t mtk 0602984 chapter5

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian diperoleh:
1. Pengembangan kemampuan analisis hubungan matematis siswa SMP
terbangun melalui pemaduan kecerdasan emosional, motivasi, dan minat.
Dari uji hipotesis diperoleh kesimpulan bahwa, berdasarkan kenaikan
skor pretes-postes, pada kelas eksperimen terdapat perbedaan kemampuan
analisis hubungan matematis secara signifikan. Kesimpulan ini dipertegas oleh
data empiris. Dari data empiris diperoleh hasil bahwa seluruh subyek (100%)
mengalami kenaikan level kemampuan. Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa pengembangan kemampuan analisis hubungan matematis siswa SMP
terbangun melalui pemaduan kecerdasan emosional, motivasi, dan minat.
2. Pengembangan kemampuan analisis hubungan matematis siswa SMP
terbangun melalui kecerdasan emosional.
Dari

uji

hipotesis


diperoleh

kesimpulan

bahwa,

berdasarkan

kecerdasan emosional, terdapat perbedaan kemampuan analisis hubungan
matematis secara signifikan. Kesimpulan ini dipertegas oleh data empiris. Dari
data empiris diperoleh hasil bahwa, berdasarkan kecerdasan emosional,
seluruh subyek (100%) mengalami kenaikan level kemampuan. Oleh karena
itu dapat disimpulkan bahwa pengembangan kemampuan analisis hubungan
matematis siswa SMP terbangun melalui kecerdasan emosional.

145

3. Pengembangan kemampuan analisis hubungan matematis siswa SMP
terbangun melalui motivasi.

Dari uji hipotesis diperoleh kesimpulan bahwa, berdasarkan motivasi,
terdapat perbedaan kemampuan analisis hubungan matematis secara
signifikan. Kesimpulan ini dipertegas oleh data empiris. Dari data empiris
diperoleh hasil bahwa seluruh subyek (100%) mengalami kenaikan level
kemampuan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pengembangan
kemampuan analisis hubungan matematis siswa SMP terbangun melalui
motivasi.
4. Pengembangan kemampuan analisis hubungan matematis siswa SMP
terbangun melalui minat.
Dari uji hipotesis diperoleh kesimpulan bahwa, berdasarkan minat,
terdapat perbedaan kemampuan analisis hubungan matematis secara
signifikan. Kesimpulan ini dipertegas oleh data empiris. Dari data empiris
diperoleh hasil bahwa seluruh subyek (100%) mengalami kenaikan level
kemampuan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pengembangan
kemampuan analisis hubungan matematis siswa SMP terbangun melalui
minat.
5. Dari hasil uji hipotesis diperoleh kesimpulan bahwa baik di kelas kontrol
maupun di kelas eksperimen terbangun pengembangan kemampuan analisis
hubungan matematis. Namun demikian dari uji perbedaan dua mean diperoleh
kesimpulan bahwa nilai skor gain ternormalisasi di kelas eksperimen lebih

baik daripada di kelas kontrol. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

146

pengembangan kemampuan analisis hubungan matematis di kelas eksperimen
(yang menggunakan model pembelajaran konvensional plus) lebih baik
daripada di kelas kontrol (yang menggunakan

model pembelajaran

konvensional).

B. Saran-Saran
Dengan berdasarkan pada hasil kesimpulan di atas ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan:
a. Dalam jenjang kemampuan analisis matematis pada taksonomi Bloom terdapat
tiga kemampuan analisis. Kemampuan analisis hubungan matematis
merupakan salah satu di antaranya. Dua kemampuan yang lain yaitu
kemampuan analisis terhadap elemen matematis dan kemampuan analisis
terhadap aturan matematis. Untuk itu penulis berharap kelak ada penelitian

yang sejenis yang menelaah pengembangan kemampuan analisis terhadap
elemen matematis dan pengembangan kemampuan analisis terhadap aturan
matematis.
b. Pada penelitian ini eksperimen dilakukan terhadap siswa SMP. Akan sangat
baik bila selanjutnya ada penelitian yang sejenis juga dilakukan terhadap
siswa SMA.
c. Pada penelitian ini dilakukan pemaduan kecerdasan emosional, motivasi, dan
minat. Penulis menyarankan agar ada penelitian berikutnya yang tidak hanya
menelaah

aspek

pemaduannya

saja,

tetapi

juga


menelaah

aspek

pengembangannya. Kecerdasan emosional, motivasi, dan minat siswa dilihat

147

di awal dan di akhir penelitian sehingga perkembangan kondisi psikologis
siswa dapat teramati dengan baik.
d. Pada penelitian ini upaya menggabungkan aspek-aspek psikologis dalam
pembelajaran matematika hanya dilakukan terhadap kecerdasan emosional,
motivasi, dan minat. Masih ada aspek-aspek psikologis lainnya yang juga
memiliki

peran

dalam

membangun


kemampuan

matematis,

seperti

kemampuan intelektual dan bakat matematis siswa. Untuk itu akan sangat
bermanfaat bila penelitian ini ditindaklanjuti dengan kembali melakukan
penelitian berikutnya dengan melakukan upaya menggabungkan juga variabel
penelitian kecerdasan intelektual dan bakat, di samping kecerdasan emosional,
motivasi, dan minat.
e. Penelitian ini dilakukan dalam waktu yang cukup singkat (lebih kurang 2,5
bulan). Hal ini disebabkan adanya keterbatasan waktu. Untuk itu penulis
berharap ada penelitian berikutnya yang dilakukan untuk rentang waktu yang
lebih lama, misalnya selama satu semester penuh (lebih kurang 6 bulan) agar
hasil penelitian yang didapat lebih komprehensif.