Analisis Dukungan Rusia Terhadap Rezim

Analisis Dukungan Rusia Terhadap Rezim Bashar Al-Assad Terkait Konflik di
Suriah
Lutfi Makrifatul Jannah
201310360311238
Abstrak
Munculnya tekanan internasional terhadap rezim Bashar Al-Assad akibat
maraknya kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia selama konflik telah
menimbulkan beberapa intervensi pihak asing. Salah satunya adalah Rusia, hadirnya
negara tersebut sebagai pendukung rezim Bashar untuk melawan kelompok oposisi
bersenjata tentu saja disertai alasan dan kepentingan tertentu. Kepentingan ekonomi,
politik serta keamanan menjadi faktor yang melatarbelakangi Rusia memberikan
dukungan dan bantuan dalam berbagai bentuk untuk mempertahankan rezim Bashar.
Pendahuluan
Konflik Suriah pada awalnya merupakan sebuah konflik internal antara
pemerintah Bashar Al-Assad dengan kelompok pemberontak yang menuntut
pemberhentian rezim dan sistem yang lebih demokratis. Konflik yang bermula pada
tahun 2011 ini pada dasarnya merupakan dampak dari adanya Arab Spring yang
terjadi di Timur Tengah. Namun, masyarakat internasional mulai menunjukkan
perhatian sejak meningkatnya kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia selama
terjadinya konflik. Kondisi Suriah juga semakin terpuruk lantaran melonjaknya
tingkat angka rakyat yang hidup dalam kemiskinan akut. Hal inilah kemudian yang

mendasari timbulnya kecaman internasional pada Bashar AL-Assad karena dianggap
telah melakukan kejahatan dan pelanggaran hak asasi manusia di Suriah.
Karena konflik yang terjadi di Suriah semakin melebar sehingga DK PBB
pada 21 April 2012 berdasarkan resolusi DK PBB nomor 2043, melakukan
intervensi dengan mengirimkan sejumlah pasukan perdamaian yang sebagian besar
di tempatkan di dataran tinggi Golan. Pasukan perdamaian tersebut tergabung dalam
United Nations Disengagement Observer Force (UNDOF).1 Namun, pemerintah
Rusia juga turut mengintervensi konflik di Suriah dengan memberikan dukungan
terhadap rezim Bashar Al-Assad. Hal ini terbukti ketika Rusia memberikan
dukungan veto terhadap draf resolusi DK PBB yang mengancam Bashar dan juga
mempersenjatai rezim yang terlibat konflik.
Peran Rusia di Suriah pada kenyataannya semakin meningkat, dalam aspek
ekonomi yang tengah runtuh Rusia berusaha memberikan dukungan dengan
menyetak uang kertas Suriah, menyediakan pembaharuan senjata, upgrade dan
servis. Selain itu, Rusia juga memberikan dukungan teknis dan intelijen yang
berpuncak pada intervensi militer langsung di akhir 2015. 2 Berdasarkan latar
belakang diatas, maka tulisan ini hendak membahas kepentingan Rusia yang
memilih mendukung rezim Bashar dalam konflik di Suriah.

1


Ibrahim Noor, Analisis Intervensi Rusia dalam Konflik Suriah, eJurnal Hubungan Internasional, Vol 2, No 4
(2014), Balikpapan: Universitas Mulawarman, hal 1063.
2 Dr Talal Nizameddin, The Russian Intervention in Syria: Is Putin’s Gamble Paying Off?, Cicero Foundation
Great Debate Paper, No 16/03 (April 2016), American University of Beirut, hal 3.

Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual yang digunakan untuk menganalisa sikap Rusia dalam
konflik di Suriah adalah konsep kepentingan nasional dan konsep intervensi.
1. Konsep Kepentingan Nasional
Kepentingan nasional dalam studi Ilmu Hubungan Internasional
memiliki makna yang luas. Oleh sebab itu, beberapa ahli berupaya
mengerucutkan definisi konsep kepentingan nasional agar lebih mudah
dipahami. menurut Donald E Nutcherlein, kepentingan nasional merupakan
kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai suatu negara yang juga dipengaruhi
oleh lingkungan eksternal.3
2. Konsep Intervensi
Dalam hukum internasional intervensi tidak merupakan campur tangan
suatu negara terhadap domestik suatu negara secara luas, melainkan memilik
cakupan yang sempit, yaitu suatu tindakan campur tangan negara asing yang

bersifat tekanan menggunakan alat kekerasan (force) atau ancaman melakukan
kekerasan, apabila keinginannya tidak tercapai.4
Pembahasan
Pada awalnya, langkah Putin di Suriah adalah untuk melindungi prinsip
hukum internasional dan kedaulatan negara. Karena ia menganggap tidak ada
ancaman ISIS saat itu dan Moskow lebih berfokus pada penolakan campur tangan
Barat terhadap urusan internal Suriah. Pada tahun 2012 dan 2013, Rusia menyatakan
untuk membela rezim Bashar dan menolak mengentikan dukungan. Rusia
menganggap dukungan untuk rezim adalah salah satu bagian dari bentuk melawan
teror dan pertempuran melawan ektrimisme.5 Rusia telah mengambil posisi yang
kuat dalam mendukung rezim Assad, terakhir dengan melakukan intervensi langsung
melalui serangan udara dengan target utama kelompok oposisi non-ISIL terhadap
rezim Assad.
Keputusan Rusia untuk melakukan intervensi di Suriah dapat dipandang
sebagai konsistensinya dengan strategi yang lebih luas untuk menyelesaikan konflik
menurut caranya sendiri. Moskow telah berusaha untuk mencapai hal ini melalui
kontak dengan negara-negara Teluk. Putin telah dan akan terus bersikeras bahwa
setiap resolusi damai di Suriah harus didasarkan pada struktur dan institusi yang ada
dari negara Suriah bersama dengan beberapa pembagian kekuasaan antara rezim di
Damaskus dan unsur-unsur oposisi Suriah. Tujuan intervensi langsung Rusia adalah

untuk mencegah jatuhnya rezim Bashar, serangan pertama diarahkan pada daerah
yang dikontrol oleh kelompok oposisi bersenjata dengan maksud untuk meredam
ancaman pemberontak.

3

Ibrahim Noor, op. Cit., hal 1068.
Dr Wirjono Prodjodikoro, 1967, Azas-Azas Hukum Publik Internasional, PT Pembimbing Masa, Jakarta, hal
149-150 dalam Hudaf Mandhaga, Intervensi Amerika Serikat Melalui Aliansi Nato di Libya Pada Tahun 2011,
Skripsi, Jakarta: Hubungan Internasional, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, hal 13.
5 Dr Talal Nizameddin, op. Cit., hal 4.

4

Strategi intervensi Rusia di Suriah hanya ada sejauh ketiadaan Amerika
Serikat.6 Putin berusaha mengambil keuntungan dari memudarnya pengaruh AS di
kawasan tersebut dan mengembangkan hubungan dengan beberapa rekan seperti
Mesir dan Israel. Intervensi Rusia juga dapat dibaca sebagai dasar untuk
menyeimbangkan kekuatan dengan cara melindungi kepentingan Rusia dan Rezim
Bashar.

Analisis Kepentingan Rusia di Suriah
Bagi Rusia, Suriah merupakan sekutu dan klien yang harus dilindungi.
Kampanye Rusia untuk menghancurkan lawan rezim dan melindungi pemerintahan
Bashar Al Assad dilihatnya sebagai kunci untuk mencapai tujuan-tujuannya dalam
krisis di Suriah. Untuk Rusia, melindungi Suriah berarti melindungi aset dan akses
untuk wilayahnya sendiri dan yang lebih jauh. Terlepas dari pertimbangan strategis,
hubungan Rusia dengan Suriah juga penting dalam bidang ekonomi dan keamanan
karena rezim Assad bekerja sebagai benteng melawan radikalisme Islam.
Kekhawatiran Rusia terhadap ancaman kelompok-kelompok pemberontak dari
beberapa daerah di Suriah ini dilandasi bersamaan dengan kekhawatiran mereka
terhadap kelompok teroris.7 Selain itu, kepentingan Rusia di Suriah adalah untuk
mempertahankan pijaknnya di Asia Barat melalui pembangunan pangkalan militer di
Tartus dan Khmeimim. Untuk menyediakan infrastruktur dan memperluas akses
militernya melalui kehadiran pangkalan militer tersebut, Rusia memiliki pasar kuat
untuk mengekspor senjatanya.8
Sektor energi juga menjadi faktor tersendiri penyebab Rusia tidak ingin
kehilangan investasi pentingnya di Suriah. Lokasi strategis Suriah untuk jaringan
minyak dan pipa gas ke Eropa serta Turki akan mengancam hegemoni Rusia atas
ekspor gasnya. Menurutnya, dengan membantu rezim Assad tetap berkuasa dan
secara permanen menempatkan pasukannya di Suriah, Rusia mungkin tengah

mencoba untuk memblokade pengembangan pipa gas Qatar. Tidak hanya itu,
Moskow juga berusaha untuk memposisikan diri sebagai titik penghubung penemuan
gas lepas pantai baru lainnya di Mediterania Timur, termasuk Israel, Cyprus, dan
Yunani.9 Jika Amerika Serikat memutuskan untuk menghapuskan rezim Assad
setelah menolak mendukung pipa gas Qatar, bukan tanpa alasan Rusia justru
memilih memberikan dukungan. Mengingat persaingannya dengan AS, Kremlin
akan mencoba untuk melindungi rezim Assad demi kepentingan nasional Moskow di
wilayah tersebut.
Kebijakan luar negeri Rusia untuk Suriah merupakan suatu kebijakan
defensif untuk melindungi kepentingan nasionalnya di perbatasan selatan. Hubungan
dekat yang lama antara Rusia dan rezim Assad memungkinkan pengerahan
kepentingan politik Rusa yang lebih besar di luar bekas pecahan Uni Soviet. Dengan
mempertahankan posisi kehadirannya di Suriah, berarti Rusia tengah memperkuat
klaim status kekuasannya dan juga memungkinkan pengaruh global yang besar.
Sedangkan kepentingan ekonomi utama Rusia dengan rezim Assad berada pada
aspek perdagangan senjata, menurut Centre for Analysis of World Arms Trade in
6 Azmi Bishara, Russian Intervention in Syria: Geostrategy is Paramount, Arab Center for Research and Ploicy
Studies, Research Paper, Nov 2015, Institut Doha, hal 13.
7 Dr Indrani Talukdar, Russia’s Strategic Inteerest in Syria, ICWA Issue Brief,
http://www.icwa.in/pdfs/IB/2014/RussiaStrategicInterestinSyriaIB16052016.pdf (24/2/2017, 23:35 WIB).

8 Ibid., hal 3.
9 Ibid., hal 6.

Moscow penjualan senjata Rusia ke Suriah selama satu dekade terakhir merupakan
10% dari total ekspor global senjata Rusia. Suriah yang selama ini juga menjadi
pelanggan atas senjata Rusia di Timur Tengah pada tahun 2011, Institut Penelitian
Perdamaian Internasional Stockholm menemukan bahwa permintaan Suriah terhadap
senjata buatan Rusia meningkat 580% sejak tahun 2007.10

Kesimpulan
Sepanjang perkembangan konflik internal di Suriah yang brutal dan berakibat
pada krisis kemanusiaan, masyarakat internasional dihadapkan pada posisi untuk
menentang rezim Assad. Namun, Rusia dibawah kepemimpinan Putin justru
memberikan dukungan terhadap rezim Assad dengan alasan melindungi berbagai
kepentingan nasionalnya. Secara luas, kepentingan material dan kekhawatiran
strategis Rusia di Suriah merupakan dua hal yang mendasari praktek dukungan Rusia
atas rezim Assad. Selain itu, Rusia menganggap dengan mendukung pemerintahan
Assad adalah sama dengan mempertahankan posisi dan reputasinya di Timur
Tengah.


Nicholas Kosturos, What Drives Russia’s Unreleting Position on Syria?, Center for American Progress,
Agustus 2012, hal 1.

10

Daftar Pustaka
Bishara, Azmi. Russian Intervention in Syria: Geostrategy is Paramount. Arab
Center for Research and Ploicy Studies. Research Paper. Nov 2015 Institut
Doha.
Kosturos, Nicholas. What Drives Russia’s Unreleting Position on Syria?. Center for
American Progress. Agustus 2012.
Nizameddin, Dr Talal. The Russian Intervention in Syria : Is Putin’s Gamble Paying
Off?. Cicero Foundation Great Debate Paper. No 16/03 (April 2016).
American University of Beirut.
Noor, Ibrahim. Analisis Intervensi Rusia dalam Konflik Suriah. eJurnal Hubungan
Internasional. Vol 2 No 4 (2014). Balikpapan: Universitas Mulawarman.
Prodjodikoro, Dr Wirjono. 1967. Azas-Azas Hukum Publik Internasional. PT
Pembimbing Masa. Jakarta dalam Hudaf Mandhaga. Intervensi Amerika
Serikat Melalui Aliansi Nato di Libya Pada Tahun 2011. Skripsi. Jakarta:
Hubungan Internasional. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Talukdar, Dr Indrani. Russia’s Strategic Inteerest in Syria. ICWA Issue Brief.
http://www.icwa.in/pdfs/IB/2014/RussiaStrategicInterestinSyriaIB16052016.p
df (24/2/2017, 23:35 WIB).

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

Efek Pemberian Ekstrak Daun Pepaya Muda (Carica papaya) Terhadap Jumlah Sel Makrofag Pada Gingiva Tikus Wistar Yang Diinduksi Porphyromonas gingivalis

10 64 5