

sebesarbesarnya, tapi harus dalam batas-batas kelayakan dan tidak
boleh melakukan perang harga dengan niat menjatuhkan pesaing,
tapi bersainglah secara baik, salah satunya bikin keunggulan
dengan tampil beda dalam. Kualitas dan layanan yang diberikan.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Jangalah kamu menjual
menyaingi penjualan saudaramu”. (HR. Bukhari, dari Abdullah
bin Umar Ra.)49
d. Konsep Distibusi
Perusahaan memilih saluran distribusi atau menetapkan
tempat untuk kegiatan bisnis. Pada umumnya para penyalur
produk berada dibawah pengaruh produsen, atau bahkan
sebaliknya para penyalur dapat melakukan tekanan-tekanan yang
mengikat kaum produsen, sehingga produsen tidak bisa lepas dari
ikatan penyalur.

Nabi Muhammad SAW melarang orang-orang atau
perantara

memotong

jalur

distribusi

dengan

melakukan

pencegatan terhadap pedagang dari desa yang ingin menjual
barangnya ke kota. Mereka dicegah di pinggir kota dan
mengatakan bahwa harga barang bawaan mereka sekarang
harganya jatuh, dan lebih baik barang itu dijual kepada mereka
yang mencegah. Hal ini sangat dilarang. Nabi Muhammad SAW
bersabda, “tidak boleh orang kota menjadi perantara niaga bagi
orang desa. Biarkan orang memperoleh rezeki Allah satu dari
yang lainya,”(HR Muslim, dari Jabir Ra.).50

49 Thorik Gunara dan Utus hardiono, Marketing Muhammad, Bandung: Madania Prima,
2007.hlm.. 58 62
50 Ibid., hlm. 64

Perantara yang dimaksud adalah para tengkulak atau calo
yang membeli buah di atas pohon, yang ditaksir berapa harganya.
Hal ini dilarang oleh Nabi Muhammad SAW karena belum jelas
jumlah hasilnya, sehingga jual beli itu meragukan.
e. Konsep Promosi
Banyak pelaku bisnis menggunakan teknik promosi
dengan memuji-muji barangnya setinggi langit dan tidak segansegan merendahkan produk saingan. Bahkan ada kejadian, produk
pesaing dipalsukan kemudian dilepas ke pasar sehingga
pesaingnya memperoleh citra tidak baik dari masyarakat. Tidak
boleh mengatakan bahwa modal barang ini mahal jadi harganya
tinggi, dan sudah banyak orang yang membeli produk ini, tapi
kenyataannya tidak.
Selain itu untuk melariskan jual belinya, pedagang tidak segansegan melakukan sumpah palsu, padahal hal tersebut merusak.
Juga tidak dibenarkan, para penjual main mata dengan temantemannya agar pura-pura berminat dengan barang yang dijual dan
membelinya dengan harga mahal sesuai dengan harga yang
diminta oleh penjual. Ini disebut najasi, praktik ini sangat
dilarang. Nabi Muhammad SAW bersabda,”Sumpah yang
diucapkan

untuk

melariskan

perniagaan,

dapat

merusak

keuntungan.” (HR. Muslim, dari Abu Hurairah Ra.).51

H. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu
1.

Penelitian lain yaitu yang telah dilakukan Ulfatul mahasiswa Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung yang melakukan penelitian
di Meubel Surya Mandiri Desa Kenanon Tulungagung. Dengan
rumusan masalah: (1) Bagaimana upaya untuk meningkatkan hasil
penjualan

51 Ibid., hlm. 59

pada

meubel

Surya

Mandiri

di

Desa

Ketanon

Tulungagung? (2) Bagaimana pelaksanaan strategi pemasaran pada
meubel Surya Mandiri di Desa Ketanon Tulungagung (3) Bagaimana
strategi pemasaran pada meubel Surya Mandiri di Desa Ketanon
Tulungagung ditinjau dari Etika Bisnis Islam? (4) Bagaimana strategi
pemasaran secara Islam dalam meningkatkan penjualan pada meubel
Surya Mandiri di Desa Ketanon Tulungagung?.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan
kualitatif dimana data yang diperoleh dari wawancara, observasi dan
dokumentasi. Alat analisa dalam penelitian ini dalah deskriptif
kuantitatif. Persamaan anatara penelitian ini dengan penelitian yang
peneliti lakukan adalah sama-sama membahas strategi pemasaran.
Perbedaan yaitu pada tempat penelitian. Hasil penelitian yang
dilakukan Meubel Surya Mandiri desa Kenanon Tulungagung telah
melaksanakan strateginga sesuai dengan etika bisnis dan berusaha
unntuk melayani konsumen dengan sebaik-baiknya, salah satunya
dengan cara memberi tahu jika terdapat barang yang cacat serta
mengambil keuntungan yang tidak terlalu besar.52
2. Selanjutnya penelitian terdahulu yang disusun oleh Muh Nasrul Baihaqi
mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung yang
menjadi obyek penelitian yaitu Toko Vanhalen beralamat di
Desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung.
Dengan rumusan masalah: (1) Bagaimana deskripsi strategi pemasaran
Toko Vanhalen dalam meningkatkan penjualan? (2) Bagaimana strategi
yang paling efektif dilakukan Toko Vanhalen dalam meningkatkan hasil
penjualan? (3)

Bagaimana

strategi pemasaran

Toko Vanhalen

Tulungagung dalam meningkatkan hasil penjualan ditinjau dari
perspektif Ekonomi Islam? . Metode yang digunakan adalah jenis
penelitian deskriptif kualitatif, dengan metode pengumpulan data
observasi,

wawancara,

dokumentasi.

Sedangkan

analisis

yang

digunakan adalah dengan menerapkan metode induksi

52 Ulfatul Chasanah, Strategi Pemasaran pada Meubel Surya Mandiri desa Kenanon
Tulungagung dalam Meningkatkan Hasil Penjualan Ditinjau dari Etika Bisnis Islam
(STAIN Tulungagung : Skripsi, 2012).

Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian yang peneliti
lakukan adalah sama-sama membahas strategi pemasaran. Perbedaan
yaitu pada tempat penelitian dan focus penelitian. Hasil dari
penelitian ini sudah di terapkan dengan baik sesuai dengan ajaran
agama Islam. Dapat ditunjukkan melalui pemasaran sesuai tujuan dan
kepuasan para konsumen dengan cara yang baik sesuai dengan
prinsip Islam .53
2.

Penelitian yang ditulis oleh Suindrawati mahasiswa Universitas Islam
Negeri (UIN) Walisongo Semarang di Toko Jesy Busana Muslim
Desa Bapangan Kecamatan Menderejo Kabupaten Blora. Yang
menjadi rumusan masalah dalam skripsi ini adalah : (1) Bagaimana
strategi pemasaran Islami toko Jesy busana muslim Bapangan
Menderejo Blora? (2) Apakah kelebihan dan kekurangan dari strategi
pemasaran Islami toko Jesy busana muslim?. Metode yang digunakan
adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif.
Metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara, telaah
dokumen dan observasi, sedangkan analisis data yang digunakan
adalah teknik analisis data kualitatif.
Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian yang peneliti
lakukan adalah sama-sama membahas strategi pemasaran. Perbedaan
yaitu pada tempat penelitian dan focus penelitian. Hasil penelitian
strategi pemasaran Islami toko Jesy busana muslim Bapangan
Menderejo Blora yaitu toko Jesy busana muslim selain menerapkan
strategi pemasaran secara konvensional, juga menerapkan strategi
pemasran islami. Selain itu toko Jesy busana muslim mempunyai
beberapa kelebihan dan kekurangan dalam memasarkan produk.54

3.

Penelitian yang dilakukan oleh Atiyah mahasiswa Universitas Islam
Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta yang melakukan penelitian
di PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Formes Sleman Yang

53 Muhammad Anies Abdillah, Strategi Pemasaran Kerupuk Rambak Kelurahan
Sembung Kabupaten Tulu

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63